Oleh :
MIFTAHUL FARID
NIM P07134113307
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Arrahman Arrahim atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
Identifikasi kandungan klorin pada beras di pasar kindai limpuar kecamatan
gambut dapat diselesaikan. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh predikat Ahli Madya
Analis Kesehatan di Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung.
Penulis menyadari keterbatasan isi tulisan ini, oleh sebab itu segala kritik
dan saran menuju perbaikan sangat diharapkan. DemikianlahProposal Karya Tulis
Ilmiah ini di susun. Atas segala perhatian dan kerjasamanya penulis mengucapkan
terima kasih.
Banjarbaru, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Batasan Masalah..................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Klorin...................................................................................... 7
1. Definisi Klorin.................................................................... 7
2. Bahaya Klorin..................................................................... 9
3. Penggunaan Klorin............................................................. 14
4. Penyalahgunaan Klorin...................................................... 15
5. Penanganan Bila Terpapar Klorin....................................... 16
B. Beras....................................................................................... 18
1. Definisi Beras..................................................................... 18
2. Kandungan beras................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran
lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat
makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga
bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup, manusia berusaha
memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primer tersebut adalah
makanan (Girisonta, 1990).
Kebutuhan makanan pokok setiap penduduk di seluruh penjuru dunia ini
satu sama lain berbeda, tetapi salah satu kebutuhan makanan pokok tersebut
adalah beras atau nasi, dan sebagian besar penduduk Indonesia makanan
pokoknya adalah nasi (beras) ini.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah
jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama
bagi mayoritas penduduk dunia (Girisonta, 1990).
Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar
penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, beras dapat
digantikan atau disubstitusi oleh bahan makanan lainnya, namun beras memiliki
nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah
digantikan dengan bahan makanan yang lain. Beras atau nasi mengandung
berbagai zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, antara lain : karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air (Girisonta, 1990).
Karbohidrat, protein, dan lemak terdapat dalam makanan pokok. Untuk
membuktikan bahwa padi atau beras sebagai bahan makanan pokok yang ideal
dapat dilihat pada Tabel 1 daftar komposisi bahan makanan, Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Tabel 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan
Karbohidrat(%
No
Bahan Makanan
Lemak(%)
Protein (%)
)
1
2
3
4
5
6
7
Sumber
(2003).
Mutu beras dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu : mutu pasar, mutu
masak dan citarasa, serta mutu gizi. Kriteria mutu pasar umumnya dikenakan
terhadap beras giling. Karakteristik mutu masak dan citarasa beras giling terutama
ditentukan oleh perbandingan amilosa dan amilopektin. Penilaian terhadap mutu
dicuci, maka klorin akan ikut dengan air pencuci, sehingga nasi yang dihasilkan
bebas klorin. Perhatian sebenarnya adalah bagaimana sintesis klorinnya, apakah
klorin disentesis dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan atau tidak. Bila
ditengarai berbahaya, maka tidak boleh digunakan sebagai bahan tambahan
makanan (Surya Online.com, 2007).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan apakah ada atau tidak
kandungan klorin pada beras di pasar kindai limpuar kecamatan gambut ?
C. Batasan Masalah
Penelitian Ini hanya dilakukan pada penjual beras di pasar kindai limpuar
kecamatan gambut
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hasil identifikasi senyawa yang dicampurkan pada
beras di pasar kindai limpuar kecamatan gambut
2. Tujuan Khusus
Untuk identifikasi senyawa klorin pada beras.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
Dapat menambah literatur di bidang Toksikologi baik dari segi teori
maupun praktikum atau sebagai bahan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan wawasan sehingga dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai pengetahuan dari dampak yang diakibatkan dari penggunaan
klorin pada produk pangan.
