Epidemiologi
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas dalam Menjalankan Kepaniteraan Klinik
Senior pada Bagian/ SMF IKK IKM Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala/RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
Disusun oleh :
Pembimbing :
dr. Rindang Indayani, M.Kes
P2M (Pemberantasan
Tahun I (%)
Tahun II (%)
Tahun VI (%)
Tahun V(%)
Malaria
30
35
32
34
31
DBD
0,6
0,5
0,4
0.9
2,1
Tifoid
5,1
5,4
4,8
6,2
5,8
Hepatitis C
2,1
2,2
1,8
1,7
1,6
Influenza
50
45
52
53
53
Malaria
DBD
Tifoid
Hepatitis C
Influenza
Jawaban: B. DBD
Pembahasan:
Kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu
(Depkes RI,2000).
Suatu penyakit dikatakan sebagai kejadian luar biasa apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak ada/tidak diketahui
b. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama tiga kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, bulan, tahun)
c. Peningkatan kejadian penyakit /kematian, dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya
d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalamtahun sebelumnya.
e. Angka rata-rata per bulan dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.
f. Case Fertility Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan cCFR periode
sebelumnya.
g. Proportional Rate (PR) penderita baru dari suatu periodetertentu menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun
sebelumnya.
h. Beberapa penyakit khusus: kolera,DHF/DSS
Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya(pada daerah endemis)
Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4minggu sebelumnya
daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
i. Beberapa penyakit yang dialami oleh satu atau lebih penderita
Keracunan makanan
Keracunan pestisida
Pada kasus diatas yang sesuai dengan kejadian luar biasa adalah penyakit DBD.
Sumber: Effendi, Ferry. Keperawatan Kesehatan Komunitas.Jakarta:Salemba Medika.2009 .
lain yang dapat dilakukan dengan cepat. Skrining dilakukan untuk mengetahui besarnya
kejadian penyakit tertentu dimasyarakat. Skrining dapat dikelompokkan menjadi 4 macam:
a. Mass screening: atau penjaringan massal yaitu skrining yang dilakukan pada
seluruh anggota populasi
b. Multiple screening: atau penjaringan multiphasik yaitu skrining ganda yang
dilakukan dengan melibatkan berbagai alat uji pada saat yang bersamaan.
c. Prescriptive screening adalah skrining yang mempunyai tujuan mendeteksi awal
pada individu sehat yang diduga dari penyakit spesifik yang dapat dikontrol lebih
baik jika mendeteksi lebih awal riwayat alamiahnya.
d. Opportunistic screening yaitu skrrining yang dilakukan terbatas pada para penderita
yang berkonsultasi kepada seorang praktisi kesehatan untuk beberapa tujuan
tertentu.
Sumber:
Beaglehole R.Dasar-dasar Epidemiologi.Yogyakarta:UGM.1997
Sutrisno B. Pengantar Metode Epidemiologi. Jakarta:Dian Rakyat.1994
3. Seorang dokter memiliki pasien dengan diagnosis Ca Pankreas. Diketahui pasien tersebut
memiliki kebiasaan minum minuman keras. Dokter ingin mengetahui sebab akibat Ca
pankreas dan minum minuman keras. Dokter mengikuti perkembangan penyakit pasien
tersebut selama 5 tahun. Pembandingnya pasien yang tidak meminum minuman keras.
Metode penelitian yang digunakan adalah :
A. Studi kasus
B. Potong lintang
C. Kohort
D. Kasus kontrol
Jawaban: C. Kohort
Pembahasan:
Secara garis besar berdasarkan tujuannya, rancangan penelitian dibedakan menjadi:
1. Deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan
besarnya suatu masalah, tanpa memberikan intervensi (variable orang, tempat
dan waktu).
Populasinya adalah semua responden baik yang mempunyai kriteria variabel bebas dan
variabel tergantung maupun tidak
2. Studi Kohort/prospektif
Yaitu penelitian dimana pengambilan data variabel bebas (sebab) dilakukan
terlebih dahulu, setelah
3. Case Control/Retrospektif
Yaitu penelitian dimana pengambilan data variabel akibat (dependent) dilakukan
terlebih dahulu, kemudian baru diukur varibel sebab yang telah terjadi pada
waktu yang lalu, misalnya setahun yang lalu, dengan cara menanyakan pada
responden.
4. Sebuah kapal Fery sedang berlayar dari pelabuhan sabang menuju pelabuhan uleelheu
dengan membawa beberapa penumpang asing. Pada saat berada ditengah laut, petugas
kapal mendapat laporan bahwa ada salah satu penumpang yang sakit dengan gejala demam
mendadak, nyeri kepala, lemas, nyeri pada sendi dan otot serta muncul beberapa ruam.
Setelah diidentifikasi oleh pihak kapal, ternyata penumpang tersebut berasal dari afrika.
Pihak kapal mencurigai penumpang tersebut terjangkit virus Ebola. Apa tindakan yang
selanjutnya harus dilakukan oleh awak kapal tersebut?
