PEDOMAN PELAKSANAAN
DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS
1. Cetakan Pertama (1997) dicetuskan oleh Rm. T. Suhardi dengan konsep Pelayanan Terpadu dan
Menyeluruh yang kemudian disusun oleh FX. Djoko Pranowo (editor), Augustinus R. Dahar, JF. Liest
Pranowo, yang disyahkan oleh Bapak Uskup Mgr. Michael C. Angkur pada tanggal 26 Oktober 1996
pada Perayaan Ekaristi Penutupan Lustrum I Paroki Santo Thomas, sebagai edisi ad experimentum
(sementara, percobaan).
2. Cetakan Kedua (2003) merupakan edisi revisi pertama edisi revisi (pertama) resmi.
3. Cetakan ketiga (2006) edisi revisi (kedua) resmi.
4. Cetakan keempat (2009) edisi revisi (ketiga) resmi.
5. Cetakan Kelima (2015) merupakan edisi revisi (ke empat) oleh tim yang terdiri dari : Pengurus DPPH
tahun 2012-2015.
ii
PEMBUKAAN
ARAH KEBIJAKAN PASTORAL
PAROKI SANTO THOMAS
Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu...
(Bdk. Lukas 5 : 4)
Paroki Santo Thomas dalam perjalanan waktu di tahun 2016 nanti akan memasuki usia 25 tahun, tepatnya
pada tanggal 23 Maret 2016. Suatu perjalanan yang singkat untuk suatu pertumbuhan Gereja dalam
berkarya, tapi suatu perjalanan panjang dalam melaksanakan perannya untuk mewartakan kabar sukacita
Kristus di kecamatan Cimanggis dan Tapos, Kota Depok.
Sejalan dengan perkembangan umat yang terus meningkat jumlahnya dan dinamika yang terus
berkembang dari tahun ke tahun dalam karya Pastoral, sudah selayaknya Paroki Santo Thomas terus
melaksanakan pembinaan iman umat dan pembenahan fasilitas fisik.
Dalam usia yang sudah seperempat abad itu, tentunya wajah Paroki Santo Thomas diharapkan dapat
menjadi sebuah komunitas yang lebih terbuka bagi terwujudnya kerjasama yang baik dalam berpastoral di
Paroki Santo Thomas, maupun dalam lingkup yang lebih luas.
Untuk itu perlu dilakukan pembenahan dalam organisasi yang dapat memberikan jawaban atas tuntutan
perkembangan umat Paroki Santo Thomas antara lain :
1. Pembenahan Struktur Organisasi DPP
2. Pembaharuan Pedoman Kerja DPP
3. Penerbitan Pedoman Keuangan Paroki
4. Penertiban Administrasi Data Umat
5. Peningkatan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pem-bangunan iman umat, sehingga mampu
menjadi komunitas Paroki yang siap berhadapan dengan perubahan yang terjadi.
Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan dapat tercipta kondisi yang memungkinkan peran serta umat
terbangkitkan dan gairah hidup menggereja menggelora dalam diri umat Paroki Santo Thomas.
Selain itu, keberadaan Stasi di Sukatani, Kecamatan Tapos, yang terus mengalami perkembangan,
membutuhkan penanganan dan perhatian yang lebih. Kebutuhan akan hidup menggereja di kawasan
tersebut sudah amat mendesak dan mengarah pada kebutuhan terwujudnya sebuah paroki baru di masa
mendatang.
Dengan demikian karya pastoral di Dekanat Utara Keuskupan Bogor akan lebih bergairah dengan
munculnya paroki baru dan semakin dapat meluaskan pewartakan Injil di Kawasan Depok dan sekitarnya.
Mengacu pada Visi Keuskupan Bogor dan Paroki St. Thomas yaitu Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi
communio dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider, dan dialogal, memasyarakat dan
misioner. Sangatlah tepat apabila memasuki usia yang baru dan dalam menjawab tantangan zaman,
Kepengurusan DPP Periode Tahun 20152018 mencanangkan tema : Bertolaklah ke tempat yang dalam
dan tebarkanlah jalamu... (Bdk. Lukas 5 : 4).
Kata bertolak ke tempat yang lebih dalam mengandung makna bahwa kita sebagai pengikut Kristus harus
lebih berani mewartakan Karya yang dipercayakan kepada kita ke sudut-sudut pewartaan yang selama ini
belum pernah tersentuh dan dirasakan di Paroki Santo Thomas.
iii
VISI
Visi Paroki Santo Thomas mengacu Visi Keuskupan Bogor, yaitu :
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua
menjadi communio dari aneka komunitas basis
yang beriman mendalam, solider dan dialogal,
memasyarakat dan misioner
Communio
Yaitu suatu persekutuan, paguyuban dan persaudaraan yang :
a. memelihara hubungan kesatuan dengan Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus;
b. memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja Universal, Gereja Partikular dan antar umat sendiri;
c. memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan kebudayaan dan agama-agama lain.
Komunitas Basis
Yaitu satuan umat yang :
a. relatif kecil dan mudah berkumpul secara berkala untuk mendengarkan Sabda Tuhan;
b. berbagi pengalaman dan masalah hidup sehari-hari dan mencari pemecahan-nya dalam terang Kitab
Suci;
c. berusaha mengambil bagian dan mewujudkan misi Yesus Kristus.
Beriman mendalam
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang beriman mendalam :
a. umat yang mempunyai hubungan akrab dengan Allah;
b. hidupnya selalu meneladan hidup Yesus dan dijiwai oleh Roh Kudus;
c. iman yang merasuk dalam hati dan budi, mendarah daging dalam diri pribadi serta nampak dalam sikap
dan perilaku.
Solider
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha :
a. memiliki kepekaan dan melibatkan diri dalam keprihatinan masyarakat, terutama terhadap kaum yang
lemah dan tersisih dalam perjuangan mencapai kehidupan yang lebih baik;
b. memiliki kepedulian terhadap kelestarian dan keutuhan lingkungan hidup;
c. turut merasakan kegembiraan dan kecemasan sesama.
Dialogal
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menyadari bahwa :
a. Gereja bagaikan sakramen keselamatan yang diutus untuk membangun relasi dengan sesama yang
berbeda budaya, suku, asal, dan agama/keyakinan dalam usaha menciptakan kerukunan dan
persaudaraan yang sejati;
b. Gereja bersama seluruh anggota masyarakat berusaha membangun tatanan masyarakat yang lebih
bersatu dan bersaudara, serta melihat orang lain sebagai teman seperjalanan menuju dunia yang lebih
baik.
Memasyarakat
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang memasyarakat adalah :
a. Umat yang hadir, melibatkan diri, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat;
b. Umat yang imannya bertumbuh dan berakar dalam budaya setempat;
c. Umat yang kehadirannya tidak menjadi orang asing bagi masyarakat di sekelilingnya;
iv
d. Umat yang mampu menjadi garam, ragi dan terang dunia, menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat,
diterima dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji.
Misioner
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang misioner adalah :
a. umat yang siap sedia diutus mewartakan Kabar Gembira dan membagikan cinta kasih,
b. umat yang juga ikut bertanggungjawab secara nyata terhadap perkembangan Gereja Lokal di
Keuskupan Bogor, Gereja di Indonesia dan Gereja Universal.
MISI
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua mengadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara aktif,
meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui penataan
mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi umat basis Paroki Santo Thomas Kelapa Dua
Paroki adalah persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam Gereja Partikular dan
yang reksa pastoralnya, di bawah Uskup Diosesan, dipercayakan kepada pastor-paroki sebagai gembalanya
sendiri. Oleh pastor-paroki yang dipanggil mengambil bagian dalam pelayanan Kristus, untuk menjalankan
tugas mengajar, menguduskan dan memimpin jemaat bekerjasama dengan imam-imam lainnya dibantu
kaum beriman kristiani awam menurut norma hukum. Semua itu disatukan dalam Roh Kudus melalui Sabda
dan Perayaan Ekaristi, sehingga terbentuk Gereja Paroki yang di dalamnya Gereja Kristus yang Satu, Kudus,
Katolik dan Apostolik sungguh-sungguh hadir dan berkarya. (bdk. KHK 1983, Kan 515; 519).
Menghadirkan Kerajaan Allah
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menjadikan nilai-nilai kristiani sungguh-sungguh
terwujud, dan secara nyata dihayati sebagai dasar, pedoman, dan tujuan dalam hidup dan karya sehari-hari
oleh Gereja itu sendiri dan masyarakat sekitarnya.
Mengabdikan diri secara aktif
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha menjadikan hidup dan karya sebagai pelayanan bagi orang lain
dalam mengembangkan hidup, iman, dan penghayatannya. Pelayanan tersebut dilaksanakan bukan dengan
menunggu adanya permintaan, anjuran atau paksaan, tetapi terdorong oleh gerakan hati yang tulus, serta
proaktif atas inisiatif sendiri mendatangi dan menawarkan pelayanan. Prinsipnya hanya dengan melayani
dan memberikan diri kepada sesama, pada akhirnya paroki semakin berkembang ke arah pemenuhan
sebagai pengikut Kristus.
