Anda di halaman 1dari 20

PENGKAJIAN

SISTEM
MUSKULOSKELETAL
NURIYA

ANAMNESIS
Gambaran umum status kesehatan pasien
Data subjektif: awitan masalah dan

penanganan yang sudah dilakukan


Persepsi dan harapan pasien
Masalah kesehatan lain: DM, penyakit
jantung, ISPA
Riwayat pemakaian obat dan respon terhadap
obat pereda nyeri
Riwayat alergi
Pemakaian alkohol, tembakau, penggunaan
obat lain
Kemampuan pasien untuk belajar, status
ekonomi, pekerjaan terkini rencana

TANDA UMUM KELAINAN


TULANG, OTOT DAN SENDI
PERSENDIAN
Nyeri adalah masalah yang paling umum dari

gangguan muskuloskeletal.
Penting untuk mengetahui lokasi dari nyeri,
kualitas maupun tingkat keparahannya dan
waktu terjadinya nyeri.
Kekakuan Pada penyakit rheumatoid arthritis,
kekakuan pada persendian biasanya terjadi
pada pagi hari dan setelah periode istirahat.
Pembengkakan, panas dan kemerahan pada
sendi, keluhan ini dikaji untuk mengetahui
apakah terdapat inflamasi akut. Keterbatasan
gerak penurunan rentang gerak biasanya

TANDA UMUM KELAINAN


TULANG, OTOT DAN SENDI
OTOT
Nyeri pada otot biasanya dirasakan seperti
KRAM atau kejang pada otot.
Kelemahan Otot perlu diketahui lama terjadinya
keluhan, lokasi apakah terdapat distropi pada
otot tersebut.
Kelemahan Otot dapat diindikasikan sebagai
adanya gangguan muskuloskeletal atau
neurology.

TANDA UMUM KELAINAN


TULANG, OTOT DAN SENDI
TULANG
Nyeri pada fraktur karakteristik nyeri tajam dan
keluhan semakin parah jika ada pergerakan.
Meskipun demikian keluhan nyeri pada tulang
biasanya tumpul dan dalam yang juga
mengakibatkan gangguan pergerakan.
Deformitas keluhan ini dapat terjadi karena
trauma dan juga mempengaruhi rentang gerak.
Ini perlu dikaji dengan lebih teliti dan data yang
terkait dengan waktu terjadinya trauma serta
penanganan yang dilakukan perlu diidentifikasi

TANDA UMUM KELAINAN


TULANG, OTOT DAN SENDI
PENGKAJIAN FUNGSIONAL
Pengkajian ini terkait dengan kemampuan
pasien dalam melakukana aktivitas sehari-hari
( ADL).
Meliputi personal hygiene, eliminasi berpakaian
dan berhias, makan kemampuan mobilisasi
serta kemampuan berkomunikasi

PEMERIKSAAN FISIK
DEWASA
PF-MUSKULO.ppt

PENUNJANG
Bone X-Ray
X-Ray merupakan salah
satu jenis pemeriksaan
yang dapat memberikan
gambaran kondisi
keadaan tulang sesorang,
apakah ada fraktur,
infeksi tulang seperti
osteomiletis, kelainan
bawaan, destruksi sendi
pada klien arthritis,
osteoporosis tahap lanjut
atau tumor baik fase
awal atau yang telah
metastase.

X-Ray Fracture

PENUNJANG
X-Ray Osteomielitis

PENUNJANG
X-Ray Skoliosis

PENUNJANG
X-Ray osteosarcoma

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CT SCAN
Computed Tomography digunakan untuk
mengidentifikasi lokasi dan luasnya cedera yang sulit
teridentifikasi oleh pemeriksaan lain.
Sehingga CT Scan mempunyai tujuan untuk
mengevaluasi cedera ligament, tendon dan tulang
serta dapat mengetahui adanya tumor secara spesifik.
Bagi klien yang diamputasi pemeriksaan ini berfungsi
untuk mengidentifikasi lesi neoplastik , osteomielitis
dan pembentukan hematoma.
Pemeriksaan ini dapat atau tidak menggunakan zat
kontras. Waktu yang digunakan kurang lebih 60 menit.

