Anda di halaman 1dari 184

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program keluarga berencana merupakan salah satu programpembangunan
nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkankeluarga Indonesia yang
sejahtera.Sesuai dengan UndangUndang Nomor 10Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan PembangunanKeluarga Sejahtera, disebutkan
bahwa Program Keluarga Berencana (KB)adalah upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melaluipendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanankeluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga
untuk mewujudkankeluarga kecil, bahagia dan sejahtera (UU 10/1992). Keluarga
berencana jugaberarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak, untuk
menghindarikehamilan

yang

bersifat

sementara

dengan

menggunakan

kontrasepsisedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap


bisadilakukan dengan cara sterilisasi.1
Peran

program

KB

sangat

besar

pengaruhnya

terhadap

kesehatanreproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita


maupunkesehatan reproduksi pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi
wanitadiantaranya yaitu menghindari bahaya infeksi, eklamsia, abortus,
emboliobstetri, perdarahan post partum, dan komplikasi masanifas.2Selain itu,
program KB juga bertujuan untuk mengatur umur ibu yang tepat untuk melakukan
proses persalinan, sebab jika umur ibu terlalu muda atauterlalu tua ketika
melakukan persalinan,akan sangat beresikomengakibatkan perdarahan serius yang
bisa mengakibatkan kematian bagi ibumaupun bayinya. 2Program KB juga
berperan bagi kesehatan reproduksi pria antara lain untuk mencegahPenyakit
Menular Seksual (PMS) seperti: sifilis,gonorhea, dan penyakit kelamin lain yang
diakibatkan oleh tidakmenggunakan alat kontrasepsi (kondom) ketika melakukan

hubungan seksualdengan pasangannya yang terkena PMS. Selain mencegah


terkena penyakitmenular seksual, Program KB juga dimaksudkan untuk
membantu pria yangmengalami gangguan disfungsi seksual serta membantu
pasangan yang telah menikah lebih dari 1 tahun tetapi belum juga memiliki
keturunan, hal inimemungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.2
Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI)mencapai 228 per 100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB)34 per 1000 kelahiran hidup.
Hal ini membuktikan bahwaIndonesia masih berada pada posisi tertinggi di Asia
untuk angka kematianibu. Angka tersebut juga masih jauh dari target Millenium
Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup dan
AKB 24 per1000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, dengan program KB yang
terusdigalakkan pemerintah, diharapkan target MDGs 2015 dapat tercapai.3
Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247 Pasangan Usia Subur (PUS)
yang merupakan peserta KB baru dan hampir separuhnya (48,56%) menggunakan
metode kontrasepsi suntikan. Pada tahun 2013, cakupan KB aktif secara nasional
sebesar 75,88%. Dari 33 provinsi, ada 15 provinsi yang cakupannya masih
dibawah cakupan nasional. Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan
cakupan tertinggi sebesar 87,70%, dan provinsi Papua merupakan provinsi dengan
cakupan terendah, yaitu 67,15%. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa
wanita usia 15-49 tahun dengan status kawin 59,3% menggunakan metode
kontrasepsi modern (implan, MOW, MOP, implan, IUD, suntik, dan pil), 0,4%
lainnya menggunakan metode kontrasepsi tradisional (kalender, senggama
terputus, lainnya), 24,7% pernah melakukan KB, dan 15,5% lainnya tidak pernah
melakukan KB.4
Data Pasangan Usia Subur (PUS) yang telah ber-KB yang didapatkan
dari Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur adalah sebagai berikut, cakupan KB
aktif dalam 3 bulan terakhir (April-Juni) adalah sebanyak 66,04%, cakupan KB
baru sebanyak 55,75%, sedangkan cakupan PUS 4T sebanyak 21,75%. Data yang

didapatkan dari Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur untuk pemasangan KB dan


jenis yang digunakan dari bulan April-Juni adalah sebagai berikut, pasangan yang
tercantum sebagai pengguna KB baru jenis IUD adalah sebanyak 30 orang, untuk
yang menggunakan implant sebanyak 19 orang, pengguna kondom sebanyak 7
orang, untuk KB jenis suntik baik per 3 bulan maupun per 1 bulan sebanyak 172
orang, sedangkan KB pil sebanyak 74 orang, sedangkan yang telah melakukan
MOW adalah sebanyak 17 orang.
Prevalensi pasangan yang belum mengikuti program KB masih cukup
rendah dan kurangnyapenelitian mengenai PUS 4Tyang mengikuti program KB di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur menjadi latar belakang pemilihan topik ini
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

1.2 Perumusan Masalah


Mengetahui hasil kegiatan program pelayanan di Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timurdibandingkan dengan SPM yang berlaku periode April-Juni 2015.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan umum
Tujuan dari evaluasi program ini adalah untuk mengevaluasi hasil kerja
puskesmas selama 3 bulan dibandingkan dengan sasaran 3 bulan yang ada di
puskesmas Cilandak timur.
1.3.2Tujuan khusus
a.

Mengetahui hasil pencapaian program KB di Puskesmas Kelurahan


Cilandak Timur pada bulan April Juni 2015.

b.

Menentukan alternatif pemecahan masalah dan solusi dariprogram


KBPuskesmas Kelurahan Cilandak Timur.
3

c.

Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan cakupan dari program KB di


Puskesmas Cilandak Timur masih rendah.

d.

Membuat rencana kegiatan untuk pemecahan prioritas masalah diPuskesmas


Kelurahan Cilandak Timur.

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Bagi Mahasiswa :
a.

Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.

b. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang


ditemukan didalam program puskesmas.
2. Bagi Puskesmas :
a.

Membantu Puskesmas untuk mengetahui pencapaian yang belum


maksimal.

b. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya


puskesmas yang belum memenuhi target SPM.
c.

Membantu Puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian


terhadap masalah tersebut.

3. Bagi Masyarakat:
Manfaat evaluasi program KB ini bagi masyarakat adalah
masyarakat menjadi lebih banyak lagi yang mengikuti program KB
sehingga angka kelahiran bayi dapat terkendali.

BAB II
4

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Keluarga Berencana

1. Beberapa konsep tentang Keluarga Berencana


Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraandengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.5
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istriuntuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yangmemang diinginkan, mengatur interval diantara
kelahiran.6
Keluarga Berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk
memutuskan jumlahdan jarak anak serta waktu kelahiran.6
2. Tujuan Keluarga Berencana
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga
kecilyang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalianpertumbuhan penduduk Indonesia.6
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutudan meningkatkan kesejahteraan keluarga.6

3. Sasaran Program Keluarga Berencana


a. Sasaran langsung

Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat


kelahirandengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.8
b. Sasaran tidak langsung
Pelaksana dan pengelola program Keluarga Berencana, dengan cara
menurunkan

tingkat

kelahiranmelalui

pendekatan

kebijaksanaan

kependudukan terpadu dalam rangkamencapai keluarga yang berkualitas


dan keluarga sejahtera.8

4. Ruang lingkup Program Keluarga Berencana


Ruang lingkup program Keluarga Berencana,meliputi:8
a. Komunikasi informasi dan edukasi.
b. Konseling.
c. Pelayanan infertilitas.
d. Pendidikan seks.
e. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.
f. Konsultasi genetik.

5. Manfaat usaha Keluarga Berencana di pandang dari segi kesehatan


Peningkatan dan perluasan pelayanan Keluarga Berencana merupakan
salah satu usahauntuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
semakin tinggi akibatkehamilan yang dialami wanita.8

2.2

Akseptor Keluarga Berencana

1. Konsep tentang Keluarga Berencana

Akseptor Keluarga Berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan


untukmemutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran.7
2. Jenis - Jenis Akseptor Keluarga Berencana
a. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah
satu

cara

alat

kontrasepsi

untuk

menjarangkan

kehamilan

atau

mengakhirikesuburan.9
b. Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah
menggunakankontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau lebih yang tidak
diselingi suatukehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi
baik dengan carayang sama maupun berganti cara setelah berhenti /
istirahat kurang lebih 3 (tiga) bulan berturut-turut dan bukan karena
hamil.9
c. Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan
alatobat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan
alatkontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.9
d. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara
kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.9
e. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu
carakontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.9
f. Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian
kontrasepsi lebih dari 3 bulan.9

2.3

Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Pelayanan kontrasepsi saat ini dirasakan masyarakat, khususnya


pasangan suami-istri, sebagai salah satu kebutuhannya. Pelayanan kontrasepsi
yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target
melalui subsidi penuh dari pemerintah. Peran pelayanan Keluarga Berencana
diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan
yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih
menjamin keselamtan ibu dan bayi yang dikandungnya.2
Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi
kehamilan bila jumlah anak sudah cukup. Dengan demikian 5 pelayanan KB
sangat berguna dalam mengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan tau tidak tepat waktu. Ada lima hal penting dalam pelayanan
Keluarga Berencana yang perlu diperhatikan:
a.

Prioritas pelayanan KB diberikan terutama kepada Pasangan Usia Subur yang


isterinya mempunyai keadaan 4 terlalu yaitu terlalu muda (usia kurang dari 20
tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan
(kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun).2

b.

Menekankan bahwa KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan


isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber KB dengan
menggunakan alat/metode kontrasepsi untuk pria.2

c.

Memberi informasi lengkap dan adil tentang keuntungan dan kelemahan


masingmasing metode kontrasepsi. Setiap klien berhak untuk mendapat
informasi mengenai hal ini, sehingga dapat mempertimbangkan metode yang
paling cocok bagi dirinya.2

d.

Memberi nasehat tentang metoda yang paling cocok sesuai dengan hasil
pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien, untuk
memudahkan klien menentukan pilihan.2

e.

Memberi informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode


kontrasepsi. Pelaksanaan pelayanan KB perlu melakukan skrining atau
penyaringan melalui pemeriksaa fisik terhadap klien untuk memastikan bahwa
tidak terdapat kontraindikasi bagi pemakaian metoda kontrasepsi yang akan
dipilih.2

2.4

Pengertian pasangan usia subur dan 4T


Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya masih

mengalami menstruasi (datang bulan).9Untuk pengertian 4T adalah pasangan yang


Terlalu Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering Melahirkan, Terlalu Dekat Jarak
Kelahiran.
Pasangan suami istri yang hidup bersama, dimana umur istrinya antara 15
tahun sampai dengan 44 tahun. Batasan umur yang digunakan disini adalah 15
sampai 44 tahun dan bukan 1549 tahun. Hal ini tidak berarti berbeda dengan
perhitungan fertilitas yang menggunakan batasan 1549, tetapi dalam kegiatan
keluarga berencana mereka yang berada pada kelompok 4549 bukan merupakan
sasaran keluarga berencana lagi. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa
mereka yang berada pada kelompok umur 4549 tahun, kemungkinan untuk
melahirkan lagi sudah sangat kecil sekali.4

2.5

Kontrasepsi

1. Pengertian
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra
berartimelawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara seltelur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud darikonsepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan

sebagai akibatadanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,
berdasarkanmaksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan
kontrasepsi adalahpasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua duanya memilikikesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan.5
Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan,usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen.10
2. Akseptor Keluarga Berencana menurut sasarannya
a. Fase menunda kehamilan
Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh
pasangan yangistrinya belum mencapai usia 20 tahun.Karena usia di
bawah 20 tahun adalah usia yangsebaiknya menunda untuk mempunyai
anak dengan berbagai alasan.Kriteria kontrasepsiyang diperlukan yaitu
kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinyakembalinya
kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa
inipasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi.
Kontrasepsi yang cocokdan yang disarankan adalah pil KB, AKDR.11
b. Fase mengatur / menjarangkan kehamilan
Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia
paling baik untukmelahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara
kelahiran adalah 2-4tahun. Kriteria kontrasepsi yang perlukan yaitu
efektifitas

tinggi,

reversibilitas

tinggikarena

pasangan

masih

mengharapkan punya anak lagi.Kontrasepsi dapat dipakai 3-4tahun sesuai


jarak kelahiran yang direncanakan.11
c. Fase mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi
Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih
dari 30 tahuntidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan
kontrasepsi yangmempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi
kegagalan hal ini dapat menyebabkanterjadinya kehamilan dengan resiko
tinggi bagi ibu dan anak. Di samping itu jikapasangan akseptor tidak

10

mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yangcocok dan


disarankan adalah metode kontap, AKDR, implan, suntik KB dan pil KB.11

3. Syarat - Syarat Kontrasepsi


Sebagai usaha untuk mencegah kehamilan hendaknya kontrasepsi
memiliki syarat-syarat sebagai berikut :11
a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.
b. Efek samping yang merugikan tidak ada.
c. Lima kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
e. Tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama
pemakaiannya.
f. Cara penggunaannya sederhana.
g. Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
h. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

BAB III
DATA UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS CILANDAK TIMUR

11

3.1 Data Umum Puskesmas


3.1.1 Keadaan Geografis dan Lingkungan
1. Lokasi
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur terletak di Jalan Madrasah
No.11 Rt.010 / Rw.04 Kelurahan Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu
Kota Administrasi Jakarta Selatan.
2. Wilayah Kerja
Meliputi seluruh wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak
Timur, yang terdiri dari 7 RW dan 72 RT
3. Batas wilayah :
-

Sebelah Utara

: Kelurahan Bangka

Sebelah Selatan

: Kelurahan Jagakarsa

Sebelah Timur

: Kelurahan Ragunan

Sebelah barat

: Cipete Selatan

4. Keadaan Tanah
-

Luas wilayah Kelurahan Cilandak Timur : 352.06 Ha (3,53km2)

Terlampir seluruhnya untuk pemukiman

Terdapat daerah rawan banjir

Daerah rawan banjir di wilayah Kelurahan Cilandak Timur terdapat di sekitar


aliran Sungai Kerukut (Kali Kerukut)

12

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kelurahan Cilandak Timur

3.1.2

Data Demografi
Jumlah Penduduk sampai dengan akhir Juni 2015 = 30.871 jiwa.

1) Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas kelurahan Cilandak Timur terbagi atas :
Laki-laki

: 16.697 jiwa

Wanita : 14.174 jiwa

2) Kelompok usia
Tabel 3.1 Komposisi penduduk berdasarkan kelompok usia.

13

Umur

Jumlah

Persentase

0-4
5-14
15-44

1.274
4.527
17.015

4.12
14.66
55.11

45-64

4.308

13.95

>65

534

1.72

Tabel 3.1 menunjukkan komposisi penduduk di wilayah kerja


Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur berdasarkan kelompok usia. Usia
15-44 tahun merupakan kelompok usia dengan jumlah tertinggi, yaitu
17.015 penduduk sedangkan usia >65 adalah kelompok usia yang
jumlahnya paling sedikit, yaitu 534 penduduk.Berdasarkan data diatas,
didapatkan sex ratio sebesar 117,8 dimana menunjukan dalam 100 orang
perempuan terdapat 118laki-laki. Dari data diatas dapat juga diketahui
dependency ratio, yaitusebesar 29,7, dimana setiap 100 orang usia
produktif menanggung beban 30 orang penduduk non produktif.
3) Mata pencaharian
Tabel 3.2 Mata Pencaharian Penduduk
No.

Status
Pekerjaan

Jumlah

Persentase (%)

1.

Pemerintahan

19.097

58,2

2.

Pedagang

4.599

14,0

3.

Industri

521

1,6

4.

Buruh

4.715

14,3

5.

Swasta

2.924

8,9

6.

Lain-lain

986

3,0

Dapat dilihat pada tabel 3.2 bahwa sebagian besar penduduk bekerja
dalam sektoral pemerintahan sebanyak 19.097 orang dari 65.709 jumlah
penduduk. Sedangkan 986 orang bekerja lain-lain.

14

4) Agama
Tabel 3.3 Pembagian agama
No

Agama

Jumlah

Persentase(%)

Islam

53.548

81,5

Kristen

6.543

9,9

Khatolik

3.718

5,66

Hindu/Budha

1.875

2,85

Tabel 3.3 menunjukan data dan persentase pemeluk agama di


wilayah kerja Puskesmas Cilandak Timur. Penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Cilandak Timur mayoritas beragama Islam dengan jumlah
53.548 orang dan persentase sebesar 81,5%.
5) Fasilitas Pendidikan
Tabel 3.4 Fasilitas pendidikan
No.

Fasilitas Pendidikan

Jumlah

1.

TK

10

2.

SD

15

3.

MI

4.

SLTP

5.

MTS

6.

SMU

7.

SMK

Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan fasilitas pendidikan yang terdapat


di Kelurahan Cilandak Timur sebanyak 37 fasilitias. Terbanyak adalah
fasilitas SD dengan jumlah 15 sekolah dan Kelurahan Pejaten Timur hanya
memiliki 1 sekolah MTS, SMU dan SMK.
6) Fasilitas Kesehatan

15

Tabel 3.5 Fasilitas kesehatan


No.

Fasilitas

Jumlah

1.

Rumah sakit

2.

Puskesmas

3.

Rumah Bersalin

4.

Dokter 24 jam

5.

Dokter Gigi

6.

Balkesmas

7.

Bidan Swasta

8.

Laboratorium

9.

Apotik

10.

Klinik

11.

Posyandu

23

12.

Kader

160

Terdapat berbagai macam fasilitas kesehatan di Kelurahan


Cilandak Timur, dimana Posyandu merupakan pelayanan kesehatan yang
terbanyak, yaitu sebanyak 23, sedangkan hanya terdapat satu puskesmas,
rumah sakit, dokter 24 jam, dan balkesmas di Kelurahan Cilandak Timur.

7) Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Cilandak Timur


Tabel 3.6 Sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Cilandak Timur
No

Diagnosis penyakit

Jumlah
16

kunjungan
1.

Infeksi akut lain pada saluran


pernapasan atas

5712

2.

Penyakit lainnya

2759

3.

Hipertensi

1860

4.

Diabetes mellitus

732

5.

Penyakit pada sistem otot

732

6.

Penyakit kulit alergi

520

7.

Gastritis

330

8.

Penyakit mata

201

9.

Diare (termasuk tersangka kolera)

182

10.

