Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

D USIA 45 TAHUN
DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH
DI RUANG KEPODANG ATAS
RSUD AJIBARANG

Disusun Oleh :
1. Andriyo Wahyu R
2. Meilani Triana
3. Nanda Trityana C. K

13.048
13.069
13.070

AKADEMI KEPERAWATAN YAKPERMAS BANYUMAS


Jln. Raya Jompo Kulon, Sokaraja, Banyumas
2014/2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D USIA 45 TAHUN

DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH


DI RUANG KEPODANG ATAS
RSUD. AJIBARANG

A. Pengkajian

Tanggal
Jam

: 21 Desember 2015
: 17.00 wib

a. Identitas
1. Nama Klien
2. Umur Klien
3. Jenis Kelamin
4. Alamat
5. Agama
6. Suku
7. Pendidikan
8. Pekerjaan
9. No. Registrasi
10. Diagnosa Medis

: Ny. D
: 45 tahun
: Perempuan
: Gumelar 5/2
: Islam
: Jawa, Indonesia
: SD
: Ibu rumah tangga
: 1564xx
: Infeksi Saluran Kemih

b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri saat BAK


P : nyeri terasa saat BAK
Q : Seperti di sayat-sayat
R : Di daerah suprapubik, nyeri menjalar ke pinggang hingga terasa
panas
S :5
T : Saat BAK sekitar 1-10 menit
2. Keluhan Tambahan

Pasien mengatakan muntah 7 kali, badannya panas, dan pusing.


3. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri saat BAK, demam, muntah 7 kali
sejak tanggal 19 Desember 2015. Kemudian tanggal 21 Desember 2015
pasien dibawa oleh keluarganya ke IGD RSUD.Ajibarang dan mendapat
perawatan, kemudian dipindahkan ke Ruang Kepodang atas untuk
menjalankan perawatan lanjut.
4. Riwayat Penyakit dahulu

Pasien mengatakan sekitar dua tahun yang lalu pernah dirawat RSUD.
Ajibarang dengan penyakit Diare dan mempunyai riwayat Diabetes
Melitus.
5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit


seperti yang diderita pasien, hanya ayahnya yang mempunyai riwayat
Diabetes Melitus.
c. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pemeliharaan Kesehatan

Pasien mengatakan kesehatan sangat penting dan harus dijaga, jika pasien
atau keluarga ada yang sakit maka langsung berobat di klinik kesehatan
terdekat.
2. Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan porsi nasi, lauk,

sayur, dan yang dimakan selalu habis, minum 7-8 gelas perhari air
putih,dan berat badan 51 kg.
Selama sakit pasien mengatakan jika makan mual dan terkadang
muntah, makan 3x sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur, dan hanya
dimakan 3-4 sendok makan, serta minum 7-8 gelas perhari, dan
berat badan 44 kg.
3. Eliminasi
Sebelum sakit pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan kosistensi

feses lunak berwarna kuning dan BAK kurang lebih 4 kali sehari
Selama sakit pasien mengatakan belum pernah BAB selama di
Rumah sakit dan BAK kurang lebih 5-6 kali sehari, jika BAK
terasa nyeri.

4. Aktivitas

Kemampuan perawatan diri


Makan/minum

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah
Ambulasi ROM

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan Alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Ketergantungan total
5. Pola Persepsi Kognitif

Pasien mengatakan semua panca indranya masi normal dan tidak


mengalami gangguan.
6. Pola Istirahat
Pasien mengatakan sebelum sakit istrahat dan tidur 7-8 jam dan

tidak ada gangguan pada saat istirahat tidur.


Selama sakit pasien mengatakan tidur sekitar 6-7 jam sehari.
7. Konsep Diri
Pasien mengatakan bahwa pasien ingin sembuh, pasien percaya jika
penyakitnya dapat disembuhkan.
8. Pola Peran dan Hubungan

Pasien mengatakan hubungan antara teman, keluarga, dan masyarakat


sekitar baik. Kemudian pasien di tunggu oleh anak-anaknya.
9. Pola Reproduksi dan seksual

Pasien mengatakan mempunyai seorang suami dan 2 orang anak.


