Hasil Layout Naskah SR
Hasil Layout Naskah SR
Apabila Anda mendapatkan buku ini dalam keadaan cacat produksi (di luar kesengajaan kami),
seperti: halaman kosong, tidak berurutan, terbalik,
silakan menukar ke toko tempat Anda membeli
atau menukar langsung pada kami, dan kami akan
mengganti segera dengan buku yang sama dan
lebih baik.
Surasono Rashar
Judul
Judul
Surasono Rashar
All rights reserved
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak seluruh atau sebagian dari isi
buku ini tanpa seizin tertulis dari Penerbit Pustaka Puitika.
ISBN: 978-602-1621-xx-x
Penyunting : Puitika Studio
Desain Isi : Puitika Studio
Desain Cover : @NAMe_19
Penerbit:
Pustaka Puitika
Jl. Imogiri Barat. Km 4,5 Randu Belang. Rt. 08
Bangunharjo. Sewon. Bantul. Yogyakarta.
E-mail: pustakapuitika@yahoo.com
Daftar Isi
10
ia mengharap
hidup tak akan habis
sampai di sini
ia tak meramalkan
segalanya akan berakhir
sia-sia
di mana segala kata
hilang makna
di mana segala penyair
melacurkan diri
kata menjadi hampa
karena telah ternodai
di tangannya sendiri
puisi menjadi dusta
dan hambar
karena sirnanya kendali nurani
saat menulisnya
ia membanca sepotong kalimat
bertuah:
12
Bagaimana hidup
tanpa isian ibadah.
Darah itu mengalir
terus mengalir
menjadi kata-kata:
Asyhadu anla ilaha ilallah.
Wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah.
Dunia menjadi betul
tak terhingga
di matanya
darah itu mengalir
dari tubuh penuh luka
darah itulah
yang mendorong hidupnya
hingga ia mencapai puncak
dari ibadahnya
di atas air
tanpa perahu
ia berzikir
13
24-9-94
14
MELUKIS BAYANGAN
Inilah wajahku, Surasono
Seperti engkau melukis bayangan
Engkau dapatkan berupa-rupa
Inilah wajahku, Surasono
Putih cahaya ialah warna
Di bawah daun tertutup ia
Inilah wajahku, Surasono
Lonjong bulat kulit asam
Tak dicari tak didapatkan
Adanya di dekat pusar
Kalau kau ingin kesembuhan
Dan ilmu kesempurnaan,
Dudukkan Aku pada matamu.
Catatan ke 127
1-9-94
15
7894
16
CAHAYA KETUHANAN
Tinggalkan ragu selain menghadap-Ku
Karena Aku telah ada dalam dirimu
Semaikan sifat kewalian dalam dirimu
Wali itu sifatnya selalu mendekat
Kepada kemauan-Ku
Bukan kemauannya
Yang perlu kau jagahidupkan api
Kemauan-Ku itu
Dalam dirimu
Hidupmu indah seperti lampu
Yang memantulkan cahaya ketuhanan
93
17
2594
18
1987
20
1993
21
22
7494
24
25
7994
26
MENCAPAI CAHAYA
Akulah sinar
Yang menggerakkan hidupmu
Akulah sinar yang mengobati
Saraf jiwamu
Yang keletihan napas duniawi
Akulah sinar agung
Yang menitis dalam dirimu
Akulah sinar rembulan
Yang melesat masuk
Menyetubuhi jiwamu
Sekaligus ragamu
Yang keletihan mencari
Tapi semua itu telah kubangunkan
(sepasang sayap keabadian)
Dengan pencakar-pencakar langit
Keutuhan jiwa
Dengan pencakar-pencakar langit
Mencapai cahaya
Mencapai kerinduan kepada tuhan
Surasono, Tumpahkan hidupmu
Pada-Ku saja
27
28
10-101997
29
1986
30
31
1987
32
PRINSIP HIDUP
