ANALISIS INSTRUMENTASI
PERCOBAAN KE I
Selasa, 26 Januari 2016
(130332615132)
(130332615131)
Avin Arinta
(130332615106)
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT SPEKTROFOTOMETER, CARA MENGOPERASIKAN,
MATCHING KUVET DAN PEMBUATAN SPEKTRUM SERAPAN
A. Tujuan Percobaan
Mengetahui komponen
utama
spektrofotometer, cara
mengoperasikan, cara
Prinsip kerja:
Sinar polikromatis yang bersal dari sumber sinar akan disejajarkan oleh lensa
colinator kemudian masuk melalui celah masuk menuju prisma atau kisi difraksi.
Sinar monokromatis yang sesuai dengan panjang gelombang akan keluar melalui
celah keluar, sinar yang tidak sesuai akan ditahan oleh sekat pada celah keluar. Sinar
akan diteruskan ke P dan melalui kuvet terus ke detektor yang akan mengubah sinar
energi listrik dan diperkuat oleh amplifier dan dibaca sebagai %T oleh indikator.
Alat akan mengukur nilai P dan Po dan melalui sistem prossesor, akan diubah
menjadi besaran transmitasi (T) dan absorbansi (A) yang memiliki rumusan:
T=
P
P0
P
P0
A=log
T=
dan
(nm)
.
1.
500
2.
505
3.
510
4.
515
5.
520
A
Data matching kuvet:
No.
A
0,422
1.
0,431
0,439
2.
0,445
0,451
3.
0,476
0,446
4.
0,476
5.
0,434
0,282
6.
0,309
6.
525
0,412
7.
530
0,386
8.
535
0,352
9.
540
0,309
F. Pembahasan
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intesitas cahaya yang ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui komponen utama
spektrofotometer, cara mengoperasikan, cara matching kuvet dan memubuat sepktrum
serapan sehingga diketahui panjang gelombang dimana zat akan melakukan
penyerapan maksimum ( maks .
Pada percobaan ini, hal pertama yang dilakukan adalah mengkalibrasi alat
sebelum alat digunakan dengan cara pertama-tama dinyalakan alat spektrofotometer,
kemudian kuvet diisi dengan larutan akuades(blanko). Setelah itu, diatur panjang
gelombang untuk kalibrasi (keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan
kosong dan 100%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan). Kemudian
kuvet berisi blanko dimasukkan ke spektrofotometer, lalu diktekan tombol
0ABS100%, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (bentuk teks).
Setelah melakukan kalibrasi, sebelum memulai suatu analisis terhadap suatu
zat dengan menggunakan spektrofotometer terlebih dahulu dilakukan matching kuvet
yang bertujuan untuk mengetahui kuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai
b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut Hukum Lambert-Beer, nilai A
berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan).
Hukum Lambert-Beer:
A=
E . b .C
Dimana: A : absorbansi
b : panjang/diameter kuvet
C : konsentrasi larutan
E : absortivitas molar
Pada percobaan ini, digunakan larutan CoCl2 karena larutan ini memiliki
kestabilan yang tinggi pada jangka waktu yan relatif lama, memiliki komposisi yang
spesifik dan warna larutannya merata serta jernih yang mampu mempertahankan
intensitas warnanya. Pengukuran %T dilakukan pada panjang gelombang 510 nm. Hal
ini dilakukan karena secara teori daerah serapan CoCl2 berada disekitar panjang
gelombang 510 nm. Sebelum melakukan pengukuran, maka kuvet harus terlebih
dahulu diisi dengan larutan CoCl2. Untuk melakukan matching kuvet digunakan 7
buah kuvet, 1 kuvet berisi akuades (blanko) yang digunakan untuk mengkalibrasi dan
6 kuvet lainnya diisi dengan larutan CoCl2.
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa nilai A yang diperoleh dari masingmasing kuvet adalah 0,431; 0,445; 0,476; 0,476; 0,282; 0,447. Adanya perbedaan nilai
A disebabkan karena diameter, tebal kaa kuvet dan bahan penyusun dari kuvet
memiliki perbedaan. Dari pengamatan diatas dapat diketahui kuvet yang memiliki
matching kuvet adalah kuvet yang memiliki nilai A yang sama. Dari percobaan ini
diketahui terdapat dua kuvet yang matching kuvet dan memiliki diameter 1 cm.