10. Pola Pertahanan Diri / Koping

Pasien mengatakan selalu menceritakan masalahnya kepada keluarganya


dan selalu mencari solusi untuk menyelesaikan suatu masalahnya.
11. Keyakinan dan Nilai

Pasien mengatakan beragama islam dan menyerahkan diri atas


penyakitnya dan kesembuhan kepada Tuhan dan yakin pasti akan sembuh
penyakitnya. Kemudian keluarganya terlihat selalu mendoakan untuk
kesembuhan pasien.
d. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran
: Composmentis
Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah
: 140/80 mmHg
b. Nadi
: 108 x/menit
c. Temperatur
: 39,2 0C
d. Respirasi Rate
: 24 x/menit
Head To Toe
1. Kepala dan Leher
a. Kepala : Bersih, rambut hitam, rambut pendek,
kulit
kepala
bersih,
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis.
c. Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
d. Telinga : simetris, tidak ada serumen/benda asing, pendengaran baik,
tidak terdapat luka.
e. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada luka
f. Mulut dan gigi : Gigi bersih, terdapat karies, mukosa bibir basah, tidak
ada stomatitis, tidak ada sianosis.
2. Dada ( Jantung dan Paru )

Jantung
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Aukultasi
Paru
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi

: Simetris
: Tidak ada nyeri tekan
: Redup
: reguler
: Simetris, tidak ada retraksi dada
: Tidak ada nyeri tekan
: Sonor

d. Aukultasi

: Vasikuler

Abdomen
a. Inspeksi
: datar
b. Aukultasi
: Bising usus 12x/menit
c. Palpasi
: Ada nyeri tekan bagian suprapubis
d. Perkusi
: Thympani
3. Ekstremitas
: Tidak terdapat edema kaki, ekstremitas atas kiri
terpasang IVFD RL 20 tpm.
4. Refleks
Refleks Patologis : Ekstremitas atas
: -/Ekstremitas bawah : -/Refleks Fisiologis : Ekstremitas atas
: -/Ekstremitas bawah : -/-

e. Pemeriksaan Laboratorium atau Pemeriksaan Diagnostik

Tanggal : 21 Desember 2015

jam : 19.54

Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
Hitung Jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
KIMIA KLINIK

Hasil

Nilai Normal

L 11, 22
H 15, 90
L 33, 0
4, 29
26, 6
L 76, 9
L 26, 1
33, 9
12, 9
9, 5

12.0
4.8
37.0
4.2
150
79.0
27.0
33.0
11.5
7.2

16.0
10.8
47.0
5.4
450
99.0
31.0
37.0
14.5
11.1

0
L0
L 0, 0
H 82, 4
L8
H9

0.0
2.0
2.00
40.0
25.0
2.0

1.0
4.0
5.00
70.0
40.0
8.0

Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
Glukosa sewaktu (stik)
SGOT
SGPT

Tanggal : 21 Desember 2015


Pemeriksaan

L 129
L 3,2
L 97
H 225
11
12

136
3.5
98
60
<34
<35

jam : 19.54
Hasil

145
5.1
107
160

Warna
Kejernihan
Bau
Kimia
Berat jenis
Ph
Leukosit
Nitrit
Protein
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
Eritrosit
Sedimen
Eritrosit
Leukosit
Epitel squamous
Epitel transisional
Epitel tubulus
Silinder hialin
Silinder lilin
Silinder eritrosit
Silinder leukosit
Granuler halus
Granuler kasar
Kristal
Bakteri
Trikomonas
Jamur
Lendir
Lain-lain

f.