Penyakit kulit infeksi

141

Total

13.178

Berdasarkan data pada Tabel 3.6, jumlah penderita infeksi akut


pada saluran napas bagian atas adalah yang tertinggi diantara 9 penyakit
lainnya, yaitu sebesar 5712 penderita. Berdasarkan teori Bloom ISPA
didapatkan karena adanya masalah perilaku dimana masyarakat belum
mengerti sepenuhya mengenai ISPA baik daripenyebab, gejala,pengobatan,
cara penularan maupun pencegahannya. Faktor perilaku hidup sehat yang
tidak diterapkan seperti makanan dengan menu seimbang, olahraga yang
teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, serta istirahat yang
cukup berperan sebagai penyebab ISPA.

3.1.3 Sumber Daya Puskesmas


a. Sarana Fisik

17

Gedung Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pertama kali didirikan


pada tahun 1976 di atas tanah seluas 300 m2 dengan luas bangunan 160
m2. Bangunan puskesmas telah direhab sebanyak 4 kali yaitu: tahun 1986,
tahun 1989, tahun 1995 dan tahun 2009. Kemudian pada tahun 1995 didirikan
Gedung Rumah Bersalin (RB) Kelurahan Cilandak Timur di atas tanah seluas
510 m2 dengan luas bangunan 180 m2. Gedung Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur terdiri dari dua Gedung yaitu Gedung Puskesmas dan Gedung
Rumah Bersalin RB. Pada akhir tahun 2009 direhab total, dibangun menjadi
satu Gedung diatas tanah seluas 810 m2 dengan luas bangunan 230 m2
yang terdiri dari dua Lantai.
b. Ketenagaan
Tabel 3.7 Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
No. Nama Petugas

Pendidikan Umur Status


Terakhir
(Thn) PNS/Hon
or

Masa
Kerja

Gol PKM
/ RB

Dr.Wida Wildani

Dokter

34

PNS

IV

PKM

Drg.Nerlaela

FKG

50

PNS

III

PKM

Azizah

Bidan

46

PNS

III

PKM

Fenny Susanti

Bidan

41

PNS

III

PKM

Kelina Simarmata

Perawat

56

PNS

III

PKM

Mince Karlini

Perawat

40

PNS

II

PKM

Nurani Sudi Rahayu

Prwt Gigi

30

Honor

II

PKM

Retno Asri Fitriyani

Perawat

23

Honor

II

PKM

Abdurahman

S1

42

Honor

20

PKM

11

Masuhud

SLTA

43

PT

PKM

12

Tukirah

SD

54

PT

PKM

13

Heru Setawan

SLTA

30

PT

PKM

Tenaga di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur berjumah 13 orang


dengan rincian yang terdiri dari 6 orang PNS, 3 orang Honorer, dan 3 orang
Outshorsing.

18

3. Peran Serta Masyarakat


1. Posyandu
Posyandu Kelurahan Cilandak Timur terdiri dari : 23 Posyandu yang tersebar
di 6 RW (kecuali Rw.06), dan keseluruhannya berjalan aktif.
Keadaan derajat posyandu yang dimiliki saat ini adalah :
-

Posyandu Pratama

: 0 buah

Posyandu Madya

: 3 buah

Posyandu Purnama

Posyandu Mandiri

: 6 buah
: 14 buah

4. Lansia
Usia 45-59 Tahun:

Laki-Laki

= 1381 Orang

Perempuan

= 1254 Orang

Usia 60-69 Tahun:

Laki-laki

= 347 Orang

Perempuan

= 309 Orang

Usia> 70 Tahun

Laki-laki

= 90 Orang
19

Perempuan

= 95 Orang

Jumlah Keseluruhan Lansia : 3476 orang.

5. Sarana dan Prasarana


Tabel 3.8 Sarana dan Prasarana
No
1

Jenis Sarana

Uraian

Kondisi

- Ruang Bersalin

Tempat Tidur

Baik

- Ruang Loket

Komputer

Baik

- Ruang Jaga

Lemari, Tempat tidur

Baik

- Ruang Bayi

Meja

Baik

- Ruang Perawatan 1

Tempat Tidur

Baik

- Ruang Perawatan 2

Tempat Tidur

Baik

- Ruang Dokter Jaga

Tempat Tidur

Baik

- Ruang Dapur

Rak Piring

Baik

- Ruang Cuci

Meja

Baik

- Ruang Tunggu

Bangku Tunggu

Baik

Lantai I

- Ruang Panel
- Ruang Pompa

Baik
Jet Pump

Baik

- Toilet

Baik

- Lobi

Baik

2. Lantai II
- Ruang 1 : KIA / KB

Tempat Tidur Periksa (2),


Maja (2), Kursi (4),
Kulkas (1), Lemari Alkes

Baik

20

(2), Lemari Buku (1), AC


(2) Tensi meter (2)
Stetoscope, Timbangan
bayi (1), Timbangan dws
(1)
- Ruang 2 : Ka.Puskesmas

Tempat Tidur Periksa (1),


Kursi Tamu (1 set),
Lemari Perpustakaan (1),
Filing Kabinet (1)

Baik

- Ruang 3 : Poli Gigi

Dental Unit (2), Meja (2),


Kursi (4), Lemari Alkes
(2), Kompresor (2),
Sterilisator (1), Alat-alat
Kesehatan lain

Baik

- Ruang 4 : Poli Umum

Tempat tidur periksa (1),


Meja periksa (2), kursi
(5), Lemari alkes (2),
Filing kabinet (1), Toa (1
set), Sterilisator (1)

Baik

- Ruang 5 : Apotik/Gudang

Lemari obat (3 ), Meja


(1), meja obat (1), Rak
Obat (2), Filing kabinet
(1)

Baik

- Ruang 6 : Laboratrium

Lemari Alkes (1), Lemari


obat (1), Meja (1), Kursi
(2), tempat tidur (1),
Sterilisator (1), dan alat
kesehatan lainnya

Baik

- Ruang Loket

Rak Status (2), Meja (1),


Komputer (1 set), Filing
kabinet (1), buku status
dll

Rusak / baik

- Ruang Tunggu

Bangku Tunggu (10),


Televisi (1), Toa (1) dan
poster

Baik

- Musholah

Karpet, sajadah, kipas


angin

Baik

- Ruang Panel

Alat-alat listrik dan alat


kebersihan

Baik

- Toilet

Sabun dan lap

21

3.1.4

Fungsi Puskesmas

Puskesmas Kelurahan merupakan unit pelaksanan teknis Dinas


Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan,
pengendalian, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan, dan pelatihan
diwilayah kerjanya

Melakukan

pembinaan,

pengawasan,

pengendalian

terhadap

pengelolaan dan pelayanan kesehatan

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar ISO 9001-2008


yang meliputi, Loket, Poli Umum, Poli Gigi, rekam medis, KIA, KB, Gizi,
jiwa, Askes, Gakin, Laboratrium sederhana, apotik dan penyuluhan kesehatan
serta klinik lain sesuai kebutuhan.

Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan


yang meliputi keder kesehatan, posyandu, RS, BPS, PKK, RT/RW, karang
taruna dll.

Mengkoordinasi

program,

temu

litas

sektoral

dalam

penanggulangan masalah kesehatan masyarakat

Menilai dan melaporkan kinerja, terjangkau, berksinambungan,


mandiri dan mengutamakan kepuasan pelanggan

3.1.5

Tugas Pokok
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur merupakan unit Pelaksana Teknis

Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan tercapainya tujuan

22

pembangunan kesehatan Nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan,


pendidikan, dan pelatihan kesehatan serta kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah sekitarnya terutama di wilayah
Kelurahan Cilandak Timur.
Pembangunan Kesehatan di arahkan untuk meningkatkan mutu sumber
daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan
paradigma sehat, yang memberikan perioritas pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi mulai dari dalam
kandungan sampai dengan usia lanjut.
Puskesmas memiliki tugas pokok adalah sebagai berikut :

Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan ibu dan anak

Pelayanan Keluarga berencana

Upaya Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Upaya Pelayanan gizi

Upaya pelayanan kesehatan keluarga miskin (Gakin)

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

Penyuluhan kesehatan masyarakat

Kesehatan Sekolah

Pelayanan kesehatan jiwa dan Napza

Pelayanan Laboratrium Sederhana

Pelayanan kesehatan mata

Peningkatan kesehatan remaja

Peningkatan kesehatan lingkungan


23

Pengobatan dan Penanggulangan bencana

Peningkatan kesehatan kerja

Peningkatan kesehatan olah raga

Upaya pengobatan tradisional


Pencatatan dan pelaporan

3.1.6

Tujuan

Mengembangkan profesionallisme SDM medis dan non medis

Terwujudnya penempatan karyawan sesuai dengan ahlinya

Meningkatkan prestasi kerja dan kinerja karyawan

Terwujudnya mutu pelayanan kesehatan yang paripurna untuk kepuasan


pelanggan sesuai standar ISO 9001-2008

Terwujudnya sistem manajemen puskesmas

Terwujudnya kerjasama dengan mitra kerja, lintas sektoral dan institusi


baik pemerintah maupun swasta

Terwujudnya pengetahuan masyarakat tentang betapa pentingnya masalah


kesehatan

3.2 Data Khusus Puskesmas

24

3.2.1 VISI dan MISI


VISI :
Puskesmas adalah sebagai Unit Pelayanan Prima yang profesional,
terjangkau, berkesinambungan, mandiri dan mengutamakan pelanggan.( sesuai
standar ISO 9001-2008).
MISI :

Memberdayakan SDM yang professional dalam menghadapi era


globalisasi

Mengembangkan mutu pelayanan secara optimal baik promotif, preventif,


kuantatif dan rehabilitatif

Menggalang kerja sama dengan mitra kerja

3.2.2 Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat terutama diwilayah kerja puskesmas baik
masyarakat luar gedung puskesmas maupun petugas puskesmas itu sendiri.

25

I. MANAJEMEN PUSKESMAS
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang berkerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien
(KepMenkes RI No.128/MENKES/SK/2004).
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk
fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal
yakni P1, P2, dan P3.
Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di
Puskesmas Salaman I, diperoleh data sebagai berikut

1. Perencanaan (P1)
a. Tahap Persiapan
Kepala puskesmas membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
penanggungg jawab masing-masing unit. Bahan perencanaan mengacu pada buku
Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas.
Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan kepada masing-masing
penanggungjawab dan menjelaskan mengenai Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP), kemudian mengadakan pengkajian bahan perencanaan tersebut untuk
menentukan tujuan dan sasaran kegiatan.
b. Tahap Analisis Situasi
Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data umum
dan data pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data kependudukan
dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan. Data
sekolahdiperoleh dari kantor pendidikan nasional kecamatan. Sedangkan data

26

pencapaian target diperoleh dari data Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Puskesmas.
Tiap unit mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama satu tahun
kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan peta. Data
tersebut dianalisa dan dengan membandingkan dengan target yang mengacu pada
SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan untuk laporan kegiatan tahunan dan
acuan langkah berikutnya.
c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan (RUK) dengan
mempertimbangkan

faktor-faktor

pendukung

dan

penghambat

untuk

menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah ditentukan oleh


kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas ditentukan maka dipikirkan
pemecahan masalah yang paling realistis dan logis. Alternatif pemecahan masalah
harus memperhatikan biaya, sarana, tenaga, waktu serta teknologi yang ada.
d. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang akan
datang oleh pemimpin Puskesmas beserta tim dilaksanakan setelah dilakukan
stratifikasi.
RPK disusun berdasarkan priotitas masalah dan dirangkum dalam
dokumen perencanaan. RPK disusun dengan memperhitungkan dana yang
dimiliki dan dana yang didapatkan.

27

2. Penggerakan, Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)


a. Pengorganisasian
Puskesmas sebagai organisasi fungsional dalam menjalankan
fungsinya telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi
Puskesmas dan uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan
tanggungjawab masing-masing staf, yang ditentukan pada lokakarya mini
tahunan.
Masing-masing staf mempunyai uraian yang jelas mengenai target,
wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan pada Lokakarya Mini
Tahunan.
Karena Puskesmas Salaman I merupakan Puskesmas rawat inap
maka pembagian tugas agak berbeda dengan Puskesmas yang lain. Tenaga
Puskesmas dibagi menjadi 3 kelompok tugas yaitu:

Murni bertugas di lapangan

Murni bertugas di rawat inap

Campuran (bertugas di lapangan dan rawat inap)


Untuk petugas rawat inap, jadwal kerja dibagi dalam 4 shift yaitu

pagi, sore, malam dan libur.

b. Kepemipinan dan Pengisian Staf


Pemimpin Puskesmas Salaman I berfungsi sebagai manajer,
konsultan medis, dan penggerak masyarakat. Sebagai manajer pimpinan
mendelegasikan tugas-tugas kepada staf sesuai kemampuannya. Pengisian
staf dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga tiap unit, kemudian

28

diinventarisasikan sesuai dengan jenis tenaga yang dibutuhkan. Setiap staf


yang mengalami kesulitan dapat berhubungan langsung dengan kepala
Puskesmas.
c. Kerjasama Lintas Program
Penggalangan kerja sama lintas program dilaksanakan dalam
bentuk Lokakarya Mini Tahunan. Pada lokakarya ini dibahas pembagian
tugas masing-masing staf berupa:
1. Tugas Pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan fungsi Puskesmas
dan berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
pokok.
2. Tugas

integrasi

merupakan

tugas

pengembangan

peran serta

masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang


berkaitan

dengan pengembangan

dan pembinaan

peran serta

masyarakat.
3. Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap
petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah
pimpinan.
Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi dan
tambahan dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan
pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian
kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protapprotap baik medis teknis maupun teknis administratif.
Lokakarya Mini Tahunan kemudian dilanjutkan dengan rapat
kerja bulanan, yang membahas pencapaian kegiatan tiap bulan, masalahmasalah yang dihadapi serta rencana kegiatan pada bulan berikutnya. Pada
29

rapat ini juga dibahas mengenai masalah individu berkaitan dengan


motivasi kerja. Yang paling penting dari Lokakarya Mini tahunan ini
adalah keluarannya, yaitu mengenai pembagian tugas dan masukan
program.
Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami
belum melakukan pengamatan pada dokumen Lokakarya Mini Puskesmas
yang seharusnya berisi : Daftar hadir peserta, Materi / Agenda, dan Tindak
lanjut.
d. Kerjasama Lintas Sektoral
Puskesmas menjalin kerjasama lintas sektoral yang terkait dengan
kesehatan dan mempunyai persamaan sasaran untuk merumuskan dan
menetapkan tujuan-tujuan kegiatan kerjasama. Kerjasama ini dilakukan
dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan (konferensi desa) yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas
program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan
program kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak. Bentuk hasil
pertemuan tersebut dapat berupa informasi yang akan ditindaklanjuti oleh
Puskesmas sendiri ataupun dalam bentuk kesepakatan dan pembentukan
tim. Puskesmas yang menjalin kerjasama dengan Puskesmas Salaman I
yakni Puskesmas disekitar Kawedanan Salaman yakni : Puskesmas
Salaman II, Puskesmas Kajoran I, Puskesmas Kajoran II, Puskesmas
Borobudur, Puskesmas Tempuran.
e. Kerjasama Lintas Wilayah
Puskesmas menjalin kerjasama lintas wilayah dengan Puskesmas
lain terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kerja sama
dan kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai.

30

f. Pembimbingan
Pembimbingan

oleh

kepala

puskesmas

dilakukan

dalam

bentuk

penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada para staf dan konsultasi


jika staf menemui masalah dalam pelaksanaannya. Kepala puskesmas
berusaha mencarikan jalan keluar, selain itu juga memberikan pembinaan
dalam segi administrasi dan teknis serta peran serta masyarakat. Para staf
dapat memperoleh peningkatan pengetahuan atau wacana dari kepustakaan
yang dimiliki puskesmas.

3. Pengawasan, Penilaian dan Pertanggungjawaban (P3)


Adalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan,
dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan Undang- undang yang
berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan langsung
(Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan eksternal yang
dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap kegiatan yang
dilaksanakan Puskesmas, dengan ruang lingkup administratif, keuangan,
teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Cilandak Timur.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun meliputi penilaian terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan
rencana tahunan dan standar pelayanan. Untuk program KIA dan imunisasi,
penilaian hasil kegiatan adalah dengan sistem Kewaspadaan Dini (SKD) yaitu
pemantauan adanya kenaikan kasus.
Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan pertanggung-jawaban
tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan sumber dana
(keuangan), dan penggunaan sumber daya. Laporan pertanggungjawaban
dibuat oleh Kepala Puskesmas pada setiap akhir tahun anggaran yang
mencakup didalamnya pelaksanaan kegiatan serta perolehan dan penggunaan

31

berbagai sumber daya termasuk keuangan, disampaikan kepada dinas


kesehatan kabupaten/kota serta pihak- pihak terkait lainnya, termasuk
masyarakat.

32

3.2.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja Puskesmas


Kepala Pusksmas
Dr.Wida Wildani
Waka Puskesmas
Drg.Nurlaela
Tata Usaha

Loket
Abdurahman

BPU
Dr.Wida

BPG
Drg.Lela-Nur

Kegiatan Dalam Gedung

KIA-KB
Azizah-Feny

Obat
Retno

Lab

Tindakan

Mince

Kelina

Kegiatan Luar Gedung

Keuangan
:
Posyandu
: Azizah
Drg.Nurlela
Imunisasi
: Feny Susanti
Tata Usaha
:
GSI
: Azizah
Abdurahman
CHN : Mince Karlini
Bp Umum
: Dr.Wida
Lansia : Retno Asri F
Bp Gigi
: Drg.Nurlela
PSN/DBD
: Kelina
KIA
: Feny Susanti
Diare : Retno Asri F
KB
: Azizah
KB
: Azizah & PLKB
Imunisasi
: Feny
TTU : Kelina
Susanti
TBC
: Mince Karlini
Toga : Kelina
ISPA
: Retno Asri F
Promkes
: Kelina
Diare
: Retno Asri F
Jiwa : Retno Asri F
DBD
: Kelina
Napza : Mince Karlini
MTBS
: Retno Asri F
TBC : Mince Karlini
Tindakan
: Retno
PE
: Kelina
Asri F
UKS
: Kelina
Obat
: Retno Asri F
KRR
: Dr.Wida Wildani
Lab Sederhana : Mince Karlini
UKGS
: Drg.Nurlela-Nur
Kematian
: Kelina
UKGMD
: Drg.Nurlela-Nur
Loket
: Rahman
Kasir
: Rahman
Kusta : Mince Karlini
BPJS
: Rahman
Inventaris
: Rahman
Daerah Binaan
SP2TP
: Rahman
SIK
: Rahman
Kebersihan
:
Heru/Tukirah
Rw.01
Rw.02
Rw.03
Rw.04
Rw.05
Rw.06
Rw.07
Keamanan
: Suhud
Dapur
: Tukirah

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

33

Dokter/ Kepala Puskesmas


a.