Pada percobaan selanjutnya yaitu membuat spektrum serapan, digunakan dua
kuvet (hasil dari matching kuvet). Kuvet pertama diisi sebagai larutan blanko dan
kuvet kedua diisi dengan larutan CoCl2 0,1 M yang memiliki warna merah. Kemudian
dilakukan pengukuran nilai absorbansi larutan dari panjang gelombang 500-540 nm
denganinterval 5 nm. Dari hasil pengamatan dapat dilihat nilai absorbansi larutan
pada masing-masing panjang gelombang:
No.
(nm)
1.
500
0,422
2.
505
0,439
3.
510
0,451
4.
515
0,446
5.
520
0,434
6.
525
0,412
7.
530
0,386
8.
535
0,352
9.
540
0,309
Dari grafik spektrum serapan larutan CoCl2 tersebut dapat diketahui pada panjang
gelombang 510 nm larutan CoCl2 akan melakukan penyerapan maksimum atau dapat
diketahui bahwa panjang gelombang maksimum larutan CoCl2 adalah 510 nm.
G. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
Matching kuvet dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai %T atau A
pada masing-masing kuvet dengan menggunakan larutan yang sama pada
setiap pengukuran.
Panjang gelombang maksimum larutan CoCl2 adalah 510 nm dengan nilai
absorbansi 0,451.
H. Daftar Rujukan
Anonim. 2011. Matching Kuvet.(online).(
http://laporankulia.blogspot.co.id/2012/07/laporan-ai-spektrofotometer.html).
Diakses tanggal 29 januari 2016
Indriani, dkk. 2014. Pengenalan Alat Spektrofotometer, Cara Mengoperasikan,
Matching Kuvet dan Pembuatan Spektrum Serapan. (online).(
http://dokumen.tips/documents/percobaan-1-lengkap.html). Diakses tanggal
29 Januari 2016
Jordan, Tama. 2011. Praktikum Pengenalan Alat Spektrofotometer, Matching Kuvet
dan Pembuatan Spektrum Serapan. (online).(
http://logku.blogspot.co.id/2011/01/praktikum-pengenalan-alat.html).
Diakses tanggal 25 Januari 2016
Jawaban Pertanyaan
1. Pada rumusan
T=
P
P0
Jawab:
Po = cahaya yang datang melewati blanko (akuades)
P = cahaya yang datang melewati sampel
2. Mengapa harus dilakukan matching kuvet?
Jawab:
Untuk mengetahui kuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai b) yang
sama. Karena menurut hukum Lambert-Beer, nilai A berbanding lurus dengan
nilai b dan C (konsentrasi larutan).
3. Tuliskan bagian-bagian penting alat spektrofotometer serta fungsi masing-masing.
Termasuk jenis berkas tunggal atau rangkapkah spektrofotometer yang anda
gunakan? Apa beda keduanya dan tuliskan keunggulan dan kelemahan masingmasing?
Jawab:
Bagian-bagian penting alat spektrofotometer:
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis
ada dua macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram)
Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk
lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang
antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya
memiliki waktu 1000jam pemakaian.
b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy
radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada
daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator berfungsi sebagai alat yang akan memecah cahaya polikromatis
menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang
gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya
di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi
sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi
akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh
jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan
dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi
akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang
gelombang yang dipilih.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet
merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis. Kuvet yang digunakan tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga
tidak digunakan pada saat pengukuran di daerah UV
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan
ditampilkan dalam
bentuk angka-angka pada reader (komputer).
5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
Spektrofotometer yang digunakan jenis berkas tunggal
Perbedaan :
Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik 20.
Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik
dalam pengajaran maupun laboratorium industry
Keunggulan :
Kelemahan : Pengukuran sampel dan larutan blanko digunakan secara
bergantian.
Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dan cahaya yang lainnya
melewati sel sampel.
Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk ke detektor.
Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah
Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar
penghubung diukur pada waktu yang sama.
Keunggulan : Pengukuran sampel dan larutan blanko dapat digunakan secara
bersamaan.
4. Apa fungsi spektrum serapan? Bagaimana komentar anda jika dalam suatu
penelitian tidak dilakukan pembuatan spektrum serapan suatu zat?
Jawab:
Spektrum serapan berfungsi untuk menhetahui panjang gelombang dimana zat
akan melakukan penyerapan maksimum ( maks .