Anda di halaman 1dari 53

ELEMEN & DESAIN

PENELITIAN
Oleh:
KELOMPOK V

1/31/16

SUB POKOK BAHASAN


1. Jenis-jenis
desain
penelitian
2. Populasi dan
sampel
3. Pengumpulan
data dan bias
4. Instrumen
penelitian

DEFINSI DESAIN
PENELITIAN
Keseluruhan dari
perencanaan untuk
menjawab pertanyaan
penelitian dan
mengantisipasi beberapa
kesulitan yg mungkin
timbul selama proses
penelitian (Burns &
Groves, 1991)
Desain penelitian
merupakan rancangan
penelitian yang disusun
sedemikian rupa

KEGUNAAN DESAIN
PENELITIAN
Sarana bagi
peneliti

Alat bagi peneliti


untuk dapat
mengendalikan atau
mengontrol berbagai
variabel yang
berpengaruh atau
berperan dalam
suatu penelitian

Mendapatkan jawaban atas


pertanyaan penelitian yang sahih,
objektif, akurat, serta hemat

MENENTUKAN DESAIN
PENELITIAN
Yang harus diperhatikan:
Desain sampel
Desain instrumen
Desain analisis
Desain administrasi
(Umar, Husein, 2013)

KLASIFIKASI DESAIN
PENELITIAN
Berdasarkan manfaat
penelitian:
Murni
Terapan

Berdasarkan tujuan
penelitian:
Eksploratif
Deskriptif
Eksplanatif

Berdasarkan dimensi
waktu:
Cross-sectional
Longitudinal

Berdasarkan teknik
pengumpulan data

Survei
Eksperimen
Analisis isi
Penelitian lapangan
Analisis wawancara
Perbandingan
sejarah

KLASIFIKASI DESAIN
PENELITIAN
Berdasarkan Tujuan:
eksploratif, deskriftif,
analitik, eksperimental
Berdasarkan Pendekatan:
potong lintang (cross
sectional), longitudinal
Berdasarkan Keterlibatan
peneliti: observasional,
intervensional
Berdasarkan Lokasi
penelitian: klinik= uji
klinis (clinical trial),
lapangan (field trial)

PENELITIAN CROSS-SECTIONAL?
Penelitian seksionalCrosssectionaladalah mengumpulkan
data hanya 1 kali dan bermaksud
untuk memperoleh Suatu CrossSection pada populasi pada
suatu waktu yang disediakan.
Hasilnya adalah suatu
pengukuran tentang apa yang
terjadi hari ini, tanpa berusaha
mendokumentasikan perubahan
sepanjang waktu, baik masa yang
lalu maupun masa yang akan
datang

PENELITIAN STUDI KASUS-KONTROL


(CASE-CONTROL STUDIES)
Penelitian/studi kasuskontrol (case-control
studies) merupakan
rancangan penelitian
dengan cara
membandingkan kelompok
kasus dengan kelompok
kontrol dengan tujuan untuk
mengetahui proporsi
kejadian berdasarkan
riwayat ada tidaknya suatu
paparan.
Dikenal dengan sifat

LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN
PENELITIAN STUDI KASUS:
Mengidentifikasi variabel
penelitian
Menetapkan populasi
penelitian
Mengidentifikasi kasus yang
akan diteliti
Mengidentifikasi kasus yang
akan diteliti
Mengadakan pemilihan subjek
yang akan digunakan sebagai
kontrol (matching)
Menyiapkan alat ukur yang
telah diuji keabsahannya dan

KEUNTUNGAN RANCANGAN
KASUS-KONTROL
variabel bebasnya atau faktor
resiko dapat dibatasi, hal ini
dapat meningkatkan potensi
rancangan.
Tingkat keabsahan rancangan
kasus-kontrol lebih tinggi, untuk
mempelajari perkembangna
atau etiologi penyakit.
Tidak menghadapi kendala etik
Pengambilan kasus dan kontrol
pada kurun waktu yang
bersamaan
Adanya pengendalian faktor