Tugas pokok: merencanakan, mengusahakan, dan mengevaluasi


program-program serta fungsi Puskesmas agar berjalan dengan baik.

b. Fungsi :

Sebagai seorang manager :


-

Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmas.

Melaksanakan kerjasama lintas program maupun sektorial baik


secara vertikal maupun horizontal.

Menerima konsultasi semua kegiatan di Puskesmas.

Sebagai seorang dokter :


-

Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien

Merujuk kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas

Memberikan penyuluhan,edukasi kesehatan, dan motivasi


kepada pasien dan masyarakat

Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas

Membantu

membina

kerjasama

lintas

sektoral

dalam

pengembangan peran masyarakat.


-

Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di


Puskesmas

Dokter Gigi
a.

Tugas Pokok: mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut


dapat berjalan dengan baik.
34

b. Fungsi:
-

Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas

Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas

Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien dan


masyarakat

Membina kerjasama lintas sektoral baik secara vertikal maupun


horizontal

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di


Puskesmas

Perawat
a.

Tugas Pokok

: Membantu melaksanakan pelayanan kesehatan

umum diPuskesmas
b.

Fungsi
-

Membantu dokter umum dalam melakukan pelayanan kesehatan di


Puskesmas

Melaksanakan program UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah)

Melaksanakan kunjungan kesehatan

Perawat Gigi
a.

Tugas Pokok

: membantu melaksanakan pelayanan kesehatan gigi

di Puskesmas.
b. Fungsi
-

Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.

35

Merujuk kasus yang perlu ditindaklanjuti seorang dokter gigi.

Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS


(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).

Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi.

Bidan
a.

Tugas Pokok

: melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah

kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.


b. Fungsi
-

Melakukan pemeriksaanberkala pada ibu hamil, ibu menyusui,


bayi, dan anak

Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil

Membina bidan dan dukun bayi

Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang


terkait dengan KIA

Melakukan penyuluhan kesehatan

Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi

Melakukan pencatatan dan pelaporan

Tata Usaha
a.

Tugas pokok :
-

Menghimpun

dan

menyusun

semua

laporan

kegiatan

Puskesmas

36

b.

Menghimpun, mengatur, dan menyimpan surat-surat masuk

Fungsi

Membuat dan mengumpulkan surat-surat penting

Mengumpulkan

laporan

berkala

setiap

hasil

kegiatan

Puskesmas

Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas

Melakukan laporan berkala terkait ketatausahaan.

Petugas Kesehatan Lingkungan


a.

Tugas pokok

: merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasi

kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di


wilayah kerja Puskesmas.
b.

Fungsi
-

Mengawasi dan memantau berbagai penyakit di wilayah kerja


Puskesmas

Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular

Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular

Melakukan pengobatan kepada pasein dengan penyakit menular


atas anjurandokter

Melakukan kunjungan rumah

Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang


terkait P2P

37

Melakukan pencatatan dan pelaporan

Petugas Gizi
a.

Tugas pokok

merencanakan,

melaksanakan,

dan

mengkoordinasi kegiatanperbaikan gizi di wilayahkerja Puskesmas


b.

Fungsi

Memantau keadaan gizi masyarakat

Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait


dengan gizi

Memberikan penyuluhan dan melatih kader gizi

Melaksanakan pemberian makanan tambahan

Melakukan pembagian vitamin A secara periodik

Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik

Melakukan pembinaan Posyandu

Melakukan rujukan kasus gizi yang tidak dapat ditangani di


Puskesmas

Melaksanakan pemberian makanan tambahan

Honorer Cleaning Service


a.

Tugas pokok

: mengendalikan dan menghilangkan semua unsur

fisik dan lingkunganyang memberikan pengaruh buruk terhadap


kesehatan masyarakat.

38

b.

Fungsi

Pengawasan lingkungan Puskesmas

Melaksanakan kerjasama lintas sektoral baik vertikal maupun


horizontal

Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu

Pengawasan dan penyehatan lingkungan perumahan

Pengawasan pembuangan sampah

Pengawasan makanan dan minuman

Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)

Melakukan pencatatan dan pelaporan.

Honorer Umum
a.

Tugas Pokok

: melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran

pada semua pengunjung Puskesmas.


b.

Fungsi
-

Melakukan

pelayanan

pendaftaran

pengunjung

secara

berurutan
-

Memberikan status/catatan medis untuk setiap pasien.

Mencatat semua kunjungan pasien pada buku

Menata kembali dengan rapi status yang sudah digunakan pada


hari tersebut

39

Melakukan pencatatan dan pelaporan

Honorer Asisten Apoteker


a.

Tugaspokok

: menerima resep, meracik, membungkus, dan

memberikan obat.
b.

Fungsi

Melaksanakankegiatan pengelolaan obat

Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat

Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat


di apotek

Membantu distribusi obat ke Puskesling dan Pustu

Melakukan pencatatan dan pelaporan obat.

3.3 Program Pokok Puskesmas


1.

Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas


Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang
mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut
adalah :

40

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
5. Promosi Kesehatan
6. Upaya Pengobatan

2.

Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemmapuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b.

Upaya Kesehatan Jiwa

c.

Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat

d.

Upaya Kesehatan Usia Lanjut

e.

Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

f.

Upaya Kesehatan Olah Raga

g.

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

41

3.

Upaya Kesehatan Inovasi


a. Rawat Inap
b. Laboratorium
c. EKG
d. Apotek
e. Radiologi
f. Klinik Gizi
g. Klinik sanitasi
h. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan

A.

UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS

1. Kesehatan Ibu dan Anak


Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya di bidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan
dari program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu menuju
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatkan
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

42

Tabel 3.9 Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas Kelurahan Cilandak


Timur Juli-September 2015

Indikator

Target
(%)

Sasaran

Sasaran

Cakupan

1 Tahun

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen
(%)

Pencapaian
(%)

Cakupan kunjungan
bumil K1

100

591

147

180

122,44

122,44

Cakupan kunjungan
bumil K4

96

591

147

130

88,4

92.08

Ibu hamil dengan


komplikasi yang
ditangani

88

709

177

48

27,12

30,81

Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan

98

557

139

193

138.84

141,67

CPR (KB Aktif)

85

3004

751

496

66,04

77,69

Kunjungan Nifas

98

557

139

226

162,58

165,90

Cakupan KN

97

537

134

20

14,92

15,38

Cakupan PKN

100

81

20

10

50

50

Cakupan kunjungan bayi

97

537

134

93

69,4

71,54

Cakupan kunjungan balita

92

1301

325

93

28,61

31,10

Cakupan kunjungan balita


sakit

92

1463

366

14

3,82

4,15

Hasil kegiatan KIA di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada


bulan Juli - September 2015 menunjukkan 11 indikator yang dinilai. Dari
indikator-indikator tersebut didapatkan 8 indikator yang pencapaiannya tidak
mencapai 100%, sedangkan 3 indikator, yaitu cakupan kunjungan bumil K1,
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan kunjungan nifas,

43

yang masing-masing memiliki pencapaian yang melebihi target, yaitu


122,44%,141,67% dan 165,90%.

Tabel 3.10 Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Cilandak Timur JuliSeptember 2015

Indikator

Target

Sasaran

Sasaran

Cakupan

Pencapaian

(%)

tahunan

3 bulan

Kegiatan

Persen (%)

(%)

KB Baru

88

1111

278

245

88,1

100

KB Aktif

85

3004

751

773

102,92

121,09

PUS 4T

78

1046

262

346

132,06

169,30

berKB

Tabel 3.10 menunjukkan hasil kegiatan pelayanan KB di Puskesmas


Kelurahan Cilandak Timur periode Juli- September 2015. Dari 3 indikator
yang dinilai, semua indikator dapat mencapai target 100%. Pencapaian yang
44

paling tinggi adalah indikator PUS 4T berKB, sedangkan yang paling rendah
adalah indikator KB Baru.
2.

Gizi
Tujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka
penyakit akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat
berpenghasilan rendah, terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari
konseling gizi, monitoring garam di pasar atau masyarakat, pemberian vitamin
A dosis tinggi pada balita dan ibu hamil, pemberian kapsul yodium pada ibu
nifas dan anak, kunjungan rumah BGM dan gizi buruk.
a. Jenis kegiatan: pemantauan dan pertumbuhan balita
b. Indikator:

Balita yang datang dan ditimbang

Balita yang gizi buruk mendapat perawatan

Balita usia 6 59 bulan medapat kapsul vitamin A

Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe

Rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium

Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita Puskesmas


Kelurahan Cilandak Timur Juli-September 2015

Indikator
Balita yang datang dan

Target
(%)

85

Sasaran
1 Tahun

1301

Sasaran

Cakupan

3 Bulan
Berjalan

325

Kegiatan

213

Persen

Pencapaian
(%)

(%)

65,5

77,05

45

ditimbang
Balita yang gizi buruk
mendapat perawatan

100

1301

325

Balita usia 6 59 bulan


medapat kapsul vitamin

85

Tidak Ada

A
Balita usia 0 6 bulan
mendapat air susu ibu

80

1301

325,2

60

18.45

23,06

95

591

147

130

88,43

93.08

(ASI) eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi
90 tablet Fe
Rumah

tangga

mengonsumsi

yang
garam

beryodium
Presentase
kabupaten/kota

Tidak ada

melaksanakan surveilensi
gizi
Presentase
buffer

penyediaan

stock

Makanan

Pendamping ASI untuk


daerah bencana

Tabel 3.11 menunjukkan hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan


balita di Puskesmas Ciladak Timur periode Juli-September 2015. Kegiatan ini
menilai 8 indikator, terdapat 1 indikator yaitu balita yang datang ditimbang,
memiliki pencapaian yang melebihi target 100%, dan 2 indikator yang tidak
memenuhi target yaitu Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif dan cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe, sedangkan 4 indikator
tidak memiliki data.

46

3.

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)


Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian
serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit.
Jenis Kegiatan:
a.

P2 ISPA

Indikator :
1)

Cakupan balita datang dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani


(sesuai standar) (100%)

Tabel 3.12 Hasil Kegiatan P2 ISPA Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur


Juli-September 2015

Indikator

Target
(%)

Sasaran
1 Tahun

Sasaran

Cakupan

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen

Pencapaian
(%)

(%)

Cakupan balita datang


dengan pneumoni yang
ditemukan/ditangani

100

158

40

(sesuai standar)

Dari tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa pencapaian kegiatan P2


ISPA melebihi target yaitu 657,5% selama 3 bulan berjalan.
a.

P2 Diare

Indikator :

47

1) Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar

Tabel3.13Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Kelurahan Cilandak


TimurBulan Juli-September 2015

Indikator

Balita dengan diare yang


ditangani

Sasaran

Sasaran

Cakupan

Target
(%)

1 Tahun

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen
(%)

100

1290

323

58

17,9

Pencapaian
(%)

17,9

Tabel 3.13 menunjukkan pencapaian hasil kegiatan P2 Diare di


Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur masih kurang dari target 100%.
b.

Imunisasi

Indikator :
1) HB0
2) BCG
3) DPT HB Total (1)
4) DPT HB Total (2)
5) DPT HB Total (3)
6) Polio 1
7) Polio 2
8) Polio 3
9) Polio 4

48

10) Campak

Tabel 3.14 Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Kelurahan Cilandak


Timur Juli-September 2015
Sasaran

Cakupan

Target
(%)

1 Tahun

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen
(%)

HB0*

80

536

134

71

53

66,25

BCG*

95

536

134

104

77,6

81,68

DPT HB Total (1)*

95

536

134

110

82,08

86,4

DPT HB Total (2)*

95

536

134

106

79,1

83,2

DPT HB Total (3)*

95

536

134

107

79,8

84,05

Polio 1*

95

536

134

112

83,5

87,9

Polio 2*

90

536

134

109

81,3

90,3

Polio 3*

90

536

134

108

80,6

89,5

Polio 4*

90

536

134

100

74,6

82,9

Campak*

95

536

134

92

68,6

72,2

Indikator

Sasaran

Pencapaian
(%)

Tabel 3.14 menunjukkan 10 indikator kegiatan P2P Imunisasi. Dari 10


indikator tersebut, tidak ada satu pun yang mencapai target 100%. Pencapaian
tertinggi terdapat pada indikator imunisasi Polio 2 , sedangkan yang paling
rendah adalah indikator imunisasi HB0.
4.

Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan ini bertujuan agar berubahnya,
terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat
di masyarakat dimana dapat memberikan pengaruh jelek terhadap kesehatan.
Jenis kegiatan :

49

a. Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Indikatornya :
Institusi yang dibina
Rumah sehat
Penduduk yang memanfaatkan jamban
Rumah yang mempunyai SPAL

Tabel 3.15 Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas


Kelurahan Cilandak Timur Juli-September 2015

Sasaran

Cakupan

Sasaran

Target
(%)

1 Tahun

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen
(%)

Rumah sehat

70

4896

1224

795,8

65,01

Penduduk yang
memanfaatkan jamban
sehat

75

5235

1309

1029

78,6

104,8

Rumah yang mempunyai


SPAL

65

5235

1309

1027

78,5

120,7

Indikator

Pencapaian
(%)

92,9

Tabel 3.15 menunjukkan 3 indikator kegiatan pelayanan kesehatan


lingkungan. Semua indikator yang ada memiliki angka pencapaian yang
melebihi target.
a. Pelayanan higienis dan sanitasi di tempat umum
Indikatornya :
TTU yang diperiksa

50

TTU yang memenuhi syarat sanitasi


TP2M yang diperiksa
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi
Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

Tabel 3.16 Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas


Kelurahan Cilandak Timur Juli-September 2015

Sasaran

Sasaran

Cakupan

Target
(%)

1 Tahun

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen
(%)

Jumlah Tempat Tempat


Umum (TTU) yang
diperiksa

100

12

100

100

Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat sanitasi

80

10

100

125

Tempat Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M)
diperiksa

90

50

55,5

TP2M yang memenuhi


syarat sanitasi

75

124

31

12,90

17,20

Rumah/bangunan bebas
jentik Aedes

100

4896

1224

1054

86,1

86,1

Indikator

Pencapaian
(%)

Tabel 3.16 menunjukkan 5 indikator pelayanan sanitasi. Kelima


indikator tersebut sudah memiliki angka pencapaian yang melebihi target.
Terdapat 1 indikator yang memenuhi target , yaitu Jumlah Tempat Tempat
Umum (TTU) yang diperiksa dengan pencapaian 100% , sedangkan 2 indikator

51

Tempat-tempat

umum(TTU)

yang

memenuhi

syarat

sanitasi

dan

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes melebihi target , dan 2 indikator yang


tersisa belum memenuhi target.
5.

Promosi Kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan merupakan upaya di bidang kesehatan
yang menitikberatkan pada peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat
melalui upayaupaya pembinaan dan pengembangan peran aktif masyarakat
melalui media penyuluhan. Tujuan dari program promosi kesehatan adalah
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
Jenis kegiatan:
a. Penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
1) Penyuluhan P3NAPZA di sekolah
2) Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah
3) Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan
4) Kasus infeksi menular seksual yang diobati

Tabel 3.17 Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Kelurahan


Cilandak Timur Juli-September 2015

Target
(%)

Penyuluhan P3
NAPZA* di Sekolah

Indikator

Sasaran

Sasaran

Cakupan

Pencapaian
(%)

1 Tahun

3 Bulan
Berjalan

Kegiatan

Persen
(%)

100

525

131

42

32,1

32,1

Penyuluhan
HIV/AIDS* di Sekolah

100

525

131

42

32,1

32,1

Penyuluhan NAPZA

86

96

88

21

23,9

27,8
52

dan HIV/AIDS oleh


petugas kesehatan
Klien yang
mendapatkan
penanganan HIV/AIDS

75

20

40

53,3

Kasus infeksi menular


seksual yang diobati

75

20

80

106,67

Tabel 3.17 menunjukkan 5 indikator kegiatan promosi kesehatan di


Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Hanya ada 1 indikator yang memiliki
angka pencapaian yang melebihi target, yaitu kasus infeksi menular seksual
yang diobati (106,67%). Empat indikator lainnya memiliki angka pencapaian
yang masih kurang dari target, dengan pencapaian terendah adalah indikator
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan, yaitu 27,8%.

BAB IV
METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS

4.1

Rancangan Diagnostik Komunitas


Penelitian ini menggunakan mix method dimana penelitian dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif dengan mendeskripsikan dan menganalisa
data untuk memberikan gambaran objektif dari suatu program tertentu.
Rancangan penelitian yang digunakan berupa survei data untuk
menilai penyelenggaraan suatu program, kemudian hasil analisa data
tersebut dapat digunakan untuk rencana perbaikan program bagi kesehatan
masyarakat.

4.2

Metode Diagnostik

4.2.1 Jenis Data


53

Jenis data pada evaluasi program ini adalah menggunakan data


kualitatif dan data kuantitatif.
1.

Data Kualitatif
Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pasangan usia subur
yang belum mengikuti program KB dan hasil wawancara dengan
pemegang program KB

2.

Data Kuantitatif
Data ini diperoleh dari data pelaporan cakupan KB di Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur.

4.2.2 Sumber Data


Sumber data berasal dari dokumen-dokumen program KB,
wawancara kepada koordinator pemegang program KB dari Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu dan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur, serta
warga Kelurahan Cilandak Timur baik yang berkunjung ke poli KIA, KB,
atau dari kunjungan rumah.
4.2.3 Indikator Kesehatan
Menurut World Health Organization (WHO) yang mengeluarkan
World Health Statistic, kesehatan penduduk dilihat dari indikator-indikator
kesehatan. Indikator tersebut mewakili status kesehatan komunitas secara
umum; ketersediaaan dan kualitas dari data; reabilitas dan komparabilitas
dari perkiraan hasil. Indikator tersebut berada dalam area-area:
1

Cakupan pelayanan kesehatan

Tenaga kesehatan, infrastruktur, dan obat-obatan

Biaya kesehatan

54

Penyamarataan dalam tingkat kesehatan

Statistik demografi dan sosial ekonomi

Sistem informasi kesehatan dan ketersediaan data.


Berdasarkan hal tersebut diatas, maka cakupan penemuan pasien

yang mengikuti program KB memenuhi semua aspek indikator kesehatan


menurut World Health Statistic WHO yang harus diperhatikan.

4.3 Lokasi dan Waktu


Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan data yang
digunakan dari bulan April 2015 sampai dengan Juni 2015.
4.4 Sampel Diagnostik Komunitas
Sampel yang digunakan pada evaluasi program rencana peningkatan
cakupan KB PUS 4T memiliki kriteria inklusi sebagai berikut :
1.

Pasangan usia subur yang belum mengikuti program KB

2.

Pasangan usia subur dengan kriteria 4T.

3.

Terdaftar sebagai penduduk Kelurahan Cilandak Timur.

Adapun kriteria eksklusi pada evaluasi ini sebagai berikut :


1. Pasangan usia subur yang belum ber-KB namun tidak bersedia
diwawancara.
2. PUS 4T yang tidak bersedia untuk diwawancara.
4.5 Analisis Komunitas

55

Berdasarkan data yang didapatkan dari pelaporan tahunan yang ada di


Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur diketahui bahwa cakupan program KB
selama 3 bulan belum memenuhi sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah belum tercapainya target cakupan KB di Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur perlu disusun alternatif pemecahan masalah
dengan mencari tahu penyebab utama dari masalah tersebut. Menurut keragka
teori faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan program KB
adalah:
a.

Keinginin pasanga usia subur untuk memiliki anak lebih dari 2.

b.

Ketakutan ibu usia subur akan cara pemasangan dan efek samping dari
KB.

c.

Ketidaktahuan atau kurangnya informasi yang dimiliki para Pasangan


Usia Subur di wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.

d.

Tenaga kesehatan: Kinerja tenaga kesehatan dalam memberikan


pelayanan KB, memberikan penyuluhan untuk memperluas informasi
para calon pengguna KB, dan peran aktif kader.

e.

Kader: Kinerja dan motivasi kader.

56

1. Identifikasi Masalah

8.Monitoring dan evaluasi

2. Penentuan proritas masalah

3. Penentuan penyebab masalah

7. Penentuan rencana penerapan

BAB V
6. Penetapan pemecahan
4. Memilih penyebab yang
masalah terpilihANALISIS MASALAH paling mungkin
5.1 Alur Pemecahan Masalah
5. Menentukan
alternatif sistem dapat diselesaikan
Adapun kerangka
pemikiran pendekatan
pemecahan masalah
dengan menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:

57

Gambar 5.1 Siklus Pemecahan Masalah


Siklus pemecahan masalah adalah seperti berikut :
1. Identifikasi/ Inventarisasi masalah
Mengumpullkan seluruh data upaya kegiatan wajib yang dilakukan di
Puskesmas kelurahan Cilandak timur. Data tersebut didapatkan dari kepala
koordiantor program berupa PWS yang dinilai sebagai dasar pengukuran dan
mengunakan format SPM. Kemudian data data tersebut di bandingkan antara
hasil kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang
sudah ditentukan.
2. Penentuan prioritas masalah
Setelah dibandingkan hasil kegiatan program puskesmas dengan
sasaran dan target yang telah ditentukan, didapatkan 39 masalah yang
pencapaiannya kurang atau lebih dari 100%, kemudian dilakukan penentuan
prioritas masalah menggunakan metode Hanlon kuantitatif. Masalah yang
menjadi prioritas di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur adalah Program
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dengan target 80%,
sedangkan pencapaiannya hanya 23,06%.
3. Penentuan penyebab masalah
Analisis penyebab masalah terdiri dari input, proses dan output.Pada
permasalah Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan maka, input terdiri
dari Man (Kepala program, Dokter, Bidan, Kader, Ibu yang memiliki bayi usia 06 bulan, Ibu PKK), Money (Biaya operasional kesehatan), Material (Puskesmas,
Posyandu, Tempat tempat umum yang menyediakan tempat menyusui),
Methode (Peningkatan pengetahuan dan kesadaran pentignya ASI eksklusif,

58

mengupayakan agar setiap petugas dan sarana pelayanan kesehatan mendukung


perilaku optimal melalui 10 langkah menyusui, menyediakan fasilitas pemberian
asi), Machine (Media promosi dalam penyuluhan, fasilitas pemberian asi).
Sedangkan dari proses terdiri dari P1(Melakukan penyuluhan sesuai jadwal,
menyediakan tempat menyusui di tempat tempat umum), P2 (Terlaksananya
penyuluhan sesuai jadwal, menyediakan tempat menyusui di tempat tempat
umum), P3 (Pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan).
Adapun factor lingkungan yang berpengaruh terhadap input dan proses yaitu
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya pemberian ASI
eksklusif, ibu sibuk bekerja, dan kurangnya kepatuhan pada nasehat yang
diberikan petugas kesehatan. Penyebab masalah tersebut akan dianalisi
menggunakan fish bone analysis system (diagram tulang ikan).

4. Menentukan alternatif pemecahan masalah


Setelah dilakukan analisis penyebab masalah, maka akan direncanakan
beberapa alternatif pemecahan masalah, seperti pendekatan ke masyarakat untuk
menggalakan program KB dan alternatif lainnya.

5. Penetapan pemecahan masalah terpilih


Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
prioritas pemecahan yang terpilih. Apabila ditemukan beberapa alternatif maka
digunakan Hanlon kualitatif untuk menentukan pemecahan terbaik, dengan
menggunakan rumus M x I x I/C.
6. Penyusunan rencana penerapan
Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan
of Action atau Rencana Kegiatan).

59

7. Monitoring dan evaluasi


Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan
masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan
menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat
dipecahkan.

5.2 Kerangka Pikir Masalah


Masalah yang didapatkan di Puskesmas Cilandak Timur adalah
Pasangan Usia Subur dengan Kriteria 4T yang mengikuti kegiatan KB dengan
pencapaian 27.89% pada bulan April 2015 Juni 2015 dari target yang sudah
ditentukan yaitu 78%. Hasil cakupan kegiatan tersebut merupakan masalah
yang perlu dicari pemecahannya.
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan kerangka pendekatan
sistem yang terdiri dari input, proses, output dan lingkungan yang
mempengaruhi input dan proses. Input terdiri dari Man (Pemegang program,
Dokter, Bidan, Kader, Pasangan Usia Subur dengan Kriteria 4T), Money
(Biaya operasional kesehatan), Material (Puskesmas, Posyandu, Alat-alat
kontrasepsi), Method (Peningkatan pengetahuan dan kesadaran mengenai
pentingnya kontrasepsi, menyediakan fasilitas pelayanan KB), Machine
(Media promosi dalam penyuluhan, Transportasi untuk memudahkan kegiatan
KB). Untuk proses terdiri dari P1 (Pembentukan staf untuk menjalankan
kegiatan KB, perencanaan kegiatan program KB), P2 (Terlaksananya
penyuluhan sesuai jadwal, Pelaksanaan pelayanan KB kepada masyarakat),
P3 (Pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan).
Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap input dan proses yaitu
kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
mengikuti program KB.

60

Setelah ditentukan penyebab masalah, maka selanjutnya menentukan


alternatif pemecahan masalah dan menentukan prioritas pemecahan masalah
yang terbaik dengan rumus M x I x V/C. Kemudian

membuat rencana

penerapan pemecahan masalah yang dibuat dalam bentuk POA(plan of


action). Kegiatan tersebut dipantau apakahpenerapannya sudahbaik dan
apakah masalah tersebut sudah dapat dipecahkan.

5.3 Cakupan Program Puskesmas Yang Bermasalah


Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data Standar
Pelayanan Minimal Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur bulan Juli sampai
dengan September 2015, hampir dari setiap program komponennya belum
mencapai hasil yang ditargetkan. Komponen - komponen program tersebut
yaitu:

Tabel 5.1 Hasil Kegiatan Puskesmas yang Bermasalah


No

Pencapaian

Program

(< 100%)

1.

Cakupan kunjungan k1

122,44

2.

Cakupan kunjungan bumil k4

92,08

3.

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

30,81

Cakupan KN

15,38

5.

Cakupan PKN

50

6.

Cakupan kunjungan bayi

71,54

7.

Cakupan kunjungan balita

31,10

8.

Cakupan kunjungan balita sakit

4,15

61

141,67

10.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan
CPR (KB Aktif)

11.

Kunjungan Nifas

165,90

12.

KB Aktif

121,09

13.

PUS 4T berKB

169,30

14.

Balita yang datang dan ditimbang

710,87

15.

23,06

16.

Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)


eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe

17.

Balita dengan diare yang ditangani

17,9

18.

HB0*

66,25

19.

BCG*

81,68

20.

DPT HB Total (1)*

86,4

21.

DPT HB Total (2)*

83,2

22.

DPT HB Total (3)*

84,05

23.

Polio 1*

87,9

24.

Polio 2*

90,3

25.

Polio 3*

89,5

26.

Polio 4*

82,9

27.

Campak*

72,2

28.

Rumah sehat

371,49

29.

Penduduk yang memanfaatkan jamban sehat

419,24

30.

Rumah yang mempunyai SPAL

483,04

31.

125

33.

Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat


sanitasi
Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M)
diperiksa
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi

34.

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

344,60

35.

Penyuluhan P3 NAPZA* di Sekolah

32,1

36.

Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah

32,1

37.

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas


kesehatan
Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS

27,8

9.

32.

38.

77,69

93.08

55,5
17,20

53,3

62

39.

Kasus infeksi menular seksual yang diobati

106,67

5.4 Teknik Prioritas Masalah


Dari tabel diatas didapatkan masalah-masalah pada Standar Pelayanan
Minimal Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur bulan Juli September 2015.
Untuk menentukan prioritas masalah, perlu dilakukan dengan metode Hanlon
Kuantitatif.
I.

Metode Hanlon Kuantitatif

Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah,


dengan rumus :
(A + B) x C x D
Kriteria A : Besar Masalah
Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih
persentase pencapaiandengan target.

Tabel 5.2 Program-Program yang Belum Mencapai Target

No.

Program

Pencapaian

Besarnya
masalah

(< 100%)

(100% - %
pencapaian)

1.

Cakupan kunjungan k1

122,44

22,4

2.

Cakupan kunjungan bumil k4

92,08

7,92

3.

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

30,81

69,19

Cakupan KN

15,38

84,62

5.

Cakupan PKN

50

50

6.

Cakupan kunjungan bayi

71,54

28,46

7.

Cakupan kunjungan balita

31,10

68,9

63

8.

Cakupan kunjungan balita sakit

4,15

95,85

9.

141,67

41,67

10.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan
CPR (KB Aktif)

77,69

22,31

11.

Kunjungan Nifas

165,90

65,90

12.

KB Aktif

121,09

21,09

13.

PUS 4T berKB

169,30

69,30

14.

Balita yang datang dan ditimbang

77,05

22,95

15.

23,06

76,94

16.

Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu


(ASI) eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe

93.08

6,92

17.

Balita dengan diare yang ditangani

17,9

82,1

18.

HB0*

66,25

33,75

19.

BCG*

81,68

18,32

20.

DPT HB Total (1)*

86,4

13,6

21.

DPT HB Total (2)*

83,2

16,8

22.

DPT HB Total (3)*

84,05

15,95

23.

Polio 1*

87,9

12,1

24.

Polio 2*

90,3

9,7

25.

Polio 3*

89,5

10,5

26.

Polio 4*

82,9

17,1

27.

Campak*

72,2

27,8

28.

Rumah sehat

92,9

7,1

29.

Penduduk yang memanfaatkan jamban sehat

104,8

4,8

30.

Rumah yang mempunyai SPAL

120,7

20,7

31.

125

25

55,5

44,5

33.

Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi


syarat sanitasi
Tempat Pengolahan Makanan &
Penjualan(TP2M) diperiksa
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi

17,20

82,8

34.

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

86,1

13,9

35.

Penyuluhan P3 NAPZA* di Sekolah

32,1

67,9

36.

Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah

32,1

67,9

37.

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh


petugas kesehatan

27,8

72,2

32.

64

38.
39.

Klien yang mendapatkan penanganan


HIV/AIDS
Kasus infeksi menular seksual yang diobati

53,3

46,7

106,67

6,67

Langkah 2 : Menentukan kelas denganmenggunakan rumus Sturgess


k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
n = jumlah masalah
k = jumlah kelas

dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n


= 1 + 3.3 log 39
= 1 + 5,25= 6,25 6
Langkah 3 : Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase masalah
terbesar dengan masalah terkecil kemudian dibagi dengan nilai kelas.
Nilai besar masalah : terbesar =95,85
terkecil = 6,67
Interval

nilai terbesar nilai terkecil


k

95,85 6,67 14,86


6

Tabel 5.4 Pembagian Interval Kelas


Kolom/Kelas

Skala interval

Nilai

65

Skala 1

6,67-21,53

Skala 2

21,54-36,4

Skala 3

36,41-51,27

Skala 4

51,28-66,14

Skala 5

66,15-81,01

Skala 6

81,02-95,88

Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya


Tabel 5.5 Nilai Masalah Sesuai Kelas

Besarnya masalah terhadap presentase


pencapaian

Nilai

Masalah
6,6721,53

21,5436,4

(1)

(2)

Cakupan kunjungan k1
Cakupan kunjungan k4

36,41- 51,28- 66,15- 81,0251,27 66,14 81,01 95,88


(3)

(6)
2

1
X

5
X

Cakupan PKN

2
X

5
X

X
X

6
3

Cakupan kunjungan balita


Cakupan kunjungan balita
sakit
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
CPR (KB Aktif)

(5)

Ibu hamil dengan


komplikasi yang ditangani
Cakupan KN
Cakupan kunjungan bayi

(4)

6
3
2

66

Kunjungan Nifas
KB Aktif

X
X

PUS 4T berKB
Balita yang datang dan
ditimbang
Balita usia 0 6 bulan
mendapat air susu ibu
(ASI) eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi
90 tablet Fe
Balita dengan diare yang
ditangani
HB0*

4
X

2
X

1
X
X

6
2

BCG*

DPT HB Total (1)*

DPT HB Total (2)*

DPT HB Total (3)*

Polio 1*

Polio 2*

Polio 3*

Polio 4*

Campak*

Rumah sehat

Penduduk yang
memanfaatkan jamban sehat
Rumah yang mempunyai
SPAL

Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat sanitasi
Tempat Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M)
diperiksa
TP2M yang memenuhi
syarat sanitasi
Rumah/bangunan bebas
jentik Aedes
Penyuluhan P3 NAPZA*
di Sekolah

3
X

6
1

67

Penyuluhan HIV/AIDS*
di Sekolah
Penyuluhan NAPZA dan
HIV/AIDS oleh petugas
kesehatan
Klien yang mendapatkan
penanganan HIV/AIDS
Kasus infeksi menular
seksual yang diobati

Kriteria B : Kegawatan Masalah


Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan
kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan skor 1- 5.
Tabel 5.6 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Berdasarkan Kriteria B

Kegawatan

Tingkat
urgensi

Tingkat
Penyebaran

Nilai

Cakupan kunjungan k1

Cakupan kunjungan k4

Ibu hamil dengan


komplikasi yang ditangani
Cakupan KN

Cakupan PKN

Cakupan kunjungan bayi

Cakupan kunjungan balita

Cakupan kunjungan balita


sakit
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
CPR (KB Aktif)

Kunjungan Nifas

Masalah

68

KB Aktif

PUS 4T berKB

Balita yang datang dan


ditimbang
Balita usia 0 6 bulan
mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi
90 tablet Fe
Balita dengan diare yang
ditangani
HB0*

BCG*

DPT HB Total (1)*

DPT HB Total (2)*

DPT HB Total (3)*

Polio 1*

Polio 2*

Polio 3*

Polio 4*

Campak*

Rumah sehat

Penduduk yang memanfaatkan


jamban sehat
Rumah yang mempunyai
SPAL

Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat sanitasi
Tempat Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M) diperiksa
TP2M yang memenuhi
syarat sanitasi
Rumah/bangunan bebas
jentik Aedes
Penyuluhan P3 NAPZA* di
Sekolah
Penyuluhan HIV/AIDS* di
Sekolah

69

Penyuluhan NAPZA dan


HIV/AIDS oleh petugas
kesehatan
Klien yang mendapatkan
penanganan HIV/AIDS
Kasus infeksi menular
seksual yang diobati

Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan


Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur menggunakan sistem skoring
dengan nilai 15.
Tabel 5.7 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Berdasarkan Kriteria C
No.

Program

Penanggulangan

1.

Cakupan kunjungan k1

2.

Cakupan kunjungan bumil k4

3.

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

Cakupan KN

5.

Cakupan PKN

6.

Cakupan kunjungan bayi

7.

Cakupan kunjungan balita

8.

Cakupan kunjungan balita sakit

9.

10.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan
CPR (KB Aktif)

11.

Kunjungan Nifas

12.

KB Aktif

13.

PUS 4T berKB

14.

Balita yang datang dan ditimbang

15.

16.

Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)


eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe

17.

Balita dengan diare yang ditangani

70

18.

HB0*

19.

BCG*

20.

DPT HB Total (1)*

21.

DPT HB Total (2)*

22.

DPT HB Total (3)*

23.

Polio 1*

24.

Polio 2*

25.

Polio 3*

26.

Polio 4*

27.

Campak*

28.

Rumah sehat

29.

Penduduk yang memanfaatkan jamban sehat

30.

Rumah yang mempunyai SPAL

31.

33.

Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat


sanitasi
Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M)
diperiksa
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi

34.

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

35.

Penyuluhan P3 NAPZA* di Sekolah

36.

Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah

37.

38.

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas


kesehatan
Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS

39.

Kasus infeksi menular seksual yang diobati

32.

2
2

Kriteria D: PEARL
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat
atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan skor nilai 1 bila jawaban ya dan
0 jika tidak.

71

Tabel5.8 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur


Berdasarkan Kriteria D
Propriate

Economic

Cakupan kunjungan
k1

Cakupan kunjungan
bumil k4

Cakupan PKN

Cakupan kunjungan
bayi
Cakupan kunjungan
balita
Cakupan kunjungan
balita sakit
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
CPR (KB Aktif)

Kunjungan Nifas

KB Aktif

PUS 4T berKB

Balita yang datang


dan ditimbang
Balita usia 0 6
bulan mendapat air
susu ibu (ASI)
eksklusif
Cakupan ibu hamil
diberi 90 tablet Fe
Balita dengan diare
yang ditangani
HB0*

BCG*

Ibu hamil dengan


komplikasi yang
ditangani
Cakupan KN

Acceptability Resources Legality

Hasil
kali

Masalah

72

DPT HB Total (1)*

DPT HB Total (2)*

DPT HB Total (3)*

Polio 1*

Polio 2*

Polio 3*

Polio 4*

Campak*

Rumah sehat

Penduduk yang
memanfaatkan
jamban sehat
Rumah yang
mempunyai SPAL

Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat
sanitasi
Tempat Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M)
diperiksa
TP2M yang
memenuhi syarat
sanitasi
Rumah/bangunan
bebas jentik Aedes
Penyuluhan P3
NAPZA* di Sekolah
Penyuluhan
HIV/AIDS* di
Sekolah
Penyuluhan NAPZA
dan HIV/AIDS oleh
petugas kesehatan
Klien yang
mendapatkan
penanganan
HIV/AIDS
Kasus infeksi
menular seksual
yang diobati

73

I.

Penilaian Prioritas Masalah

Setelah didapatkan nilai dari kriteria A, B, C, dan D, hasil tersebut dimasukkan


dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk
menentukan prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A + B) x C
NPT = (A + B) x C x D

Tabel 5.9Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif


No

Program

NPD

NPT

Peringkat
Masalah

1.

Cakupan kunjungan k1

20

20

IX

2.

Cakupan kunjungan bumil k4

10

10

XV

3.

Ibu hamil dengan komplikasi


yang ditangani

28

28

VI

Cakupan KN

40

40

III

5.

Cakupan PKN

24

24

VII

74

6.

Cakupan kunjungan bayi

28

28

VI

7.

Cakupan kunjungan balita

32

32

8.

Cakupan kunjungan balita sakit

45

45

II

9.

22

22

VIII

10.

Cakupan pertolongan persalinan


oleh tenaga kesehatan
CPR (KB Aktif)

15

15

XII

11.

Kunjungan Nifas

24

24

VII

12.

KB Aktif

16

16

XI

13.

PUS 4T berKB

24

24

VII

14.

32

32

60

60

24

24

VII

45

45

II

18.

Balita yang datang dan


ditimbang
Balita usia 0 6 bulan mendapat
air susu ibu (ASI) eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi 90
tablet Fe
Balita dengan diare yang
ditangani
HB0*

20

20

IX

19.

BCG*

40

40

III

20.

DPT HB Total (1)*

16

16

XI

21.

DPT HB Total (2)*

16

16

XI

22.

DPT HB Total (3)*

16

16

XI

23.

Polio 1*

24

24

VII

24.

Polio 2*

24

24

VII

25.

Polio 3*

24

24

VII

26.

Polio 4*

24

24

VII

27.

Campak*

24

24

VII

28.

Rumah sehat

18

XVI

29.

Penduduk yang memanfaatkan


jamban sehat

12

XVI

15.
16.
17.

75

30.

Rumah yang mempunyai SPAL

14

XVI

31.

Tempat-tempat umum(TTU)
yang memenuhi syarat sanitasi
Tempat Pengolahan Makanan &
Penjualan(TP2M) diperiksa
TP2M yang memenuhi syarat
sanitasi
Rumah/bangunan bebas jentik
Aedes
Penyuluhan P3 NAPZA* di
Sekolah

14

XVI

14

XVI

18

XVI

12

12

XIV

33

33

IV

Penyuluhan HIV/AIDS* di
Sekolah
Penyuluhan NAPZA dan
HIV/AIDS oleh petugas
kesehatan
Klien yang mendapatkan
penanganan HIV/AIDS
Kasus infeksi menular seksual
yang diobati

33

33

IV

33

33

IV

18

18

14

14

XIII

32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.

3
3
3

5.5 Urutan Prioritas Masalah


1. Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
2. Cakupan kunjungan balita sakit
3. Balita dengan diare yang ditangani
4. Cakupan KN
5. BCG*
6. Penyuluhan P3 NAPZA* di Sekolah
7. Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah
8. Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan
9. Cakupan kunjungan balita
10. Balita yang datang dan ditimbang
11. Cakupan kunjungan bayi
12. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
13. Cakupan PKN
14. Kunjungan Nifas
15. PUS 4T berKB
16. Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe
17. Polio 1*
18. Polio 2*
19. Polio 3*
20. Polio 4*

76

21. Campak*
22. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
23. Cakupan kunjungan k1
24. HB0*
25. Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS
26. KB Aktif
27. DPT HB Total (1)*
28. DPT HB Total (2)*
29. DPT HB Total (3)*
30. CPR (KB Aktif)
31. Kasus infeksi menular seksual yang diobati
32. Cakupan kunjungan bumil k4
33. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes
34. Rumah sehat
35. Penduduk yang memanfaatkan jamban sehat
36. Rumah yang mempunyai SPAL
37. Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi
38. Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa
39. TP2M yang memenuhi syarat sanitasi

BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1

Analisis Penyebab Masalah


Terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan kesenjangan
antara target yang ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Untuk
memudahkan

menentukan

kemungkinan

penyebab

masalah

dapat

digunakan diagram fishbone yang berdasarkan pada kerangka pendekatan


sistem meliputi input, proses, output, outcome dan environtment sehingga
dapat ditemukan hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya suatu
masalah.

77

Tabel 6.1 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Yang Mengikuti


Program Gizi dari Faktor Input
INPUT
MAN
(Tenaga Kerja)

MONEY
(Pembiayaan)
METHOD
(Metode)

MATERIAL
(Perlengkapan)

MACHINE
(Peralatan)

KELEBIHAN

KEKURANGAN

Tersedia tenaga kesehatan di Kurangnya tenaga terlatih untuk


Puskesmas (dokter umum,
meningkatkan
kesadaran
dokter gigi, bidan dan perawat)
masyarakat akan pentingnya ASI
Tersedia semua penanggung
eksklusif sehingga jarang diadakan
pelatihan
untuk
para
kader
jawab di setiap bagian
mengenai
pentingnya
ASI
Tersedia tenaga kesehatan yang
eksklusif,baaimana cara memeras
mampu membuat pencatatan
asi yang baik dan juga bagaimana
Terdapat kader di setiap wilayah
cara menyimpan asi yang baik.
RW
Kurangnya pencatatan, pelaporan
dan informasi dari kader mengenai
masalah yang terdapat di lapangan
karena kader jarang melaporkan
masalah yang ada di lapangan
kepada PWS
ASI eksklusif tidak menjadi
prioritas materi penyuluhan oleh
kepala program karena penyuluhan
secara situsional dan yang sering
dilakukan di posyandu yaitu
masalah
kb
dan
pemberian
makanan pendamping.

Tersedianya
operasional kesehatan

dana

Terdapat pencatatan bayi yang Tidak adanya kunjungan rumah


mendapatkan ASI eksklusif
yang
terjadwal
dan
berkesinambungan pada bayi usia
Terdapat
konseling
ASI
0-6 bulan karena tenaga kesehatan
eksklusif di puskesmas
tidak memadai.
Kurang aktifnya program konseling
ASI di puskesmas
Kurangnya
penyuluhan
serta
pelatihan tentang pentingnya asi
eksklusif , bagaimana cara memeras
asi yang baik serta bagaimana
menyimpan asi yang baik.
Terdapat posyandu
Tidak
tersedianya
media
penyampaian
informasi
penyuluhan yang menarik.
Tidak terdapat pojok menyusui
Tersedianya buku pencatatan
Belum optimalnya sarana untuk
media promosi dalam penyuluhan.

78

Terdapat buku kesehatan ibu


dan anak .

Kurangnya pengaplikasian buku


kesehatan ibu dan anak , sehingga
buku kesehatan ibu dan anak hanya
menjadi buku bawaan untuk saat
menimbang saja tetapi , tidak
pernah di apikasikan ilmu yang ada
di dalamnya.

Tabel 6.2 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Pemberian ASI


Eksklusif Ditinjau dari Faktor Proses dan Lingkungan
PROSES
KELEBIHAN
KEKURANGAN
P1

Tersedianya
jadwal Tidak adanya jadwal yang
pelayanan konseling ASI
tertulis untuk penyuluhan
Puskesmas
ASI setiap bulannya.

Tersedianya
jadwal Kurangnya pelatihan kader
mengenai
ASI
eksklusif
penyuluhan di Posyandu.

(Perencanaan)

karena kurangnya tenaga


kesehatan yang akan memberi
pelatihan.

P2

(Penggerakan &
Pelaksanaan)

P3

ruang Pelaksanaan
penyuluhan
tentang ASI eksklusif yang
ASI
di
masih kurang .

Cara
penyampaian
informasi tidak didukung
dengan
media
yang
menarik.

Terdapat
sistem Kurangnya
pemantauan
pencatatan dan pelaporan
dan evaluasi terhadap
tentang cakupan ASI
penyuluhan yang telah
eksklusif.
dilaksanakan di lapangan.

Terdapat
penilaian
terhadap semua program
setiap bulannya

Puskesmas yang
dijangkau
masyarakat

(Penilaian,
Pengawasan
Pengendalian)

Lingkungan

Terdapatnya
konseling
puskesma.

dapat Masyarakat
kurang
oleh
mengetahui
adanya
pelayanan konseling ASI di
puskesmas.
Adanya JKN (Jaminan
Kurangnya kesadaran dan
Kesehatan Nasional)
pengetahuan
masyarakat
tentang ASI
eksklusif

79

dalam berbagai aspek.


Terdapatnya
kader
di Ibu sibuk bekerja.
posyandu di lingkungan.
Banyaknya iklan di media
sosial
tentang
susu
formula.

PROSES
P1

P2

Tidak tersedianya
jadwal tertulis untuk
penyuluhan

Pelaksanaan
upaya
pencegahan
komplikasi pada ibu hamil di
masyarakat tidak berjalan dengan baik

METHOD
Tidak adanya kelas
ibu hamil untuk ibu
hamil trimester 1 dan
2

P3

MONEY
MACHINE
Kurang lengkapnya
alat-alat pemeriksaan
penunjang untuk ibu
hamil

MATERIAL
Tidak ada ruangan
khusus pemeriksaan
pelayanan kesehatan
ibu hamil

LINGKUNGAN
Antrian
puskesmas yang
panjang
Ibu hamil tidak mematuhi
nasihat yang diberikan
bidan

MAN
Tidak adanya dokter spesialis kebidanan
dalam pelayanan kesehatan ibu hamil
sehari-hari
INPUT

Re
ku
8

Bidan yang memegang program KIA juga


memegang program lain

80

PROSES

P1

P2

Tidak tersedianya
jadwal tertulis
untuk penyuluhan
Kurangnya pemantauan
dan evaluasi terhadap
penyuluhan yang telah
dilakukan

Kegiatan penyuluhan untuk


PUS 4T tidak dilaksanakan
secara rutin

METHOD

P3

Rendahnya Cakupan
PUS 4T BerKB
27,89% dari 78 %

MONEY

Kegiatan penyuluhan
KB untuk PUS 4T
tidak dilaksanakan
secara rutin

MACHINE
Belum ada sarana
untuk promosi
kesehatan dan
penyuluhan KB

MATERIAL

LINGKUNGAN

Antrian pelayanan KB di
puskesmas yang panjang
PUS 4T tidak mematuhi nasihat
yang diberikan bidan

Tidak ada ruangan


khusus pemeriksaan
pelayanan KB

MAN

Bidan yang memegang program KB juga


memegang program lain
Belum adanya regenerasi kader
INPUT

Kurangnya pelaporan dan informasi


kader mengenai PUS 4T
Gambar 6.1 Diagram Fishbone

81

Rekapitulasi analisa penyebab masalah :


1.

Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain

2.

Belum adanya regenerasi kader

3.

Kurangnya pelaporan dan informasi kader mengenai PUS 4T

4.

Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T

mengenai pentingnya KB tidak

dilaksanakan secara rutin


5.

Kurangnya konseling terhadap PUS 4T mengenai pentingnya KB

6.

Tidak adanya kunjungan ke rumah PUS 4T oleh bidan

7.

Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan penyuluhan KB

8.

Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

9.

Pelaksanaan upaya KB pada PUS 4T di masyarakat tidak berjalan dengan

baik
10.

Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB

11.

Cara penyampaian informasi tidak didukung dengan media yang menarik

12.

Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah


dilaksanakan

13.

Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

14.

PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan

6.2

Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah

1.

Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain

2.

Belum adanya regenerasi kader

3.

Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T

mengenai pentingnya KB tidak

dilaksanakan secara rutin


4.

Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB


82

5.

Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

6.

Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah


dilaksanakan

7.

Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

8.

PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan

6.3

Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah diperoleh daftar masalah, maka langkah selanjutnya ialah

menyusun alternatif pemecahan penyebab masalah. Alternatif pemecahan masalah


tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6.3 Alternatif Pemecahan Masalah
No

Penyebab Masalah

Alternatif Pemecahan Masalah

1.

Bidan yang memegang program a)


Mengajukan ke puskesmas kecamatan
KB juga juga memegang program untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan
lain
di puskesmas kelurahan

2.

Belum adanya regenerasi kader

3.

Kegiatan penyuluhan untuk PUS c)


Mengadakan pembinaan dari dokter
4T mengenai pentingnya KB tidak Puskesmas KelurahanCilandak Timur kepada
dilaksanakan secara rutin
tenaga kerja tambahan dan kader untuk
melaksanakan penyuluhan KB

4.

Tidak tersedianya ruangan khusus d)


Mengajukan ke puskesmas kecamatan
untuk pelayanan KB
untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan
di puskesmas kelurahan

5.

Tidak adanya jadwal yang tertulis e)


Membuat media promosi yang menarik
untuk penyuluhan KB
seperti brosur dan leaflet dan dibagikan
kepadaPUS 4T serta memberikan penyuluhan
mengenai KB

6.

Kurangnya
pemantauan
dan f)
Mengadakan pembinaan dari dokter
evaluasi terhadap penyuluhan yang Puskesmas KelurahanCilandak Timur kepada

b)
Mengadakan pembinaan dari dokter
Puskesmas KelurahanCilandak Timur kepada
tenaga kerja tambahan dan kader untuk
melaksanakan penyuluhan KB

83

telah dilaksanakan

tenaga kerja tambahan dan kader untuk


melaksanakan penyuluhan KB

7.

Antrian
pelayanan
KB
Puskesmas yang panjang

8.

PUS 4T tidak mematuhi nasehat h)


Membuat media promosi yang menarik
yang diberikan bidan
seperti brosur dan leaflet dan dibagikan
kepadaPUS 4T serta memberikan penyuluhan
mengenai KB

Bidan yang memegang


program KB juga juga
memegang program lain

di g)
Pemberdayaan dokter muda atau
petugas kesehatan lainnya untuk membantu
dalam pelayanan KB

84

Belum adanya regenerasi


kader

Kegiatan penyuluhan untuk


PUS 4T mengenai
pentingnya KB tidak
dilaksanakan secara rutin
Tidak tersedianya ruangan
khusus untuk pelayanan KB

Tidak adanya jadwal yang


tertulis untuk penyuluhan KB

Kurangnya pemantauan dan


evaluasi terhadap penyuluhan
yang telah dilaksanakan

Antrian pelayanan KB di
Puskesmas yang panjang

Mengajukan ke puskesmas
kecamatan untuk menambah
tenaga dan fasilitas kesehatan
di puskesmas kelurahan

Mengadakan pembinaan dari


dokter Puskesmas
KelurahanCilandak Timur
kepada tenaga kerja
tambahan dan kader untuk
melaksanakan penyuluhan
KB
Membuat media promosi
yang menarik seperti brosur
dan leaflet dan dibagikan
kepada PUS 4T serta
memberikan penyuluhan
mengenai KB

Pemberdayaan dokter muda


atau petugas kesehatan
lainnya untuk membantu
dalam pelayanan KB

PUS 4T tidak mematuhi


nasehat yang diberikan bidan
Gambar 6.2 Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

6.4

Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks


85

Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah, selanjutnya


dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Dalam
menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan
dengan menggunakan kriteria matriks dengan rumus M x I x V/ C.
Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:
1. Magnitude: Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan
Dengan nilai 1-5 dimana semakin mudah masalah yang dapat
diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.
2. Importancy: Pentingnya cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin pentingnya masalah untuk
diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.
3. Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian
masalah maka nilainya mendekati angka 5.
4. Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan
Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan
nilainya mendekati angka 1.

Tabel 6.4 Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah

86

NilaiKriteria

Penyelesaian

Hasil akhir

Urutan

Masalah

(M x I x V) / C

1.
Mengajukan ke
puskesmas kecamatan untuk
menambah tenaga dan
fasilitas kesehatan di
puskesmas kelurahan

7,2

IV

2.
Pemberdayaan
dokter muda atau
petugas kesehatan
lainnya untuk
membantu dalam
pelayanan KB

16

II

3.
Mengadakan
pembinaan dari
dokter Puskesmas
KelurahanCilandak
Timur kepada tenaga
kerja tambahan dan
kader untuk
melaksanakan
penyuluhan KB

12

III

27

4.
Membuat
media promosi yang
menarik seperti
brosur dan leaflet dan
dibagikan kepada
PUS 4T serta
memberikan
penyuluhan mengenai
KB

Dari tabel6.5 maka didapatkan urutan prioritas alternatif


pemecahan masalah cakupan PUS 4T BerKB berikut:
1. Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan
dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai
kehamilan.

87

2. Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak


Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader yang membantu
pelaksanaan pelayanan KB.
3. Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk
membantu dalam pelayanan KB.
4. Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan
fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan.

6.5

Rencana Kegiatan (Plan of Action)


Berdasarkan hasil perhitungan prioritas pemecahan masalah
menggunakan metode matriks didapatkan hasil prioritas pemecahan
masalah berupa membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan
leaflet dan dibagikan PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai
KB. Tujuan dari rencana kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan
serta kesadaran PUS 4T mengenai pentingnya pelayanan KB, dengan
sasaran kegiatan adalah PUS 4T yang bertempat di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Adapun metode yang digunakan
dalam pelaksanakan rencana kegiatan ini berupa penyuluhan langsung
kepada PUS 4T sambil memberikan leaflet. Kriteria keberhasilan dari
rencana kegiatan ini berupa telah terlaksananya pembuatan leaflet dan
disebarkan ke PUS 4T, melakukan penyuluhan yang terlaksana sesuai
jadwal, adanya pemantauan serta evaluasi hasil penyuluhan sertaPUS 4T
dapat memahami materi penyuluhan dan dapat menerapkannya.

88

Tabel 6.5Plan of Action


No.

Kegiatan

Tujuan

Membuat
kegiatan promosi
kesehatan
dengan cara
memberi
penyuluhan
dengan
menggunakan
lembar balik
yang telah
tersedia di
puskesmas dan
melakukan
dialog interaktif
dengan para
responden.

Meningkatkan
pengetahuan
serta
kesadaran
kepada PUS
4T mengenai
pentingnya
pelayanan
KB.

Sasaran

PUS 4T

Tempat

Penanggung
Jawab

Wilayah
Kepala
kerja
PuskesPuskesmas mas
Kelurahan
Cilandak
Timur

Pelaksana

Waktu

Koordina Septetor KB,


mber
Bidan,
2015
Dokter
muda
dan
Kader

Dana

Metode

Dana
swadaya

Metode
penyuluhan
langsung.
Para petugas
penyuluhan
langsung
terjun dan
bertatap
muka dengan
sasaran
Metode yang
disampaikan
diterima
sasaran
dengan
didengar
(penyuluhan)
dan dilihat
(brosur/
leaflet)

Kriteria
Keberhasilan
Indikator:
Pembuatan
leafet yang akan
diberikan kepada PUS
4T
Memberikan
penyuluhan kepada
PUS 4T
Terlaksananya
penyuluhan sesuai
jadwal
Adanya
pemantauan dan
evaluasi hasil
penyuluhan
PUS 4T dapat
memahami materi
penyuluhan dan dapat
menerapkannya

89

Tabel 6.6 Gant chart


Okt

KEGIATAN

No
1

Mengumpulkan
data subjek
pemelitian
sesuai kriteria
inklusi

Membuat dan
mempersiapkan
materi
penyuluhan
semenarik
mungkin dan
mudah
dimengerti,
serta membuat
jadwal kegiatan
penyuluhan KB

Melakukan
penyuluhan
kepada
responden KB

Menyusun
laporan
kegiatan
dan
mengevaluasi
masalah
dilapangan dan
mencari
solusinya.

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Junl

Aug

Sept

Okt

90

BAB VII
HASIL INTERVENSI KEGIATAN

7.1

Evaluasi Data Kualitatif

7.1.1

Data Univariat Responden


Intervensi kegiatan berupa penyuluhan dilakukan saat acara PSN
dan di depan poli umum, gigi, dan KIA-KB di Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur. Dari kegiatan tersebut didapatkan data sosiodemografi
subjek penelitian, yaitu usia, pendidikan, dan pekerjaan.
Berdasarkan data usia subjek penelitian, maka penelitian ini
didominasi oleh kelompok usia 40-50 tahun sebanyak 15 orang (60%),
diikuti kelompok usia 30-40 tahun sebanyak 6 orang (24%), dan sisanya
sebanyak 4 orang dari kelompok usia 20-30 tahun (16%).
Tabel 7.1 Usia responden
Usia

Jumlah responden

Persen

20-30 tahun

4 orang

16 %

30-40 tahun

6 orang

24 %

40-50 tahun

15 orang

60 %

Berdasarkan data pendidikan responden, sebanyak 17 orang (68%)


menempuh pendidikan hingga tamat SD-SMP, 5 orang (20%) hingga tamat
SMA, dan 3 orang (12%) menempuh pendidikan hingga sarjana.

Tabel 7.2 Pendidikan responden

91

Pendidikan

Jumlah responden

Persen

SD-SMP

17

68 %

SMA

20 %

Sarjana

12 %

Berdasarkan data pekerjaan responden, sebanyak 19 orang bekerja sebagai ibu


rumah tangga (76%), dan 6 orang sisanya bekerja sebagai pegawai swasta (24%).

Tabel 7.3 Pekerjaan responden


Pendidikan

Jumlah responden

Persen

Ibu rumah tangga

19

68 %

Pegawai swasta

24 %

7.1.2

Hasil Wawancara Responden Sebelum Penyuluhan


Berdasarkan hasil wawancara dengan 25 orang ibu berusia subur
dengan kriteria 4T, diketahui 5 diantaranya sedang tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Dua diantara 5 responden mengaku belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi seumur hidupnya dikarenakan takut akan
efek samping yang dikatakan orang-orang. Hal ini dikutip dari salah satu
kuotasi responden:
Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut
aja denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya
jerawatan.. Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah
pake lah (Responden 18).
Dua puluh orang responden lainnya sedang mengikuti program
KB. Dari hasil wawancara diketahui bahwa sebagian besar responden (13
orang) menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, 5 orang memilih pil
92

KB, 1 orang menggunakan spiral, dan 1 orang lagi memilih kondom.


Alasan sebagian besar responden memilih metode ini dikutip dari salah
satu kuotasi sebagai berikut:
Mending pake suntik 3 bulan aja, tinggal suntik sekali aja terus 3 bulan
lagi. Jadi ga tiap hari gitu kayak minum pil.. Kalo minum pil gitu kan suka
lupa ya. Kalo susuk atau spiral mah saya ga berani ah, serem dimasukmasukkin gitu. (Responden 13).
Terkait dengan penyuluhan tentang KB yang pernah diterima oleh
para responden, 19 responden mengatakan sebelumnya sudah pernah
mendapatkan penyuluhan KB, sedangkan 6 orang sisanya belum. Mereka
mengatakan penyuluhan biasanya dilaksanakan saat kegiatan Posyandu
dan PSN. Berikut salah satu kuotasi dari responden yang belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang KB:
Pernah sih saya dikasitau temen yang ikut Posyandu kalo ada
penyuluhan tentang KB, tapi saya emang jarang dateng sih.. Waktunya
suka ga pas aja.
(Responden 3).
Dari responden yang pernah mengikuti penyuluhan tentang KB,
dikatakan bahwa mereka masih belum mengerti sepenuhnya tentang
macam-macam metode kontrasepsi beserta guna program KB secara
keseluruhan, keuntungan dan kerugian dari masing-masing metode, dan
efek sampingnya.
Penyuluhannya waktu itu jelasin tentang KB, terus gunanya apa.. Yang
kayak untuk batasin jumlah anak gitu-gitu. Terus dijelasin tentang suntik,
pil, susuk, spiral, sama yang mantap. Kalo keuntungan kerugian gitu-gitu
ya... lupa juga saya hahaha (Responden 11).

93

Salah satu kriteria dari subjek penelitian ini adalah para ibu yang
telah memiliki anak dengan kriteria 4T. Ketika ditanya pengetahuan
tentang 4T, sebagian besar responden tidak mengetahuinya. Salah satu
responden menjawab:
Ngga tau apa itu, Dok. Ga pernah denger juga hehehe (Responden 5)
Untuk pelayanan KB, para responden mendapatkan pelayanan dari
Puskesmas setempat, yaitu Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Salah
satu pendapat dari responden adalah:
Iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini
pelayanannya. (Responden 1).
Berdasarkan hasil wawancara dengan para ibu berusia subur
dengan kriteria 4T, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
sudah menggunakan alat kontrasepsi. Namun, ada beberapa yang belum.
Mereka yang tidak mengikuti program KB memiliki alasan takut akan
ketidaknyamanan pemasangan dan efek samping dari suatu metode
kontrasepsi. Hampir semua responden juga mengaku tidak pernah
mengetahui tentang 4T. Terkait dengan penyuluhan, sebagian besar
responden yang telah mendapatkan penyuluhan KB mengaku belum
mengerti sepenuhnya tentang masing-masing metode kontrasepsi. Selain
itu, kesadaran mereka yang belum pernah mengikuti penyuluhan masih
kurang untuk menyempatkan diri ikut serta dalam kegiatan tersebut.

7.1.3

Hasil Wawancara Responden Setelah Penyuluhan


Setelah dilakukannya penyuluhan dan dialog interaktif di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur, sebagian besar responden sudah

94

mengetahui jenis-jenis KB baik jangka panjang dan jangka pendek. Hal ini
dapat terlihat dari salah satu kutipan jawaban responden :
Suntik, pil, susuk, IUD atau spiral, steril ada MOW sama yang buat
cowo itu Dok, sama kondom buat laki-laki dan wanita (Responden 4)
Diketahui 6 dari 25 responden baru sekali mendapat penyuluhan
mengenai KB di Kelurahan Cilandak Timur. Hal ini dikutip dari hasi
wawancara berikut :
Ini baru sekali dok dapet penyuluhan kaya gini. (Responden3)
Para responden juga telah mengetahui keuntungan dan kerugian
dari metode-metode KB yang telah dijelaskan dalam penyuluhan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :
Kalo pil hanya diminum seperti minum obat aja, kalo suntik ga perlu
setiap hari suntik dan tinggal tiap 3 bulan aja, kalo spiral sama susuk bias
lebih lama dipakai jadi gaperlu tiap bulan ke puskesmas atau ke dokter,
kalau kondom ya tinggal pakai aja kalo mau berhubungan. (Responden
1)
Pil, susuk, sama suntik sama-sama berpengaruh sama berat badan dan
kalau susuk sama suntik bisa ga menstruasi. Suka lupa juga kalo pil sama
suntik. (Responden 4)
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal juga sangat
banyak seperti berat badan bertambah, flek-flek hitam pada wajah, dan
jika dipakai jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis. Dan hal ini
telah diketahui oleh beberapa responden yang sudah mendapat penyuluhan
seputar KB. Dikutip dari wawancara berikut :
Efek sampingnya kalo IUD gaada kayaknya bu. Kalo yang jangka
pendek ya banyak kaya ga mens, tingkat keberhasilannya kecil, sering

95

buat beberapa wanita yang menggunakannya jadi meningkat BB nya.


Terus kalo KB pil dan suntik dipake berkepanjangan bisa bikin
pengeroposan tulang (Responden 7)
Terkait dengan kriteria 4T, responden sekarang mengetahui tentang
definisi dan dampaknya. Hal ini diketahui dari salah satu hasil wawancara
responden berikut:
Saya baru tau sekarang, Dok. 4T itu terlalu muda, terlalu tua, terlalu
sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak melahirkannya. Kalo misalnya
ngalamin yang 4T tuh bahaya buat rahim, ibu, sama anaknya kalo lahir
nanti.. Bisa cacat (Responden 15)

7.1.4Hasil Wawancara Kader


Berdasarkanhasil wawancara dengan kader kesehatan RW 01
diketahui persentase pasangan usia subur yang sudah berKB di RW 01
sebanyak 75%. Hal ini dikutip dari wawancara dengan kader berikut :
Baru di data kemarin belum di total. Rata-rata mereka KB sih. Waktu di
dapet 63 KK itu sih rata-rata ibu-ibunya pada KB. Yaa 75% kira-kira dok.
Iya hampir 75%KB (Kader RT 05).
Sebagian besar dari para peserta KB pasangan usia muda tersebut
menggunakan jenis KB jangka pendek yaitu Pil dan Suntik 1 dan 3 bulan.
Hal ini didapat dari kutipan wawancara oleh kader kesehatan sebagai
berikut :
Heeh. Rata-rata usia muda ya kaya gitu pakainya pil sama suntik. Tapi
kalo misalnya ibu-ibu yang udah lama gitu maksudnya yang usianya udah
lumayan ya pada spiral. (Kader RT 01)

96

Di RW 01, kebanyakan yang menggunakan KB jangka panjang


seperti IUD atau implan adalah ibu-ibu usia subur yang mendekati
menopause. Hal ini dapat ditinjau dari cuplikan wawancara berikut :
Iya, ibu-ibu usia se saya gini mah malah pakainya spiral. Kalau ibu-ibu
muda nya malah pakai pil. (KaderRT 07)
Banyak diantara mereka yang belum mengikuti program KB atau
sudah menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek tidak mau
menggunakan KB jangka panjang karena takut dan atau malu. Hal ini
dinyatakan dalam kutipan wawancara berikut :
Katanya sih alesan kalau ditanyain takut katanya. Takut sakit apa
gimana gitu, terus malu juga (Kader RT 05)
Masih banyak para pasangan usia subur yang tidak mengikuti
program KB atau memilih alat kontrasepsi suntik yang merasa takut dan
malu karena kurangnya penyuluhan mengenai KB dilingkungan mereka.
Ya kita biasanya cuma nanyain KB atau ngga, terus kalau KB jenisnya
apa, misalnya spiral gitu atau pil. Ngga pake penyuluhan, Dok (Kader
RT 01)
Mungkin karena sosialisasi implannya kurang kali ya dokter. Soalnya
ditempat kita tuh hanya 1 orang deh yang pakai implan (Kader RT 05)
Banyak pasangan usia muda di kelurahan Cilandak Timur yang
belum mengikuti program KB dikarenakan masih ingin memiliki anak.
Hal ini disimpulkan dari hasil kutipan wawancara berikut :
Iya jarang banget yang masih pada muda ikutan KB. kalaupun yang
muda muda pada KB itu juga KB nya suntik sama Pil. Mungkin mereka
mau punya anak lagi karena beberapa jawabnya gitu. Baru punya anak

97

2 bu gitu katanya. Biar gampang lepas KB nya kalau mereka pakai pil
itu kan bisa berhenti sendiri.
Berdasarkan wawancara dengan kader kesehatan mengenai KB
pada Pasangan Usia Subur dengan kriteria 4T masih sangat kurang
dikarenakan banyak hal yaitu rasa malu, takut, dan keinginan memiliki
anak lagi dengan jarak yang dekat. Selain itu rasa takut dan malu ini masih
belum teratasi juga karena kurangnya pengetahuan yang menyeluruh
mengenai KB.

7.1.5

Hasil Wawancara Pemegang Program KB


Di Pusekesmas Kelurahan Cilandak Timur program KB secara
menyeluruh berjalan baik dan tanpa penyulit. Dan juga semua pelaporan
dan pencatatan KB sudah tersusun rapi dan baik sesai dengan prosedur
yang ada. Hal ini dinyatakan sendiri oleh kepala pemegang program KB.
Tidak ada. Selama ini sudah baik
Sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah
Penyuluhan di puskesmas yang kurang mengenai KB di Kelurahan
Cilandak Timur dikarenakan masalah kurangnya tenaga kerja, waktu dan
banyaknya jumlah posyandu di Kelurahan ini sehingga penyuluhan
dilakukan didalam kegiatan posyandu. Hal ini dikutip dari hasil
wawancara berikut :
Pelaksaanan penyuluhan tidak dilakukan di puskesmas melainkan di
posyandu yang pada kelurahan Cilandak Timur berjumlah 23.
Penyuluhan dilakukan sebanyak satu bulan sekali dari puskesmas tetapi
penyuluhan dari PL KB dilakukan setiap minggu.

98

Hubungan yang baik juga terjalin antara petugas puskesmas dan


para kader kesehatan. Sehingga semua acara dan rencana kerja puskesmas
dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dikutip hari wawancara dengan
pemegang program KB di Puskesmas Cilandak Timur :
Sejauh ini sudah jalin baik dengan para kader kesehatan tersebut

7.2Evaluasi Intervensi Komunitas


Berdasarkan intervensi penyuluhan dan wawancara kepada subjek
penelitian, dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi PUS
4T yang mengikuti program KB masih belum mencapai target. Faktorfaktor tersebut adalah masih kurangnya pengetahuan para ibu tentang 4T
sehingga mereka tidak mengerti dampak yang dapat ditimbulkan,
kurangnya pengetahuan tentang masing-masing metode kontrasepsi, tidak
pernah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang KB, dan rasa takut serta
tidak nyaman dengan suatu metode kontrasepsi. Dari beberapa faktor yang
telah disebutkan, faktor pengetahuan adalah yang paling berpengaruh pada
target KB. Oleh karena itu, dilakukan intervensi komunitas berupa
penyuluhan dengan konsep dialog interaktif menggunakan visualisasi
menarik dan mudah dimengerti seputar KB. Setelah dilakukan intervensi
tersebut, pengetahuan responden tentang 4T dan KB bertambah.
Dilakukan tanya jawab kepada responden setelah penyuluhan dan mereka
sudah mengerti tentang bahaya 4T dan penjelasan seputar metode
kontrasepsi.
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari kepala pemegang
program KB, sejauh ini belum pernah dilakukan penyuluhan dan dialog
interaktif mengenai KB di Puskesmas. Hal ini dikarenakan kurang tenaga
kerja dan waktu yang sangat terbatas, sehingga selama ini hanya dilakukan
penyuluhan disela-sela program Posyandu setiap minggu. Hal inilah yang

99

menyebabkan kurangnya informasi mengenai KB untuk para pasangan


usia subur. Sehingga target cakupan pasangan usia subur yang mengikuti
program KB belum tercapai.
Untuk mengenai pelaporan dan pencatatan serta pelaksanaan
program KB seperti melakukan pemasangan KB baru dan KB aktif terlah
terlaksana dengan baik sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh
pemerintah.
Peran serta kader juga sangat baik untuk pendataan KB para
pasangan usia subur di wilayah Kelurahan Cilandak Timur. Hal ini juga
membantu pemegang program di Puskesmas dalam mendapatkan
informasi tentang jumlah pengguna KB.

BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN

100

8.1

Kesimpulan
Karakteristik subjek penelitian didominasi oleh ibu-ibu berusia
40-45 tahun dengan pendidikan terakhir SD-SMP. Sebagian besar subjek
penelitian bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan sebelum penyuluhan, dapat dilihat bahwa pengetahuan responden
mengenai kriteria 4T masih sangat kurang, sehingga mereka tidak mengerti
dampaknya terhadap kesehatan. Pengetahuan subjek penelitian tentang KB
baik dari macam-macam metodenya, keuntungan, kerugian, dan efek
sampingnya juga terbilang masih kurang. Beberapa responden mengaku
pernah mengikuti penyuluhan tentang KB yang dilaksanakan Puskesmas.
Namun, sebagian besar lupa akan materi penyuluhan tersebut dan bahkan
beberapa responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan karena
terhambat

waktu.

Kurangnya

pengetahuan

responden

tentang

KB

mempengaruhi 5 dari 25 subjek penelitian tidak menggunakan alat


kontrasepsi dengan alasan takut dan tidak nyaman.
Penyuluhan mengenai KB telah dilaksanakan oleh Puskesmas dan
paling sering dilakukan saat Posyandu. Terkadang ada kesulitan dalam
melaksanakan penyuluhan tersebut karena kurangnya tenaga kesehatan dari
Puskesmas Cilandak Timur dan waktu yang terbatas. Pencatatan data KB
telah dilakukan dengan sangat baik oleh pemegang program KB. Hasil
wawancara dengan kader juga menunjukkan perilaku yang baik dalam
promosi mengenai KB kepada warganya.

8.2

Saran
Bagi Dinas Kesehatan

101

Melakukan sosialisasi dan diskusi terbuka kepada para kader dan


pemegang program KB minimal 6 bulan sekali

Evaluasi terhadap program KB setiap 3 bulan untuk meningkatkan atau


memperbaiki akar masalah

Mempromosikan program KB dengan pemasangan spanduk atau banner


iklan di jalan raya, iklan di media televisi dan media cetak.

Bagi Puskesmas

Mempromosikan program KB baik dengan penyuluhan terjadwal atau


saat tatap muka dengan pasien, pembagian brosur atau leaflet menarik
dan mudah dimengerti.

Membuat jadwal penyuluhan yang diberitahukan kepada warga

Melakukan pencatatan kepada warga yang mengikuti program KB dan


yang tidak.

Mengelompokkan warga yang masuk dalam kriteria 4T

Mengunjungi warga yang tidak mengikuti program KB dan memberi


penjelasan menyeluruh tentang KB

Menjelaskan dengan baik dan benar tentang masing-masing metode


kontrasepsi setiap ada pasien datang ke poli KIA/KB

Membuat target yang harus dicapai dengan tujuan semua warga usia
produktif mengikuti program KB

Bagi Pasien

102

Mengikuti kegiatan promosi program KB seperti penyuluhan yang


diselenggarakan petugas kesehatan

Memahami benar-benar setiap pengetahuan tentang KB yang telah


disampaikan oleh petugas kesehatan

Menyampaikan pengetahuan yang diketahui tentang KB kepada keluarga,


tetangga, dan orang-orang terdekat

DAFTAR PUSTAKA

103

1. Ekarini, Sri Madya Bhakti. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh


Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Konsentrasi Administrasi & Kebijakan Kesehatan Minat
Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak. Universitas Diponegoro Semarang.
2. Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
938/MENKES/SK/III/2007. Jakarta : Depkes RI.
3. SDKI. 2007. Survey Dinas Kesehatan Indonesia.
4. Suratun dkk, 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta.
5. Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta.
6. Glasier A, Gebbie A. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,
Jakarta : EGC;2005.
7. Stright, Barbara. 2004. Keperawatan ibu-bayi baru lahir. EGC, Jakarta.
8. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Pustaka
Rihama, Jakarta.
9. BkkbN. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.
10. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.
11. Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Penerbit Trans Info
Media, Jakarta.
LAMPIRAN

104

WAWANCARA IBU USIA SUBUR DENGAN KRITERIA 4T SEBELUM


DILAKUKAN PENYULUHAN

Responden 1
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45 tahun, suami saya 50 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 2 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 32 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah waktu itu pas posyandu


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: yang saya inget ya ada pil, suntik, susuk, spiral


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

105

Jawab: kalo pil nyaman aja tinggal diminum


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya ingetnya cuma susuk. Soalnya dulu pernah pake susuk terus patah
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ngga tau, Dok


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ga cepet punya anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau, Dok


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: biasanya pada takut, Dok terus kan suka ga nyaman


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini
pelayanannya

Responden 2
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami saya 43 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 4 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sama yang kedua 2 tahun, terus 3 tahun, terus sama yang
terakhir 4 tahun
106

5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: belum pernah


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya pake pil karena tinggal diminum aja. Kalo suntik, susuk gitu saya
takut
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: apa ya.. kalo pil suka lupa minum sih


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini saya minum pil jadi muncul jerawat-jerawat


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ya biar ga punya anak lagi hehehe


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: masih mau punya anak kali


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok

107

Responden 3
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 38 tahun, suami 50 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 2 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: dulu pake suntik 3 bulan


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: Pernah sih saya dikasitau temen yang ikut Posyandu kalo ada penyuluhan
tentang KB, tapi saya emang jarang dateng sih.. Waktunya suka ga pas aja
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: wah kurang tau saya Dok


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pas dulu pake suntik suka lupa saya balik kalo udah 3 bulan hehehe

108

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: jadi gendut saya pas disuntik tuh, naik 5 kiloan lah
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat nunda kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: apaan tuh, Dok?


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: saya masih bingung sih mau pake yang mana, Dok. Pikir-pikir dulu..
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pas suntik juga dulu disini. Bidannya baik-baik. Bagus lah pokoknya

Responden 4
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami 47 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 19 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 5 tahun, Dok


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: iya, pake spiral


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

109

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah beberapa kali, Dok. Pas PSN di rumah bu RW waktu itu
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, sampe yang permanen itu, Dok.


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil gampang tinggal diminum, suntik praktis cuma 3 bulan sekali,
susuk juga dia enak ga usah diganti-ganti, spiral yang paling tahan lama jadi
ga repot
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil kan suka kelupaan minum, suntik sakit ya hehe, susuk apa lagi
beberapa temen saya pernah sampe patah, kalo spiral agak serem ya pas
masangnya
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil sama suntik sering bikin gemuk ya sama flek-flek item, susuk juga.
Kalo spiral sampe sekarang sih saya ga ngerasain efek samping
Alhamdulillah
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa nunda punya anak sama jarakkin waktu punya anak
13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: Hmm.. kayak pernah baca tapi lupa saya


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: biasanya pada takut sih ya sama mungkin kurang tau tentang KB
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pasang spiral disini jadi udah kebiasaan KB disini aja hehehe
110

Responden 5
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 43 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 5 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama 2 tahun, 4 tahun, 2 tahun, sama ini yang terakhir pas saya 39
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ngga pernah


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya pake suntik aja soalnya banyak tetangga yang nyuruh sih

10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suka banyak yang ga cocok kali ya


111

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mens suka ga lancar


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ngga hamil


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau apa itu, Dok. Ga pernah denger juga hehehe
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga tau kali ya tentang KB


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok pelayanannya

Responden 6
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 47
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sampe ketiga jaraknya 1 tahun, yang keempat agak jauh, 4
tahun

5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

112

6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: dulu sempet pake spiral


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah, Dok


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: spiral, suntik, steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pokoknya bisa memperjarak anak


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pas masangnya agak sakit hehe


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau suka muncul flek-flek item


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: meringankan beban anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak tau


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: mau punya anak banyak kali hehehe


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah baik kok

Responden 7
1.

Berapa usia ibu dan suami?


113

Jawab: berdua 40 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20 waktu itu


4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing sekitar 4 tahunan lah


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: belum pernah


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ngga, Dok


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya ga tau, Dok hehehe


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau juga...


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bikin ga hamil


114

13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: kata ibu saya ga usah


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga tau saya ga pernah masuk ke poli KB

Responden 8
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 45, suami 52


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: sekarang pake suntik


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: belom pernah


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?


115

Jawab: (-)
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yaaa bisa ga hamil kebobolan gitu


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suka lupa balik aja kalo udah 3 bulan


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini mens saya jadi ga teratur


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk mengatur jarak kelahiran


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: banyak yang ga mau tau.. hamil ya hamil aja banyak-banyak


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus

Responden 9
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 44
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: ya, 2 anak

3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

116

4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun kira-kira


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, kondom


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ya pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, susuk, kondom, spiral


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya sama-sama buat jarakin anak kan


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau saya..


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: badan rasanya ga enak, gemuk lagi


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jumlah anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga

14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada males, harus periksa terus-terusan


117

15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: cukup baik

Responden 10
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 23, suami 28


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: punya 2 anak perempuan


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma beda setahun hehe


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: ga pernah yang lain selain suntik


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, IUD

9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya yang nyaman aja


118

10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suka ada yang kurang nyaman ya


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: sama lah ga nyaman hehehe


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarakkin kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada ga siap, takut..


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik, ramah tamah, dan sopan santun

Responden 11
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 38
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: anaknya Cuma 1, Dok


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil 1 bulan

119

6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: iya, pernah. Waktu itu jelasin KB dan gunanya dan segala macemnya
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, susuk, spiral, sama yang mantap


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau kalo spiral aman terus ga repot. Tapi saya takut masangnya
hehe
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: lupa juga saya hehehe


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil suka ada flek hitam


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk menjaga jarak kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: pernah denger juga tuh yang terlalu tua hamilnya ya?
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: rata-rata sih pada takut..


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik


Responden 12
1.

Berapa usia ibu dan suami?

120

Jawab: 31 sama 32
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 2 tahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik 3 bulan


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: saya ingetnya implan


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: lupa, Dok hehe


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik haid jadi ga teratur


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk, suka pusing


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak hamil dan lahiran


121

13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: males kali ya..


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

Responden 13
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 43 sama suami


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 hidup, 1 meninggal


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 30 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 6 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?


122

Jawab: suntik, pil, implan, spiral


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mending pake suntik 3 bulan aja, tinggal suntik sekali aja terus 3 bulan
lagi. Jadi ga tiap hari gitu kayak minum pil.. Kalo minum pil gitu kan suka
lupa ya. Kalo susuk atau spiral mah saya ga berani ah, serem dimasukmasukkin gitu
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bisa bikin gemuk


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pusing-pusing
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa mengatur biaya masa depan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ga pernah tau, Dok


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut ga cocok


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga pernah pasang disini, Dok

Responden 14
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 47
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak

123

3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 23
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: ada yang 2 ada yang 3 tahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: suntik
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ya
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, suntik, implan, pil


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: buat jarak hamil


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ada yang sakit pas dipasang


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik terlalu lama saya denger bisa bikin pengeroposan tulang ya?
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan

13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
124

14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: tidak cocok


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 15
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 20, suami 30


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2, laki sama perempuan


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: dulu implan


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ya
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: KB suntik, pil, implan


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?


125

Jawab: biar bisa jaga jarak kelahiran


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ruginya ya tergantung orang masing-masing ya hehehe


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik bikin gemuk nih sama jerawatan


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak kelahiran


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: kurang tau, Dok..


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: si ibu biasanya takut atau sibuk kerja kali ya


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 16
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 43, suami 44


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22

4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 8 sama 7 tahun

126

5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: suntik terus sih


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: kondom, pil, suntik, steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang nyaman aja


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau kalo pil suka lupa


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: nih saya jerawatan


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman

15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: memuaskan
127

Responden 17
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 28 sama 30
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 24
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 sama setaun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil KB
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: tidak
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau ya

10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil ya sering lupa balik ke puskes kalo udah abis


128

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: nunda hamil


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga pernah denger, Dok


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga ada yang cocok sama mau memperbanyak keturunan


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 18
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 36 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma setaun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

129

Jawab: tidak
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah sih..


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: lupa, Mbak


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: semua ada keuntungannya


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:ga enak kali ya kalo ditusuk-tusuk gitu badannya


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: banyak
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jarak lahir anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut aja
denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya jerawatan..
Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah pake lah
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 19
1.

Berapa usia ibu dan suami?

130

Jawab: saya 42, suami 50


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: setahun, 3 tahun, 2 tahun , terus setahun lagi


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: tidak
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ingetnya ya pil aja


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ada yang praktis


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:ga tau saya..


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau..
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa rencanain punya anak


131

13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: apaan tuh, Dok? Ngga tau hehehe


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: malas datang atau malah ga punya uang ya..


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: lumayan

Responden 20
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 41
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 akhir
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: tidak

7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: tidak
132

8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada suntik sama obat minum, spiral, susuk


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya bisa ga hamil


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kurang tau..
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau juga..


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat ngatur jarak anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak tau


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: saya aja punya anak susah, Mbak.. masa mau ditunda
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 21
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 19 sama 23
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: waktu itu 16 tahun

133

4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, implan, spiral


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang penting praktis sih kalo saya


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:nah harus ada yang ngingetin kalo lagi pake KB biar ga telat kontrol
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk saya, Dok


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: batesin jumlah anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada takut


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?


134

Jawab: baik

Responden 22
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 50 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun, 6 tahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: seinget saya sih ada pil, susuk, spiral

9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: praktis dan bisa bikin ga hamil


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?


135

Jawab:ga nyaman pas dipasang atau disuntik


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: sakit pas dipasang


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mengatur jumlah anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga dibolehin kali sama suaminya


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sudah bagus

Responden 23
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 40
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27

4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kedua 2 tahun, seterusnya setahun-setahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

136

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: yang paling saya inget ya suntik


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik ga usah sering-sering balik ke puskes


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kalo disuntik kan ga enak ya hehehe


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bikin gemuk, flek-flek di muka


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarak anaknya diatur


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ga tau, Dok


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman

15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

137

Responden 24
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 47 sama 55
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 7 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kelima 2 tahun, yang kelima sampe ketujuh masingmasing 3 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, susuk


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga bayar hehehe


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kalo ga cocok ya rugi


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

138

Jawab: setau saya pil bikin gemuk


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa ga hamil


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau, Dok


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus kok

Responden 25
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 23 sama 28
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)

139

7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: susuk, steril, suntik


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau saya, Dok. Yang penting ga hamil hehehe


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kalo yang harus sering balik puskes buat periksa alat KBnya rugi tuh
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mensnya acak-acakkan


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menunda hamil dan jarak anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pingin punya anak banyak


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

HASIL WAWANCARA RESPONDEN SETELAH PENYULUHAN

140

Responden 1
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45 tahun, suami saya 50 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 2 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 32 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah waktu itu pas posyandu dan sekarang nih abis dikasih penyuluhan.
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada banyak seperti Pil, Suntik 1 dan 3 bulan, Spiral, Susuk, kondom.
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil hanya diminum seperti minum obat aja, kalo suntik ga perlu setiap
hari suntik dan tinggal tiap 3 bulan aja, kalo spiral sama susuk bias lebih
lama dipakai jadi gaperlu tiap bulan ke puskesmas atau ke dokter, kalau
kondom ya tinggal pakai aja kalo mau berhubungan.
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

141

Jawab: yang saya ingat kalo Pil jika minumnya telat harus di minum ulang dari
awal, kalau suntik kalau terlambat datang untuk suntik harus menunggu
mens terlebih dulu untuk melakukan suntik berikutnya dan suntik juga jadi
ngga mens, kl implan pada saat pemasangan sakit, kalo kondom sering
gagal.
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya ingat cuma efek samping dari yang hormon, Dok. Bisa bikin
flek-flek di kulit muka, sama ga mens.
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ga punya anak lagi, biar jaraknya ga terlalu dekat. Itu aja dok yang
saya ingat.
13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: Terlalu muda melahirkan, terlalu dekat jaraknya, terlalu tua, terlalu sering.
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ya sama Dok kaya yang tadi takut sama ga nyaman.


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini
pelayanannya

Responden 2
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami saya 43 tahun

2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 4 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?


142

Jawab: 28 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sama yang kedua 2 tahun, terus 3 tahun, terus sama yang
terakhir 4 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: baru sekali ini, Dok


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: yang saya ingat ada IUD, susuk, suntik, pil, kondom, sama steril
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya pake pil karena tinggal diminum aja. Kalo suntik gaperlu tiap hari
minum obat, kalo IUD sama impant bisa tahan lama KB nya, kalo kondom
mungkin lebih praktis.
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil suka lupa minum sih, kalau suntik harus meluangkan waktu ke
puskesmas setiap bulan, kalo implant pas pasang sakit kayaknya

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini saya minum pil jadi muncul jerawat-jerawat, kalau suntik sama kaya
pil terus kalo suntik juga ga menstruasi dok, kalo kondom sering gagal dok.
Oiya kalo implant juga sama kaya suntik sama pil.

143

12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: supaya ga nambah anak terus, soalnya anak saya udah 4. Pinginnya sih
steril cuma saya takut.
13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu sering, terlalu muda, sama terlalu tua bu
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: masih mau punya anak kali


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok

Responden 3
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 38 tahun, suami 50 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 2 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: dulu pake suntik 3 bulan

144

7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: baru sekali ini nih bu yang pas waktu nya saya bisa dateng
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, kondom, implan, IUD.


