berinvestasi juga bisa didapat. Ia mencontohkan untuk menggenjot pembangunan KEK Mandalika,
BKPM berniat memperpanjang waktu kepemilikan lahan oleh asing. Jika kini dibatasi hanya 50 tahun,
nantinya bisa selama 80 tahun.
Asal tahu saja, saat ini pemerintah sudah menetapkan delapan wilayah yang masuk dalam kategori
KEK yakni, Sei Mangkeu, Tanjung Api-Api, Tanjung Lesung, Trans Kalimantan, Bitung, Palu, Mandalika
dan Morotai. Kedepan, akan ada 11 KEK baru lainnya yang tengah digodok.
Badan Koodinator Penanaman Modal (BKPM) sempat menyebut 11 daerah baru yang akan mendapat
keisitimewaan tersebut antara lain, Lhokseumawe, Padang Pariaman, Batu Licin, Tarakan, Garombong,
Taka Bonerate, Sorong, Raja Ampat, Teluk Bituni dan terakhir Merauke.
Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih menyambut positif langkah pemerintah
mengeluarkan dua insentif ini. Yang menjadi catatannya adalah sasaran pemberian fasilitas.
Pemerintah harus bisa menggaet investor yang benar-benar diperlukan, yakni investor yang bisa
mengurangi impor.
Lana berpesan insentif ini jangan diberikan kepada perusahaan yang hanya memanfaatkan pasar
domestik dan tetap melakukan impor. "Sayang semua diskon-diskon ini diberikan pada industri yang
tidak bisa menggantikan impor," paparnya.
Dikonrmasi mengenai hal ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tidak membantah dan tidak
juga memastikan. "Nanti kita lihat undang-undangnya. Pokoknya yang penting, jika uangnya
dimasukkan, uangnya harusstay," ungkap Bambang.
Perkumpulan Prakarsa, lembaga swasta yang mengkaji kebijakan ekonomi, meragukan program tax
amnesty bisa sukses berjalan. "Iming-iming tebusan yang murah tak menjamin wajib pajak mau
melaporkan asetnya, jika Ditjen Pajak tak memiliki daya untuk menarik jumlah aset di luar negeri,"
ujar Setyo Budiantoro, Direktur Perkumpulan Prakarsa.
Pengamat Pajak Universitas Pelita Harapan (UPH) Ronny Bako berpendapat, konsep tax amnesty
adalah pelaporan aset yang tak terdata. Jika nanti ada kewajiban untuk menginvestasikan di portofolio
tertentu, malah akan menjadi bumerang bagi program ini. Pasalnya, orang-orang penyimpan aset di
luar negeri pasti lebih nyaman menaruh dananya di negara lain demi menghindari risiko.
admin's blog