Placenta Previa
Placenta Previa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Implantasi plasenta normalnya terletak di bagian fundus (bagian puncak
atau atas rahim). Bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas
ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir. Patahan jalan lahir ini adalah ostium
uteri internum, sedangkan dari luar dari arah vagina disebut ostium uteri eksternum.
Perdarahan pada kehamilan harus
dianggap
sebagai
kelainan
yang
pada
kehamilan
tua
disebut
perdarahan
antepartum. Plasenta
previa merupakan salah satu penyebab utama perdarahan antepartum pada trimester
ketiga.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir (Mochtar, 1998).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan definisi dan klasifikasi placenta previa
2. Menjelaskan etiologi dari placenta previa
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari placenta previa
4. Menjelaskan diagnosis dari placenta previa
1
C. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah dengan mempelajari
tentang placenta previa, yaitu penulis dapat menambah informasi tentang definisi,
penyebab, maupun penanganan perdarahan akibat placenta previa.
BAB II
ISI
2
B. Etologi
Beberapa faktor dan etiologi dari plasenta
diduga
hal
tersebut
berhubungan
mungkin
(Mochtar,
previa tidak
dengan
disebabkan
diketahui.
Tetapi
abnormalitas
dari
oleh
timbulnya
parut
dengan
adanya perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga. Plasenta yang
melekat pada area ini akan rusak akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim.
Kemudian perdarahan akan
bawah rahim untuk
terjadi
berkonstruksi
akibat
secara
ketidakmampuan
adekuat. Faktor
segmen
risiko plasenta
previa termasuk:
1. Riwayat plasenta previa sebelumnya
2. Riwayat seksio sesarea
3. Riwayat aborsi
4. Kehamilan ganda
5. Umur ibu yang telah lanjut, wanita lebih dari 35 tahun
6. Multiparitas
7. Adanya gangguan anatomis/tumor pada rahim, sehingga mempersempit
permukaan bagi penempatan plasenta
8. Adanya jaringan rahim pada tempat yang bukan seharusnya. Misalnya
dari indung telursetelah kehamilan sebelumnya atau endometriosis
9. Adanya trauma selama kehamilan
10. Sosial ekonomi rendah/gizi buruk
11. Mendapat tindakan kuretase
2. Gejala Klinik
a) Perdarahan yang terjadi bisa sedikit atau banyak. Perdarahan yang terjadi
pertama
kali
biasanya
tidak
banyak
hampir
dan
selalu
tidak
lebih
berakibat
banyak
dari
masih
hidup
atau
sudah
mati,
tergantung
D. Diagnosis
Pada setiap perdarahan antepartum, pertama kali harus dicurigai bahwa
penyebabnya adalah placenta previa sampai kemudian ternyata dugaan itu salah.
Beberapa cara dalam menegakkan diagnosis terjadinya placenta previa yaitu:
a) Anamnesis
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung
tanpa nyeri, tanpa alas an, terutama pada multigravida. Banyaknya
5
pemeriksaan hematokrit.
Pemeriksaan luar
Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul (PAP).
Apabila presentasi kepala, biasanya kepala masih terapung di atas PAP
atau melongak ke samping, dan sukar didorong ke dalam PAP. Tidak
jarang terdapat kelainan letak janin, seperti letak lintang atau letak
c)
sungsang.
Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina, seperti
erosion porsionis uteri, karsinoma porsionis uteri, polypus serviks uteri,
d)
e)
ultrasonografi.
Penentuan letak placenta secara langsung
E. Komplikasi
Menurut Sarwono, 2005, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat
placenta previa adalah:
1.
2.
Prolaps plasenta
3.
4.
5.
6.
7.
F. Penanganan
Prinsip dasar penanganan adalah setiap ibu dengan perdarahan antepartum
harus segera dikirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk melakukan
transfusi darah & operasi.
Menurut Sarwono, 2005, penanganan kejadian placenta previa dapat berupa:
1. Penanganan pasif
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Tangani anemia
h)
b)
c)
Tafsiran berat janin lebih dari 2500 gram tanda persalinan sudah
mulai
d)
Persalinan pervaginam
Bertujuan agar bagian terbawah janin menekan plasenta & bagian plasenta
yang berdarah selama persalinan berlangsung. Sehingga perdarahan
berhenti.
Dilakukan dengan cara :
a)
2)
b)
c)
2.
Seksio caesarea
Prinsip
utama
dalam
melakukan
seksio
sesarea
adalah
untuk
G. Prognosis
Pada plasenta previa dengan penanggulangan yang baik maka kematian ibu
rendah sekali,tapi jika keadaan janin buruk menyebabkan kematian perinatal
prematuritas.
: 27 April 2011
Pukul
:16.00 WIB
10
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama ibu
: Ny.D
Nama suami
: Tn.M
Umur
: 21 tahun
Umur
: 25 tahun
Suku
: Minang
Suku
: Minag
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Jln.
Alamat
: Jln.
2. Keluhan utama
banyak berwarna merah segar sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi disertai nyeri
pinggang menjalar ke ari-ari sejak 3 hari yang lalu.
3. Riwayat kehamilan ini
HPHT : 10 08 2010
TP
: 17 05 2011
4. Tanda-Tanda Persalinan
a.
His
: Ada (+)
b. Frekuensi
: 2 x/10 menit
c.
: 20-30 detik
Lamanya
d. Pengeluaran Pervaginam
: Ada (+)
5. Riwayat imunisasi
Tgl
La
Jns
Prsli
U.Khm
ilan
Pnlo
ng
hir
nan
1.
200
Oper
Ckp
Dok
9
INI
asi
bln
ter
2.
JK
Bayi
BB/ Kead
Lakt
Ibu
Loch
PB
aan
asi
ea
320
Hidu
Lanc
Nor
ar
mal
Kompli
Menyusui
ASI
Disa
kasi
Ekskl
pih
usif
LK
11
4
bulan
2 thn
: 1 x sehari
Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
: Sedang
b. Kesadaran
: CMC
c. Tanda-tanda vital
TD
: 120/80 mmHg
Pernapaan
: 20 x/menit
Nadi
: 85 x/menit
Suhu
: 37o C
d. BB
: 58 kg
e. TB
: 154 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
b. Muka
c.
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
h. Dada
i. Mamae
k. Punggung
:lordosis
l. Ekstremitas
Atas
jari-jari lengkap.
Bawah
Leopold II
: Pu-ki
: 3100 gram
:DJJ (+), frekuensi 136 x/menit, teratur dan kuat di kuadran kiri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan
lahir.
2. Klasifikasi placenta previa terdiri dari:
a)
b)
c)
d)
3. Etiologi.
Beberapa faktor dan etiologi dari plasenta
diduga
hal
tersebut
berhubungan
14
previa tidak
diketahui.
dengan
abnormalitas
Tetapi
dari
2)
Pasien
yang
datang
Anamnesis
Pemeriksaan luar
Pemeriksaan inspekulo
Penentuan letak placenta tidak langsung
Penentuan letak placenta secara langsung
Prinsip dasar penanganan adalah setiap ibu dengan perdarahan
antepartum harus segera dikirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk
melakukan transfusi darah & operasi Penanganan kejadian placenta previa
dapat dilakukan dengan penanganan pasif dan penanganan aktif.
B. Saran
Jika terjadi perdarahan antepartum akibat placenta previa sebagai tenaga
kesehatan harus melakukan penanganan sesegera mungkin. Bila perlu harus
15
melakukan rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi dan tranfusi darah
untuk menghindari kemungkinan terburuk yang dapat dialami ibu maupun janin.
DAFTAR PUSTAKA
16