saliva dan pancreas keduanya menghidrolisis ikatan 1:4 ,akibatnya hasil akhir
pencernaan
CO2
dan
H2
kolon.
PROTEIN DAN ASAM NUKLEAT
Pencernaan Protein
Pencernaan protein mulai dari dalam lambung,mukosa lambung manusia mengandung
sejumlah pepsinogen yang saling berhubungan dapat di bagi menjadi dua kelompok yang
berbeda secara histoimunokimia,yaitu pepsinogen I dan pepsinogen II. Dimana pepsinogen I
hanya di temukan di daerah yang mensekresi asam,sedangkan pepsinogen II juga di temukan
di daerah pirolus.
Di usus halus polipeptida yang di bentuk melalui pencernaan di lambung di cerna
lebih lanjut oleh enzim-enzim potreolitik kuat yang berasal dari pancreas dan mukosa usus
halus. Tripsin,kimotripsin,dan elastase bekerja dalam ikatan peptide interior pada molekul
peptide disebut endopeptidase. Karboksipeptidase pancreas dan aminopeptidase brush
border merupakan eksopeptidase yang menhidrolisis asam amino pada ujung karboksi dan
amino polipeptida.
Asam Nukleat
Asam nukleat di uraikan menjadi nukleotida dalam usus halus oleh nuclease pancreas,dan
nukleotida itu di uraikan menjadi nukleosida dan asam fosfor oleh enzim-enzim yang terdapat
pada permukaan luminal sel-sel mukosa. Nukleosida kemudian di uraikan menjadi unsurunsur gula serta basa-basa pirimidin dan purin,kemudian unsur-unsur basa tersebut di serap
oleh transport aktif.
LIPID
Pencernaan Lemak
Kebanyakan pencernaan lemak di mulai di duodenum,dengan melibatkan enzim
terpenting limpase pancreas,enzim ini menghidrolisis ikatan -1 dan -3 trigliserida dengan
relative muda tetapi bekerja pada ikatan -2 dengan kecepatan sangat rendah,sehingga hasil
utama kerjanya adalah asam lemak bebas dan 2-monogliserida. Enzim ini bekerja pada lemak
yang telah diemulsikan.
Kebanyakan kolestrol makanan berbentuk ester kolestril dan ester kolestril hydrolase
menghidrolisis ester-ester di dalam lumen usus halus.Pembentukan misel selanjutnya
melarutkan lipid dan memungkinkan mekanisme untuk transpornya ke enterosit. Jadi misel
bergerak ke konsentrasi yang lebih rendah melalui lapisan statis ke brush border sel-sel
mukosa.lipid berdifusi keluar dari misel,dan suatu larutan cair jenuh lipid dipertahankan
kontaknya dengan brush border sel-sel mukosa. Kemudian lipid memasuki sel melalui difusi
pasif dan cepat mengalami esterifikasi dalam sel-sel,dan mempertahankan perbedaan
konsentrasi yang menguntungkan dari lumen ke dalam sel.
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Saluran pencernaan memberi tubuh persediaan akan air, elektrolit, dan zat makanan,
yang terus menerus. Untuk mencapai hal ini dibutuhkan (1) pergerakan makanan melalui
saluran penceranaan (2) sekresi getah pencernaan dan pencernaan makanan (3) absorpsi air
berbagai elektrolit , dan hasil pencernaan (4) sirkulasi darah melalui organ organ
gastrointestinal untuk membawa zat zat yang diabsorbsi , dan (5) pengaturan semua fungsi
ini oleh sistem local, saraf, dan hormone.
ANATOMI FISIOLOGIS DINDING GASTROINTESTINAL
Di dinding usus terdapat lapisan lapisan mulai dari permukaan luar sampai dalam
yaitu lapisan seors, lapisan otot longitudinal, lapisan otot sirkular, lapisan submukosa dan
lapisan mukosa. Selain itu, terdapt berkas tipis serabut-serabut otot polos, yaitu otot mukosa ,
yang terletak di lapisan paling dalam dari mukosa . fungsi motoric dari usus diselenggrakan
oleh berbagai lapisan otot polos tadi. Dinding saluran cerna memiliki empat lapisan, yaitu:
Mukosa
permukaan protektif
Submukosa
submukosa
Serosa : jaringan ikat paling luar yang menutupi saluran cernayang
mengeluarkan cairan encer licin yang melumasi dan mencegah gesekan antara
organ organ pencernaan dan visera di sekitarnya.
Empat faktor yang berperan dalam mengatur fungsi sistem pencernaan :
fungsi rangkap, yaitu mencampur kimus dengan getah pencernaan yang disekresikan ke
dalam lumen usus halus dan memanjankan semua kimus ke permukaan absorptif mukosa
usus halus. Komplek motiliti bermigrasi atau pembersihan usus bersiklus di seluruh fase
berikut dalam pola berulang setiap sekitar 1,5 jam selama orang tersebut puasa :
1.
