Endapan Sedimen Residual Endapan Sedimen Indra

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

ENDAPAN SEDIMEN RESIDUAL

(RESIDUAL DEPOSIT)

1. Pengantar umum genesa bahan galian


Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses
pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor
pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Tujuan utama mempelajari genesa
suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari
endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian,
membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta
membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut
Hubungan antara genesa endapan mineral (bahan galian) dengan beberapa ilmu yang
ada pada industri mineral. Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk
asalnya disebut dengan endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah terubah
melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes) disebut dengan endapan
sekunder (supergen).
2. Proses Pembentukan Endapan Residual
Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan
pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi
(baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya. Proses pelapukan
(weathering) biasanya terjadi secara fisika dan kimia.
Asal batuannya yaitu berupa batuan beku atau metamorf, mengalami pelapukan berupa
penghancuran, baik karena tekanan ataupun pelapukan alami (cuaca dan iklim) dan hancur
berubah menjadi butiran-butiran (grain). Butiran-butiran tersebut akan menumpuk
dicekungan tepat dimana batuan asalnya. Lalu

mengalami proses sedimen yaitu kompaksi dan sedimentasi.


Endapan sedimen ini umumnya membawa endapan lain yaitu berupa bahan galian
dalam bentuk unsur -unsur kimia yang terkandung dalam mineral. Endapan-endapan mineral
tersebut umumnya berbentuk badan bijih. Badan bijih yang terkandung di dalam residual
deposit yaitu badan bijih yang terbentuk akibat perombakan batuan-batuan yang mengandung
mineral bijih dengan kadar rendah, kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan serta
pelindian, dan selanjutnya mengalami pengayaan relatif hingga mencapai kadar yang
ekonomis.
Proses utama yang terjadi adalah leaching (pelindian). Sebagai contoh endapan bauksit
(hidrous alumina oksida) yang terbentuk akibat pelindian silika-alkali pada batuan asal
berupa nephelin-syenit. Contoh lain adalah endapan nikel laterit (residu) akibat pelindian
(leaching) batuan beku peridotit dan diikuti oleh proses pengkayaan supergen.
3. Endapan Sedimen Placer Residual
Endapan ini terbentuk di atas batuan asal. Akibat penguraian dan penghancuran secara
mekanis. Batuan asal mengalami perombakan. Ukuran butir yang lebih kecil atau halus.
Fragmen yang relatif lebih ringan dan mudah larut akan tertransportasi. Konsentrasi mineral
berat morfologi atau topografi yang relatif datar. Pada topografi miring terjadi perpindahan
konsentrasi mineral berat (residual) dan endapan eluvial (collovial).
Endapan Residual (Placer) terjadi karena :
a. Pelapukan mekanis dan kimiawi,
b. Mengalami pelindian (leaching),
c. Konsentrasi (residual maupun supergene enrichment).

ENDAPAN SEDIMEN RESIDUAL


4. Contoh Endapan Residual
Salah satu contoh dari endapan residual yaitu endapan Lateritik yang
meliputi dua endapan penting yaitu :
A. Endapan Nikel Laterit
Nikel laterit merupakan sumber bahan tambang yang sangat penting, menyumbang
terhadap 40% dari produksi nikel dunia. Endapan nikel laterit terbentuk dari hasil
pelapukan yang dalam dari batuan induk dari jenis ultrabasa. Umumnya terbentuk pada
iklim tropis sampai sub-tropis. Saat ini kebanyakan nikel laterit memang terbentuk di
daerah ekuator. Negara penghasil nikel laterit di dunia diantaranya New Caledonia, Kuba,
Philippines, Indonesia, Columbia, dan Australia.
Istilah "laterite" bisa diartikan sebagai endapan yang kaya akan iron-oxide, miskin
unsur silica, dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan di iklim tropis. Ada
juga yang mengartikan nikel laterit sebagai endapan lapukan yang mengandung nikel dan
secara ekonomis dapat di tambang. Batuan induk dari endapan Nikel Laterit adalah
batuan ultrabasa, umumnya harzburgite (peridotite yang kaya akan unsur ortopiroksen),
dunite, dan jenis peridotite yang lain. Profil Endapan Nikel Laterit (Gambar), Sedikitnya
ditemukan komponen (horizontal) utama (dari bawah ke atas) :

PROFIL ENDAPAN NIKEL LATERIT


a. Protolith
1). Merupakan dasar (bagian terbawah) dari penampang vertikal.
2). Merupakan batuan asal yang berupa batuan ultramafic (harzburgite, peridotit, atau
dunit).
3). Nikel terdapat (muncul) bersama-sama dengan struktur mineral silikat dari
magnesium-rich olivin atau sebagai hasil alterasi serpentinisasi).
4). Olivin tidak stabil pada pelapukan kimiawi amorphous ferric hydroxides, minor
amorphous sili dan beberapa unsur tidak mobile lainnya.
b. Saprolith
1). Fragmen-fragmen batuan asal masih ada, tetapi mineral-mineralnya pada
umumnya sudah terubah.

2). Batas antara zona saprolite dan protolith pada umumnya irregular dan bergradasi.
3). Pada beberapa endapan nikel laterit, zona ini dicirikan dengan keberadaan
pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering).
4). Dengan berkembangnya proses pelapukan, unsur Mg di dalam protholith
umumnya terlindikan (leached), dan silika sebagian terbawa
oleh air tanah.
c. Limonit
Bagian yang kaya dengan oksida besi akibat dari proses pembentukan zona
saprolite (oksida besi dominan pada bagian atas dari zona saprolite) horizon
limonit.
d. Tudung besi (erriginous duricrust, cuirasse, canga, ferricrete atau laterit residu)
Suatu lapisan dengan konsentrasi besi yang cukup tinggi, melindungi lapisan
endapan laterit di bawahnya terhadap erosi.
B. Endapan Bauksit Laterit
Merupakan endapan residual tetapi sebagian ada yang berupa endapan koluvial dan
aluvial. Terbentuk melalui proses pelapukan batuan aluminosilikat, pada kondisi
subtropis hingga tropis. Jumlahnya mencapai 90% sumberdaya bauksit dunia. Bauksit
laterit pada masa lampau terbentuk pada permukaan datar. Ditemukan sebagai bagian dari
dataran tinggi pada
masa kini.

Anda mungkin juga menyukai