Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Tempat / TTL
Status perkawinan
Jumlah anak
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Suku bangsa
Agama
Alamat sekarang
Cara pemeriksaan
Tanggal Pemeriksaan
Tempat Pemeriksaan

: Ny. R
: 49 Tahun
: Perempuan
: Tarempak, 1- Juli- 1966
: Menikah
: 3 Orang
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: Melayu
: Islam
: Jl. Sultan Mahmud gg. Swadaya
: pemeriksaan datang ke rumah Ny. R
: 19 Juni 2015
: Di kediaman Ny. R

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Anamnesis dila kukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada
tanggal 19 Juni 2015 pukul 14.30 WIB di kediaman Os (Jl. Sultan Mahmud gg.
Swadaya)
A. Keluhan Utama
1. Mengamuk dan berbicara tidak jelas berteriak
2. Agresif sudah hampir 3 bulan
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis
Tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak kooperatif berbicara nya

tidak jelas
Alloanamnesis
Suaminya Os mengatakan Os sebelum sakit berjualan kue
menggunakan gerobak keliling Tanjung Unggat dengan tetangga Os tidak
pernah punya masalah, Os termasuk orang yang ramah dengan tetangga
sekeliling rumah.
Kemudian suami Os mengatakan awal mula sakit, Os sering
capek karena sering berkeliling berjualan setelah itu Os demam terus
1

berlanjut- lanjut di bawa kepuskesmas diberi obat, sebelumnya Os tidak


pernah menderita penyakit seperti ini suami Os tidak mengira bahwa Os
akan seperti ini karena Os hanya mengeleuh capek- capek dan demam
saja.
Os menjadi agresif dan mengamuk seperti saat sekarang sudah
hampir 3 bulan dan tidak diberi obat hanya obat-obat non medis saja.
Setelah dibawa ke RSAL dan berobat ke dr. Syaiful dan diberi suntikan
cpz, setelah Os disuntik Os pulang kerumah tenang tidak mengamuk lagi,
kemudian pada hari berikut nya Os kembali berteriak- berteriak dan
berbicara tidak jelas lagi dan menjadi agresif kembali pada siang hari.
C. Riwayat Penyakit Terdahulu
1. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya
Os tidak pernah mengalami gangguan seperti ini sebelumnya.
2. Riwayat gangguan medis
Os pernah berobat ke puskesmas berobat karena demam
3. Riwayat gangguan zat Psikoaktif
Os tidak ada riwayat menggunakan zat- zat psikoaktif.

III.RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


1. Riwayat prenatal dan perinatal
Berdasarkan alloanamnesis, Os lahir cukup bulan Os merupakan anak ke 2
dari 3 bersaudara.
2. Riwayat masa kanak- kanak dan remaja
Os dirawat oleh orang tuanya sendiri. Pergaulan pasien wajar, hubungan
sosial baik dan tidak mempunyai musuh. Pasien bersekolah SD tidak tamat.
3. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
Os bersekolah sampai SD tidak tamat.
b. Riwayat pekerjaan
Setelah berhenti dari sekolah menganggur kemudian menikah setelah
menikah Os berjualan kue keliling menggunakan gerobak setiap hari.
c. Riwayat Perkawinan
Os sudah menikah dan memiliki 3 orang anak.
2

d. Aktifitas sosial
Os sebelum sakit sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
e. Riwayat pelanggaran hukum
Os tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum
sebelumnya.
f. Situasi kehidupan sekarang
Os tinggal bersama suaminya dan 1 orang anak perempuannya.
g. Riwayat keluarga
Os merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Suami Os mengatakan adik
dari ibu nya Os mengalami hal yang sama dengan Os.
Genogram

Keterangan:

= laki- laki

= perempuan

= penderita

= meninggal

IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan Umum
Os adalah seorang perempuan berusia 49 tahun, bertubuh gemuk, kulit
sawo matang penampilan awut- awutan menggunakan hijab berwarna
coklat , memakai baju kotak-kotak terusan panjang terkadang hijab nya
di lepas kemudian dipakai kembali oleh Os. Ekpresi Os selalu tersenyum
terkadang terlihat marah.
2. Perilaku dan aktifitas Psikomotor
Selama wawancara Os tidak dapat duduk tenang berjalan kesana kemari
sehingga tidak dapat menjawab pertanyaan.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Os tidak kooperatif selalu berteriak dan berbicara tidak jelas.

