Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hal
Kata Pengantar .....................................................
ii
PENDAHULUAN ....................................................
Kegiatan Belajar...................................
15
A. Pendahuluan..........................................
17
18
18
2. Rangkuman .......................................
67
67
67
D. Daftar Pustaka.......................................
67
68
A. Pendahuluan..........................................
69
69
69
2.Rangkuman ........................................
134
134
ii
134
135
136
A. Pendahuluan .........................................
137
139
1.Uraian Materi..................................
139
2.Rangkuman ....................................
174
176
176
176
177
A. Pendahuluan .........................................
178
180
1.Uraian Materi..................................
180
2.Rangkuman ....................................
203
206
206
206
207
A. Pendahuluan .........................................
208
209
iii
209
2.Rangkuman ....................................
229
229
C. Daftar Istilah...........................................
229
229
230
A. Pendahuluan .........................................
231
231
231
2.Rangkuman ....................................
232
232
232
D. Daftar Pustaka.......................................
232
iv
Nasionalisme ASN
Nasionalisme
A. PENDAHULUAN
1. Tinjauan Mata Diklat
ASN Sebagai
Pelaksana
Kebijakan
Publikb
ASN sebagai
pelayan
publik
ASN sebagai
perekat dan
pemersatu
bangsa
Sila
Sila1
Sila
Sila2
Sila
Sila3
Sila
Sila4
Sila
Sila5
bahan pembelajaran
bahwa
setiap
pegawai
ASN
harus
memiliki
Bahkan
kemampuan
tidak
sekedar
wawasan
mengaktualisasikan
saja
nasionalisme
tetapi
dalam
pegawai
ASN
memiliki
orientasi
berpikir
Nasionalisme
Pegawai
ASN
dapat
mempelajari
publik
dan
senantiasa
menempatkan
dalam
setiap
langkah-langkah
nilai-nilai
kejujuran,
keadilan,
tidak
korupsi,
Nasionalisme
2. KEGIATAN BELAJAR
a. Mengapa Nasionalisme itu Penting
Makna
nasionalisme
secara
politis
merupakan
manifestasi kesadaran nasional yang mengandung citacita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk
merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan
maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun
lingkungan
masyarakat,
bangsa
dan
bangsanya
sendiri,
sekaligus
tidak
disebut
chauvinisme.
Sedang
dalam
arti
luas,
menempatkan
persatuan
kesatuan,
kepentingan
pribadi
atau
kepentingan
bangsa
dan
negara;bangga
sebagai
rendah
diri;mengakui
persamaan
derajat,
sesama
mencintai
bangsa;menumbuhkan
sesama
sikap
manusia;mengembangkan
saling
sikap
tenggang rasa.
Nasionalisme
yang
lahir
secara
alamiah
karena
adanya
cita-cita
bangsa
kebangsaan,
berkembang
yakni
menjadi
pikiran-pikiran
yang
bangsa
mengembangkan
untuk
mewujudkan jati
perilaku
sebagai
diri,
serta
bangsa
yang
wawasan
kebangsaan
itu
ialah:
wadah
Nasionalisme
10
nasional
dengan
penekanan
bahwa
dan
udara
di
atasnya
secara
tidak
nasional
yang
meliputi
aspek
politik,
11
bangsa
Indonesia
tentang
diri
dan
berperan
untuk
membimbing
bangsa
Wawasan
nusantara
sebagai
cara
Nasionalisme
12
dan
mengaktualisasikannya
dengan
semangat
Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Visitasi
3) Nonton Film Pendek
4) Diskusi Kasus
5) Bercerita Kisah Ketauladanan
6) Merumuskan Komitmen
7) Aktualisasi Nilai
c.
Proses Pembelajaran
1) Pembelajaran mata diklat Nasionalisme ini diawali
dengan penjelasan mengenai ruang lingkup materi
nasionalisme, sasaran belajar yang akan dicapai,
tahapan
pembelajaran
pembelajaran.
dan
output
tahapan
13
visitasi,
obyek/lokus
dilakukan
peserta.
membuat
catatan
merefleksikan
visitiasi,
apa
yang
harus
Peserta
prajabatan
akan
pengalaman
perasaan,
kesan,
visitasi
yang
nilai-nilai
yang
diperolehnya
terkait
dengan
tujuan
yang
kemudian
dapat
diketik
sebagai
memutar
film
pendek
tematik
yang
Peserta
kemudian
diminta
untuk
setelah
nonton
film,
kemudian
dirumuskan
pembelajaran (P-3);
oleh
kelas
sebagai
produk
Nasionalisme
14
para
tokoh/aparatur/pejabat
publik
diminta
menceritakan
kembali
kisah
memberikan
kasus
kepada
setiap
solusi
dan
alternatif
penyelesaian
komitmen
bersama
bahwa
setiap
dan
15
8) Tahap
pembelajaran
fasilitator
menugaskan
pada
bagian
pesert
untuk
akhir
agar
membuat
MODUL I
Nilai-nilai Nasionalisme
Pancasila bagi ASN
(Sila 1 dan 2)
16
17
A. PENDAHULUAN
Pada
modul
ini
peserta
akan
mempelajari
Nilai-nilai
berkembang
dalam
artian
yang
sempit,
tetapi
jiwa
dan
semangat
nasionalisme
yang
luas
dengan
diawali
visitasi
atau
ceramah
Nasionalisme
18
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Uraian Materi
a. Proses Pembelajaran
Penjelasan tentang nilai-nilai Pancasila bagi ASN ini
dilakukan setelah proses pembelajaran visitasi ke
obyek yang relevan dengan pembelajarn nilai-nilai
Pancasila
atau
ceramah
dengan
mengundang
19
b. Materi Pembelajaran
1) Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Menjalankan Tugasnya.
Sejarah Ketuhanan dalam Masyarakat Indonesia
Sesudah sejak zaman dahulu kala agama mempengaruhi
sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Agamaagama lokal telah mempengaruhi masyarakat Indonesia
sejak ribuan tahun lalu. Agama Hindu dan Budha telah
mewarnai kehidupan masyarakat sejak 14 abad yang
lalu. Sedangkan agama Islam dan Kristen secara
berturut-turut memberi pengaruh sejak 7 abad dan 4
abad yang lalu.
batu)
harus
dengan
lancar.
Animisme
ini
biasanya
Nasionalisme
20
cara
cara
penyembahan
hidup
seiring
masyarakatnya.
dnegan
Saat
fenomena alam
21
proses
kolonialisme
Belanda
mengusik
Proses
sekularisasi
politik
di
Indonesia
mendapat
sekuler
bergaya
Eropa,
organisasi
Badan
Penyelidik
Usaha
Persiapan
Nasionalisme
22
Komunitas-komunitas
keagamaan
ini
Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, ulama (baik ulama
tradisional maupun modern) berperan penting dalam
merintis
mendirikan
kemerdekaan.
sekolah
Mereka
atau
berperan
madrasah,
dalam
organisasi
Islam
(1908)
dalam
bidang
ekonomi,
23
diri
dalam
keindonesiaan
dengan
besarnya
pembentukan
bangsa
pengaruh
Indonesia,
keagamaan
nilai-nilai
dalam
tentang
dengan
mengagungkan
keduniaan.
