PEMBUATAN
: 30 OKTOBER 2013
PENYERAHAN
: 6 NOVEMBER 2013
OLEH
131411023
: 1A
PROGRAM STUDI
KIMIA
JURUSAN TEKNIK
KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu :
Mengukur indeks bias suatu larutan menggunakan alat refraktometer dengan benar.
Melakuka percobaan destilasi fraksionasi pada campuran biner.
2. Dasar Teori
2.1 Destilasi Campuran Biner
Distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) suatu bahan. Dalam destilasi,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.Distilasi yang
dilakukanpada praktikum kali ini adalah distilasi campuran biner, dimana zat yang
digunakan adalah campuran kloroform dan aseton dengan komposisi yang variasi.
Suatu larutan dikatakan sebagai larutan ideal bila :
1) Homogen pada seluruh system mulai dari mol fraksi 0-1
2) Tidak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen-komponen di campur
membentuk larutan (H pencampuran= 0)
3) Tidak ada volume pencampuran artinya volume larutan = jumlah volume
komponen yang dicampurkan (v pencampuran).
4) Memenuhi hokum roult
P1= x1Po
P1= tekananuaplarutan
P2= tekananuappelarutmurni
X1=molfraksilarutan
Dalam larutan ideal sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat
komponen yang lain. Sehingga sifat larutan yang dihasilkan terletak diantara kedua
sifat komponennya. Contoh system benzene-toluena, sedangkan larutan non ideal
adalah larutan yang tidak memiliki sifat-sifat diatas.
Larutan ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1) Larutan non ideal deviasipositif yang mempunyai volume ekspansi. Dimana akan
menghasilkan titik didih maksimum pada system campuran itu.
2) Contoh: system aseton-karbondisulfide dan system HCl-air
3) Larutan non ideal deviasi negative yang mempunyai volume kontruksi. Dimana
akan menghasilkan titik didih minimum pada system campuran.
Contoh : system benzene-etanol
Aseton chloroform
Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi
tertentu dimana komposisi tersebut tidak bias berubah hanya melalui distilasi
4. Keselamatan Kerja
1. Sebelum bekerja lihatlah MSDS bahan yang akan digunakan.
2. Gunakan jas lab dan alat pelindung lain yag diperlukan.
3. Tutuplah reactor setiap komposisi dengan aluminium foil sebelum didestilasi
karena aseton dan kloroform mudah menguap dan mudah terbakar,
4. Berilah vaselin pada setiap sambungan alat gelas.
5. Gunakan water batch atau penangas air pada waktu melakukan destilasi.
6. Buanglah sisa zat ke tempat (botol) yang telah disediakan.
5. Data Percobaan
1) Data berdasarkan literatur.
N
O
1
2
Nama Zat
Aseton
Kloroform
Rumus
Molekul
CHCl3
CH3COCH
3
Massa
Molekul
58 g/mol
119,5g/mol
Densitas
0,79g/cm3
1,489g/cm3
Indeks
Bias
1.3585
1,487
Titik
Didih
56,530C
61,20C
Keterangan
Aseton (mL)
Kloroform (mL)
Indeks Bias
Komposisi
10
0
4,3
8
2
11,5
6
4
27,7
4
6
40,1
2
8
50
0
10
60,1
6.