Meningkatkan relasi dan mutu keimanan
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menghidupkan kembali relasi iman yang solider dan
dialogal di antara sesama saudara seiman. Selain itu juga berupaya meningkatkan mutu iman sehingga
komunitas basis kristiani menjadi lebih baik dan dapat diandalkan sebagai dasar membangun komunitas
basis manusiawi.
Meningkatkan martabat manusia
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memusatkan perhatiannya pada manusia, perkembangan pribadi
dan imannya. Hak dan kewajiban asasi sebagai umat beriman, tidak sekedar hanya diperhatikan dan dibela
dari berbagai tantangan yang menghambat atau merusaknya, melainkan juga didukung dan dipromosikan
dengan menciptakan atau mengadakan apa yang perlu untuk perkembangannya.
Penataan mekanisme dan organisasi
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha :
v
a.
b.
c.
d.
KEBIJAKAN PASTORAL
Sesuai dengan tema yang diambil, yaitu : Bertolaklah ketempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu
(Bdk Lukas 5 : 4), Paroki Santo Thomas akan menetapkan beberapa langkah kebijakan untuk mendukung
tema tersebut :
I.
Pembenahan Struktur organisasi DPP, dengan adanya tuntutan perkembangan akan pelayanan umat
perlu dilakukan penataan organisasi dan struktur organisasi yang akan berdampak pada kemudahan
dalam pelayanan pastoral kepada umat paroki.
II. Pembaharuan pedoman Kerja DPP, untuk dapat memberikan panduan dan arah kerja dari seluruh
komponen yang ada dari mulai seksi di lingkungan, wilayah, Stasi dan Paroki. Dengan demikian akan
lebih terjalin komunikasi dan koordinasi kerja yang baik.
III. Tertib administrasi data umat (database): diupayakan adanya update data umat di paroki sebagai
salah satu upaya mendapatkan data umat yang aktual sehingga dapat mendukung kepentingan dalam
karya pelayanan di paroki.
IV. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat keimanan dan menjadi paroki yang siap dengan setiap
perubahan yang terjadi. Untuk dapat menjadi paroki yang dapat memberikan pelayanan iman kepada
umat secara menyeluruh diperlukan penyusunan kegiatan yang memberikan kepenuhan akan
kebutuhan pelayanan iman umat seperti :
a. Pengembangan pemahanan akan iman Katolik melalui seminar, pendalaman iman, kelompok Kitab
Suci, pendidikan agama Katolik bagi siswa sekolah dasar dan menengah.
b. Penanganan terhadap persoalan-persoalan ekonomi dan keluarga yang memerlukan penanganan
yang tepat agar Gereja dapat memberikan pencerahan bagi umat atau keluarga yang terbebani
dengan suatu masalah.
c. Memberikan pendampingan dan perhatian pada kerasulan awam yang juga menjadi tugas Gereja
dalam melaksanakan karya pewartaan kepada sesama, dan sebisa mungkin membuka diri terhadap
dinamika politik yang ada di Kotamadya Depok dengan tetap berpegang pada Ajaran Sosial Gereja.
d. Pendampingan dan pembinaan iman kaum muda dengan memberikan ruang yang cukup bagi
mereka untuk dapat mengekspresikan kegiatannya sehingga tanggung jawab akan masa depan
Gereja yang ada di pundak mereka dapat disadari sejak dini. Selain itu, kaum muda mulai diberi
kesempatan untuk terlibat dalam karya pelayanan di Paroki.
vi
DAFTAR ISI
Hal
PENGANTAR
ii
PEMBUKAAN
Iii
DAFTAR ISI
Vii
BAB I
PENGERTIAN
BAB II
1
1.1.
1.2.
1.3.
3
3
3
3
2.
2.1.
2.2.
2.3.
3
3
3
4
3
3.1.
3.2.
3.3.
ORGANISASI
Dewan Pastoral Paroki Harian
Dewan Pastoral Paroki Inti
Dewan Pastoral Paroki Pleno
4
4
4
4
4
4.1
4.2.
PEMILIHAN PENGURUS
Syarat-Syarat Sebagai Anggota Pengurus
Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki
5
5
5
6
6.1.
6.2
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
6.8.
6.9.
6.10.
6.11.
6.12.
6.13.
6.14.
6.15.
6.16.
6.17.
6.18.
6.19.
6.20.
6.21.
6.22.
6.23.
6.24.
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
10
10
10
10
11
11
11
11
11
12
12
13
13
13
13
6.25.
6.26.
6.27.
6.28.
6.29.
6.30.
BAB III
14
14
14
15
15
15
6.31.
6.32.
6.33.
6.34.
6.35.
6.36.
6.37.
6.38.
6.39.
6.40.
6.41.
6.42.
7
7.1.
7.2.
KEPANITIAAN/TIM KERJA
Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja
Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja
18
18
19
8
8.1.
8.2.
19
19
19
STASI
15
16
16
16
16
17
17
17
17
17
18
18
20
1.
1.1.
1.2.
20
20
20
2.
2.1.
2.2.
2.3.
20
20
20
20
3.
3.1.
3.2.
20
20
21
4.
KEPENGURUSAN
21
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8
5.9
5.10
5.11
21
21
22
22
22
23
23
23
24
24
24
24
viii
5.12.
5.13.
BAB IV
BAB V
WILAYAH
25
25
26
1.
1.1.
1.2.
26
26
26
2.
2.1.
2.2.
2.3.
26
26
26
26
3.
SUSUNAN PENGURUS
26
4.
4.1.
4.2
4.3.
PEMILIHAN PENGURUS
Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus
Tata Cara Pemilihan Pengurus
Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus
27
27
27
27
5.
27
6.
28
7.
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
7.5.
7.6.
7.7.
28
28
29
29
30
30
31
31
8.
8.1.
8.2
KEPANITIAAN
Kepanitian Tingkat Wilayah
Kepanitian Tingkat Paroki
31
31
32
LINGKUNGAN
33
1.
1.1.
1.2.
33
33
33
2.
2.1.
2.2.
2.3.
33
33
33
33
3.
SUSUNAN PENGURUS
33
4.
4.1.
4.2.
4.3.
PEMILIHAN PENGURUS
Pimpinan dan peserta pemilihan pengurus
Tata Cara Pemilihan Pengurus Lingkungan
Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus
33
33
34
34
5.
34
6.
35
6.1.
Tugas Lingkungan
35
ix
BAB VI
BAB VII
6.2.
35
7.
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
35
35
36
36
37
7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
Seksi Liturgi
Seksi Koor dan Penyambut Jemaat
Sekisi Pewartaan
Seksi Pelayanan
37
37
38
39
40
1.
2.
SUASANA KERJA
RAPAT
40
40
3.
4.
5.
40
40
41
42
1.
2.
42
42
KETENTUAN PERALIHAN
PENUTUP
DAFTAR REFERENSI
43
LAMPIRAN 1
44
LAMPIRAN 1
45
BAB I
PENGERTIAN
1. Paroki
Paroki adalah persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam Gereja Partikular
dan yang reksa pastoralnya, di bawah Uskup Diosesan, dipercayakan kepada pastor-paroki sebagai
gembalanya sendiri. Oleh pastor-paroki yang dipanggil mengambil bagian dalam pelayanan Kristus,
untuk menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin jemaat bekerja sama dengan imamimam lainnya dibantu kaum beriman kristiani awam menurut norma hukum. Semua itu disatukan
dalam Roh Kudus melalui Sabda dan Perayaan Ekaristi, sehingga terbentuk Gereja Paroki yang di
dalamnya Gereja Kristus yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik sungguh-sungguh hadir dan berkarya.
(bdk.KHK 1983, Kan 515; 519)
2. Stasi
Stasi adalah persekutuan lingkungan-lingkungan dan/atau wilayah-wilayah yang berdekatan dan
memiliki tempat ibadat tersendiri untuk Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu, tetapi penggembalaannya masih dilaksanakan oleh Pastor-paroki atau Pastor lain dari paroki yang bersangkutan.
3. Wilayah
Wilayah adalah sebagian dari umat dalam paroki, yang terdiri dari 3 sampai dengan 6 Lingkungan yang
letaknya berdekatan, dengan batas pelayanan yang ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki, menurut
batas-batas administrasi pemerintahan dan/atau batas-batas geografis yang memudahkan komunikasi
antar umat setempat.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah sebagian dari umat dalam wilayah, yang terdiri dari 25 sampai dengan 50 kepala
keluarga (KK), berdomisili dalam batas-batas geografis yang memudahkan komunikasi antara satu
dengan lainnya.
5. Rukun
Rukun adalah sebagian dari umat dalam lingkungan, yang terdiri dari 10 sampai dengan 15 kepala
keluarga (KK) dan berdomisili di tempat-tempat yang secara geografis cukup berdekatan.
6. Tokoh Awam
Tokoh awam adalah orang-orang Katolik yang karena keahlian, kedudukan dan relasinya dalam
masyarakat dan keterlibatannya dalam lingkup kegerejaan, mempunyai wibawa dan dapat memberi
sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan paroki.