Nasionalisme
24
Namun
sebenarnya,
perbedaan
pandangan
kedua
Islam
umumnya
berasal
dari
lingkungan
digulirkan
oleh
Mohammad
di luar dua
Hatta
dan
25
Dalam
pidatonya
pada
Juni
1945,
Soekarno
perwakilan.
Lebih
dari
itu,
Soekarno
Nasionalisme
26
Sementara
pada
alinea
terakhir
pembukaan
yang
Kemudian ditambah
dengan
dengan
tujuh
kata
berikut:
kewajiban
BPUPK
adalah
menyiapkan
usaha-usaha
27
bahwa
pemnbukaan
UUD
tersebut
mendekati
tokoh-tokoh
Islam
agar
bersedia
Islam
menyetujui
pencoretan
tujuh
kata
Nasionalisme
28
Perspektif
Teoritis
Nilai-nilai
Ketuhanan
dalam
Kehidupan Bernegara
Titik temu antara agama dan negara pada akhirnya
memberi berkah bagi Indonesia menuju negara modern
dan
demokratis.
Modernisasi
dan
demokratisasi
29
lalu
mengembangkan
toleransi
sesuai
dalam
membuat
kebijakan
sesuai
amanat
pemerintah
yang
telah
dipilih
secara
demokratis.
Nasionalisme
30
Akibatnya
muncul
keadaan
dimana
penyatuan.
diferensiasi.
Relasi
Diferensiasi
ini
baru
ini
dimaknai
dinamakan
sebagai
31
atas
agama
ketidakpercayaan
yang
publik
justru
pada
menimbulkan
agama.
Dengan
dengan
otoritasnya
masing-masing
dengan
penganut
agama
lain.
Kedua,
dengan
Nasionalisme
32
dengan
doktrin)
dan
mengedepankan
imparsialitas
rasionalitas
(bukan
(mempertimbangkan
33
menjadikan
nilai-nilai
moral
ketuhanan
menjamin
kemerdekaan
masyarakat
dalam
Nasionalisme
34
ketuhanan
menjadi
sumber
motivasi
bagi
35
Nasionalisme
36
Kisah Nyata:
37
Nasionalisme
38
tidak
bernegosiasi
dengannya,
jangankan
begitu
Surat
tilang
berpindah
tangan,
rebuwes
saat
itu
dalam
39
menjadi
bubur
dan
ketetapan
hatinya
untuk
tetap
mbok
tangkep
sopo
heh..ngawur..ngawur!
Komisaris
Nasionalisme
40
Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa, beliau ngaku salah
..dan memang salah! brigadir Royadin menjawab tegas.
Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku, kok
malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur.Ini bisa panjang, bisa
sampai Menteri ! Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh
Menteri Kepolisian Negara.
rebuwes
tanpa
mengikut
sertakan
Brigadir
saat
belum
habis jam
dinas,
seorang kurir
datang
41
keruang
komisaris
yang
saat
itu
tengah
Nasionalisme
wilayah
Jogjakarta
42
bersama
keluarganya
dengan
meminta
43
Nasionalisme
44
andil
dalam
menumbuhkan
nilai
kekeluargaan
45
Pada abad ke-19, pengaruh Barat semakin kuat pada masa liberal
dan dilanjutkan pada abad berikutnya dengan kebijakan Politik Etis
oleh Belanda. Kekuasaan rezim liberal di Belanda membuat
parlemen Belanda bisa mengintervensi negeri-negeri jajahannya.
Mereka mendesak pemerintah kolonial untuk meningkatkan usaha
pertanian, perkebunan, dan perindustrian di negeri jajahan. Ambisi
ekonomi
tersebut
membutuhkan
infrastruktur,
birokrasi,
dan
Nasionalisme
46
berhimpun
bersama-sama
merintis
kemerdekaan
Indonesia.
dengan
dan
cara
mengadopsi
teknologi
modern
metode,
dengan
ilmu
tetap
47
Dua pelopor gerakan modernisasi Islam adalah Jamal al-Din alAfghani dan Muhammad Abduh. Keduanya sepakat bahwa
tujuan utama gerakan Islam adalah kebangkitan Islam secara
politik. Sementara al-Afghani lebih menekankan perjuangan
politik
(dengan
seruan
Pan-Islamisme),
Abduh
lebih
di
nusantara.
Mereka
mulai
melakukan
usaha
Nasionalisme
48
49
selaku
ketua
menyampaikan
pentingnya
Pada
hari
pertama
persidangan
BPUPK,
ia
Nasionalisme
50
sembari
meremehkan
bangsa
lain.
Disamping
Perspektif
Teoritis
Nilai-nilai
Kemanusiaan
dalam
Kehidupan Berbangsa
Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 terjadi bersamaan dengan
semangat melepaskan diri dari penjajahan di negara-negara
Asia dan Afrika. Keinginan untuk menentukan nasib bangsa
sendiri sekaligus juga karena kemenangan negara-negara
demokrasi Barat, membuat banyak negara yang baru merdeka
memilih menganut sistem pemerintahan demokratis.
51
Nasionalisme
52
universalisme
dan
partikularisme.
Pendukung
politik
masyarakat
dimana
HAM
akan
diterapkan.
53
kondisi
masyarakat
tidak
lagi
relevan.
Akibat
Globalisasi
menuntut
saling
ketergantungan
antarnegara
karena tidak ada satu negara pun yang bisa berdiri sendiri.
Namun, dampak globalisasi diterima negara-negara secara
berbeda-beda.
Pada
satu
sisi,
globalisasi
menimbulkan
maju.
Pada
sisi
lain,
globalisasi
menimbulkan
negatif
bagi
negara
Dunia
Ketiga.
Kesenjangan
Nasionalisme
54
bangsa
Indonesia
berasal
dari
pandangan
merendahkan
perwujudan
Indonesia
martabat
kemanusiaan.
merdeka
merupakan
Sehingga
cara
dalam
55
tapi
juga
mempertimbangkan
bagaimana
pemerintahan
global
atau
dunia.
dalam
negeri
dan
Jangan
sampai
lebih
Nasionalisme
56
namun
mengabaikan
kemanusiaan
masyarakat
57
sejarah
Indonesia
perjuangan
terkait
kemerdekaan
perjuangannya
dalam
petani
menjadi
korban
konspirasi
penguasa
dan
Nasionalisme
58
berhadapan
dengan
kekuasaan,
bahkan
terkadang
Melihat kondisi tersebut, Oto tidak terima dengan kondisi yang dia
anggap sebagai ketidak adilan. Pengusaha perkebunan harus
mengembalikan
tanah
tersebut
kepada
rakyat.
Upaya
Oto
59
dilakukan
Otto
menggambarkan
betapa
semangat
Nasionalisme
60
Kemanusiaan.
Menurut
Soekarno,
61
itulah
yang
menjadi
pegangan
baginya
dalam
dengan
tegas
menyatakan:
Kalau
itu
memang
tahun
1948,
beliau
selalu
meyalani
kepentingan
Nasionalisme
62
atau dipenjara. Pada Era Bung Karno, Yap pernah menulis surat
kepada presiden, yang isinya meminta agar membebaskan
sejumlah tahanan politik seperti M Natsir, Moh Roem, Mochtar
Lubis, Soebadio Sastrosatomo, Syahrir dan HJC Princen. Yap
pernah membela pedagang pasar senen yang usahanya digusur
oleh pemilik gedung.
