Pendahuluan
Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
1.3
Apakah Enzim ?
Apakah Transaminase ?
Kapan enzim ini akan bekerja pada tubuh ?
Bagaimana akibat apabila zat ini berlebih atau tad terpenuhi ?
Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan
berfungsi menentukan kekhususan dari enzim.
Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan
bagian enzim yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat, serta larut dalam air.
Untuk dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, enzim harus berada dalam kondisi aktif
dan sempurna. Enzim yang sempurna terdiri atas Apoenzim dan Koenzim dan di sebut
holoenzim.
Komponen utama enzim adalah protein. Tapi tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Karena protein yang membentuk enzim sifatnya fungsional, bukan protein struktural.
Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim yang beraktifitas di dalam sel tempat
sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang beraktivitas diluar sel tempat
sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian besar enzim bersifat endoenzim dan diberi nama
sesuai dengan nama substrat yang di bentuknya atau reaksi yang di katalisnya. Enzim
memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan senyawa lain
Oksidoreduktase
Transferase
Hidrolase
Liase
Isomerase
Ligase
Penamaan suatu enzim ditetapkan dengan 4 digit sesuai dengan kelas enzim, subkelas,
subsubkelas, dan urutan dalam subsubkelas. Dalam makalah ini akan dibahas salah satu
enzim pada kelas 2 (transferase), yaitu EC. 2.6.1.2 (Alanin Transaminase atau Alanin
Aminotransferase atau Glutamat Piruvat Transaminase). Penamaan ini berdasarkan:
2: Kelas transferase (transfer gugus tertentu)
6: subkelas (transfer gugus nitrogen)
1: subsubkelas (transfer gugus amin)
2: urutan
Selain klasifikasi di atas, dalam aplikasi medis (enzimologi klinik), enzim dibagi dua
berdasarkan tempat kerjanya, yaitu:
- Enzim plasma fungsional
Enzim ini bekerja di plasma, normal ditemukan dalam plasma, seperti enzim-enzim yang
berperan dalam penjendalan darah yang disintesis di hati.
- Enzim plasma nonfungsional
1.2
Pengertiam Transaminase
Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang
mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis enzim serum transaminase yaitu serum
glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT).
Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding
SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT
banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono
2009).
1.2.1 Enzim Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT).
Enzim ALT diaktifasi dan diinhibisi oleh senyawa-senyawa tertentu. Inhibitor enzim
sangat beragam tergantung pada jenis organismenya, baik berupa ion logam maupun senyawa
metabolit. Pada manusia, vigabatrin berperan sebagai inhibitor.
SGPT atau juga dinamakan ALT (alanin aminotransferase) merupakan enzim yang
banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler.
Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada
umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim
hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya.
1.2.2 `Mekanisme
ALT mentransfer gugus amin dari alanin ke -ketoglutarat menjadi glutamate, alanin sendiri
berubah menjadi piruvat. Demikian sebaliknya. Proses ini diperantarai oleh adanya koenzim
piridoksal fosfat (vitamin B6) yang berubah menjadi piridoksamin. Berikut adalah gambaran
umum reaksi transaminasi:
Reaksi umum transaminasi dengan bentuk carbanion dan quinonoid intermediate sebagai
senyawa antara.
sangat beragam tergantung pada jenis organismenya, baik berupa ion logam maupun senyawa
metabolit. Pada manusia, telah ditemukan dua bentuk isoenzim dari ALT, tetapi hanya satu
gen yang telah dikloning (gpt). Yang RZ et al. (2002) mengkloning homolog gpt (dinamai
gpt2) dan berhubungan dengan ALT2. Gen gpt2 mengkode 3,9 kb mRNA, terdiri dari 12
exon, menjangkau sekitar 50 kb genom, dan terletak di kromosom 16q12.1. ALAT1 memiliki
496 residu asam amino dengan berat molekul 54.637 Da dan ALAT2 523 residu asam amino,
57904 Da. Nilai Km pada substrat 2-oxoglutarat dan alanin masing-masing 0,19 dan 5,1 di
mitokondria, dan nilai Km pada substrat alanin di sitosol adalah 21. Enzim ini optimum pada
pH 7,8 dan suhu 300C.
Enzim ALT berperan dalam glukoneogenesis pada siklus cori (alanin-piruvat) yang
melibatkan otot dan hepar. Pada saat puasa, kadar glukosa darah yang rendah dikompensasi
(salah satunya) dengan
yang terjadi di hati untuk kemudian diubah menjadi glukosa. Jika terjadi kerja otot secara
anaerobik pada olahraga yang berlebihan, akan banyak terbentuk alanin yang juga dikonversi
menjadi glukosa.
Enzim ALT termasuk enzim plasma nonfungsional intraseluler sejati yang disintesis
dan bekerja di dalam sel pada jaringan/organ tertentu. Apabila terjadi kerusakan sel pada
organ
tersebut
atau
terjadi
peningkatan
permeabilitas
membran
sel
akibat
IU/L
281
IU/L
164
Akut
(30+207
(17+165
0)
0)
Sirosis
hati
46 + 23
Kolesistit
45+ 22,5
is
26 + 5
1.2.4
48 + 8
Penentuan ALT di laboratorium kimia klinik menggunakan serum sebagai sampel. Reaksi
penentuan enzim ALT sebagai berikut:
L-alanin + -ketoglutarat piruvat + L-glutamat
Piruvat + NADH + H+ L-laktat + NAD+
Penurunan NADH berbanding lurus dengan aktivitas enzim ALT yang diukur dengan
spektrofotometer. Pengukuran aktivitas ALT dalam unit per liter (U/L).