B. Mood dan Afek


1. Mood
Mood iritabel suasana perasaan yg sensitive, mudah tersinggung, mudah
marah, dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak
disenanginya.

2. Afek
Afek yang tidak serasi (Inappropiate Afek), adalah suatu gejala gangguan
emosi, dimana dijumpai perbedaan yang jelas antara emosi yang tampak
dengan situasi yang menyebabkannya.
C. Karakteristik Bicara

Selama wawancara Os tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan


selalu berbicara tidak menyambung. Artikulasi tidak jelas, volume kuat.
D. Gangguan Persepsi
Pada saat dilakukan pemeriksaan suami Os mengatakan Os sering kabur dari
rumah Os mengatakan diluar rumah ada yang pesta ( halusinasi visual ) dan
sering memanggil-manggil dan mengejek- ngejek Os (halusinasi auditorik) ,
Os merasa ada yang meraba Os ( halusinasi taktil ) tetapi pesta tersebut tidak
ada sama sekali.

E. Pikiran
1. Proses pikir
Inkoheren, pikiran yang secara umum yang tidak dapat dimengerti,
pikiran atau kata yang keluar bersama-sama tanpa hubungan yang logis
atau tata bahasa tertentu hasil disorganisasi pikir.
Main kata- kata, membuat sajak secara tidak wajar
2. Isi pikir.
Waham kebesaran adalah kepercayaan bahwa dirinya adalah orang
yang hebat atau berpengaruh.
F. Kesadaran dan fungsi kognitif
1. Tingkat kesadaran
Komposmentis (kesadaran normal atau sadar sepenuhnya)
2. Orientasi
Orientasi orang baik
Orientasi ruang dan waktu tidak baik
3. Daya konsentrasi
Os tidak dapat berkonsentrasi dengan baik saat dilakuan anamnesa.
4. Perhatian
Pada saat anamnesa, Os tidak mampu memusatkan perhatiannya.
5. Daya ingat
Daya ingat jangka panjang: baik
Daya ingat jangka pendek : baik
G. Daya nilai
1. Daya nilai sosial
Tidak baik
5

2. Uji daya nilai


Tidak baik
H. Tilikan
1. Derajat tilikan
Tilikan derajat 1 yaitu Os menyangkal total terhadap penyakitnya.

V. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital

: tampak baik
: compos mentis
: TD
:120/80 mmHg

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Telah dilakukan pemeriksaan pada pasien Ny. R berusia 49 tahun
pendidikan terakhir SD tidak tamat , pasien anak ke 2 dari 3 bersaudara. Saat ini
pasien tidak bekerja hanya dirumah saja pasien tinggal bersama suami dan 1
anak nya, anak yang 1 tinggal dikawal bersama anak dan istrinya sedangkan
anak yang ke 2 telah meninggal dunia 6 tahun yang lalu..
Pada tanggal 19 juni 2015 dilakukan pemeriksaan pada pasien dengan
melakukan kunjungan ke rumah, dengan keluhan suami pasien, pasien kembali
agresif dan berteriak- berteriak.
Dari hasi alloanamnesa suami pasien, pasien sering melihat ada pesta di
luar rumah sering memanggil- manggil pasien terkadang ada yang meraba dan
mengejek pasien.
Keluhan yang dialami berawal dari sering capek dan demam dan berobat
kepuskesmas, tetapi demam terus berlanjut dan tak kunjung sembuh berlangsung
hampir 2 bulan sampai pada akhir nya kondisi pasien seperti sekarang ini.
Lingkungan tempat tinggal pasien kurang nyaman, karena dibawah
rumah pasien air laut, antara rumah satu dengan rumah yang lain nya berdekatan
tetangga sering melihat pasien tetapi kondisi rumah pasien terlihat rapi.
Dari pemeriksaan status mentalis didapatkan mood iritable, afek yang
tidak serasi. Selama wawancara pasien sangat tidak kooperatif, tidak bisa
6

menjawab pertanyaan dengan baik artikulasi tidak jelas, tidak bisa kontak mata,
dan pasien juga sulit untuk berkonsentrasi
Pada saat pemeriksaan pasien di dapatkan halusinasi visual, halusinasi
auditorik, dan juga halusinasi taktil. Juga masih ditemukan waham kebesaran.
Derajat tilikan 1 yaitu pasien menyangkal total terhadap penyakitnya.

VII.

FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan riwayat gangguan pasien , ditemukan adanya riwayat
pola perilaku yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan
suatu gejala yang menimbulkan suatu penderitaan (distres) dan menimbulkan
disabilitas dalam aktivitas kehidupan sehari- hari. Dengan demikian,
berdasarkan Pedoman dan Diagnosis Gangguan jiwa edisi III (PPDGJ III),
dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.

Diagnosis Aksis I
Diagnostik pasien ini ditegakan berdasarkan anamnesa dan juga
pemeriksaan fisik. Dari anamnesa didapatkan pasien menunjukan gejalagejala yang berkaitan dengan gangguan skizofrenia paranoid (F20.0),
terkadang mengamuk dan marah- marah, halusinasi pasien sangat kurang
kooperatif dan menjadi sangat agresif .
Menurut PPDGJ III :
Termasuk Skizofrenia karena memenuhi kriteria:
Adanya halusinasi visual, halusinasi auditorik, halusinasi taktil
Semua gejala Skizofrenia fase aktif yang berlangsung lebih dari satu
bulan
Tidak disebabkan oleh penyakit otak

Pasien

mengalami halusinasi visual melihat ada pesta- pesta

diluar rumah, dan pasien memiliki halusinasi auditorik sering mendengar


7

seseorang sering memanggil- manggil dan sering mengejek pasien,


kemudian memiliki halusinasi taktil pasien merasakan ada yang sering
meraba pasien. Selain pasien mempunyai halusinasi pasien juga
mempunyai waham kebesaran dimana pasien mengakui, pasien ada lah
orang yang paling terpandang atau berpengaruh serta memiliki kekayaan
dan suci disini. Berdasarkan gejala dan tanda yang ditemukan pada
pasien, diagnosis lebih diberatkan pada F20.1 yaitu Skizofrenia
hebefrenik.

Diagnosis Aksis II
Dari hasil alloanamnesis dengan keluarga pasien, serta dari hasil
observasi

terhadap

pasien,

tidak

ditemukan

adanya

gangguan

kepribadian, pasien orang yang mudah bergaul dengan para tetangga

sekitar rumahya.
Diagnosis Aksis III
Dari hasil alloanamnesis serta pemeriksaan fisik, tidak ditemukan
kondisi medic yang berhubungan dengan kondisi pasien pada saat ini,
dapat disimpulkan belum ada diagnosis ada aksis III.

Diagnosis Aksis IV
Pasien dan keluarganya terlihat memiliki masalah ekonomi,
suaminya bekerja sebagai nelayan dan sedangkan pasien sendiri dulunya
bekerja berjualan kue keliling menggunakan gerobak.

Diagnosis Aksis V
Skala GAF saat ini 20-11 ( bahaya mencederai diri / orang lain,
disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri).

Pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari- hari seperti mandi


membersihkan rumah, memasak, kemampuan bersosialisasi dengan
lingkungan tidak baik

VIII. EVALUASI DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


Aksis I
: Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
Aksis II
:Aksis III
:Aksis IV
: Terlihat memiliki masalah ekonomi
Aksis V
: GAF 20-11 bahaya mencederai diri / orang lain, disabilitas
sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri.

IX.

PROBLEM
A. Organobiologi : Faktor genetik gangguan jiwa dimiliki adik dari ibunya
pasien
B. Psikologis
: Terdapat halusinasi dan waham
C. Lingkungan : kurang nyaman untuk ditempati

X.

PERENCANAAN TERAPI
A. Farmakoterapi
1. Haloperidol
: 3x1
Dosis

: PO: 5-15mg/hari
IM: 5-10mg setiap 4-6jam atau 50 mg setiap 2-4
minggu

2. Arkine
Dosis

: 3x1
: PO :5-15 mg/ hari

3. Nuzip
Dosis
4. Diazepam
Dosis

: 2x1
: 25- 100 mg
:3x1
:PO: 10 mg
IM : 5-10 mg
5. Chlorpromazine (CPZ) : Injeksi
Dosis
:IM: 50 mg

B. Psikoterapi dan intervensi psikosial


a. Memberikan psikoterapi edukatif , yaitu memberikan informasi dan
edukasi tentang penyakit yang diderita, faktor resiko, gejala, faktor
penyebab, cara pengobatan, prognosis dan resiko kekambuhan agar
pasien tetap taat minum obat dan segera datang ke dokter bila
gejala serupa muncul dikemudian hari. Dijelaskan juga bahwa
pengobatan berlangsung lama, adanya efek samping obat dan
pengaturan dosis hanya boleh diatur oleh dokter.
b. Memberikan psikoterapi suportif dengan memotivasi pasien untuk
terus minum obat secara teratur, serta memiliki semangat untuk
sembuh. Juga memberikan dukungan atas hal- hal positif yang
dapat dilakukan pasien dalam kehidupan sehari- hari.
Terhadap keluarga
a. Informasi dan edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien,
gejala, kemungkinan penyebab, dampak, faktor- faktor pemicu
kekambuhan dan prognosis sehingga keluarga dapat memberikan
dukungan kepada pasien
b. Meminta keluarga untuk mendukung pasien, mengajak pasien
berinteraksi dan beraktivitas serta membantu hubungan sosial pasien
ketika pasien sudah kembali kerumah
c. Meminta keluarga untuk selalu mengingatkan pasien untuk kontrol
rutin dan minum obat secara teratur
d. Menginformasikan bahwa penyakit ini bersifat jangka panjang
sehingga dibutuhkan kesabaran dan perhatian keluarga secara penuh

XI.

PROGNOSIS
Ad Vitam

: malam .
10

Ad Functionam
Ad Sanationam

: dubia ad malam
: dubia ad malam

Faktor yang memperburuk prognosis:


Pasien tidak mau minum obat
Pasien sudah lama menderita penyakit hampir 2 bulan

XII.

DISKUSI
Diagnosa pasien ini ditegakan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan penderita menunjukan gejala
gejala yang berkaitan dengan gangguan jiwa skizofrenia yaitu skizofrenia
hebefrenik (F20.1). Jika dilihat dari perjalanan penyakit pasien belum terlihat
mengalami perbaikan dikarenakan baru di bawa ke RSAL dan pasien sendiri
pun tidak mau minum obat.
Skizofrenia merupakan penyakit kronik. Sebagian dari kehidupan mereka
berada dalam kondisi akut.
Skizofrenia hebefrenik adalah diagnosis hebefrenia untuk pertama
kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda, untuk memastikan
bahwa gambaran yang khas seperti senyum sendiri, sikap tinggi hati, tertawa
menyeringai, ungkapan kata yang diulag-nulang Terapi psikofarmaka yang
direncanakan untuk pasien adalah Haloperidol 3x1, Arkine 3x1, Nuzip 2x1,
Diazepam 3x1, Chlorpromazine injeksi
Haloperidol merupakan obat golongan butiroferon yang termasuk
antipsikotik golongan pertama (APG-1). Efek obat ini terhadap system otonom
dan antikolinergiknya sangat minimal. Haloperidol merupakan obat peperidin
yang paling sering digunakan.
Trihexiphenidyl ( arkine) adalan antikolinergik yang mempunyai
efek sentral lebih kuat dari pada perifer, sehingga banyak digunakan untuk
11

terapi penyakit Parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan


asetil kolin endogen dan eksogen.
Diazepam adalah obat oral yang digunakan untuk mengobati
kecemasan . Ini milik keluarga benzodiazepine obat, keluarga yang sama yang
mencakup alprazolam clonazepam, benzodiazepin bertindak

dengan

otak

dengan meningkatkan efek dari asam gamma-aminobutyric (GABA) di


otak. GABA adalah neurotransmitter (bahan kimia yang sel saraf gunakan
untuk berkomunikasi satu sama lain) yang menghambat aktivitas di otak. Hal
ini diyakini bahwa aktivitas yang berlebihan di otak dapat menyebabkan
kecemasan atau gangguan kejiwaan lainnya.
Chlorpromazine (CPZ) Turunan dari phenotiazine yang mewakili efek
seluruh derivate phenotiazineadalah chlorpromazine atau CPZ, turunan dari
rantai aliphatic, salah satu obat antipsikotik yang sering digunakan sebab
paling

berefek

Chlorpromazine

luas

sehingga

merupakan

obat

dikatakan

largactil

antipsikotik

(Large

turunan

action).

phenotiazine.

Mekanisme kerjanya secara pasti tidak diketahui. Prinsip efek farmakologinya


adalah sebagai psikotropik dan ia juga mempunyai efek sedatif dan antiemetik.
Chlorpromazine bekerja pada taraf susunan saraf pusat, terutama pada
tingkat subkortikal maupun pada berbagai sistem organ. Chlorpromazine
mempunyai efek anti-adrenergik kuat dan antikolinergik perifer lemah, serta
efek penghambatan ganglion yang relatif lemah. Ia juga mempunyai efek
antihistamin dan antiserotonin lemah.

12

XIII.

WAWANCARA PSIKIATRI
Wawancara dilakukan dirumah pasien, pada tanggal 19 juni 2015
jam 14:30WIB.

Keterangan
A: pemeriksa (fika)
B: Ny. R
D. Suami Ny. R
E. Kak Zaima
W: Windy

Tanya jawab:
E

: assalamualaikum buk....
B

: tunggu ye yang siap kau belaki Hahaha...hahaha... , dokter ini hebathebat ye sopan santun kite aje yang ngenges haha..haha

: buk nanti dokter muda fika mau tanya-tanya ibu boleh buk?

: iya buk boleh buk?

: iya boleh dokter... tak mau tak usah makan obat buang- buang perikse
aje dokter.

A.
B.

: (sambil memeriksa tekanan darah) santai aja ya buk?


: Iyaa.. (knok)... capek deh hahahahai...

: pak bisa betul- betul masuk obatnya pak?

:memang betul- betul saye pastikan masuk obatnya, saya tukang


masukkan obat nya

: aku takut die nunggu lama dekat tanah tu..hahahahahahaha

: dari kemaren pak tetap gini juga pak?

: iye, rilek nye tu waktu tido aje


13

: knok... knok... knok... halo halo coklat bagi coklat iye dek nak cari jodoh
dek tak usah dulu ya sekolah dulu ya sekolah sampai- sampai ya
robiatun ya tun... hahahaha capek deh....

: iyaa buk..buk normal buk tekanan darah nya ni buk

: hahahahahahahha... sehat jantung sehat segalanya hu kami ape lagu

: biasanya normal pak?

: biasenye die tinggi.

: pegi dulu ye nak nuk pegawai hahahai na die nak belaki hahaha

: dulu bagos lah semenjak 3 bulan terakhir.

: pak bapak duduk sini pak...

: pak nanti kasih nuzip nya lagi ya pak...

: iye..

: hahaha pandai betuah belakon bonto dekat pelanto endehoi

: buk nama saya fika buk, saya mau tanya- tanya buk boleh buk?

: silahkan nanya apa tak apa- apa hahahahai..

: udah berapa lama mulai sakit?

: ntah lah lupe lupe, mom mom mom aje...uah aki angan ojom

: la ade sekitar 3 bulan lah...

: dikeluarga nya tak ada sakit seperti ibu pak?

: tidak tidak tidak ade, tapi mak cik nye ade..

: ohh mak cik nya, berarti mak cik tu pak?

: ha, adik mak die ni, adik beradik mak die ni ade 5 orang

: ibu berapa bersaudara pak?

: die ni ramai juga sekitar 4

14

: eh banyak...

: ibu anak keberape buk?

: anak tiga hahahaha

: die ni anak ke 2 mak satu bapak, mak die ni 2 dulu

: buk, ibu masih ingat tak tempat lahir ibuk dimana?

: di tarempak loh.. cape deh.. lah masuk jalan 50 ni tahon berape lahir
cocok an sejalan kan

: nama ibuk siapa buk?

: Rosnawati..

: umur nya buk?

: 49 hahahahahahaha

: yang sakit satu mak satu bapak ada tak pak?

: tak ada mak cik dia aje... itulah yang maam die nye cume mak cik die
tulah

: die noh die noh tak taulah orang awak orang awak

: ibu terakhir sekolah tamat apa buk?

: SD pun tak tamat

: sekarang ibu kerje ape ni dirumah ni?

:ibu rumah tangga lah hahahaha... ni ape la bersih- bersih rumah begajibegaji..begolo begolo manis dek.

: ini kan baru beberapa hari pak pastikan kalau obatnya masuk ya pak

: ye upik... hahahaha

: Upik siape buk?

: upik sedare die lah lahir diterempak masa nggak tau sih

15

F
B

: la lama tak balek buk..


:ibuk juga lama tak balek tapi ibuk bisa bahasa melayu bisa, bahasa cina
bisa, bahasa inggris bisa i love you pulang lah sudah cukup terima
kasih.

: la...la... la.. meracau pulak

: sabar ya buk fika nanya sebentar ya?

: kemaren pak, bapak bawa ibu karena ngamuk- ngamuk itu ya?

: ha iye... die la agresif

: la berape lama pak?

: la 2 bulan lebih lah

: eh bosan lah nak sembayang lah..

: die tukan awal mula nya capek- capek biase aje kan..

: capek kenapa pak?

: die kan jualan kue keliling pakai gerobak, awal nye tu sakit kan demam
jadi ye berlanjut- berlanjut demam tadi la ini penyakit e

: demam nya dulu di kasih obat tak pak?

: obat- obat begitulah obat puskesmas

: turun demamnya atau tetap tinggi?

:dia bukan demam tinggi, demam-demam biase aje cuma penyakit tu


berlanjut macam gini

: sebelumnya dulu ibuk nggak pernah seperti ini pak?

: tidak- tidak pernah, saya sangka kemaren demam-demam biase aje kan
iye capek kan

16

: habis itu kan dibawa ketempat dr. Syaiful kan sempat tenang nggak
ibuk?

: dari rumah sakit pas sampai kerumah die tetido tenang itu sampai jam 6
di kasih obat kan die sambung tido lagi kan sampai pagi besok

: ada ngomong- ngomong lagi nggak pak?

: ada pas siang, malam dia makan pil ini die tidur die

: semenjak ibu makan obat tu pak menurut bapak ada perubahan nggak
ibu pak?

:ye serase macam gitulah belum nampak lagi de, ade ade sikit kalau dulu
kan die berani- berani sangat, kalau sekarang la agak kurang la

:siapa namanya ibu ini hahaha, bapak ini ape pak allah huakbar allah
maha besar

: kalau sebelum makan obat berani nya gimana tu pak?

: berani tu die ngamuk- ngamuk banting- banting

: lelek ambil ubat ye buk

: lelek tu kenape buk?

: lelek tuk yak.. tetetelek kayak ikan lelek

: lelek siapa bu?

: lelek- lelek pak syam, tapi dia sudah minta maaf die marah ini apa pa?
Knok darling i love you abang inta saya kan hahahahahha

: anak ibu berapa buk?

: tiga

: siapa namanya buk ingat tak?

: ri. Rizal, roy rizua, wani nisuri ( tepuk tangan)

17

: pintar ibuk tepuk tangan- tepuk tangan

: yang anak pertama tu sudah kawin di kawal sane laki- laki, laki- laki no.
2 itu umur 8 tahun meninggal nye ni sekarang ni udah 6 tahun kalau
hitung-hitung sudah 14 tahun
B

: sudah 14 tahun not- not pintar ( tepuk tangan) suami ku tersayang


tinggalkan la yang lama itu sudah berlalu biar lah berlalu yang lama
hahahhahaha..

A : ibu ada masalah nggak pak kemaren-kemaren?