KEKURANGAN RANCANGAN
KASUS KONTROL
Tidak diketahui efek variabel luar karena
keterbatasan teknis yaitu variabel yang
tidak ikut dikendalikan waktu matching
Bias penelitian akibat tidak dilakukan
pengukuran oleh peneliti dengan
mengetahui yang harus diukur
Kelemahan pengukuran variabel secara
restrospektif adalah objektifitas dan
reabilitas sehingga untuk faktor resiko
yang tidak jelas informasinya dari
anamnese sangat beresiko
Kadang-kadang untuk memilih kontrol
dengan matching mengalami kesulitan

PENELITIAN STUDI KOHORT


(COHORT STUDIES)
Rancangan studi yang mempelajari antara paparan dan
penyakit (outcome) dengan cara membandingkan
terpapar (factor penelitian) dan kelompok tak terpapar
berdasarkan status penyakit (outcome)
Pada studi kohort penelitian dimulai dengan melakukan
identifikasi factor resiko (kausa) terlebih dahulu,
kemudian subjek diikuti secara prosfektif selama periode
tertentu untuk mencari ada atau tidaknya efek (penyakit)
yang ditimbulkan oleh factor resiko tersebut.
Pada penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok yang diteliti terdiri dari subjek yang
terpajan dan kelompok kontrolterdiri dari subjek yang
tidak terpajan.
(Tambunan, dkk 1995)

CIRI-CIRI KOHORT
Pemilihan subyek berdasarkan
status paparannya
kemudian dilakukan
pengamatan dan pencatatan
apakah subyek mengalami
outcome yang diamati atau
tidak.
Bisa bersifat retrospektif atau
prospektif

KARAKTERISTIK
PENELITIAN KOHOR
Bersifat observasional
Pengamatan dilakukan dari
sebab ke akibat
Disebut sebagai studi
insidens
Terdapat kelompok kontrol
Terdapat hipotesis spesifik
Dapat bersifat prospektif
ataupun retrospektif
Untuk kohor retrospektif,
sumber datanya

KELEBIHAN STUDI KOHORT


1.Rancangan terbaik dalam
mementukan insiden/perjalanan
penyakit dan efek yang diteliti
2.Terbaik dalam menerangkan dinamika
hubungan antara factor risiko dengan
efek secara temporal
3.Terbaik dalam meneliti kasus yang
bersifat fatal dan progresif
4.Dapat digunakan untuk meneliti
beberapa efek sekaligus dari suatu
factor risiko tertentu
5.Memiliki kekuatan yang handal dalam
meneliti berbagai masalah kesehatan,
karena sifat pengamatannya yang

KEKURANGAN STUDI KOHORT


1.Memerlukan waktu yang lama
2.Memerlukan sarana dan biaya yang besar
3.Lebih rumit
4.Kurang efisien dalam meneliti kasus yang
jarang terjadi
5.Ancaman terjadinya drop-out cukup
besar
6.Masalah etika penelitian sering
terabaikan

PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
Penelitian eksperimen berupaya
menjawab pertanyaan bagaimana bila
Tujuan penelitian ini ialah
mengidentifikasi hubungan kausal atau
efek/ akibat sesuatu terhadap yang lain.
Biasanya dibuat dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan kelompok
pembanding. Kepada kelompok kontrol
akan diberikan treatment atau stimulus
tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian.

LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
1. Mengenali masalah.
2. Mengidentifikasi dan memberi batasan masalah.
3. Merumuskan hipotesis masalah, membuat definisi
istilah penting dan variabel.
4. Memilih variabel eksperimen.
5. Membuat rencana eksperimen meliputi:
mengenali semua variabel noneksperimen dan
metode kontrol;
memilih subjek yang mewakili populasi dan
menentukan kelompok kendali;
memilih dan menyahihkan instrumen untuk
mengukur kinerja;
membuat prosedur pengumpulan dan analisis
data;

Langkah-langkah conts...

menentukan dan menyahihkan sifat


eksperimen;
melakukan kajian eksperimen (pilot studies)
untuk memeriksa prosedur;
menyatakan hipotesis statistik atau nol.
6. Melakukan eksperimen, mencakup:
mencatat hasil pra-uji terhadap kelompok
eksperimen dan kendali;
mencatat hasil eksperimen terhadap
kelompok eksperimen;
mencatat hasil pascauji terhadap kelompok
eksperimen dan kendali.
7. Mengurangi data mentah untuk memungkinkan
kajian terhadap efek eksperimen yang di duga
ada.