63
yang
membantu
mendedikasi
sesama
di
hidupnya
daerah
untuk
kepulauan.
Nasionalisme
64
65
Dalam peristiwa itu, Ibu Rabiah harus berbagi nasi yang dimasak
dari beras seliter untuk 14 orang per hari. Sebagai bahan bakar, ia
menggunakan kayu dari puing-puing kapal yang rusak terhantam
karang. Dalam menjalankan tugasnya, suster Ibu Rabiah memang
harus menggunakan perahu dan melawan ombak. Itu dilakoninya
dengan ikhlas. Tujuannya hanya satu: mendatangi orang yang
membutuhkan pertolongannya. Ke pelosok mana pun Ibu Rabiah
datang untuk menolong. Ia mendedikasikan hidupnya untuk orang
banyak sepanjang 30 tahun. Tanpa keluh, tanpa bosan, tanpa lelah.
Ibu Rabiah tidak malu mengakui perbuatannya ketika harus
memberikan cairan infus yang sudah kadaluarsa lima tahun kepada
pasiennya. Itu terjadi 10 tahun lalu. Di Pulau Sapuka, penyakit diare
mewabah dan persediaan cairan infus sudah habis, sementara satu
pasien dalam kondisi sekarat. "Cairan infus yang ada tinggal
peninggalan teman yang sudah pindah tugas. Saya ragu-ragu juga,
Nasionalisme
66
67
..
3. Soal Latihan
C. DAFTAR ISTILAH
..
D. DAFTAR PUSTAKA
http://www.inilah.com/news/read/politik/2008/08/16/44178/suste
r-apung-pernah-terdampar/
http://www.modernisator.org/tokoh/SusterApung
http://info-biografi.blogspot.com/2010/04/ibu-hj-andirabiahsuster-apung.html#eW4Par6D1IJ1g0H9.99
MODUL 2
Nilai-nilai Nasionalisme
Pancasila bagi ASN
(Sila 3 s/d 5)
68
69
A. PENDAHULUAN
....
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Uraian Materi
a. Pemahaman dan Implementasi Sila Persatuan
Indonesia bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
Menjalankan Tugasnya
Pendekatan Historis
Secara Geopolitik, Indonesia menurut istilah Soekarnoadalah Negara lautan (archipelago) yang ditaburi oleh pulau
pulau, atau yang sekarang dikenal dengan istilah Negara
Kepulauan. Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia terdiri
dari 18.108 pulau dan 6000 diantaranya berpenduduk (Data
UNEP 2003). Dari 7,9 juta km luas total luas wilayah
Indonesia, 3,2 juta km km2 merupakan wilayah laut
territorial dan 2,9 juta km2 lainnya masuk dalam perairan
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan sisanya sebanyak 1,8
juta km2 adalah wilayah daratan. Dengan demikian, luas
lautan Indonesia mencapati 2/3 dari total wilayah Indonesia.
Nasionalisme
70
mengembangkan
artefak
budaya
yang
lebih
71
Pendapat
lainnya
menyatakan
bahwa
jenis
manusia
daerah
Levan
(Mediterania).
Ketika
dunia
Dataran
ahli
memperkirakan
bahwa
dataran
sunda
Nasionalisme
72
diri
menyebarkan
ke
berbagai
belahan
dunia,
benih
benih
peradaban
yang
lantas
telah
di
Australia
yang
dikenal
dengan
Austro
ke
barat
menyebar
di
daerah
Sumatera,
73
dan
setelah
Indonesia
menjadi
Negara
dan dinamisme.
kepercayaan
dari
masa
System
prasejarah
penyembahan dan
nusantara,
terus
Nasionalisme
74
prasasti
prasasti
berhuruf
pallawa
yang
hingga
keluar
negeri.
Kerajaan
Sriwijaya
hampir
semua semenanjung
Malaka,
dan
75
Berbarengan
dengan
berkembangnya
kerajaan
Hindu
Nasionalisme
76
Belanda
membentu
perusahaan
kongsi
VOC
merupakan
sebuah
perusahaan
imperialism
Eropa
dengan
proyek
tidak
punya
otoritas
mencampuri
persoalan
77
VOC
dari
yang
semula
kongsi
Nasionalisme
78
Tumbuhnya
Kesadaran
Nasionalisme
Purba
dan
Nasionalisme Tua
Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya
kesadaran nasionaslime di Indonesia. Pertama; kesadaran
Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism), dan kedua;
Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism). Nasionalisme purba
muncul dalam masyarakat yang masih sederhana, dimana
kesadaran tersebut mengikuti struktur kesempatan politik
yang dimungkinkan oleh rezim kolonialisme, perkembangan
sarana komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial.
Bentuk
kesadaran
nasionalisme
purba
lebih
bersifat
79
Dagang
Islam),
Kelompok
Intelektual
yang
kemajuan,
kesejahteraan
umum
dan
pentingnya
yang
berfungsi
perhimpunan perhimpunan.
sebagai
jembatan
diantara
Nasionalisme
80
adanya
kesamaan
historis,
kesamaan
mitos,
kesepakatan
dan
kontrak
sosial
yang
81
Dalam
konteks
Indonesia,
kesadaran
nasional
serta
keberadaan
Negara
Kolonial
yang
asing.
merupakan
memandang
bahwa
konsep
kemanusiaan
kebangsaan
secara
yang
inheren
di
Nasionalisme
82
historis
tradisi
kekuasaan
dan
kebudayaan
83
nasional
tetap
dan
harus
bahasa
ditopang
nasional
oleh
(bahasa
terpeliharanya
Ada
tiga
aliran
besar
dalam
memandang
masalah
dan terpenggal,
Nasionalisme
hadirnya
84
Negara
bangsa.
Menurut
John
Hutchison
Secara
etnis
lebih
homogen
dibanding
dengan
85
etno
komunal,
yang
hendak
Nasionalisme
86
87
jangka
panjang.
Dari
perspektif
primordialis,
Dari perspektif
perenialis,
etnosimbolis
berbagai
kutub
yang
saling
berseberangan.
untuk
perseorangan,
mengatasi
konstitusi
dan
faham
golongan
perundang
dan
undangan,
Nasionalisme
88
bahasa
persatuan.
Perbedaan
dimungkinkan
dengan
Impelementasi
Nilai
Persatuan
Indonesia
Dalam
melaksanakan
sila
ketiga
Pancasila
dalam
dengan
membangkitkan
sentiment
suatu
bersama,
gerombolan
dengan
manusia,
ungkapan
meskipun
khasnya:
agamanya
Jadi
berwarna
asla
turunannya
bermacam
macam,
asal
89
kebangsaan
keragaman,dan
mengakui
terbagi
dalam
manusia
golongan
dalam
golongan.
Marxis
yang
hanya
mengenal
ide
nyata.
Sebagai
persenyawaan
dari
perbedaan
suatu
bangsa
mestinya
tersendiri
memiliki
ragam
karakter
unsurnya.