Prinsip hidup
Ada di bunga
Mengisap mengisap
Aroma madu
Prinsip hidup
Ada di akar
Menuai hasil
Asmara bahagia
Prinsip hidup
Ada di kata
Petuah hati
Jujur adanya
3-12-94
33
34
1988
35
KEGAIBAN BADAN
Aku ini
Hanya rupa-rupa kegaiban badan
Yang kau miliki
Masuklah dalam rumahku
Aku pun akan masuk dalam dirimu
Kita telah sepakat tak akan
Menghilangkan satu sama lain
Kita telah sepakat
Sebantgun setidur dalam menjaga
Berdirinya rumah
Obat mengobati wasiat mewasiati
Datanglah ke rumahku
Bilik kaca ada lampu
Tempat kita bersemadi berdua
Menukar pengalaman satu sama lain
Rumah kita rumah Tuhan
Di balik mata yang terpejam
Terbesit percintaan yang kasih
Anak manusia dan Tuhan
36
Datanglah ke rumahku
Rumah malam taman hatimu
Satukan keinginan kita
Tentang rasul tentang wali
Tentang cahaya diri malaikatmu
Yang ada di dalam hati
94
37
8294
39
8794
40
18-11-94
42
SANG TASBIH
Sang tasbih
Menemukan Tuhan Yang Maha Tinggi
Kemudian kepalanya sujud
Hatinya pun sujud
Tuhan pun berkata
Pada sang tasbih:
Kaulah kunci ulama
Kaulah wali
Yang menerangi hidup-Ku
Yang Kutaburi bintang-bintang
Yang kulimpahkan cahaya mata
Tuntun ilmu laduni
Kepada-Mu
Kuberikan sebuah pusakakejujuran hati
Yang harus engkau pegang
Dengan sempurna
Dengan sekali ucap
Benarlah bilanganmu
Karena Aku ada di situ
-24/894
43
Allah, Allah
Kehadiranku
Allah, Allah
Langit hidupku
Permisi!
Aku Tuhan
Memasuki hidupmu sendiri
Kini kita saling
Merentangkan tangan
Menggali tambang emas
Yang kita punya muncullah sumber-sumber ilmu
Yang tak tertandingi
Oleh tangan asli manusia
Ini semua, karena mau-Ku
Karena itu
Jangan bergerak engkau
Hai hamba
Sebelum Aku menggerakkan
Hati, mata dan tanganmu
Menjadi
Ucapan-ucapan-Ku
Menjadi
Terompet sangkakala-Ku
Sebab
45
94
46
KESIMPULAN KEANGUNGAN
Ini air buat mencuci
Tangamu yang kotor, Kekasih
Sebut nama-Ku sekali lagiTuhan Seru Sekalian Alam
Yang mendatangimu
Dalam keadaan basah
Aku datang
Sengaja memberi pelajaran
Ilmu kesentosaan diri
Cara mengarung di lautan api
Di lautan duri
Hidup ini indah, Surasono
Bila kita isi dengan mainan cinta
Aku bertemu Engkau
Bercumbu
Engkau bertemu Aku
Bercinta kasih
Melukiskan bayang-bayang
Yang samar
Menjadi nyata
Lihatlah dirimuke dalam bilik hati
Akan kau lihat lukisan alam
47
Burung-burung beterbangan
Angin-angin kian riuh
Menapak di perbukitan
Kembali tabuhlah gitar jiwamu
Suarakan pada sekalian alam yang riuh
Raih isinya
menabur kegemaran mencari Tuhan
Tuhan itu ada
Di mana, Pembesar?
Tuhan ada di diri
Masing-masing
Yang tak lengah darinya
3494
48
94
49
15-10-94
50
1987
51
SURAT PENERANGAN
Dalami buku-bukuku
Kau akan memperoleh kebaikan
Aku akan membuka
Seluruhnya bagimu
Tak usah lagi bertanya
Bertanya akan membuatmu bingung
Sunan Kalijaga telah bersemayam
Dalam beberapa abad
Tak ada yang mencarinya
Selain dalam dirimu
94
52
KELIMPAHAN CAHAYA
Sebutlah namaku,
Sekali lagi.
Sunan Kalijaga.