MELAKUKAN PENELITIAN
KUALITATIF
Data lapangan hasil wawancara

Pengetikan data : teks

Membaca keseluruhan teks


Koding dan klasifikasi

Deskripsi, pola, tema

PENGERTIAN POPULASI &


SAMPEL PENELITIAN
Kata populasi (population /universe )
dalam statistika merujuk pada
sekumpulan individu dengan
karakteristik khas yang menjadi
perhatian dalam suatu penelitian
(pengamatan)
Sampel adalah bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya.

UKURAN POPULASI
Adalah banyaknya pengamatan
atau anggota suatu populasi.
Ukuran populasi ada dua:
1. populasi terhingga (finite
population), yaitu ukuran
populasi yang berapa pun
besarnya tetapi masih bisa
dihitung (cauntable). Misalnya
populasi pegawai suatu
perusahaan;
2. populasi tak terhingga (infinite
population), yaitu ukuran
populasi yang sudah sedemikian

UKURAN SAMPEL
Perlu diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel
Macam-macam cara menurut para
ahli, diantaranya:
Pendapat Slovin
Pendapat Gay
Pendapat Kracjie
Pendapat Harry King
Cara Interval Taksiran

Pendapat
Slovin

n = ukuran sampel
N= ukuran populasi
e = persen kelonggaran
ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan
sampel yang masih
dapat ditolerir atau
diinginkan misalnya 2%

Pendapat Gay
Ukuran minimum sampel yang
dapat diterima berdasarkan
desain penelitian yang
digunakan yaitu:
Metode deskriptif, minimal
10% pupulasi
Metode deskriptif-korelasional
minimal 30 subjek
Metode ex post facto minimal
15 subjek per kelompok
Metode eksperimental
minimal 15 subjek per
kelompok

Pendapat
Kracjie

Pendapat
Harry King

Hampir sama
dengan Slovin,
hanya sebesar
5% dan jumlah
populasi N mulai
dari 10 sampai
100.000

Menggunakan
jumlah sampel
menggunakan
nomogram dan
jumlah populasi
maksimum 2000
dengan
bervariasi
sampai 15%

Cara Interval Taksiran


Jika ukuran populasi
relatif sangat besar,
misalnya di atas
100.000
Penghitungan
menggunakan rumus
untuk menaksir
parameter rata-rata
dan menaksir
parameter proporsi P

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


(SAMPLING)
3 hal pokok penting:
1. Populasi yang terhingga dan tidak terhingga
2. Pengambilan sampel secara probabilitas dan
non probabilitas
3. Pengambilan sampel dengan membagi-bagi
dahulu populasi sehingga subpopulasi menjadi
relatif lebih homogen atau heterogen dan
pengambilan sampel langsung dari populasi
yang tidak dibagi-bagi dulu menjadi beberapa
subpopulasi.

PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN


PELUANG (PROBABILITY SAMPLING

Pengambilan sampel probability


(acak) adalah suatu metode
pemilihan ukuran sampel dimana
setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Itulah
sebabnya metode ini serng disebut
sebagai prosedur yang terbaik.

Contoh probability
sampling
Simple random
sampling
Systematic
sampling
Stratified
sampling
Cluster sampling

PEMILIHAN SAMPEL TIDAK


BERDASARKAN PELUANG
pengambilan sampel non
probabilitas (non acak) dengan
cara ini semua elemen populasi
belum tentu memiliki peluang
yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel.