Nasionalisme
90
dan
multikulturalisme
yang
dapat
prinsip
prinsip
kehidupan
public
yang
lebih
saling
memperkaya
khazanah
budaya
dan
Indonesia
adalah
nasionalisme
yang
91
Dalam
besarnya
mencintai
rasa
tanah
memiliki
air
dan
dan
keturunan
tidak
menghalangi
mbok
bakul
beras.
Tukang
bakul
beras
pun
Nasionalisme
92
Kisah diatas bagian kecil dari sosok Sri Sultan yang memenuhi
janjinya ketika menyampaikan pidato penobatannya pada 18 Maret
1940. Ketika itu beliau menyatakan: izinkanlah saya mengakhiri
pidato ini dengan berjanji, semoga saya dapat kerja untuk
memenuhi kepentingan nusa dan bangsa, sebatas pengetahuan
dan kemampuan yang ada pada saya. Seraya kemudian
menegaskan dirinya, Walaupun saya telah mengenyam pendidikan
barat yang sebenarnya, tetapi pertama tama saya adalah dan tetap
orang Jawa. Sri Sultan Hamengkubuwono pun dikenal sebagai
pemimpin yang melindungi rakyatnya dan memosisikan dirinya
sebagai pengabdi rakyat dan pembela republik.
93
membangun
fasilitas
ALRI
di
Cilacap,
misalnya
Nasionalisme
94
95
diplomasi
politik
mendapatkan
Indonesia
dukungan
di
PBB
internasional
sehingga
sebagai
Indonesia
bangsa
yang
Nasionalisme
b.
96
menghidupkan
kesederajatan
semua
semangat
warga
persaudaraan
dalam
pergaulan
dan
hidup
yang
menggelorakan
penuh
semangat
penindasan
kemerdekaan
dan
dan
diskriminasi
demokrasi.
97
dalam
telah
masyarakat
dipraktekkan
nusantara.
setidaknya
Nilai-nilai
dalam
unit
membuat
bermusyawarah
masyarakat
dan
terbiasa
bermufakat
dengan
terkait
kehidupan
persoalan
yang
Nasionalisme
98
martabat
pandangan
dalam
dan
pemaksaan
pergaulan
kehendak
antarsesama
atau
manusia
Praktek
demokrasi
dalam
Islam
dilakukan
oleh
Nabi
kabilah.
Umat
di
Madinah
dibangun
berdasarkan
penyatuan seluruh kekuatan masyarakat tanpa membedabedakan kelompok keagamaan yang ada. Setiap warga
Madinah bisa berpartisipasi dalam kehidupan berpemerintahan
dan bermasyarakat.
99
Islam
membawa
perubahan
pada
sistem
membawa
dua
dampak:
adanya
tekanan
perlawanan
terhadap
tekanan
kolonial
yang
Nasionalisme
100
dan
percetakan,
klub-klub
sosial
bergaya
Eropa,
hanya
memberikan
nasehat
kepada
Gubernur
101
pada
kapitalisme
dan
saat
itu
sebagai
kolonialisme,
perlawanan
mempengaruhi
tehadap
tumbuhnya
kedaulatan
rakyat
dengan
semengat
Beberapa
anggota
yang
lain
mengemukaan
Nasionalisme
102
adalah
adanya
prinsip
permusyawaratan
atau
perwakilan.
menjadi
ajang
memperjuangkan
aspirasi
beragam
golongannya.
Fungsi
kedua,
semangat
untuk
satu
golongan
atau
perorangan.
103
Lincoln
mendefinisikan
demokrasi
sebagai
tiga
prasyarat
dalam
pemerintahan
yang
perkembangannya,
demokratis
dibentuk
dan
bagaimana
dijalankan,
pemerintahan
muncul
beragam
Akibatnya,
muncul
berbagai
model
dan
bentuk
Nasionalisme
104
pendiri
bangsa
memilih
model
demokrasi
105
model
ini
sama-sama
memandang
kekuasaan
Nasionalisme
106
partai
politik.
Adanya
kemajemukan
dengan
pilihan
demokrasi
konsensus
berupa
demokrasi
kesejahteraannya,
seperti
kesehatan
dan
pendidikan.
Legitimasi
politik
tidak
diserahkan
kepada
107
bukan
menggunakan
kekuasaan.
Maka,
dalam
para
pendiri
bangsa
untuk
membangun
Karena
itu,
demokrasi
yang
diterapkan
di
Indonesia
Nasionalisme
108
kekeluargaan
di
antara
keragaman
bangsa
sila-sila
Pancasila
lainnya,
yakni
ketuhanan,
109
yang
memudahkan
mengutamakan
dalam
kepentingan
menemukan
kata
umum
sepakat
ini
dalam
diambil
dengan
cara
musyawarah
mufakat.
politik
permusyawaratan
dan
pemerintahan
juga
dijalankan
saja.
dalam
Demokrasi
berbagai
pilar
dalam
bidang
ekonomi,
sosial,
hukum,
dan
Nasionalisme
110
demokrasi
sosial,
pelayanan
publik
berperan
dalam
permusyawaratan
para
juga
penyelenggara
menghendaki
negara.
adanya
Idealitas
sistem
diharapkan
dapat
menjadi
warga
negara
yang
dalam
menjalankan
partisipasi
politiknya.
Untuk
111
Masyumi
dikenal
sebagai
(Republik
kembali
menjadi
Indonesia
NKRI
Serikat)
(Negara
Nasionalisme
112
mengancam
kelangsungan
bangsa
justru
lebih
sebagai
perdana
menteri,
Natsir
sangat
Pancasila
sebagai
dasar
Negara
Indoensia.
113
dengan
Hatta,
dengan
wakilnya
Radjiman
Nasionalisme
114
Wedioningrat.
terhadap
Atas
saran
keanggotaan
Soekarno,
PPKI
ada
penambahan
diantaranya
Kasman
115
tokoh
Islam
agar
bersedia
mendekati
mengganti
kalimat:
itu.
Dengan
demikian,
akhirnya
kubu
Islam
Nasionalisme
116
Tentrem
Karta
Raharja.
Demi
mewujudkan
merupakan
kemakmuran.
suatu
Dikatakan
rangkaian
harapan,
dari
karena
gugus
setelah
117
diperlukan beberapa syarat yang menurut Soekarnodiistilahkan dengan syarat ruhaniah, syarat badania, syarat
material dan spiritual mental. Syarat syarat tersebut telah
ada didalam bumi Indonesia dan kalbu rakyat Indonesia.
yang
menyatukan
Jawa,
Sumatera,
hingga
Pada perkembangan perekonomian Indonesia zaman PraModern atau abad ke-18 masehi, memperlihatkan bahwa
sungai dan lautan sebagai factor penting yang menunjukkan
hubungan erat perdagangan maritim. Posisi Indonesia
sebagai Negara maritim, berada pada posisi titik silang
antara Lautan Hindia dan Laut Cina Selatan, dengan Jawa
sebagai pusatnya. Kawasan perekonomian ini dibagi
kedalam wilayah Sumatera, Timur Laut Semenanjung
Melayu, Zona Sumatera Selatan, Jawa Barat, Laut Jawa,
Nasionalisme
Bali,
118
Lombok
Sumba
hingga
laut
Maluku
yang
angkatan
lautnya
pada
1405-1433
dalam
asing,
sehingga
imperialism di Indonesia.
masuk
kolonialisme
dan
119
telah
membawa
kehancuran
dan
surutnya
kelompok
pribumi
tidak
merata
dan
terus
mengalami kemunduran.
tanah
dan
pekerja
untuk
memproduksi
Nasionalisme
120
yang
memiliki
melimpah ruah,
kekayaan
alam
yang
sangat
colonial
mengalami
kejayaan,
juga
mengalami
121
Untuk
mewujudkan
kesejahterana,
gagasan
Soekarno
keadilan
sosial
menawarkan
dan
pemikiran
di
Indonesia.
