Bab Iii
Bab Iii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Metode
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment
dengan rancangan Pretest and Posttest non equivalent control group
dengan memberikan terapi madu pada anak dengan diare usia 1 5 tahun
sebagai intervensinya. Oleh sebab itu, rancangan ini disebut juga non
randomized pretest posttest design. Dilakukan pretest (O1) diikuti
intervensi (X) kemudian dilakukan posttest (O2). Penelitian tidak
melakukan randomisasi pada alokasi sampel untuk kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol, sehingga penentuan kriteria inklusi digunakan
untuk meminimalisir ketidakseimbangan karakteristik antar kelompok
(Dharma, 2011).
Tabel III.1
Rancangan Penelitian.
Pretest
Intervensi
X4
Kelompok Eksperimen
O1
Pemberian Madu
X1
Kelompok Kontrol
Keterangan :
O1
Posttest
O2
X5
O3
Terapi Standar
X2
O4
X3
O2
O3
O4
X1
62
X2
X3
X4
X5
pengamatan
atau
Keterangan :
n
= Jumlah sampel
dengan rumus
= 0,7
63
= 28,4 = 28 Responden
= 30 Responden
Maka dari hasil perhitungan diperoleh 30 orang responden sebagai sampel
penelitian.
Kriteria sampel, yaitu :
a. Kriteria Inklusi :
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dimasukkan atau yang
layak untuk diteliti. Kriteria inklusi yang layak dalam penelitian ini
adalah :
1)
Anak dengan diare usia 1 5 tahun.
2)
Tidak ada kelainan kongenital pada saluran cerna.
3)
Kunjungan pertama untuk penyakit diare.
4)
Tidak menderita penyakit penyerta yang berat atau gizi buruk.
5)
Tidak dalam kondisi imunodefisiensi.
6)
Ibu/pengasuh bersedia berpartisipasi dalam penelitian, mampu
membaca dan menulis serta mampu berkomunikasi secara verbal
dan nonverbal.
64
7)
pada anak.
b. Kriteria Eksklusi :
Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dimasukkan
atau tidak layak untuk diteliti.
1) Anak mengalami komplikasi berat akibat diare.
2) Dalam perjalanan penyakit menjadi dehidrasi berat dan menjadi
diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
III.3 Langkah Langkah Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu. Selanjutnya peneliti mengadakan pendekatan
dengan pasien dan ibu/pengasuh sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Kemudian responden akan diberikan terapi madu sebagai
intervensinya.
Adapun proses pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Tahap Persiapan :
a. Meminta surat izin pada bagian institusi pendidikan Profesi Ners,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta.
b. Menyerahkan surat izin tersebut kepada Kepala Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu.
2. Tahap Pelaksanaan :
a. Hari pertama, melakukan pengkajian berdasarkan kriteria inklusi
dan kontrak kesediaan menjadi responden, jika responden setuju
maka peneliti akan memberikan madu beserta lembar observasi
pasien. Peneliti juga menjelaskan dosis terapi madu dan petunjuk
pengisian pada lembar observasi.
b. Hari ke 2 sampai dengan hari ke 5, intervensi terapi madu selama 5
hari dan evaluasi frekuensi diare setiap hari melalui telepon dengan
orangtua/pengasuh responden.
c. Hari ke-5 intervensi, evaluasi akhir pemberian terapi madu
terhadap frekuensi diare pada anak yang diberikan intervensi untuk
mengetahui perubahan frekuensi diare selama 5 hari terakhir
dengan melakukan home visit pada keluarga responden.
Bagan III.1
Kerangka Kerja Penelitian
65
Pre Test
Intervensi
Post Test
Hari 1
Hari 1 - 5
Hari ke- 5
Pengkajian, intervensi
Via telepon
Home visit
Post
Test
Terapi Madu
Pre
Test
3 x sehari (20g)
d. Analisa data
Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisa untuk
diberikan
bertujuan
untuk
intervensi
madu.
menjelaskan
Analisis
atau
univariat
mendeskripsikan
nilai
dibawahnya
dan
setengah
lagi
Variabel
Karakteristik Responden (Usia,
Analisis
Mean, Median, Standar Deviasi
Jenis Kelamin)
(SD), Presentase
66
Karakteristik Orangtua
(SD), Presentase
Mean, Median, Standar Deviasi
Responden
(SD), Presentase
2) Analisa Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh
terapi madu terhadap frekuensi diare pada anak usia 1 5
tahun. Dalam analisa ini menggunakan dua jenis uji bivariat
yaitu uji T independent dan uji T dependent sebagai berikut
(Hastono, 2010) :
intervensi
dan
kelompok
kontrol
dengan
67
Keterangan :
d
S_d
: Jumlah sampel
Keterangan :
Z : Wilcoxon
T : Jumlah jenjang / rangking yang kecil
n : Jumlah sampel
Tabel III.3
Analisa Bivariat
68
No
Variabel
1 Rata rata frekuensi diare anak Rata rata frekuensi diare
kontrol
sebelum anak
kelompok
Uji Data
Uji T dependent
Uji T dependent
kontrol
diberikan terapi
3
Rata
rata
penurunan
Variabel
Rata rata penurunan Uji T independent
frekuensi
intervensi
terapi madu
setelah
diberikan
diare
diberikan terapi
anak