7. Pastor-Paroki
Pastor-paroki ialah gembala parokinya sendiri yang diserahkan kepada dirinya dan menunaikan reksa
pastoral jemaat yang dipercayakan kepadanya dibawah otoritas Uskup Diosesan yang dipanggil
mengambil bagian dalam pelayanan Kristus, untuk menjalankan tugas-tugas mengajar, menguduskan
dan memimpin bagi jemaat itu, dengan kerjasama juga dengan imam-imam lain atau Diakon dan juga
bantuan kaum beriman kristiani awam menurut norma hukum (bdk. KHK 519).
8. Pastor Pembantu
Pastor pembantu adalah rekan sekerja Pastor-paroki yang mengambil bagian dalam keprihatinannya,
dengan musyawarah serta usaha bersama dan dibawah otoritasnya memberikan bantuan dalam
pelayanan pastoral. (Bdk. KHK 545 ).
9. Dewan Pastoral Paroki
Dewan Pastoral Paroki adalah suatu badan gerejawi yang dibentuk berdasarkan keputusan Uskup, yang
di dalamnya para wakil umat dan para gembala secara bersama-sama mengambil bagian sesuai dengan
bentuk hidup (forma vivendi), tugas, dan keadaannya masing-masing dalam memikirkan, memutuskan,
dan melaksanakan kegiatan yang perlu dan bermanfaat untuk mewartakan Sabda Tuhan,
mengembangkan rahmat Allah, membimbing umat agar dapat menghayati, mengungkapkan, dan
mengamalkan imannya (bdk. kan. 536 i). Dewan Pastoral Paroki ditata dalam bentuk Dewan Pastoral
Paroki Harian, Dewan Pastoral Paroki Inti dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.
10. Dewan Pastoral Paroki Harian
Dewan Pastoral Paroki Harian adalah badan pengurus yang bertugas menyelenggarakan karya pastoral
paroki sehari-hari, yang wewenang dan tanggung jawab badan ini ada pada Pastor-paroki. Dewan
Pastoral Paroki Harian terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Dewan Pastoral
Paroki, Pastor Pembantu, dan beberapa Anggota yang dipilih dari Dewan Pastoral Paroki.
11. Dewan Pastoral Paroki Inti
Dewan Pastoral Paroki Inti adalah Wadah Koordinatif yang terdiri dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki
Harian, Diakon, Ketua Stasi, Koordinator Bidang, dan Ketua Wilayah serta dan beberapa Anggota yang
dipilih dari Dewan Pastoral Paroki.
12. Dewan Pastoral Paroki Pleno
Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah Rapat yang semua pengurus dan anggotanya diundang. Dewan
Pastoral Paroki Pleno terdiri dari Dewan Pastoral Paroki Inti, para Ketua Lingkungan, para Ketua Seksi
dan subseksi, wakil sekolah Katolik, wakil biara, wakil organisasi dan perkumpulan Katolik, dan tokohtokoh awam yang ada di paroki
13. Koordinator Bidang
Koordinator Bidang adalah badan yang dibentuk untuk mengkoordinir Seksi dan Subseksi sesuai bidang
pelayanannya.
14. Seksi dan Sub Seksi
Seksi adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Dewan Pastoral Paroki. Sub Seksi adalah
badan yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas seksi.
15. Organisasi, Kelompok Kategorial dan Perkumpulan Katolik
Organisasi, kelompok kategorial dan perkumpulan Katolik adalah organisasi, yang anggotanya adalah
umat beriman Katolik di Paroki Santo Thomas dan basis kegiatannya ada di paroki.
16. Biarawan/biarawati
Biarawan/biarawati adalah para peserta hidup bakti yang hidup dalam komunitas religius di dalam
biara.
17. Karya Pastoral Paroki
Meliputi peningkatan persekutuan hidup kristiani (koinonia), pewartaan Sabda (kerygma), perayaan
liturgi / sakramen (liturgia), pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin (diakonia),
dan perwujudan kesaksian iman (martyria), penggembalaan dan tata organisasi (Poimenik).
BAB II
DEWAN PASTORAL PAROKI
1.
1.1.
Nama
Paroki Santo Thomas didirikan pada tanggal 23 Maret 1991 dengan nama pelindung Santo Thomas.
Nama badan yang mengelola Paroki Santo Thomas disebut : DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO
THOMAS.
1.2.
Wilayah
Wilayah Paroki Santo Thomas meliputi Kecamatan Cimanggis dan Sebagian Kecamatan Tapos,
Kotamadya Depok.
a. Batas Wilayah dengan Keuskupan Agung Jakarta :
Sebelah Utara berbatasan dengan Paroki Gonzaga, Cijantung sebelah Barat Paroki Keluarga
Kudus, Pasar Minggu dan Paroki Jagakarsa, sebelah Timur Paroki Cilangkap dan Paroki Kampung
Sawah.
b. Batas Wilayah dengan Keuskupan Bogor :
Sebelah Selatan berbatasan dengan Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Sebelah Barat berbatasan
dengan Paroki Paulus dan Paroki Markus.
1.3.
Kedudukan
a. Kedudukan Paroki Santo Thomas adalah sebagai bagian dari Keuskupan Bogor dalam batas-batas
teritorial tertentu yang diputuskan oleh Bapak Uskup.
b. Tempat kedudukan Gereja, pastoran, serta gedung paroki terletak di Ksatrian Amji Atak Korps
Brimob Polri, Jl. Komjen Pol (Purn) M. Jassin, Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Kotamadya
Depok.
2.
2.1.
Tujuan
Dewan Pastoral Paroki bertujuan:
a. Mewujudkan panggilan Umat Allah dalam hidup, kesucian, dan misi Gereja Universal di Paroki
dibawah koordinasi Gereja Partikular atau Keuskupan.
b. Tercapainya tata penggembalaan umat malalui pelibatan, pengembangan dan pemberdayaan
seluruh umat dalam hidup dan karya untuk menemukan ungkapan dan perwujudan iman yang
khas.
c. Tercapainya hubungan dengan siapa pun yang berkehendak baik dengan membangun kerjasama
hubungan antar agama dan kepercayaan, mengembangkan pola hidup dan pola pikir dalam
masyarakat yang majemuk, dan memperhatikan yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir.
2.2.
Fungsi
Dewan Pastoral Paroki berfungsi untuk :
a. Membantu Pastor-paroki sebagai Gembala jiwa jiwa (bdk. CD 30; kan. 519) dan mewakili umat
beriman dalam karya pastoral paroki.
b. Memikirkan, mengembangkan, merencanakan, memutus-kan, mengusahakan pelaksanaan,
mengevaluasi, dan mem-pertanggungjawabkan kegiatan pastoral yang perlu dan bermanfaat
bagi kehidupan paroki. Kegiatan pastoral yang dimaksud meliputi pengajaran (munus docendi),
pengudusan (munus sanctificandi), dan pemerintahan atau kepemimpinan (munus regendi).
c. Mengusahakan peningkatan persekutuan hidup kristiani (koinonia), pewartaan Sabda (kerygma),
perayaan liturgi/sakramen (liturgia), pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang
miskin (diakonia), dan perwujudan kesaksian iman (martyria) sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
d. Mengupayakan bentuk serta cara sosialisasi dan implementasi kebijakan pastoral keuskupan
dalam paroki.
2.3.
3.
ORGANISASI
Dalam mewujudkan terlaksananya panggilan umat Allah untuk berperan aktip dalam karya pastoral
paroki dan hidup bermasyarakat, Paroki memiliki badan organisasi yang terdiri dari Dewan Pastoral
Paroki; Stasi; Wilayah; Lingkungan.
Dewan Pastoral Paroki memiliki 3 (tiga) badan, yaitu :
a. Dewan Pastoral Paroki Harian;
b. Dewan Pastoral Paroki Inti;
c. Dewan Pastoral Paroki Pleno.
3.1.
3.2.
3.3.
Panggilan
Karya Misioner
Pendampingan Hukum
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).
Pendidikan
Orang Tua Asuh (OTA)
Kesehatan
Pendampingan OMK
Rumah Tangga Pastoran
Inventaris Gereja
Perbaikan dan perawatan
Hubungan Masyarakat (Humas) dan Keamanan
d. Organisasi/Perkumpulan Katolik/kelompok kategorial yang berada dalam lingkup karya Pastoral
paroki :
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo Thomas.
Kelompok Karyawan Muda Katolik (KKMK).
Muda-mudi Katolik (Mudika) / OMK
Koperasi Kredit
Perkumpulan Dana Kematian Yusuf Arimatea
Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Persatuan Guru Katolik
Yayasan Pendidikan Katolik.
Legio Mariae.
Lansia
PRISKAT (Pria Sejati Katolik)
Organisasi/Perkumpulan Katolik lainnya sesuai perkembangan.
4.
PEMILIHAN PENGURUS
4.1.
4.2.
5.
6.
6.1.
Tugas Umum
a. Menggerakkan dan mengkoordinasi keterlibatan umat dalam karya Pastoral Paroki.
Penggembalaan dan tata organisasi (Poimenik)
b. Merencanakan arah pelayanan karya pastoral sesuai dengan Visi dan Misi Paroki, yaitu :
Visi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi communio dari aneka
komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan misioner.