Fase 1: periode relatif tenang panjang yang berlangsung sekitar 40-60 menit
dengan beberapakontraksi
2. Fase 2: periode 20-30 menit dengan beberapakontraksi peristaltik, dengan waktu
yang bervariasi di antara kontraksi
3. Fase 3: fase terpendek 5-10 menit tempat ontraksi peristaltik intensif dimulai di
bagian atas lambung dan bejalan terus hingga ke ujung usus halus.
USUS BESAR
Terdiri dari kolon,sekum, apendiks, dan rektum. Usus besar terutama adalah
pengering dan penyimpan, kolon menerima 500ml kimus dari usus halus per hari. Yang di
salurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tak tercerna. Kolon mengekstraksi H20
dan garam dari isi lumennya untuk membentuk massa padat yang di sebut feses untuk di
keluarkan dari tubuh. Fungsi utama usus besar adalah menyimpan tinja sebelum defekasi.
Mekanisme
pencernaan
makanan
meliputi
dua
tahapan,
yaitu
mastikasi
pernafasan dan menelan. Faring diubah hanya dalm beberapa detik menjadi traktus untuk
mendorong masuk makanan,. Yang terutama penting adalah bahwa respirasi tidak terganggu
pada proses menelan,pada umumnya menelan daoat dibagi menjadi (1) tahap volunteer, yang
mencetuskan proses menelan (2) tahap faringeal , yang bersifat involunter dan membantu
jalannya makanan melalui faring ke dalam esophagus; dan (3) tahap esofangeal, fase
involunter lain yang mengangkut makanan dari faring ke lambung.
PENCAMPURAN DAN PROPULSI MAKANAN DALAM LAMBUNG
Saat makanan masuk ke dalam lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris
makanan di bagian orad lambung, makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan
pembukaan esophagus dan makan yang paling lama terletak paling dekat dengan dinding luar
lambung. Getah pencernaan lambung di ekskresikan oleh kelenjar gastrik yang berada pada
hampir seluruh dinding korpus lambung kecuali sepanjang garis sempit di kurvatura minor
lambung.sekresi ini terjadi dengan segera saat berkontak dengan bagian makanan yang
disimpan terletak berhadapan dengan permukaan mukosa lambung. Sesudah makanan dalam
lambung seluruhnya bercampur dengan sekresi lambung, hasil campuran yang berjalan ke
usus disebut kismus. Selain kontraksi peristaltic yang terjadi ketika makanan terdapat di
dalam lambung terdapat suatu jenis kontraksi lain yang kuat, disebut kontraksi lapar, sering
terjadi bila lambung telah kosong selama beberapa jam atau lebih. Kontraksi iniadalah
kontraksi peristaltic yang ritmis di dalam korpus lambung.
Tahap selanjutnya makanan akan masuk ke kolon. Kolon berfungsi (1) absorbs air dan
elektrolit kimus untuk membentuk feses yang padat dan (2) penimbunan bahan feses sampai
dapat dikeluarkan. Pada saat yang sama, otot longitudinal kolon, yang terkumpul menjadi tiga
pita longitudinal yang disebut taenia coli, akan berkontraksi. Kontraksi gabungan dari pita
otot sirkular dan longitudinal menyebabkan bagian usus besar yang tidak terangsang
menonjol keluar memberikan bentuk serupa kantung yang disebut haustrasi. Gerakan masa
adalah jenis peristaltik yang dimodifikasi ditandai oleh: pertama, timbul sebuah cincin
kontriksi sebagai respons dari tempat yang teregang atau teriritasi di kolon. Kemudian
dengan cepat kolon tadi akan kehilangan haustrasinya dan justru berkontraksi sebagai satu
unit, mendorong maju materi feses pada segmen ini sekaligus untuk lebih menuruni kolon.
Satu rangkain gerakan massa biasanya menetap selama 10 sampai 30 menit. Lalu mereda dan
mungkin timbul kembali setengah hari kemudian. Bila gerakan sudah mendorong massa feses
ke dalam rectum, akan timbul keinginan untuk defekasi. Pendorongan massa feses yang terus
menerus melalui anus dicegah oleh konstriksi tonik dari (1) sfinter ani internus, penebalan
otot polos sirkular sepanjang beberapa sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus
dan (2) sfingter ani eksternus, yang terdiri dari otot lurik volunteer yang mengelilingi sfingter
internus dan meluas ke sebelah distal.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, W. F. 2015. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 24. Jakarta: EGC
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia, dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarata: EGC
Guyton, A.C., dan Hall. J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Singapore: Elsevier Inc