Kuning
Keruh
Khas
1,020
5,5
Positif 2
Negatif
Positif 2
Negatif
Positif 1
Negatif
Negatif
Negatif
2-4
15 - 20
5-8
0-3
0
0
0
0
02
0
02
Negatif
Positif 1
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Terapi yang diberikan


Tanggal : 21 Desember 2015
a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi Ondansetron 3 x 25mg/ml
c. Injeksi ranitidin 2 x 25 mg
d. Infus ciprofloxacin 2 x 100 ml
e. Sanmol 3 x 650 mg
f. Injeksi ondansetron 3 x 4mg/2ml
g. Antasid sirup 3 x 60 ml
ANALISA DATA

No
1

Tanggal/jam
21 Desember
2015

Data fokus
Ds : Pasien mengatakan nyeri pada

Problem

Etiologi

Nyeri akut

Agen cedera

saat buang air kecil

Biologis

P: nyeri terasa saat BAK


Q: Seperti di sayat-sayat
R: Di daerah suprapubik
S: skala nyeri 5
T: Saat buang air kecil, sekitar
1-10 menit
2

21 Desember
2015

DO : Pasien terlihat meringis


kesakitan
-

Hipertermi

Proses infeksi

Pasien tampak gelisah

Ds : Pasien mengatakan badannya


panas dan pusing
Do : TD :140/80 mmHg
N : 108x/menit
S : 39,2 0C
RR : 24x/menit
Akral hangat
3

21 Desember
2015

Ds : Pasien mengatakan mual 7

Risiko

kali dan mengalami penurunan ketidakseimban


nafsu makan
Do : Pasien terlihat lemas, porsi
makan tidak habis hanya 3-4
sendok makan.
Pasien mual muntah ketika
makan.
Berat badan pasien menurun
dari 51 kg menjadi 44 kg.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

gan utrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh

Mual dan muntah

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.


2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual muntah


INTERVENSI

Tanggal No Dx
21

NOC

NIC

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

1. Kaji nyeri secara

Desember

jam diharapkan rasa nyeri berkurang dengan

komprehensif

2015

indikator :

meliputi

Indikator
1. Tingkat

A
2

T
4

pengendalian nyeri

nyeri

kteristik,durasi,frek
uensi

2. Melaporkan adanya

nyeri
3. Frekuensi nyeri
4. Panjang episode

lokasi,kualitas,kara

2. Bantu pasien

mengidentifikasi
tindakan
kenyamanan yang

Keterangan :

efektif seperti

1 : Tidak pernah

distraksi,relaksasi

2 : Jarang

3. Berikan informasi

3 : Kadang-kadang

tentang nyeri

4 : Sering

seperti penyebab

5 : Selalu

nyeri,berapa lama
akan berlangsung
dan antisipasi
ketidaknyamanan

2
18.00

akibat prosedur
Kolaborasi dengan
medis untuk
pemberian obat

analgesic
1. Monitor suhu tubuh

sesering mungkin
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan suhu badan normal dengan
indikator :
Indikator

A
3

1. Suhu tubuh dalam

T
5

rentang normal

tanda vital
3. Monitor warna dan

suhu kulit
4. Motivasi banyak
minum air putih 2
liter per hari.

2. Denyut nadi sesuai

yang diharapkan
3. Tidak ada

5. Monitor intake dan

output
6. Informasikan

perubahan warna
3

kulit

4. Tidak ada sakit

20.05

2. Monitor tanda-

kepada keluarga
pasien untuk
melakukan kompres

kepala
3

Keterangan :

hangat
7. Kolaborasi dengan

dokter mengenai

1 : Gangguan ekstrem

pemberian

2 : Berat

antipiretik

3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada gangguan

1. Tentukan

kemampuan pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan
indikator :
Indikator

