Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KUNJUNGAN KE TPST BANTAR GEBANG

Bersama ini disampaikan laporan hasil kegiatan tersebut sebagai berikut :


1. Peninjauan dilaksanakan di TPST Bantar Gebang yang berlokasi di Jalan Raya
Narogong, Pangkalan Lima Bantar Gebang, Bekasi
2. TPST Bantar Gebang merupakan aset dari Pemprov DKI Jakarta seluas 120 Ha yang
telah beroperasi sejak tahun 1989 untuk mengelola sampah Provinsi DKI Jakarta.
Pada tahun 2008, pengelolaan dilakukan oleh Joint Operation antara PT Godang Tua
Jakarta dan PT Navigat Organic Energy Indonesia hingga tahun 2023.
3. Kapasitas pembuangan sampah saat ini sebesar 6.000-7.000 ton /hari (desain 2000
ton/hari) dengan tarif Rp 123.000/ton sampah.
4. Adapun pengolahan sampah yang dilakukan di TPSP Bantar Gebang adalah sebagai
berikut :
a. Sanitary Landfill
- Sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang, akan dilakukan penimbangan
terlebih dahulu. Penimbangan dilakukan dua kali, yang pertama berat isi dan
yang ke dua berat kosong.
- Selanjutnya sampah akan dibuang di Dumping Point. Lalu disusun, dihamparkan
(dibuat berundak-undak agar mencegah longsor) dan dipadatkan.
- Lapisan pertama terdiri dari lapisan coral, lalu ditutupi dengan lapisan
geomembrane dan selanjutnya ditutupi dengan lapisan geotextile. Lapisan
sampah akan ditabur di atas lapisan geotextile.
- Selanjutnya apabila ketinggian tumpukan sampah telah mencapai 2-3 m, maka
akan dilakukan cover soil. Cover soil adalah menutupi permukaan sampah
dengan tanah setebal 20 cm.
- Selanjutnya pembuatan ventilasi dengan menggunakan pipa, untuk membuang
gas yang terbentuk dari kegiatan sanitary landfill.
- Setelah beberapa lama, dilakukan pengeboran sumur di area sanitary landfill
untuk mengambil gas metana yang dihasilkan untuk selanjutnya diproses di
power house untuk menghasilkan listrik.

b. Pupuk Kompos
- Sebagian sampah dilakukan pemilahan di TPST Bantar Gebang, khususnya
sampah organik dan plastik.
- Untuk sampah organik dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos.
- Sebelum digunakan sebagai bahan baku pupuk kompos, sampah organik di
fermentasi terlebih dahulu dengan cara disimpan selama 21 hari di ruang
terbuka. Setelah di fermentasi, maka sampah organik siap digunakan sebagai
bahan baku pupuk kompos.
- Adapun blok diagram produksinya sebagai berikut :

- Big Crusher terdapat 2 unit, Screen I terdapat 9 unit dan Pan Granulator hingga
Packing terdapat 3 line dengan total sebesar Kapasitas 3 x 2,5 Ton/Jam
- Untuk dryer menggunakan udara panas dari furnace berbahan bakar solar (10
ltr/jam)
- Produk di kemas dalam ukuran 20 kg/karung dengan merek dagang Green
Botane (Harga di pasaran Rp 2.000 - 2.500/Kg)
c. Anaerobic Digestion
- TPST Bantar Gebang memiliki fasilitas Anaerobic Digestion dengan kapasitas
170.000 m3 .
- Fasilitas ini digunakan untuk menampung sampah untuk diproses secara
Anaerobic Digestion yang dapat menghasilkan gas metana. Gas metana yang
dihasilkan untuk selanjutnya diproses di power house untuk menghasilkan listrik
- Fasilitas ini belum pernah digunakan hingga saat ini.
d. Power House
- TPST Bantar Gebang memiliki Power House untuk menghasilkan Listrik dari gas
metana yang dihasilkan dari Sanitary Landfill dan Anaerobic Digestion.
- Terdapat 12 Unit Gas Engine dengan kapasitas total 16,5 MW, 380 V
- Namun karena gas metana yang dihasilkan hanya berasal dari sanitary landfill
saja, maka gas engine yang beroperasi hanya 2 unit dengan listrik yang
dihasilkan sebesar 3 MW.
- Pada saat peninjauan, gas yang masuk ke Power House sebesar 1278 m3/jam
dengan kandungan CH4 dan CO2 sebesar 49% dan 1,9%.
e. Daur Ulang Plastik
- TPST Bantar Gebang memiliki Unit Daur Ulang Limbah Plastik dengan kapasitas
32 ton/hari yang terdiri dari 24 ton/hari plastik curah dan 8 ton/hari pelet plastik
- Adapun blok diagram prosesnya sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai