Vol - VIII No.2 II P3DI Januari
Vol - VIII No.2 II P3DI Januari
PENANGGUNG JAWAB
PENYUNTING/EDITOR
http://pengkajian.dpr.go.id
02
PEMIMPIN REDAKSI
Sulasi Rongiyati, S.H., M.H.
REDAKTUR PELAKSANA
Sulasi Rongiyati, S.H., M.H.
Sri Nurhayati Qodriyatun, S.Sos., M.Si.
Achmad Sani Alhusain, S.E., M.A.
Elga Andina, S.Psi., M.Psi.
Marfuatul Latifah, S.H.I., L.L.M.
Rizki Roza, S.I.P., M.Si.
Edmira Rivani, S.Si., M.Stat.
Dewi Sendhikasari D., S.I.P., M.P.A
Sita Hidriyah, S.Pd., M.Si.
TATA LETAK
Teddy Prasetiawan, S.T., M.T.
T. Ade Surya S.T., M.M.
@infosingkat2015
http://scribd.com/Info Singkat
Abstrak
Organisasi Kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendapat
banyak sorotan berkaitan dengan kasus laporan orang hilang, dugaan aliran sesat,
sampai dengan pengusiran anggota Ormas tersebut di beberapa daerah. Penanganan
terhadap Ormas Gafatar terkendala dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi
terkait pengujian UU Ormas yang mengakibatkan Kementerian Dalam Negeri
kesulitan melakukan pengawasan terhadap ormas yang tidak berbadan hukum.
Penyelesaian permasalahan ini perlu memperhatikan 5 (lima) faktor penegakan
hukum, yaitu hukum, penegak hukum, sarana dan prasarana, masyarakat, serta
budaya. Sebagai wujud fungsi pengawasan, DPR RI, khususnya melalui komisi
terkait perlu melakukan Rapat Kerja dengan Pemerintah untuk menemukan solusi
penanganan permasalahan Ormas Gafatar ini.
Pendahuluan
Ormas Gafatar
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo,
menjelaskan sejarah terbentuknya Ormas
Gafatar dimulai dari perpecahan antara Ahmad
Mussadek dan Panji Gumilang, yang keduanya
adalah anggota Negara Islam Indonesia (NII).
Setelah perpecahan kongsi itu, Panji Gumilang
*) Peneliti Muda pada Bidang Hukum, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
E-mail: harris.sibuea@dpr.go.id, harris_sibuea@yahoo.com.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-1-
Penegakan Hukum
Secara umum penegakan hukum dapat
diartikan sebagai tindakan menerapkan
perangkat sarana hukum tertentu untuk
memaksakan sanksi hukum guna menjamin
taatnya terhadap ketentuan yang ditetapkan.
Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum
adalah suatu proses untuk mewujudkan
keinginan-keinginan hukum yaitu pikiranpikiran badan pembuat undang-undang yang
dirumuskan dalam peraturan-peraturan hukum
menjadi kenyataan. Secara konsepsional,
inti dan arti penegakan hukum terletak pada
kegiatan menyerasikan hubungan nilainilai yang terjabarkan di dalam kaedahkaedah yang baik dalam serangkaian nilai
untuk
menciptakan,
memelihara,
dan
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup
(Satjipto Rahardjo, 1983; 24).
Soerjono Soekanto menjelaskan 5 (lima)
faktor penegakan hukum yang saling berkaitan
satu dengan lainnya, yakni (Soerjono Soekanto,
1983; 5):
1. Hukum
Pasal 28 E ayat (3) UUD Tahun 1945
berbunyi Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat. Oleh karena itu, setiap orang yang
mendirikan ormas dalam rangka mewujudkan
kebebasan
berserikat
dan
berkumpul,
dilindungi
oleh
konstitusi.
Pengaturan
mengenai ormas diatur dalam UU No. 17 Tahun
2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan
(UU Ormas). Pasal 16 ayat 1, 2 dan 3) UU
Ormas mengatur mengenai pendaftaran ormas
dilakukan dengan pemberian Surat Keterangan
Terdaftar (SKT). SKT diberikan secara
berjenjang sesuai lingkupnya, yaitu nasional,
provinsi ataupun kabupaten/kota. Berdasarkan
SKT, Pemerintah dapat melakukan pengawasan
terkait dengan kegiatan yang dilakukan ormas.
Ketentuan tersebut dibatalkan melalui
Putusan MK Nomor 82/PUU-XI/2013 pada
tanggal 23 Desember 2014. Pasal 16 ayat (3)
yang mengatur klasifikasi ormas berdasarkan
lingkup pendaftaran, bertentangan dengan
UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat, sehingga ormas yang tidak berbadan
-2-
2. Penegak hukum
Upaya penanganan kasus Gafatar telah
dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia,
khususnya dalam menangani kasus orang
hilang terkait Gafatar. Irjen Nur Ali, Kapolda
Jawa Tengah, menjelaskan pihaknya masih
terus melakukan pencarian terhadap 54
warga asal Jawa Tengah yang hilang diduga
bergabung dengan Gafatar. Sementara itu
-3-
Referensi
200 Keluarga Pengkikut Gafatar Tinggal di
Kalbar: Pengikut Asal Jatim Mengaku
Jadi Pekerja Rodi, Suara Pembaruan, 15
Januari 2016.
Cara Menghindari Gafatar, Republika, 15
Januari 2016.
Fakta Seputar Gafatar, Gerakan Fajar
Nusantara, https://beritagar.id/ artikel/
berita/fakta-seputar-gafatar-gerakan-fajarnusantara, diakses 19 Januari 2016.
Fatwa Gafatar Awal Februari, Republika, 18
Januari 2016.
Gafatar Menyimpang dari Agama Islam dan
Kristen, http://m.news.viva.co.id/news/
read/722750-gafatar-menyimpang-dariagama-islam-dan-kristen,
diakses
21
Januari 2016.
GAFATAR, Kekerasan Tidak Selesaikan
Masalah, Kompas, 20 Januari 2016.
Ini
Perjalanan
Sejarah
Terbentuknya
Gafatar, http://m.news.viva.co.id/news/
read/722668-ini-perjalanan-sejarahterbentuknya-gafatar, diakses 20 Januari
2016.
Satjipto Rahardjo. 1983. Masalah Penegakan
Hukum. Bandung: Sinar Baru..
Soerjono Soekanto. 1983. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Orang Hilang Direkrut Gafatar: Begini
Penjelasan Mantan Ketua Gafatar DIY Soal
Sumber Pendanaan Organisasi, http://
news.detik.com/berita/3117762/beginipenjelasan-mantan-ketua-gafatar-diy-soalsumber-pendanaan-organisasi, diakses 19
Januari 2016.
Ormas Gafatar: Mantan Anggota Gafatar
Dipantau, Kompas, 15 Januari 2016.
Pola
Perekrutan
Anggota
Gafatar
Dengan
Berbagai
Metode,
http://
www.cnnindonesia.com/nasion
al/20160113100600-12-103924/polaperekrutan-anggota-gafatar-denganberbagai-metode/, diakses 18 Januari 2016.
5. Faktor kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang
sangat besar bagi manusia dan masyarakat
yaitu mengatur agar manusia dapat mengerti
bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, dan
menentukan sikapnya jika mereka berhubungan
dengan orang lain.
Masyarakat
hendaknya
mempunyai
budaya yang baik dengan dapat menentukan
sikapnya untuk tidak bergabung dengan ormas
apapun termasuk Gafatar yang sangat bertolak
belakang dengan agamanya masing-masing.
Sikap peduli dari masyarakat untuk melapor
kepada aparat penegak hukum setempat
akan keberadaan Ormas Gafatar yang diduga
beraliran sesat merupakan salah satu penunjang
bekerjanya penegakan hukum. Masalah terkait
Gafatar tidak dapat diselesaikan melalui
kekerasan. Kini, yang dibutuhkan adalah
pemantauan dan pembinaan terhadap pengikut
dan mantan pengikut kelompok itu.
Penutup
Penanganan
Ormas
Gafatar
dapat
dilakukan dengan memenuhi 5 (lima) faktor
penegakan hukum yaitu hukum, penegak
hukum, sarana dan fasilitas, masyaraka,t serta
budaya. Jika salah satu dari kelima faktor
penegakan hukum itu lemah maka penegakan
hukum tidak berhasil. Faktor hukum dengan
menyinkronkan regulasi tentang ormas; faktor
penegak hukum dengan memaksimalkan
kinerja aparat penegak hukum; faktor sarana
dan prasarana dengan meningkatkan anggaran
untuk
pengawasan organisasi masyarakat
yang dilakukan oleh Kemendagri, gubernur,
dan
bupati/walikota;
faktor
masyarakat
dengan meningkatkan kesadaran hukum serta
pemikiran kritis terhadap keberadaan ormas,
serta faktor budaya dengan sikap peduli untuk
menentukan sikap akan keberadaan ormas.
DPR RI, khususnya Komisi terkait (Komisi
II, Komisi III, dan Komisi VIII) bersama dengan
Pemerintah perlu melakukan Rapat Kerja
terkait permasalahan Ormas Gafatar untuk
-4-
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Abstrak
Tsai Ing-Wen (Tsai) terpilih menjadi presiden wanita pertama Taiwan setelah berhasil
memenangkan pemilihan umum (pemilu) dengan perolehan suara sebanyak 56,1%.
Kemenangannya diperkirakan akan mendorong babak baru dalam upaya kemerdekaan
Taiwan dari Tiongkok, dan dapat berujung pada ketidakstabilan Tiongkok. Transisi
politik yang akan dilewati kedua wilayah menjadi perkembangan politik global
berkaitan pada kerjasama ekonomi dan perdagangan yang telah dilakukan. Masa
depan Tiongkok dan Taiwan akan diuji dengan jalan damai atau permusuhan yang
sepenuhnya bergantung pada pilihan Tsai sendiri. Walaupun Indonesia tidak menjalin
hubungan diplomatik dengan Taiwan, hubungan kedua negara diharapkan dapat terus
meningkat mengingat kerjasama ekonomi dan perdagangan yang terus mengalami
peningkatan.
Pendahuluan
*) Peneliti Muda pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. E-mail: sita.hidriyah@dpr.go.id.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-5-
walaupun
bertikai.
Kebijakan
hubungan
diplomatik dengan memilih Tiongkok, yang juga
dilakukan Indonesia, tidak akan menyurutkan
kerjasama dalam wujud lain. Semakin
bertambahnya jumlah pemimpin perempuan di
dunia dengan kemenangan Tsai menunjukkan
bahwa kehadiran perempuan dalam politik
Asia bukan sesuatu yang baru dan menjadi
kebutuhan penting dalam mengelola serta
menata hubungan internasional.
Berlangsungnya
demokrasi
Taiwan
telah menjadi teladan di Asia tidak terkecuali
bagi Indonesia. Indonesia dengan Taiwan telah
lama membina hubungan bilateral ekonomi
perdagangan dan investasi, terkecuali politik.
Hingga saat ini Indonesia tetap memegang
prinsip satu negara yaitu Tiongkok. Masalah
Taiwan merupakan isu yang sensitif bagi
Pemerintah Tiongkok sehingga Indonesia
menegaskan untuk tidak ingin dan ikut
mencampuri urusan dalam negerinya. Indonesia
berharap agar Pemerintah Tiongkok dapat
memahami betul mengenai posisi hubungan
Indonesia dengan Taiwan dan juga sebaliknya.
Dengan terpilihnya presiden baru Taiwan,
peningkatan kerjasama Indonesia dan Taiwan
diharapkan dapat terus ditingkatkan mengingat
potensi besar yang dimiliki kedua negara.
Rujukan:
China, Economy Tests For Taiwan Presidential
Winner Tsai, The Jakarta Post, 17 Januari
2016.
Cina Tolak Akui Hasil Pemilu Presiden
Taiwan, Republika, 17 Januari 2016.
Pemimpin Oposisi Taiwan Tsai Ing-wen
Menang Pemilu, Kompas, 17 Januari 2016.
Taiwan Menyongsong Terpilihnya Perempuan
Pertama Presiden, Kompas, 16 Januari
2016.
Tsai Pertahankan Status Quo, Kompas, 18
Januari 2016.
Tsai Ing-Wen Presiden Wanita Taiwan, Sindo,
17 Januari 2016.
Oposisi Menang, Taiwan Punya Presiden
Perempuan
Pertama,
http://www.
cnnindonesia.com/internasion
al/20160117132058-113-104814/
oposisi-menang-taiwan-punya-presidenperempuan-pertama/, diakses 21 Januari
2016.
Pemilu
Taiwan
Mulai
Berlangsung,
http://www.bbc.com/indonesia/
dunia/2016/01/160116_dunia_pemilu_
taiwan, diakses 19 Januari 2016.
Penutup
Kemenangan Tsai tidak berarti hanya
kemenangan pemilu. Hasil Pemilu ini
menunjukkan bahwa rakyat menginginkan
pemerintahan
yang
lebih
banyak
mendengarkan
aspirasi
rakyatnya
serta
pemerintahan yang lebih terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kemunculan Presiden
Tsai sebagai kekuatan politik di pemerintahan
dan kelompok oposisi akan menjunjung
transisi demokrasi di Taiwan. Secara teknis,
Tiongkok dan Taiwan masih dianggap satu
negara. Taiwan dan Tiongkok diperkirakan
masih dapat bermitra secara sejajar sehingga
otomatis martabat Taiwan akan terangkat
dengan sendirinya di mata dunia internasional.
Pertemuan kedua presiden di tahun 2015
menunjukkan kepada dunia internasional
bahwa kedua negara menjalin kerjasama
-8-
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Abstrak
Hasil studi dan pengalaman empiris dalam menangani terorisme yang dilakukan PBB
menyimpulkan bahwa para teroris menganggap kondisi sosial yang mereka rasakan
hanya dapat diubah melalui kekerasan. Konsep pencegahan konvensional tidak efektif
lagi dalam upaya pemberantasan ideologi terorisme, sehingga diperlukan upaya
bersama dalam melawan musuh bersama. Kemajemukan masyarakat Indonesia dari
sisi etnik, suku, agama, pendidikan, dan ragam kelas sosial mengharuskan adanya
sosialisasi yang tepat dan dilindungi pelaksanaannya oleh peraturan yang berlaku.
Momentum Revisi Undang-Undang Anti Terorisme yang sudah disetujui untuk masuk
dalam Prolegnas 2016 menjadi awal gerakan bersama seluruh instansi yang terlibat,
seperti BNPT, Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dalam melawan terorisme secara sinergis.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Studi Kemasyarakatan dan Sosiologi Perkotaan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian
DPR RI. E-mail: y.indahri@gmail.com.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-9-
Deradikalisasi Narapidana
Terorisme
Koordinasi
horisontal
antar-seluruh
penulis dan penerbit buku pelajaran serta
koordinasi vertikal antara penulis dan penerbit
dengan pemerintah harus terus dilakukan.
Selain itu, pemerintah juga harus terus
mengawasi berbagai buku, terutama buku
pelajaran, yang beredar di masyarakat. Hal
ini mengingat masih ada buku pelajaran yang
memuat paham radikal yang menjadi konsumsi
peserta didik, bahkan di tingkat pendidikan
usia dini. Terakhir GP Ansor menemukan
sejumlah buku pelajaran tingkat Taman Kanakkanak berjudul Anak Islam Suka Membaca yang
isinya memuat unsur radikalisme, dan bukubuku tersebut beredar di kawasan Depok, Jawa
Barat.
Referensi
Afif dan Ali, Dua Mantan Napi Pelaku Teror
Thamrin,
http://www.beritasatu.com/
nasional/341950-afif-dan-ali-dua-mantannapi-pelaku-teror-thamrin.html, diakses 16
Januari 2016.
FKPT
Butuh
Payung
Hukum
Untuk
Menjalankan Pencegahan Terorisme di
Daerah, http://www.bnpt.go.id/berita.php
?id=276&token=6357ee326dc04bb67911a8
32ed617105, diakses 22 Januari 2016.
GP Anshor Temukan Buku TK Berisi
Kata Bom, Jihad, Sabotase, hingga
Gegana,
http://edukasi.kompas.com/
read/2016/01/20/14303871/GP.Anshor.
Temukan.Buku.TK.Berisi.Kata.Bom.
Jihad.Sabotase.hingga.Gegana, diakses 22
Januari 2016.
Ideologi Tak Bisa Patah Hanya dengan
Penjara, Suara Pembaruan, 18 Januari
2016.
Irjen. Pol. Drs. Arsyad Mbai, Terorisme dan
Penanggulangannya, Makalah Seminar
tentang Penegakan Hukum terhadap
Terorisme, Bandung 13 14 Oktober 2003.
Karimullah. 2011. Pendidikan Berbasis Anti
Terorisme: Studi Analisis Buku Ajar
Pendidikan Agama Islam Madrasah
Aliyah. Skripsi, UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Lapas Kesulitan Membina Napi Terorisme,
Suara Pembaruan, 18 Januari 2016.
Pakar: Sadarnya Napi Teroris Beri Harapan
Baik,
http://www.antaranews.com/
berita/497659/pakar-sadarnya-napiteroris-beri-harapan-baik, diakses
20
Januari 2016.
Revisi UU Terorisme, Pencegahan Teroris
Jadi
Prioritas,
http://baranews.co/
web/read/57568/revisi.uu.terorisme.
disiapkan.pencegahan.ruang.gerak.teroris.
jadi.prioritas#.Vp-j40_45dg, diakses 20
Januari 2016.
Sosialisasi Pencegahan Terorisme di 180
Sekolah,
BNPT
Raih
Penghargaan
dari
MURI,
http://www.tribunnews.
com/nasional/2015/10/01/sosialisasipencegahan-terorisme-di-180-sekolahbnpt-raih-penghargaan-dari-muri, diakses
21 Januari 2016.
Penutup
Ketika pemerintah sedang berupaya
melakukan revisi UU Anti Terorisme dan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pendanaan Terorisme, maka momentum ini
menjadi penting bagi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan bekerja sama dengan
Kementerian Sosial, Kementerian Agama, serta
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi untuk merevisi buku-buku keagamaan
atau buku dengan tema kewarganegaraan
guna menjadikan sosialisasi anti terorisme
terintegrasi dalam pelajaran agama dan
kebhinekaan.
Rapat Panitia Kerja Program Legislasi
Nasional 2016, yang dihadiri unsur DPR,
DPD, dan pemerintah, telah bersepakat untuk
memasukkan Revisi UU Anti Terorisme dalam
daftar prioritas Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) 2016. Dengan demikian, revisi
UU itu dapat dilakukan tahun ini, untuk
memberikan kepastian hukum terhadap
pengaturan kegiatan pembinaan, pencegahan,
dan deradikalisasi para teroris. Khusus untuk
deradikalisasi, dasar hukum diperlukan untuk
mengatur koordinasi sejumlah instansi yang
terlibat dalam program itu, seperti BNPT,
Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian
Sosial, dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pemerintah dengan memanfaatkan forum
yang telah ada dan program kementerian
atau lembaga harus mulai melakukan gerakan
yang masif dan dilakukan di seluruh wilayah
Indonesia,
untuk
mengajak
masyarakat
bersama-sama melawan teroris. Tanpa ada
kesadaran dan pemahaman bersama, sulit
- 12 -
Abstrak
Harga minyak mentah dunia terus mengalami penurunan secara signifikan. Oversupply
ditengarai menjadi penyebab dari tekanan harga ini. Kondisi ini diperkirakan akan
berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Turunnya harga minyak dunia
memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Dampak
negatif di antaranya penurunan kinerja ekspor migas, perubahan asumsi makro Indonesia
Crude Price (ICP) yang terdapat dalam APBN, serta penurunan realisasi dalam APBN terkait
pajak penghasilan minyak dan gas. Dampak positif di antaranya menurunnya biaya energi
dan transportasi sehingga dapat meningkatkan ekspor manufaktur dan nonmigas menjadi
lebih kompetitif. Pemerintah dan DPR RI diharapkan segera menghitung seberapa besar
dampak dari penurunan harga minyak dunia agar kebijakan yang diambil menjadi solusi
yang tepat di tengah guncangan perekonomian dunia.
Pendahuluan
Harga minyak Brent, yang selama
ini menjadi acuan harga minyak mentah
dunia, kembali mengalami penurunan yang
signifikan. Perubahan harga minyak sempat
menyentuh level di bawah US$30 per barel
pada perdagangan minggu ini. Terakhir kali
harga minyak menyentuh di bawah level
US$28 per barel adalah pada November
2003.
Harga minyak mengalami penurunan
yang cukup tajam dalam dua tahun terakhir.
Pada pertengahan 2014, harga minyak
sempat di atas US$100 per barel. Pada bulan
Febuari 2015 sempat mengalami kenaikan,
namun harga tersebut terus merosot
*) Peneliti Muda Ekonomi Terapan pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Penelitian, Badan Keahlian Dewan DPR RI.
Email: lisnawati.dpr@gmail.com.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 13 -
Inflasi
+1%
SPN
+1%
Nilai Tukar
Rupiah
+Rp100/US$
ICP
+US$1
Lifting
+10rb
1,1 1,5
7,6 10,3
3,7 4,9
3,4 3,9
1,6 3,0
1,1 1,5
7,6 10,3
2,0 2,4
0,8 0,8
0,2 0,4
1,7 2,5
2,7 3,1
1,4 2,6
0,1 0,5
2,5 3,9
1,4 1,7
2,2 3,4
2,6 3,8
0,5 1,0
0,1 0,5
0,7 1,3
1,4 1,7
1,4 2,2
1,8 2,6
0,1 0,3
0,1 0,5
1,8 2,6
0,8 1,2
0,7 1,2
0,4 0,8
1,0 1,0
5,1 6,4
(1,7) (1,4)
1,5 1,5
0,1 0,9
1,1 2,0
(0,5) 0,3
5,1 6,4
(1,7) (1,4)
0,9 1,8
0,1 0,9
1,1 2,0
Uraian
A. Pendapatan Negara
a. Penerimaan Perpajakan
b. PNBP
B. Belanja Negara
D. Pembiayaan
Kelebihan (kekurangan)
1,0 1,0
Pembayaran
Sumber: Kementerian Keuangan, 2015.
Minyak Dunia
Penutup
Penurunan
harga
minyak
ini
memberikan dampak positif maupun negatif
untuk perekonomian Indonesia. Pengkajian
dampak dari pelemahan harga minyak
dunia harus dilakukan secara cermat agar
Pemerintah dapat mengambil kebijakan
yang tepat dalam mengantisipasi pelemahan
harga minyak dunia. Selain itu Pemerintah
perlu mewaspadai terutama bagi sektor
migas yang akan semakin melemah apabila
penurunan harga ini berlangsung untuk
waktu yang lama. Aturan yang memudahkan
industri migas dalam negeri perlu dibuat
sehingga berbagai risiko bisa diminimalisir.
Dalam waktu dekat Pemerintah
perlu segera mengajukan APBN-P tahun
2016 dan DPR RI segera membahasnya
bersama dengan Pemerintah. Revisi asumsi,
pendapatan, belanja negara perlu segera
dilakukan. Selain itu, penting pula dibahas
bagaimana memanfaatkan penurunan harga
energi ini agar dapat memacu produktivitas
sektor industri lebih besar lagi.
Referensi
Brent Oil Price, http://www.bloomberg.com/
quote/CO1:COM, diakses 21 Januari 2016.
Harga Minyak 2016 How Low Can You Go,
http://www.republika.co.id/berita/koran/
halaman-1/16/01/11/o0rv8717-hargaminyak-2016-how-low-can-you-go, diakses
18 Januari 2016.
Harga Minyak Jeblok Menteri ESDM
Perusahaan Minyak Harus Efisiensi, http://
finance.detik.com/read/2016/01/20/164
914/3123025/1034/harga-minyak-jeblokmenteri-esdm-perusahaan-minyak-harusefisiensi, diakses 20 Januari 2016.
Harga Minyak Sudah Jatuh 75 Persen, http://
www.beritasatu.com/dunia/343249-hargaminyak-sudah-jatuh-75.html, diakses 21
Januari 2016.
Masih Tertekan Harga Minyak Dunia
Turun Ke Kisaran 28 Dollar AS,
http://bisniskeuangan.kompas.com/
read/2016/01/20/072528026/Masih.
Tertekan.Harga.Minyak.Dunia.Turun.
ke.Kisaran.28.Dollar.AS, diakses 18 Januari
2016.
Nota Keuangan Beserta Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.
2015. Kementerian Keuangan.
Untung Rugi Harga Minyak Ambruk Bagi RI,
http://bisnis.liputan6.com/read/2411017/
untung-rugi-harga-minyak-ambruk-bagiri?p=1, diakses 19 Januari 2016.
- 16 -
Abstrak
Fenomena tagar Kami Tidak Takut atau yang biasa ditulis #KamiTidakTakut
yang disebarluaskan melalui media sosial, memang mampu menimbulkan sikap
berani di masyarakat untuk tidak takut melawan aksi teror. Namun kesempurnaan
makna #KamiTidakTakut perlu terus dilakukan sejalan dengan upaya membangun
kesadaran semua elemen masyarakat untuk menerapkan kewaspadaan dini terhadap
aksi teror. #KamiTidakTakut perlu dilakukan dengan konsisten dan tidak bersifat
seremonial. Fenomena #KamiTidakTakut harus dijadikan media bagi pemerintah,
aparat keamanan, media massa, dan masyarakat untuk bersatu padu, baik secara
preventif maupun dengan melakukan aksi yang proposional, melawan aksi terorisme.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Komunikasi Politik pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: a.budiman69@gmail.com.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 17 -
Pesan #KamiTidakTakut
Perlu upaya yang sistematis untuk
membangun pemahaman, sikap dan aksi
melawan ancaman terorisme. Pemerintah
dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu
untuk menyuarakan pesan yang sama melawan
terorisme. Pesan ini wajib disebarluaskan
dengan seluruh media massa yang digunakan
oleh masyarakat, di samping juga disampaikan
melalui komunikasi tatap muka (face to face
communication). Pesan dibangun dengan makna
yang sama yaitu aksi teror apapun motivasinya,
siapapun pelakunya, apapun organisasinya, juga
apapun ideologinya hanya akan mendatangkan
kesengsaraan bagi orang banyak. Aksi teror
adalah tindakan yang bertentangan dengan nilainilai kemanusiaan universal.
Selain itu pesan #KamiTidakTakut
harus
mampu
membangun
kewaspadaan
nasional yang menuju terciptanya keuletan
dan ketangguhan masyarat, bangsa dan negara
dalam menghadapi aksi teror. Karenanya pesan
#KamiTidakTakut harus disebarkan keseluruh
masyarakat dan dibangun secara konsisten tanpa
- 19 -
Penutup
#KamiTidakTakut disebarluaskan melalui
media sosial merupakan sebuah fenomena yang
terjadi di masyarakat. Pesan diciptakan sebagai
respons masyarakat terhadap anjuran Presiden
untuk tidak takut melawan aksi terorisme.
Pesan yang disampaikan melalui media sosial
pada kenyataannya hanya dapat diterima
oleh pengguna media sosial, yang walaupun
di antara mereka tidak saling mengenal,
namun mampu menimbulkan sikap dan aksi
solidaritas.
Fenomena
#KamiTidakTakut
pada kenyataannya mampu secara cepat
membangkitkan sikap berani melawan aksi
teroris, namun sangat terbatas pada tataran
kedalaman maknanya.
Semua elemen masyarakat memiliki
kewajiban bersama dalam membangun sikap
tidak takut terhadap terorisme. Pemerintah,
aparat keamanan, media massa dan masyarakat
memiliki
tanggungjawab
sosial
dalam
mencegah dan melawan aksi terorisme. Pesan
yang dibangun melalui media sosial apapun
bentuknya tidak boleh hanya bersifat seremonial
atau hanya disampaikan pada saat kejadian teror
terjadi. Kedalaman pesan juga harus mampu
menyadarkan masyarakat untuk mengetahui,
bersikap, dan melawan aksi teror dengan tepat
dan propoisonal. Kedalaman pesan juga perlu
dibarengi dengan jaminan perlindungan regulasi
yang melingkupinya, agar aktivitas pengguna
dan pesan yang dibangun tetap berada pada
koridor yang positif.
Pada hakekatnya kedalaman pesan
yang disampaikan melalui media sosial, perlu
menanamkan sikap kewaspadaan dini di
masyarakat terhadap aksi teror baik secara
preventif maupun diwujudkan dalam bentuk
aksi kepedulian sosial. Karena muara dari
perlawanan masyarakat terhadap aksi teror,
hakekatnya digunakan sebagai pendukung dari
tugas aparat keamanan dalam mengamankan
dan menciptakan rasa aman di lingkungan
masyarakat.
Referensi:
David Holmes. 2012. Teori Komunikasi Media,
Teknologi, dan Masyarakat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Elvinaro Ardianto dan Lukita Komala Erdinaya.
2004, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar.
Bandung: Rosdakarya.
Kietzmann, Jan H., Kris Hermkens, Ian P.
McCarthy, and Bruno S. Silvestre. 2011.
Business Horizons 54: Understanding the
functional building blocks of social media.
Reed H. Blake, Edwin O Haroldsen, 2005.
Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya:
Papyrus.
Severin dan Tankard. 2008. Teori Komunikasi:
Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam
Media Massa. Jakarta: Kencana.
Putu Sastra Wingarta, Berani Yang Waspada,
Media Indonesia, 21 Januari 2016.
Aksi Tolak Teror di Sarinah, Wagub DKI: Kami
Tidak Takut, http://metro.tempo.co/read/
news/2016/01/15/064736558/aksi-tolakteror-di-sarinah-wagub-dki-kami-tidaktakut, diakses 19 Januari 2016.
Gerakan 'Kami Tidak Takut' Kuatkan
Masyarakat,
http://www.voaindonesia.
com/content/gerakan-kami-tidak-takutkuatkan-masyarakat/3148535.html, diakses
19 Januari 2016.
PBB Kagum Warga Indonesia Serukan
'Kami Tidak Takut' Teroris, http://www.
monitorday.com/detail/24247/pbb-kagumwarga-indonesia-serukan-kami-tidak-takutteroris#sthash.REvUkhKf.dpuf, diakses 19
Januari 2016.
Unggah Tagar Kami Tidak Takut, Polri Ucapkan
Terima Kasih, http://medan.tribunnews.
com/2016/01/15/unggah-tagar-kami-tidaktakut-polri-ucapkan-terima-kasih, diakses 19
Januari 2016.
Abdul Malik, KamiTidakTakut, "Mari Bersama
Melawan Terorisme", http://jalandamai.
org/2369.html, diakses 26 Januari 2016.
Amirudin Mahmud, "Kami Tidak Takut",
http://www.kompasiana.com/
amirudin
mahmud/kami-tidak-takut
_569a14fae8afbd191497ecdc, diakses 26
Januari 2016.
Rochmanuddin, Kami Tidak Takut, Ajak
Warga Jakarta Melawan terror Sarinah,
http://news.liputan6.com/read/2412470/
kami-tidak-takut-ajak-warga-jakartamelawan-teror-sarinah, diakses 26 Januari
2016.
- 20 -
TENTANG PENULIS
HARRIS Y. P. SIBUEA
harris.sibuea@dpr.go.id
SITA HIDRIYAH
sita.hidriyah@dpr.go.id
YULIA INDAHRI
Sita Hidriyah, S.Pd., M.Si., lahir di Surabaya, 18 Oktober 1982. Memperoleh gelar
S1 Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Atmajaya Jakarta pada
tahun 2005 dan gelar S2 Hubungan Internasional dari FISIP Universitas Indonesia pada
tahun 2008. Saat ini bertugas sebagai Peneliti Muda bidang kepakaran Masalah-Masalah
Hubungan Internasional pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI. Tulisan yang
telah dipublikasikan antara lain berjudul "Dinamika Permasalahan Pekerja Tambang
Indonesia pada Perusahaan Tambang AS yang beroperasi di Indonesia", "Peningkatan
Kerjasama Pembangunan Negara Indonesia dan Australia pada Penanggulangan
Bencana", dan paya Pemerintah dan Kerjasama Luar Negeri Dalam Pengentasan
Kemiskinan Menuju Pembangunan Berkelanjutan"
Yulia Indahri, S.Pd., M.A., lahir di Jakarta, 22 Juli 1974. Memperoleh gelar S1
Teknologi Pendidikan dari IKIP Jakarta tahun 1999 dan gelar S2 Development Studies
dari University of East Anglia, Norwich tahun 2003. Saat ini bertugas sebagai Peneliti
Madya Studi Masyarakat dan Sosiologi Perkotaan pada Pusat Penelitian-Badan
Keahlian DPR RI. Tulisan yang telah dipublikasikan antara lain berjudul "Kebijakan dan
Pengembangan Fasilitas Sosial Umum di DKI Jakarta", "Kebijakan dan Pelaksanaan
Pendidikan Dasar di Perbatasan", dan "Pembangunan Kesehatan Daerah di Era Jaminan
Kesehatan Nasional".
y.indahri@gmail.com
LISNAWATI
Lisnawati S.Si. M.S.E., lahir di Jakarta, 8 September 1982. Memperoleh gelar S1 dari
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Indonesia dan gelar S2
Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia. Saat ini bertugas sebagai Peneliti Muda dengan
kepakaran Ekonomi Terapan pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI. Tulisan
yang telah dipublikasikan antara lain berjudul "Kebijakan Penetapan Upah Minimum
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta", "Pembangunan Sektor Perikanan Laut dan
Pemberdayaan Nelayan", "Implementasi Sistem Keuangan Pusat dan Daerah dalam
Memperkuat Perekonomian Nasional
lisnawati.dpr@gmail.com
AHMAD BUDIMAN
Drs. Ahmad Budiman, M.Pd., lahir di Jakarta, 22 April 1969. Memperoleh gelar S1
bidang Komunikasi dari Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP) Jakarta tahun 1993 dan
S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
(2004). Saat ini bertugas sebagai Peneliti Madya bidang kepakaran Komunikasi Politik
pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI. Tulisan yang telah dipublikasikan antara
lain berjudul Bunga Rampai Keterbukaan Informasi Publik, Peningkatan Citra Bangsa
melalui Kemandirian Industri Pertahanan, dan Mekanisme Pengaduan Masyarakat ke
DPR RI.
a.budiman@gmail.com
02
Artikel yang dimuat dalam INFO SINGKAT meliputi hasil analisa terkait masalah aktual dan strategis yang terkait
fungsi-fungsi DPR-RI.
2. Naskah dikirimkan kepada redaksi lokal pada Kamis minggu pertama dan Kamis minggu ketiga jam 16.00 WIB.
3. Jika penulis tidak mengirimkan naskah Info Singkat sampai pada batas waktu yang ditentukan, maka penulis
dianggap mengundurkan diri dari penulisan edisi tersebut.
4. Naskah ditulis dengan huruf ARIAL ukuran 12, 1 spasi, dicetak pada kertas A4 dengan margin: atas 2,54 cm;
bawah 2,54 cm; kiri 3,17 cm; kanan 3,17 cm
5. Jumlah halaman naskah yang dikirimkan kepada redaksi lokal adalah minimal 6 halaman dan maksimal 7,5
halaman.
6. Jika terdapat tabel, penulis harus menyertakan data asli dan jumlah halaman tidak boleh lebih dari 6,5 halaman.
7. Artikel ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
8. Judul ditulis dengan huruf kapital.
9. Mencantumkan nama penulis, jabatan, dan alamat e-mail pada bagian halaman pertama.
10. Sistematika penulisan: Judul, Nama Penulis, Abstrak; Pendahuluan; Isi (informasi/isu aktual, data, analisis
penulis, alternatif kebijakan); Penutup (simpulan dan rekomendasi), dan Referensi
11. Abstrak dituliskan di bawah judul dan nama penulis dengan huruf Arial ukuran 11, 1 spasi sebanyak maksimal 150
kata.
12. Sumber kutipan dari buku ditulis dalam bentuk catatan perut.
Contoh:
(Mulyadi, 2015; 15)
13. Kutipan dari sumber lain seperti surat kabar, situs, dll, sumber dituliskan langsung di referensi.
14. Penulisan referensi diurutkan sesuai urutan alfabet dengan tata cara seperti contoh berikut:
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, Media Indonesia, 24 September 2013.
Warga Miskin Ngawi Kesal Ikut Program BPJS Diharuskan Bayar Iuran, http://www.
tribunnews.com/regional/2014/01/13/warga-miskin, diakses 15 Januari 2014.
Juha I. Uitto dan Asit K. Biswas. 2000. Water for Urban Areas: Challenges and
Perspectives. Tokyo: United Nations University Press.
Moon, M. & Kim, K. S. (2001). A Case of Korean Higher Education Reform: The Brain
Korea 21 Project. Journal of Asia Pacific Education Review, Vol. 2, No. 2, 96105.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2010. Pengarusutamaan Gender dalam
Parlemen. UNDP.
15. Redaksi melakukan rapat pada hari Jumat Minggu Pertama dan Minggu Ketiga untuk memberikan masukan atas
naskah info singkat yang masuk ke Redaksi.
a. Untuk naskah yang dinyatakan oleh Redaksi Info Singkat memerlukan revisi mayor, penulis dapat
dibantu oleh penulis lain (peneliti bidang yang bersangkutan atau redaksi bidang) dengan konsekuensi
mencantumkan nama penulis yang membantu revisinya.
Revisi harus diserahkan ke Redaksi Lokal paling lambat Senin berikutnya jam 16.00.
Jika penulis tidak melakukan revisi sebagaimana masukan Redaksi info Singkat, Redaksi memutuskan
tidakmenerbitkannya.
Naskah yang dianggap membutuhkan revisi mayor berdasarkan kriteria sebagai berikut:
(1) Tidak memuat isu aktual yang disampaikan dalam latar belakang masalah
(2) Tidak memasukkan analisa penulis terhadap permasalahan yang dimunculkan dalam latar belakang;
(3) Tidak terdapat kesimpulan dan rekomendasi yang bermanfaat bagi tugas dan fungsi DPR.
b. Untuk naskah yang dinyatakan oleh Redaksi Info Singkat memerlukan revisi minor, revisi naskah diserahkan
penulis ke Redaksi masing-masing bidang paling lambat Rabu jam 12.00.
c. Redaksi masing-masing bidang mengoreksi naskah hasil revisi penulis dan menyerahkan pada editor Info
Singkat paling lambat pada hari Rabu minggu pertama dan minggu ketiga jam 16.00.