Misi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua mengadirkan Kerajaan Allah dengan
mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan
martabat manusia, melalui penataan mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi
umat basis.
c. Memutuskan masalah-masalah dan kebutuhan yang di hadapi Dewan Pastoral Paroki dan
berusaha untuk memenuhinya dan atau mencarikan jalan keluarnya;
d. Melaksanakan keputusan yang telah diambil, baik oleh Dewan Pastoral Paroki sendiri atau oleh
yang ditugaskan;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan keputusan agar kelemahan-kelemahan dapat diatasi dan
kekuatan-kekuatan diperbesar untuk mencapai kemajuan;
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas penggem-balaan dalam rangka menciptakan
persekutuan hidup kristiani dalam gereja dan masyarakat.
6.2.
6.3
6.4
6.5.
6.6.
6.7.
6.9.
10
11
b. Menyiapkan buku panduan perayaan peribadatan, meliputi: Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda,
Jalan Salib, dsb; dan buku panduan pelaksanaan perayaan liturgi untuk hari besar (Natal, Paskah),
even khusus (Komuni Pertama, Krisma, Tahbisan dll) dan hari minggu biasa;
c. Berkoordinasi dengan koster, mempersiapkan peralatan dan perlengkapan ibadat : Buku
Perayaan Ekaristi, teks-teks, lilin altar, hosti, anggur, piala, sibori, taplak altar, pakaian Perayaan
Ekaristi, pakaian prodiakon, pakaian lektor, pakaian putra altar, tata suara serta peralatan dan
perlengkapan ibadat lainnya;
d. Berkoordinasi dengan koster dalam pemeliharaan peralatan dan perlengkapan liturgi; memantau
kebutuhan peralatan liturgi baik yang untuk keperluan baru atau sebagai pengganti yang rusak
dan mengajukannya ke Seksi Rumah Tangga Pastoran;
e. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki,
organisasi/ Perkumpulan Katolik, wilayah, lingkungan, dalam penyelenggaraan kegiatan perayaan
peribadatan atau yang berhubungan dengan liturgi;
f. Bekerjasama dengan organisasi/Perkumpulan Katolik dan sub seksi, menyelenggarakan rekoleksi,
penataran atau kursus untuk para petugas liturgi;
g. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
h. Mengevaluasi rencana kerja.
6.19. Seksi Prodiakon
Tugas Seksi Prodiakon adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan Prodiakon sebagai pembantu Imam untuk menerimakan
komuni dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya Natal dan Paskah,
dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi
liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu, serta membantu Pastor
mengirim dan menerimakan komuni untuk orang sakit;
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota prodiakon dengan menyelenggarakan
pertemuan bulanan, rekoleksi, retret, penataran dan ziarah;
c. Anggota Prodiakon membantu pengurus Lingkungan dan Wilayah untuk memimpin upacara
sakramentali termasuk penguburan, ibadat sabda dan tugas lainnya yang ber-hubungan dengan
ibadat;
d. Lingkup pelayanan prodiakon terbatas dalam paroki tempat ia diangkat dengan Surat Keputusan
Uskup untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diangkat kembali berdasarkan konfirmasi dari
Ketua Lingkungan dimana prodiakon berasal;
e. Menangani proses penerimaan prodiakon baru, mulai dari penerimaan, seleksi, persiapan
busana, rekoleksi hingga pelantikan;
f. Pengurus Prodiakon dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang
peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.
g. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
h. Mengevaluasi rencana kerja.
6.20. Seksi Misdinar
Tugas Seksi Misdinar adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama,
hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, bersama
dengan ketua kelompok Misdinar. Jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan
untuk disusun jadwal liturgi terpadu;
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan pada kelompok Misdinar, dengan
menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran, ziarah dan rekreasi;
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan-lingkungan;
12
d. Seksi Misdinar bersama dengan kelompok Misdinar melakukan regenerasi dalam kelompok
Misdinar dengan melaksanakan : penerimaan anggota baru dan pergantian Pengurus Misdinar
yang dipilih langsung oleh anggota.
e. Menyampaikan keperluan busana liturgi dan peralatan lainnya kepada Korbid Peribadatan.
f. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki
g. Mengevaluasi rencana kerja.
6.21. Seksi Koor
Tugas Seksi Koor adalah :
a. Mendata dan menyusun jadwal tugas koor dan dirigen lingkungan/ wilayah/ sekolah Katolik/
kelompok/ perkumpulan/ organisasi Katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat
pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu,
jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun menjadi jadwal liturgi
terpadu;
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan terhadap para dirigen, dengan menyelenggarakan
pelatihan, penataran, rekoleksi, retret, dll;
c. Memilih nyanyian Perayaan Ekaristi sesuai dengan kalender liturgi atau tema Perayaan Ekaristi;
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
e. Mengevaluasi rencana kerja.
6.22. Seksi Organis
Tugas Seksi Organis adalah ;
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama,
hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan organis, dengan menyelenggarakan latihan rutin,
rekoleksi, retret, penataran;
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah Katolik/
kelompok/ perkumpulan/ organisasi Katolik
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
e. Mengevaluasi rencana kerja.
6.23. Seksi Lektor
Tugas Seksi Lektor adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama,
hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan Lektor-lektris, dengan menyelenggarakan latihan
rutin, rekoleksi, retret, penataran;
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah Katolik/
kelompok/ perkumpulan/ organisasi Katolik
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan pastoral
Paroki.
e. Mengevaluasi rencana kerja.
6.24. Seksi Penyambut Jemaat
Tugas Seksi Penyambut Jemaat adalah :
a. Menyusun jadwal tugas penyambut jemaat , persembahan dan kolektan lingkungan/ wilayah/
sekolah Katolik/ kelompok/ perkumpulan/organisasi Katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari
minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan
dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun
jadwal liturgi terpadu;
13
b. Petugas penyambut jemaat mengatur tempat duduk umat selama perayaan ekaristi berlangsung,
mengumpulkan kolekte dan mengatur umat dalam menyambut komuni;
c. Memeriksa dan memastikan bahwa kotak persembahan, dan kantong kolekte sudah disiapkan;
d. Sesudah Perayaan Ekaristi, petugas membawa kotak kolekte ke ruang pastoral dan menghitung
hasil kolekte, kemudian menyerahkan kepada Bendahara Paroki;
6.25. Seksi Tata bunga
Tugas Seksi Tata bunga adalah :
a. Menyusun jadwal tugas Dekorasi dan tata bunga lingkungan-lingkungan, dalam Perayaan Ekaristi
pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah dan hari raya lainnya yang
disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan
untuk disusun jadwal liturgi terpadu;
b. Memeriksa dan memastikan bahwa altar dan ruangan gereja telah dihias;
c. Memfasilitasi warga lingkungan yang berminat untuk berkarya sebagai penata-bunga sehingga
terbentuk kelompok-kelompok baru untuk mengembangkan seksi Dekorasi dan Tata bunga.
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
paroki.
e. Mengevaluai rencana kerja.
6.26. Seksi Katekese
Tugas Seksi Katekese adalah :
a. Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan pengajaran iman, meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan
Stasi/Wilayah dan seksi liturgi Lingkungan, seksi lain, organisasi Katolik dan yayasan pendidikan
Katolik; serta Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki;
b. Merencanakan, menyelenggarakan pengajaran iman berdasarkan Kitab Suci dan ajaran gereja
bagi calon baptis, penerima komuni pertama dan krisma;
c. Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum, buku panduan dan pengajar untuk pengajaran
calon baptis, komuni pertama dan krisma;
d. Bekerjasama dengan seksi lain (Seksi Kerasulan Kitab Suci) dan Panitia yang dibentuk oleh Dewan
Pastoral Paroki menyiapkan bahan pendalaman iman dan pembekalan kepada para pemandu
pendalaman iman di Wilayah/ Lingkungan, pada masa prapaskah, adven, dan bulan Kitab Suci,
dan lain-lain;
e. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran kursus bagi para guru agama dan petugas
katekese wilayah dan lingkungan;
f. Memperhatikan pelajaran agama Katolik yang diselenggara-kan sekolah-sekolah Katolik maupun
non Katolik di wilayah paroki.
g. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
h. Mengevaluasi rencana kerja.
14
15
b. Bekerjasama dengan Seksi lain, seminari, biara, menyelenggarakan kegiatan untuk menarik
minat kaum muda menerima panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya,
terutama dalam pekan panggilan;
c. Memberikan pendampingan dan motivasi kepada para keluarga calon imam, biarawan dan
biarawati;
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
e. Mengevaluasi rencana kerja
6.32. Seksi Karya Misoner
Tugas Seksi Karya Misioner adalah :
a. Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan pengajaran/pendampingan Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja,
meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah, seksi lain, organisasi Katolik dan
yayasan pendidikan Katolik;
b. Memberikan pembinaan bagi pendamping Bina Iman Anak (BIA) dan Bina Iman Remaja (BIR)
yang ada di lingkungan/ wilayah.
c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
d. Mengevaluasi rencana kerja.
