com/
MANGGALA MAJAPAHIT
Gajah Kencana
Oleh : S. Djatilaksana (SD. Liong)
Sumber DJVU : Koleksi Ismoyo
http://cersilindonesia.wordpress.com/
Convert, Edit & Ebook : Dewi KZ & MCH
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
http://kang-zusi.info http://cerita-silat.co.cc/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
I
"Baginda, hamba berpendapat tindakan paduka itu pasti
akan sia-sia belaka. Ibarat petani dititah membaca kitab
Kutaramanawa atau brahmana diperintah membajak sawah!
Demikian hamba tamsilkan pengangkatan Nambi sebagai patih
Amangkubhumi kerajaan Majapahit ! Pabila rakryan demang
Lembu Sora dipandang tak memenuhi syarat, tentulah diri
hamba yang layak dipertimbangkan. Bukan Nambi yang
bodoh, lemah, rendah budi, penakut dan tak berwibawa itu.
Tanpa Lembu Sora dan Lawe, kerajaan Majapahit pasti runtuh
. . . !"
Laksana halilintar meletus ditengah hari kemarau,
menggelegarlah bingkai2 atap, jalur2 pasak dan tiang2
pendapa agung keraton Majapahit. Dan berdenyar-denyarlah
perasaan para mentri, tanda, gusti, bupati, tumenggung dan
segenap narapraja kerajaan yang tengah hadir dalam
perapatan besar di balairung pura agung. Mereka terpesona
mendengar ucapan lantang dari Rangga Lawe, Adipati Tuban.
Ketika mendengar Nambi diangkat menjadi Patih
Amangkubhumi kerajaan Majapahit, Adipati Tuban itu segera
melarikan kudanya secepat angin, menuju ke pura Majapahit.
Dihadapan sidang lengkap kerajaan, ia menentang
pengangkatan Nambi dan mencemohkannya habis-habisan.
Dan dengan berani pula, ia mencela kebijaksanaan raja.
Raja Kertarajasa Jayawardhana terkesiap.
NAMBI adalah salah seorang kadehan raden Wijaya yang
setya dan besar jasanya. Ia ikut berjuang bersama Raden
Wijaya untuk merebut kembali pura Singasari yang diduduki
pasukan Daha sampai pada waktu Raden Wijaya yang
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
jangan
merendahkan
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
II
"Lawe, mengapa engkau bermuram durja sedemikian
rupa?" tegur Adipati sepuh Wiraraja ketika puteranya
menghadap.
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
memikirkan
tugas
kewajibannya
yang
http://dewi-kz.info/
III
NAMBI terkesiap. Anakbuah pasukan yang dipimpinnyapun
berdebar-debar tegang ketika melihat Rangga Lawe
menghadang di tengah jalan. Ketegangan Nambi dan pasukan
Majapahit itu bukan karena gentar berhadapan dengan
pasukan Tuban yang lengkap persenjataan dan rapi pacak
barisannya. Tetapi orang2 Majapahit itu terpesona melihat
kewibawaan Adipati Tuban saat itu.
Rangga Lawe duduk di atas punggung kuda Mega Lamat.
Mengenakan busana perang serba baru. Rambut terurai lepas.
Wajahnya berseri gemilang, memantulkan rasa paserah yang
ikhlas. Pinggangnya menyanggul sebatang keris berhias
rangkaian bunga melati, menyerbak bau harum.
Yang mengherankan kesan pasukan Majapahit ialah
bahwasanya Adipati Tuban itu memakai ikat pinggang kain
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
diriku
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
tubuh
))O00^dw^00O((
Jilid 2
http://dewi-kz.info/
brahmana
muda.
tetap
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
ia
memuji
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
II
ENTAH selang berapa lama Dipa terkapar tak sadarkan diri.
Pada saat membuka mata, tampak di sekelilingnya gelap
gelita. Ia terkejut dan mulai menyingkap-nyingkap kabut
ingatannya untuk menembus peristiwa yang dialaminya.
Beberapa saat kemudian, ia melonjak bangun.
Ia telah menyadari kembali apa yang telah terjadi! Dan
mulailah berlapis-lapis rasa keheranan melanda pikirannya.
Tubuhnya sudah tak membara panas, luka bahunyapun tiada
menyeri sakit. Bahkan saat itu ia rasakan tubuhnya ringan,
semangat segar bugar! Bau harum menampar-nampar hidung.
Keajaiban telah menimpa diri anak itu secara lengkap dan
menyeluruh. Karena menggigit dan menghisap darah jampang
ular yang berisi zat hawa sari penampang jamur yang amat
http://dewi-kz.info/
heran
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
Jilid 3
I
Dipa benar2 menjadi bayangan sanubari brahmana
Anuraga. Derita nasib anak itu serta kelurusan hatinya
merupakan imbauan kicau burung dipagi hari. Imbauan yang
membangkitkan alam perasaan hati brahmana muda itu.
"Om awighnam astu namas siddham ...." demikian mulut
Anuraga mendamba puji doa. Artinya: Tuhan, Pencipta,
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
ayunkan
tindakan
ia dapat
serahkan
sempat
memeriksa
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
hendak
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
II
SEJAK mendapat janji dari Anuraga, buyut Tayaka
memperlakukan Gajah agak baik. Entah karena menyadari
kesalahan puteranya dalam peristiwa perkelahian berdarah itu.
Entah
karena
membayangkan
besarnya
pengganti
pemeliharaan Gajah yang bakal diterimanya dari brahmana itu.
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
"Lekas cari air!" tiba2 anak yang paling besar tadi berteriak
tanpa ditujukan pada salah seorang kawannya yang tertentu.
Tiba2 Naban lari menuju ke parit di belakang candi. Tetapi
setiba di parit, ia tertegun bingung. Dengan alat apakah ia
hendak membawa air nanti? Untunglah ia cepat mendapat
akal. Dicarinya pohon maja yang tumbuh di belakang candi,
dipetiknya sebiji buahnya lalu dibelah dan isinya dibuang. Kini
dapatlah ia sebuah alat, separoh belahan tempurung buah
maja. Setelah diisi air, bergegaslah ia kembali ketempat Gajah.
Airpun segera diminumkan ke mulut Gajah. Dan kini anak2
itu menunggu dengan berdebar-debar bagaimana hasilnya.
Sepengunyah sirih lamanya, terdengar Gajah menguak
pelahan dan tubuh mulai meregang-regang lalu matanyapun
terbuka "Gajah, bangunlah. . . engkau terluka, Gajah ? Ah,
akulah yang bersalah, Gajah ...." berderai-derai airmata Naban
sianak kecil sambil mencekal tangan Dipa.
Dipa tersayat keharuan. Baru pertama itu dalam sejarah
hidupnya, ia ditangisi orang. Selama ini yang dideritanya
hanyalah gelak cemohan dan hardik makian. Luapan perasaan,
menyentakkan ia bangun dan ditepuknya bahu Naban
"Sudahlah, Naban, jangan menangis. Aku tak kurang suatu
apa!"
Sesungguhnya saat itu ia rasakan tubuhnya lemah lunglai.
Urat-bayunya seakan-akan dilolosi. Tenaganya merana, tulang
serasa lepas dari persendiannya. Namun demi menghibur
Naban, ia harus kuatkan diri bangkit berdiri. Ia telah
http://dewi-kz.info/
penduduk
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
Jilid 4
I
DENDAM merupakan salah satu dari kelima derajat atau
watak manusia yang disebut sifat Teluh Braja. Menurut ilmu
kesepuhan, badan wadag manusia diperlambangkan sebagai
Bumi yang mengandung delapan unsur kekuatan atau dayatenaga. Delapan unsur itu di Iambangkan dalam warna2:
http://dewi-kz.info/
"Ho,
http://dewi-kz.info/
engkau
hendak
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
anak
setan!"
tiba2
Indu
geli
mendengar
anak
manusia
hendak
http://dewi-kz.info/
bertindak
semasak-
sejahteralah
seru demang
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
II
TANGGAL satu bulan Caitra. Malam kelam, langitpun sunyi.
