Anda di halaman 1dari 3

INDAHNYA QONAAH

..... : - : - :

Imam As-Syafi rahimahullah berkata : Jika engkau memiliki hati yang selalu
qona'ah maka sesungguhnya engkau sama seperti raja dunia.
Qona'ah dalam bahasa kita adalah "nerimo" dengan apa yang ada. Yaitu sifat
menerima semua keputusan Allah SWT. Jika kita senantiasa menerima apa yang
telah Allah SWT tentukan buat kita, bahkan kita senantiasa merasa cukup
dengan apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, maka sesungguhnya apa
bedanya kita dengan raja dunia. Kepuasan yang diperoleh sang raja dengan
banyaknya harta juga kita peroleh dengan harta yang sedikit akan tetapi dengan
hati yang qona'ah. Bahkan bagitu banyak raja yang kaya raya ternyata tidak
menemukan kepuasan dengan harta yang berlimpah ruah oleh karenanya
sebenarnya kita katakan "Jika seseorang memiliki hati yang senantiasa qona'ah
maka sesungguhnya kita lebih baik dari seorang raja di dunia".
Kalimat qona'ah merupakan perkataan yang ringan di lisan akan tetapi
mengandung makna yang begitu dalam dan luas. Sungguh Imam As-Syaf'i
rahimahullah tatkala mengucapkan bait sya'ir diatas sungguh dibangun di atas
ilmu yang kokoh dan dalam.
Seseorang yang qona'ah akan senantiasa menerima semua keputusan dan
ketetapan Allah SWT untuk dirinya, ini menunjukkan bahwa ia benar-benar
mengimani qado dan qadar Allah SWT yang merupakan salah satu dari enam
rukun Iman.
Ibnu Batthool rahimahullah berkata :







"Dan kaya jiwa (qona'ah) merupakan pintu keridhoan atas keputusan Allah dan
menerima (pasrah) terhadap ketetapanNya, ia mengetahui bahwasanya apa
yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang baik, dan pada ketetapan
Allah lebih baik bagi wali-wali Allah yang baik". (Syarh Ibnu Batthool terhadap
shahih Al-Bukhari)
Orang yang qona'ah benar-benar telah mengumpulkan banyak amalan-amalan
hati yang sangat tinggi nilainya. Ia senantiasa berhusnudzon kepada Allah SWT,
bahwasanya apa yang Allah SWT tetapkan baginya itulah yang terbaik baginya.
Ia bertawakkal kepada Allah SWT dengan menyerahkan segala urusannya
kepada Allah SWT, sedikitnya harta di tangannya tetap menjadikannya
bertawakkal kepadanya, ia lebih percaya dengan janji Allah SWT dari pada
keindahan dunia yang ada di hadapan matanya.
Dan orang yang qona'ah tidak terpedaya dengan harta dunia yang mengkilau,
dan ia tidak hasad kepada orang-orang yang telah diberikan Allah SWT harta
yang berlimpah. Ia qona'ah ia menerima semua keputusan dan ketetapan Allah

SWT. Bagaimana mungkin orang yang memiliki sifat seperti ini tidak akan
bahagia..???!!!

Allah SWT berfrman :




Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl :
97)
Ali bin Abi Tholib radhiallahu'anhu dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah
berkata : Kehidupan yang baik adalah qona'ah.
Orang-orang mungkin mencibir tatkala memandang seorang yang qona'ah yang
berpenampilan miskin.., karena memang ia adalah seorang yang miskin harta.
Akan tetapi sungguh kebahagiaan telah memenuhi hatinya.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :


"Bukanlah kekayaan dengan banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan yang
haqiqi adalah kaya jiwa (hati)". (HR. Al-Bukhari no 6446 dan Muslim no 1050)
Ibnu Battool rahimahullah pernah berkata : "Karena banyak orang yang
dilapangkan hartanya oleh Allah ternyata jiwanya miskin, ia tidak nerimo dengan
apa yang Allah berikan kepadanya, maka ia senantiasa berusaha untuk mencari
tambahan harta, ia tidak perduli dari mana harta tersebut, maka seakan-akan ia
adalah orang yang kekurangan harta karena semangatnya dan tamaknya untuk
mengumpul-ngumpul harta. Sesungguhnya hakekat kekayaan adalah kayanya
jiwa, yaitu jiwa seseorang yang merasa cukup (nerimo) dengan sedikit harta dan
tidak bersemangat untuk menambah-nambah hartanya, dan nafsu dalam
mencari harta, maka seakan-akan ia adalah seorang yang kaya dan selalu
mendapatkan harta". (Syarh Ibnu Batthool terhadap Shahih Al-Bukhari)
Abu
Dzar
radhiallahu'anhu
menceritakan
bahwasanya
shallallahu'alaihi wa sallam pernah berkata kepadanya :

Rasulullah

: . : :
:

"Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang banyaknya harta merupakan
kekayaan?". Aku (Abu Dzar) berkata : "Iya Rasulullah". Rasulullah berkata :
"Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta merupakan kemiskinan?",
Aku (Abu Dzar ) berkata, "Benar Rasulullah". Rasulullahpun berkata :

"Sesungguhnya kekayaan (yang hakiki-pen) adalah kayanya hati, dan


kemisikinan (yang hakiki-pen) adalah miskinnya hati". (HR. Ibnu Hibbaan dan
dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam shahih At-Targiib wa At-Tarhiib no 827)
Maka orang yang qona'ah meskipun
sesungguhnya ia adalah orang yang kaya

miskin

namun

pada

hakikatnya

Anda mungkin juga menyukai