Ada di puncak dirimu
Ada di bibirmu
Ada di dahaga
Mencarimu
Mencari jalan satu
Mendapat dua
Mencari jalan dua
Mendapat tiga
Mencari tiga
Mendapat Rahmat
Itulah kelimpahan
Cahaya-Ku, kata Allah
26-9-94
53
JEMBATAN PENGERTIAN
Jembatan yang Kubikin jembatan keindahan
Jembatan yang tidak berakar rohani akan hancur
Ditelan waktu. Kecuali jembatan itu diisi
Dengan pengertian-pengertian bahwa Aku ada
Dengan pengertian ke-Esaan-Ku
Pengertian-pengertian kesaradan akan daku.
Itulah jembatan keberuntungan sang sufi-pencari.
Aku adalah pengendali rasa sepi hidupmu
Yang ada di pusat hati. Tanpa Aku, kau menjadi hina dan sepi.
Karena itu carilah Aku di pusat hati di pusat kesabaran
Mencarimu. Bahwa aku tanpa menunggu. Karena
Kesadaran rohani kecepatan terbangnya mencapai
Sang surya langit ke tujuh. Dan, penghambaan adalah
Kesejatian hidup itu sendiri.
Karena kesadaran adalah penghambaan. Kau pun harus
Menghamba sesempurna mungkin. Mengasah otak,
Mengasah pikiran dan rasa. Karena kesadaran Aku sendiri
Yang menumbuhkannya di pusat hati.
Pengertian itu jembatan menuju-Ku, menuju pusat
Pengertian kesufian. Jembatan yang indah jembatan
54
1989
56
1987
57
Dirikan salat
Dengan sepenuh hati
Dengan sepenuh rindu
Pada-Ku Allah
24-10-94
59
-26/894
62
KELIMPAHAN CAHAYA II
Pesona itu telah kuterbangkan
Setinggi-tingginya
Tinggal lagi kemenangan kuperoleh
Bukan keraguan ataupun kesemaran
Dalam sebuah mkam sufi
Tapi kepandaian meloncat tupai di pohon
Tapi pengertian sang guru sufi
Itu ada dalam dirimu
Sambil memejamkan mata
Dan Tuhan itu ada
Menanti kebangunan jiwamu
Dan kemudian ditawari
Siul keabadian sang sufi
Pada si santri
Adalah engkau, Surasono
Menjadi sebuah ibadah panjang
Tanpa putus-putus dan tak mengenal letih
Memberi tahukan kemenangan
Itu ada!
Sang tokoh sufi tetap berjalan
Menuju ruangan kosong hati
Bertemu Tuhan dalam diriku
63
8594
PUSAT KESENANGAN HATI
Pusant kesenangan hati,
Saat di mana aku
Bertemu Engkau dalam sembahyang
Pusat kemenangan hati,
Saat di mana Engkau
Membuka pintu bagi diriku
Pusat kesenangan hati,
Saat di mana aku
Terbangun salat
Di malam yang gelap
Pusat kesenangan hati,
Jika aku
Dapat mengenali Engkau
Dengan sempurna
64
20-9-94
65
1999
66
93
68
AIR KESEIMBANGAN
Aku menghambakan diriku pada air
Pada air hidupku berlimpahan
Pada air hidupku jadi penantian
Pada air hidup ini jadi kebaktian
Air keseimbangan wajah sukma dan raga
Aku tertunduk di dalamnya
94
69
Lihatlah pulau
Lihatlah air menggenang
Betapa pula
Ini tak kau pikirkan
12-11-94
71
72
Memujalah padanya
Kau akan bahagia karenanya
Hidup ini tanpa mereka
Adalah hampa
Hidup ini tanpa mereka
Adalah dusta
Hidup ini tanpa mereka
Adalah lupa
Hidup ini pada wadag yang menjunjungnya
Karena itu hampirilah mereka
Dalam hidupmu
Dengan bersuud
Taat pada Allah
Dengan bersujud
Taat pada Rasul
Dengan bersujud
Taat pada diri sendiri
Yang pada dasarnya adalah lemah
V
Ingatlah kataku, Surasono
Hidupmu indah seperti bulan
Yang memancar keindahan
74
94
75
93
76
1981
79
94
80
Langit-langit kelam
Mengacai mata hatinya
1982
82
84
1989
85
94
86
7-10-94
87
API ALLAH
Kuhidupkan api Allah dalam jiwaku
Ia pun berkata-kata
Tentang kehilangan tentang kehancuran Rumah Tuhan
Tentang kebangunan jiwa sufi
Seperti kail, kau tak menimba
Mendapat ikan yang Aku pilihkan
Kuhidupkan Api Allah dalam jiwaku
Aku pun bertanya pada diriku:
Di mana tuntunan itu semula
Yang kuperoleh. Kuturuni kembali
Dan kini aku mendaki
Menyusuri anak tangga kewalian
Yang dituntun Kanjeng Sunan
Yang kelimpahan cahaya Rabbul Izzati
Mengeja huruf demi huruf
Yang paling Engkau putihkan.