4. Bagi Penulis
Untuk mengetahui bahaya klorin terhadap kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klorin
1. Definisi Klorin
Menurut adwisastra (1989) klorin, klor (cl) adalah unsur halogen yang
berat atomnya 35,46. Warnanya hijau kekuning-kuningan, titik didihnya -34,7c,
titk bekunya 0,102c, kepadaan 2,488 atau 2 kali berat udara. Klor pada tekanan
dan suhu biasa bersifat gas dan dalam tekanan rendah mudah mencair. Klor tidak
terdapat bebas di alam tetapi terdapat dalam senyawa terutama terdapat dalam
logam natrium, magnesium,yang terdapat banyak ialah pada natrium chloride
(nacl). Klorin merupakan hasil tambahan yang dibuat dari sodium hydroxide
dengan jalan mengelektrolisasikan sodium hydroxide .
Klor (berasal dari bahasa yunani chloros, yang berarti hijau pucat)
adalah unsur kima dengan unsur nomor atom 17 dan simbol cl. Termasuk dalam
golongan halogen. Sebagai ion klorida, yang merupakan garam dan senyawa lain,
secara normal ia banyak dan sangat diperlukan dalam banyak bentuk kehidupan,
termasuk manusia. Dalam wujud gas klor berwarna kuning kehijauan, baunya
sangat menyesakkan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair dan padat,
merupakan agen pengoksidasi, peluncuran yang sangat efektif. Cirri-ciri utama
unsur klor merupakan unsur murni , mempunyai keadaan fisik berbentuk gas
berwarna kuning kehijauan, cl2 . Klor adalah gas kuning kehijauan yang dapat
bergabung dengan hamper seluruh unsure lain karena merupakan unsure bukan
logam yang sangat elektronegaif (annurunnisa, 2002).
membentuk oksigen bebas. Karena reaksi, pada dsarnya air mempertinggi oksidasi
klorin dan efek korosif (u.s. departmen of health and human services, 2007).
Klorin memiliki titik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu
kamar (25c). Sehingga ketika klorin berada dalam suhu kamar, maka klorin
tersebut akan berwujud gas (fitrah, 2008)
2. Bahaya Klorin
Klor merupakan bahan yang penting dalam industry tetapi harus
diperhatikan pula bahaya-bahayanya, karena klor bersifat racun/toksis terutama
bila terisap pernapasan. Gas klor yang mudah dikenal karena baunya yang khas
itu, bersifat merangsang (iritasi terhadap selaput lender pada mata/conjunctiva),
selaput lender hidung, selaput lender tenggorok, tali suara dan paru-paru.
Menghisap gas klor dalam konsentasi 1000 ppm dapat mengakIbatkan kematian
mendadak ditempat. Orang yang menghirup gas klor akan merasakan sakit dan
rasa
panas/pedih
pada
tenggorokan,
hal
ini
disebabkan
pengaruh
disebakan oleh asap gas klorin. Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit
di kerongkongan, hidung dan tract respiratory (saluran kerongkongan di dekat
paru-paru). Klorin juga dapat membahayakan sistem pemafasan terutama bagi
anak-anak dan orang dewasa. Dalam wujud gas, klor merusak membran mukus
dan dalam wujud cair dapat menghancurkan kulit. Tingkat klorida sering naik
turun bersama dengan tingkat natrium. Ini karena natrium klorida, atau garam,
adalah bagian utama dalam darah. Ada beberapa jalur pemajanan klorin pada
tubuh yang bersifat akut, yaitu (U.S. Department Of Health And Human Services,
2007)
1.
pernafasan
Pemajanan klorin pada konsentrasi rendah (1-10 ppm) dapat menyebabkan
iritasi mata dan hidung, sakit tenggorokan dan batuk. Menghirup gas klorin dalam
konsentrasi yang lebih tinggi (>15 ppm) dapat dengan cepat membahayakan
saluran pernafasan dengan rasa sesak di dada dan terjadinya akumulasi cairan di
paru-paru (edema paru-paru).
1.
Kardiovaskular
Tachycardia dan pada awalnya hipertensi diikuti dengan hipotensi dapat
1.
Metabolisme
1.
Kulit
Iritasi klorin pada kulit dapat menyebabkan rasa terbakar, peradangan dan
melepuh. Pemajanan cairan klorin dapat menyebabkan peradangan akibat suhu
dingin.Paparan klorin menyebabkan cukup respon, yaitu kulit tampak kering dan
timbul bercak coklat, akandosis, edema intraepitel, hiper keraosis dan sel- sel
epitel atipikal terlihat di epidermis. Nixon et al. (1975) dalam U.S. Department of
health and human services melaporkan bahwa bercak pemutih yang mengandung
sodium hipoklorit 5,25%, dan pH 10,7 pada kulit manusia selama 4 jam itu dapat
menyebabkan gangguan.