6.33. Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)
Tugas Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan sosial ekonomi;
b. Menjadi koordinator kegiatan Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan Aksi Adven Pembangunan.
c. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga, untuk mengadakan pelayanan
sosial karitatif dan sosial ekonomi.
d. Melaksanakan kegiatan untuk mendorong pengembangan sosial ekonomi dan meningkatkan
penghasilan keluarga;
e. Menyelenggarakan seminar, lokakarya, kursus ketrampilan, penataran yang berkaitan dengan
pengembangan ekonomi rumah tangga, sosial ekonomi dan meningkatkan penghasilan;
f. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggara keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki
g. Mengevaluasi pelaksanaan kerja
6.34. Seksi Pendidikan
Tugas Seksi Pendidikan adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pendidikan;
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga, untuk membantu anak-anak
agar memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal, dengan berbagai kemudahan atau
biaya sesuai dengan kemampuan paroki;
c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
d. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.35. Seksi Orang Tua Asuh (OTA)
Tugas Seksi Orang Tua Asuh (OTA) adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pendidikan khususnya dalam
mengelola program orang tua asuh (OTA) di Paroki.
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga, untuk membantu anak-anak
yang memerlukan bantuan dana pendidikan dan atau beasiswa bagi kelanjutan pendidikan
khususnya untuk kelurga yang tidak mampu, agar memperoleh pendidikan baik formal maupun
non formal, dengan berbagai kemudahan atau biaya.
16
c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
d. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.36. Seksi Pendampingan Hukum
Tugas Seksi Pendampingan Hukum adalah :
a. Menyadarkan umat beriman akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan
mendorongnya untuk memperjuangkannya dalam kehidupan sehari-hari;
b. memberikan rekomendasi kepada Pastor Paroki, DPP dan DKP terkait posisi hukum gereja dan
legalitas dokumen hukum dalam rangka hubungan kontraktual dan/atau transaksional dengan
pihak ketiga
c. memberikan konsultasi dalam rangka bantuan hukum tahap pertama kepada umat paroki yang
memiliki permasalahan hukum.
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.37. Seksi Kesehatan
Tugas Seksi Kesehatan adalah :
a. Memberikan pertimbangan medis untuk masalah kesehatan pastor paroki dan keluarga
karyawan paroki agar tetap terpelihara kebugarannya.
b. Memeriksa secara rutin kondisi kesehatan pastor paroki dan keluarga karyawan paroki dan
memberikan tindakan yang diperlukan dalam situasi tertentu.
c. Melaporkan kepada Koordinator bidang pelayanan segala perkembangan kesehatan pastor
paroki.
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.38. Seksi Pendampingan OMK
a. Bekerja sama dengan Koordinator Kepemudaan melakukan pembinaan terhadap Orang Muda
Katolik (OMK) baik dalam bidang keimanan, kemasyarakatan maupun keorganisasian.
b. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan pastoral
Paroki serta menyelenggarakannya.
c. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.39. Seksi Rumah Tangga Pastoran
Tugas Seksi Rumah Tangga Pastoran adalah :
a. Mengelola ekonomi rumah tangga pastoran;
b. Mengatur pengadaan makanan dan minuman untuk pastor dan tamu-tamu Paroki;
c. Melaksanakan pengadaan, pengaturan, perawatan dan pencatatan sarana dan prasarana rumah
tangga pastoran dan harta benda gereja;
d. Melaksanakan pengelolaan Aula Paroki;
e. Menyusun dan mengajukan rencana kerja kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
f. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.40. Seksi Perbaikan dan Perawatan
Tugas Seksi Perbaikan dan Perawatan adalah :
a. Melakukan perawatan dan pemeliharaan segala barang-barang inventaris milik paroki
b. Melakukan pemeliharaan dan perawatan gedung pastoral, gedung pastoran dan gedung gereja
secara berkala.
c. Melaporkan segala kegiatannya kepada koordinator bidang umum.
17
d. Mengajukan biaya untuk pemeliharaan dan perawatan baik barang inventaris maupun gedung
paroki kepada koordinator bidang umum.
e. Menyusun dan mengajukan rencana kerja kepada Ketua Dewan Pastoral paroki.
f. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.41. Seksi Inventaris Gereja
Tugas Seksi Inventaris adalah :
a. Melakukan pencatatan dan pendataan seluruh barang inventaris milik paroki baik yang ada di
gereja, gedung pastoral maupun gedung pastoran.
b. Melakukan perawatan terhadap benda-benda liturgi yang dimiliki oleh Paroki agar dapat
terpelihara dan digunakan bagi kepetingan Peribadatan.
c. Melakukan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan liturgi yang digunakan oleh Imam,
prodiakon, putra altar maupun oleh lektor dan melakukan revitalisasi/rehabilitasi jika diperlukan.
d. Melakukan koordinasi dengan seksi liturgi dalam persiapan hari-hari besar seperti Natal dan
Paskah.
e. Melaporkan segala kegiatannya kepada Koordinator bidang umum secara berkala (6 bulan
sekali).
f. Menyusun dan mengajukan rencana kerja kepada Ketua Dewan Pastoral paroki.
g. Mengevaluasi rencana kerja.
6.42. Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) dan Keamanan
Tugas Hubungan Masyarakat (Humas) dan Keamanan adalah:
a. Membina hubungan dengan pihak-pihak yang bersinggungan kepentingan dengan paroki seperti
:
Mako Brimob dan perangkatnya,
Pengurus DKM Masjid Agung Brimob
Pengurus Rumah Pintar
Pengurus Jemaat Gereja Kristen Gideon
Dll.
b. Bersama dengan Dewan Pastoral Paroki Harian, menjalin komunikasi dengan pihak pihak
tersebut diatas dalam membina hubungan baik paroki dengan institusi yang ada di areal Mako
Brimob.
c. Menjalin hubungan yang baik dalam menjaga keamanan di lingkungan paroki.
d. Melakukan perencanaan dalam pengamanan teritorial lingkungan paroki agar tercipta kondisi
yang aman dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Paroki.
e. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
f. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
7.
7.1.
18
7.2.
8.
8.1.
Perkumpulan/Kelompok Katolik
a. Melaksanakan kegiatan karya pastoral paroki sesuai dengan tujuan perkumpulan/kelompok yang
bersangkutan. Peran sertanya disesuaikan dengan kebijakan dan dibawah Koordinasi Dewan
Pastoral Paroki.
b. Membangun kerjasama antar Perkumpulan/Kelompok Katolik
dan/atau antara
Perkumpulan/Kelompok Katolik dengan Wilayah atau Lingkungan untuk perkembangan umat
dan masyarakat.
c. Tugas dan tanggung jawab selengkapnya sesuai dengan pedoman atau aturan masing-masing
Perkumpulan
8.2.
Organisasi Katolik
a. Membantu kegiatan karya pastoral di Paroki, Wilayah dan Lingkungan sesuai dengan anggaran
dasar organisasinya. Bentuk bantuan dan peran sertanya hendaknya sesuai dengan kebijakan
dan di bawah koordinasi Dewan Pastoral Paroki;
b. Membangun kerjasama antar Kelompok Kategorial dan/atau Kelompok Kategorial dengan
Wilayah atau Lingkungan untuk perkembangan umat dan masyarakat;
c. Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga masing-masing organisasi.
19
BAB III
STASI
1.
1.1.
Batas Pelayanan
a. Batas teritorial Stasi ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki dengan
memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.
1.2.
Kedudukan
a. Stasi adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai Koordinator
Wilayah, Lingkungan, Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi Katolik yang berbasis di Stasi;
b. Stasi berkedudukan di wilayah Paroki dan tata penggembala-annya masih dilaksanakan oleh
Pastor Paroki atau Pastor lain dari Paroki;
c. Ketua Stasi, mempunyai kedudukan sebagai Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Inti.
2.
2.1.
Tujuan
Stasi dibentuk dengan tujuan :
a. Menyelenggarakan tata penggembalaan yang melibatkan, mengembangkan dan
memberdayakan seluruh umat dalam rangka persiapan menjadi Paroki;
b. Mengkoordinasikan
Wilayah-wilayah,
Lingkungan-lingkungan,
Kelompok-Kelompok,
Perkumpulan dan Organisasi Katolik dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk meningkatkan kemandirian dan berperan aktif dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.
2.2.
Fungsi
Fungsi Stasi adalah :
a. Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam penyelenggaraan dan
pengembangan karya pastoral;
b. Mengupayakan terbinanya persaudaraan dan koordinasi antar kelompok di Stasi dalam
melaksanakan panggilan dan tugas perutusan gereja, baik sebagai warga gereja maupun
masyarakat;
c. Mengupayakan peningkatan kemandirian umat di Stasi.
2.3.
Wewenang
a. Stasi berwenang mengambil keputusan reksa pastoral Stasi dalam kesatuan dengan Arah Dasar
Pastoral Paroki dan bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan kepada umat Stasi, dan
Paroki.
3.
3.1.
Tugas
Tugas Stasi adalah :
a. Mengkoordinasikan Wilayah dan Lingkungan serta Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok
Katolik yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan karya pastoral di Stasi;
b. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti dalam Rapat Pleno Stasi;
c. Menyelenggarakan kegiatan karya pastoral; Perayaan Peribadatan, Katekese, Kerasulan Kitab
Suci, Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner serta
Pengembangan Sosial Ekonomi;
20
d. Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda Stasi (Mudika dan Rekat);
e. Menyediakan media komunikasi, sebagai sarana komunikasi antar umat dan perwartaan;
f. Mengadakan, mengatur, menggunakan, merawat dan menyimpan Inventaris dan peralatan serta
perlengkapan liturgi milik Stasi;
g. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya Kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki;
h. Mengevaluasi pelaksanaan kerja setiap 6 bulan.
