Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Ribka Simamora (1411060219)
Vera (1411060220)
Ita Permata Sari (1411060221)
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada pembahasan Akuntansi Manajemen dan
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah peran akuntansi dalam organisasi?
Bagaimanakh proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor publik?
Apa sajakah tipe pengendalian manajemen?
Bagaimanakh struktur pengendalian manajemen?
Bagaimanakah proses pengendalian manajemen sektor publik?
2.2
Tujuan
mendatang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Faktor politik terkadang
dapat meracuni organisasi sektor publik dan tidak berbeda dengan faktor ekonomi. Kedua faktor
ini bisa menimbulkan adanya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Selain itu, globalisasi juga menyebabkan semakin tingginya ketidakpastian. Negara satu dengan
negara lain seakan-akan sudah tidak ada batas. Peristiwa-peristiwa di suau negara akan dengan
cepat diketahui oleh negara lain. Oleh karena itu akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki
peran yang sangat penting dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
2. Informasi kuantitatif ataukah kulaitaif
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Berdasarkan cara penyampaiannya informasi akuntasi terdiri dari:
1. Informasi akuntansi disampaikan secara formal
2. Informasi akuntansi disampaikan secara informal
3.2
3.3
sama. Pengendalian tanpa perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian juga
tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding.
Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial
pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu:
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan langkah utama dalam perencanaan.
Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi maka akan diketahui dengan jelas organisasi
harus dibawa ke arah mana dan tujuan apa yang harus dicapai. Perencanaan operasional
memberikan rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Penganggaran membantu organisai untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana
publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata.
Pengendalian dan pengukuran merupakan cara dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan
dalam organisasi untuk meminimalisir dan mendeteksi adanya kecurangan. Pelaporan merupakan
bentuk penyampaian hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis diperlukan
untuk mengetahui apakah laporan tersebut sudah sesuia dengan keadaan organisaai ataukah ada
praktek manipulasi. Umpan balik berperan penting untuk evaluasi kinerja organisasi. Dengan
adanya umpan balik maka akan membantu organisasi dalam memperbaiki kekurangankekurangan.
3.4
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sector public, perencanaan dimulai
sejak dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap
pengendalian tugas (task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public :
1.
2.
3.
4.
5.
Perencanaan strategic;
Pemberian informasi biaya;
Penilaian investasi;
Penganggaran;
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai kelayakan investasi secara
ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau
keuntungan dari suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus diperhatikan
oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan
ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi pada sektor public pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di
sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi pada sektor swasta didesain untuk organisasi
yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak
berorientasi pada upaya mengejar laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat
diterapkan untuk sektor publik
Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis ini terkadang sulit untuk dilakukan,
sehinggan untuk memudahkan kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya (costeffectiveness analysis). Analisis efektifitas biaya ini menekankan seberapa besar dampak yang
dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.
3.4.4 Penganggaran
Akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan penganggaran. Akuntansi manajemen
berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran public yang efektif. Terkait dengan tiga
fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya public, alat distribusi, dan stabilisasi,
maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital
mendistribusikan sumber dana public secara ekonomis, efisien, efektif, adail, dan merata. Untuk
mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang handal.
3.4.5 Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan Tarif Pelayanan
(Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa
pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost
of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) merupakan satu rangkaian yang
dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktifitas, yaitu :
(1)
perencanaan;
(2)
koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi;
(3)
komunikasi informasi;
(4)
pengambilan keputusan;
(5)
memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
(6)
(7)
organisasi;
pengendalian, dan
penilaian kinerja.
Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena
adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses
pengendalian manajemen. System pengendalian manajemen sector public berfokus pada
bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien serta didukung dengan
perangkat lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang
digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.
3.6 Tipe Pengendalian Manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Pengendalian preventif (preventive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen
terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk
program-program.
2.
3.