Karena
kapitalisme
Eropa
Marhaenisme
sebagai
pendekatan
dalam
Sedangkan
Muhammad
Hatta
menawarkan
perlunya
Nasionalisme
122
komunisme
yang
dianggap
mengkhianati
kehidupan
secara
kolektif.
Sjahrir
mencoba
menjembatani
mengharmonisasikan
dinamika
kekuatan
masyarakat
kekuatan
yang
dan
ada
123
yang
bisa
dilakukan
oleh
Negara
dalam
untuk
memenuhi
keperluan
hidup
secara
Nasionalisme
124
yang
mewajibkan
semua
orang
untuk
Perspektif Teoritis
Ada tiga pendekatan teoritik dalam melihat gagasan
keadilan
sosial
dan
kesejahteraan
rakyat,
pendekatan
keadilan
ekonomi
pra
pendekatan
keadilan
ekonomi
Merkantilis,
Pendekatan
keadilan
ekonomi
yaitu
merkantilis,
Pasca
dan
(i)
(ii)
(iii)
Merkantilis.
125
dijadikan
tujuan,
dan
bukan
semata
alat
cenderung
tidak
mengenal
batas,
padahal
terbatas,
(iii)
keuntungan
sebagian
masyarakat
Selain
tradisi
romawi
kuno,
pemikiran
ekonomi
pra
Nasionalisme
126
Theologica.
Ada
beberapa
kesaman
antara
perdagangan
dengan
wawasan
Meski
sangat
menghargai
dan
mendorong
budaya
127
dan
kesenangan
duniawi
yang
berlebihan
dan
perang
barangkali
dibenarkan
terhadap
Nasionalisme
128
cepat
perdagangan
dunia,
dan
eksplorasi
merasa
dihormati
karena
dianggap
memiliki
Menurut
Smith,
basis
moralitas
dalam
129
sempurna,
akan
muncul
tangan
tangan
Membumikan
Keadilan
Sosial
dalam
Kerangka
Pancasila
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri
bangsa menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi
Nasionalisme
130
partisipasi
emansipasi
bidang
dan
politik,
partisipasi
yang
bidang
sejalan
dengan
ekonomi.
Kedua
pemikiran
para
pendiri
bangsa
yang
lebih
suatu
bentuk
pemerintahan
demokratis
yang
131
berdasar
atas
demokrasi
ekonomi,
(ii)
pengembangan
struktur
yang
dan
mutu
penyelenggara
Negara,
disertai
Nasionalisme
132
kehidupan
generasi
seorang
Marie
Muhammad,
133
masih
menjadi
direktur
pembinaan
BUMN
ada
Dirjen
Pajak,
kata
Marie:
Istri
saya
harus
Nasionalisme
134
Metode Pembelajaran
Ceramah
Visitasi
Diskusi Kasus
Merumuskan Komitmen
Aktualisasi Nilai
2. Rangkuman \
..
3. Soal Latihan
..
C. DAFTAR ISTILAH
......................................................................................................
..
..
135
D. DAFTAR PUSTAKA
MODUL 3
136
137
A. PENDAHULUAN
Modul 4 ini menjelaskan bagaimana ASN dapat menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik dalam
mengaktualisasikan semangat nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat berlandaskan Pancasila dan UUD tahun
1945.
saja
tetapi
kemampuan
mengaktualisasikan
Nasionalisme
138
ASN
berorientasi
agar
pada
mampu
menjalankan
pelayanan
tugasnya
kepentingan
publik
yang
dan
publik
yang
berorientasi
pada
kepuasan
pelanggan.
139
Melalui kasus-kasus layanan birokrasi yang buruk serta kasuskasus korupsi, kolusi, dan nepotisme para peserta prajabatan
juga akan memahami apa saja masalah-masalah yang harus
diatasi dalam upaya melakukan reformasi birokrasi yang
berorientasi pada kepentingan publik.
Terakhir,
para
peserta
prajabatan
juga
dituntut
untuk
memegang teguh dua belas kode etik dan kode perilaku yang
telah diatur di dalam UU ASN, terutama dalam memegang
prinsip bahwa ASN adalah pegawai yang berintegritas tinggi
dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan
publik.
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Uraian Materi
a. Proses Pembelajaran
Penjelasan
tentang
ASN
sebagai
pelaksana
Nasionalisme
140
kemudian
mendiskusikannya
dipresentasikan
di
kelas.
dan
Hasil
selanjutnya
diskusi
kelas
b. Materi
1) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah
satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik. Thomas R. Dye dalam bukunya
berjudul
Understanding
Public
Policy
yang
maupun
diamnya
pemerintah
memiliki
kewajiban
melaksanakan
141
pelaksana
melaksanakan
segala
(eksekutor)
peraturan
yang
perundang-
di
berbagai
bidang
dan
sektor
pemerintahan.
Nasionalisme
142
oleh aparat negara yang dibedakan antara apa
yang
disebut
sebagai
kebijakan
dengan
keputusan.
Siapa
yang
publik?
dapat
Menurut
mengeluarkan
Anderson
kebijakan
(1975)
adalah
sistem
politik
yang
diakui
oleh
suatu
anggota-anggotanya
tindakan
yang
dan
mengikat
diterima
untuk
diproduksi
oleh
aparat
pemerintah
yang
lebih
berorientasi
pada
tindakan
yang
direncanakan
dan
143
hendak
diimplementasikan.
Kebijakan
pola
tindakan
yang
dilakukan
oleh
tapi
juga
ikutannya
mencakup
dalam
segala
penegakan
perundang-undangan tersebut.
Nasionalisme
144
pemerintah dapat membuat kebijakan publik
yang memaksa implementasi hukum tersebut.
oleh
kebijakan
yang
pemerintah
bersifat
disebut
positif.
sebagai
Sebaliknya,
menghindari
beberapa
campur
aktivitas
tangan
ekonomi,
dalam
misalnya,
Sifat-sifat
kebijakan
dimengerti
oleh
publik
ASN
tersebut
sebagai
harus
pelaksana
dalam
upaya
pencapaian
tujuan
145
kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilainilai oleh publik baik yang bertalian dengan public
goods (barang publik) maupun public service
(jasa publik). Nilai-nilai tersebut dibutuhkan oleh
publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik
fisik maupun non-fisik.