Aku terus mendaki,
Menyusuri tebing-tebing dunia yang curam
Tak terjerembab arus keterkenalan
Di batas dunia yang menjunjungku
88
8-9-94
89
yang membawaku
pada puncak perpisahan
antara raga dan roh yang disucikan
seumpama kuman
bisa mati oleh pandangan mata
yang berkilauan cahaya iman
raga pun bisa hancur
oleh roh kesucian.
Persentuhan batin dengan Sunan Kalijaga
Sidah sampai pada puncaknya
Di mana aku ditidurkan
Dalam buaiannya
Di mana aku dilarikan
Dalam pendakiannya
Aku diberi huruf
Aku dianugerahi kata
Aku diberi makan kesucian
Yang dilimpahkan
Dari tangan Azza Wajalla
Di sini, Kami, tak memanggil
Apa itu roh kesucian
92
Yang diwasiatkan
Untuk mendatangi
Santri-santri pujaan
Di sini kami berdua
Satu Adanya
Di Alam Kelimpahan Cahaya
Di sini kamu berdua,
Satu Adanya
D alam roh
Yang dibangunkan oleh Allah
Tarik menarik kami,
Menjadi-jadi
Tak ada yang dikalahkan
KarenaSimbol Wilayah Kewalian
Tarik menarik kami,
Dan Adu Kekuatan
Aku ada
Aku tiada
Masuk perangkap
Yang disucikan Allah.
23-9-94
93
Ia memberiku sehelai
Benang putih
Untuk kemudian kulayangkan
Demi keabadian diriku
Dirimu
Aku ini perbendaharaan
Ilu, katamu
Terbentang dari pulau-pulau
Menuju sunyi!
94
96
PUSAT KESADARAN
Cahaya tuhan
Telah mengalir
Dalam dirimu
Tak usah mencari
Yang kambang di permukaan
Keliru memilih, engkau terbawa arusnya!
Cahaya Tuhan
Telah mengalir
Dalam dirimu
Tak usah mencariku
Di tempat lain
Aku telah menyatu tulan
Dalam dasar dirimu
Dalam lembut sifatmu
Aku telah menyatu tulang
Dalam gambar dirimu
Dalam jiwa murnimu
Meski tak kau cari
Cahaya Tuhan
Telah mengalir
97
Dalam dirimu
Aku membanyang
Wajahku di air
Semua bersilatan
Semua berkilauan
Menampar wajahnya sendiri
Yang kuyu
Cahaya Tuhan
Mengalir
Dalam dirimu
Tak usah lagi mencari
Di mana ku kan datang
Di mana ku kan pergi
Pergi dan datangku
Kau yang mengatur
Kau yang menjalani
Cahaya Tuhan
Telah mengalir
Dalam dirimu
Tak usah mencariku lagi
Aku terapung di balik hatimu
Yang berbakti
Di balik jiwamu yang pasrah menyerah
98
100
6-10-94
103
KODRAT HAKIKAT
Menyeberang di lautan hakikat
Menyeberang di lautan kodrat
Kalau kau ingin semakin menyelami kodrat iradat-Ku
Kuncinya ada di dalam pandangan hatimu
Menyeberang di lautan hakikat
Menyeberang di lautan kodrat
Kalu kau ingi semakin menyelami
Kodrat hakikat
Pejamkan mata kasarmu
Dan lihatlah kehalusan jiwa dan budi pekerti luhurmu
Menyeberang di lautan hakikat
Menyeberang di lautan kodrat
Kalau kau ingin semakin menyelami
Kodrat hakikat
Pejamkan mata, sadarkan diri
Kodrat hakikat itu karomah
Di dalam jiwa itu terpatri
Kalau kai ingi memancarkan karomah
Karomah hakikat di dalam jiwa
104
1989
105
SUARA-SUARA TUHAN
Dari dirimu
Muncul suara-suara Tuhan
Mengatakan
Hidup ini hampa
Bila tak diisi
Dengan ibadah kepada-Ku
Hidup ini nista
Bila tak mengkaji dirinya
Sampai di mana
Dia telah berhubungan dengan-Ku
Hidup ini lupa
Bila yang dipikirkan
Melulu masalah dunia
