DASAR TEORI
Spektroftometri infra merah merupakan suatu metode mengamati interaksi molekul
dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 1000
m. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang
menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya
mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah
rambatan.
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang
panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari
berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar infra
merah dibagi atas tiga daerah: daerah infra merah dekat, daerah infra merah pertengahan,
daerah infra merah jauh.
Dalam pembagian daerah spektrum infra merah tersebut, daerah panjang gelombang
yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada daerah infra merah
pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 50 m.
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara periodik berubah
dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaliknya. Jumlah energi total adalah sebanding
dengan frekuensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua
atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk
mengadakan perubahan vibrasi.
Perubahan Energi Vibrasi
Atom atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi
peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom atom dan kekuatan ikatan yang
menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya
disebut finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu:
Vibrasi regangan (Streching), adalah peristiwa bergeraknya atom terus sepanjang ikatan yajng
menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya, walaupun sudut
ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua, yaiut regangan simetri (unit struktur bergerak
bersamaan dan searah dalam satu bidang datar) dan regangan asimetri (unit struktur bergerak
bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar).
Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka
dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi
atom molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
Vibrasi goyangan(rocking), vibrasi guntingan (Scissoring), vibrasi kibasan (Wagging), vibrasi
pelintiran (Twisting).
Daerah Spektrum Infra Merah
Para ahli kimia telah memetakan ribuan spektrum infra merah dan menentukan
panjang gelombang absorbsi masing-masing gugus fungsi. Vibrasi suatu gugus fungsi
spesifik pada bilangan gelombang tertentu. Dari Tabel 2 diketahui bahwa vibrasi bengkokan
CH dari metilena dalam cincin siklo pentana berada pada daerah bilangan gelombang 1455
cm-1. Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan pita absorbsi pada
bilangan gelombang tersebut tersebut maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X tersebut
mengandung gugus siklo pentana.
Daerah Identifikasi
2.
3.
Kawat Ni-Cr yang dipijarkan, sumber radiasi untuk instrument ini berbentuk gulungan
kawat Ni-Cr yang dipanaskan kira-kira sampai 1000 C, menghasilkan suatu spektrum
kontinyu dari energi elektromagnetik yang mencakup daerah dari 4000-200 cm-1 bilangan
gelombang. Energi yang diradiasi oleh sumber sinar akan dibagi menjadi dua bentuk kaca
sferik M1 dan M2.
Instrumen Spektrofotometer Infra Merah
Komponen dasar spektrofotometer IR sama dengan UV tampak , tetapi
sumber,detektor dan komponen optiknya sedikit berbeda. Mula-mula sinar infra marah di
lewatkan melaui sampel dan larutan pambanding kemudian di lewatkan pada monokromator
untuk menghilangkan sinar yang tidak diinginkan. Berkas ini kemudian dididspersikan
melalui prisma atau gratting. Dengan melewatkannya melalui slit, sinar akan di fokuskan
pada detektor. Alat IR biasanya dapat merekam sendiri absorbansinya sendiri. Temperatur dan
kelembapan juga harus di atur yaitu maksimum 50% dan apabila melebihi batas tersebut
maka menbuat permukaan prisma dan sel alkali halida menjadi suram.
Sumber radiasi yang sering di gunakan adalah Nernest atau lampu Glower yang di
buat dari oksida-oksida zirkonium dan natrium, berupa batang berongga denga diameter 2mm
dan panjang 30mm. Batang ini di panaskan sampai suhu 1500-20000C dan akan memberikan
radiasi diatas 7000cm-1. Sumber Glower juga di gunakan dalam instrumen dengan absorbansi
sekitar 5200cm-1. Monokromator yang di gunakan dalam infra merah terbuat dari berbagai
macam bahan antara lain gelas, lelehan silika, LiF, CaF 2, BaF2,NaCl, AgCl, KBr, Csl. Tetapi
pada umumnya prisma NaCl di gunakan untuk daerah 4000-6000cm -1 dan prisma Kbruntuk
400cm-1. Untuk detektor dalam infra merah digunakan detektor termal. Di antara detektor
termal , termokope lah yang banyak di gunakan. Bolometer memberikan sinyal listrik sebagai
hasil perubahan dalam tahanan konduktor metal dengan temperatur .