3.7
pusat laba, dan pusat investasi. Adanya pusat tanggung jawab berguna mewujudkan satu atau
lebih maksud yang disebut dengan cita-cita.
a. Pusat biaya (expense center)
Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer dinilai berdasarkan biaya
yang telah dikeluarkan. Pada pusat biaya, ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah
digunakan. Contoh pusat biaya pada organisasi sektor publik ialah Departemen Produksi, Dinas
Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum.
b. Pusat Pendapatan (revenue center)
Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer dinilai berdasarkan
pendapatan yang dihasilkan. Pusat pendapatn diukur secara moneter, tetapi tidak ada upaya
formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu, beban atau biaya) dengan output. Contoh
pusat pendapatan adalah Dinas Pendapatan Daerah dan Departemen Pemasaran.
c. Pusat Laba (Profit Center)
Merupakan pusat pertanggungjawaban yang membandingkan input dengan output dalam
satuan moneter. Kinerja manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan. Karena laba
merupakan ukuran kinerja yang memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan
satu indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator
(beberapa diantaranya menunjuk ke arah yang berbeda). Contoh: BUMN dan BUMD, obyek
pariwisata milik PEMDA, bandara, dan pelabuhan.
d. Pusat Investasi (investmen center)
Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer dinilai berdasarkan laba
yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya. Investasi merupakan salah satu hal mendasar yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan dapat memberikan keuntungan bagi investor. Contoh pusat investasi adalah
Departemen Riset dan Pengembangan dan Balitbang.
jenis
pusat pertanggungjawaban
membutuhkan
data
mengenai
belanja
(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama anggaran. Laporan kinerja
disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen unutk dievaluasi kinerjanya, yaitu
dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran.
Pusat pertanggungjawaban memiliki peran penting dalam sistem pengendalian
manajemen. Melalui pusat pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat untuk disah kan dan
dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawah untuk dilaksanakan.
Struktur
organisasi
termanifestasi
dalam
bentuk
struktur
pusat
pertanggungjawaban
komunikasi formal dan informal. Sistem pengendalian manajemen organisasi dirancang untuk
mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi. Pengendalian organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau melalui
sistem pengendalian dan manajemen informasi yang dirancang secara formal.
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi formal terdiri
dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi: (1) perumusan strategi (strategy
formulation), (2) perencanaan strategik (strategic planning), (3) penganggaran, (4), dan (5)
evaluasi kinerja. Saluran komunikasi informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung,
pertemuan informal, diskusi, atau melalui metoda management by walking around.
Sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan
adanya goal congruence, yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal congruence tersebut dapat dikategorikan dalam dua
kelompok, yaitu faktor pengendalian formal dan faktor informal. Faktor pengendalian formal
misalnya adalah sistem pengendalian manajemen, sistem aturan (rules of the game), dan reward
& punishment system. Sementara itu, faktor informal terdiri atas faktor eksternal dan internal.
Faktor pengendalian informal yang bersifat eksternal, misalnya etos kerja dan loyalitas
karyawan, sedangkan yang bersifat internal misalnya: kultur organisasi (organitation culture),
gaya manajemen (management style), dan gaya komunikasi(communicationstyle).
3.8.1
Perumusan Strategi
Merupakan proses penentuan visi, misi, ujuan, sasaran, target arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggungjawab manajemen puncak.
Hasil perumusan srategi lebih bersifat permanen dan berjangka panjang. Dalam organisasi baik
swasta maupun pemerintahan sangat jarang dilakukan perubahan visi, misi, dan tujuan
organisasi. Yang sering dilakukan adalah revisi srategi atau adopsi strategi baru untuk
mewujudkan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya revisi dilakukan apabila ada
pengaruh dari limgkungan yang dapat berupa ancaman atau peluang baru.
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri atas lima
komponen dasar, yaitu:
Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekuitf
organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai.
Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan strategik.
Perencanaan Strategik
Penganggaran
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, yang
merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan sebagai alat
pengendalian. Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara
menciptakan mekanisme reward&punishment. Sistem pemberian penghargaan (rewards) dan
hukuman (punishment) digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.