Perumusan kebijakan
Implementasi kebijakan
yang
mengimplementasikan
kebijakan.
yang
Implementation
berjudul
Process:
The
A
Policy
Conceptual
Nasionalisme
146
Policy
implementation
encompasses
those
transform
decision
into
Dengan
demikian,
dipahami
sebagai
implementasi
kebijakan
tindakan-tindakan
yang
mencapai
ditetapkan
tujuan-tujuan
dalam
yang
telah
keputusan-keputusan
untuk
mengubah
keputusan-
Singkatnya,
sebagaimana
Tachjan (2006),
dikemukakan
oleh
147
dilakukan
setelah
disetujui.
Jadi,
kebijakan
ASN
ditetapkan
sebagai
dan
pelaksana
dilaksanakan
oleh
administratur
atau
jika
tidak
diimplementasikan.
Pada
menjadi
implementasi
ujung
dan
tombak
operasionalisasi
dalam
kebijakan
ASN
memberikan
jaminan
Nasionalisme
148
intervensi kepentingan politik, bahkan bebas dari
intervensi atasan yang memiliki kepentingan
subjektif.
UU
ASN
dibangun
atas
dasar
sebuah
persyaratan.
Pandangan
Dalam
konteks
memberlakukan
profesionalisme,
sistem
UU
merit
ASN
(sistem
kepentingan
atasan,
bukan
untuk
149
birokrasi
juga
didasarkan
atas
dipolitisasi
menjadi
kendaraan
politik
perubahan
yang
berorientasi
jabatan
politis
yang
ditentukan
berdasarkan
kepentingan
penguasa,
berdasarkan
kompetensi.
Singkatnya,
birokrasi
setelah
yang
mengusai
reformasi
bukan
dulu
politik,
sebaliknya
yang
menguasai
politik
yang
berorientasi
melayani
pada
kepentingan
kepuasan
publik
pelanggan
(costumer-driven government).
Nasionalisme
150
apa yang diinginkan masyarakat dan pada hal
tertentu
pemerintah
juga
berperan
untuk
mentransfer,
mendistribusikan)
pihak
yang
diperintah
sebagai
keberhasila
layanan
publik
adalah
Gaspersz
dalam
Lukman
(1998:8)
akurasi pelayanan
tanggung jawab
kelengkapan
151
pelayanan pribadi
tujuan
bersama.
Weber
juga
adanya
suatu
struktur
hirarkis
yang
ke
bawah
dalam
organisasi
(a
Nasionalisme
152
governing
operations
of
the
adanya
personil
yang
secara
teknis
dalam
Perilaku
layanan
Manajemen
menjelaskan
sangat
tergantung
suatu
bahwa
pada
153
pelayanan
publik
pertama
adalah
birokratis,
direktif,
dan
hanya
yang
berorientasi
pengguna
layanan
pada
kepuasan
(customer-driven
yang
berorientasi
pelanggan
layanannya,
ini
memang
bukan
belum
birokrasi.
sepenuhnya
hingga
mengabaikan
daerah.
pengguna
Birokrasi
sering
layanannya
karena
Nasionalisme
154
dari pelanggannya secara langsung. Sumber
dana pemerintah berasal dari badan pemerintah
yang lebih tinggi, sehingga kepada merekalah
layanan
publik
umumnya
ditujukan,
bukan
mati-matian
untuk
menyenangkan
kelompok kepentingan.
penyebab
kegagalan
dalam
dan
kurangnya
trampil
dalam
sumber-sumber
melaksanakan
tugas
dan
unit-unit
lokal;
dana
untuk
tanggung
jawab;
publik
yang
berorientasi
pada
155
pelayanan
kepentingan
kelemahan
pelayanan
pemerintahan
serta
publik,
berbagai
publik
oleh
badan
persoalan
yang
umum
bukanlah
untuk
kepentingan
baik
kesejahteraan
disebabkan
oleh
pegawai,
sehingga
rendahnya
orientasi
Melaksanakan
tugasnya
dengan
jujur,
Nasionalisme
156
Melaksanakan
tugasnya
sesuai
dengan
Melaksanakan
tugasnya
sesuai
dengan
Menjaga
kerahasiaan
yang
menyangkut
kebijakan negara;
kepada
pihak
lain
yang
Tidak
negara,
menyalahgunakan
tugas,
status,
informasi
kekuasaan,
intern
dan
157
Melaksanakan
ketentuan
perundang-undangan
peraturan
mengenai
disiplin
pegawai asn.
Menurut
Kamus
Besar
bahasa
Indonesia
potensi
memancarkan
Integritas
dan
kemampuan
kewibawaan
nasional
dipahami
dan
yang
kejujuran.
sebagai
wujud
sebagai
nilai-nilai
moral.
Stephen
Nasionalisme
158
other word, conforming our words reality-integrity
is conforming to our words, in other words,
keeping
promises
and
ful-filling
ucapannya
sesuai
dengan
Hutson
(2005)
Trustworthiness
orang
yang
dalam
tulisannya
menyebutkan
memiliki
bahwa
integritas
berjudul
orangmemiliki
kemampuan di antaranya:
terbuka
dan
berani
menunjukkan
hidup.
Misalnya
ketika
seorang
159
yang
dilakukannya
itu
tidak
baik
dan
Bertindak
secara
terhormat
dan
benar.
sosialnya.
Namun,
membangun
senantiasa
menempatkan
kepentingan
Nasionalisme
160
Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter
kepublikan
yang
kuat
dan
mampu
tidak
diskriminatif
dalam
memberikan
integritas
menjadi
penting
bagi
setiap
kejujuran,
keadilan,
tidak
korupsi,
161
ASN
harus
publik
dan
mengutamakan
kepentingan
masyarakat
luas
dalam
sebagai
ujung
tombak
dalam
merespon
Sebagaimana
tanpa
ada
suatu
masalah.
dikemukakan
implementasi
sebelumnya,
maka
suatu
sehingga
karena
itu
harus
dioperasionalisasikan.
profesional
yang
negara
dan
aturan
kompeten,
dan loyal
perundang-
Nasionalisme
162
melalui sistem merit berdasarkan kompetensi
dan kompetsisi. Dengan demikian, pegawai
ASN harus menyadari dirinya sebagai bagian
dari birokrasi yang melayani kepentingan
publik yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan (costumer-driven government).
ASN
harus
berintegritas
tinggi
dalam
163
Nasionalisme
164
pendidikan,
mata
pencaharian,
sosial,
dan
dan
Pelatihan
Rehabilitasi
Bersumberdaya
Sumber: http://www.solider.or.id/2013/09/22/best-practice-advokasikebijakan-daerah-perperspektif-difabel-pengalaman-pprbm-solo
165
Nasionalisme
166
1. Ngotot
Masih ada yang berjualan di Jalan Dalem Kaum, kawasan yang
bersebelahan dengan Jalan Kepatihan. ada yang berjualan sabuk,
makanan, buah-buahan dan aksesori. Jumlahnya tidak sebanyak
hari-hari sebelumnya, saat ditanya soal aturan denda, seorang
pedagang ikat pinggang merasa tidak bersalah. "Enggak atuh. Itu
mah aturan Wali Kota saja. Kalau tetap didenda nanti pemilu
enggak akan milih dia lagi," ucap pria yang enggan disebutkan
namanya itu.