Goffin et al. (1997) dalam U.S. Department of health and human services
melaporkan bahwa paparan uji tempel dari 15 wanita untuk 150 uL agen
pemutihan komersial yang mengandung sodium hipoklorit 4% dan natrium
hidroksida 0,2% sampai 90 menit tidak menghasilkan tanda-tanda klinis dari
iritasi. Namun, tes instrumental (reflektansi kolorimetri, kehilangan air
ransepidermal, dan konduktansi kulit) mengungkapkan kerusakan subklinis pada
stratum corneum. Para peneliti menyimpulkan bahwa solusi 4% sodium hipoklorit
2.
Jalur pencernaan
Bahaya keracunan oleh gas klor dapat terjadi. yaitu (Adiwisastra 1989) :
1.
Keracunan Akut
Disebabkan karma menghisap gas klor dalam konsentrasi tinggi dan
penghisapan terjadi untuk pertama kalinya. Menghisap gas klor dalam 15 ppm
menimbulkan pengaruh rangsangan/iritasi pada selaput lendir tenggorokan dan
dalam 30 ppm menyebabkan batuk-batuk, dalam konsentrasi tinggi (1000 ppm)
mengakibatkan kematian mendadak . Gejala-gejala keracunan oleh gas klor, yaitu
(Adiwisastra 1989) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
terhentinyapernapasan (asphyxia).
1.
Keracunan Kronis
Disebabkan karena menghirup gas klor dalam konsentrasi rendah tetapi terjadi
berulang-ulang, sehingga dapat menyebabkan hilangnya rasa pada indra
penciuman, merusak gigi atau gigi keropos (Adiwisastra 1989).
Pengaruh terhadap kulit Klorin cair bila tertumpah mengenai kulit menimbulkan
luka bakar yang wama kulitnya kemerah-merahan dan membengkak.
Pengaruh terhadap mata Klor dalam konsentrasi tinggi (pekat) sangat merangsang
terhadap mata yang menimbulkan rasa pedih. Adapan bentuk aktivitas klorin
dalam tubuh adalah sebagai berikut (Luthana., 2008) :
1.
2.
3.
4.
5.
oksidasi klorin sangat kuat, dimana di dalam air klorin akan melepaskan oksigen
dan hidrogen klorida yang menyebabkan kerusakan jaringan. Sebagai altematif,
klorin dirubah menjadi asam hipoklorit yang dapat menembus sel dan bereaksi
dengan protein sitoplasmik yang dapat merusak struktur sel (U.S. Department Of
Health And Human Services, 2007).
3. Penggunaan Klorin
Klor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCL atau asam klorida pada
lambung. HCL memiliki kegunaan untuk membunuh kuman bibit penyakit dalam
lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Klorin adalah unsur
kimia ketujuh tertinggi yang diproduksi di dunia. Digunakan sebagai alat pemutih
pada industri kertas, pulp, dan tekstil. Digunakan untuk manufaktur pestisida dan
herbisida, misalnya DDT, untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC),
plastik , bahan pembersih, dan untuk perawatan air dan air limbah. Supaya bisa
dipakai, klorin sering dikombinasikan dengan senyawa organik (bahan kimia yang
mempunyai
unsur
karbon)
yang
biasanya
menghasilkan
organoklorin.
Organoklorin itu sendiri adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi
kehidupan karena dapat terakumulasi dan persisten di dalam tubuh makhluk
hidup.(MacDougall,1994)
Klorin dihasilkan oleh elektrolisis sodium klorida. Itu adalah sepuluh kali
lebih tinggi dari volume bahan-bahan kirnia yang dihasilkan oleh United States,
yang tinggi yang pada tahun 1998 menghasilkan lebih dari 14 juta ton.