Contoh non-probability
sampling
Cara keputusan
(judgement sampling)
Cara kuota (Quota
Sampling)
Cara dipermudah
(convinience sampling)
Cara bola salju (Snowball
sampling)
Area sampling
Purposive sampling

Menentukan Besar sampel untuk


penelitian deskriptif
Rumus besar sample deskriptif kategorik :
N= Z x P x Q
d
Z : deviat baku alfa
P : proporsi kategori variable yang diteliti
Q : IP
d : presisi
Parameter yang berasal dari kepustakaan adalah
nilai
P, sedangkan nilai Z dan nilai d ( presisi )
ditetapkan
oleh peneliti.

Menentukan Besar sampel untuk


penelitian deskriptif
Rumus besar sample deskriptif numerik
adalah
N = [ Z x S ]
d
Z : deviat baku alfa
S
: standar deviasi variable yang diteliti
d
: presisi
Parameter yang berasal dari kepustakaan
adalah nilai S, sedangkan nilai Z dan
nilai d

Menentukan besar sampel untuk


penelitian analitik
Penelitian analitik kategorik tidak berpasangan
(Z2PQ + ZP1Q1+P2Q2)2
N1=N2=
____________________
(P1-P2)2
Z = deviat baku alfa
Z = deviat baku beta
P2 = proporsi kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q2 = 1- P2
P1 = proporsi yang nilainya judgement peneliti
Q1 = 1- P1
P1-P2 = selisih proporsi minimal
P = proporsi total = (P1+P2) / 2
Q = 1-P

Menentukan besar sampel untuk


penelitian analitik
Penelitian analitik kategorik berpasangan
(Z + Z)2
N1 = N2= ______________
(P1-P2)2
Z = deviat baku alfa
Z = deviat baku beta
= besarnya diskordan (ketidaksesuaian)
Penelitian analitis kategorik berpasangan
mempunyai keunikan tersendiri,
digunakan pada
penelitian uji klinis dan kasus kontrol.

Menentukan besar sampel untuk


penelitian analitik
Penelitian

analitik numerik tidak berpasangan


(Z - Z) S
N1 =N2= 2 { _________ } 2
X1-X2
Z = deviat baku alfa
Z = deviat baku beta
S = standar deviasi gabungan (berasal dari
kepustakaan)
X1 X2 = selisih minimal rerata yang dianggap
bermakna

Menentukan besar sampel untuk


penelitian analitik
Penelitian

analitik numerik berpasangan


(Z - Z)S
N1 = N2= { ---------------- }2
X1-X2
Z = deviat baku alfa
Z = deviat baku beta
S = standar deviasi dari selisih nilai antar
kelompok
X1 X2 = selisih minimal rerata yang
dianggap bermakna

Menentukan besar sampel untuk


penelitian analitik
Penelitian

analitik korelatif

Z + Z
N = { ------------------------- }2 + 3
0,5 ln {(1+r) / (1-r)
Z = deviat baku alfa
Z = deviat baku beta
r = korelasi (korelasi variabel yang diteliti) Jika belum
ada kepustakaan sebelumnya, peneliti harus
melakukan studi pendahuluan terhadap 10-20 subjek
untuk mendapatkan nilai r. Nilai r dari studi
pendahuluan ini akan digunakan oleh peneliti untuk
menentukan perkiraan besar sampel.

METODE PENGUMPULAN DATA


PENELITIAN

Observasi
Wawancara
Kuosioner
Pengukuran fisik
Percobaan
laboratorium
Focus group discusion
Laporan kasus
Tes (pretest/posttest)

PENGUMPULAN DATA
PENELITIAN
yang perlu diperhatikan
dalam menentukan
metode pengumpulan
data penelitian adalah
variabel
sampel
lokasi
pelaksana
biaya
waktu

MENENTUKAN DAN MEMILIH


INSTRUMENT/ALAT UKUR DALAM
PENELITIAN
Ditentukan oleh beberapa hal, yaitu
(Arikunto, 2006) : objek penelitian, sumber
data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah
tenaga peneliti, dan teknik yang akan
digunakan untuk mengolah data bila sudah
terkumpul.
dua hal penting yang harus dipenuhi dalam
menentukan validitas pengukuran, yaitu
instrument harus (1) relevan isi dan (2)
relevan cara dan sasaran