Tanpa dengan-Ku
Hidup ini tak guna
Bila diisi
Dengan selain-Ku
4-4-94
106
22-9-94
107
108
109
1988
110
111
93
112
BENUA KUN
Carilah kaca carilah rumah
Rumah dan kaca adalah satu
Kaca dan rumah adalah jiwa
Jiwa hidup dalam hatimu
Hati hidup dalam jiwamu
Carilah hati carilah jiwa dalam sukmamu
Aku yang akan menuntunmu sampai ke puncak
Pendakian jiwa rohani
Dalam jiwa ada yang disebut sukma penuntun
Sukma penuntun itulah yang dinamakan
Jiwa sukma penuntun
Kalau jiwa sukma telah disatukan
Itu artinya kau telah dapat
Mengendalikan rasamu,
Hidup dan hatimu
Itulah yang disebut
Sampai kepada-Ku
Sampai kepada kehendak-Ku
Sampai kepada kehendak rahasia
Dan selubung-Ku
113
12-02-99
114
115
TENTANG PERINGATAN
Aku melihat api dalam dirimu
Api itulah yang akan menghanguskanmu
Karena itu jagalah diri, jangan terbakar
Karena itu hanya akan membuatmu
Terbuang percuma
Dalam limbah tanpa arti
Dalam lumbung tanpa padi
Dalam kubangan hidup
Yang kumal lagi sepi
116
20-9-94
117
118
INTI RUMAH
Ada wujud ada inti
Kalau engkau ingin wujud
Kau harus tahu inti
Inti ada di dalam rumah
Rumah ada di dalam jiwa
Kalau hendak mendapat inti rumah
Selamkan dirimu di dalam jiwa
119
120
1990
121
122
13-9-94
124
1989
125
TENTANG HIDUP
Sang Sunan duduk di sampingku
Dan berkata
Hidup untuk menghamba
Hidup untuk memuja
Sang Sunan duduk di sampingku
Dan berkata
Hidup untuk membuat perhitungan
Kalah menang pertarungan
Sang Sunan duduk di sampingku
Dan berkata
Hidup ini pencak silat
Untuk mempertahankan sifat
Hakiki kehidupan
19-10-94
126
127
16-10-94
128
PAKAIAN KESUCIAN
Ia hidupi lampu diriku
Ia tabur wangi kembang di taman
Ia pun menyamar dalam diriku
Dan berkata panjang lebar
Akulah yang menghidupi batinmu
Yang gersang dengan bunga-bunga
Akulah yang menukar pakaian kebesaranmu
Dengan pakaian kesudian
Akulah yang menangkap semua getaran
Maksudmu di dasar jiwa
Akulah yang menumbuhkan semua musim
Semi
Akulah yang menabur aroma bunga
Ke sekalian penjuru
Ya, ya. Segalanya harus kutebus sendiri
Dengan kesadaranku sebagai hamba
Yang mengabdikan seluruh jiwa raganya
Bagi-Mu
129
93
130
131
RAHASIA TEKA-TEKI-KU
Akulah Allah
Yang membisiki dalam hatimu
Dalam gelapnya malam
Kunyalakan lampu bagimu
Akulah Allah
Yang hidup dalam dirimu
Engkaulah wali yang kuturunkan dalam cahaya
Engkaulah wali di hadapan hidup yang fana
Engkaulah wali tanpa nama tanpa rupa
Bagitu Aku melukisnya
Kau cari Aku di bulan
Kau dapatkan Aku di bumi
Kau cari Aku dalam diri
Kau temukan Aku di hati
Terungkaplah semua rahasia
Teka-teki-Ku
132
Akulah Allah
Yang menidurkan dan membangunkan
Dirimu dalam penantian
Akulah Allah
Yang menghidupkan semua gejala kematian
Yang membuat segala permainan
Dalam dirimu
Yang bergerak maju dan mundur
Adalah Aku jua
93
133
134
135
93
136
137
KESATUAN WUJUD
catatan ke-7
Di air, kau mendapatkan aku
Di bunga pun begitu pula
Kita seuntai setali
Segabungan dalam jiwa sufi
NamakuRoh Aulia!