D ; tak ada pulak..
A : lelek tu siapa pak?
D : lelek tu adik saya
A : nggak ada masalah kan pak?
D : Tidak..
E : omongan ibuk pak, nggak usah dimasukan kehati ya pak..
D : iya.. iyaa..
A : Pak waktu sehat ibu suka marah- marah ya pak?
B

:capek deh ok hahahahaha, azat kau gigit tangan lah zat, gigit jari lah
kamu knok... knok..

D : dia marah marah tapi tidak tiap hari


A : ibu mau kemana buk tak usah keluar
D : ha... sini-sini masuk eh... nak kemane tu
B : eh malas la kami nak duduk di luar, eh bisa gaya lama ya
E : tak apa pak, yok kita keluar aja yok

18

:capek deh diluar saja enak banyak pemandangan enak dek duduk aja
diluar. Hahahaha Buk, numpang tanya ya yang mana nama nya yang
lama cewek bapak rio syot...syot...syot... nggak lah nggak mau lah atun
robiatun sandiwara disini saja sat... sat... sat... angek kau

: Pak nanti kasih aja pak obat nya sekarang pak?

D : yang apa yang nuzip?


E : langsung 2 biji pak..
A : kita masuk aja yok buk
B

:nggak lah disini aja, selamat tinggal ium lah dulu pelakon eh tatap
muka lagi allah huakbar allah maha besar sini- sini yang lama halohalo

E : ibuk ibuk masuk dulu ya buk


B

:nggak mau kami mau bepeluk gaya lama, mana yang namanya rahmat
tunjuk tangan robiatunnnn....

A : buk... buk... tadi kan udah periksa tensi kita kasih vitamin dulu ya buk
B

:nggak mau lah lagi goyang ini knok... knok ( sambil memeluk nora)
buka lah kaa mata nya dulu

E : ibuk nggak boleh gitu..


B : syala...syala.. syala.. sulap lagi (sambil tepuk tangan)
A :ayok ibuk minum obat dulu ya pintar ibuk (sambil memberikan segelas
air)
B

:sini minum obat pintar ( membuang air yang ada gelas) alhamdulillah
alhamdulillah

D : udah di makannya?

19

E : belom pak suruh masuk dulu pak, nanti saya takut dibuangnya obat nya
B

:halo maju.. halo maju.. zat turun zat.. turun zat syat... syat.. syat...
jeng... jeng.. jeng.. aku takut dengan gaya lama mak oi allah huakbar
allah maha besar hahaaha

A : ibuk masuk ibuk masuk dulu ya buk capek nanti


B

:Robiatun ... robiatun... ble..ble.. pokik belakon ni tunggu kak sier oi...
hahahahaihahai mampus die la datang (sambil minum obat tetapi obat
dimuntahkannya)

E : buk minum vitamin biar enak


A : ibuk vitamin ini buk
B : tak mau ucuk lah iyo die yang gigik ucuk
D : eh.. eh... minum obat dulu eh.. eh..
A : ditelan buk ditelan ya buk
E : minum pakai air ditelan buk alah ini dia nggak yakin ini
D : masukan obat tu (suara membentak)
B : allah huakbar.. allah huakbar
E : pakai puyer aja.. tak apa pak
D : TELAN!
B : aduh sakit deh... buang.. buang.. buang.. aje.. buang aje..
E : tumbuk aja
B : tumbuk pun tak mau tak biase makan obat, cape deh jilbab aku lepas
A : ibuk dulu waktu masih muda banyak kawan tak buk?
B : eh banyak kawan ibuk nabi muhammad pun kawan ibuk

20

A :ibu dengan tetangga disekeliling ni sering ngomong- ngomong nggak


buk?
B

: sering terus ngomong-ngomomg allah hua akbar (sambil minum obat


yang sudah dipuyerkan) sudah buang.. buang... buang.. nanti mual perut
allah hahahahahahaaha tut... ut... tut lempar knok... knok..

A : hari ni hari apa buk?


B : hari minggu..
A : jumat..
B : nggak lah hari minggu, minggu malam
A : ingat tak buk tanggal berape sekarang buk?
B

: tak tau aku tak pandai beritung mbot...out..out.. tanggal 1 si elong


sakit si selong

A : kenapa dagu nya merah?


B : yalong duduk sini yalong ini die nak ubat
D : jatoh kemaren tu, ngamuk- ngamuk dulu tu kan untung tak boor aje
B : jualan kue orang dek, batu due batu tige beres
A : sejauh ini pak tak ada mukul orang pak
D : tak ade cume lari aje dari rumah, die sering ngomong ditanah tu ade
orang pesta, orang pesta tu manggil mangil dia
B : ini ape liat foto liat foto
D : jadi kan kate die ade pesta nah die lari lah dari rumah
A : Robiatun tu siape buk
B

: anak pak lung mak ngah di pula, ibuk nangis gara cendol secawan
ibuk merasa terhina die orang kan

21

A : siapa buk?
B

: zul.. zul.. zulkifli pulau nyamuk tulah saya tersinggung masa anak
ibuk dipinang, cendol tebeli lah di pinang ni orang kenal semua dengan
ibuk kalau ibuk menjatuhkan zul sedap betul ngape die beli yang lelek
rumah ibu kenal semue aku tidak akan pergi lagi ke pulau nyamuk
sebelum kaya yang nanyi lagu rindu tetap membela kan.

A : buk.. ibuk ada dengar suara- suara nggak buk?


B : suare zul tulah
A : ada dengar?
D : iye.. iye..
A : dia ngomong apa buk biasanya buk?
B : wek... wek.. wek..
A : ngejek- ngejek ibuk?
D : ade yang megang megang gini (meraba kaki pasien)
B : zul tu memang jahat
D : dia bilang orang yang sering nyuruh nyanyi
B ; terkesan la ibu kan dari 7 tahun oba kalian bayangkan menghina kan
D : terkadang ada yang nama supi yang manggil manggil dia
A : sering ngomong- ngomong sendiri juga ibuk pak?
D : iyaa
A : ibuk sekarang gimana perasaan badan ibuk?
B : sembuh jiwa ibuk sembuh puas hati dengan zul tu belum sembuh
A :udah berape tahun tinggal di pinang buk

22

:20 lebih dari kecil disini ibuk ni tau tak orang yang suci tau tak pakai
apa lancang kuning bejalan malam habis kekayaan zul angos

A : masih ingat tak kawan- kawan lama ibu


B

:eh jangan tanya lah banyak betambun ini gadis tepandang lo bukan
gadis pengemis inta

A : malam bisa tidur ya pak?


D : malam bisa tidur sekita jam 9 lah
A : ibuk sekarang badannya gimana buk?
B

:tak ada dari dulu badan ibuk pink, sukses merah tak menjadi putih,
putih tak kan menjadi merah ibu rosnawati terkesan gara- gara zul itu,
zul kau tak kan naik lagi harta kau akan menjadi abu kau menghina
saya mentang saya pegi ke pulau nyamuk gong.. ibunya saya sangat
sedih mendengar nya rahasia ini terbuka bukan dari saya kota tanjung
pinang kecil bagi ibuk.

:baik lah kalau begitu pak terima kasih atas waktu nya pak, nampaknya
ibu belum tenang ya pak kami permisi pamit dulu lah ya pak
assalamualaikum

D : waalaikum salam..

23

DAFTAR PUSTAKA

Ismail RI, Siste K (2013).Skizofrenia dalam : FKUI. Buku Ajar Psikiatri. Edisi Ke 2.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb J (2010). Sinopsis Psikiatri, Jilid I. Tangerang : Binarupa
Aksara.
Kay J, Tasman A (2006). Essentials of psychiatry. England: John Wiley & Sons, Ltd
Semple D, Smyth R, Burn J, Darjee R, Mintosh A (eds) (2005). Oxford Handbook of
psychiatry. Edisi e 1. UK: Oxford University Press
Tanto , Liwang F, Hanifati S, Pradita EA (2014). Kapita Seleta Kdoteran, Jilid II. Edisi
ke IV. Jakarta: Media aesculapius

24

LAMPIRAN

25

26

Anda mungkin juga menyukai