1. Menoleransi

diet yang di

untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
2. Batasi diet air putih
3. Ciptakan
lingkungan yang
menyenangkan
untuk makan
4. Instrusikan pasien

anjurkan
2. Mempertahank 4

agar menarik nafas


5

dalam perlahan dan

an BB

menelan secara

Keterangan :

sadar untuk

1 : Tidak adekuat

mengurangi mual

2 : Sedikit adekuat

dan muntah
5. Kolaborasi obat

3 : Cukup adekuat
4 : Adekuat

analgesik

5 : Sangat adekuat

sebelum/sesudah
makan dengan
jadwal yang
dianjurkan

IMPLEMENTASI
Tanggal/j No
am
Dx
21/12/
1
015 17.30
17.40

Tindakan keperawatan
Memonitor

keadaan

umum

keluhan yang dirasakan pasien


Mengkaji skala nyeri

Respon pasien
danPasien mengatakan nyeri
pada saat buang air kecil

Paraf

P: nyeri terasa saat BAK


Q: Seperti di sayat-sayat
R: Di daerah suprapubik

17.50
Mengkaji tipe dan sumber nyeri

S: skala nyeri 5

T: Saat buang air kecil,


Menganjurkan pasien untuk istirahat sekitar 1-10 menit

17.55
18.00

Mengajarkan teknik relaksasi dan


distraksi

18.05

Memberikan
18.10

pada saat bak di daerah


terapi

sesuaisuprapubik dan pasien

program,obat oral sanmol 3 x 650mgtampak menahan nyeri saat


dan antasid sirup 3x60ml

19.00

Pasien mengatakan nyeri

BAK.
Pasien tampak berbaring

Memberikan obat injeksi ranitidin


2x25mg,ondansetron 3x4mg
Mengkaji

keluhan

pasien

memonitor suhu tubuh


19.20

ditempat tidur.
Pasien mengatakan mau

melakukan anjuran teknik


dan
yang diajarkan.

Memonitor vital sign dan tetesan infus

Pasien sudah meminum


teratur minum obat yang
diberikan

19.25

Menganjurkan kompres hangat


Mengatur posisi tubuh pasien

20.00

selang infus

3
Kolaborasi pemberian antipiretik

20.30

Mengkaji status nutrisi klien


22/12/
2015
08.30

Obat sudah masuk melalui

Suhu tubuh 39,2 C, warna


kulit terlihat kemerahan,

akral hangat
TD :140/80 mmHg
Menganjurkan klien untuk makanN : 108x/menit
S : 39,2 0C
sedikit tapi sering
RR : 24x/menit
Infus RL 20 tpm
Memonitor KU dan Keluhan pasien

08.35

Keluarga
membantu

08.45
Menganjurkan pasien menggunakan
tekhnik relaksaksi dan distraksi bila

pasien

tampak
untuk

mengompres pasien
Pasien mengatakan nyeri

nyeri timbul seperti yang sudah


diajarkan.
Memonitor vital sign

09.00

Infus
ciprofloxacin 100mg

09.10
2
09.15

Memberikan terapi sesuai program,

10.00
12.10
13.00

injeksi ranitidin 2x 25mg, ondansetron


3x 4mg.
Mengkaji

keluhan

pasien

masih

mual,nafsu

makannya berkurang, dan


makan hanya 3 sendok saja.

dan
Pasien mau dan kooperatif

memonitor suhu tubuh


13.25

Pasien

3
Menganjurkan pasien banyak minum

23/12/
Memonitor tetesan infus
Memberikan terapi obat oral sanmol

2015
09.00
1

09.25

3x 600 mg, antasid syrup 3x 60 ml


Mengkaji status nutrisi klien

Q: Seperti di sayat-sayat

Menganjurkan klien untuk makan


12.10
13.00
13.25
11.00

R: Di daerah suprapubik
S: skala nyeri 4

sedikit tapi sering


Memonitor

P: nyeri terasa saat BAK

keadaan

umum

T: Saat buang air kecil,


sekitar 1-10 menit
dan
Pasien

keluhan yang dirasakan pasien

melakukan

mengatakan
tekhnik

yang

sudah diajarkan dan pasien

Mengkaji skala nyeri

kooperatif.

11.15
2

TD : 110/70 mmHg

12.10
Memberikan
12.17

program,obat

terapi
oral

antasid

sesuaiN : 78 x/menit
sirup

S : 37, 6

3x60ml
13.00
3

Memberikan obat injeksi ranitidin

RR : 20x/menit

Obat sudah masuk melalui


2x25mg,ondansetron 3x4mg
Mengganti infus ciprofloxacin 100mg
selang infus.
Mengkaji
keluhan
pasien
dan
memonitor suhu tubuh
Memonitor vital sign dan tetesan infus

Pasien mengatakan panas


Kolaborasi pemberian antipiretik

badannya naik turun suhu


badan 37,6 c

Mengkaji
status nutrisi klien

Pasien

mengatakan

melakukan

anjuran

akan
yang

Menganjurkan klien untuk makandiberikan. Pasien minum 6sedikit tapi sering


7 gelas sehari.
Infus RL 20 tpm
Pasien sudah minum obat
oral setelah makan.
Pasien

masih

mual,nafsu

makannya berkurang, dan


makan hanya 3 sendok saja.
Pasien mau dan kooperatif

Pasien
mengatakan sudah tidak
terlalu merasakan sakit
sekali pada saat buang air
kecil
P: nyeri terasa saat BAK
Q: Seperti di sayat-sayat
R: Di daerah suprapubik
S: skala nyeri 2
T: Saat buang air kecil,
sekitar 1-10 menit

Pasien sudah meminum


teratur minum obat yang
diberikan
Obat sudah masuk melalui
selang infus
Pasien mau dan obat masuk
melalui selang 30 tpm.
Suhu tubuh 36 C, warna
kulit terlihat kemerahan,
akral hangat
TD :
120/80 mmHg
N : 83x/menit
S : 36 0C
RR : 24x/menit
Infus RL 20 tpm
Infus ciprofloxacin 100mg
Pasien
masih mual,nafsu makannya
berkurang, dan makan
hanya seperempat porsi
saja.
dan kooperatif

Pasien mau

EVALUASI

Tanggal/jam

DX

21 Desember 2015
20.00

Evaluasi

TTD

S : Pasien mengatakan nyeri pada saat buang air


kecil

P:

nyeri terasa saat BAK

Q:

Seperti di sayat-sayat

R:

Di daerah suprapubik

S:

skala nyeri 5

T: Saat

buang air kecil, sekitar 1-10 menit


O : - Pasien masih tampak menahan rasa nyeri saat
BAK
- Pasien tampak terbaring lemas
A : Masalah belum teratasi
Indikator
1. Tingkat

A
2

T
4

A
2

pengendalian nyeri
2. Melaporkan adanya

nyeri
3. Frekuensi nyeri
4. Panjang episode
nyeri
20.00
2
Keterangan :
1
2
3
4

: Tidak pernah
: Jarang
: Kadang-kadang
: Sering/selalu

P : Lanjutkan intervensi

Mengkaji keluhan pasien

Memberikan terapi sesuai program

S : Pasien mengatakan badannya panas dan merasa

lemas
O : Suhu tubuhnya 39,2 C, N : 108 x/menit, RR :
24x/menit
Akral hangat
A : Masalah belum teratasi
Indikator
A
1. Suhu tubuh dalam 3

20.00
3

T
5

A
4

rentang normal
2. Denyut nadi sesuai
yang diharapkan
3. Tidak ada

perubahan warna
kulit
4. Tidak ada sakit

kepala

P : lanjutkan intervensi

Memonitor suhu tubuh

Mengkaji keluhan pasien

Memberikan terapi sesuai program

S : Pasien mengatakan mual 7 kali dan mengalami


penurunan nafsu makan
O : Pasien terlihat lemas, porsi makan tidak habis
hanya 3-4 sendok makan.
Pasien mual muntah ketika makan.
A : Masalah belum teratasi
Indikator
1. Menoleransi diet yang di
anjurkan
2. Mempertahankan BB
Keterangan :
1