Untuk instrumen yang di gunakan umumnya ada 2 macam instrumen yaitu untuk
analisis kuantitatif dan untuk analisis kualitatif. Karena kompleksnya spektrum IR maka di
gunakan recorder . umunya alat IR digunakan berkas ganda yang di rancang lebih sederhana
daripada berkas tunggal. Dalam semua instrumen selalu ada chopper frekuensi rendah untuk
menyesuaikan output sumber. Rancangan optisnya mirip denga spektrofotometer UV-tampak
kecuali tempat sampel dan pembandingan di tempatkan di antara sumber dan monokromator
untuk menghamburkan sinar yang berasal dari sampel dan untuk mencegah terjadinya
penguraian secara fotokimia. Sumber sinar di bagi menjadi dua berkas , satu di lewatkan pada
sampel dan yang satu melewati pembanding, kemudian secara berturt-turut melewati
attenuator dan chopper. Setelah melalui prisma, berkas jatuh pada detektor dan di ubah
menjadi sinyal listrik yang di rekam oleh recorder. Kadang kadang di perlukan amplifier
bila sinyal lemah. Pada pengukuran kuantitatif model berkas ganda kurang begitu
memuaskan karena banyak gangguan dari sirkuit elektronik dan pengaturan titik nol besar
sehinngga menyebabkan kesalahan.
Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas melalui cuplikan dan
satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model berkas ganda adalah mengukur perbedaan
intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan pada
chopper yang berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan berkas
baku dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat, setiap
frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima
intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini
menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika
cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan intensitas
berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah. Amplifier
dibuat hanya untuk arus bolak-balik. Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk
menjalankan suatu motor yang dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang
disebut baji optik. Baji optik ini oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas
baku sehingga akan mengurangi intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini
digerakkan sedemikian jauh ke dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan
jumlah yang sama banyaknya dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika
cuplikan melakukan penyerapan. Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan pena
alat rekorder sehingga gerakan baji ini merupakan pita serapan pada spektrum tersebut.
Penyiapan cuplikan untuk spektrofotometer infra merah
Ada berbagai tehnik untuk persiapan sampel, bergantung pada bentuk fisik sampel yang akan
dianalisis.
A. Cuplikan berupa padatan
1. Nujol Mull
Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. , dicampur
dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa ditempatkan antara dua plat sodium
klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah tersebut
2. Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni
(kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam
cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik. kemudian sampel (pelet
KBr yang terbentuk) diambil dan dianalisis.
B. Cuplikan berupa cairan
Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat NaCl untuk membuat film
tipis.
C. Cuplikan berupa larutan
Disini diperlukan pelarut yang mempunyai daya yang melarut cukup tinggi terhadap
senyawa yang akan dianalisis, tetapi tak ikut melakukan penyerapam di daerah infra merah
yang di analisis. Selain itu, tidak boleh terjadi reaksi antara pelarut dengan senyawa cuplikan.
Pelarut-pelarut yang biasa digunakan adalah:
Karbon disulfide (CS2), untuk daerah spectrum 1330-625/cm.
CCl4, untuk daerah spectrum 4000-1330/cm.
Pelarut-pelarut polar, misalnya kloroform, dioksan, dimetil formamida.
D. Gas
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas, dibutuhkan sebuah sel
silinder/tabung gas dengan jendela pada setiap akhir pada sebuah material yang tidak aktif
inframerah seperti KBr, NaCl atau CaF2. Sel biasanya mempunyai inlet dan outlet dengan
keran untuk mengaktifkan sel agar memudahkan pengisian dengan gas yang akan dianalisis.
Komponen alat spektrofotometer
Sumber radiasi.
Prinsipnya sumber radiasi IR dipancarkan oleh padatan lembam yang dipanaskan
sampai pijar dengan aliran listrik. Ada 3 macam sumber radiasi yaitu :
Globar source : tabung silica carbida dengan ukuran diameter 5mm dan panjang 5cm.
Nernst Glower : senyawa-senyawa oksida.
Tungsten Filament Lamp : untuk analisis dengan nir-IR.
Incandescent Wire : merupakan lilitan kawat nikrom.
Pada sistim optik FTIR digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated
Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi
infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih
baik.
Sampel kompartemen.
Cuplikan atau sampel yang dianalisis dapat berupa cairan, padatan atau pun gas.
Karena energi vibrasi tidak terlalu besar sampel dapat diletakan langsung berhadapan dengan
sumber radiasi IR. Karena gelas kuarsa atau mortar yang terbuat dari porselene dapat
memberikan kontaminasi yang menyerap radiasi IR, maka pemakaian alat tersebut harus
dihindari. Preparasi cuplikan harus menggunakan mortar yang terbuat dari batu agate dan
pengempaan dilakukan dengan menggunakan logam monel.
