Anda di halaman 1dari 30

FISIOLOGI REPRODUKSI LAKILAKI

R.J. NURIATIN

PENDAHULUAN
Fungsi Reproduksi Pada Laki-laki
1.Spermatogenesis
2.Aktivitas seksual pada laki-laki
3.Regulasi fungsi reproduksi oleh hormon

TAHAP-TAHAP
SPERMATOGENESIS

Spermatogenesis terjadi sepanjang

aktivitas kehidupan seksual, mulai umur 13


dan menurun pada usia tua
Karena rangsangan gonadotropin
Mula-mula migrasi spermatogonia, diantara
sel sertoli menuju lumen t.seminiferus
Mitosis 25 hari spermatosit primer
Meiosis 1 9 hari spermatosit sekunder
Meiosis 2 19 hari spermatid
Differensiasi 21 hari sperma yang matang

1.
-

HORMON YANG
MERANGSANG
Testoteron
SPERMATOGENESIS
Disekresi oleh sel Leydig

Untuk pertumbuhan dan pembelahan sel germinativum


pada tahap pertama pembentukan sperma
2. L.H.
Merangsang sel Leydig untuk sekresi testosteron
3. F.S.H
- Merangsang sel Sertoli untuk spermiogenesis (konversi
spermatid ke sperma)
4. Estrogen (dibentuk dari testosteron)
- Esensial untuk spermiogenesis
5. Growth Hormone
Mengontrol fungsi metabolik testes
Merangsang pembelahan spermatogonia pada tahap
permulaan

PEMATANGAN SPERMA
DALAM EPIDIDIMIS
Kedua testes laki-laki dewasa : 120 juta sel

sperma/hari
Sejumlah kecil disimpan dalam epididimis
Kebanyakan disimpan dalam vas deferens
Mempertahankan fertilitas lebih dari 1 bulan
Sperma yang berasal dari t.seminiferus sampai
bagian permulaan epididimis : non motil
18-24 jam dalam epididimis : kapabilitas untuk
motil
Terdapat beberapa zat yang bersifat inhibisi
terhadap aktivitas sperma

Setelah aktivitas seksual yang tinggi dan

ejakulasi, penimbunan sperma tidak lebih


dari beberapa hari
Maturasi (pematangan) : sperma menjadi
motil dan mampu fertilisasi ovum setelah
ejakulasi
Eyakulat mengandung : hormon (testoteron
dan estrogen), enzim dan nutrien

FISIOLOGI SPERMA YANG


MATANG
Motil dan fertil

Bergerak seperti mempunyai fagella : 1 4

mm/menit
Media yang baik : netral atau sedikit alkalis
Aktivitas meningkat pada suhu meningkat
Dalam saluran genital perempuan sperma
hanya dapat hidup 1-2 hari

FUNGSI VESIKULA
SEMINALIS

Sekret epitel ves.seminalis : fruktosa, as.sitrat,

nutrien, prostaglandin dan fibrinogen


Ves.seminalis mengosongkan isinya pada waktu
emisi dan ejakulasi, segera setelah vas deferens
mengeluarkan sperma
Fungsi prostaglandin :
1. Bereaksi dengan mukus servix uteri sehingga
servix uteri menjadi lebih reseptif terhadap
gerakan sperma
2. Menyebabkan kontraksi peristaltik ke arah tuba
falopii (bbrp sperma dapat mencapai ujung tuba
dalam 5 menit)

FUNGSI KEL. PROSTAT


Sekret yang cair seperti susu

mengandung : Ca, ion citrat, ion fosfat,


enzim pembekuan dan profibrinolisin
Sedikit alkalis, berlawanan dengan cairan
vas deferens dan sekresi vagina yang
bersifat asam
Pada waktu emisi terjadi kontraksi simultan
dari kapsul kel.prostat dan vas deferens

SEMEN
Terdiri dari cairan + sperma dari vas deferens

(10%) ; cairan ves.seminalis (60%) ; cairan


kel.prostat (30%) dan sejumlah kecil mukus dari
kel.bulbouretral
pH semen rata-rata 7,5
Fibrinogen (ves.seminalis) + enzim pembekuan
(prostat) koagulum (sperma immobil)
15-30 kemudian : fibrinolisis (sperma sangat motil)
Pada temperatur rendah : semen dapat disimpan
bbrp minggu
Pada temp -1000C : bertahan bbrp lama

HORMON SEKSUAL LAKI-LAKI


: TESTOSTERON
Secara kolektif disebut androgen
Terdiri dari : testosteron, dihidrotestosteron dan

androstenedion
Paling banyak testosteron
Pada target sel banyak testosteron dirubah
menjadi dihidrotestosteron yang lebih aktif
Disekresi oleh sel Leydig (20% massa testes)
Pada masa kanak-kanak, eksisensi sel Leydig
hampir tidak ada testosteron hampir nol
Pada bbrp bulan setelah lahir dan setelah
pubertas, testosteron diproduksi banyak sekali
Sintesa androgen : dari cholesterol atau langsung
dari asetil coenzim A

METABOLISME

Setelah disekresi oleh testes :


TESTOSTERON
Terikat longgar dengan albumin plasma

97%

Terikat kuat dengan globulin plasma


Beredar dalam darah 30 menit s.d. bbrp jam
Dalam target sel bisa berubah jadi

dihidrotestosteron (kel.prostat dewasa, genitalia


ext.foetus) dan bisa tetap
Dalam hepar : dirubah menjadi androsteron
dihidroepi androsteron konjugasi dengan
glukuronid atau sulfat ekskresi melalui usus atau
urine
Dalam t.seminiferus ada estrogen yang berasal dari
testosteron spermiogenesis
Dalam hepar ada estrogen (80%)