PENUNJANG
CT SCAN

PENUNJANG
MRI ( Magnetic Resonance Imaging ).
MRI merupakan teknik scaning diagnostic yang non
invasive dan menggunakan medan magnet.
Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi
tentang tulang, sendi , kartilago, ligament dan
tendon.
Klien dengan keluhan nyeri leher dan pinggang
dapat diketahui dengan MRI untuk melihat
kemungkinan adanya herniasi.
Kelebihan dari MRI adalah klien tidak terpapar oleh
ion-ion radiasi. MRI penting dalam pengkajian untuk
mengetahui perbaikan dari suatu pembedahan
ortopedik.

PENUNJANG
ANGIOGRAPHY
Merupakan teknik pemeriksaan untuk mengetahui
kondisi struktur vaskuler.
Arteriografi dilakukan dengan cara memasukkan
zat kontras radioopak melalui arteri.
Setelah diinjeksi area tersebut di foto rongent. Hal
ini untuk mengetahui sirkulasi/ perfusi jaringan
apakah masih baik atau buruk.
Biasanya dilakukan untuk mengetahui perfusi
jaringan pada area yang akan diamputasi. Setelah
dilakukan tindakan klien dianjurkan untuk istirahat
kurang lebih 12 24 jam dan dibebat elastis guna
mencegah terjadinya perdarahan paska injeksi

PENUNJANG
ATROSCOPY
Untuk mengetahui adanya robekan pada kapsul
sendi atau ligament penyangga lutut, bahu, tumit,
pinggul, pergelangan tangan dan
temporomandibular.
Pemeriksaan ini merupakan tindakan endoskopi
yang memungkinkan pandangan langsung ke
dalam ruang sendi.
Setelah dilakukan pemeriksaan ini, klien dianjurkan
istirahat kurang lebih 12 24 jam dan diberikan
bebat elastis pada area pemeriksaan.

PENUNJANG

ATROSCOPY
Sebelum dilakukan prosedur ini, terutama bila
pemeriksaan pada bagian sendi ekstremitas bawah,
pastikan klien mampu menggunakan alat Bantu
jalan seperti crucht. Crucht digunakan oleh klien
hingga klien mampu menunjukkan kemampuan
berjalan tanpa pincang.
Setelah dilakukan pemeriksaan ini maka yang perlu
diperhatikan perawat adalah pengkajian TTV, status
neurovaskuler pada area kaki : cek pulse, warna,
temperature, dan sensasi serta observasi tandatanda infeksi, termasuk panas, bengkak, nyeri,
kemerahan dan pengeluaran cairan.

PENUNJANG

BONE DENSITOMETRY
Pemeriksaan untuk mengetahui kadar mineral dalam
tulang dan kepadatannya untuk mendiagnosa penyakit
osteoporosis.
Faktor yang mempengaruhi/ mengganggu hasil densitometri
tulang
Barium. Bila dilakukan pemeriksaan paska pemberia
barium hasilnya tidak terlalu bermakna kecuali setelah 10
hari dari waktu pemasukan zat kontras ini.
Pengapuran pada vertebra posterior, arthritis sclerosis.
Aneurisme pada aorta abdominal yang disebabkan oleh
karena pengapuran.
Penggunaan alat-alat metal, sehinga alat alat ini harus
dilepas sebelum pemeriksaan.
Riwayat fraktur tulang yang mana telah mengalami proses
penyembuhan.

PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN DARAH
Pemeriksaan darah lengkap
Haemoglobin (lebih rendah bila terjadi perdarahan
karena trauma)
Hitung leukosit (meningkat saat terjadi infeksi)
Bleeding Time.(BT), Clothing Time (CT)
Pemeriksaan kimia darah
Kalsium
Fosfor

(berbanding terbalik dengan nilai kalsium)


Fosfatase asam
Fosfatase alkali

PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN DARAH

Pemeriksaan kimia darah


Tiroid, kalsitonin, hormon paratiroid dan vitamin D
mengevaluasi metabolisme tulang
Kadar serum kreatinin kinase (CK) dan Serum
Glutamic-Oxaloacetat transaminase, aspartat
aminotransferase - meningkat pada kerusakan
otot
Aldolase meningkat pada penyakit otot (distrofi
otot dan nekrosis otot skelet)

PEMERIKSAAN URIN
Kadar kalsium urin meningkat pada destruksi tulang
(disfungsi parathyroid, tumor tulang metastase,
mieloma multipel)

Anda mungkin juga menyukai