CR OMSK PF
CR OMSK PF
SUPURATIF
KRONIS
Okta Diferiansyah
1118011095
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah radang
kronis telinga tengah dengan adanya lubang (perforasi)
pada gendang telinga (membran timpani) dan riwayat
keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) lebih dari 2
bulan, baik terus menerus atau hilang timbul.
Otitis media supuratif kronik merupakan penyakit THT
yang paling banyak ditemukan di negara sedang
berkembang. Secara umum, insiden OMSK dipengaruhi
oleh ras dan faktor sosioekonomi.
OMSK dapat terbagi atas 2, yaitu otitis media supuratif
kronik tubotimpani dan otitis media supuratif kronik
atikoantral
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
Keluhan Utama
Status Generalis
TELINGA LUAR
KIRI
Normotia
Normotia
Daun telinga
Retroaurikular
Tidak ada
Tidak ada
KANAN
LIANG TELINGA
KIRI
Lapang
Lapang / Sempit
Sempit
Warna menyerupai
kulit
Warna Epidermis
Hiperemis
Tidak Ada
Sekret
Ada
Ada
Serumen
Ada
Tidak ditemukan
Kelainan Lain
Tidak ditemukan
KANAN
MEMBRAN TIMPANI
KIRI
Intak
Bentuk
Tidak Intak
Putih mutiara
Warna
Tidak hiperemis
(+)
Reflek Cahaya
Sulit dinilai
(-)
Perforasi
Tidak ada
Kelainan Lain
Tidak ada
HIDUNG
KIRI
Normal
Bentuk Hidung
Luar
Normal
Tidak ditemukan
Deformitas
Tidak ditemukan
Tidak ada
ada
Nyeri Tekan
Dahi
Pipi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ditemukan
Krepitasi
Tidak ditemukan
RINOSKOPI
ANTERIOR
KIRI
Tenang
Vestibulum Nasi
Tenang
Cavum nasi
Tidak Hiperemis
Mukosa
Tidak Hiperemis
Eutrof
Konka Media
Eutrof
Eutrof
Konka Inferior
Eutrof
Normal
Meatus Nasi
Normal
Tidak ada
Deviasi Septum
Tidak ada
Tidak ada
Sekret
Tidak ada
Tidak ada
Massa
Tidak ada
Tidak ada
Kelainan Lain
Tidak ada
Hasil Pemeriksaan
Dinding Faring
Mukosa
Tidak hiperemis
Uvula
Ditengah
Arkus Faring
TONSIL
Hasil Pemeriksaan
Pembesaran
T1-T1
Kripta
Tdak melebar
Destritus
Tidak ada
Perlekatan
Tidak ada
Sikatrik
Tidak ada
Resume
1.Pemeriksaan Subjektif
Keluhan utama: keluar cairan dari telinga
Riwayat penyakit sekarang :
o.Keluar cairan kental sejak 3 bulan
o.Otalgia (+)
o.Pendengaran berkurang (+)
o.Demam (-)
o.Penurunan nafsu makan (-)
o.Mimisan (-)
2. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Rutin Umum Telinga :
Pada telinga kiri :
CAE : Sempit, hiperemis (+), discharge
(+), serumen (+), corpus alienum (-)
Membran timpani : Tidak intak,
perforasi central
Pemeriksaan Rutin Khusus : Tidak
dilakukan
3. Pemeriksaan Anjuran
1. Foto rontgen dalam posisi schuller
Untuk menilai kolesteatoma
2. Pemeriksaan audiometri
Untuk menentukan jenis gangguan
pendengaran dan juga prognosis
Diagnosis
Manajemen Kuratif
Amoxicillin 3 x 1 tab
Manajemen Preventif
Jaga
Tidak
Jangan
Prognosis
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Defnisi OMSK
infeksi kronis ditelinga tengah
dengan
perforasi
membran
timpani dan sekret yang keluar
dari telinga tengah terus menerus
atau hilang timbul.
Otitis
media
akut
dengan
perforasi membran timpani dapat
menjadi otitis media supuratif
kronis.
Etiologi OMSK
Hampir selalu dimulai dengan otitis
media berulang pada anak, jarang
dimulai setelah dewasa.
Faktor infeksi biasanya berasal dari
nasofaring (adenoiditis, tonsilitis,
rinitis, sinusitis), mencapai telinga
tengah melalui tuba Eustachius.
Fungsi tuba Eustachius yang abnormal
merupakan faktor predisposisi (cleft
palate dan Downs syndrom)
Lingkung
an
Genetik
Otitis
media
sebelumn
ya
Infeksi
Patogenesis
Sembuh/ normal
Fgs.tuba tetap terganggu
Gangguan
tuba
Tekanan negatif
efusi
Infeksi (-)
OME
telinga tengah
Klasifkasi OMSK
Berdasarkan
area yang
terkena, dibagi
menjadi :
Berdasarkan
aktiftas sekret
yang keluar :
Perforasi
sentral
Lokasi
pada pars
tensa, bisa
anteroinferior,
posteroinferior
dan
posterosuperior,
kadangkadang
sub total.
Perforasi
marginal
Perforasi
marginal
Perforasi
atik
Terdapat
pada
pinggir
membran
timpani
dengan
adanya
erosi dari
anulus
fbrosus.
Perforasi
pada
pinggir
posterosuperior
berhubung
an dengan
kolesteato
m.
Terjadi
pada pars
flasida,
berhubung
an dengan
primary
acquired
cholesteat
oma.
Gejala Klinis
Telinga
berair
(otorrhoe)
Gangguan
pendengar
an.
Otalgia
( nyeri
telinga)
Vertigo
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan otoskopi
menunjukan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai
kondisi mukosa telinga tengah.
Radiologi
posisi Schller
berguna untuk menilai kasus kolesteatom.
Penatalaksanaan
Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah
konservatif atau dengan medikamentosa
Medikamentosa :
obat pencuci telinga, berupa larutan
H2O2 3% selama 3-5 hari
antibiotik broad spectrum
Pada infeksi yang dicurigai
penyebebnya telah resisten terhadap
ampisilin dapat diberikan ampisilin
asam klavulanat.
Penatalaksanaan
OMSK Tipe bahaya
- mastoidektomi dengan atau tanpa
timpanoplasti
Tujuan operasi
- menghentikan infeksi secara permanen
- memperbaiki membran timpani yang
perforasi
- mencegah terjadinya komplikasi atau
kerusakan pendengaran yang lebih berat
- serta memperbaiki pendengaran.
Komplikasi
Komplikasi intratemporal
n. Fasial dan labirinitis.
Komplikasi ekstratemporal (komplikasi
intrakranial)
abses ekstradural dan subdural
tromboflebitis sinus lateral
meningitis
abses otak
hidrosefalus otitis
BAB IV
ANALISIS KASUS
TERIMA KASIH