BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Haji Jakarta sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memilki peran yang
sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan, dimana salah satu
tolok ukur mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit adalah angka infeksi
nosokomial / HAIs.
Infeksi Nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan
Healthcare
Associated Infections / HAIs adalah Infeksi yang terjadi setelah >48 jam
paska masuk rumah sakit, bisa setelah keluar rumah sakit. Infeksi yang terjadi
pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau Fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang bukan dalam masa inkubasi saat masuk
rumah sakit. Termasuk infeksi yang didapat di rumah sakit tetapi muncul saat
setelah keluar dari rumah sakit, juga termasuk infeksi pada petugas rumah
sakit / Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh karena
pekerjaannya (okupasi).
Healthcare Associated Infections / HAIs Jika tidak dikendalikan dan dicegah
dengan sungguh-sungguh,
POKOK
DAN
FUNGSI
PANITIA
PENCEGAHAN
DAN
surveilans
infeksi
nosokomial
dengan
melakukan
isolasi,
4.
Jakarta
IPCLN R. AFIAH
IPCLN R. HASANAH 1
K-3
9. Melakukan pertemuan
rutin Tim PPI sebulan sekali.
GIZI
IPCLN R. NEONATUS
E. Susunan OrganisasiLAUNDRY
dan Sumber Daya ManusiaIPCLN R. AMANAH
1. Struktur Organissasi Panitia Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi Rumah
IPCLN R. OPERASI
Sakit Haji Jakarta
IPS
RT
IPCLN R. ICU
IPCLN R. HD
CSSD
KAMAR JENASAH
IPCLN R. IGD
Pendidikan
Pelatihan
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi
Pendidikan
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Pengalama
setara
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
IPCLN
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi Pendidikan
Pengalama
n
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Uraian Tugas
SMF Dokter
1. Melaksanakan
kebijakan
dan
program
Pencegahan & PengendalianInfeksi Nosokomial
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi Pendidikan
Pengalama
n
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Keperawatan
1. Melaksanakan
kebijakan
dan
program
Pencegahan & PengendalianInfeksi Nosokomial
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan & program
PPI
3. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan
program PPI, dan program pendidikan dan
pelatihan PPI
4. Ikut serta dalam penyusunan laporan dan
pertemuan berkala
5. Ikut berperan serta dalam menentukan
penggunaan antibiotik yang rasional di rumah
sakit.
6. Ikut serta dalam penanganan kejadian luar biasa
(outbreak) di rumah sakit
1. Membuat dan melaksanakan rencana tindak
lanjut di area pelayanan perawatan apabila
ditemukan kejadian infeksi nosokomial ( HAIs ).
2. Memberikan usulan tentang suatu hal yang
berhubungan
dengan
pencegahan
dan
pengendalian infeksi di lingkungan rumah sakit
3. Memberikan bimbingan di area pelayanan
perawatan
tentang
pencegahan
dan
pengendalian infeksi rumah sakit.
Tanggung Jawab
1. 1. Sosialisasi program PPI bersama ketua
2. 2. Mengawasi terlaksananya pencegahan dan
pengendalian
infeksi
di
area
pelayanan
perawatan.
3. 3. Membantu menetapkan penggunaan antibiotic
4. 4. Mengikuti rapat anggota Panitia PPIRS
Kualifikasi Pendidikan D3 / S1 Keperawatan
Pengalama
n
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi Pendidikan
Keahlian
BAB II
KINERJA PANITIA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
TAHUN 2013
1.
rumah sakit
Pelaksanaan
kewaspadaan
isolasi,
REALISASI
Ya
KETERANGAN
limbah RS
Pengadaan
sarana
sosialisasi
PPI
Ya
produksi
RS
Ya
dan penunjang
Uji mutu sterilisasi alat alat kritis OK,
Ya
5.
Ya
Diganti dengan
karyawan
tentang
yang
program
sudah
tersosialisasi
pencegahan
dan
6.
Jakarta dengan
0,04%
0,6
Target tercapai
Target tercapai
0,8
Target tercapai
30
Target belum
2,1
Infeksi
Pemasangan
13
tercapai
Target tercapai
Target tercapai
B
1
15
f. Angka Plebitis 1,5% atau 15
Surveilans infeksi nosokomial
Menyiapkan sarana surveilans,IPCLN
Ya
2.
Ya
dengan IPCLN
Melakukan survei setiap hari ke pasien
Ya
IADP, VAP )
Membuat
laporan
hasil
perbulan,triwulan,perenam
5
bulan,
survei
dan
laporan tahunan
Melakukan analisa dari hasil survei ,
memberikan
rekomendasi
Ya
Ya
dan
yang berkepentingan
Pendidikan dan pelatihan
Pelatihan
Ya
2
3
4
Ya
Ya
Ya
Ya
6
7
8
9
D
Ya
Ya
Ya
Ya
sesuai formularium
Audit Program PPI
1
2
3
4
5
Ya
antibiotic
Dalam proses
Kepatuhan
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
10
5
S
BI
TU
VA
P
D
EC
U
ID
O
IS
K
IA
D
P
PL
EB
IT
IS
Analisa Tabel. 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari semester I ke semester II angka
HAIs Plebitis menurun dari 15
Primer ) menurun dari 1,3 menjadi 0,4, IDO ( Infeksi Daerah Operasi )
menurun dari 0,07% menjadi 0%, ISK (Infeksi Saluran Kemih) meningkat dari
0,5 menjadi 0,7, decubitus meningkat dari 1,4 menjadi 2,7, dan
VAP(Ventilator Associated Pneumonia) meningkat dari 26 menjadi 33.
Angka HAIs yang tidak mencapai target / Standar Pelayanan Minimal (15
atau 1,5%) adalah VAP.
Tabel. 2
15
10
5
VA
P
PL
EB
IT
IS
IS
K
Analisa Tabel. 2
Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa dari tahun 2012 ke tahun 2013 angka HAIs
Plebitis menurun dari 14 menjadi 13, IADP ( Infeksi Aliran Darah Primer )
meningkat dari 0,07 menjadi 0,8, IDO ( Infeksi Daerah Operasi ) meningkat
dari 0% menjadi 0,04%, ISK (Infeksi Saluran Kemih) meningkat dari 0 menjadi
0,6, decubitus meningkat dari 0,4 menjadi 2,1, dan VAP (Ventilator
Associated Pneumonia) meningkat dari 1,1 menjadi 30. Kemungkinan
penyebab peningkatan angka HAIs dari tahun 2012 ke 2013 adalah kurang
optimalnya
penerapan
kewaspadaan
standar
dan
belum
optimalnya
40
20
RA
JA
L
G
D
U
RB
AT
U
EO
N
N
AF
IA
H
I
AH
H
AS
AN
SA
KI
N
AH
Analisa Tabel. 3
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kepatuhan perawat dalam melakukan
kebersihan tangan meningkat dari semester I ke semester II. Angka kepatuhan
mencuci tangan dikatakan baik bila mencapai angka
85%. Angka
POSITIF; 29%
NEGATIF; 71%
Analisa Tabel.1
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa selama satu semester (Periode JuliDesember 2013) terdapat 323 spesimen yang dilakukan uji mikrobiologi,
dan hasilnya adalah sebanyak 93 spesimen (29%) dinyatakan Positif
sedangkan sebanyak 230 spesimen (71%) dinyatakan Negatif.
Tabel. 2
NEGATIF; 93%
Analisa Tabel. 2
Dari tabel. 2 diatas dapat dilihat bahwa selama satu semester (Periode JuliDesember 2013) dari 133 spesimen darah yang dilakukan uji mikrobiologi
hanya 7% (10) yang hasilnya positif dan 93% (123) yang Negatif.
Tabel. 3
NEGATIF; 39%
POSITIF; 62%
Analisa Tabel. 3
Dari tabel. 3 diatas dapat dilihat bahwa selama satu semester (Periode JuliDesember 2013) dari 65 spesimen Pus yang dilakukan uji mikrobiologi 61%
(40) yang hasilnya positif dan 39% (25) yang Negatif.
Tabel. 4
NEGATIF; 50%
POSITIF; 50%
Analisa Tabel. 4
Dari tabel. 4 diatas dapat dilihat bahwa selama satu semester (Periode JuliDesember 2013) dari 62 spesimen Sputum yang dilakukan uji mikrobiologi
50% (31) yang hasilnya positif dan 50% (31) yang Negatif.
Tabel. 5
NEGATIF; 88%
Analisa Tabel. 5
Dari tabel. 5 diatas dapat dilihat bahwa selama satu semester (Periode JuliDesember 2013) dari 42 spesimen Urin yang dilakukan uji mikrobiologi
12% (5) yang hasilnya positif dan 88% (37) yang Negatif.
Tabel. 6
Pola Kuman Berdasarkan Hasil Uji Mikrobiologi
Di Labolatorium Rumah Sakit Haji Jakarta
Semester II ( Periode Juli-Des )Tahun 2013
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
PERSENTASI
NAMA KUMAN
Staphylococcus aureus
Klebsiella pneumoniae
Escherichia coli
Acinetobacter baumannii
Acinetobacter haemolyticus
Enterobacter gergoviae
Proteus mirabilis
Staphylococcus epidermidis
Streptococcus anhemolytic
Streptococcus nonhemolytic
Providencia stuartii
Serratia marcescens
Acinetobacter anitratus
Citrobacter freundii
Enterobacter cloacae
Escherichia coli in active
Klebsiella ozaenae
Morganella morganii
Proteus vulgaris
Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas fluorescens
Pseudomonas sp
GRAND TOTAL
TOTAL
23
12
10
7
6
5
4
4
4
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
93
(%)
25
13
11
8
6,5
5,3
4,3
4,3
4,3
4,3
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
JENIS KUMAN
Gram Positif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Positif
Gram Positif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Positif
Gram Positif
Gram Positif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Positif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Gram Negatif
Analisa Tabel. 6
Dari tabel.6 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil uji mikrobiologi di
Labolatorium RSHJ semester II ( periode Juli Desember ) 2013 terdapat 22 jenis
kuman yang diperoleh dari 93 spesimen. Sementara pada Semester I ( Jan-Juni )
2013 terdapat 21 jenis kuman dari 104 spesimen. Berdasarkan hasil uji kuman dapat
diketahui bahwa kuman patogen penyebab infeksi yang termasuk gram positif
adalah Staphylococcus aureus (25%), Acinetobacter baumannii (8%), Acinetobacter
haemolyticus
(6,5%),
Staphylococcus
epidermidis
(4,3%),
Streptococcus
Tabel. 7
6.5
ac
te
r
ha
em
ol
yt
ic
us
co
li
A
ci
ne
to
b
St
ap
hy
lo
c
oc
c
us
persentasi (%)
11
Es
ch
er
ic
hi
a
au
re
us
13
Analisa Tabel. 7
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Lima Kuman terbesar pada semester II
( periode Juli Desember ) 2013 adalah Staphylococcus aureus (25%), Klebsiella
pneumonia (13%), Escherichia coli ( 11% ), Acinetobacter baumannii ( 8% ), dan
Acinetobacter haemolyticus (6,5% ) sedangkan Lima Kuman terbesar pada
semester I ( periode Jan Juni ) 2013 adalah Staphylococcus aureus (20%),
Acinetobacter baumannii ( 20% ), Escherichia coli ( 12% ), Klebsiella
pneumonia(9%), dan Streptococcus anhemolytic ( 7% ). Hanya berbeda pada
urutan ke lima.
Tabel. 8
47
50
45
40
GRAM (+ )
GRAM ( - )
JENIS KUMAN
Analisa Tabel. 8
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis Kuman terbanyak pada semester II
( periode Juli Desember ) 2013 adalah Kuman Gram Positif ( 53 % ), begitu pula
pada semester I (periode Jan-Juni) 2013 jenis kuman terbanyaknya adalah Kuman
Gram Positif ( 59% ).
Tabel. 9
Proporsi Bakteri
Berdasarkan Jenis Spesimen
Periode Juli-Des 2013 di RSHJ
7
2SPUTUM
DARAH
PUS
URINE
1
0
ac
te
r
ha
e
ol
yt
ic
us
co
li
0 0
Es
ch
er
ic
hi
a
A
ci
ne
to
b
St
ap
hy
lo
c
oc
c
us
au
re
us
Analisa Tabel. 9
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kelima kuman terbesar yang ditemukan pada
semester II ( periode Juli-Desember ) 2013 paling banyak ditemukan pada spesimen
sputum dan pus, dari 31 specimen sputum yang diuji resistensi 65% berasal dari
Ruang ICU.
4. Pola Kuman di Ruang ICU Rumah Sakit Haji Jakarta Yang Diperoleh
Dari 25 Spesimen Periode Juli Desember 2013.
Tabel. 10
POLA KUMAN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA
SEMESTER II ( PERIODE JULI-DESEMBER )TAHUN 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PERSENTASI
NAMA KUMAN
Klebsiella
pneumoniae
Acinetobacter
haemolyticus
Staphylococcus
aureus
Acinetobacter
baumannii
Acinetobacter
anitratus
Enterobacter
gergoviae
Morganella
morganii
Pseudomonas
aeruginosa
Pseudomonas
fluorescens
Pseudomonas sp
Streptococcus
anhemolytic
SUB TOTAL
TOTAL
(%)
SPUTUM
DARAH
PUS
URINE
24
24
16
25
100
20
Analisa Tabel. 10
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di Ruang ICU terdapat 11 jenis kuman yang diperoleh dari 25 spesimen.
Kuman paling banyak ditemukan pada specimen sputum. Sementara pada
Semester I ( Jan-Juni ) 2013 terdapat 14 jenis kuman yang diperoleh dari 49
spesimen
darah.
Tabel. 11
Pola Kuman
Periode Juli- Desember 2013
di Ruang ICU (n=25 spesimen)
24 24
25
16
20
15
10
5
an
it
ra
tu
s
f
on
as
om
Ps
eu
d
K
le
b
A
ci
ne
to
b
si
el
la
ac
te
r
ne
um
on
ia
e
persentasi (%)
uo
re
sc
en
s
Analisa Tabel. 11
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 ada empat macam Kuman yang paling banyak ditemukan di Ruang ICU yaitu
Klebsiella
pneumonia
(24%),
Acinetobacter
haemolyticus
(24%),
5. Pola Kuman di Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan Rumah Sakit Haji
Jakarta Periode Juli Desember 2013.
Tabel. 12
Pola Kuman
Periode Juli- Desember 2013
di Ruang Syifa (n=10 spesimen)
20
10
e
a
vi
g
ct
e
e
s
te
ro
cc
co
o
yl
h
S
ta
10
id
m
o
u
e
n
p
a
ll
e
si
b
le
K
10
rm
id
ia
co
ia
h
ri
c
e
h
sc
E
10
is
10
li
persentasi (%)
10
rg
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
20
Analisa Tabel. 12
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di Ruang Syifa ditemukan 8 jenis kuman yang diperoleh dari 10 spesimen
terdiri dari
Tabel. 13
Pola Kuman
Periode Juli- Desember 2013
di Ruang Afiah (n=8 spesimen)
25
25
25
20
12.5
15
12.5
12.5
12.5
10
5
persentasi (%)
m
o
m
ir
a
il
ia
u
re
u
a
s
ro
le
a
ll
e
si
te
u
cc
co
o
yl
h
p
ta
S
is
Analisa Tabel. 13
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di Ruang Afiah ditemukan 6 jenis kuman yang diperoleh dari 8 spesimen terdiri
dari
Tabel. 14
Pola Kuman
Periode Juli- Desember 2013
di Ruang Istiqomah (n=7 spesimen)
29
30
25
20
14.2
14.2
14.2
14.2
14.2
15
10
Presentasi (%)
5
is
il
b
ir
a
m
u
te
ro
P
ta
yl
sc
co
cc
ri
c
ia
re
co
li
Analisa Tabel. 14
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di Ruang Istiqomah ditemukan 6 jenis kuman yang diperoleh dari 7 spesimen
terdiri dari
Tabel. 15
Pola Kuman
Periode Juli- Desember 2013
di Ruang Sakinah (n=5 spesimen)
40
40
35
30
25
20
15
10
5
0
id
er
m
ep
id
us
us
oc
c
St
ap
hy
lo
c
oc
c
hy
lo
c
St
ap
20
is
20
au
re
us
Persentasi(%)
20
Analisa Tabel. 15
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di Ruang Sakinah ditemukan 4 jenis kuman yang diperoleh dari 5 spesimen
terdiri dari
Tabel. 16
Pola Kuman
Periode Juli- Desember 2013
di Poli Bedah (n=7 spesimen)
71.4
80
60
40
20
0
ol
yt
ic
an
ni
i
no
nh
em
us
b
to
co
cc
ac
te
r
14.3
St
re
p
Analisa Tabel. 16
A
ci
ne
to
b
St
ap
hy
lo
c
oc
c
us
Persentasi (%)
au
m
au
re
us
14.3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di Poli Bedah ditemukan 3 jenis kuman yang diperoleh dari 7 spesimen terdiri
dari
Tabel. 17
DISTRIBUSI MRSA (METHICILLIN RESSISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS)
BERDASARKAN RUANGAN DAN SPECIMEN
DI RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA
SEMESTER II ( PERIODE JULI-DESEMBER )TAHUN 2013
SWAB
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
RUANGAN
SAKINAH
ISTIQOMAH
HASANAH I
HASANAH II
SYIFA
AFIAH
AMANAH
ICU
POLI BEDAH
KULIT/KELAMIN
KANDUNGAN
11 &KEBIDANAN
TOTAL
JUMLA
SPUTU
DARA
H
2
0
0
1
1
2
1
4
2
2
M
2
1
16
URIN
PUS
VAGIN
A
1
1
2
1
4
2
2
1
3
Analisa Tabel. 17
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di RS Haji Jakarta ditemukan 16 kasus MRSA yang tersebar di sembilan
ruangan yaitu Ruang ICU 4 (empat) Kasus, Ruang Sakinah, Afiah, Poli Bedah, Kulit
Kelamin masing-masing 2 (dua) kasus, di Ruang Hasanah II, Syifa, Amanah, Poli
Kandungan & Kebidanan 1 (satu) kasus. Paling banyak MRSA ditemukan di Ruang
ICU yaitu empat kasus yang seluruhnya ditemukan pada specimen sputum.
Tabel. 18
4; 19%
1; 38%
3; 25%
2; 19%
Analisa tabel. 18
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada semester II ( periode Juli Desember )
2013 di RS Haji Jakarta dari 16 kasus MRSA yang ditemukan 37% berasal dari
specimen sputum, 25 % berasal dari pus, 19 % berasal dari darah dan 19 % dari
swab vagina.
86
74
74
64
55
87
80
91
70
48
30
30
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
C
I
EF
P
C
EF
O
P
A
M
IK
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Analisa tabel. 19
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Staphylococcus
aureus adalah Sulbactam 91%, Vancomycin 91%, Teicoplanin 87%, Imipenem
86%, Ofloxacin 80%, Cefpirom 74%, Fosfomycin 74%, Meropenem 70%,
Ciprofloxacin 64%, Amox+Clavulanc Acid 55%, Cefotaxim 48%, Cefepime 30% ,
Ceftazidime 30% dan Oxacilin 9%.
Tabel. 20
100
100
92
100
83
90
75
80
70
58 58
60
50
58
50
75
58
58
50
50
(% )
33
40
30
20
10
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
I
EF
P
C
EF
O
P
C
A
M
IK
Analisa tabel. 20
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Klebsiella
pneumonia
58%,Cefoperazone
58%,
Cefpirom
58%,
Cefriaxon
58%,
Tabel. 21
100100
100
90
90
80
70
70
60
60 60
70
60 60
60
50
50
(%)
40
30
33
30
30
20
10
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
C
I
EF
P
C
EF
O
P
C
A
M
IK
Analisa tabel. 21
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Escherichia coli
adalah Sulbactam 100%, Fosfomycin 100%, Imipenem 100%, Meropenem 100%,
Amikacin 90%, Ceftazidime 70%, Piperacillin/Tazobactam 70%, Cefepime 60%,
Cefotaxim 60%, Cefpirom 60%, Cefriaxon 60%, Cefuroxime 60%, Levofloxacin
50%, Ciprofloxacin 33%, Cefoperazone 30%, dan Amox+Clavulanc Acid 30%.
Tabel. 22
57
57 57
57
57
50
57
57
50
50
40
29
33
29
25
30
(%)
20
10
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
EF
P
EF
O
P
A
M
IK
Analisa tabel. 22
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
baumannii adalah Amikacin 57%, Cefoperazone 57%, Sulbactam 57%, Ceftazidime
57%, Fosfomycin 57%, Levofloxacin 57%, Piperacillin/Tazobactam 57%, Cefpirom
50%, Ciprofloxacin 50%, Imipenem 33%, Cefepime 29%, Cefriaxon 29%,
Meropenem 25%, Cefotaxim 0%, Cefuroxime 0% dan Amox+Clavulanc Acid 0%.
Tabel. 23
33 33
ER
/T
A
Z
IP
M
ER
O
P
IM
IP
17
EF
U
R
EF
P
EF
O
P
17
17
17
A
M
IK
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
100
Analisa tabel. 23
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
haemolyticus adalah Sulbactam 100%, Levofloxacin 100%, Ciprofloxacin 83%,
Fosfomycin 33%, Imipenem 33%, Amikacin 17%, Cefoperazone 17%, Ceftazidime
17%, , Piperacillin/Tazobactam 17%, Cefpirom 0%, Cefepime 0%, Cefriaxon 0%,
Meropenem 0%, Cefotaxim 0%, Cefuroxime 0% dan Amox+Clavulanc Acid 0%.
100
56
67 67
100
86 89
56
67
56
67
100
67
67
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
C
I
EF
P
C
EF
O
P
33
A
M
IK
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Analisa tabel. 24
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Klebsiella
pneumonia
Tabel. 25
83
67
33
40
33
VA
N
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
IM
IP
IP
R
O
EF
R
I
C
EF
P
17
SU
LB
EF
EP
17
83
67
33
A
M
IK
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Analisa tabel. 25
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Staphylococcus
aureus pada specimen sputum adalah Vancomycin 100%, Sulbactam 83%,
Fosfomycin 83%, Teicoplanin 83%, Cefpirom 67%, Imipenem 67%, Ciprofloxacin
40%, Meropenem 33%, Ceftazidime 33%, Amox+Clavulanc Acid 33%, Cefotaxim
17%, Cefepime 17% , dan Oxacilin 0%.
Tabel. 26
100
40
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
IM
IP
R
O
IP
C
EF
R
I
VA
N
20
EF
P
20
A
M
IK
SU
LB
20
EF
EP
Axis Title
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
100
Analisa tabel. 26
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
haemolyticus pada specimen sputum adalah Sulbactam 100%, Ciprofloxacin
100%, Levofloxacin 100%, Fosfomycin 40%, Cefoperazone 20%, Ceftazidime 20%,
Piperacillin/Tazobactam 20%, Amikacin 0%, Cefepime 0%, Imipenem 0%, Cefpirom
0%, Cefriaxon 0%, Meropenem 0%, Cefotaxim 0%, Cefuroxime 0% dan
Amox+Clavulanc Acid 0%.
Tabel. 27
67
67 67
67
60
67
67
50
50
33
40
33
30
(%)
20
10
VA
N
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
IM
IP
IP
R
O
0
C
EF
R
I
EF
P
SU
LB
EF
EP
A
M
IK
Analisa tabel. 27
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
baumannii pada specimen sputum adalah Amikacin 67%, Cefoperazone 67%,
Sulbactam 67%, Ceftazidime 67%, Levofloxacin 67%, Piperacillin/Tazobactam
67%, Cefpirom 50%, Fosfomycin 33%, Cefepime 33%, Imipenem 0%, Cefriaxon
0%, Meropenem 0%, Cefotaxim 0%, Cefuroxime 0% dan Amox+Clavulanc Acid 0%.
100
100
100
100
90
100
90 90
88
90
80
80
70
70
60
50
50
(%)
40
30
30
20
20
10
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
C
I
EF
P
C
EF
O
P
C
A
M
IK
Analisa tabel. 28
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Staphylococcus
aureus pada specimen pus adalah Amox+Clavulanc Acid 100%, Sulbactam
100%, Ciprofloxacin 100%, Imipenem 100%, Ofloxacin 100%, Cefpirom 90%,
Vancomycin 90%, Teicoplanin 90%, Meropenem 88%, Fosfomycin 80%,
Cefotaxim 70%, Cefepime 50% Ceftazidime 30%, dan Oxacilin 20%.
Tabel. 29
100100
100
86
86
80
70
60
50
(%)
57
43
57 57 57 57 57
50
43
40
25
30
20
10
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
C
I
EF
P
C
EF
O
P
C
A
M
IK
Analisa tabel. 29
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Escherichia coli
pada specimen pus adalah Sulbactam 100%, Fosfomycin 100%, Imipenem 100%,
Meropenem 100%, Amikacin 86%, Piperacillin/Tazobactam 86%, Ceftazidime
57%, Cefepime 57%, Cefotaxim 57%, Cefpirom 57%, Cefriaxon 57%, Cefuroxime
57%, Levofloxacin 50%, Amox+Clavulanc Acid 43%, Cefoperazone 43%, dan
Ciprofloxacin 25%.
Tabel. 30
100
100100100
100
90
80
70
60
50 50 50
50 50 50 50 50
50
50
50
(%)
40
30
20
10
ER
/T
A
Z
IP
P
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
I
EF
P
C
EF
O
P
C
A
M
IK
Analisa tabel. 30
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Klebsiella
pneumonia
50%,
Ceftazidime
50%,
Cefriaxon
50%,
Cefuroxime
50%,
Tabel. 31
70
60
50
40
33
33 33
33 33 33
33
33
33
30
(%)
20
10
IP
ER
/T
A
Z
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
EF
P
EF
O
P
A
M
IK
Analisa tabel. 31
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
baumannii pada specimen pus adalah Fosfomycin 67%, Amikacin 33%,
Cefoperazone 33%, Sulbactam 33%, Cefpirom 33%, Ceftazidime 33%, Cefriaxon
33%, Ciprofloxacin 33%, Levofloxacin 33%, Piperacillin/Tazobactam 33%, Cefepime
0%, Imipenem 0%, Meropenem 0%, Cefotaxim 0%, Cefuroxime 0% dan
Amox+Clavulanc Acid 0%.
100
100100
100
90
80
67
70
67
60
50
50
(%)
40
33
33 33
30
20
10
ER
/T
A
Z
P
IP
M
ER
O
P
IM
IP
EF
U
R
EF
P
EF
O
P
A
M
IK
Analisa tabel. 32
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Staphylococcus
aureus pada specimen darah adalah Vancomycin 100%, Teicoplanin 100%,
Fosfomycin
100%,
Ofloxacin
100%,
Sulbactam
67%,
Imipenem
67%,
100
100
80 83
50 50
33
50
33
50
50
50
33
VA
N
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
IM
IP
R
O
IP
C
EF
R
I
C
I
EF
P
SU
LB
EF
EP
17
A
M
IK
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
100
Analisa tabel. 33
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Klebsiella
pneumonia
50%,
Levofloxacin
50%,
Piperacillin/Tazobactam
50%,
Amox+Clavulanc Acid 33%, Cefotaxim 33%, Ceftazidime 33% dan Cefuroxime 17%.
Tabel. 34
100
100
100
80
60
40
40
(%)
20
20
20
20
VA
N
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
IM
IP
IP
R
O
0
C
EF
R
I
EF
P
EF
EP
A
M
IK
SU
LB
Analisa tabel. 34
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
haemolyticus pada specimen sputum di Ruang ICU adalah Sulbactam 100%,
Ciprofloxacin 100%, Levofloxacin 100%, Fosfomycin 40%, Cefoperazone 20%,
Ceftazidime 20%, Piperacillin/Tazobactam 20%, Amikacin 0%, Cefepime 0%,
Imipenem 0%, Cefpirom 0%, Cefriaxon 0%, Meropenem 0%, Cefotaxim 0%,
Cefuroxime 0% dan Amox+Clavulanc Acid 0%.
Tabel. 35
75
75 75
50 50
VA
N
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
IM
IP
IP
R
O
EF
R
I
C
25
EF
P
SU
LB
25
EF
EP
25 25
A
M
IK
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Analisa tabel. 35
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Staphylococcus
aureus pada specimen sputum di Ruang ICU adalah Vancomycin 100%,
Teicoplanin 100%, Sulbactam 75%, Fosfomycin 75%, Cefpirom 75%, Imipenem
75%, Ciprofloxacin 50%, Ceftazidime 50%, Meropenem 25%, Amox+Clavulanc Acid
25%, Cefotaxim 25%, Cefepime 25% , dan Oxacilin 0%.
Tabel. 36
IP
IM
IP
R
O
0
C
50
VA
N
50
EF
R
I
EF
P
EF
EP
C
50
SU
LB
50 50 50
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
A
M
IK
(%)
100
M
ER
O
P
P
IP
ER
/T
A
Z
100
Analisa tabel. 36
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kepekaan antibiotic terhadap Acinetobacter
baumannii pada specimen sputum di Ruang ICU adalah Amikacin 100%,
Cefpirom
100%,
Cefepime
50%,
Cefoperazone
50%,
Sulbactam
50%,
B. PENCAPAIAN INVESTASI
Investasi yang dimiliki Panitia PPI saat ini adalah Satu unit komputer beserta
printernya, dua buah meja kerja dan dua buah kursi.
NAMA
o
1
PROGRAM
Pencegahan
Dihadapi
Ditimbulkan
Dilakukan
Motivasi dan pengetahuan Angka
HAIs Resosialisasi
dan
petugas
Pengendalian
mengimplementasikan
Infeksi
kewaspadaan
kesehatan
Akibat Yang
untuk diatas
Solusi Yang
target tentang
standar 30
belum optimal
targetnya
) VAP di Ruang
ICU
terkait
dengan
2
Pendidikan
Program
dan pelatihan
untuk
diklat/IHT
seluruh
PPI Pengetahuan
karyawan karyawan
ventilator.
Melakukan
sosialisasi
langsung
dari
unit
unit,
Diklat RSHJ
tentang
ke
kewaspadaan
3
Penggunaan
isolasi
Sedang proses
antibiotik
kuman dan
koordinasi
rasional
dilakukan di RSHJ,
resistensi
dengan
beberapa kemungkinan
antibiotik tidak
laboratorium
penyebabnya adalah:
optimal
dan keuangan
Program kerja
agar
Tim PPRA
kultur
belum
menggunakan
terlaksana
biaya
paket
rujukan
(lebih
biaya
murah).
Melakukan
pertemuan Tim
PPRA
BAB III
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENCAPAIAN KINERJA
A. Faktor Internal
1. Strenght ( Kekuatan )
a. Pelayanan
Rumah Sakit Haji Jakarta dalam menjalankan fungsinya sebagai salah
satu sarana pelayanan kesehatan, disamping memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat umum, juga sebagai rujukan pasien
jamaah haji.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, Rumah Sakit Haji
Jakarta telah menerapkan system manajemen mutu akreditasi tingkat
dasar (lima pelayanan) oleh Badan Akreditasi Departemen Kesehatan RI
pada bulan April 1998 dan telah mendapat Akreditasi Penuh Tingkat
Lengkap 16 Standar Pelayanan pada tanggal 9 Desember 2009 dari
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Depertemen Kesehatan RI.
Selain menerapkan sistem manajemen mutu
1.
B. Faktor Eksternal
Oportunity / Peluang
Rumah Sakit Haji Jakarta merupakan Rumah Sakit Tipe B yang terletak di
Jakarta Bagian Timur, dimana beberapa Rumah Sakit swasta maupun
Rumah Sakit Pemerintah dari berbagai tipe juga berdiri di sekitarnya. Hal
ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi RSHJ untuk meningkatkan sarana
dan prasarana sehingga Rumah Sakit Haji Jakarta menjadi rujukan bagi
2.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Haji Jakarta dalam
menjalankan tugas dan fungsinya untuk menekan penyebaran Infeksi di rumah
sakit, mempunyai Program kerja yang meliputi Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi melalui implementasi kewaspadaan isolasi, Surveilans HAIs, Pendidikan
dan Pelatihan, Penggunaan antibiotic rasional, dan audit program PPI.
Surveilans HAIs dapat dilaksanakan di semua unit rawat jalan dan rawat inap,
dengan rerata HAIs : IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 0,8, ISK(Infeksi
Saluran Kemih) 0,6, IDO (Infeksi Daerah Operasi) 0,04%, VAP (Ventilator
Associated Pneumonia) 30 , Decubitus 2,1 dan Plebitis 13 ( Target/
Standar Pelayanan Minimal untuk HAIs adalah 15 atau 1,5% ).
Pendidikan dan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada seluruh
karyawan direncanakan dilakukan melalui In House Training/ IHT, namun untuk
efesiensi biaya kami melakukan sosialisasi kewaspadaan isolasi ( Kebersihan
Tangan sebagai prioritas ) dari ruangan ke ruangan dan melalui sosialisasi
akreditasi RS 2012 sehingga tercatat 96% karyawan sudah tersosialisasi
program tersebut.
Angka kepatuhan melakukan kebersihan tangan meningkat dari 75% di Tahun
2012 menjadi 92% di Tahun 2013 ( Kepatuhan melakukan kebersihan tangan
dikatakan baik bila mencapai angka
85% ).
Hasil pemetaan kuman pada semester II Tahun 2013 diketahui bahwa kuman
penyebab infeksi di RSHJ adalah 53% Gram Positif dan 47% Gram Negatif.
Lima Kuman terbesar pada semester II ( periode Juli Desember ) 2013
adalah
Staphylococcus
aureus
(25%),
Klebsiella
pneumonia(13%),
baumannii
adalah
Amikacin
57%,
Cefoperazone
57%,