3.2.
Tanggung jawab
Tanggung jawab Stasi adalah :
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan kepada Rapat
Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan
secara periodik kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki.
4.
KEPENGURUSAN
Kepengurusan Stasi terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris,
d. Bendahara,
e. Koordinator Bidang Peribadatan;
f. Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
g. Koordinator Bidang Pelayanan;
h. Koordinator Bidang Kepemudaan;
i. Seksi-seksi :
Liturgi;
Penyambut Jemaat, Persembahan/kolektan
Dekorasi dan Tata Bunga
Katekese;
Kerasulan Kitab Suci;.
Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK);
Kerasulan Keluarga;
Panggilan dan Karya Misioner;
Komunikasi Sosial;
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE);
Pendidikan dan Orang Tua Asuh (OTA)
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Rumah Tangga.
5.
5.1.
Ketua Stasi
Tugas Ketua Stasi adalah :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan, Organisasi dan
Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan
pengembangan karya pastoral di dalam Stasi;
b. Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Stasi;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun Inti kepada Anggota Pengurus
Stasi serta Ketua-ketua Wilayah dan Lingkungan di dalam Stasi;
21
d. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Wilayah dan Lingkungan di dalam Stasi;
Tanggung jawab Ketua Stasi adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Stasi bertanggung jawab kepada Rapat Pleno Stasi dan
Ketua Dewan Pastoral Paroki.
b. Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan karya pelayanan
pastoral di Stasi.
c. Menyampaikan laporan secara periodik atas keuangan dan kegiatan karya pelayanan pastoral
yang dilaksanakan kepada Rapat Pleno Stasi, dan Ketua Umum Dewan Pastoral Paroki.
5.2.
5.3.
Sekretaris
Tugas Sekretaris Stasi adalah :
a. Berkoordinasi dengan Sekretaris Wilayah dan Sekretaris Lingkungan, yang berkaitan dengan
tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan.
b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan administrasi umat yang diperlukan
untuk kepentingan Stasi;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Stasi kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat Stasi dan mendistribusikan kepada yang
bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang dilaksanakan oleh Stasi.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh Stasi dan Dewan Pastoral
Paroki.
c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Stasi.
d. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun
untuk Stasi.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi.
Tanggung jawab Sekretaris Stasi adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Stasi.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Stasi secara
periodik, baik untuk kepentingan Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
5.4.
Bendahara Stasi
Tugas Bendahara Stasi adalah :
22
5.5.
Koordinator Bidang
Tugas Umum dan tanggung jawab Koordinator Bidang adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam semua tugasnya;
b. Mengkoordinir
seksi-seksi
yang
ada
di
bawahnya
dan
mengkoordinasikan
Organisasi/Perkumpulan dalam melak-sanakan kegiatan karya pastoral sesuai dengan bidang
kerjanya;
c. Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap perlu koordinator bidang dapat
membentuk seksi dan /atau sub seksi;
d. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi di
bawahnya sesuai bidang kerjanya;
e. Menyusun laporan kegiatan bidangnya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi;
g. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Ketua Stasi;
h. Bertanggung jawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi di bawahnya.
5.6.
Bidang Peribadatan
Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam Bidang Peribadatan;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi,
Tata-tertib dan Persembahan, dekorasi dan Tata Bunga;
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah
Bidang Peribadatan;
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan;
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
5.7.
23
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah
Bidang Pewartaan dan Kesaksian.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi
5.8.
Bidang Pelayanan
Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam Bidang Pelayanan;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Peribadatan; Seksi
Pengembangan Sosial Ekonomi, serta Perkumpulan Lansia, Koperasi,;
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah
Bidang Pelayanan.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;
5.9.
Bidang Kepemudaan
Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendamping-an terhadap kaum muda;
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan wilayah/ pendamping mudika
wilayah untuk melaksanakan pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum
muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara;
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Stasi serta
menyelenggarakannya;
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
5.10. Seksi-seksi
Tugas dan Tanggung jawab Seksi-seksi adalah :
a. Tugas seksi-seksi di Stasi mengacu pada tugas seksi-seksi Dewan Pastoral Paroki terkait, dalam
ruang lingkup pelayanan di Stasi.
b. Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap perlu Sekai dapat membentuk sub
seksi
c. Seksi-seksi di Stasi bertanggung jawab kepada Ketua Stasi.
5.11. Pemilihan Pengurus Stasi
a. Pemilihan Anggota Pengurus Stasi, dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk atau
ditugaskan oleh Pengurus Stasi, dan disahkan oleh Rapat Pleno Stasi (Pengurus Stasi, Ketua-ketua
Wilayah, Ketua-ketua Lingkungan, dan Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok
Katolik).
b. Calon Anggota Pengurus Stasi diajukan oleh Wilayah dan Lingkungan, apabila calon yang diajukan
oleh Wilayah dan Lingkungan dianggap kurang memenuhi syarat, maka Panitia Pemilihan dan
Pengurus Stasi mempunyai hak dan wewenang untuk mengajukan calon lain dengan
memberitahukan kepada Ketua Wilayah dan Lingkungan yang bersangkutan.
c. Cara pemilhan anggota pengurus Stasi dilaksanakan dengan sistem formatur.
d. Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Stasi.
e. Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Stasi, yang memperoleh suara terbanyak sebagai
Ketua Formatur dan Ketua Stasi terpilih.
f. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan Stasi lengkap dengan seksi-seksi
berdasarkan calon yang diajukan oleh wilayah dan lingkungan;
g. Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus Stasi dan disahkan oleh
Rapat Pleno Stasi.
h. Susunan Pengurus Stasi hasil kerja formatur ditetapkan oleh Rapat Pleno Stasi, kemudian
diusulkan Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk disahkan dan dilantik.
24
i.
j.
Pengurus Stasi, masih menjalankan tugasnya sampai dengan pelantikan pengurus baru;
Waktu pemilihan dan pelantikan pengurus stasi dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan
Juni.
25
BAB IV
WILAYAH
1.
1.1.
Batas Pelayanan
a. Batas teritorial Wilayah ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki dengan
memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.
1.2.
Kedudukan
a. Wilayah adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai Koordinator
Lingkungan, dan Ketua Wilayah sebagai Anggota Dewan Pastoral Paroki Inti.
2.
2.1.
Tujuan
a. Mewujudkan koordinasi dengan Lingkungan-Lingkungan di Wilayahnya dalam mewujudkan
panggilan Umat Allah untuk berperan aktif dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.
2.2.
Fungsi
a. Bersama Pastor-paroki dan atau Pastor yang kepadanya diberikan wewenang memegang wilayah
pastoral tertentu mengkoordinasikan kegiatan karya pastoral dalam lingkungan-lingkungan di
wilayahnya agar dapat terlaksana dengan baik;
b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan pastoral di lingkungan-lingkungan
wilayahnya kepada Dewan Pastoral Paroki melalui ketuanya;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki dan pertemuan-pertemuan lain yang
berhubungan dengan kemajuan dan perkembangan karya pastoral Paroki pada umumnya kepada
pengurus lingkungan-lingkungan di wilayahnya.
2.3.
Wewenang
a. Mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan tersebut yang
berkaitan dengan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral dan pengelolaan
keuangan di Wilayahnya.
3.
SUSUNAN PENGURUS
Sesuai dengan fungsinya sebagai koordinator kegiatan antar Lingkungan maka kepengurusan Wilayah
membentuk koordinator bidang kegiatan untuk mempermudah koordinasi dengan Lingkunganlingkungan di dalam Wilayahnya, dengan susunan pengurus sebagai berikut :
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
d. Koordinator Bidang :
Koordinator Peribadatan;
Koordinator Pewartaan dan Kesaksian
Koordinator Pelayanan
Koordinator Kepemudaan
26
4.
PEMILIHAN PENGURUS
4.1.
4.2.
4.3.
5.
27
6.
7.
7.1.
Ketua Wilayah
Tugas Ketua Wilayah adalah :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan, Organisasi dan
Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan
pengembangan karya pastoral di Wilayahnya.
b. Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Wilayah.
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti kepada Anggota Pengurus Wilayah dan
Ketua-ketua Lingkungan.
d. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Lingkungan-lingkungan dalam Wilayahnya.
Tanggung jawab Ketua Wilayah adalah :
28
a. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Wilayah bertanggung jawab kepada Rapat Pleno Wilayah,
Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
b. Bertanggung jawab atas koordinasi Lingkungan-lingkungan di Wilayahnya.
c. Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan karya pelayanan
pastoral di Wilayahnya.
d. Menyampaikan laporan secara periodik atas kegiatan karya pelayanan pastoral yang
dilaksanakan, kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
7.2.
Sekretaris
Tugas Sekretaris Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan, Koordinator Bidang Wilayah dan Sekretaris Lingkungan, yang berkaitan
dengan tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan.
b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan administrasi umat yang diperlukan
untuk kepentingan Wilayah;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Wilayah kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat Wilayah dan mendistribusikan kepada yang
bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang dilaksanakan oleh Wilayah.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh Wilayah, Stasi dan Dewan
Pastoral Paroki.
c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Wilayah.
d. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun
untuk Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
Tanggung jawab Sekretaris Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Wilayah.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Wilayah secara
periodik, baik untuk kepentingan Wilayah, Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki
7.3.
