Motivasi
Motivasi
LANDASAN TEORI
2.1.
itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu
butuh dan ingin terus belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa adalah suatu upaya atau dorongan yang mendorong siswa mengarah pada
perubahan tingkah laku terutama dalam proses belajar mengajar.
2.1.2. Hubungan Motivasi dengan Belajar
Pengertian motivasi menurut
10
11
ini
seringkali
disebut
dengan
motif-motif
yang
12
13
2.2.
14
1. Faktor-faktor intern
a. Faktor jasmaniah
1) Faktor kesehatan
2) Faktor cacat tubuh
b. Faktor fsikologis
1) Intelegensi
2) Minat dan motivasi
3) Perhatian dan bakat
4) Kematangan dan kesiapan
c. Faktor kelelahan
1) Kelelahan jasmani
2) Kelelahan rohani
2. Faktor ekstern
a. Faktor keluarga
1) Cara orang tua mendidik
2) Relasi antara anggota keluarga
3) Suasana rumah
4) Keadaan gedung dan metode belajar
b. Faktor sekolah
1) Metode mengajar dan kurikulum
2) Relasi guru dan siswa
3) Disiplin sekolah
15
16
Cita-cita / aspirasi
Cita-cita merupakan satu kata tertanam dalam jiwa seorang individu. Citacita merupakan angan-angan yang ada di imajinasi seorang individu,
dimana cita-cita tersebut dapat dicapai akan memberikan suatu
kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga
diiringi oleh perkembangan dan pertumbuhan keperibadian individu yang
akan menimbulkan motivasi yang besar untuk meraih cita-cita atau
kegiatan yang diinginkan.
2.
Kemampuan siswa
Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya
motivasi. kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan membaca,
memahami sehingga dorongan yang ada pada diri individu akan makin
tinggi.
3.
17
4.
5.
Kematangan
Usaha yang bertujuan
Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Partisipasi
Penghargaan dan hukuman
Berikut ini uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar:
1.
Kematangan
Dalam pemberian motivasi, faktor kematangan fisik, sosial dan psikis
haruslah diperhatikan, karena hal itu dapat mempengaruhi motivasi.
Seandainya
dalam
pemberian
motivasi
itu
tidak
memperhatikan
18
2.
3.
Dengan mengetahui hasil belajar, siswa terdorong untuk lebih giat belajar.
Apabila hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa akan berusaha untuk
mempertahankan atau meningkat intensitas belajarnya untuk mendapatkan
prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Prestasi yang rendah
menjadikan siswa giat belajar guna memperbaikinya.
4.
Partisipasi
5.
Pemberian
penghargaan
itu
dapat
membangkitkan
siswa
untuk
19
Dalam suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan tidak terlepas adanya
fungsi dan kegunaan. Motivasi dalam belajar yang merupakan suatu dorongan
memiliki fungsi, menurut pendapat A.M. Sardiman (2004 : 83) fungsi dari
motivasi yaitu motivasi adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Jelaslah bahwa fungsi motivasi itu memberikan suatu nilai atau itensitas
tersendiri dari seorang siswa dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi
belajarnya.
2.2.2. Cara-Cara Menimbulkan Motivasi Ekstrinsik
Menurut Prayitno (1989:17), ada beberapa cara yang sering digunakan
guru untuk untuk merangsang minat siswa yang merupakan dorongan ekstrinsik,
diantaranya adalah:
a. Memberikan penghargaan dan celaan.
b. Mengadakan persaingan atau kompetisi.
c. Memberikan hadiah dan hukuman.
d. Pemberitahuan tentang kemajuan belajar yang telah dicapai siswa.
20
21
2.3.
Teori Belajar
Terdapat beberapa teori belajar seperti yang dikutip oleh Suryaman (2011),
adalah sebagai berikut,
1.
Teori Behaviorisme
Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.
Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap
lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Dari hal ini, timbulah konsep manusia mesin (Homo Mechanicus). Ciri dari
teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,
22
pentingnya
latihan,
mementingkan
mekanisme
hasil
Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah
laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau
reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar
terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya.
Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa
merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
2.
Teori Humanistik
Pengertian
humanistik
yang
beragam
membuat
batasan-batasan
23
dilihat oleh teori psikoanalisa Freud. Pendekatan ini melihat kejadian setelah
sakit tersebut sembuh, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk
melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut
sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanistik biasanya
memfokuskan penganjarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
dan
pengetahuan
interpersonal
lainnya.