Sedang kau anak cucuku
Yang kesekian
Tak usah hilangkan prasangka
Buruk padaku
Karena kita belum menyatu penuh
Surasono, wujudku ada
Karena ada alam ini
Surasono, wujudku ada
Karena adamu
Ketiadaan adalah raga
Keabadian adalah nyawa
138
Demak-Lumajang, 93
139
AKULAH DIRIMU
Akulah tubuhmu sendiri
Yang berputar-putar kelilingi bumi
Dia tidak atas nama kau
Tidak pula atas nama dirimu
Akulah dirimu yang khusus
Kerajaan tubuh yang bergantung
Atas nama roh
Kecukupan sampai di sini tulisanku
Kata yang bertaut dengan cinta
Cinta yang bertaut dengan kesetiaan
Tak hapus ditelan awan
Tak hilang disentak angin
Kaulah aku kaulah dia
Kita berdiri sejajar
Di atas balai-balai bumi
Kita berikrar tentang persatuan kita
Kita berikrar tentang persekutuan kita
Kita adalah atas nama alam malakut
Kita adalah atas nama taman langit
Kita adalah atas nama taman bumi
140
93
142
ALAM KESUFIAN
Tidakkah kau takut padaku, Surasono
Aku telah lama hidup dalam dirimu
Aku permainkan bintang dalam jasadmu
Aku percikkan air kesufian di jiwamu
Akulah yang mengulur benang
Saat layanganmu terbang di angkasa
Tidakkah kau takut denganku, Surasono
Aku telah hidupkan dirimu
Dari kemayian yang menggejala
Aku tanamkan kembali keindahan nurani
Aku tiup seruling keabadian!
Tidakkah kau takut denganku, Surasono
Aku memandang saat kau tidur
Aku tidur saat kau bangun
Kita saling mengisi kehidupan
Tidakkan kau takut sengan diriku, Surasono
Kutuangkan air buat minummu
Kulimpahkan anggur dalam nikmat ibadahmu
143
93
144
HAKIKAT BERHADAPAN
Kalau kau hendak mencari Aku
Hadapkan hatimu pada-Ku
Karena dengan berhadapanlah
Engkau mengenal dan memahami-Ku
Hadapkan hati dalam hidupmu
engkau akan berjumpa
Karena hakikat berhadapan
Engkau sampai mengenal-Ku
Karena hakikat berhadapan itu
Berjumpa dalam hatimu
Karena hakikat berjumpa
Ekau mengenal dan memahami-Ku
Karena hakikat memahami itu
Berhadapan langsung dengan yang dituju
Karena hakikat berhadapan
Yang dituju hanya pada-Ku
Berpadu pada-Ku
Rasa hati menyatu
Rasa jiwa menyatu
145
170201
146
147
148
92
149
1989
150
TENTANG PEMAHAMAN
Menyelam masuk ke dalam jiwa
Menyelam masuk ke dalam sukma
Pemahaman yang mengenalkan arti kunci
Kunci yang mendatangkan barokah
Dan obat penawaran
Pemahaman menyingkap arti selubung
Dan arti tuaian
1987
151
1986
152
1990
153
1986
154
155
1987
156
1990
157
TERSINGKAPNYA BATAS
Mengenal hidup harus mengenal hati
Kalau mengenal hidup tak mengenal hati
Itu namanya bukan pengenalan.
