OLEH
DR. ANATONA, M. HUM
DRS. PURWO HUSODO, M. HUM
TUGAS KELOMPOK
Diskusi kelompok tentang tokoh-tokoh
filsafat sejarah seperti: Plato, Aristoteles
Augustinus, Giambattista Vico, Ibnu
Khaldun, G. W. F. Hegel, Karl Marx,
Auguste Comte, Wilhelm Dilthey, Oswald
Spengler dan Arnold Toynbee.
TUGAS MANDIRI
Membuat reporting reading buku-buku yang
berkaitan dengan filsafat sejarah seperti:
Buku dari Mestika Zed, Pengantar Filsafat
Sejarah.
Buku dari Ankersmit, F.R, Refleksi Tentang
Sejarah: Pendapat-Pendapat Modern tentang
Filsafat Sejarah.
HERMENEUTIKA
Hermeneutika
Referensi: Ankersmit, Refleksi Tentang Sejarah
(1987:153-186); Newton, Menafsirkan Teks
(1990)
28
LATAR BELAKANG
Berasal dari bahasa Yunani Hermenes (Yunani): Penerjemah
Dipelopori oleh Giambattista Vico (1668-1744) dan Johann G.
Herder
Frederick Schleiermacher (1768-1834), seorang ahli teologi
Jerman zaman Romantik, tertarik bagaimana teks-teks
tertentu (Alkitab) harus ditafsirkan seperti sebuah percakapan
Sebagai pendiri hermeneutika modern Schleiermacher
berpendapat bahwa hermeneutika bisa digunakan untuk
menafsirkan teks-teks yang bersifat umum di luar konteks
agama
Hermeneutika kemudian dikembangkan oleh Wilhem Dilthey
SUBSTANSI
Pemahaman terhadap ilmu-ilmu kemanusiaan
(humaniora) meliputi ilmu-ilmu budaya dasar dan
ilmu-ilmu sosial yang menafsirkan hasil kegiatan
(aktivitas) manusia
Sebuah teks harus dipahami secara 1) gramatikal;
dan 2) kejiwaan
Setiap percakapan baik lisan maupun tulisan
dilakukan lewat prosedur gramatikal bahasa yang
memiliki struktur namun dipengaruhi pula oleh latar
belakang kehidupan orang yang bercakap-cakap
tersebut
HERMENEUTIKA BUKAN
ARGUMENTASI
Hermeneutika bercakap-cakap dan berdebat dengan
masa lalu
Masa lalu terdapat dalam teks jadi kita bercakapcakap dengan teks
Argumentasi menempatkan unsur rasionalitas
matematis yang diterima oleh semua lawan bicara
berupa penjelasan tentang gejala di luar ilmu alam di
luar aktivitas manusia
GUNA HERMENEUTIKA
Hermeneutika
melaksanakan
tugas-tugas
epistemologi
yang
berusaha
menunjukkan
kemungkinan mengenai pengetahuan historis dan
menemukan cara untuk mendapatkannya
Menafsirkan teks-teks dari masa silam
Menerangkan perbuatan seorang pelaku sejarah
TEORI INTERPRETATIF
Penafsiran dan Penerjemahan
Menemukan Makna Dari Peristiwa Melalui
Teks dan Fenomena/Perilaku Sosial
Hermeneutika
FAKTA
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengan
istilah fakta
Kalau menjawab sertai dengan fakta-fakta
Faktanya berbicara demikian
TPF (Tim Pencari Fakta) kasus Munir
Apa yang dimaksud dengan fakta?
FAKTA SEJARAH
Ada fenomena/ gejala/ even/ kejadian/
peristiwa di alam semesta
Ada yang sudah terjadi pada masa lalu dan
ada yang sedang terjadi, dan kemungkinan
yang akan terjadi
PENGERTIAN
Pernyataan
Fakta pada prinsipnya adalah pernyataan, atau rumusan
atau istilah dalam rangka pemikiran tertentu yang dapat
dibuktikan ada atau tidak adanya dalam kenyataan, atau
dalam dunia realitas
Jadi fakta bukanlah kenyataan itu sendiri. Fakta bukan apa
yang dilihat, atau dirasakan, melainkan apa yang
diungkapkan melalui lisan dan tulisan tentang apa yang
dilihat atau dirasakan wujudnya.