Intinya
adalah
24
1.
Teori Behaviorisme
a.
25
dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat
untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu
tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah
suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang
menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah
adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah
terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
b.
Thorndike (1874-1949)
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasiasosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Thorndike
menggambarkan proses belajar sebagai proses pemecahan masalah. Dalam
penyelidikannya tentang proses belajar, pelajar harus diberi persoalan, dalam hal
ini Thorndike melakukan eksperimen dengan sebuah puzzlebox. Eksperimen yang
dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang
apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar
disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar
dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap
berbagai situasi, ada eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada
kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
26
stimulus
maka
pelaksanaan
tingkah
laku
akan
2) Hukum latihan
27
c.
Skinner (1904-1990)
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan
jika benar diberi penguat.
28
2. Teori Humanistik
a. Arthur Combs (1912-1999)
29
Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1)
adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia.
Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
b.
30
sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah
teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhankebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah
(bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun
hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
c.
Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan
wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak
memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan
ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia
pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada
tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia
University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis
pada tahun 1931.
31
Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society
for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada
perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masamasa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan
menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu
tulisan berjudul The Clinical Treatment of the Problem Child, yang
membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di
Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari
American Psychological Society.
32
33
Perkembangan teori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar
dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran.
1. Teori Behaviorisme
Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang
konkret atau yang non konkret, berlangsung secara mekanik memerlukan
penguatan. Aplikasi teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran, tergantung
34
dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik
siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
a.
Contohnya yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam
kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan
memberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesan
dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.
b.
c.
35
pada
materi-materi
pembelajaran
yang
bersifat
pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap
atas kemauan sendiri.
Guru yang baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor,
adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan
mudah dan wajar.Ruang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada
perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa
humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai perasaan siswa
dengan komentsr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka
terhadap perubahan yang ada.
36
3. Perbandingan
Teori
Behaviorisme
dengan
Teori
Humanisme
a. Teori behaviorisme
Kekurangan :
sentral,bersikap otoriter,komunikadi satu arah.
Guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari siswa.
Pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengarihi oleh penguatan
yang diberikan oleh guru,mendengarkan dan menghafal.
37
Evaluasi :didasarkan pada perilaku yang dicapai sebagai hasil dari latihan
yang dilakukan.
b. Teori humanistik
Tujuan : menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang
mewarnai metode-metode yang diterapkan.
38
Teori belajar humanisme dan behaviorisme memiliki ciri khas masingmasing. Teori belajar humanisme berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang perilakunya bukan sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para
pendidik adalah mambantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu
masing- masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik & membantu dalam mewujudkan potensi- potensi yang ada pada diri
mereka.Sedangkan teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan
tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons yang
menyebabkan
siswa
mempunyai
pengalaman
baru.
Aplikasinya
dalam
39
2.4.
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Meisari Dwi
Arsiati (2005)
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi
Motivasi Belajar
Pada Siswa Yang
Bermasalah Di
MAN 1 Malang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Motivasi belajar
Siswa
Nur Huda
(2007)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Motivasi belajar
Siswa
Hasil Penelitian
Faktor eksternal
menjadi faktor
utama dalam
mempengaruhi
motivasi siswa
yang bermasalah
di MAN 1
Malang
Pengaruh Faktor
ekstrinsik dan
intrinsik sangat
baik terhadap
motivasi belajar
siswa kelas XI
dalam mengikuti
pelajaran di SMA
Muhamadiyah 1
Semarang tahun
pelajaran
2006/2007
40
2.5.
Anggapan Dasar
Untuk mendapatkan pegangan yang bisa digunakan sebagai titik tolak
2.6.
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dibuat dengan maksud agar penelitian yang
dilakukan menjadi lebih terarah dan fokus dalam menjawab pertanyaan ini. Yang
menjadi pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran dari setiap faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi siswa jurusan teknik gambar bangunan di SMKN 2 Garut
dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas?
2. Faktor apa yang lebih dominan mempengaruhi motivasi siswa jurusan
teknik gambar bangunan di SMKN 2 Garut dalam mengikuti
pembelajaran di dalam kelas?