A.
JUDUL
Nurse Directed Interventions to Reduce Catheter Associated Urinary
Tract Infections : Rencana Pengarahan Perawat untuk Mengurangi Infeksi
Saluran Kemih Akibat Pemasangan Kateter
B.
PUBLIKASI
Diterbitkan oleh the Association for Professionals in Infection
Control and Epidemiology, Inc dan dipublikasikan oleh Published by
Elsevier Inc. All rights reserved pada tahun 2011.
C.
LATAR BELAKANG
1. Latar Belakang Kelompok
Infeksi nosokomial merupakan salah satu masalah utama dalam
keperawatan. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang diperoleh
atau
dialami
oleh
pasien
selama
dirawat
di
rumah
sakit
dan
perawat,
sehingga
dalam
melakukan
pemasangan,
perawatan, dan pelepasan kateter dapat dimanajemen dengan sebaikbaiknya dan infeksi saluran kemih dapat diminimalisir.
2. Latar Belakang Penulis
Pemasangan kateter yang berakibat pada Infeksi Saluran Kemih
sudah sering terjadi dan menyebabkan peningkatan biaya. Hampir 25%
sedangkan
diperkirakan
25%
pasien
rawat
inap
lama
sebenarnya
ada
tetapi
tidak
banyak
diikuti
dan
dilaksanakan.
D.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui manajemen penanganan infeksi saluran kemih pada
pasien yang terpasang kateter.
b. Mengetahui peran tenaga kesehatan dalam pencegahan infeksi
pasien yang terpasang kateter
2. Tujuan Peneliti
Tujuan dari studi proses ini adalah meningkatkan kualitas
dengan mendorong intervensi perawat untuk meningkatkan manajemen
eliminasi urin pada pasien rawat inap dan mengukur dampak intervensi
pada durasi penggunaan kateter urin dengan kejadian infeksi saluran
kemih akibat pemasangan kateter pada pasien dalam unit perawatan.
E.
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Tempat penelitian
Tempat dilaksanakan penelitian adalah Rumah Sakit Universitas
Colorado yang merupakan pusat kesehatan akademik berlokasi di
Aurora Colorado. Ruangan yang digunakan untuk penelitian adalah dua
ruangan bedah dan penyakit dalam yang berdekatan dimana masingmasing ruang mempunyai 18 tempat tidur.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan juni 2009.
3. Populasi dan Sampel
Terdapat sekitar 150 pasien per bulan yang dirawat di ruang bedah
umum dan 125 pasien per bulannya di ruang perawatan paru-paru yang
terpasang kateter. Jadi total populasi adalah 275 orang pasien.
4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi adalah semua pasien yang terpasang kateter selama
perawatan.
b. Kriteria Eksklusi adalah pasien dengan rencana bedah urologic.
5. Desain Penelitian
Menggunakan desain penelitian pre dan post intervensi.
6. Jalannya penelitian
a. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja untuk implementasi :
1) Merekrut sebuah tim multidisiplioner yang terdiri dari perawat,
dokter,
terapis
rehabilisasi,
personel
transport,
bagian
yang
harian
ke
penyedia
layanan
kesehatan
untuk
(dalam
beberapa
ukuran)
untuk
mempromosikan
kateter,
e) Bermitra
dengan
pasien
dan
keluarga
untuk
yaitu
mendorong
umur,
jenis
oleh
menggunakan
uji
rekam
statistik
medis.
Semua
deskriptif
untuk
variabel
tingkat
dianalisis
pengukuran
antara
pre
dan
post
intervensi
kateter
per
hari
Fase I
Fase II
Fase III
58,2
(14,0)
58.1 (14,6)
57,2 (14,9)
57 (58,8)
40 (41,2)
7,2 (7,4)
56 (58,3)
40 (41,7)
6,7 (6,5)
55,3 (14,4)
52,3 (14,8)
76 (50,8)
65 (49,2)
8,0 (9,0)
93 (65,5)
49 (34,5)
6,6 (7,1)
35 (43,8)
45 (56,3)
7,4 (9,8)
52,6
(15,2)
86 (61,9)
53 (38,1)
6,9 (7,1)
Ruang
Paru-paru
Bedah
3,53
2,81
(3,4)
3,01
(2,7)
3,3 (3,7)
sampai 3
0,076
0,018
2,7 (2,7)
2,2 (2)
(3,3)
a. Durasi kateter
Pada awalnya rata-rata kateter harian adalah 3,53 dan 3,01 pada
masing-masing unit paru dan unit bedah. Pada tabel 2 menunjukkan
periode data penggunaan Kateter harian sedikit meningkat antara
fase 1 dan fase 2 pada unit bedah tetapi menurun dalam semua
tahap pada unit paru. Periode data pada unit bedah menunjukkan
penurunan signifikan (P 0,018) antara fase 1 dan 3. Secara total,
penggunaan kateter harian menurun dari 400 hari dalam fase 1
menjadi 305 hari fase 3.
b. Kejadian infeksi saluran kemih akibat kateter
Kejadian infeksi saluran kemih akibat kateter dihitung untuk setiap
unit menggunakan rumus berikut: jumlah infeksi / jumlah kateter
saluran kemih hari x 1.000. Pada awal, kejadian infeksi saluran
kemih akibat kateter masing-masing adalah 0,0 dan 1,9 pada unit
paru dan unit bedah. Unit paru
angka kejadiannya
2. Pembahasan
Tujuan dari proyek ini adalah peningkatan kualitas dengan
menurunkan kejadian infeksi saluran kemih akibat kateter melalui
implementasi keperawatan di rumah sakit secara luas menggunakan
intervensi yang menekankan pendidikan bagi perawat rawat inap dan
khususnya pada unit praktik keperawatan tertentu misalnya unit paru
dan unit bedah umum. Manajemen dan perawatan berkelanjutan dari
penggunaan urine kateter merupakan lingkup praktik keperawatan.
Fokus intervensi adalah pendidikan kesehatan ulang bagi perawat
tentang
penempatan,
manajemen
dan
indikasi
pemasangan
urin
kateter.
Sedangkan media elektronik untuk pendidikan penyedia layanan
kesehatan merupakan tantangan. Memperbaharui kebijakan rumah
sakit yang ditawarkan konsisten, ringkas, dan konten faktual dalam
menyediakan media yang efektif untuk meningkatkan praktek perawat.
Pendidikan ulang tentang intervensi keperawatan umum (pemasangan
kateter)
merupakan
kemampuan
dasar
yang
dianggap
penting.
pasca
operasi,
penggunaan
scanner
kandung
kemih,
kateter
urin
lebih
awal
mengakibatkan
berkurangnya
perawat
saluran
kemih
di
lembaga
kami,
kami
tidak
mampu
selama
Untuk
secara
efektif
mengubah
praktek,
upaya
beragam
sehingga
mahasiswa
juga
dapat
berperan
aktif
pelayanan
kesehatan
dapat
menjadi
lebih
baik
dan
I.
APLIKASI
1.
Mengkaji pengetahuan perawat tentang managemen pencegahan
2.
kesehatan
secara
singkat
tentang
J.
K.
PENUTUP
Untuk secara efektif mengubah praktek, upaya beragam diperlukan
untuk mengurangi infeksi saluran kemih akibat kateter pada pasien rawat
inap. Pemasangan kateter sering ditunjukkan dalam pengelolaan pasien di
fasilitas rumah sakit perawatan akut, dan upaya memeriksa kembali
praktik dan strategi untuk manajemen perawatan berdasarkan bukti
merupakan cara terbaik yang dibutuhkan dan harus terus menerus ditinjau
kembali.