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: wah apa ya dok. Yang saya inget barusan dijelasin itu kalo yang implan
sama IUD lebih lama KB nya jadi gaperlu kontrol ke puskesmas terus
terusan
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil sama suntik bener bener harus tepat waktu
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: berat badan bertambah kalo buat pil, suntik, sama implan
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat nunda kehamilan, agak tidak hamil lagi, buat ngatur jarak dari anak 1,
2, 3 dan seterusnya.
13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, duh bu satu lagi saya lupa
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: karena mungkin masih ingin punya anak lagi atau masih takut berKB
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pas suntik juga dulu disini. Bidannya baik-baik. Bagus lah pokoknya
Responden 4
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami 47 tahun

145

2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 19 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 5 tahun, Dok


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: iya, pake spiral


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah beberapa kali, Dok. Pas PSN di rumah bu RW waktu itu

8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, susuk, IUD atau spiral, steril ada MOW sama yang buat cowo
itu Dok, sama kondom buat laki-laki dan wanita
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil gampang tinggal diminum, suntik praktis cuma 3 bulan sekali,
susuk juga dia enak ga usah diganti-ganti, spiral yang paling tahan lama dan
tidak sakit ketika pemasangan, kalo kondom lebih praktis aja tinggal beli di
warung
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

146

Jawab: pil, susuk, sama suntik sama-sama berpengaruh sama berat badan dan
kalau susuk sama suntik bisa ga menstruasi. Suka lupa juga kalo pil sama
suntik.
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil sama suntik sering bikin gemuk ya sama flek-flek item, susuk juga.
Kalo spiral sampe sekarang sih saya ga ngerasain efek samping
Alhamdulillah
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa nunda punya anak sama jarakkin waktu punya anak
13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: 4T itu pasangan usia subur yang punya kriteria melahirkan terlalu muda
kurang dari 15 tahun, hamil terlalu tua lebih dari 35 tahun, terlalu dekat
jaraknya dan terlalu terlalu sering.
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: biasanya pada takut sih ya sama mungkin kurang tau tentang KB
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pasang spiral disini jadi udah kebiasaan KB disini aja hehehe

Responden 5
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 43 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 5 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun

147

4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama 2 tahun, 4 tahun, 2 tahun, sama ini yang terakhir pas saya 39
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: baru sekali ini dok hehe


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: banyak dok yang saya ingat ada kondom, pil, suntik 1 bulan dan suntik
yang 3 bulan
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: keuntungannya ya beda beda sih dok. Kalo kondom kan praktis tuh ya,
kalo pil tetep bisa mens, kalo suntik ya tinggal disuntikin tiap bulan aja ke
puskesmas, kalo spiral sama implan gaperlu kontrol dan bisa tetep mens
juga.
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo yang suntik ga bisa mens jadi gatau kapan mens terakhirnya, kalo
implan sama spiral kayaknya gaada bu.
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mens suka ga lancer kalo buat yang suntik, kalo pil bikin gendut dok

12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ngga hamil


148

13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: baru aja dijelasin tapi saya ga semua inget nih dok. Kayaknya terlalu tua,
terlalu muda, sama duh sisanya lupa dok
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga tau kali ya tentang KB


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok pelayanannya

Responden 6
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 47
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sampe ketiga jaraknya 1 tahun, yang keempat agak jauh, 4
tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: dulu sempet pake spiral


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

149

Jawab: pernah, Dok


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: spiral, suntik, steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pokoknya bisa memperjarak anak


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pas masangnya agak sakit hehe


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau suka muncul flek-flek item


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: meringankan beban anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak tau


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: mau punya anak banyak kali hehehe


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah baik kok

Responden 7
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: berdua 40 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

150

Jawab: 20 waktu itu


4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing sekitar 4 tahunan lah


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: belum pernah


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ini baru sekali dok


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada yang jangka pendek itu ada pil sama suntik sama kondom, kalo yang
jangka panjang ada impant sama IUD
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: keuntungannya yang jangka panjang gaperlu sering sering ke puskesmas


buat kontrol, kalo yang jangka pendek saya rasa kalo dari penyuluhannya
tadi tidak ada keuntungan dibandingkan yang jangka panjang
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugian jangka pendek terutama suntik itu kitanya jadi tidak menstruasi,
terus kalo pil sama suntik juga bisa buat muncul flek flek hitam di muka.
Kalo implan kayaknya ngebayangin pasangnya aja sakit dan ngeri dok

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

151

Jawab: efek sampingnya kalo IUD gaada kayaknya bu. Kalo yang jangka pendek
ya banyak kaya ga mens, tingkat keberhasilannya kecil, sering buat
beberapa wanita yang menggunakannya jadi meningkat BB nya. Terus kalo
KB pil dan suntik dipake berkepanjangan bisa bikin pengeroposan tulang
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bikin ga hamil


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu sering melahirkan, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: terkadang kurang setuju dari pihak keluarga, trutama orangtua dan suami
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga tau saya ga pernah masuk ke poli KB

Responden 8
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 45, suami 52


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: sekarang pake suntik

152

6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ini baru sekali dok dapet penyuluhan kaya gini.


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ya suntik, pil, susuk, spiral, kondom, sama steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yaaa bisa ga hamil kebobolan gitu. Kalo spiral katanya tadi gaada efek
samping dan paling nyaman karena waktunya paling lama
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalau suntik suka lupa balik aja kalo udah 3 bulan, pil kalo lupa minum
bisa hamil, kalo spiral kayaknya gaada kerugiannya, susuk bisa bikin makin
gemuk
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini mens saya jadi ga teratur karena saya pake KB suntik
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk mengatur jarak kelahiran


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: kalo dari usia terlalu muda sama terlalu tua, sisanya terlalu dekat sama
terlalu sering
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: karena takut mungkin bu kalo mau KB

153

15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus

Responden 9
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 44
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: ya, 2 anak


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun kira-kira


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, kondom


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ya pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, susuk, kondom, spiral, sama satu lagi steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya sama-sama buat jarakin anak kan, kalo spiral sama susuk gaperlu
kontrol.

154

10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suntik sama pil sama susuk bikin makin gemuk


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: untuk pil, suntik, sama susuk bikin gemuk. Tapi kalo yang spiral tadi
kayaknya gaada efek sampingnya
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jumlah anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ya tadi apa ya. Terlalu dekat terlalu tua, terlalu muda, sama satu lagi lupa
dok
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada males, harus periksa terus-terusan


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: cukup baik

Responden 10
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 23, suami 28


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: punya 2 anak perempuan


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma beda setahun hehe

155

5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: ga pernah yang lain selain suntik


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, IUD, pil, susuk, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: masing-masing hampir sama kayaknya buat biar mengatur jarak kelahiran,
sama biar ga hamil
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo yang pil sama suntik harus sering-sering ke puskesmas. Kalo yang
susuk kayaknya sakit pas pemasangan
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: katanya kalo pil, suntik, susuk bisa bikin gemuk sama suka ada flek-flek
hitam di wajah
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarakkin kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada ga siap, takut..

156

15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik, ramah tamah, dan sopan santun

Responden 11
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 38
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: anaknya Cuma 1, Dok


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil 1 bulan


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: iya, pernah. Waktu itu jelasin KB dan gunanya dan segala macemnya
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, susuk, spiral, steril, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil ya tinggal diminum aja ga perlu takut sakit, kalo spiral sama susuk
gaperlu kontrol

157

10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugiannya kalo pil sama suntik bisa bikin gemuk


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil suka ada flek hitam. Dan ternyata implan juga sama kaya pil sama
suntik
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk menjaga jarak kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: rata-rata sih pada takut..


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

Responden 12
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 31 sama 32
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 2 tahun

158

5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik 3 bulan


6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: implant, suntik, pil, IUD, steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo implan sama IUD gaperlu sering sering kontrol


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik haid jadi ga teratur, pil juga bikin flek hitam.
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk, suka pusing, flek hitam


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak hamil dan lahiran


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda, sama satu lagi kayaknya terlalu
banyak anaknya.
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: banyak yang males bolak balik ke puskesmas dan belum pada tau banyak
tentang KB

159

15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

Responden 13
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 43 sama suami


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 hidup, 1 meninggal


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 30 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 6 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, implan, spiral atau IUD, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: IUD sama implan ya gaperlu sering kontrol

160

10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bisa bikin gemuk kalo buat yang hormon


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ada yang bisa buat gemuk, flek hitam, menstruasi tidak teratur
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa mengatur biaya masa depan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: 4T itu terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda kiurang dari 15 tahun usia si
ibu, terlalu sering
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: banyak denger dari tetangga atau teman katanya banyak yang gagal
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga pernah pasang disini, Dok

Responden 14
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 47
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 23
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: ada yang 2 ada yang 3 tahun

161

5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: suntik
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ya
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, suntik, implan, pil, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: buat jarak hamil


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugiannya cuma suntik sama pil bisa bikin gemuk, flek hitam di wajah
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik terlalu lama saya denger bisa bikin pengeroposan tulang, bisa
menopause dini
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tadi dikasitau terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu sering
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: tidak cocok


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

162

Responden 15
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 20, suami 30


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2, laki sama perempuan


3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: dulu implan


7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ya
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: KB suntik, pil, implant, IUD


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: biar bisa jaga jarak kelahiran


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik sebenernya butuh luangin waktu ke puskesmas tiap bulan
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik bikin gemuk nih sama jerawatan sama flek hitam
163

12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak kelahiran


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: saya cuma inget terlalu tua yang hamil lebih dari 35 tahun sama yang
terlalu muda yang kurang dari dari 15 tahun
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: si ibu biasanya takut atau sibuk kerja kali ya


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 16
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 43, suami 44


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 8 sama 7 tahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: suntik terus sih

164

7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: kondom, pil, suntik, steril, IUD, implan


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik gampang tinggal suntik aja tiap bulan ke puskesmas gaperlu
dimasuk-masukin alat, kalo pil katanya tadi mensnya jadi lebih teratur, kalo
IUD sama implan gaperlu sering-sering ke puskesmas
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau kalo pil suka lupa, kalo implan juga bisa buat gemuk
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: nih saya jerawatan


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: memuaskan

165

Responden 17
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 28 sama 30
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 24
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 sama setaun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil KB
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: ini baru sekali


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, impaln, pil, suntik, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kondom sama pil mudah didapat, kalo spiral sama implan gaperlu sering
sering kontrol dan ytingkat kberhasilannya tinggi
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil ya sering lupa balik ke puskes kalo udah abis, suntik juga suka
kelewatan tanggal balik nya

166

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk, sama bikin ada flek hitam


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: nunda hamil


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga ada yang cocok sama mau memperbanyak keturunan


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 18
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 36 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma setaun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

167

6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: tidak
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah sih..


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, implan, kondom, pil, suntik


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: semua buat mengatur agat tidak hamil


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:tadi kaya bisa ada yang bikin flek hitam di wajah, ada yang pengeroposan
tulang, ada yang menopause dini
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: banyak
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jarak lahir anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu sering, terlalu tua terlalu muda


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut aja
denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya jerawatan..
Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah pake lah
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

168

Responden 19
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 42, suami 50


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: setahun, 3 tahun, 2 tahun , terus setahun lagi


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: baru sekali ini


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, steril, kondom, suntik ada yang 3 bulan sama 1 bulan, susuk, IUD
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo steril selamanya gabisa hamil, kalo susu sama IUD waktu
pemakaiannya lebih lama
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:yang saya inget tadi Cuma pil, suntik sama susuk bisa bikin gemuk

169

11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau..
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa rencanain punya anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat terlalu sering terlalu tua sama satu lagi apa ya bu?
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: malas datang atau malah ga punya uang ya..


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: lumayan

Responden 20
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 41
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 akhir
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

170

Jawab: tidak
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: iya barusan diberikan


8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada suntik sama obat minum, spiral, susuk, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya bisa ga hamil


10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:banyak ada yang bikin gemuk, flek hitam pada wajah


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: duh saya lupa


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat ngatur jarak anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu sering


14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: saya aja punya anak susah, Mbak.. masa mau ditunda
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 21
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 19 sama 23

171

2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: waktu itu 16 tahun


4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, implan, spiral, kondom sama, spiral yang buat wania dan pria
9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik sama pil gaperlu takut karena hanya seperti obat, kalo implan
dan spiral gaperlu sering kontrol. Kalo steril tidak akan hamil lagi karena
salurannya diikat
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:nah harus ada yang ngingetin kalo lagi pake KB biar ga telat
11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk saya, Dok

172

12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: batesin jumlah anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: iya tadi baru dijelaskan. 4T itu terlalu tua usia ibu hamilnya, terlalu muda
ibu hamilnya, terlalu sering dan terlalu dekat
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada takut


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 22
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 50 tahun


2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun, 6 tahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)

173

7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik 3 dan 1 bulan, implan, IUD, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya kalo suntik praktis aja, kalo IUD sama implan mungkin gaperlu sering
cek ke bidan
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kalau kondom kurang nyaman ketika dipakai


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bisa bikin gemuk, flek hitam di wajah


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mengatur jumlah anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: iya tahu. Terlalu dekat, terlalu sering, terlalu muda dan terlalu tua kan ya?
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: bisa ga dibolehin suami atau dari ibunya sendiri takut


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sudah bagus

Responden 23
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 40

174

2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kedua 2 tahun, seterusnya setahun-setahun


5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, kondom, IUD


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ternyata kalo IUD malah lebih enak gaperlu kontrol sering sering
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:sakit pas pemasangan kecuali pil sama kondom


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bikin gemuk, flek-flek di muka


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarak anaknya diatur

175

13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu tua sama apa lagi ya lupa saya dok
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 24
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 47 sama 55
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 7 anak
3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kelima 2 tahun, yang kelima sampe ketujuh masingmasing 3 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah

176

8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, susuk, IUD, steril


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kayaknya lebih untung yang jangka panjang deh biar ga repot sebenernya.
Kalo yang jangka pendek karena gratis
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kalo pil gampang lupa terus kebobolan deh


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: setau saya pil bikin gemuk


12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa ga hamil


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tadi tuh terlalu dekat terlalu sering terlalu muda dan tua
14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut
15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus kok

Responden 25
1.

Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 23 sama 28
2.

Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak

177

3.

Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17
4.

Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun
5.

Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik
6.

Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?

Jawab: (-)
7.

Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang


KB?

Jawab: pernah
8.

Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: susuk, steril, suntik, pil, IUD, kondom


9.

Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: keuntungannya yang jangka panjang lebih praktis gabuang-buang waktu


karena gaperlu kontrol
10.

Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab:kerugiannya kalo suntik sama pil sering lupa tanggal baliknya


11.

Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mens ga teratur, dan sering ada flek flek hitam di wajah
12.

Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menunda hamil dan jarak anak


13.

Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu sering, terlalu tua, terlalu muda satu lagi apa ya dok saya gainget

178

14.

Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pingin punya anak banyak


15.

Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

179

HASIL WAWANCARA DENGAN KADER

1.

D : ibu dari rt mana?


K : hmm, RT 05

2.

D : berarti RT 05 RW 01 ya bu
K : heeh iya

3.

D : hmm, nah di RW 01 ada berapa jumlah RT nya bu?


K : 15 RT

4.

D : oh 15 ya bu.. emm dari RT nya ibu sendiri yang KB udah ada berapa
persen bu yang KB pasangan-pasangan usia suburnya?
K : yah saya agak lupa sih. Baru di data kemarin belum di total. Rata-rata
sih mereka KB sih. Waktu di dapet 63 KK itu sih rata-rata ibu-ibunya
pada KB

5.

D : nah, waktu kemaren itu kan ada ketuk pintu kan bu, waktu ketuk pintu
kan ketauan yang KB sama yang ngga kan ya bu? Makanya kami
konfirmasi di RT nya ibu sendiri ada berapa gitu kira-kira yang KB
K : yaa 75% kira-kira dok. Iya hampir 75% iya KB

6.

D : kebanyakan yang jangka pendek apa jangka panjang?


K : rata-rata mereka pakai KB jangka pendek

7.

D : ohhh yang pil, suntik ya bu?


K : heeh. Rata-rata usia muda ya kaya gitu pakainya pil sama suntik. Tapi
kalo misalnya ibu-ibu yang udah lama gitu maksudnya yang usianya
udah lumayan ya pada spiral

8.

D : justru malah disana ibu-ibu yang usia mendekati menopause yang pakai
spiral?

180

K : iya, ibu-ibu usia se saya gini mah malah pakainya spiral. Kalau ibu-ibu
muda nya malah pakai pil
9.

D : tapi ibu-ibu muda nya rata-rata udah punya anak 1 atau 2 gitu kan bu?
K : iya

10.

D : nah sebelum ini udah pernah ada penyuluhan di RT nya ibu belum
mengenai KB pada usia subur?kayak misalnya pas ketuk pintu kan sekalian
bertatap muka dan memberikan pengarahan mengenai KB
K : ya kita biasanya cuma nanyain KB atau ngga, terus kalau KB jenisnya
apa, misalnya spiral gitu atau pil. Ngga pake penyuluhan bu

11.

D : oh gitu. Kira-kira kenapa pasangan usia muda di RT 01 pada ngga pakai


yang jangka panjang malah pakai yang jangka pendek gitu?
K: katanya sih alesan kalau ditanyain takut katanya. Takut sakit apa gimana
gitu, terus malu juga

12.

D : berarti memang banyak alasannya karena memang malusama takut ya.


Tapi kalau misalnya kan yang jangka panjang ada 2 nih bu ada yang hormon
sama yang IUD nah yang hormon kan dipasangnya impant. Kenapa kirakira ngga pada pakai yang implant kalau memang alasannya karena malu
atau takut sama IUD gitu bu?
K : mungkin karena sosialisasi implant nya kurang kali ya dokter. Soalnya
ditempat kita tuh hanya 1 orang deh yang pakai implant

13.

D : malah disana justru yang lebih banyak pakai IUD buat yang tua-tua tapi
buat yang muda-muda yang baru nikah malah pada tidak berKB?
K : iya jarang banget yang masih pda muda ikutan KB. kalaupun yang
mudamuda pada KB itu juga KB nya suntik sama Pil. Mungkin mereka
mau punya anak lagi karena beberapa jawabnya gitu. Baru punya anak
2 bu gitu katanya. Biar gampang lepas KB nya kalau mereka pakai pil
itu kan bisa berhenti sendiri.

181

14.

D : oh gituuuu. Mungkin pemikirannya itu juga kali ya bu. Berarti disana


sudah banyak yang ber KB tetapi masih yang jangka pendek?
K : iya seperti itu dok.

15.

D :ya sudah ibu terimakasih ya bu atas bincang-bincang dan informasinya.

182

HASIL WAWANCARA DENGAN PEMEGANG PROGRAM KB

1.

Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan program KB ?

Jawab: tidak ada. Selama ini sudah baik


2.

Apakah pelaporan dan pencatatan pasien yang mengikuti program KB sudah


sesuai dengan prosedur ?

Jawab: sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah


3.

Bagaimana koordinasi kader kesehatan dengan puskesmas ?

Jawab: sejauh ini sudah jalin baik dengan para kader kesehatan tersebut
4.

Apakah sering dilakukan penyuluhan KB di puskesmas ?

Jawab: pelaksaanan penyuluhan tidak dilakukan di Puskesmas melainkan di


Posyandu Kelurahan Cilandak Timur yang ada 23. Penyuluhan dilakukan
sebanyak satu bulan sekali dari Puskesmas.

183

Kegiatan penyuluhan yang diadakan di PKM Cilandak Timur

Dialog interaktif dengan para responden

184

Anda mungkin juga menyukai