FUNGSI TESTOSTERON
Dalam kehidupan foetus (kehamilan 7 mgg) sampai

10 mgg atau lebih dan setelah lahir terdapat


sejumlah testosteron (moderat) yang diproduksi
testes atas rangsangan chorionic gonadotropin
Selama masa kanak-kanak sampai 10-13 tahun
tidak ada produksi testosteron
Mulai pubertas sampai kehidupan selanjutnya
produksi testosteron meningkat atas rangsangan
gonadotropin
Testosteron yang dihasilkan testes foetus
bertanggungjawab terhadap pembentukan penis,
scrotum, kel.prostat, ves.seminalis dan ductus
genitalis serta terjadi supressi pembentukan organ
genital perempuan

Pada 2-3 bulan akhir kehamilan testes

turun ke scrotum
Bila bayi lahir dengan undescended testes,
maka pemberian testosteron atau
gonadotropin dapat menyebabkan
penurunan testis.

EFEK TESTOSTERON
TERHADAP KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SEKSUAL

Distribusi rambut
termasuk botak
PRIMER
DANtubuh
SEKUNDER
Suara : hipertrofi mukosa laring dan
PADA DEWASA

pembesaran laring
Penebalan kulit dan timbulnya acne
Pembentukan protein dan perkembangan otot
Peningkatan matrix tulang dan retensi Ca
Meningkatkan metabolisme basal
Peningkatan butir darah merah
Balans air dan elektrolit

DASAR MEKANISME
INTRASELULAR DARI AKTIVITAS
TESTOSTERON
Penelitian kel.prostat
Testosteron masuk sel dalam bbrp menit
Testosteron 5 reductase

dihidrotestosteron
Berikatan dng reseptor dalam sitoplasma
Migrasi kompleks reseptor dihidrotestosteron
kedalam nukleus
Transkripsi DNA-RNA
Dalam 30 mnt RNA meningkat protein sel
meningkat
Dlm bbrp hari DNA meningkat jumlah sel
prostat meningkat

KONTROL FUNGSI SEKSUAL


LAKI-LAKI
Dimulai sekresi GnRH yang kemudian

merangsang sekresi LH dan FSH oleh hipofise


Sekresi GnRH secara intermiten bbrp menit
tiap 1-3 jam. Intensitas ditentukan oleh :
Frekuensi siklus sekresi
Jumlah GnRH pada tiap siklus
Sekresi LH siklik mengikuti GnRH
Sekresi FSH naik dan turun sedikit mengikuti
siklus GnRH
LH dan FSH mengaktifkan sistem enzim yang
spesifik

Peningkatan sekresi testosteron sebanding

dengan LH yang ada


Inhibisi sekresi LH dan FSH oleh testosteron
Testosteron mempunyai efek langsung
terhadap hipotalamus GnRH turun
Testosteron turun GnRH naik LH naik dan
FSH naik
Untuk memulai spermatogenesis dibutuhkan
FSH dan testosteron
Peningkatan spermatogenesis inhibin
FSH
turun dan GnRH turun sedikit

ABNORMALITAS FUNGSI
SEKSUAL LAKI-LAKI
Abnormalitas Kel. Prostat
Pada anak-anak kecil
Mulai pubertas s.d 20 th tumbuh membesar
20 50 th ukurannya tetap
Umur lebih tua lagi : sering terjadi fibroadenomahenigna

(hipertrofi) yang tidak disebabkan testosteron


Karsinoma prostat (2-3% kematian pada laki-laki)
Sekali terjadi karsinoma, sel prostat tumbuh cepat
karena rangsangan testoteron
Pengobatan : pengambilan kedua testes, estrogen
Metastase ke tulang : pengobatan seperti diatas
Pengobatan tidak bisa menghentikan karsinoma
memperlambat pertumbuhan dan rasa sakit pada tulang

Hipogonadism pada laki-laki


Testes foetus tidak berfungsi karakteristik

seksual laki-laki tidak terjadi terbentuk organ


seksual wanita
Kehilangan testes sebelum pubertas eunuchism
Organ dan karakteristik seksual menjadi infantil
Tinggi badan lebih dari normal
Otot lebih lemah
Suara seperti anak-anak
Rambut kepala tidak seperti laki-laki normal
Kastrasi setelah pubertas
Karakteristik seks.sekunder : tetap atau berubah
seperti anak
Organ seksual mengecil
Pembentukan rambut, tulang dan otot yang
maskulin menghilang
Aktivitas seksual tidak hilang tapi menurun
Ereksi bisa terjadi, tapi jarang disertai ejakulasi

Kelainan genetik hipotalamus


Sekresi GnRH normal berkurang
Disertai abnormalitas feeding center
Terjadi obesitas + eunuchism (sindeoma

adipose genital, sindroma frohlich,


hipothalamis eunuchism)

Hipergonadism pada laki-laki


Tumor sel leydig
Jarang terjadi
Testosteron meningkat 100 x
Anak kecil : pertumbuhan otot cepat, tinggi badan

kurang dari normal


Pertumbuhan organ dan karakteristik seksual yang
eksesif
Tumor sel germinativum
Lebih sering
Terjadi gangguan differensiasi
Sel tumor dapat mengandung jaringan plasenta,
rambut, tulang, kulit dsb teratoma
Sekresi hormon sedikit
Bila ada jar.plasenta :h.CG meningkat juga terkadi
sekresi estrogen gynaecomastia

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai