Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HIRDROLIKA I IL2101
MODUL III
NIM
: 15714004
Kelompok/Shift
: D/15:30-17:00
Tanggal Praktikum
: 28 Oktober 2015
Tanggal Pengumpulan
: 11 November 2015
PJ Modul
: Fiana Fauzia
Ratih Wulansari
: Ade Lismi
I.
Tujuan
Prinsip Percobaan
Pada percobaan kali ini akan dihitung debit air dalam saluran tertutup. Untuk
menghitung debit dalam saluran tertutup digunakan alat bantu yaitu venturimeter.
Venturimeter merupakan sebuah pipa dengan bagian tengan pipa memiliki luas penampang
yang menyempit. Prinsip yang digunakan pada percobaan adalah kontinuitas, yaitu nilai debit
(Q) selalu sama. Dengan mengetahui nilai kecepatan dan luas penampang venturi meter maka
niali debit akan diketahui.
III.
Teori Dasar
(gambar 1 : venturimeter)
Venturimeter merupakan alat untuk mengukur debit pada aliran tertutup dengan
memanfaatkan perbedaan luas penampang pada pipa venturimeter. Prinsip dasar yang
digunakan pada percobaan ini adalah prinsip Bernoulli untuk menghitung kecepatan pada
venturimeter.
Untuk untuk mencari kecepatan pada venturimeter dapat menggunakan persamaan
kontinuitas yaitu nilai debit Q selalu sama di setiam titiknya. Persamaan kontinuitas
dihasilkan dari prinsip kekekalan massa. Untuk aliran mantap, massa fluida yang melalui
semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu adalah sama.
1
1 A
P1+ v12=P2 + 2 v 12
2
2 a
1
A a
P1P2= v 12
2
2
a
Perhatikan bahwa fluida dalam pipa U dengan keadaan statis (tak bergerak). Aliran
fluida hanya ada pada tabung utama dalam arah horizontal ke kanan. Maka dalam analisa
hidrostatika di tabung U di dapatkan bahwa
Tekanan di titik P=tekanan di titik R
P1+ gt=P2 + g ( th ) + ' gh
P1=P2gh+ ' gh
'
P1P2=gh( )
Dari persamaan-persamaan di atas,
1
A a
v12
=gh(' )
2
2
a
v 1 2=
2 gh( ' )a 2
( A 2a 2)
2 gh( ' )a 2
v 1=
( A 2a 2)
Debit (laju volume aliran) di dapatkan sebagai berikut Q=v 1 A
Q=aA
2 gh (' )
( A 2a2 )
2 gh
Q= Aa
Dengan A adalah diameter inlet venturimeter dan a adalah diameter pada bagian
menyempit pipa venturimeter. Pada persamaan di atas h
yang dapat dibaca pada perbedaan tinggi permukaan cariran pada piezometer atau biasa
disebut dengan perbedaan elevasi. Perbedaan elevasi dapat ditulis sebagai berikut :
h=h1h2=
p1 p 2
g g
Pada kenyataan persamaan debit di atas tidak lah berlaku karena terdapat gangguan
yang dapat menyebabkan headloss pada aliran. Oleh karena itu untuk mendapatkan debit
aktual maka persamaan debit di atas harus dikalikan dengan koefisien discharge atau biasa
dilambangkan dengan Cd. Sehingga persamaan menjadi :
A 2a2
2g h
Q=Cd Aa
Atau
Qaktual=Cd Qteoritis
IV.
Data Awal
Temperatur Awal : 25oC
da = 26 mm
db = 16 mm
ha (mm)
255
254
254
245
245
246
239
243
245
233
230
235
247
249
245
hb (mm)
286
287
288
307
309
310
315
320
315
340
339
350
356
300
300
hb-ha (mm)
31
33
34
62
64
64
76
77
70
107
109
115
109
51
55
t(detik)
44.80
43.20
41.38
30.01
30.47
31.05
27.90
29.35
29.61
24.06
23.39
23.97
33.86
32.53
33.45
Suhu
Densitas
(oC)
0
5
10
15
20
25
30
40
50
60
70
80
90
100
(Kg/m3)
999.8
1000
999.7
999.1
998.2
997
995.7
992.2
988
983.2
977.8
971.8
965.3
958.4
20
40
60
80
100
120
Dari data di atas didapat rata-rata temperaur air sebesar 26.25 oC. Dari grafik didapat
persamaan berikut :
y = -0.0036x2 - 0.0675x + 1000.6
Untuk mendapatkan nilai densitas substitusi temperatur pada variabel x pada
persamaan sehingga didapat densitas air :
y = -0.0036(26.25)2 - 0.0675(26.25) + 1000.6
y = 996.3475 kg/m3
V.
Pengolahan Data
Beda elevasi yang digunakan dalam perhitungan adalah rata-rata dari beda elevasi di
atas (tabel 1) waktu yang digunakan pun waktu rata-rata dari data awal (tabel 1). Sehingga
didapat :
Variasi
1
2
3
4
5
Rata-rata t(detik)
43.126
30.51
28.953
23.806
33.28
/ 996.3475 Kg/m3
Qaktual
1.745 x 10-4 m3/s
2.467 x 10-4 m3/s
2.599 x 10-4 m3/s
3.162 x 10-4 m3/s
2.262 x 10-4 m3/s
(Tabel 4 : Qaktual)
Untuk mencari koefisien discharge maka diperlukan data debit teoritis. Debit teoritis
dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Q= Aa
2g h
( A 2a2 )
2g h
( A 2a2 )
0.013
0.008
( 2 x )2
( 2 x )2
2
Q1=0.013 x 0.0082 x
Q1 = 1.379 x 10-4 m3/s
Dengan menggunakan cara yang sama maka nilai debit teoritis pada variasi-variasi
selanjutnya dapat dicari, dan hasilnya sebagai berikut :
Variasi
1
2
3
4
Qteoritis
1.379 x 10-4 m3/s
2.421 x 10-4 m3/s
2.623 x 10-4 m3/s
3.196 x 10-4 m3/s
(Tabel 5 : Qteoritis)
Untuk mendapatkan nilai koefisien discharge atau Cd maka dibuat grafik hubungan antara
Q aktual dengan Q teoritis berdasarkan tabel dibawah ini,
Qaktual
(m3/s)
0.0001745
0.0002467
0.0002599
0.0003162
0.0002262
Qteoritis
(m3/s)
0.00013
8
0.00024
2
0.00026
2
0.00032
0.00025
8
f(x) = 1x
R = 0.99
0
0
Q teoritis 0
0
0
0
Q aktual
Sehingga didapar nilai Cd adalah 1/m dengan m adalah koefisien x pada persamaan
regresi di dalam grafik.
Cd =
1
1.0041
Cd = 0.996
Grafik hubungan anara Q aktual terhadap beda elevasi dengan menggunakan tabel seperti
di bawah :
hb-ha
(mm)
0.03266
6
0.06333
3
0.07433
3
0.11033
3
0.07166
6
Qaktual
(m3/s)
0.0001745
0.0002467
0.0002599
0.0003162
0.0002262
f(x) = 0 x^0.47
R = 0.93
Q aktual
0
0
0
0
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
0.1
hb-ha
0.11 0.12
VI.
Analisis A
Pada pecoban kali ini untuk menghitung debit aktual pada aliran digunakan hydrolic
bench. Cara kerja yang digunakan yaitu :
1. Mengaktifkan Hydraulic Bench
Aliran air dinyalakan dengan menekan tobol pompa pada samping alat. Setelah pompa
menyala tunggu beberapa saat agar aliran air stabil dan supaya tidak ada udara lagi dalam
diameter melintang pipa.
2. Menghitung Waktu pada Hydrolic Bench
Waktu dihitung setelah beban diletakan pada lengan hydraulic bench. Pada proses ini
kesalahan dapat terjadi yaitu ketepatan waktu ketika meletakan beban pada lengan
hydraulic bench dan pemulaian menghitung waktu yang tidak tepat ketika beban
diletakan.
3. Melihat Beda Tinggi Permukaan Fluida pada Piezometer
Setelah pompa dinyalakan sementara praktikan menghitung waktu pada hydraulic
bench praktikan lain melihat tinggi permukaan pada piezometer. Terdapat empat
selang yang terhubung pada pipa dua untuk venturimeter dan dua untuk orifice meter.
Pada selang yang digunakan untuk menghitung tinggi permukaan air pada
venturimeter diberi nama ha dan hb. Pada saat melihat tinggi permukaan fluida pada
selang dapat terjadi kesalahan, selain karena tinggi permukaan yang berubah-ubah
tinggi praktikan yang membaca alat ukur pada selang juga dapat menjadi
penyebabnya. Dalam peraturan seharusnya pembacaan alat ukut dilakukan dengan
penglihatan yang sejajar sementar itu jika tinggi praktikan dibawah tinggi permukaan
air artinya praktikan melanggar aturan itu dan hasil yang didapat bisa saja tidak tepat.
Salah satu hasil yang didapat pada percobaan adalah debit teoritis dan debit aktual.
Pada literatur seharusnya nilai Q teoritis lebih besar dibandingkan dengan Q aktual. Pada
hasil yang didapat terdapat nilai Q aktual yang lebih besar dibandingkan dengan Q teoritis
pada variasi 1 dan 2. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan pembacaan tinggi pada
piezometer. Selain itu pada proses percobaan ketika menghitung variasi kedua hydraulic
bench sempat mati sesaat karena tombol power terkena lutut salah satu praktikan. Pada saat
hydraulic bench dinyalakan kembali, perhitungan dimulai dari awal tetapi perhitungan
dilakukan langsung tanpa menunggu beberapa saat untuk membuat aliran kembali stabil
sehingga kesalahan dapat terjadi.
Pada percobaan untuk mencari nilai kecepatan (v) digunakan persamaan dari
penurunan rumus persamaan Bernauli. Untuk menentukan kelakuan aliran v1 dinyatakan
dalam besaran-besaran luas penampang A1 dan A2 serta perbedaan ketinggian zat cair dalam
piezometer.
p1 p2 = (v22 v12)
Berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh persamaan sebagai berikut.
A1V1 = A2v2 v1 =
atau
v2 =
Jika persamaan ini kita masukan ke persamaaan p1 p2 = (v22 v12) maka diperoleh
persamaan seperti berikut.
Pada percobaan terlihat perbedaan ketinggian cairan piezometer. Oleh karena itu
selisih tekanan sama dengan tekanan hidrostatis cairan setinggi selisih tinggi permukaan
cairan pada piezometer.
p1 p2 = g h
Dengan menggabungkan kedua persamaan yang melibatkan perbedaan tekanan
tersebut diperoleh kelajuan aliran fluida v1.
Setelah mendapatkan kecepatan maka dapat dicari nilai Q teoritis atau debit teoritis.
Setelah mendapatkan Q teoritis maka nilai koefisien discharge atau Cd dapat dicari dengan
grafik hubungan Q aktual terhadap Q teoritis.
Seperti yang dapat dilihat di dalam grafik 2 didapatkan nilai R 2 = 0.8652 yang dapat
dibilang nilainya masih jauh dari 1. Nilai R2 ini menunjukan kesesuaian hubungan antar data
yang dijadikan grafik (dalam hal ini adalah Q teoritis dan Q aktual). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kesesuaiannya masih kurang.
Sementara itu dari grafik 2 juga bisa didapatkan nilai koefisien discharge atau Cd.
Nilai Cd didapat dari koefisien x pada persamaan regresi pada grafik 2, nilai koefisien x
adalah m dan Cd = 1/m. Dari pengolahan data diatas dapat diketahui nilai koefisien discharge
yang didapat dari tabel yaitu Cd = 0.996. Berdasarkan referensi nilai koefisien discharge pada
venturimeter adalah 0.6 dan artinya nilai koefisien discharge dari hasil perhitugan lebih baik
dibandingkan dengan koefisien discharge pada referensi. Hal ini dapat terjadi karena
kesalahan pada cara kerja yang dilakukan seperti yang dijelaskan di atas. Pada dua variasi
pertama nilai Q aktual lebih besar dibandingkan dengan Q teoritis.
Nilai Cd dicari melalui grafik dan regresi. Koefisien discharge dicari melalu grafik
dan regresi karena nilai yang didapat mewakili semua data yang didapat dalam praktimuk,
sehingga data yang didapat lebih akurat.
Alat yang digunakan pada penghitungan debit dalam saluran tertutup salah satunya
adalah venturimeter. Venturimeter ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis B
Qteoritis
(m3/s)
0.00013
8
0.00024
2
0.00026
2
0.00032
0.00025
8
Dari percobaan didapatkan nilai Cd. Nilai Cd pada venturi meter adalah sebesar
0.996.
Hasil percobaan dapat dimuat dalam tabel hasil :
Variasi
Q aktual
hb-ha (mm)
Q teoritis
(m3/s)
1
2
3
4
5
Cd
(m3/s)
0.0001745
0.0002467
0.0002599
0.0003162
0.0002262
32.666
63.333
74.333
110.333
71.666
0.000138
0.000242
0.000262
0.00032
0.000258
0.996
IX.
Daftar Pustaka