I'{ARIZAR
U,ridang-undang Rl Nomor'19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta
1.
Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang
timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan
dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ffiffiffiffiffiffiffiffiffi
ffiWffiffiffiWWffiffi
Teknik Meroncong
Mebel Kreqtif
Ketentuan Pidana
PasalT2:
1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat(1) dan
dipidana dengan pidana penjara masing' ayat(2)
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama7 (tujuh)
2.
;)
**l
Rp
%t
'*11
&i&
r
,- !
it,l
,. ',,,
. ,,
ll
Media Pressindo
Yogyakarta, 2005
SEKAPUR SIRIH
0lef:
DESIGNING fORNITURE
Teknik
EDDY S. MARIZAR
ISBN
979-222-111-5
Cetakan Pertama, April 2005
Pada umurhnya, sebuah rancangan mebel iahir karena adanya kebutuhan terhadap fungsi mebel tersebut.
Sebuah kursi misalnya, hadir setelah si perancang memahami akan kegunaannya, siapa yang menggunakannya, bagaimana menggunakannya, kapan digunakannya, dan juga
berapa iama digunakannya. Si perancang juga akan mempertimbangkan bahan-bahan yang akan dipakai, bagaimana merakit dan memproduksinya, berapa besar biaya
pembuatannya dan juga harga jualnya, serta pada akhirnya
memikirkan bagaimana tampilan kursi tersebut akan di-
buat.
r
kursi tamu atau mebel di rumah seorang hartawan yang
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah Yang Maha Agung, akhirnya
buku ini dapat diselesaikan. Keinginan untuk menyusun
dengan
*Eddy H.
Waluyo adatah anggota Majetis Himpunan Dostrirror
lnterior lndonesia dan Ketua Himpunan Desainer lntori<tr ltxlonesia
periode tahun 1 993-1 996.
Buku ini dapat dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa desain interior, desain mebel, desain produk, arsitektur, dan desainer pada umumnya, bahkan para pengusaha mebel yang berminat besar dalam pengembangan
desain produk. Oleh sebab itu, kehadiran buku Designing
Furniture: Teknik Merancang Mebel Kreatif ini dapat dijadikan
bahan acuan, referensi, sekaligus pedoman dalam mendesain mebel-mebel kreatif yang bernuansa Indonesia.
Penyusunan buku ini tak mungkin dapat terwujud
tanpa dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih
vi
vil
I
:
I
I
j
r
saya sampaikan kepada Bapak Djauhari Sumintardja, Dipl.
Ine, Ph.D, tokoh arsitektur Indonesia yang telah memberikan hadiah buku pada penulis yang berjudul, Chairs,
karya Charlotte and Peter Fieil, sebagai oleh-oleh dari
negeri Belanda. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih
qai"
(Wat4a#,2OOZ)
lr4L'44L
Wq tailfab
@&U@o@l
katruaao
i&a
Aila,
F*nna*
EddyS. Marizar
vilt
qaro? Leretu.
l%arrr&.2OO2l
dant,
.q.i/W
aAa,
t
i
eqig Uai,
6taae.
aal,oa,
drr4ae
otaag b,oo
6ar4a a2rAnd.
I
DAFIAR
SEKAP0R
ISI
SIRIH-v
KATA PENGANTAR-vi|
DAFIAR
6l-xi
BAGIAN SATO
DESAIN SEBAGAI HASIL PROSEs KREATIT-
A,
Konsep Desoin-l
A.
B,
C.
Pengertion Desoin-l7
Pengertion Desoin Mebel Modern-2O
Prinsip Seni l?upo don Desoin Mebel-2O
BAGIAN TIGA
BAHASA DESAIN MEBEL-26
A.
Bohoso Desoin-26
B, Bohoso Emosionoldolom Estetiko Rupo-27
C. Bohoso Rosionoldolom Logi(o Fungsionol-29
'Bohoso
D,
Spirituoldolom Etiko Desoin-3.l
i
i
I
BAGIAN EMPAT
GAYA DAI.AM DESAIN MEBEL-36
A,
B, Goyo Klosik-36
xi
I
Modern-39
Goyo Postmodern-A2
C. Goyo
D,
ffiMffiWIffi
BAGIAN LIMA
DESAIN MEBEL KREATIf DAN INOVATIT-A7
A.
Neo-Furniture-47
B, Memphis-58
esain lahir di tengah masyarakat modern,
yaitu masyarakat industri yang berawal dari
BAGIAN ENAM
KONSEPSI DESAIN MEBEL
KREATIF-6I
BA}IAN A(UAN.-zSI
89
xll
t
!
I
r
Ira}',t4Jr1t !:t,
t!! ur t.
7,. l".t
!!
k.
ll
et fi n c a,
Me
hel Krba
ti
sisi kreatif-imajinatif dengan iompatan emosional menggunakan pola black box. Desainer hendaknya mengambil
posisi seimbang antar a g/ass box dan bl ack box.
Jones (7973:50) mengungkapkan bahwa desainer
yang rasional atau sistematik amat mirip dengan gambaran
sebuah komputer yang manusiawi. Desainer adalah individu yang bekerja atas informasi yang diumpan kepadanya
i
,
5ls]Ei.4
Y*"t"
S|MSAL,ABtM
Gambar
1.
Bila seorang desainer hanya menggunakan proses black box. ibarat seorang
tukang sulap yang kreatif tetapi tidak rasional (Jones, 1 973: 46)
r
fiesigrtng Fut,t,t,ite
fpJ.;r,,f
]l",fxr.
1,
;1-s
ng f$e nc I K r e a! {
.:ll
I
sain.
Gambar 2.
Masalah yang dilihat dan dianalisis dalam pikiran
manusia dalam bentuk konsep yang optimal.
Gambar 3.
Metode pemikiran Glass Box ditinjau dari
sudut pandang rasional. (Jones, 1973: 50, 55)
I
!'* kt
Designlng Fur*ltur*
ctrr]$
M * r ;t t;
EFTSIETSI
. - SmgOUX
\..b.a.*'*
Diagram
F undame
ntal
pe miki
"/
1.
ran desai n
me be
lilorei drl;ai,,
J,,rr._j,,y L,".,;jrr,rc
il1
mffi
I
ir"**dnmenla I
fi
liq t.t*1v
IG
d**ln ln*b*l
r. ----
* --- --- -l
I
tr-| r-egir*a;
_^#,
Rasionat
t'
f
i
-"j
l#{l.a
*re
@otffi
b m]6o
@wE
fis{t,
Gambar 4.
Diagram
2.
jtr:;q!1t t|*
i,t
1i1 1
1p
Kr**lf
Gambar 5.
Kupu-kupu berkepak sebagai sumber inspirasi
dan menjadi ide dasar bentuk dalam perancangan
kursi yang berjudul 'l,lariposa Bench" karya
Riccardo (Radice, 1 994).
aspek kehidupan.
10
11
OeskTning FuluJure
\ r!.
,
;
a
-.,
l\'i r: [i t:
14
re a
it
,r' ,,:;S1,
i $r
i*, . > .t
Gambar 6.
Bunga merekah sebagai sumber inspirasi dan
menjadi ide dasar bentuk desain kursi
Getsuen Chair" karya Masanori lJmeda, 1990.
(Charlotte & Peter Fiell, 2001 : 150)
I
I
I
GambarT.
Robot sebagai sumber inspirasi dan menjadi ide
dasar bentuk desain rak buku.
12
13
\':,tr1rtltr1 I ttilttlutt
Is&nik Lferans a ng
?& *
hel
!{.r*
at!{
*
i
J
3
Gambar 9.
Pafung 'Sculpture Table" karya Allen Jones (1969) mengambil bentuk wanita yang
sedang merangkak sebagai sumber inspirasi dan menjadi ide dasar bentuk dalam
perancangan kaki meja. Desain ini dianggap kurang etis, karena mengandung
unsur eksploitasi terhadap wanita. Namun demikian, dari sudut pandang
seni murni, konsep desain meja ini dianggap tidak melanggar etika,
bahkan dianggap mengandung nilai estetika.
Gambar g.
Gapura.ciri khas Jepang, kupu-kupu, dan huruf
Kanii
.menjadi sumber inspirasi sefta'ide dasar bintui ''
oatam perancangan kursi yang beiudut ,Butterflv,l
Bahan dari moulded plywood.
Desain karya Sori yanagi, 1956.
(Vegesack, at- at. ed., 1996: 160 & 161)
14
15
l-'.rsrtf i ifi ;q
u ft1 it{.t
ff)
::],,tt,l:.:,tt:i.i:]i,i:::iiit::,,i,,i,ill3ltrN$lpil]]l,
Bffi
Il{.,'.rltffi
Sfl
,.,,i,t,
.,,i.,.i't:,.,i,],:t,t,,:.
,;,'!{$$ffi fl
rinsip desain selalu beranjak dari elemenelemen seni. rupa. Jadi dalam memahami
prinsip-prinsip yang berlaku dalam desain
", llT$,,r=.rr{^L*-lll-
..
A. Pengertian Desain
tt
Istilah 'desain' akan muncul apabila terjadi pertemuan antara seni dengan industri, dan apabila orang
mulai membuat keputusan untuk memproduksi benda atau
produk yang dibutuhkan (Bayley, l9B2: 9, dalam Walker,
t9B9: 27 -28).
Kata desain berasal dari kata disegno dalam bahasa
Italia, dan diterjemahkan sebagai desain atau menggambar
(Lucie-Smith, 1994 : 66).
Istilah designo yang dikenal di Eropa, mempunyai
arti gambar rancangan pematung atau' pelukis sebelum
membuat patung atau karya lukisannya (Imam, Yasraf, dan
I
I
f
Gambar 10
Desain kursi teras ini berorientasi pada pasar. Konsep desain kursi
knocked-down ini dipengaruhi pemikirin gaya modern, industriat,
massa/, komersial, global, bahkan sanga[ rasionat. Desain ini
merupakan karya seorang pembeti
dari Amerika Serikat (1990).
16
', i, ,j .-';''--":tt
18
Jadi proses tersebut sangat berbeda dengan metode desain yang sangat mengandalkan tradisi uji coba
yang berlahun-tahun lamanya, seperti pada metode evo-
D*sEning
Fut
rt:{ur.
I
I
relasional menjadi unsur dalam upaya menciptakan bentuk-bentuk (Wong, 7972: 9-11), yang indah dan funssional.
20
I llre a lif
Untuk mencari landasan desain.mebel modern dalam kajian seni rupa, dibutuhkan suatu upaya untuk melacak prinsip dasar seni rupa.
Berdasarkan beberapa teori, terungkap bahwa
perbendaharaan bahasa visual dalam seni rupa-memiliki
kesamaan dengan prinsip dasar desain. Hal ini disebabkan
karena desain senantiasa mengacu pada kaidah-kaidah
seni rupa. Kaidah tersebut oleh Terry Barret dikatakan
sebagai unsur-unsur formal dalam kajian seni rupa.
Unsur formal itu selalu berhubungan dengan prinsip-prinsip desain yang terdiri dan skala, proporsi,
kesatuan, variasi, repetisi, irama, keselarasan, arah, dan
tekanan (Barrett,1994: 25). Unsur-unsur formal dalam
bahasa seni tersebut meliputi garis, wujud, cahaya, warna,
tekstur, massa, dan ruang yang disusun berdasarkan
komposisi (Fichner-Rathus, 1995 : 32).
Dalam konteks desain mebe1, perbendaharaan bahasa rupa tersebut terdiri dari bentuk, komposisi dan
proporsi, warna, tekstur, dan hiasan. Sedangkan dalam
landasan desain terdapat kesatuan funity), penonjolern (dominance), repetisi (repetition), kontras GontrasD, karakter
Gharacter), dan gaya (style) (Stem, 1989: 44- 106).
Dengan demikian, bahasa rupa yang tcrrliri dari
unsur-unsur dan prinsip-prinsip seni ru1,ra itu nrcmiliki
tanda-tanda visual yang sama. Tanda-tarrrlit scni rupa
yang sama dengan tanda-tanda desain arlalirlr titik, earis,
media, warna, perspektif, tekstur, volumr', wrrjrrrl, bcntuk,
dan gaya (Bogart, 1977 : 6).
8"4e b
*F
21
#t.::,j
:: ,L! , .!,t.!l;r't
produksi massal di pabrik, gerakan modern, dan masyarakat konsumen (Julier, 1993: 11). Hai ini selaras dengan
pendapat Bayley yang menempatkan desain sebagai sesuatu yang bermula dari kehadiran industrialisasi dan
penggunaan metode produksi massa.
Gagasan desain itu sendiri lahir akibat suatu perkawinan antara seni dan industri yang muncul pada tahun
ada
{
{
f
Gambar
11
php
batu aiau kursi para dewa dalam kepercayaan agama HinduBali Kuno merupakan perwujudan desain dalam pengeftian sakral_
spiritual. Prinsip-prinsip desain dan elemen desain datam konteks
seni rupa ditampilkan, baik secara emosional maupun rasional.
(Sutaba, 2001)
Gambar 12
Kursi unik gaya Neo-Furniture yang mengasosiasrkan
bentuk binatang, secara emosional tampak unik.
Elemen dan prinsip desain sangat kental dalam
sajian bentuk lengkungan yang gemulai.
22
(Stem,1989)
23
#e.sigrr:g Fur;ifur*
iyr..ttii ff
14,,1-;t\ liLii!
{,"t ,il:f
\lhl
il
\i
\(
1!
tL
s
to
Gambar 14
Desain kursi yang mengacu pada prinsip seni rupa dan desain
sanoat mem-perhatikan bentuk-bentuk estetis walaupun masih
sederhana, sePefti Yang tamPak Pada
desain'sandaran kursi di atas.
Gambar 13'
Ketiga rancangan kursi di atas masih konsisten menggunakan
elemen dan prinsip desaln secara cerdas dan iantik, sehingga
memiliki karakteristik yang berbeda.
Linear Range High Back
(Gaya Vinoti), B. Kursi Toraja (Gaya tndonesia),
C. Kursi rotan Love Seat (Gaya Jepang).
/.
24
25
T
ffiffiffi
I,
A. Bahasa Desain
K-ehidupan manusia tak pernah luput dari unsur
bahasa. Baik itu berupa bahasa verbal dengan kata-kata,
mauplln berupa bahasa visual, seperti: tekS, kalimat, dan
bentuk rupa.
i tl Y fi
M * {i}
i'i t a
n*
l.,l
* l:tt I
ll
rtt aIi:i
Untuk merangkai elemen-elemen visual dibutuhkan komposisi dan proporsi yang selaras dengan "rasa"
yang menciptakan dan selaras denga'n selera yang menikmati.
Secara emosional, estetika rupa bertujuan untuk
menampilkan citra simbolis, sehingga bentuk visual yang
ditampilkan memiliki nilai status sosial bagi para pemakainya. Salah satu tujuan desain yaitu nilai penghargaan
(status sosial) yang dapat dicapai melalui nilai estetika
rupa yang diwujudkan secara optimal dalam karakteristik
desain mebel.
27
#esigning {:umiturc
Visualisasi
-!
d-e9ai_n
dlari
Gambar 16
Bahasa emosional yang memvisualisasikan bentuk-bentuk bulat
(elemen desain). Bentuk tersebut dipergunakan untuk
membahasakan, mengkomunikasikan, dan menginformasikan citra
feminin, gemulai, wanita, informal dan santai'
Gambar 15
Bah.asa emosional yang memvisualisasikan bentuk-bentuk segi
empat dan segi tiga (elemen desain). Bentuk tersebut dipergunikan
untuk membahasakan, memvisualisasikan, dan menginformasikan
citra maskuin, jantan, formal, dan tegas.
28
29
T-
:1:l|-,::1i..1..
Gambar 17
Gagasan
yang menggunakan bahasa rasionat dan logika
.desain
fungsional tampak terlihat dari kursi karya philippe Starck deigan
bentuk stacking chair yang tersusun.indah.
30
Gambar 18
Bahasa desain mebel
berupa kursi yang
mengandung unsur
emosional, sakral, dan
estells versl gaya oriental
Cina. Ragam hias kursi
yang digunakan adalah
'Mega Mendung'. (Yates,
19BB:21)
31
t tt .t,lt t!itr''1i
ir11;,":
RE,TSRAT'O'V
REFLECTIAN
mirror image of stretchers
creates symmetry
Gambar 19
Alternatif bentuk-bentuk yang kontras
pada desain meja. (Stem, 1989: 28)
32
Gambar 20
Gambar atas menunjukkan bagaimana komposisi garis dan bentuk
memberikan kualitas desain. Sedangkan gambar bawah menunjukkan
bahwa setiap garis memiliki karakter tersendiri dan
menghadirkan cita rasa desain.(Stem, 1989: 51)
33
3
ft
Id
q.)
]}cl
&
r*
s
t)
;
.&
I
>,r-
ea;i*;4as{jj:
^E
&:
0)6
EE E
SBF
e33.
EE-Y
* t s*R
; FE*S
a cbi(/)
S octr\
E $s;E
tci*P
:s;
$= *5
'6oS
E;
(B-
(E
hp
(46
3^i
SS
F
trJ
\.'=
e{Y
$qx
.aiiP
N
k59
r- t5'G G-h
p;
aE
^<
v=(o
t5 $
s=tb'
sb
9?
da
rf
ui,
(Y)
(Y)
rp
!" r,
la l'rt s 1 2
t "
")
{,
\t
f\./f
'-'
lJt I
L a
"
GAYA
DESAIN MEBEL
iF-jidiTi
R$;
memberikan inspirasi
dan motivasi bagi para desainer untuk menciptaki"-gup
mebel yang baru di masa depan. Oleh sebab itJ titu It i"
meneiusuri sejarah gaya mebel secara ringkas aan piait.
ffi
ffi
tl
RENAISSANCE
'b
WL
ffll-1
[!
SHERATON
4"',
Di dalam sejarah desain mebel dunia dikenal berbagai gaya mebel. Akan tetapi gaya-gaya tersebui drprt
dikelompokkan menjadi empat eava inebet v;"s irtdi,
yaitu: gaya prjmitif, gaya klasik , euvu modein,
Ail ily;
postmodern. Keempat gaya terse6ut memiliki t<aiak:
teristik.desqll yu.,s sangat berbeda. Dalam iuo"teiis l"i,
hanya akan dibahas tiga gaya mebel secara umum.
t\tu
/ft
rt--:\
Yrtm
''l!
LOUIS XV
B. Gaya Klasik
h.ffi/l
l*---->,
,r{
bahwa mebel telah dijadikan 'alat' untuk menampilkil kekuasaan dan kemewahan bagi penguasa paaa )aiii"ia.
Hal ini terbukti dari kelahirarineUerap a saya aesiin
-eUJi
;;i
Gambar 23
Gaya kursi klasik dapat dijadikan sebagai sumber gagasan bagi para
desainer masa kini. Gaya klasik dimulai dari
gaya Mesir, Yunani hingga Neo-Klasik.
(Soepratno, 2000: 120)
37
#*sigi;icg
f*r*if*lt
Tt k t t L l,l r: r t ; r : <: ;: t t
!,.1 * lL --
I i. | {}
r'*
38
39
t .;,;1.t1,
-r,. r.,;.',;;,.r
ir i,i,,',
r_.
(Jones,
973).
40
ii l{'r('1,,C(-as,l
ri.iel' ; n,',';ttri
ungsi.
Gambar 24
Desain kursi gaya modern cenderung sederhana,
41
T* kr
tk
!'.4*ra n ta,tg
Ad**el &rei;lri
Gambar 25
Kursi taman
D. Gaya
Postmodern
Dalam konteks budaya postmodern, konsep desain. yang paling dihir-rdari aaatafr mebel-meb"f-vi"e
bersifat masal, rasional, dan kaku. Sebagai grriirvi
diajukan desain mebel yang didominasi oleh'urr;;l;i;;l_
spesifik, individual, dan asosiatif. Akibatnv,
-rn.rl-r"f
buah konflik yang mendudukkan desain" -"bel
;*tmodern sebagai karya irasional, emosional, eXsp?esif,
42
Gambar 26
Desain tempat tidur ata.u karpet yang mengasosiasikan serakan batu di
halaman. Bahan yang digunakan adalah bahan yang lentur dan lunak
(double coding). (Sembach' at al, 1989:204)
43
1..t.! J t i.4r:!
:it1a.it:t.: fl/,ij
nya berperan sebagai objek semata, melainkan juga sebagai suatu unit kultural yang termasuk dalam unsurunsur budaya yang kompleks.
Dari pengamatan Jenck tersebut, dapat disimpul-
Gambar 27
Gaya postmodern
cenderung
bermain-main
dengan bentuk,
simbol,rumit,
metafora, dan
emosional.
44
Gambar 28
Desain meja keria yang mengasosiasikan burung berkepak' Desain ini
memiliki iakna'simbo-ti* terbang iauh tinggi, yang merupakan ciri dari
45
\tt,l(:; F::.rrti!#1:
ffiF
esain mebel yang kreatif dan inovatif dapat
ditemukan pada berbagai desain mebel gaya
modern dan postmodern. Demikian pula
dengan gagasan-gagasan baru yang berkembang dalam
Indonesia.
Dalam kajian ini, akan lebih banyak disajikan desain-desain mebel gaya postmodern, antara lain gaya Neo
Furniture dan gaya Memphis.
A. Neo-Furniture
Gambar 29
Desain-desain mebel gaya postmtodern cenderung kreatif, inovatif,
emosional, dan estefis. ldeologinya selalu berani
rhenggunakan bentuk yang memitiki makna.
(Sembach, at al, 19Bg: 214; Charlotte & Fielt, 2001: 114)
Gerakan Neo-Furniture lahir pada sebuah pameran tahun 1991 di Eropa. Kelahiran Neo-Furniture ini
merupakan dampak dari upaya penyatuan Eropa, yaitu
sesaat setelah tembok Berlin diruntuhkan. Pameran
tersebut bertujuan untuk sebagai menegaskan kembali
keberadaan "New Deslgrn" yaitu sebuah gerakan yang
bertujuan untuk memproduksi benda-benda yang memiliki
fungsi sebagai alat komunikasi (Downev, 1994).
Para peserta pameran membicarakan tentang
"Senso4z Revolution" yang menerangkan bahwa benda
(seperti mebel) bukan lagi berperan sebagai kenyataan
yang harus dipahami, melainkan berfungsi untuk merasakan pengaruh dari pancaindera kita. Neo-Furniture
sebagai aliran desain baru kemudian berkembang menjadi
gerakan yang menuju surialisme.
Nilai kreatif dan inovatif dari beraneka ragam
desain baru versi Neo-Furniture terletak pada keberanian
dan kebebasan dalam mengekspresikan beragam gagasan
yang selama ini belum terpikirkan oleh para desainer pada
era modern.
46
{; *
s i g r; i t
t;
{; t; ;'t t ll * N:
l'i;J<r
:ri
i;,j+,.,:tr;e";it;1,' ;1;lilL:
tr' lit
l;;i:i
bebas, dan liar itu merupakan niiai tambah yane lahir dari
kualitas kreatif dan bobot inovatif. Gaya dalam Neo- Furni-
ture mengacu pada gaya masa lalu, yaitu saya primitivisme, Barok Baru, Naturalisme Baru, Bricolage, Modern
Baru, dan Romantik Post-Punk (Downey, 1gg4).
Gambar 31
Gambar 30
48
49
Gambar 32
Tom Dixon mendapat inspirasi
gagasan dari bentuk S, 1987.
(Downey,1994)
50
Gambar 33
'Gallo &rrnchair"
Karya Nigel Coates, 1991.
(Downey, 1 994: 1 04)
51
,,
l. )it
1{,lt|!
}i!t.t,'tj
Gambar 34
Bentuk S terus
dikembangkan
oleh Tom Dixon
sebagai sumber
inspirasi pada
karya-karya
desain kusinya
yang berjudul
Salvaged Metal
Chair, 7986.
(Downey,1994)
Gambar 35
Spiral
juga
menjadi sumber
inspirasi desain
kursi karya
Luigini Serafini
yang berjudul
Suspiral
Chair,7989.
(Downey,1994)
Gambar 36
C4 Chair karya Yamo (1990) merupakan kursi yang sangat
imajinatif dengan mengambil bentuk anjing
yang sedang menyalak.
(Downey, 1994)
52
53
r:
ai ;{
Gambar 37
Neo-Furniture sebagai tonggak gaya postmodern memiliki gebrakan
inovasi yang atraktif. Neolia Headboard adalah kursi yang sangat
emosional, terbuat dari kayu yang tidak dibuang kulitnya. Kursi ini
merupakan karya dari Andrea Branzi,1989.
(Vegesack, at al, 1996: 233)
54
Gambar 38
Kaki meja dari besi yang diberi hiasan, dengan daun meia
berbentuk angka delapan ini merupakan karya dari Eric
Schmitt beriudul Forged-iron Table (1990).
(DowneY,1994)
55
Gambar 39
56
Gambar 40
(DowneY,1994)
57
j'
''
'','
.,,..,;
B. Memphis
Gerakan Radical Design lahir di italia pada pertengahan tahun 1960-an. Memphis merupakan salah satu
gerakan desain radikal yang terdiri dai-i gabungan beberapa desainer seperti Gio Ponti dan kawan-kawan.
Memphis memperjelas eksistensinya dan dipasarkan sebagai gaya internasional baru pada tahun 1981.
Nama Memphis merupakan gabungan dari kota Mesir
Kuno dan juga makam Illvis Presley di Tennessee, yang
mengarah pada desain 'lPopArt".
Gambar 42
Rak buku berjudul
Baverly
Nilai kreatif dan inovatif ditampilkan dalam bentuk-bentuk mebel yang menyimpang dari ideologi gaya
Gambar 41
Etfore Sottsass adalah desainergaya Memphis yang mendesain rak
buku secara tak lazim dan sangat inovatif. lde dasarnya diambit dari
bentuk robot dan diberi judul Cadton,7987. (Radice, 1 994)
58
59
ilr:s;g;tir;;
f:
Lt
:-t ; i!Lt
r*
ffiffiffi
r
KOI{SIPSI
DESAIH t'fEBEt KRIATIT
& /$ enciptakan desain mebel yang kreatif bui h I $ kanlah pekerjaan yang sulit. Pada dasar; Y Anya, setiap orang memiliki potensi menjadi
Gambar 44
Gambar 43
First Chair karya Michele De Lucchi (1983)
juga termasuk dalam kelompok
Memphis. (Radice, 1 994)
60
l-.tt) si
* !1 !-]Q f'
!
t.i
!":)
iln !"u
* kr
k i.lt: t"::*tt;tt'tt; ll
t:1.:t:!
{;
t,tt
t!ii
Gambar 45
"Blue lmpulse"
Karya Danang lndradi
(lSl Yogyakarta,
Asri, 1997).(Bondan,
1 e97)
Gambar 47
Desarn Chest Of Drawers yang sangat kreatif dan inovatif
karya Ashley Cartwright (kanan) dan John Cederquist (kiri).
(Joice, 1987: 410, 411)
62
63
/
l)*sri;:;r';g { *
L
t;
n:
Gambar 49
lde dasarkupu-kupu karya Starck (kiri) dan ide dasar Jendeta
pintu ghotic (kanan) digunakan pada karya-ka4za postmodern
karya John Makepeace. (Joice, 1987: 465)
Gambar 48
Desain kreatif dan inovatif juga datpat diilhami oteh bentuk
flora, berupa ranting, daun, dan akar, yang memiliki nilai
estetis tinggi seperti terlihat pada karya
John Makepeace. (Joice, 1987: 465)
64
65
Tekt',h
A'tr
a,l{
Li.,r(, L4*bt.:
K"t alt{
Gambar 50
Steel Heart sa/ah satu
desain kursi yang kreatif
dan inovatif karya Andika
Nugroho (l Sl Yogyakarta,
Asn, 1997). (Bondan, 1997)
Gambar 51
Desain kursi besi dengan
menggunakan ide dasar
bentu k binatang (Downey,
1994).
66
Gambar 52
Gambar atas adalah gambar kursi yang ide dasarnya
mengambil bentuk terong. Gambar bawah adalah desain kursi
Rose Chair karya Masanori Umeda yang mengambil ide
dasar dari bentuk bunga merekah.
(Downey, 1 994: 1 A5)
67
ilesig,"rlng l: urnitu re
COMPUTER SKIPPER
Angelo Mangiarotti
HWH
-rr
Gambar 53
(dai berbagai sumber)
68
"Spluga"
ZANOTTA
"Marietta"
ESIAS/S/TENDER
Achille Castiglioni
Renato De Marco
"Coleotteri"
MAZZEI
Massimo Morozzi
"Valet de Coeurs"
MATTEO GR/SS/
Francesco Soro
"Hydra"
FIAM
Massimo Morozzi
Gambar 54
berbagai sumber)
69
ilt'.. :cli:stS
l: ui
I d;.t
:ti!u:.t)
"
".
: f "', ]!'{
Gambar 55
Desain kursi besi
yang memiliki
bentuk berbeda
dengan kursi lain,
Gambar 57
Gambar 56
Sofa yang amat kreatif dan unik gaya Neo-Furniture,
70
71
iir:srql;16 Srmilure
{*k*ik
N'l
* ran*
Gambar 58
Tempat tidur yang amat kreatif dan unik gaya Neo-Furniture
(Downey,1994).
Gambar 60
Gambar 59
Desain kursi
rotan yang
bernuansa
Jepang, cantik,
dan elegan.
72
73
rCkr.ii
,lt,i,'.
&
]'
120
47
Gambar 62
Gambar 61
74
75
l6Jq7,iX,i,.,fr1gr:C,,ii,{; fuJeLr I
did.rl,I
Stem (.1989:2) mengungkapkan bahwa desain dimulai dari inspirasi yang digerakkan oleh getaran gagasa!. Gagasan desain hanya akan berhasil dengan baik
apabila diawali oleh pembuatan konsep terlebitr dahulu.
Gambar 64
Gambar 63
Sandaran kursi yang
ergonomis dan logis.
(Wil khehn,
76
990 : cover)
77
L*
fi.i
tlEl{t{I IX#rt
'tt
ffi
Atmfi,
Ur.d.,drtP
r.#ut{Ll-.
n b.\-rr:*\
T:l lllql
ryry-:*fi{wl3$],:
. .lrr.A6nl Tr}4f4r
'
t***"
[-
Jfs
ftit{
M6l1,brr.{ditE { rr#firl'l"C
lryi r ld{li *Frf"amfc{ r6*f:r!{ I f af*""C.n ;
| *$raa ]ltt&r M,}tur'uf /Fr"1ia$:E{l Sdfias- &
{u84{ y&qydw I r*re-it , i.t}ndd(d . fiS )
Trfr,p;{T lt-dylr,tl,r;.1 l3.[t , trFd- * . trfi& t
' {IJ!,Ar"6t ,lIrit$
&:sr6ardr1 tutLu.r!
' tEsr.;r,t
* 1S/rdilt
r: Fungsi mengoperosikon
r pesowot telephone
Gambar 65
Berbagai sikap duduk yang berlaku universal. Mulai dari duduk
di lantai (tikar), duduk dl dingklik, duduk santai, di sofa, bar, meja
makan, dan sebagainya. Aktivitas duduk ini mempengaruhi
fa kto r e rgo nom i s d a n antropo metri s.
Gambar 66
Yoanita Hadirahardja (Untaa 2002) menyikapi
konsep desarn counter dimulai dari aktivitas yang
terjadi di sekitar counter.
78
79
r tt
t\)t It t.)
rj iriirj
I'**rrir
:j
irier,*rrr:e il G
ll e *e ; l< lt
a li
-J
Ld
u
i
\i!
e
&
-ffia^[ ",
\'
r/
.-#.\=-t.t
('
i
-l
I
itrr
\ll
.fl
d,
$tl
*'l
utl
-)l
:-)l
i{:
Gambar 68
Gambar 67
Analisis aktivitas dl area counter desk.
Konsep cerdas ini merupakan karya Yoanita HR.
(Untar,2001)
80
81
I,li,t,d I i, i. i. :r;i"g
!.4{:f't.! 4.r.:nt,!
Gambar 69
Desain kursi kantor yang ideal. Bentuk dan fungsinya
mengacu pada tuntutan kebutuhan ergonomi
pemakai. (Dalam Katalog kursi kantor
Wilkhehn, 7990)
Gambar 70
Aktivitas duduk di coftee table pada masyarakat
Thailand hampir sama dengan aktivitas minum the
pada tea table di masyarakat Jepang.
(Borretti, 19BB: 60)
82
83
Dnsigrurlq
Lt t
n itt i r*
{* k* i k
fvtr *
ra n
cang i,,l*hel
&i**fd
Gambar 71
Seorang abdi dalem duduk bertugas di
halaman keraton Yogyakafta (2001)
84
Gambar 72
Gambar 73
85
fr
.,"."".,..,., r,.,..'?_.".,
''rr,'.1J:r1J
Gambar 75
Gambar 74
Kursi yang memiliki ide dasar bentuk katak melompat
86
87
Jrt*sigr-ux; Frlntllr.rre
Gambar 76
Berbagai sikap duduk orang Barat di atas
kursi kanvas dalam posisi rileks.
(Vegesack, at al, 1996: 114)
Gambar 77
Beragam sikap duduk manusia di atas kursi sebagai
upaya untuk mencari kenyamanan duduk. Desain
kursi merupakan karya dari Don Albinson.
(Fixtures Furniture, tanpa tahun : 1 0)
88
89
#*si;rr:r;51
f * *t itLt rr:
loi.r,k
t'.1.. i
itt'1..;,
riq,.l;r.,
(:i:.,t;l
Vsua{{
I
"Pantower" karya
Vener Panton 1968-
';,
berdasarkan.
kebutuhan dari
aktivitas manusia
yang rileks.
Sikap rileks
manusia di atas
mebel.(Vegesack,
at al, 1996: 166)
Gambar 78
Bentuk bulatan pada tampak depan meja
memberikan kekuatan visual.
GambarT9
90
91
il
n,. .t,._"t.... 81,.,,:i. _,..
Gambar 80
Bentuk dan fungsi
kursi selain
tergantung pada
anatomi manusia,
juga tergantung pada
fungsi praktis kursi itu
sendrn. Stacking
92
t;
L
rffi;
(1
b:k.:H
Gambar 81
Atas: Bentuk dan fungsi yang mengambil bentuk-bentuk binatang
yang diaplikasikan menjadi desarn sofa modular.
Bawah: Perubahan bentuk dari sepatu menjadi kursi merupakan
kekuatan dalam analisis bentuk dan fungsi, sepefti yang
dianalisis oleh Cheqita Ernantia. (Untar,2002)
93
{
l*,tr;Ir i.dcra*c,ar;g Me**l (r**J#
Gambar 83
Daun meja dan sandaran kursi yang berbentuk
asimetris memiliki nilai kreatif dan inovatif.
Sandaran kursi dibuat sepefti bendera yang
sedang berkibar (Anonim).
Gambar 82
Bentuk dan fungsi kursi tergantung pada
anatomi manusia.
94
95
7Al"',iL
&n*ta,tr)'tn
Al"'-hh! K ^.,t {
'1
I
I
I
Gambar 84
Anyaman rotan pada desain kursi tidak selamanya
menghasilkan desain yang konvensional. Kursi yang
mirip hewan ini merupakan karya Borek Siparek,
Gambar 85
Kursi beftanduk dan meja beftulang beton
yang sangat atraktif.
96
97
U
*esj*1*;,j f u rn it r*
rr
t:
ut
i,i
*at.l
rl
II
rl
Gambar 86
Atas, desain kursi gaya Elvis yang kreatif dan
inovatif, terbuat dari rotan dan kayu karya
Djaso Saputra, Cirebon (2000).
Bawah, desain kursi rotan yang mempunyai sandaran
ragam bentuk aslmefrls buatan Cirebon.
98
i
t
Gambar 87
99
DesiEninp {:urnit*re
Gambar 89
Perbandingan bentuk kursi yang ergonomis.
estefls, dan fungsional dapat dilihat secara jelas
dalam visualisasi ketiga gambar.
(Stem, 1989: 70)
I
i,
Gambar 88
Lemai laci dai bentuk dasar huruf S menjadi
kekuatan desain karya Shiro Kuramata.
100
101
il e s i g r, i * ;1 Fu;inilrrre
,;
i
'i
I
Gambar 91
Atas: Desain kursi yang unik dan inovatif pada sandaran
tangan menuju kaki belakang karya Jasper Morrison.
' (Charlotte & Fiell, 2001: 108)
Bawah: Folding Chair, sebuah kursi santai yang
terbuat dari kayu'dan kanvas.
Gambar 90
102
103
il,I
Ib&*l& M*rax*ang trfe**l
S*slci:mr; F*n:itrtr*
{reirtrf
Gambar 92
Sketsa desain kusi tipat
104
Gambar g3
Sikap duduk orang Barat di atas kursi
postmodern karya Geonatan De Pas, dkk.
Berkesan santai dan sangat informal.
(Charlotte & Fiell, 2001 : 56)
105
ry
**sig;;i;rg
F t:;"nilu
re
3.Analisis Ergonomi
Kata 'ergonomi' berasal dari bahasa Latin, yaitu
ergon yang berarti kerja, dan nomos yang berarti hukum
alam (Bridger, 1995). Ergonomi merupakan studi tentang
sistem kerja manusia yang berkaitan dengan fasilitas dan
lingkungannya, yang saling berinteraksi satu sama lain.
Tujuan analisis ergonomi adalah untuk menyesuaikan suasana kerja dengan aktivitas manusia di
lingkungannya. Intinya adalah untuk mencari kesesuaian
antara karakteristik pekerjaan dengan karakter manusianya. Dalam konteks desain mebel, ergonomi adalah analisis human factors yang berkaitan dengan anatomi, psikologi, dan fisiologi.
Ergonomi juga mempelajari gerakan tubuh manusia yang berkaitan dengan aktivitasnya. Tujuannya
adalah menciptakan kenyamanan sebuah sarana. Ukuran
manusia yang berkaitan erat dengan kenyamanan dapat
ditelusuri melalui ilmu antropometri. Ergonomi sendiri
digunakan sebagai dasar dari pengukuran antropometrik
terhadap fungsi-fungsi tubuh manusia, kaitannya dengan
lingkungan, agar tercapai kenyamanan fungsional.
Gambar 95
Atas: Dudukan kursi akan bergerak ke arah vertikal jika
sedang tidak diduduki. Sikap duduk diciptakan desainer.
(John F. Kennedy lnternational Airpoft, New York from
Fixtures Furniture, tanpa tahun, hlm.55)
Bawah: Sikap duduk dan antropometri versi Le Corbusier.
Gambar 94
(Panero, 1979)
tr
106
'107
il
Teknilt
**slgrrlr;g Furni{ure
frilc
x
rl
-t*
^O
,9
H*$
CY
at
CJ
fl
('r9-) &
YA I kI
rJ
\G\
LJ
tl
t-J
r r'-l
I ---t
\ t;\.
' \r^
\ '1-\
L-j
Gambar 96
Sandaran kursi yang ergonomis harus mengikuti posisi tulang
belakang manusia yang cenderung berbentuk S. (Panero,
1979: 68; Grandjean, 1978: 102; Borreti, 1988: annex 1.2).
Gambar 97
Postur tubuh dan posisi duduk manusia mempunyai hubungan erat dengan
kelenturan tulang belakang manusia agar ergonomis
(Grandjean, 1978: 100)
108
109
il
I
i)s.,.,'r.,r.
r ir,rrrit,,r,:
Gambar 99
Adjustable Chair untuk kenyamanan optimal.
(Wilkhehn, 1990:7)
Gambar 98
Posisi badan dan kaki
rgonomi s.
1f0
111
ll
f
I.rr,,N .', 1 '"r{f }t,q ,Ueb:i {,.:.:ril
D*signrrg Fu{nitLrff
r- rndeades|qho.
I
Shape ol mouldd.irf
c.nler or oi n6rd &nS
--r*
b!.k at
eck .nd
.t
a1
red
Mw.osiB
spnng
dclshbn
rest
Sibn
prfered
reaerend&
f6@ral
'
I
I
I
l
A.6a may be let llilrluded
$hould cutue backat leas( astar
I S6eishoulde{end
5mches
to @ oblaned rilh hh ^r
suppo{when usinq dshin o.
dtue
Gambar 101
Gambar 100
(Grandjean, 1 978:
112
1 1
7-1 1 8)
113
ffi
0eslcrmg Funrifuir*
Tekn i k f'tterancan{.:'
M
M
M
ffi
Gambar 102
Bentuk dudukan kursi ideal secara ergonomis (A),
dan tidak ergonomis (B).
(Panero, 1979)
Gambar 103
Struktur konstruksi kursi kerja yang dapat diatur dan
digerakkan (adjustable & mobile,).
114
115
F
Sesigr;fug Furniivre
MAIJIi.X
K*T.o'"
THUffAT,p
ReACt
Kr*alil
xlrtitut
300Y
oep"}{
60
0
$*
F
st^
*3 r*
&
d
E
0
0
0
$
t
0
F
I
EE
:u
rl
o5
i0
l&
:i0
lo
{)
&
htrt
l)
'g
8r t
tu
--.F
i;
lo
la
lo
BUTTOCX-
r,e -)
l-inr/tDrH
-
6UTTOCX-Xt{EE
'
eLBOW-
Ltilcr}{
10-Lsow
&*EAOrr*
rOE LEilCTH
BUYIOSX-LICLEXBTH
Gambar 104
Gambar 105
Atas dudukan kursi ideal secara ergonomis (A)
dan tidak ergonomis (B).
(panero,1979)
116
2
a
*_* &
IO
LfIIGIh
l{
POruTEAL
\I
I ig
F
I
117
*E'
T* k n i k
Deaigning Fumilure
Analisis Antropometrika
Mebel sudah selayaknya dirancang berdasarkan
ukuran yang tepat untuk menghindari ketidaknyamanan.
Selain itu, perancangan mebel juga harus mampu mengurangi geiakan fisik dalam penggunaannya. OIeh karena
itI, pemahaman terhadap ukuran tubuh manusia pemakai
sangat penting dalam merancang sebuah mebel yang memiliki fungsi optimal.
Data tentang ukuran-ukuran tubuh manusia dan
karakteristik jangkauannya dalam gerak aktivitas dikenal
sebagai data antropometri.
'Antropometri' berasal dari bahasa Yunani yaitu
anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti
mengukur. Jadi, Antropometri adalah ukuran-ukuran tentang-manusia. Setiap manusia memiliki ukuran yang ber-
l'":t
* ra
nc*ng
Alefo
el fireafil
4.
60-72
152.4-1A2
beda.
4,.-l ."t+---'----)
Gambar 107
Gambar 106
Area aktivitas
konsumen di dalam
toko akan
mempengaruhi ukuran
panjang dan lebar
counter display.
(Panero, 1979)
118
Standar
antropometrika untuk
tempat duduk atau
kursi kantor.
(Panero,1979)
1.19
18
30.5-45.7
3
0
0
0
!
!
1
!
!
,I
!
t
0
0
!
I
&
r@
rlii
,].t
''J
Gambar 108
Gambar 109
(Panero, 1979)
(Panero, 1979)
120
121
DesrEninE Fumllure
K*cragmSarsr
Bl.
Tirrygiiindamn3?)nrm
(Lrlsr &rdulru minimrl 360 mnt}
Prqians
&t&tun
400, 425"
450rrr
f'.
neld*tkmiriryFndd*m30dcqiat
knniringrn pwiti krki 60 d.mjit
Ilerajat kernirfurym rltdsrm l0l d.rrid
Ka&:rlrgu Camhar
A Tinggi erduk rr p6da siai depar 357, 40O, 420 nm
(trbar dudukrn miairnal 520 mm).
B.
C.
D.
D,
,$'.
(}.2o
dmjst
G. Dqi*
fi.
Gambar
111
(Boneti,1988)
Gambar 110
Rekomendasi ukuran kursi kursi secara umum
(Borreti, 1988: annex 1.1)
122
123
T
T*
SesignhE !:urniture
s---J'----*
Ar.tr,ry C,,.u"-t,,,,.
zw
t.rn
E 24-28
A"tv
k* ! k ltl * r a n c a n g
*,1*
h*l
Kre alit
tv
lse
61.0-71.1
SHAMPOO STATIOHS
Gambar 113
(Panero, 1979)
Gambar 112
SXATIPOO STATIOI{ / FEI'AL CL'ENT
124
(Panero, 1979)
125
r
O*sjgnlrrg Furniture
Te
A 1A-)4
B
48-58
36-40
D 4F.52
E JU-Jb
I
t2
G 69
H 42-50
12-16
J 1a
K24
tvt
36-39
*n
!{ r e,t I i
457-61 0
121.9-147.3
91.4-101.tt
-4
11
Ib.Z-91.4
142.9
1753
1
3U.5-4U.6
4
o-al
91.4-99.1
WALL UNITi
ACCESS BY TEUALE
3;
ls
ls
t:
ti:
M"Yz-"
ra
l(J
i>l
il1
Gambar 114
(Panero, 1979)
wALL-Mout{tED BAR
ACCESS BY MALE
126
u[lr/
Gambar 11i
Area ke.rja resepslonls ditentukan oleh antropometri
.
berdasarkan aktivitas di counter desk.
(panero,1979)
127
Iirki;r&
S*srg*ing F*mitLtr*
,r
L,
1,4*r
23.t
i\
tr-.,I)i
anelwood furniture.
DiIiD,ay
a) nler
Gambar 116
Area kerjaresepslonts sangat ditentukan oteh
antropometri aKivitas manusia di counter desk.
(Panero, 1979)
Gambar 117
(A) Kayu veener, (B) Papan (taminating board),
(C) Playwood dilapisi tacon, dan (D) Daun taci
berlapis keftas bermotif kayu.
129
T
$r,
i-)*.sigr:;r:g
!;
* *t t lt:
re
s##ffi
Gambar 119
Gambar 118
MDF (Medium DensitY Fibreboard)
terbuat dari bubur kayu yang halus'
130
131
r
*,;
si E n i n E
Fi;r,'litu;re
?bJ<.r;rk
ifera*c
an
@w
ffi
Gambar 120
Particleboard drlaplsl melamine paper.
Particleboard terbuat dari bubuk kayu yang
masih kasar sehingga tidak tahan air"
Gambar 121
Kain jok, kulit, dan plastik.
132
133
i'iau;,rr,rr:n
Ft ! .Jt
t'u
t'
.-1
l.
I'
,i
ASH BURL
Gambar 122
Berbagai karakter bahan.
134
Gambar 123
13s
:,,
..,t,,
-,..,
r:.
Ti: k * i k
.._,,!.,.-
*l *
r'a n
B&
.,i!:i.'.i!:i.:::1,.: l
"..' .i '' :.
ft
,,',r !1
.,;' ir,,:;!il.-
tr
&
si
xe
*:
'i:
x:'
G.1 lkUl 1\isn {rr!( ilrJr;l!r'11
I l:,1,,,!!.irr!,r'r
..i,'l
I
I
I
I
i
I
--_
-.J
Gambar 125
Gambar 124
136
137
11......
:. ., t::'.",".tt ....
tlti
tlll
,,s:.:lJ::,.
Gambar 126
Karakter serat kayu dan karakteristik tekstur kayu:
I
I
!
i
Gambar 127
Blockboard, sambungan kayu yang dibuat
papan lengkungan.
138
139
ti,' t:
construction.
140
'
l?]&*rk Merurc;l,t;;
fle**l
Xreatif
truksi mebel folding, stacking, knocked-up, dan knockeddown. Untuk kebutuhan praktis juga dibuat konstruksi
module system, multifunction, dan mobile sysfem.
ini
ffi
ffiwffiffi
141
ilosrg;tirtg
!: ur* i{n
T'*k;;
re
lah sambungan parohan, sambungan alur bantu, puruslubang, anak lidah, lidah-alur panjang, dan sponing-lidah.
ik ?,leran*ar:g l,.d*i;*i
{re,*iii
anak lidah
ra.j
t(
.
-a
tit
Ir
lrt
tit
tt
l-.-:
---
)>1
--.--.',
I
I
r::--T --t-T..:
:llil r-ts-
-i
t
ill
r.l
inl
tl
rE;i,----1
1..'"*^t
lrF"r----l
lrl
lr
lrl
| "-----.i
l'.
" l.
ta::-::-r
I'
1--::q
-f
\1l I L-----.1
+-'
Millimetres
Millimetres
uM
li
'
t. b
4.1
l/
.le rle
r
ffi
,L
1 L--l t _
tB
*-vta -t
;l
*l
11
1{
r,
?a*
?6
:l
:i
t{
JO
5,
"t:'
1a I I
17 10
?
5'
n
10
rr
ri
?!
?'
t&
r-:-g-j*131:-:!r
Gambar 129
(Wycott,2002)
142
?i .16
10
t: ?u lI
!t ?i 1,
tr ?! r!
5! ,0 70
t6 tr ,:
60 i6 tt
)0 .: ,!
|t {t I2
r!0 a0 r0
'!r, L l!
Gambar 130
Sam bunga n al u r-t i d a h (grouping)
(Wycoff,2002)
143
,'.,,
Bj--
ffi'H
'nr:?
.,';.
i.;
i iul;, : k]...,,:.:
6i
3
--m,'H
mff
, t.. "i.:i
ru$
m,m
$r nffi
w
\*-/
\etsl
\--,
Gambar 131
Konstruksi adu manis.
(Wycotf, 2002)
Gambar 132
Konstruksi tidah-pasak dan purus
(Wycott,2002)
144
145
T
lles!g*ing {:urnltur*
ryl
ffi
ffi
tt
w,
lla
fiil
Ir.;
ffi*{
ffi
t,
Gambar 133
Sambungan kayu purus-lobang (Ienon-mortiser.).
Gamhar 134
Detail konstruksi kayu, (Joice, 1987: 172)
(Wycotf,2002)
146
147
Y
I
)*:,3l,lrrfi
t I r't.1
it i t t t)
{e kn
l',4
atif
ll:l\
F::*
m#
h-'-ffi
WN
Gambar 136
Kerangka konbtruksi kaki meja. (Joice, 1987: 217)
Gambar 135
Kerangka konstruksi meia. (Joice, 1 987 : 21 9)
148
149
'"T
l)esEning f urni!itr*
T*kr} i k
l\",|e
{a nc an
g M*ba I Kr *ali{
N, IN
\EN
S*
v--/s
@,q
tai-''
2
A---"'
--t-a"-'f.......,#f
r.,-F-_Jr'
li$:rn,i
f;Y
I
Gambar 137
Standar penyambungan carcass stand. (Jolce, 1 987 : 223)
Gambar 139
Kaki meja berbentuk pitar. (Joice, 19g7: 213)
150
151
-I
'{
fr
*.rirtr:lrp l: s r* ilu n:
^,F
fl=
Gambar
re
'{
ek *
L,4
t r* rt* it r: ;;
if
ffiffiffi*
1_39
Gambar 140
A(as.'Blow-up pada sistem konslruksl dowel atau purus pada kaki kursi'
152
153
DeS,gl ur,'1
u'
t'tt! J
B. Konstruksi Kontemporer.
The Minifix Connector System.
Dalam konstruksi knocked-down telah banyak diciptakan hardwares berupa knocked-down fittings. Salah satu yang sudah digunakan oleh kalangan industri mebel
adalah the minifix connector system. Penyambung kayu ini
merupakan sistem konstruksi KD Furniture gaya kontemporer. Selain mudah digunakan, penyambung ini juga
praktis dan stabil (Hafele, 19BB: 1).
Sistem penyambungan tergambar dalam ilustrasi
di bawah ini.
{*
()(i
s;
i k !t4 *
r*
II
TT1
._
'l
ffiw
a
r'
--...-{:
t
J:_r_
ll,
bH.-..t
' ;l
ffiwffis
'/''\
r\/tr \^
t
Ih
\-/I
W'?"1
r+E
ffir
l_---{
E:e=
Gambar 142
n si ste m kon stru ksi
minifix connector system
pada lemari.
Pe ne rapa
Gambar 141
1s4
155
T
Jr i,r
ji
.1(+r-
f...q
\rV
Length
-i,ttfr
l*i
;, uSry
"'
ffi.**
-*]o-k# ffi
spreading
hole.
Minifix
^#
HAFELE
Gambar 143
Model minifix connector system
pada sambungan papan panel.
(Hafele, 1988)
156
ffi
Gambar 144
Model minifix connector system.
(Hafele, 19BB)
157
T.r
r
Tbknilc A,feruiirlca,rgi,1.{e*el
l)*srgning {urnilure
Kr*alrf
$,,'d*
T'\ry
till ,q tBe(an tiregh side pbnql
Adds appkttwl M4 MHtrng tott
tn
slsi
wtth
erd
ffi
l,,r.rpLilll.nilq,gr,il,:r''flnril,8rnfltunr
tuedhdGs
rldonalliurffsrlxiardc,a3mllordarrda@db)adeLrtes{reoborwilhrnalrilts
r^
d.A
by
Gtr
ffiI",
-9- . d;i\&il/;4
,l:lw{k
;
\._
,".,,:.,",i,*,},H
|.,.*iJ]:,i
;rjir
l-E&/m
ffi>ffi'
r
ffi ,,*
adh U]rdrn
it",& ;l
rI T.-ts
i i l*
Jfrff:il:,fi,T,'fitliH"Til#]H,
frnil
:it
ll ;w:alt ] (J9rft
#;q;:rl*TiJ'l:1:
';l*o'- ^L;'5i:
ffi>ry-?l 'd;*-:*
Butrjoinrwithrur-rensthsidepaner/Minirixls
Gambarl41
l]il"'if"_;J
|
Ki.\$-.J.j#
i'{--. ' . \:<
.'ii',. ' .i
i,rl|
",
-,\1$ I
(Hafele, 1988)
Gambar 146
158
159
Teknik llerancang
il*bel Kreatif
z1::::'"
11-
,#='B
\.-r-
gd^
h(t
N
N
)6D
Gambar 148
Gambar 147
Pene rapa n si ste m kon stru ksi
160
161
Sesrgrirg Furniture
Bentuk JCB adalah sekrup yang menggunakan nut penyambung seperti terlihat pada gambar ilustrasi.
t"'{:}"
J
T'*
r[$
'',.*)
'o
tr'x!'
',tr].
*},
Joinl Connector
JCB.SM
Bolt
142080HD
Joint Connector
Cross Dowel
JRN 142013
ZP
L13x8
HKW-4
MLx2t
80Lx6O
HAFELE
Gambar 149
(Hafele, 1988)
Gambar 150
Deskipsi komponen joint connecting bolt.
162
163
Designing Furrtiture
lwecr(bryEu(N0I\
Gambar 152
Gambar 151
164
165
Designrng Furniture
Dowel
-I.,
*-.
dan melekat.
m'
f'*
1]il
iru
mw
166
rd
trl
t-'
r,mmffiPffi 1t
fr
$m w
ffi
ffi:
rlilt
[;;]
Gambar 153
Gambar 154
Dowel kayu dibuat bergerigi agar lem lebih melekat pada sambungan.
Dowel kayu seing digunakan sebagai penyambung knocked-down.
(Borretti, 1988)
167
Deslgnlng Furniture
Cosiderable shrinkaga
of tenon widlh
FH
S
1',r 6
l{ 5
17 A
?0 't{r
26 13
32 16
30 19
{{ ,r9
50 22
lli l,linctrsr
p
pr
20
25
30
{0
50
60
70
0o
90
Negligibl
p
12
.15
12
15
Zt
25.
30
35
40
t0
25
Combination of dowel and tenon joint for added strength
t0
t5
40
{5
50
Gambar 155
Tipe dan ukuran dowel penyambung.
(Sumber: FIRA dalam Borretti, 19BB: 29)
Gambar 156
Strufiur konstruksl dowel dan purus lubang.
(Borretti, 1988: 30)
168
169
Designrng Furniture
r 3.
t'3',
[Fi'
em
I f':llruntuk
i__
.rl
"-+
Gambdr 157
Model struktur konsfruksi dowel.
(Kristianto, 1 993: 42-43)
170
Gambar 158
171
Designing Furnitue
Screw(Sekrup)
Sekrup sebagai alat penyambung kayu atau besi
juga termasuk dalam konstruksi knocked-doufi. Penyambungan dengan sekrup dapat dilihat pada gambar di bawah
1nl.
(3
fl
T{,
Yt,
d,
*{,
#,
If
Self-drilling
wood screw
Gamhar 160
Gambar 159
172
173
T*kt"tik Merancang
Seslgning Fumiture
M*bel Xr*atit
Plat Siku
ffiru
4i
@
arro{
r
Gambar 161
174
Gambar 162
175
Designrng Furniture
t-
AfrA4HE }
IYYLOT{ ca.lt
out! rrz, ol DnAW E8
'A6r(
to
{J2
L
FRONT RAIL
o**':2'*
tt
.^
ll
Gambar 164
CENTER GUIDE
FRONT VIEW WITH DRAWER
Gambar 163
176
177
Dlsrgrrrirg Far*ilure
Hasil percampuran warna tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua karakter warna, yaitu kelompok warna panas yang terdiri dari merah, oranye, dan
kuning, dan kelompok warna dingin terdiri dari hijau, biru,
dan ungu.
Warna-warna lain merupakan perpaduan dari keenam jenis warna tersebut. Warna yang condong memberikan kesan dinein dan warna yang cenderung menimbulkan kesan panas merupakan alternatif yang harus dipilih oleh para desainer mebel.
sebagai warna. Putih memiliki karakter dan konotasi sebagai simbol kebersihan atau kesucian. Sedangkan hitam
dikonotasikan sebagai simbol kekuatan, bobot, wibawa,
atau kesan formal.
Warna apapun jika dicampur dengan warna putih
akan menghasilkan warna pastel. Sedangkan warna hitam
jika dicampurkan de.ngan warna apapun akan menjadi
warna lebih gelap dari warna aslinya.
Secara psikologis, pemilihan warna akan berpengamh pada fungsi dan karakter desain mebel yang
diciptakan. Misalkan, meja dan kursi direksi yang -engl
gunakan warna hitam, akan mencerminkan t
"*]nu*iin
dan kesan formal dari seorang direksi.
Untuk
memperdalam
analisis warna, sebaiknya
_
para desainer mencari dan mempelajari referensi teori
warna dari sumber-sqmber lain. Dengan referensi lengkap, diharapkan desainer akan lebih bijak dalam memilih
pewarnaan bagi karya mebelnya sehingga lebih memiliki
karakter. Ingat, warna mebei adalah jiwa pemakainya sekaligus jiwa dari ruang yang ditempatinya.
8.Analisis Ragam Hias
Gamhar 166
Atas:Warna hitam pada meja direktur memberikan karakter
berwibawa dan berbobot. (Saporiti ltalia Contract Division, tanpa tahun)
Bawah: Kursi logam berwama perak berkesan modern dan hightech.
Gambar 167
Cii-ciri motif hias Majapahit: (1) daun utamanya berbentuk ikal dan
memiliki jambul di mukanya serta memitiki angkup cekung benkafi (2)
uhiran daun berbentuk campuran, yaitu berbentuk cembung dan cekung.
(Soepratno,2000: 18)
180
181
fi*sigrrir;c {urnit*r*
Te kt"t i
f,$ *
ra ne a n
lVl *
Gambar 171
Gambar 170
Ragam hias topeng dari Sumba dan Su/ataresl Selatan
dapat juga dijadikan ragam hias mebel kreatif lndonesia.
(HooP, 1949)
184
(Hoop,1949)
185
Te
!)esigrirg furnitur*
kn
{vf *
TEAK
0tr
OIX HANDLE
{tn E
.Yf-,
I
aBT rr7 Htltogs
Gambar 175
Aneka ragam desaln handle untuk mebel.
Gambar 174
Ragam hias geometrik di Candi Sewu Jawa Tengah.
(Hoop,1949)
188
189
.l-c,{r
q*P
ffi
\J
@@
Mid-lgthc
B. Sketsa Desain
rrl
i.,1*r i.ir
a rt
g ll
* l: * I li i t: a I t {
Alternatif
&@ ffi
o
q#w
@
@
ffi
Gambar 178
Gambar 179
Atternatif sketsa desain kursi kerangka besi yang unik dan renik
karya lrma Damayanti. (Untar, 2002)
192
193
I,il.;t;r, jr :g
F*
l.t : t
i1
r:
lrl I
4..Jr..1.,;,,,,,.!l iylr,{ri.i
{,r,a{,,
Gambar 181
Gambar 180
Skelsa desaln Tom Loeser yang tetah diwujudkan dalam bentuk kursi
sesungguhnya. (Stem, 1989: 30 & 31)
Sketsa desaln kursi yang kreatif dan inovatif karya Tom Loeser.
Tampak adanya keselarasan antara konsep rasional-fungsional dengan
emosional-estetik. (Stem, 1989: 30 & 190)
194
195
{}*sig*i ng F*r;tilt;re
{realil
ambar 182
Dua alternatif sketsa desain kursi yang unik, imosionat,
dan atraktif, karya Mariana'
(Untar' 2002)
196
Gambar 183
Dua desain kursi yang sangat ekspresif, simbolik, inovatif, serta
emosional-fungsional. Sketsa desain ini merupakan
karya dari Yoanita HR. (untar, 2002)
197
iL
lJ*
tl
.!l
**
:
q)
EB
0<
a
ha
GT
>(E
OO)
E
:dPR
O (E .^
Y $ o:
'.E
ro \:
c+
a
oii.Q rl
XQ>E
f;
s-o
!s
.x.l9EO
'=
cQO
F\
EAI
* &r.
EN 6
i saO
o)(B
-\
hs
ao)
i(!G
ti P,
(uO)
*{
-(E
d'r
.<+9 !9 s
.=\';
c
!95(b)
l9:t:
e X +A
e v.=
SE$B
E
G
th
v
\i
P ESPT
3 g E3
ah S*tv
.E u$E$
a-v E0
\rl
c
s B$
H EA
Ecir
G-(!
P,:
(!
to
O(E
fra
C')
o)
o)
llrlinl[
..
Gambar 186
200
1"{,.,;
Gambar 187
Afas; Skefsa desain kursi yang kreatif dan inovatif
goresan karya Yoanita HR. (Untar,2002)
Bawah: Skefsa desaln kursi karya Mariana yang
mengambil bentuk dasar ikan. (Untar, 2002)
201
;*t#,l'trjrijr
i{i l-tiirilill*
,.*::
rt*-"
Gambar 189
Gambar 188
Skefsa gagasa n (konsep dasar gambar) Well Tempere d Chair karya
Ron Arad. (Vegesack, at al. (ed.), 1996: 130)
202
203
1
I)*sigrrirg Fl;nrl*re
Gambar 190
Afas: Desain kursi logam berjeruji (Koleksi
^
Bawah:
Gambar 191
Saporiti, ltalia)
204
205
, . ., ,,,, ,],
L:iri ir,i
ir.4air
i?r?t;i
t: lt! t: b t: I li r t
;;
C. Gambar Presentasi
Gambar 192
Atas : Gambar presentasi
tempat tidur susun
fasmi ne's bunkbed) karya
Eddy S. Marizar. (BRU
Group,1988)
Bawah: Gambar presentasi
meja teras (slated table,)
untuk pasar Amerika, karya
Eddy S. Marizar (199Q.
206
Gambar 193
Atas: Gambar presentasi desain kursi
207
lJ*siprlr6 F*mlture:
K r, :. tt t I
!l
D. Gambar Kerja
,|
t--
a*----.ri.rX*""
r9*.,---19-----*-..*q
f,
t1,
'*
rl
l
il
ir
il
J.l
Gambar 195
Gambar 194
208
209
il*sigr;lr;E Furniture
Ftt?A
r$m{ry
t
I
tb.ta
+
I
I
B1
ram
IAMFAIf dI45
l!l\\Pnf 4iltP\tlh
Gambar 197
Gambar kerja arm chair dengan menyajikan gambar tampak depanbelakang, samping, sefta atas-bawah. ldealnya gambar kerja sebuah
kursi menyajikan gambar tampak dari berbagai sisi agar jetas dalam
pembuatannya.
210
211
D*siurtritg f*rnitur*
+r
H=*
Iri E
trffr
'fri''
./-i-\
.:5)
ffiEffifi*rrfi'
u'-totuufi
-nM6ffi*ei
il
l'"
-t
t
"I
Gambar 199
Gambar 198
Gambar kerja atau gambar tampak meia samping (side table) disaiikan
secara teknis dengan notasi penggunaan bahan baku.
212
213
I ct\t
Designing Furniture
'*i ,*I* -
TAXM( DEPIil
]]fi
l',4t
-u
."i-
Gambar 200
Gambar kerja meja lipat (ekspor) karya Eddy S. Marizar (1989)
berupa gambartampak depan, atas, samping, dan bawah, dilengkapi
dengan detail konstruksi (potongan).
214
Gambar 201
Contoh gambar kerja kursi rotan tampak depan, atas, samping, dan
belakang, yang juga diseriai dengan karya jadi (prototype).
Desain merupakan karya dari Fency.
(Untar, 2000)
215
Sesrr;rl;Ir
|t,ir?)lla,ire
Vru v t.LJ
14 lAtt.t
'(nYtl*J
aflrg)
,/
f*Yl
3ft1
,t
+i
z-
g*
r--
\ZF,.
;-
Dowe
_*_*JJ
:::-
1-
601
r'!0
2b
-E
I'
I
I
!l'lrillr !LtllL
) l)tht -111
iMr
ui
ll
)/41
, i;;,
ts
l*
tfi
I
I*
00 xAO'x 1&
hmbek
F 30 hio
Gambar 202
Gambar kerja desain meja makan yang kreatif, karya Ronny DM.
(lnterstudi, 1999)
16
Gambar 203
Perhatikan cara penggambaran secara teknis sambungan
dowel pada knocked-down, screw, dan loint connecting
bold. Gambar detail dari desain tempat tidur sorong (sliding
bed) karya EddY S. Marizar (1989)'
216
217
llesigning Frrrrifure
ibkrr& &,feiairc a ng
T**l
\l-r
,rr.Ll-T-
f,,4e b e
I l*"e at if
,I- ___ui
21
;
I
l_
-f
J
DTn.t/EL
LlSxrr?
I
I
I
28
t
l2
T
I
;,
I f"+
?E
xArj,f'x?r^tt
.fruo1taa4.
to irh
'lra(.rJt&o
ala{rio mr
I
I
I
DfiTAIL
'! ;'l
Gambar 204
Gambar detail potongan bingkai rak dengan bidang bagian atas rak
yang menggunakan lidah kayu sebagai struktur konstruksinya.
218
Gambar 205
Penggambaran lengkungan pada head tempat tidur tunggal. Perhatikan
struktur sambungan dowel, screw, dan joint connecting bold
pada sistem konstruksi knocked-down . Gambar dan desain
merupakan karya Eddy S. Marizar (1989).
2',|.9
*esi6rrr;g F*rnitux:
Itt:r,A
f,
4e.ra,rCat
qi Mebei Krcul:{
(Break-down)
gambar
kerja selesai dibuat, sebaiknya
Setelah
desainer membuat gambar kerja yang dipecah atau dipilah
berdasarkan komponen-komponen mebel yang dirancang. Pemilahan digambar dimaksudkan untuk memperlihatkan sistem penyambungan dan strukturnya. Jika diperlukan, dapat ditambahkan keterangan pemakaian baE. Gambar B low-U p
o
a
.//
Dar^tL f
qc
rop,"ir
;Ffi]]ftr
Back splat
Shoe piece
i
ai
ir
i.,
pstAtL
$
}"
*-
Dtr,..tL
rtNlr4t{a
Pt,tt-i':
N.'.r,lrr
ca-1a/
i2l, Lt JLrl
I
il
lo,rta
Sn*
,.
l oo
*,m
Gambar 206
Teknik penggambaran tampak depan, potongan, dan keterangan
penunjuk arah gambar secara detail. Desain kursi bubutan dan
220
Gambar 207
Penggambaran blow-up kursi gaya klasik karya Judith dan Martin
(Miller ed., 1991: 49)
221
Sesigning Furniture
ffr*alif
.+
.\
'ffi:
'\7\-
,b
r'
.t.
Gambar 208
Penggambaran blow-up lemari yang berdampingan dengan laci.
(Borretti, 1988: annex 2.7)
Gambar 209
Penggambaran blow-up meja makan. Perhatikan kerangka
daun meja dan lima jenis daun meja. (Joice, 1987: 387)
222
223
/4,,^.^""1",^
r',,",_,',.,--.
rirJi!
! t t! t ilt t tt G
#LlJrf
Prototype
Prototype adalah sample, maket, atau mock-up.
Prototype dibuat berdasarkan gambar kerja atau detail
gambar teknik. Skala yang sering digunakan u6u1r6 1:10
atau 1:1. Idealnya sebuah prototype dibuat dengan skala
sesungguhnya yaitu 1 : 1.
Bahan, warna, konstruksi, dan tekstur prototype
dibuat sesuai dengan konsep desainer, sehingga seluruh
konsep desain dapat dievaluasi konsistensinya.
F.
Gambar 21O
Atas: Penggambaran blow-up kursi teras dari USA.
Bawah: Desain meja teras karya Eddy S- Marizar (1988).
Gambar 211
Prototype kursi bertangan (arm chair) yang terbuat dari rotan, dengan
menggunakan kerangka besi skala 1:5 karya Fency.
(Untar. 2000)
224
225
fuArrilr,{4*rlnca
*esi6ni:g !:urnitur*
ry Mebel
Kr
x;tltf
T
Gambar 212
Afas; Prototype kursl (love seal) bergaya Toraia, dengan
bentuk tanduk pada mahkota sandarannya'
Bawah: Arm chair logam buatan Saporiti, ltalia, 1992'
226
Gambar 213
Desain kursi tanpa tangan, menggunakan gaya Asmat pada
bagian sandarannya. Kursi ini merupakan prototype yang
terbuat dari kayu.
227
K,;.;1ijl
fumrl*e
Gambar 214
Gambar 215
I
!
228
229
I)esigtt,ng Futnlute
BAHAN ACOAN
Rajawali, 1986.
Barrett, Terry. Criticizing Art: lJnderstanding the Contemporary. Toronto: Mayfield Publishing Companv,
1994.
Bayley, Stephen. "Art and Industry," London: Boilerhouse Project, 1982, dalam John A. Walker. Design
History and The History of Design. London: Pluto
Press. 1989.
Berger, Arthur Asa. Slgns in Contemporary Culture: An lntroduction fo Semiofrcs. New York: Longman, 1984.
Tand a-ta n d a d a ! a m Ke
ud ay a a n Ko nte m po rer.
Alih
230
23',l
./
-l
,,, , , :: 'tl;t,ir,
Bogart, Doris van de. lntroduction To The Humanities;: Paintirg, Scutpture, Architecture, Music, and Literature.
New York dan London: Barnes dan Noble, Inc.,
1977.
2001.
Echols, John M. dan Hassan Shadilv. Kamus tnggrislndonesia. Ithaca and London: Cornell University
Press dan PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta,
990.
232
Hoop, van
en Wetenschappen, 1,949.
Jencks, Charles A. The Language of Post-modern Architecture. Fourth Revised Enlarged Edition. London:
Academic Edition, 1989.
Joice, Ernest. Encylopedia of Furniture Making. New York:
Sterling Publishing Co. Inc., 1987.
233
I
T*kn ik l,*e
fr*signinE Furnilure
Mudji Sutrisno dan Christ Verhaak. Estetika: Fitsafat Keindahan.Yogyakarta: Kanisius, 1993.
ret
nca nq
ldebel K realif
Pena. Willia m. Problem Seeking: An Architectural Programming Primer. Washington: Caudill Rowlett Scott, Inc.,
1977
234
vhira,200l.
235
\
ilt
.;;1;rttng f:,t:t,ilt,. u
Tekn;k
ll*rarcefig
hie,!:el
t{refiti!
West, Michael
A.
Creativity
in Organizations: Mengem-
Alih bahasa
Bern. Hidayat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
bangkan Kreativitas dalam Organisasi.
i
]
20,
Maialah
2000.
Eddy Supriyatna Marizar. "Desain Mebel untuk Pasar Bebas; Siasat Menghadapi Era Globalisasi," majalah
lndustri KonstrukslNo. 262, November 1997 .
Wycoff, Joyce. Menjadi Super Kreatif Metatui Metode Pemetaan-Pikiran Alih bahasa Rini S. Marzuki. Bandung:
MizanPustaka, 2002.
bel,"
tnaustriKonstruksiXo.2BO, April-Mei
1999.
1,977,
237
-t
Desigi;hg Furrtilure
(tanpa tahuh).
Catalogue
.hlm.44-49.
Sriwarno, AndarBagus. "PengantarStudi Perancangan
Fasilitas Duduk," Catatan Kuliah, Jurusan Desain
ITB Bandung, 1998.
of
Mataysia, 2nd
tahun.
Design,"
belzubehor,1g8s
238
239
i"
BIODATA PENULIS
240
il
lt4*!t*Mr*atif
241
ilx,;i ;n tr:q
F i, t t ;t tt
1
buku
Pengantar Desain lnteriorkarya Prof. J. Pamudji Suptandar.
Pernah pula menulis buku MebelKasik: Paradigma Desain di
Eropa yang diterbitkan oleh Gamma Pustaka pada tahun
2003.
Sejak tahun 1996 hingga sekarang, Eddv S. Marizar
menjadi akademisi di Akatdi Interstudi Jakarta dan juga
bekerja sebagai dosen tetap pada Fakultas Seni Rupa dan
De sain Universitas Tarumane g ar a J akarta.
242