Monokromator
Monokromator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mendispersikan sinar dari
sinar polikromatik menjadi sinar monokromatik. Ada dua macam tipe monokromator yaitu
monokromator prisma dan monokromator gratting (kisi difraksi). Monokromator IR terbuat
dari garam NaCl, KBr, CsBr, atau LiF. Oleh sebab itu spektrofotometer IR harus diletakkan di
suatu tempat dengan kelembaban yang rendah untuk mencegah kerusakan pada peralatan
optiknya. Monokromator celah berfungsi untuk lebih memurnikan radiasi IR yang drai
cuplikan sehingga masuk ke dalam rentang bilangan gelombang yang dikehendaki.
Monokromator prisma yang terbuat dari bahan garam anorganik berfungsi sebagai pengurai
dan pengarah radiasi IR menuju detektor. Monokromator prisma terbuat dari hablur NaCl
yang paling banyak digunakan sebab memberikan resolusi radiasi IR terbaik dibandingkan
dengan yang lainnya. Prisma leburan garam-garam bromida pada umumnya dipakai sebagai
resolusi radiasi IR jauh sedangkan garam fluorida untuk radiasi sinar IR dekat.
Monokromator yang umum digunakan adalah monokromtor kisi difraksi atau gratting. Kisi
difraksi terbuat dari bahan gelas atau palstik yang tertoreh dengan halus permukaannya dan
terlapisi oleh kondensasi uap aluminium. Jenis monokrotaor kisi difraksi sudah banyak
digunakan pada spektrofotometer IR yang modern. Keunggulannya memberikan resolusi
yang lebih bagus dengan dispersi yang surambung lurus, disamping itu tetap menjaga
keutuhan radiasi IR menuju detektor. Kelemahannya adalah timbulnya percikan radiasi IR
pada monokromator kisi difraksi. Hal ini diusahakan dengan memakai monokromator ganda
yang merupakan kombinasi dari monokromator prisma dan monokromator kisi difraksi.
Detektor
Berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik. Selain itu detektor dapat
mendeteksi adanya perubahan panas yang terjadi karena adanya pergerakan molekul.
Detektor spelktrofotometer yang bersifat menggandakan elektron tidak dapat dipakai pada
spektrofotometer IR sebab radiasi IR sanngat lemah dan tidak dapat melepaskan elektron dari
katoda yang ada pada system detektor. Ada tiga tipe detektor yang dapat digunakan pada
spektrofotometer IR, yaitu :
Thermal transducer : terdiri dari dua logam bercabang dimana suhu tergantung pada
potensialnya. Intrumen yang menggunakan detektor ini harus disimpan pada tempat yang berAC atau bersuhu konstan karena dapat dipengaruhi oleh suhu sehingga dapat terjadi
kesalahan dalam mendeteksi suatu senyawa. Responnya lambat sehingga jarang digunakan.
Pyroelectric transducer : berupa kristal cairan dari triglisin sulfat (TGS) dimana
temperatur dipengaruhi oleh polaritas senyawa. Memiliki respon yang cepat dalam
menganalisis suatu senyawa.
Photoconducting transducer : terbuat dari bahan semikonduktor seperti timbal sulfida,
eaksa telurida, dan cadmium telurida, indium antimonida. Harus menggunakan pendingin gas
nitrogen sehingga responnya cepat.
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer FTIR adalah TGS (Tetra Glycerine
Sulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). Detektor MCT lebih banyak digunakan
karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon
yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi
oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra
merah.
Amplifier / penguat dan read out.
Penguat dalam sistem optik spektrofotometer IR sangat diperlukan karena sinyal radiasi IR
sangat kecil atau lemah. Penguat berhubungan erat dengan derau instrumen serta celah
monokromator, jadi keduanya harus diselaraskan dengan tujuan mendapatkan resolusi puncak
spektrum yang baik dengan derau maksimal. Sedangkan pencatat atau read out harus mampu
mengamati spektrum IR secara keseluruhan pada setiap frekuensi dengan seimbang. Rentang
bilangan gelombang 4000cm-1 sampai 650cm- 1 dalam keadaan normal harus dapat teramati
dalam selang waktu 10 15 menit. Untuk maksud pengamatan pendahuluan selang waktu
tersebut dapat dipersingkat ataupun diperlambat untuk mendapatkan hasil resolusi puncak
spektrum IR yang baik.
nsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press