Bintang kemintang tampil dalam jumlah bersahaja. Sekedar
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
kaubicarakan
hal
http://dewi-kz.info/
itu
lagi?"
tegur
http://dewi-kz.info/
saja
yang
III
MAHAPATIH NAMBI terkejut ketika menerima kunjungan
patih Emban, patih yang mengurus urusan dalam keraton. Dan
rasa kejut itu menjulang kepuncak keheranan tatkala
mendengar maksud kedatangan patihdalam itu.
Dalam tafsir mimpi, apabila orang bermimpi menelan
rembulan, dia bakal menjadi orang besar. Dan apabila
kejatuhan rembulan, bakal menemui rejeki besar atau
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
wong
ayu.
Wajahmu
selalu
http://dewi-kz.info/
Jilid 5
I
ASMARA merupakan salah satu derita batin. Tetapipun
merupakan bahana rasa bahagia dalam kalbu. Tiada derita
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
"dari
mana engkau
memperoleh
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
berhembus.
Bunga2
bergetar.
Bau
harum
II
RARA SINDURA baru terlena pada saat ayam2 hutan yang
dipelihara di Mandapa keraton, berkokok sahut-sahutan.
Selama tinggal di keraton, Rara Sindura telah dilayani oleh
lima orang dayang, yani nyai Sagopa, Cempaka, Wuni,
Mandira dan nyai Badra. Kelima dayang itu masing2
mempunyai tugas berlainan dalam melayani Sindura. Nyai
Sagopa yang melayani busana, nyai Cempaka hidangan, nyai
Wuni mengurus soal berhias dan kedua dayang Mandira dan
Badra yang mengiringkan barang kemana sicantik pergi.
"Ah, semalam den ayu tentu tidur larut malam sehingga tak
sari-sarinya bangun begini siang" kata nyai Sagopa ketika
mempersiapkan busana untuk Rara Sindura.
"Benar, nyai, semalam aku memang tak dapat tidur
"Mengapa?
"Ah, tak apa2 hanya mataku tak mau kubawa tidur
Ah, den ayu tentu memikirkan apa2
Diantara kelima dayang itu, nyai Sagopalah yang paling tua
umurnya. Seorang dayang yang ramah dan halus tutur
bahasanya. Sindura memiliki kesan baik terhadap dayang
setengah tua itu Ya, benar, nyai. Hatiku resah
"O, den ayu tentu terkenang memikirkan suami den ayu
yang sedang melawat jauh sekali. Tetapi dia sedang
menjalankan tugas sang prabu, tak perlu kiranya den ayu
menyiksa diri memikirkannya. Kelak kalau kembali ke pura,
baginda tentu akan menganugerahi pangkat yang tinggi" nyai
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
kata
Sindura
tahukah
engkau
apa
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
akan
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
III
"Oh, baginda, ampun gusti karena hamba tak lekas2
menyambut kunjungan paduka" patih Aluyuda tersipu-sipu
berjongkok mencium kaki baginda Jayanagara yang
melangkah masuk ke gedung kediaman patih itu.
"Ah, tak apa paman" kata baginda "memang akupun tak
mempunyai keperluan penting suatu apa. Entah bagaimana
malam ini hatiku gelisah maka diam2 aku datang tanpa lebih
dulu memberitahu kepadamu
Dengan penuh hormat, patih Aluyudapun mengiringkan
baginda masuk ke dalam ruang gedung kediamannya. Saat itu
sudah malam hari namun gedung kepatihan seolah-olah mandi
dengan cahaya lampu penerangan. Baginda dipersilahkan
duduk di sebuah kursi mewah beralas bulu harimau.
Sedangkan patih Aluyuda. duduk bersika di atas permadani
warna merah.
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
menghadapi
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
mereka
lemah,
baru
kita
http://dewi-kz.info/
Jilid 6
I
SATWA, RAYAS dan TAMAS merupakan triguna yang
mengikat Roh manusia di dalam badan.
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
sasarannya
menyahut
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/
http://dewi-kz.info/