konfrensi Restless Legs Syndrome Foundation dan the International Restless Legs Syndrome
Study Group (2002) ditentukan kriteria bagia RLS, Kriteria yang esessial ialah :
Kriteria 1. Dorongan menggerakkan tungkai biasanya disertai atau disebabkan oleh
perasaan yang tidak enak atau tidak menyenangkan di tungkai (kadang-kadang
dorongan untuk bergerak terdapat tanpa sensasi yang tidak menyenangkan dan
kadang-kadang lengan dan bagian lain dari tubuh ikut terlibat dia samping
tungkai).
Kriteria 2.Dorongan untuk bergerak atau rasa yang tidak menyenangkan mulai atau tambah
buruk waktu istirahat atau inaktivitas seperti waktu berbaring atau duduk.
Kriteria 3. Dorongan untuk bergerak atau rasa yang tidak menyenangkan sebagian atau
seluruhnya diringankan atau hilang bila bergerak seperti berjalan atau
meregangkan badan, setidak-tidaknya selama aktivitas ini berlangsung.
Kriteria 4. Dorongan untuk bergerak atau rasa tidak menyenangkan lebih buruk di malam
hari daripada di siang hari atau hanya terjadi di malam hari.
Pilihan ke dua
Depamin Agonis
dan lain-lain
Opiat
Gabapentin
Benzodiazepin
Dopamin
Sedang
agonis
Dopamin
Opiat
Gabapentin
Beart
agonis
Opiat
Gabapentin
Gangguan gerak ekstremitas periodik waktu tidur (periodic limb movemnts in sleep,
PLMS)
PLMS disebut juga sebagai miokloni nocturnal atau gangguan gerak ekstremitas
periodic (PLMD= periodic limb movement disorder). Sebagian dari penderita RLS juga
menderita PLMS.
Ciri dan gambaran klinik PLMS
Umumnya gerakan melibatkan tungkai, namun kadang-kadang lengan. Gerakan ini
periodic dan sangat stereoripik dan dapat atau tidak berasosiasi dengan terbangun dari tidur.
Gerak yang paling khas ialah ekstensi ibu jari kaki dan /atau dorsofleksi parsial atau komplet
kaki pada pergelangan kaki. Jarang-jarang gerak dapat melibatkan lutut, panggul, lengan.
Biasanya pasien tidak ingat adanya gerak tungkai, walau mereka mengeluh nyeri otot pada
keesokan paginya. Keluhan yang lebih sering dikemukakan penderita PLMS ialah mengantuk
di siang harinya disebabkan oleh fragmentasi tidur. Kadang-kadang pencegahan diagnosis
dibantu oleh observasi teman seranjang. Kadang gerekan dapat mengakibatkan terbangun dan
insomnia-mempertahankan tidur.
Diagnosis
Diagnosis PLMS cenderung ditegakkan di laboratorium pemeriksaan polysomnografi
tidur, yang menunjukan gerak ekstremitas yang khas. Gerak tunggal dianggap bagian dari
PLM bila didapatkan paling sedikit empat gerakan, diantara lebih dari 5 detik dan kurang dari
90 detik. Bila gerakan diantarai oleh waktu yang lebih dari 90 detik, hal ini tidak dinggap
bagian dari PLMS PLMI periodic limb movement index merupakan jumlah PLM dibagi
jumlah waktu tidur. Bila PLM 5 -24/jam, hal ini dianggap sebagai PLMS ringan, 2549/jam :PLMS sedang, dan 50/jam atau lebih :PLMS berat.
Etiologi dan faktor risiko
Penyebab PLMS tidak diketahui. Patofisiologiinya dapat mencakup gangguan system
vaskular atau system perifer dan sentral. Data yang terkuat mensugestikan terlibatnya sistem
dopaminergic, dengan beberapa modulasi sistem opioid. Ada beberapa keadaan klinis yang
berasosiasi dengan gerak ekstremitas periodic. Ini mencakup penggunaan obat antidepresan
trisiklik atau selective serotonim reuptake inhibitors (SSRIs), atau penghentian (withdrawal)
obat mengandung kada kafein yang tinggi dapat meningkatkan PLMS. PLMS umum
dijumpai pada beberapa penyakit medis, seperti gagal-ginjal dan penyakit Parkinson.