A. Menghubungi pihak kantor kesehatan pelabuhan untuk meminta pertolongan pertama
B. Melanjutkan perjalanan smapai ke pelabuhan ulee lheu, setibanya dipelabuhan langsung
membawa penumpang tersebut ke RS terdekat
C. Tidak melanjutkan perjalanan, dan Kapal balik ke pelabuhan sabang
D. Memasang cairan infus untuk memperbaiki kondisi pasien
Jawaban:
A. Menghubungi pihak kantor kesehatan pelabuhan untuk meminta pertolongan pertama
Pembahasan:
Berdasarkan PERMENKES Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan:
Pasal 1
(1) Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana
teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
(2) KKP dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan tugas secara administratif
dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara teknis fungsional dibina oleh
Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, KKP menyelenggarakan
16 fungsi (Pasal 3 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
tetapkan sebagai daerah khusus kluster flu burung. Dalam waktu 1 minggu ini terjadi 3
kasus serupa. Apakah katagori kasus yang paling sesuai?
A. Probable case.
B. Possible case.
C. Definite case.
D. Suspect case.
E. Certain case.
Jawaban: C. Definite case.
Pembahasan:
Kasus mungkin
(probable case, presumptive case)
Kasus pasti
(confirmed case, definite case)
6. Sebuah desa terserang penyakit menular TB dan telah dilakukan pemeriksaan BTA dan
Foto
Thorax
(Ro)
untuk
BTA (+)
BTA (-)
Ro(+)
190
160
350
menegakkan
diagnosa
dan
Ro(-)
10
40
50
memberikan pengobatan dengan
200
200
tepat. Berikut tabel yang didapat dari data masyarakat yang terkena TB setelah dilakukan
pemeriksaan penunjang BTA dan Ro. Sensitivitas Ro untuk diagnosis TB adalah....
a.
A.
B.
C.
D.
E.
95%
93%
54%
47%
20%
Jawaban: A. 95%
Pembahasan
Sensitivitas didefinisikan sebagai kemampuan alat tes untuk mendeteksi mereka yang
benar-benar
Ro (+)
Ro (-)
BTA (+)
190 (a)
10 (c)
200
BTA (-)
160 (b)
40 (d)
200
350
50
7. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke klinik dokter keluarga untuk kontrol penyakit
TB nya. Pasien tinggal dengan istri dan 2 orang anaknya yang berusia 5 tahun dan 3
tahun. Pasien mengaku kurang lebih sebulan ini anaknya tidak nafsu makan dan berat
badan turun tidak sesuai dengan KMS.
Sebagai dokter keluarga apa yang anda lakukan..
A. Menyarankan untuk memberi makanan dengan nutrisi yang cukup
B. Menyarankan memberi obat nafsu makan dan vitamin
C. Melakukan pemeriksaan TB dengan tes mantoux pada kedua anaknya
D. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya
E. Langsung diobati dengan pengobatan TB
Jawaban: C. Melakukan pemeriksaan TB dengan Mantoux tes pada kedua anaknya.
PEMBAHASAN :
Melakukan pemeriksaan TB dengan mantoux test pada kedua anaknya tersebut merupakan
salah satu tingkatan tindakan pencegahan pada penyakit menular. Secara garis besar,
adapun tingkatan pencegahan penyakit menular adalah:
a. Pencegahan primer: (sebelum timbul gejala penyakit), terjadi sebelum sistem bereaksi
terhadap stressor, meiputi: promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahn
primer mengutamakan pada penguatan fleksible lines of defense dengan cara mencegah
stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah
sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi Strateginya mencakup: imunisasi,
pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidup.
b.
setelah ada gejala stressor. Pencegahan sekunder mengutamakn pada penguatan internal
lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga
melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika
pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak
dapat mendukung sistem dan intervensi-intervesinya, sehingga bisa menyebabkan
kematian.
c.
3500
orang.
dalam
minggu
terakhir
mendapat
mengalami
kejang.
hari
kemudian
pasien
meninggal.
sebelumnya belum pernah ada peristiwa digigit kera liat. CASE FATALITY
RATE pada kejadian di atas adalah:
A. 1/35
B. 35/3500
C. 5/35
D. 1/3500
E. 1/5
Jawaban : A
Pembahasan:
Pengukuran Mortality Rate
1. Case Fatality Rate (CFR)
CFR adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk
menentukan kegawatan/keganasan penyakit tersebut.
Jumlah Kematian Penyakit
x 100
Rumus CFR =
Jumlah Kasus Penyakit
Untuk Kasus di atas, CFR =
1
x 100 =2,85
35
CFR = 1/35
3.
4.
Di bawah ini adalah contoh piramida pencegahan penyakit atau berbagai kondisi dalam
masyarakat:
Sumber : ( Judith S, et al,. 2014. Community and Public Health Nursing: Promoting the publics
health. 8th edition. Lippincott Williams & Wilkins
10. Pada suatu daerah, 6 bulan terakhir ini ditemukan kasus difteri 400 kasus dengan kematian
35 kasus. Pada tahun sebelumnya terdapat 310 kasus dengan kematian 15 orang. Keadaan
tersebut disebut dengan?
A. Epidemi
B. Endemi
C. Pandemi
D. Epidemi dan endemi
E. Epidemi dan pandemi
Jawaban : A. Epidemi
Pembahasan :
-
Epidemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam
frekuensi yang meningkat.
Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi
serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.
Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan
waktu.