INSTRUMENT YANG DAPAT


DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
Angket , merupakan
instrument yang
didisain untuk
mengumpulkan data
individu tentang
pengetahuan, sikap,
kepercayaan dan
perasaan (Wood &
Haber, 2010)
Angket terdapat model
terbuka dan tertutup

Instrument dalam penelitian


cont..
Pedoman Wawancara
Instrument ini digunakan pada
metode wawancara yang
pertanyaannya ditanyakan
langsung secara lisan baik itu
langsung berhadapan atau via
telepon
(Polit & Beck, 2006).

Instrument dalam penelitian


cont..
Lembar dan Panduan Observasi
Instrument ini digunakan untuk
teknik observasi yang menuntut
adanya pengamatan dari si
peneliti baik secara langsung
atau tidak langsung terhadap
objek penelitiannya.

Instrument dalam penelitian


cont..
Pengukuran Biofisiologis
Merupakan pengukuran yang dipergunakan pada
tindakan keperawatan yang berorientasi pada
dimensi fisiologis.
Contohnya pengukuran aktivitas dasar klien,
perawatan kebersihan mulut, perawatan
dekubitus, infeksi control sehubungan dengan
pemasangan kateter, dan perawatan trakeostomi.
Meskipun pengukuran sederhana, tapi untuk
mendapatkan data yang valid membutuhkan
waktu dan biaya yang cukup tinggi.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS


INSTRUMEN PENELITIAN
Validitas yang berasal dari kata valid,
ketepatan/kesahihan, adalah sejauh
mana suatu alat ukur dalam
mengukur suatu data. Sebuah
instumen dikatakan valid jika
instrument itu mampu mengukur apa
yang seharusnya diukur menurut
situasi dan kondisi tertentu
(Prof. Sudarwan 2003).

CARA MENINGKATKAN VIABILITAS


Pemanfaatan Soal
Naskah awal dari instrument diperiksa oleh suatu
kelompok evaluator, misal: pembimbing tesis, ahli
pembuat tes, dan para tenaga professional yang
berpengalaman dalam bidangnya.
Konsistensi Antarpenilai
Naskah awal yang sudah diperiksa oleh para ahli
tersebut diberi tanda, mana yang layak dan tidak
layak. Kemudian dipilah dan diseleksi mana yang
paling cocok untuk dijadikan alat ukur atau
instrument. Tentu saja layak atau tidak layaknya
instrument tersebut dilihat dari hasil penilaian
para ahli secara konsisten dan objektif.

RELIABILITAS
Reliabilitas(reliability) = rely : percaya
danreliabel : dapat dipercaya.
Suatu hasil pengukuan dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh
pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
Menurut Prof Sudarwan (2003), reabilitas
instrument adalah tingkat konsistensi hasil yang
dicapai sebuah alat ukur, meskipun digunakan
secara berulang-ulang pada subek yang sama atau
berbeda

Batasan Tentang Reliabilitas Yaitu :


Reliabilitas dicapai apabila kita mengukur himpunan objek

yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama atau


serupa akan memberikan hasil yang sama atau serupa.
Reliabilitas dicapai apabila ukuran yang diperoleh dari
suatu instrumen pengukur adalah ukuran yang
sebenarnya untuk sifat yang diukur.
Reliabilitas dicapai dengan meminimalkan galat
pengukuran yang terdapat pada suatu instrumen
pengukur.
(Kerlinger)

Cara Meningkatkan Reliabilitas:


Membakukan situasi

dimana instrument akan


digunakan.
Menghilangkan variasi
pengukuran intra
pengamat.
Menghilangkan variasi
pengukuran antar
pengamat.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS:

Instrumen
Subjek yang diukur
Petugas yang
melakukan pengukuran

THANK
YOU.....
GOD BLESS
US ^_^

Anda mungkin juga menyukai