Di kawasan Masjid Agung Alun-alun yang tak jauh dari Jalan Dalem
Kaum juga masih ada asongan yang menjajakan kue dan kopi-kopi.
167
2. Kucing-kucingan
Personel Satpol PP berkeliling di zona merah, tapi PKL tak
kehilangan akal. Mereka memanfaatkan lengahnya aparat dengan
nekat berjualan sembunyi-sembunyi. Ini terjadi di Jalan Kepatihan
dan Jalan Dalem Kaum.,tak hanya PKL yang kucing-kucingan, tapi
juga pembeli. Beberapa orang malu-malu untuk menghampiri PKL .
"Ada yang mau dibeli sih, tapi takut juga. Lihat dulu aja ada petugas
atau tidak. Kalau enggak ya langsung beli," ujar Gita (24), warga
Jalan Ujungberung.
3. Bingung
Entah karena pura-pura tidak tahu, bingung, atau salah tafsir,
beberapa PKL tetap nekat berjualan. Ade Usman salah satunya.
Pedagang jambu bol ini merasa tidak dilarang berdagang.
"Yang dilarang katanya yang di roda aja. Tuh yang lain juga banyak
yang dagang," ujar pria yang berjualan di trotoar di Jalan Dalem
Kaum ini.
Nasionalisme
168
KABUPATEN BANTAENG
Inovasi Membangun Sektor Pendidikan
BUKAN CUMA MURID,
MUTU DAN STATUS GURU PUN
DITINGKATKAN
Sumber : Inovasi Kabupaten di Indonesia. Seri Pendokumentasian
Best Practices, BKKSI, 2008.
169
berakte
kelahiran
sehingga
penerimaan
siswa
tidak
Dengan fakta seperti itu, tak pelak Pemkab Bantaeng perlu putar
otak untuk mencarikan solusinya. Terlebih lagi, Pemkab Bantaeng
sangat serius memajukan sektor pendidikan. Karena, hal ini selaras
dengan visi Pemkab Bantaeng yakni mewujudkan Bantaeng yang
maju, mandiri berlandaskan iman dan taqwa. Guna mewujudkan
visi tersebut seluruh jajaran di Pemkab telah dibekali dengan misi
pembangunan diantaranya membangun ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada sektor pertanian; meningkatkan kualitas SDM dalam
berbagai kehidupan masyarakat; meningkatkan kualitas pelayanan
masyarakat;
meningkatkan
kemandirian
masyarakat
dalam
Nasionalisme
170
Atau,
dengan
kata
lain,
mamapukah
Pemkab
171
Dengan
langkah-langkah
inisiatif
yang
seperti
itu,
Pemkab
Nasionalisme
172
Menjaring
permasalahan,
membuat
skala
prioritas,
baik
sistem
pengajaran
dengan
cara
MBS
Transparansi
RAPBS
mendorong
peningkatan
dukungan
173
KESINAMBUNGAN PROGRAM
Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Nonton Film Pendek
Nasionalisme
174
3) Diskusi Kasus
4) Bercerita Kisah Ketauladanan
5) Merumuskan Komitmen
6) Aktualisasi Nilai
2. Rangkuman
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah
sebagai
pelaksana
kebijakan
publik.
Secara
teoritis,
peraturan
perundang-undangan
yang
menjadi
175
publik.
UU
ASN
dibangun
atas
dasar
memperoleh
masukan
dari
masyarakat
atas
Nasionalisme
menjadi
176
ukuran
keberhasilan
layanan
publik
adalah
dalam
menjalankan
profesinya
sebagai
..
D. DAFTAR PUSTAKA
MODUL 4
ASN sebagai
Pelayan Publik
177
Nasionalisme
178
A. Pendahuluan
Untuk menjaga agar pelayanan publik dan pelaksanaan fungsi
pemerintahan dan pembangunan dapat
berjalan secara
Persoalannya
adalah
rendahnya
kapasitas
kelembagaan
pelayanan
publik,
dan
pengentasan
179
sesuai
dengan
tantangan
yang
dihadapi,
yaitu
Nasionalisme
180
Masih
rendahnya
kualitas
pelayanan
publik
tersebut
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Uraian Materi
a. Proses Pembelajaran
Pembelajaran terkait dengan ASN sebagai pelayan
publik
lain
yang
lebih
bervariatif
dengan
181
mendiskusikannya
dipresentasikan
di
kelas.
dan
Hasil
selanjutnya
diskusi
kelas
ASN Profesional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesional diartikan
sebagai
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
profesi,
yang
dijalaninya
secara
sungguh-sungguh
sesuai
keahlian
Nasionalisme
182
group
of
officials
in
either
private
sector
or
regulations
governing
the
institution.
professional
183
Bureaucrats
or
bureaucratic
Professionals?
organisasi,
profesionalisme
lebih
sebagai
Mengapa
penting
mendorong
manajemen
birokrasi
yang
Nasionalisme
184
prosedural
ketimbang
mengutamakan
substansinya,
yang
berorientasi
pada
pelayanan
publik
untuk
mengedepankan
responsibility.
prinsip
publicaccountability
dan
185
Nasionalisme
186
Namun demikian,
187
profesional
mengedepankan kepentingan
publik
dan
Nasionalisme
188
189
pelayanan
sesuai
dengan
peraturan
perundang-
pelayanan
publik.
Yang
penyelenggara
pelayanan
publik
adalah
disebut
sebagai
setiap
institusi
Nasionalisme
190
Terpenuhinya
penyelenggaraan
pelayanan
publik
sesuai
Terwujudnya
perlindungan
dan
kepastian
hukum
bagi
Suatu
pelayanan
diberikan
secara
maksimal
oleh
aparat
pelayanan
prima
(exellent
service)
dapat
191
hal
ini
adalah
ASN
kepada
masyarakat
untuk
Nasionalisme
192
Jika suatu instansi belum memiliki SPM, maka yang menjadi ukuran
pelayanan prima adalah adanya kepuasaan konsumen atau
pelanggan sebagai penerima layanan. Namun demikian, setiap
instansi diwajibkan menyusun standar layanannya agar menjadi
ukuran bagi konsumen atas hak-hak yang diperolehnya. Adapun
yang menjadi syarat minimum SPM sebagai diatur di dalam UU
Pelayanan Publik pasal 21 meliputi:
dasar hukum;
persyaratan;
biaya/tarif;
produk pelayanan;
kompetensi pelaksana;
pengawasan internal;
jumlah pelaksana;
193
pernyataan
kesanggupan
penyelenggara
dalam
Mendapat
advokasi,
perlindungan,
dan/atau
pemenuhan
pelayanan
Memberitahukan
kepada
pimpinan
penyelenggara
untuk
Memberitahukan
kepada
pelaksana
untuk
memperbaiki
Mengadukan
pelaksana
yang
melakukan
penyimpangan
Nasionalisme
194
195
peraturan
perundang-undangan
dan
etika
pemerintahan;
Menjaga
agar
tidak
terjadi
konflik
kepentingan
dalam
melaksanakan tugasnya;
pihak
lain
kepentingan kedinasan;
yang
memerlukan
informasi
terkait
Nasionalisme
196
Melaksanakan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
in
other
words,
expectations.Kejujuran
keeping
berarti
promises
menyampaikan
and
ful-filling
kebenaran,
197
Hutson
(2005)
dalam
tulisannya
berjudul
Trustworthiness
1.