IV. KASUS
Southwest Airlines Corporation merupakan perusahaan penerbangan yang didirikan di
Texas melalui bisnis pelayanan pelanggan pada 18 Juni 1971.Dapat dikatakan Southwest ini
merupakan perusahaan penerbangan yang tersukses di Amerika Serikat.Southwest juga memiliki
salah satu dari rekor pelayanan pelanggan terbaik. Southwest memiliki penerapan strategi yang
berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lain. Penerapan strategi yang berbeda tersebut
diantaranya: pendekatan yang digunakan ialah short-haul atau trayek pendek dan pendekatan
point-to-point atau titik ke titik, tidak memiliki tempat duduk yang telah dijatahkan, membayar
awaknya menurut trayek, menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui
southwest.com, pilot yang direkrut tidak menjadi serikat nasional, petugas landasan yang lebih
sedikit, waktu penyelesaian lebih pendek, tingkat pergantian karyawan lebih rendah, proses
penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan di setiap posisi. Dengan
penerapan strategi ini Southwest dapat menjadi perusahaan penerbangan tersukses.
Fokus
Fokus dalam kasus ini adalah penerapan strategi yang dilakukan oleh Southwest yang berbeda
dengan perusahaan penerbangan yang lainnya, dimana dalam kasus ini dijelaskan perbedaan
strategi yang dilakukan oleh Southwest dalam menjalankan usahanya dengan perusahaan
penerbangan yang lainnya.
Jawaban
1. Strategi yang dilakukan ialah strategi unit bisnis dimana Southwest menekankan pada
bagaimana perusahaan akan tetap dapat bersaing dalam pasar dengan perusahaanperusahaan penerbangan lainnya.Basis yang digunakan ialah diferensiasi dimana perusahaan
melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis sehingga
menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik dan basis
biaya rendah ialah penekanan atau peminimalisasian biaya.
2. Sistem pengendalian Southwest dapat dikatakan membantu melaksanakan strategi
perusahaan, hal ini dapat dijelasakan dari penerapan sistem pengendalian yang
menghantarkan Southwest menjadi perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat
sebagai contoh sistem perekrutan karyawan yang benar-benar paham tentang posisinya, yang
akan meningkatkan mutu dari karyawan,dan menjaga kenyamanan pelanggan Southwest.
organisasi jelas. Perencanaan ini salah satu tindakan yang membantu organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan ketidakstabilan lingkungan. Sehingga organisasi tidak terlindas oleh
zaman. Akuntansi sebagai alat pengendalian merupakan suatu bentuk pengawasan untuk
menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi sudah dijalankan dengan baik dan
sesuai prosedur. Pengendalian dan perencanaan saling mempunyai ketergantungan. Perencanaan
tanpa pengendalian tidak akan berarti, begitu sebaliknya.
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public meliputiperencanaan
strategic, pemberian informasi biaya yang di dalamnya terdapat lima aktivitas (cost finding, cost
recording, cost analyzing, strategic cost reduction, dan cost reporting), penilaian investasi,
penganggaran, penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for service) serta penilaian kerja.
Dalam pengendalian manajemen terdapat beberapa aktivitas, yaitu perencanaan,
koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi, komunikasi informasi, pengambilan
keputusan, memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi, pengendalian, danpenilaian kinerja.
Tipe pengendalian manajemen terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu pengendalian preventif,
pengendalian operasional, dan pengendalian kerja.
Struktur pengendalian manajemen meliputi pusat pertanggungjawaban pada tiap-tiap
bagian. Diantaranya yaitu pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Setiap
pusat-pusat pertanggujawaban bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu.
Proses epengendalian manajemen pada organisasi sektor publik meliputi komunikasi
formal melalui perumusan strategi, perencanaan strategik, penganggaran, dan evaluasi kinerja.
Sedangkan komunikasi informal melalui komunikasi langsung, peremuan informal, diskusi, atau
melalui metoda management by walking around.
Daftar Pustaka
1. Mardiasmo (2009) Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi.
2. Mahmudi (2011) Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: UII Press