Sebagaimana telah dikemukakan, 80% penderita RLS juga menderita PLMS. Jadi faktor
risiko bagi RLS (misalnya neuropati perifer, kadar besi yang rendah) juga penting bagi
PLMS. Usia juga berperan pada PLMS. Umumnya jarang pada anak, dan meningkat dengan
melanjutnya usia.
Epidemiologi
Prevalensi PLMS ditaksir 5% pada populasi umum, dan secara dramatis meningkat
setelah usia 50 tahun. Prevalensi PLMS pada usia dia atas 60 tahun ialah 20 44% dan 58%
setelah usia 65 tahun. Tidak ada predisposisi gender.
Prevalensi PLMS dapat berasosiasi dengan berbagai kelainan neurologis, seperti
dopa-responsif, penyakit Huntington, penyakit Parkinson, sindrom Tourette, myelopati,
neuropati perifer, namun penyakit-penyakit ini mungkin hanya ko-insidental. PLMS juga
dilaporkan pada pasien dengan gangguan medis lainnya, seperti leukimia pada anak,
fibrositis, fibromyalgia juvenile, disfungsi ereksi pada pria, kehamilan multiple yang normal.
Apakah PLMS berasosiasi dengan moralitas pada penyakit ginjal stadium akhir. PLMS
mungkin merupakan marka bagi moralitas pada penyakit ginjal stadium akhir. Pada satu
penelitian didapatkan bahwa tingkat-survival 20 bulan ialah >90% pada PLMS dengan
kurang dari >20 gerakan/jam-tidur. Tingkat survival rata-rata pada penderita dengan gerakan
>80 / jam-tidur hanya 6 bulan. Erythropoletin mengurangi jumlah PLMS pada pasien yang
dihemodialisis. Pravelensi PLMS berkaitan proposional dengan beratnya hipertensi. Pada
pasien dengan hipertensi derajat III pravelensi PLMS ialah 36,4% dibanding 13% pada
mereka dengan hipertensi derajat I dan II. Pada penderita ADHD (attention deficit
hyperactive disorder) jumlah PLMS meningkat. Pasien dengan PLMS lebih cenderung
mengalami depresi.
Terapi PLMS
Tindakan pertama yang perlu dilakukan ialah mengeliminasi faktor-faktor yang
mungkin ikut berperan sebagai penyebab, misalnya menghentikan obat antidepresan (SSRI),
menghindari kafein dan mengoreksi kekurangan besi.
PLMS index yang melebihi 5 per jam-tidur disertai arousal (bangun) dianggap
sebagai indikasi untuk diobati (American Sleep Disorder Association, 1990). Besi penting
dalam biosintesis dopamine dan pada reseptor dopamine. Perlu diperiksa keadaan besi pasien
(hemoglobin, ferritin, saturasi transferrin) pada semua penderita PLMS. Pasien tanpa
kekurangan besi yang nyata, dapat bereaksi baik pada suplemen besi. Ada diusulkan untuk
mencobakan beberapa tindakan seperti mandi air hangat, gerak badan, herbal, nutrisi
(vitamin, mineral) stimulasi kaki (data anekdotal). Umumnya terapi PLMS ialah
farmakologis, yaitu
dopaminergic,
(termasuk
Medikasi
Depaminergik i-Dopa/karbidopa
Pergolid
Bromokriptin
Pramipexol
Rentang
dosis/hari (mg)
25/100 - 50/200
0,125 - 0,75
2,5 - 10
0,125 - 0,50
Hipnotik
Klonazepam
Lorazepam
Triazolam
Temazepam
0,5 - 2,0
0,5 - 2,0
0,125 - 0,25
15 - 60
Opioids
15 - 30
10 - 30`
release)
Propoksifen
10 - 40`
20 - 80
Karbamazepin
Gabapentin
Propranolol
Klonidin
Baclofen
Besi
100 - 400
300 - 2000
40 - 160
0,1 - 0,5
20 - 80
15 - 100
Lain-lain