Fakta adalah kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang
merupakan deskripsi atau penggambaran dari pernyataan
atau realitas yang dingkapkan baik melalui tulisan maupun
lisan.
SIFAT FAKTA
Tunggal
Multi (kompleks)
Tergantung dari pernyataan dari kenyataan itu.
Satu kenyataan dapat muncul banyak fakta.
Dalam ilmu, fakta tidak muncul dengan sendirinya
namun perlu dicari dan diungkapkan oleh para ilmuwan.
Baik gejala maupun fakta baru berarti bila sudah
dijabarkan
CONTOH FAKTA
Pernyataan proklamasi kemerdekaan Indonesia
tangal 17 Agustus 1945 (sesungguhnya terjadi)
Kuliah-kuliah terdahulu, riwayat hidup, dan lain-lain
Fakta-fakta tersebut menuntut bukti sumber sejarah
seperti teks proklamasi, absensi kuliah, akte
kelahiran, dan lain-lain.
Kekeliruan terhadapat pernyataan juga dapat
menghasilkan fakta baru.
KATEGORI FAKTA
1. Fakta keras (hard-fact) yaitu fakta-fakta yang biasanya sudah diterima
selaku benar sebagai suatu kenyataan (realitas) benar pada dirinya
(self-evident) dan karenanya tidak diperdebatkan lagi. Fakta itu sudah
mapan (established) dan tak mungkin dipalsukan lagi. Contoh
Sukarnaolah yang membacakan teks proklamasi RI
2. Fakta mentah (cold-fact) atau secara harafiah diterjemahkan dengan
fakta dingin. Fakta ini masih perlu dibuktikan lagi dengan fakta-fakta
yang lain karena tidak mapan sehingga perlu diperdebatkan lagi.
Contoh sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara
3. Inferensi ialah ide-ide atau benang merah yang menghubungkan
antara satu fakta dengan fakta lainnya secara logis. Contoh dalam
menulis biografi (riwayat hidup kita mencoba menghubungkan fakta
pendidikan di SD dan di SMP). Inferensi bukan fakta melainkan
semacam pernyataan yang dalam pengertian ilmiah disebut hipotesa
artinya konklusi atau pertimbangan logis yang menjelaskan hubungan
atau pertalian antara fakta-fakta.
4. Opini, suatu pernyataan (statement) yang mirip dengan inferensi akan
tetapi lebih bersifat konklusi pribadi, seperti penilaian, prasangka,
yang tidak mempertimbangkan pendapat umum melainkan pendapat
pribadi. Contoh Proklamasi RI 17 Agustus merupakan klimaks
perjuangan bangsa Indonesia.
43
PENGERTIAN SEJARAH
1. Totalitas dari peristiwa masa lampau umat
manusia (sejarah dalam artian objektif)
2. Rekaman atau pengetahuan atas kejadian
masa lampau (sejarah dalam artian subjektif)
3. Sebuah cabang ilmu pengetahuan
OBJEKTIVITAS SEJARAH
Sikap objektivitas harus dicapai sesuai dengan
prosedur atau metode ilmu sejarah
Objektivitas yang berlaku dalam sejarah haruslah
objektif yang menerangkan fakta-faktanya secara
cermat, tepat, dan konsisten menurut sudut
pandangnya
Tidak berat sebelah
Menghindari netralitas
KEKELIRUAN
Pemahaman objek studi yang berbeda-beda
Memaksakan hukum-hukum ilmu alam dalam
ilmu sosial
KEUNIKAN
Disebut unik karena gejala tersebut secara
hakiki jika (dan hanya jika) bentuk itu berbeda
dengan bentuk-bentuk lainnya.