Bendahara
Tugas Bendahara Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan, Koordinator Bidang Wilayah dan Bendahara Lingkungan, yang berkaitan
dengan tugas dan kegiatan administrasi dan pengelolaan keuangan
b. Melaksanakan kegiatan pencatatan, penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keuangan
Wilayah.
c. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun
untuk Wilayah
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggung jawab Bendahara Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Wilayah.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Wilayah secara
periodik, baik untuk kepentingan Wilayah maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
29
7.4.
Koordinator Peribadatan
Tugas Koordinator Peribadatan Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi Liturgi Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang
berkaitan dengan kegiatan Liturgi di Wilayah.
b. Menyelenggaraan dan mengkoordinasikan kegiatan perayaan peribadatan Wilayah, meliputi:
Perayaan Ekaristi Wilayah;
Ibadat Tobat dan Pengakuan Dosa;
Penutupan doa rosario;
Sarasehan iman;
Mengkoordinir dan memberi tugas Prodiakon Wilayah;
Kegiatan bidang Peribadatan lainnya sesuai dengan keputusan Wilayah.
c. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya.
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggung jawab Koordinator Peribadatan Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Wilayah;
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Wilayah.
7.5.
30
7.6.
Koordinator Pelayanan
Tugas Koordinator Pelayanan adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi Pelayanan Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik,
Koordinator Bidang Pelayanan Stasi dan Dewan Pastoral Paroki, yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan sosial ekonomi, sosial karitatif dan pembinaan Koperasi di Wilayah, meliputi :
Pemberian bantuan biaya pendidikan;
Pemberian bantuan biaya kesehatan;
Pemberian bantuan kepada warga yang mendapat musibah;
Memberi bantuan/perhatian kepada jompo dan lansia;
Mengkoordinasikan pemberian bantuan pinjaman melalui Koperasi;
Kegiatan pelayanan sosial lainnya sesuai dengan keputusan Wilayah.
b. Mengkoordinasikan Seksi Pelayanan Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik,
dan Perkumpulan Dana Kematian Yusup Arimatea, untuk memberi pelayanan kepada warga yang
meninggal dunia.
c. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya.
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggung jawab Koordinator Pelayanan Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Wilayah.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Wilayah.
7.7.
Koordinator Kepemudaan
Tugas Koordinator Kepemudaan Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendamping-an terhadap kaum muda;
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan dan pendamping kaum muda
Stasi maupun Koordinator Bidang Kepemudaan Dewan Pastoral Paroki untuk melaksanakan
pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum
muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara;
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Stas iserta
menyelenggarakannya;
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Tanggung jawab Koordinator Kepemudaan Wilayah adalah:
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Wilayah.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Wilayah.
8.
KEPANITIAAN
8.1.
31
c. Panitia Pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan
dan Biaya yang telah disahkan.
d. Panitia Pelaksana membuat Laporan pertanggungjawaban dan diajukan dalam Rapat Pleno
Wilayah untuk mendapat pengesahan sekaligus pembubaran panitia.
8.2.
32
BAB V
LINGKUNGAN
1.
1.1.
Batas Pelayanan
a. Batas teritorial Lingkungan ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki
dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.
1.2.
Kedudukan
a. Lingkungan adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai
penyelenggara pelayanan pastoral umat di Lingkungan, dan Ketua Lingkungan sebagai Anggota
Dewan Pastoral Paroki Pleno.
2.
2.1.
Tujuan
a. Menampung dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan reksa pastoral warga Lingkungan
dalam kesatuan dengan ketua Wilayah dan/atau Stasi.
b. Mewujudkan panggilan Umat Allah di Lingkungan untuk mengambil bagian dalam hidup
menggereja dan bermasyarakat.
2.2.
Fungsi
a. Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam penyelenggaraan dan pengembangan
karya pastoral di Lingkungan.
2.3.
Wewenang
a. Mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan tersebut yang
berkaitan dengan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral dan pengelolaan
keuangan di Lingkungannya.
3.
SUSUNAN PENGURUS
Susunan Kepengurusan Lingkungan sebagai berikut :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Koordinator Rukun
e. Seksi-seksi :
Liturgi;
Koor dan Penyambut Jemaat
Pewartaan
Pelayanan
4.
PEMILIHAN PENGURUS
4.1.
33
b. Peserta yang diundang dalam Rapat Pleno Lingkungan adalah warga Lingkungan, dan yang
mempunyai hak untuk memilih dan dipilih yang telah berusia tujuh belas tahun keatas dan / atau
telah menikah.
4.2.
4.3.
5.
34
6.
6.1.
6.2.
7.
7.1.
Ketua Lingkungan
Tugas Ketua Lingkungan adalah :
a. Memimpin
dan
mengkoordinasikan
Pengurus
Lingkungan,
Organisasi
dan
Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan
pengembangan karya pastoral di Lingkungannya;
b. Memimpin rapat-rapat Lingkungan;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno, Rapat Stasi dan Rapat Wilayah kepada
Anggota Pengurus Lingkungan dan umat Lingkungan;
35
Sekretaris
Tugas Sekretaris Lingkungan adalah:
a. Mengkoordinasikan, Seksi-seksi di Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan
administrasi kesekretariatan;
b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan administrasi umat yang diperlukan
untuk kepentingan Lingkungan;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Lingkungan kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat Lingkungan (Pleno maupun bulanan) dan
mendistribusikan kepada yang bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan oleh Lingkungan.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang diambil oleh Lingkungan, Wilayah, Stasi dan
Dewan Pastoral Paroki.
c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Lingkungan;
d. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun
untuk Lingkungan;
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggung jawab Sekretaris Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan;
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Lingkungan
secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali, baik untuk kepentingan Lingkungan, Wilayah, Stasi
maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
7.3.
Bendahara
Tugas Bendahara Lingkungan adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi-seksi Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan
administrasi dan pengelolaan keuangan;
b. Melaksanakan kegiatan pencatatan, penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keuangan
Lingkungan;
c. Melakukan penarikan iuran Lingkungan;
d. Melakukan penarikan dan penyetoran Kartu Partisipasi Umat (KPU).
e. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun
untuk Lingkungan;
f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan;
Tanggung jawab Bendahara Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan;
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
36
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan bidangnya, dan laporan Keuangan bidangnya
dan Lingkungan secara periodik, baik untuk kepentingan Lingkungan, Wilayah, Stasi maupun
untuk Dewan Pastoral Paroki
7.4.
Rukun
Tugas Koordinator Rukun adalah :
a. Membantu Sekretaris menyampaikan undangan dan jadwal kegiatan kepada umat dirukunnya.
b. Membantu Seksi Liturgi dan Katekese menghubungi warga dirukunnya untuk mempersiapkan
tempat kegiatan peribadatan, dan Pewartaan. Membantu Bendahara untuk penarikan iuran
Lingkungan, penarikan dan pengembalian Kartu Partisipasi Umat (KPU), untuk warga dirukunnya.
c. Membantu Seksi Pelayanan, untuk penarikan Iuran Wajib Perkumpulan Dana Kematian Yusup
Arimatea.
d. Melaksanakan kegiatan Karya Pelayanan Pastoral dirukunnya, sesuai dengan keputusan rapat
Lingkungan.
e. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan;
Tanggung jawab Koordinator Rukun adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Lingkungan.
7.5.
Seksi Liturgi
Tugas Seksi Liturgi Lingkungan adalah :
a. Menyelenggaraan kegiatan perayaan peribadatan, meliputi:
Ibadat Sabda;
Doa Rosario, dan sebagainya;
b. Bekerjasama dengan Koordinator Peribadatan Wilayah menyelenggarakan atau mengikut
sertakan umat Lingkungan dalam kegiatan perayaan peribadatan di tingkat Lingkungan, meliputi:
Perayaan Ekaristi Lingkungan;
Ibadat Tobat dan pengakuan dosa;
Penutupan doa rosario;
Kegiatan bidang Liturgi lainnya sesuai dengan keputusan Lingkungan.
c. Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal kegiatan dan menyampaikan kepada umat.
d. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya kepada Ketua
Lingkungan.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggung jawab Seksi Liturgi Lingkungan adalah
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Lingkungan.
7.6.
37
f.
Membantu Seksi Liturgi Lingkungan mempersiap lagu-lagu dan dirigen dalam peribadatan di
Lingkungan;
g. Mengkoordinir tugas Penyambut Jemaat, Persembahan dan Kolektan di Paroki;
h. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya kepada Ketua
Lingkungan;
i. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
j. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggung jawab Seksi Koor dan Penyambut Jemaat Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Lingkungan.
7.7.
Seksi Pewartaan
Tugas Seksi Pewartaan Lingkungan adalah :
a. Menyelenggaraan kegiatan Pewartaan dan Kesaksiani, meliputi:
Pendalam Iman;
Pendalaman Kitab Suci;
Bekerjasama dengan Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Wilayah menyelenggarakan atau
mengikut sertakan umat Lingkungan dalam kegiatan Pewartaan dan Kesaksian di tingkat
Lingkungan, meliputi:
Sarasehan iman;
Pembekalan pemandu pendalaman iman dan pendalaman Kitab Suci;
Bina Iman;
Persiapan Calon Baptis, Komuni Pertama dan Krisma.