: Tidak adekuat

A
2

T
5

A
3

2
3
4
5

: Sedikit adekuat
: Cukup adekuat
: Adekuat
: Sangat adekuat

P : Lanjutkan Intervensi

22/12/2015
14.00

Batasi diet air putih untuk minum sedikit

demi sedikit.
Kolaborasi dengan ahli Gizi

S : Pasien mengatakan nyerinya sedikit berkurang


pada saat buang air kecil
P: nyeri terasa saat BAK
Q: Seperti di sayat-sayat
R: Di daerah suprapubik
S: skala nyeri 4
T: Saat buang air kecil, sekitar 1-10 menit

O : Pasien masih tampak menahan rasa nyeri saat


BAK
- Pasien tampak terbaring lemas
A : Masalah belum teratasi
Indikator
1. Tingkat

A
2

T
4

A
3

pengendalian nyeri
2. Melaporkan adanya

14.00

nyeri
3. Frekuensi nyeri
4. Panjang episode
nyeri

P : Lanjutkan intervensi

Mengkaji keluhan pasien

Memberikan terapi sesuai program

S : Pasien mengatakan panas badannya naik turun.


O : Suhu badannya : 37,6 C, N : 78 x/menit, RR:
20x/menit.
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator
A
1. Suhu tubuh dalam 3
14.00

T
5

A
3

rentang normal
2. Denyut nadi sesuai

yang diharapkan
3. Tidak ada
perubahan warna
kulit
4. Tidak ada sakit
kepala

P : Lanjutkan intervensi

Memonitor suhu tubuh

Mengkaji keluhan pasien

Memberikan terapi sesuai program

S : Pasien masih mual,nafsu makannya berkurang,


dan makan hanya 3 sendok saja.
O : Pasien terlihat lemas, porsi makan tidak habis
hanya 3-4 sendok makan.
A : Masalah belum teratasi
Indikator
1. Menoleransi diet yang di

A
2

T
5

A
4

anjurkan
2. Mempertahankan BB

Keterangan :

1
2
3
4
5

: Tidak adekuat
: Sedikit adekuat
: Cukup adekuat
: Adekuat
: Sangat adekuat

P : Lanjutkan Intervensi

23/12/2015
14.00

Batasi diet air putih untuk minum sedikit

demi sedikit.
Kolaborasi dengan ahli Gizi

S : Pasien mengatakan sudah tidak terlalu merasakan


sakit sekali pada saat buang air kecil
P: nyeri terasa saat BAK
Q: Seperti di sayat-sayat
R: Di daerah suprapubik
S: skala nyeri 2
T: Saat buang air kecil, sekitar 1-10 menit
O : Pasien masih tampak terbaring lemas
A : Masalah belum teratasi
Indikator
1. Tingkat

A
2

T
4

A
4

pengendalian nyeri
2. Melaporkan adanya
nyeri
3. Frekuensi nyeri
4. Panjang episode

nyeri
14.00

P : Lanjutkan intervensi

Memberikan terapi sesuai program

S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak panas

lagi
O : Suhu tubuh 36 C, akral hangat
TD :120/80 mmHg
N : 83x/menit
RR : 24x/menit
A : Masalah teratasi
Indikator
A
1. Suhu tubuh dalam 3

T
5

A
5

rentang normal
2. Denyut nadi sesuai
yang diharapkan
3. Tidak ada

14.00

perubahan warna

kulit
4. Tidak ada sakit

kepala

P : Hentikan intervensi

S : Pasien mengatakan masih mual,nafsu makannya


berkurang, dan makan hanya setengah porsi saja.
O

Pasien

terlihat

makannya

habis

hanya

seperempat porsi saja


A : Masalah teratasi sebagian
Indikator
1. Menoleransi diet yang di

A
2

T
5

A
4

anjurkan
2. Mempertahankan BB

Keterangan :
1
2
3
4
5

: Tidak adekuat
: Sedikit adekuat
: Cukup adekuat
: Adekuat
: Sangat adekuat

P : Lanjutkan Intervensi

Kolaborasi dengan ahli Gizi

Anda mungkin juga menyukai