PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi
indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Kematian maternal adalah
kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan, atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apa pun yang
berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak secara kebetulan atau oleh
penyebab tambahan lainnya.
Melalui pelayanan Ante Natal Care yang berkualitas, tenaga kesehatan dan
masyarakat dapat mendeteksi lebih awal beberapa faktor risiko kehamilan, sehingga kasus
komplikasi obstetri yang dialami ibu hamil dapat ditangani secara tepat. Kriteria komplikasi
kebidanan antara lain meliputi kadar Hb < 8 gr %, tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg,
diastole >90mmHg), edema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini,
letak lintang, usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat,
dan persalinan prematur. Gangguan hipertensi yang menjadi penyulit kehamilan sering
dijumpai dan termasuk salah satu diantara trias mematikan bersama perdarahan dan infeksi,
yang banyak menimbulkan morbiditas dan mortalitas ibu karena kehamilan sehingga sangat
dibutuhkan pengetahuan tentang hipertensi secara tepat.
Untuk itu penulis ingin membuat laporan kasus tentang Hipertensi gestasional dengan
tujuan agar dapat memahami, mempelajari, dan memberikan penanganan tentang Hipertensi
Gestasional.
Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Hipertensi gestasional atau hipertensi transien adalah Wanita
dengan peningkatan tekanan darah yang dideteksi pertama kali setelah
pertengahan kehamilan, tanpa proteinuria, diklasifikasikan menjadi
hipertensi gestasional. Jika terjadi selama kehamilan dan tekanan darah
kembali normal setelah 12 minggu postpartum diagnosis Hipertensi
Gestasional dalam kehamilan dapat ditegakkan. Namun, jika tekanan
darah menetap setelah postpartum wanita tersebut didiagnosis menjadi
hipertensi kronik (NHBPEP, 2000).
2. Diagnosis
o Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan dan
dapat mengindikasikan faktor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
o BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
o Glucosa : Hiperglikemia (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
o Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada
DM.
o CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
o EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang
P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
o Poto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran
jantung.
3. Klasifikasi
Klasifikasi Hipertensi Gestasional menurut Anwar (2004)
Hipertensi Gestasional Berat pasien ini memiliki tingkat yang lebih tinggi morbiditas
ibu atau janin, lebih tinggi bahkan dibandingkan pasien preeklampsia ringan, kasus ini
termasuk plasenta dan kelahiran prematur.
4. Etiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan
jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan,
diantaranya yang banyak dianut adalah :
Teori kelainan vaskularisasi plasenta
akan merusak membrane sel, juga akan merusak nucleus, dan protein sel
endotel Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan
o Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak, maka terjadi kerusakan
sel endotel (Jansen, 2004)
5. Faktor Resiko
Faktor resiko menurut Leveno (2003)
Primigravida
Penyakit penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
Obesitas
6. Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis
penatalaksanaan:
Non farmakologis :
Diet
o Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah diikuti dengan penurunan aktivitas rennin dalam
plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
Aktivitas.
o Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan.
Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
o Mempunyai efektivitas yang tinggi.
o Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
o Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
o Tidak menimbulkan intoleransi.
o Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
o Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan
diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan penghambat
konversi rennin angiotensin
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Bahri T. 2004. Wanita, Kehamilan, dan Penyakit Jantung. Universitas
Sumatera Utara. Tersedia pada: http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri11.pdf
diakses 16 Juli 2013
Bobak, Lowdermik, jansen. 2004. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran. Jakarta: EGC
Leveno, K. J. et al., 2003. Gestational Hypertension and Preeclampsia. In: Leveno, K.
J. et al., 2003. Williams Manual of Obstetrics. USA: The McGraw-Hill Companies,
339-347.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Hipertensi Dalam Kehamilan ,Ilmu Kebidanan, Edisi
keempat ,Jakarta
Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika
Wagner, L.K. 2004. Diagnosis and Management of Preeclampsia. Am Fam Physician
70 (12): 2317 2324.
Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga : Cetakan Ketujuh.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.