2.
3.
4.
Nasionalisme
baik
198
dalam
lingkungan
sosialnya.
Namun,
membangun
a) Implementasi
ASN
Profesional
dan
Melayani
yang
Berintegritas Tinggi
Berdasarkan amanat pembukaan UUD tahun 1945 negara
berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara
melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung
terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil
setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan
pelayanan administratif. Namun demikian, dewasa ini
penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada
kondisi
yang
belum
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
ketidaksiapan
untuk
menanggapi
terjadinya
masalah
itu,
pembamgunan
tatanan
baru
yang
masyarakat
kompleks.
Irldonesia
199
pembangunan
masyarakat
guna
untuk
membangun
mewujudkan
tujuan
kepercayaan
pembangunan
Nasionalisme
200
fungsi
adminsitrasi
yang
berkenaan
dengan
dalam
menjalankan
kebijakan
politik
dapat
201
dalam
masyarakat.
menjalankan
Etika
tugas
birokrasi
harus
pelayanan
pada
menempatkan
kebijakan
yang
benar-benar
mengutamakan
dan kewenangannya
agar
tindakannya
dalam
Nasionalisme
202
administrator
publik.
Penyalahgunaan,
Keadilan,
kejujuran,
keberanian,
kesamaan,
203
Administrator
publik
tidak
semata-mata
berusaha
kecenderungan
mengutamakan
kepentingan
serta
melakukan
pemusatan
kekuasaan.
Nasionalisme
204
205
adalah
ASN
kepada
masyarakat
untuk
dalam
menjalankan
kebijakan
politik
dapat
panduan
norma
bagi
aparat
birokrasi
dalam
Nasionalisme
206
3. Soal Latihan
.
C. DAFTAR ISTILAH
.
D. DAFTAR PUSTAKA
MODUL 5
ASN sebagai
Perekat dan
Pemersatu Bangsa
207
Nasionalisme
208
A. PENDAHULUAN
Modul ini membahas tentang peran ASN sebagai unsur
pemersatu bangsa. ASN merupakan aparatur Negara yang
tidak hanya memberikan pelayanan public (public service) tapi
juga menjadi kepanjangan tangan negara dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh sebab itu mind set yang
harus dibangun oleh ASN adalah mental nasional, bukan
kedaerahan. Meskipun sekarang era otonomi daerah, akan
tetapi ASN tetap memiliki peran dan tanggung jawab untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Era otonomi daerah
tidak boleh menjadia sekat penghambat untuk tegaknya
persatuan dan kesatuan.
sila
Pancasila,
yang
menekankan
pentingnya
209
sejarah
proses
perjuangan
dalam
mewujudkan
ASN
Impelementasi
sebagai
ASN
penjaga
sebagai
kondisi
pemersatu
damai
dan
bangsa
dan
mendiskusikannya
dipresentasikan
di kelas.
dan
Hasil
selanjutnya
diskusi kelas
Nasionalisme
210
dirumuskan daam bentuk kesepakatan kelas untuk
membangun komitmen terkait fungsi ASN sebagai
perekat dan pemersatu bangsa.
PNS
serta
senantiasa
mengutamakan
jiwa
dan
raganya
untuk
211
secara
harfiah
difahami
sebagai
Nasionalisme
212
1. Kami
Putra
dan
Putri
Indonesia,
Mengaku
Putra
dan
Putri
Indonesia,
Mengaku
213
Nasionalisme
214
dari
Sabang
sampai
Merauke
dengan
luas
Bahasa
Indonesia.
Kita
bisa
dicetuskan
kebebasannya
oleh
para
pemuda
penjajah,
yang
yang
tidak
ditekan
bebas
para
pejuang
kemerdekaan
yang
berhasil
215
Indonesia
sendiri
merupakan
salah
satu
negara
sampai
akhirnya
Belanda
mematok
dan
relasi
etnis
sama
sekali
tidak
kolonialisme
Belanda
dandari
situ
Nasionalisme
216
pemerintahan
yang
baik
dan
Negara,
Indonesia
tata
dalam
persaingan global.
senantiasa
mengutamakan
dan
217
mementingkan
Kepentingan
persatuan
kelompok,
dan
kesatuan
individu,
bangsa.
golongan
harus
1945
dan
NKRI.
Mereka
ingin
berdasarkan faham
keagamaannya
dan
tidak
bersenjata,
segan
melakukan
radikalisme, kekerasa,
melakukan
aksi
kekerasan
provokasi,
aksi
penggalangan kekuatan
dan lainnya.
Nasionalisme
218
dan perilaku masyarakat dalam memandang nilai
nilai yang ada dilingkungan sekitarnya
sehingga
muncul
kasus
kasus
219
lembaga
penyelenggaran
sehingga bersikap
partisan,tidak
tidak
netral
dan
adil
dalam
lembaga
penegak
hukum
dalam
Ketidakpercayaan
ini
muncul
karena
mereka
tidak
transparan
dalam
masyarakat
tersebut
melampiaskan
dengan
cara
cara
Nasionalisme
220
merusak,
destruktif
bahkan
terkadang
sangat
barbar.
2. ASN menjaga kondisi damai
Sebelum
membahas
apa
peran
ASN
dalam
221
Nasionalisme
222
kategori
manusia
keseluruhan.[4] Prejudice
tidak
yang
adil
dianggap
karena
akibat
anggota
kelompoknya
secara
kaku
orientasi
seksual,
usia,
afiliasi
politik,
kekuasaan)
dominan
di
dalam
suatu
Sosiologi (Jakarta:
LPFE
Universitas
223
majemuk
dan
multikultural.
Dalam
yang
dominatif
dan
eksklusif.
kontinum.
Kontinum
di
sebelah
kiri
menyikapi
hubungan
mayoritas-minoritas.
Nasionalisme
224
memberikan
insentif
material
sebagai
analisis
ketimpangan
distribusi
225
tanah,
kepemilikan
sumberdaya,
kepemimpinan,
atau
pola
dinamika
Nasionalisme
226
227
Nasionalisme
228
menimbulkan
terhadap
PNS
ketidakpercayaan
dan
masyarakat
kelembagaan/institusi
yang
dipimpinnya.
Termasuk
pegawai,
didalamnya
ketika
penyusunan
melakukan
program
tidak
PNS
menjadi
figur
dan
teladan
di
lingkungan
229
2. Rangkuman
3. Soal Latihan
..
C. DAFTAR ISTILAH
D. DAFTAR PUSTAKA
MODUL 6
Aktualisasi Nasionalisme
Bagi ASN
230
231
A. Pendahuluan
Setelah
peserta
mengikuti
pembelajaran
Nasionalisme,
Untuk
itu
selanjutnya
peserta
pada
tahap
rancangan
akualisasi
ini
peserta
akan
melakukan:
b. Laporan Aktualisasi
Nasionalisme
232
..
2. Rangkuman
..
3. Soal Latihan
C. DAFTAR ISTILAH
D. DAFTAR PUSTAKA