N
O
1
2
3
4
5
6
Aseton (mL)
10
8
6
4
2
0
Kloroform
(mL)
0
2
4
6
8
10
Perhitungan
1) Aseton 10 mL : Kloroform 0 mL
Titik Didih
(0C)
64
51
51
53
52
51
Mol
Volume 10mLAseton
Massa Aseton = x V
= 0,79 x 10
= 7,9 gram
Mol Aseton =
=
massa
mr
Mol Kloroform =
7,9
58
= 0,13 mol
Fraksi mol (X)
mol aseton
X Aseton = mol aseton+ mol kloroform
massa
mr
0
119,5
= 0 mol
X Kloroform =
mol kloroform
mol aseton+ mol kloroform
0,13
0,13+ 0
=1
0
0,13+ 0
=0
massa
mr
Mol Kloroform =
6,32
58
= 0,11 mol
Fraksi mol (X)
mol aseton
X Aseton = mol aseton+ mol kloroform
massa
mr
2,978
119,5
= 0,025 mol
X Kloroform =
mol kloroform
mol aseton+ mol kloroform
=
0,19
0,11
0,11+0,025
= 0,815
0,025
0.11+0025
massa
mr
Mol Kloroform =
4,74
58
= 0,082 mol
Fraksi mol (X)
mol aseton
X Aseton = mol aseton+ mol kloroform
massa
mr
5,96
119,5
= 0,05 mol
X Kloroform =
mol kloroform
mol aseton+ mol kloroform
0,082
0,082+ 0,05
= 0,62
0,05
0,0820,+0,05
= 0,38
massa
mr
3,16
58
= 0,055 mol
Fraksi mol (X)
Mol Kloroform =
=
massa
mr
8,93
119,5
= 0,075 mol
mol aseton
mol aseton+ mol kloroform
X Aseton =
X Kloroform =
mol kloroform
mol aseton+ mol kloroform
0,055
0,055+ 0,075
= 0,42
0,075
0,055+ 0,075
= 0,58
massa
mr
Mol Kloroform =
1,58
58
= 0,027 mol
Fraksi mol
X Aseton =
massa
mr
11,91
119,5
= 0,1 mol
mol aseton
mol aseton+ mol kloroform
X Kloroform =
mol kloroform
mol aseton+ mol kloroform
=
0,1
0,027+0,1
0,027
0,027+0,1
= 0,21
= 0,79
Massa Aseton = x V
= 0,79 x 0
= 0 gram
Mol Aseton =
=
Massa Kloroform = x V
= 1,489 x 10
= 14,89 gram
massa
mr
Mol Kloroform =
0
58
= 0 mol
Fraksi mol
X Aseton =
massa
mr
14,89
119,5
= 0,125 mol
mol aseton
mol aseton+ mol kloroform
X Kloroform =
mol kloroform
mol aseton+ mol kloroform
=
0
0+0,125
=0
0,125
0+0,125
=1
7. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini zat yang digunakan yaitu aseton dan kloroform,
dengan titik didih aseton yang kami peroleh yaitu sebesar 640C dan titik didih
kloroform yaitu sebesar 510C. Campuran zat tersebut memiliki titik didih yang
berdekatan, sehingga biasa disebut campuran azeotrop. Titik didih aseton dan
kloroform berdasarkan literatur yaitu 56,530C dan 61,20C, perbedaan hasil eksperimen
dengan teoritis disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Kami menggunakan alkohol, bukan murni aseton karena aseton tidak tersedia.
2. Pada saat pemipetan kloroform, ball pipet yang digunakan kurang sesuai standar.
8. KESIMPULAN
1. Semakin besar titik didih suatu campuran maka semakin besar pula indeks
biasnya.
2. Pada saat distilasi, titik didih dapat ditentukan pada saat keluar distilat.
3. Titik didih campuran dipengaruhi oleh susunan senyawa-senyawa pembentuk
campuran tersebut. Dan titik didih campuran berada di range titik didih satu zat
penyusun dengan zat penyusun lainnya dalam campuran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ngatin, Agustinus & Marlina, Ari. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika Program
Studi D3 Teknik Kimia dan Teknik Kimia Produksi Bersih Semester 1. Bandung.
2. http://hendrisramdani.blogspot.com/2010/04/distilasi-biner-campuran-azeotrop.html.
3. loophee.files.wordpress.com/2011/02/refraktometer9.pdf
4. http://wwwlindasekaru.blogspot.com/2010/06/modul-penentuan-indeks-biascairan.html.
5. http://hedihastriawan.wordpress.com/kimia-fisika/viskositas/.