Kegiatan bidang Pewartaan dan Kesaksian lainnya sesuai dengan keputusan Lingkungan.
b. Menyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan
Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner, mengkoordinasikan dengan Pengurus Lingkungan, dan
Wilayah, Organisasi, Perkumpulan/ Kelompok Katolik dan Pengurus Dewan Pastoral Paroki
meliputi;
c. Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
d. Pendidikan kehidupan keluarga, remaja, dewasa, dan kesejahteraan keluarga;
e. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengamalan semangat awam serta upaya pengenalan dan
pengamalan hidup beragama;
f. Mendampingi dan memotivasi kaum awam agar mengerti, menyadari dan memahami akan
peran dan panggilan khasnya dalam Gereja dan masyarakat;
g. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat perperan serta dalam
menumbuh kembangkan panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta
tanggung jawabnya terhadap evangelisasi baru;
h. Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal kegiatan dan menyampaikan kepada umat;
i. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya kepada Ketua
Lingkungan;
j. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggung jawab Seksi Pewartaan Lingkungan adalah
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan;
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Lingkungan.
38
7.8.
Seksi Pelayanan
Tugas Seksi Pelayanan Lingkungan adalah :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan sosial ekonomi, sosial karitatif di Lingkungan, dan
mengkoordinasikan dengan Koorddinator Pelayanan Wilayah, Koperasi Kredit, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Stasi dan Koordinator
Bidang Pelayanan Dewan Pastoral Paroki, meliputi :
Pemberian bantuan biaya pendidikan;
Pemberian bantuan biaya kesehatan;
Pemberian bantuan kepada warga yang mendapat musibah;
Memberi bantuan/perhatian kepada jompo dan lansia;
Mengkoordinasikan pemberian bantuan pinjaman melalui Koperasi;
Kegiatan pelayanan sosial lainnya sesuai dengan keputusan Lingkungan.
b. Mengkoordinasikan Koordinator Pelayanan Wilayah, Organisasi, Perkumpulan / Kelompok
Katolik, dan Perkumpulan Dana Kematian Yusup Arimatea/Seksi Kematian Dewan Pastoral
Paroki, untuk memberi pelayanan kepada warga yang meninggal dunia;
c. Melakukan penarikan dan penyetoran iuran wajib Perkumpulan Dana Kematian Santo Yusup
Arimatea;
d. Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya;
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggung jawab Seksi Pelayanan Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Lingkungan;
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik
kepada Ketua Lingkungan.
39
BAB VI
SUASANA DAN TATA KERJA
1.
SUASANA KERJA
a. Jiwa dan roh yang ingin kita wujudkan dalam tata kerja Dewan Pastoral Paroki adalah kerjasama
dalam satu jaringan koordinasi, dengan semangat persaudaraan kristiani, kekeluargaan, terbuka,
bersahabat, mengasihi secara tulus, dan mengutamakan yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir.
Namun demikian Pengurus Dewan Pastoral Paroki dapat menjadi contoh dalam menerapkan
nilai-nilai kejujuran dan integritas sebagai umat Kristiani.
b. Struktur tidak untuk menggambarkan kekuasaan dengan jalur komando, melainkan untuk
memperlihatkan suatu tata kerja yang bersifat koordinatif-kemitraan, saling meneguh-kan iman
dalam semangat persaudaraan kristiani sehingga terwujud kepemimpinan partisipatif.
c. Bentuk suasana dan tata kerja yang dipilih bukan piramida atau bulatan melainkan garis
koordinasi menyamping dengan maksud agar semakin dihayati semangat kemitra-sejajaran
(partnership): Kemitra-sejajaran antara pengurus yang terdekat dengan basis umat (ketua
lingkungan, ketua kelompok kategorial dan wakil organisasi) dengan yang bertugas melakukan
koordinasi pada wilayah yang lebih luas medan tanggungjawabnya (Ketua Wilayah, ketua
koordinasi kategorial, dan koordinator tim kerja) dan akhirnya dengan yang dipercaya melakukan
koordinasi wilayah seluas paroki (Dewan Pastoral Paroki Harian).
d. Pedoman maupun peraturan-peraturan Dewan Pastoral Paroki dibuat dengan tujuan bukan
untuk menciptakan birokrasi, melainkan untuk memupuk semangat ketertiban dan keteraturan,
sehingga pelayanan kepada umat dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2.
RAPAT
a. Rapat Dewan Pastoral Paroki Harian, sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam sebulan, atau
sesuai dengan keperluan. Dalam rapat ini dapat mengundang seksi, sub seksi,
perkumpulan/kelompok, organisasi Katolik, stasi, wilayah, lingkungan, wakil umat, sejauh
berkaitan dengan topik bahasan.
b. Rapat Dewan Pastoral Paroki Inti, sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam tiga bulan atau
sesuai dengan keperluan. Dalam rapat ini dapat mengundang sub seksi, Ketua Lingkungan,
perkumpulan/kelompok, organisasi Katolik, wakil umat, sejauh berkaitan dengan topik bahasan.
c. Rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno, sekurang-kurangnya diadakan dua kali dalam setahun atau
sesuai dengan keperluan. Dalam rapat ini dapat mengundang wakil umat, sejauh berkaitan
dengan topik bahasan.
d. Rapat Koordinasi Bidang, antara Wakil Ketua dengan Seksi, Sub Seksi, Perkumpulan/kelompok,
sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan.
e. Rapat Seksi, antara Ketua Seksi dengan anggotanya dan atau dengan sub seksi,
perkumpulan/kelompok, seksi terkait di Stasi/Wilayah/Lingkungan, sekurang-kurangnya
diadakan sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan.
3.
4.
KEPUTUSAN RAPAT
Badan yang berwenang mengambil keputusan dan pengesahannya, sebagai berikut :
40
5.
Lingkungan
Lingkungan berwewenang untuk memutuskan kebijakan pelaksanaan pelayanan pastoral dan
keuangan di Lingkungannya, dengan tetap mengacu pada kebijakan pokok Wilayah, (Stasi) dan
Dewan Pastoral Paroki.
41
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
1.
KETENTUAN PERALIHAN
a. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan disusulkan kemudian dengan keputusan
Dewan Pastoral Paroki dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pedoman ini.
b. Hal-hal tertentu dari pedoman ini yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur dalam
pedoman pelaksanaan atau pedoman teknis.
2.
PENUTUP
a. Pedoman ini mulai berlaku sejak disahkan.
b. Dengan berlakunya pedoman ini, maka Pedoman Dasar Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas
yang disahkan pada Januari 2012 dinyatakan tidak berlaku lagi.
42
DAFTAR REFERENSI
1. Keuskupan Bogor Menatap Masa Depan, Sinode 2002 dan sewindu Uskup, tahun 2002.
2. Kumpulan Pedoman Keuskupan Bogor, tahun 2000.
3. Kumpulan Pedoman Kerja Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 1996.
4. Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 2003.
5. Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 2006
6. Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas Tahun 2010
7. Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Jakarta, tahun 2008.
8. Statuta Dewan Pastoral Paroki Keuskupan Sufragan Bogor tahun 2008.
43
LAMPIRAN 1
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
DPP INTI
DPP PLENO
Ketua Stasi
Ketua Wilayah
Koordinator Bidang
Peribadatan
Koordinator Bidang
Kepemudaan
Bendahara I
Bendahara II
Bendahara III
Anggota
44
LAMPIRAN 2
100
200
300
WILAYAH
LINGKUNGAN
110
Santo Agustinus
120
130
Santo Paulus
210
Santo Stefanus
220
Santo Fransiskus
Xaverius
230
Santo Kristoforus
310
Santo Bernardus
320
Santo Benediktus
330
Santo Lukas
410
Bintang Timur
420
Santa Anna
430
Santo Yosef
400
BUNDA
MARIA
RATU
45
111
112
113
114
121
122
131
132
133
211
212
213
221
222
223
231
223
311
312
313
314
315
321
322
331
332
333
411
412
413
414
415
421
422
423
424
425
431
432
433
Santo Pius X
Santo Antonius
Santo Nicolas
Santo Petrus
Santo Yustinus
Santo Yulius
Santo Mateus
Santo Laurentius
Santo Aloysius
Santo Yoh. De Brito
Santo B. Realino
Santa Sesilia
Santa Maria
Santa Maria Goreti
Santo Ignatius Loyola
Santo Bartolomeus
Santo Filipus
Santa Theresia
Santa Ursula
Santa Lusia
Santo Markus
Santo Carolus
Santo Greg. Agung
Santa Katarina
Ratu Pencinta Damai
Ratu Rosari
Ratu Malaikat
Bunda Kristus
Bunda Gereja
Bunda Pencipta
Bunda Hati Kudus
Santo Yoh. Pembaptis
Santo Yakobus
Santo Paskalis
Santo Mikhael
Keluarga Kudus
Dionisius
Santa Monika
Santa Agnes
Bunda Penebus