Mengenal itu dalam dan luar
Lahir dan batin
Hakikat dan makrifat pemahamanKu
Hakikat pencarian dan penemuan
Hakikat pencarian dan penemuan
Hakikat makrifat jiwa
Kalau katakan mengenal itu kesimpulan
Kesimpulan yang menyentuh pusat
Kedalaman segala jiwa
Itulah yang benar-benar disebut
Pendalaman dan pengenalan yang benar
Kalau mengenal tapi kau belum atau
Tidak mengenal Aku
Itu pun belum dapat dikatakan
Pengenalan yang benar
Pengenalan itu pengenalan dalam arti
Selubung jiwa\selubung atas Aku padamu
Dan tersingkapnya batas antara Aku dan engkau
158
1988
159
S.B-20-08-20
160
PERJALANAN KESUFIAN
Setiap gerak adalah jawaban dari apa
Yang belum kau ketahui selama ini.
Ujungnya adalah Aku, kau harus mengetahui dirimu
Di dalam jiwa. Itulah kunci dari pengetahuan
Selubung jiwa
Setiap gerak adalah pengetahuan sufi,
Pengetahuan inti
Inti jiwa inti sukma iti rasa di dalam dada
Kalau kau ingin terus mengasah jiwa
Jiwa itu adalah sabda
Jiwa itu adalah Aku Sangkan paraning Dumadi
Sabda rasa, sabda hati, sukma rasa jiwamu.
Memejamkan mata itu kunci pengetahuan ini!
Sabda rasa sabda jiwa sama artinya
Dengan sabda dalam kuasa ilahi
Semakin kau percaya, itu dari Tuhanmu
Semakin kau akan mendapatkan Aku
Di dasar hidupmu, itulah pengetahuan
Yang sejalan dengan kebajikan Kun-Ku.
161
1986
162
TENTANG TAREKAT
Tarekat bukan permenungan akan daku
Tapi akan hati
Tarekat adalah jalan menuju karomah hati
Hati terang yang terbimbing
Tarekat bukan bidah tapi kecakapan hati
Tarekat rumus untuk menujuKu
Tarekat kesimpulan untuk mencapaiKu
Untuk mendapat dan memperoleh
bimbinganKu dengan benar
tarekat adalah tali
untuk menuju hakikat makrifat jiwa
tarekat adalah kesimpulan untuk
menuju hakikat makrifatKu
dan berkumpul dalam majlis sejati
1986
163
1986
164
1987
165
1987
166
1988
167
PENGAJARAN SUKMA
Menghianati hidup sama dengan mengkhianati hatimu
Karena itu jangan kau khianati hidupmu
Jika kau ingikan Aku
Jika kau ingin bertemu Aku
Itulah pusat hidup segala badang pencerminan
Jangan kau khianati hidupmu
Jika kau ingin bersatu padu
Karena itulah tali rasamu di pusat hidupmu
Segenap sinar Aku yang memberikan
Segenap sinar Aku yang menerangi
Skali saja kau khianati hidupmu
Kau akan menjadi terbiasa dan terbiasa
Dan akan meracuni hidupmu selamanya
Ini harus kau pegang di dalam
Pengertian pencarian Aku
Aku dapat kau tangkap begitu mudah
Jika kau isipenuh pengertian-pengertian itu
Dengan pengertian-pengertian kesatuan,
Kesucian, pancaran sinar
168
1995
171
172
Namanya kesatuan
Berpusat di pangkal badan
Namanya isi jiwa
Rangkumlah hidupmu di dalam aku
Agar kau kenal siapa dirimu
Hitung menghitung aksara jiwa
Hitung menghitung aksara makna
Kau temukan aku di dalam
Sangkan paraning dumadi
Rasa tawakan itu asa sejati
Puncaknya bertemu Allah taala
Dalam dirimu
Menerima kodrat iradat dariku
Karomah itu
Apa yang kau tangkap dalam hatimu
Karomah itu wilayah diri
Yang sampai pada pencerahan
Hingga aku menjadi penglihatan
Dan kepastian kebenaran yang
Ada
1988
173
1988
174