Klorin sangat penting digunakan sebagai pemutih dalam pabrik kertas dan
pakaian. Klorin digunakan sebagai bahan kimia pereaksi dalam pabrik logam
klorida, bahan pelarut klorinasi, pestisida. polimer, karet sintesis dan refrigeran.
(U.S. Department Of Health And Human Services, 2007).
4. Penyalahgunaan Klorin
Kegunaan Klorin yang sebenarnya adalah, antara lain sebagai alat pemutih
pada industri kertas, pulp, dan tekstil. Digunakan untuk manufaktur pestisida dan
herbisida. Sengaja atau tidak, Klorin telah diselewengkan, menyimpang dari
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan, Bila perlu
gunakan masker berkatup atau pernapasan penyelamatan. Jaga tetap hangat dan
tetap beristirahat. Segera bawa kerumah sakit
Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal
(NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan
dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak
ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Tutup dengan perban steril.
Tertelan
Jika pasien dapat menelan, segera berikan air untuk diminum untuk mengencerkan
isi lambung. Jangan sesekali merangsang muntah atau member minum bagi pasien
yang tidak sadar. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada
punggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsang miringkan kepala
menghadap kesamping.
Jika ada kejang beri diazepam dengan dosis : Dewasa : 10-20 mg dengan
kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit. Jika perlu dosis ini dapat diulang
setelah 30-60 menit.Anak-anak : 200-300 g/kg BB
B. Beras
1. Definisi beras
kata "beras" mengacu pada bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah
dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang
ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan
lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.
Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang
disebut beras.
Beras dari padi ketan disebut ketan.
Anatomi beras
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari:
aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses
pemisahan kulit,
endospermia, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat
tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam
bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
2. Kandungan beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati
(sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian
aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera).
Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat,
sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat
butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Aspek pangan
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok
terpenting warga dunia. Selain itu, beras merupakan komponen penting beras
kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan Air
tajin.
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras.
Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah
menjadi tepung rice bran. Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen dengan
sebutan tepung mata beras.
Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas
gluten dalam bentuk berondong.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang bewarna
merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang
telah dikenal sejak tahun 2800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki
nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski,
dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih
rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai
energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal).
Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan
kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg 0,31 mg.
Beras berklorin
Warna putih mengkilat.
Licin saat digenggam.
Meruapkan bau zat kimia, seperti bau obat.
Jika direndam, airnya berubah warna menjadi putih pekat.
Sampel dari penelitian di peroleh secara sampling acak yaitu beras yang
dijual di pasar kindai limpuar kecamatan gambut.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 bertempat di
Laboratorium Toksikologi Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
D. Instrumen dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk penelitian adalah :
E. Variabel dan definisi Operasional
1. Variabel
Variabel dari penelitian ini adalah variabel mandiri, yaitu klorin yang
terdapat pada beras .
2. Definisi Operasional
a. Klorin adalah zat kimia yang berbentuk padat atau cair yang biasanya
digunakan sebagai desinfektan.
b. Beras berklorin adalah pangan yang bercampur klorin.
c. Identifikasi adalah suatu pemeriksaan secara kimia untuk mengetahui
ada tidaknya klorin dalam beras yang dijual di pasar kindai limpuar
kecamatan gambut.
F. Cara Pengumpulan Data dan Pemeriksaan
Data primer :
a. Observasi
Observasi (pengamatan) yang dilakukan adalah untuk mengetahui
berapa jumlah macam beras yang dijual di pasar kindai limpuar kecamatan
b. Sampling
Peneliti ke pedagang beras untuk mengambil sampel berupa tahu yang
telah diminta saat observasi . Sampel terkumpul dan diberi label masingmasing sampel tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan senyawa klorin
pada sampel beras.
c. Prosedur Pemeriksaan
1. Persiapan sampel
Sampel beras yang akan diuji di masukkan kedalam gelas ukur.
2. Pemeriksaan sampel
Prosedur kerja : identifikasi Klorin dari reaksi Ki 10% dan amilum 1%
dalam suasana asam.
a. Persiapan analisa
Dicuci beras secukupnya dengan aquadest, tamping air beras bekas
cucian
b. Identifikasi Klorin
Dimasukkan 1-2 ml air beras kedalam tabung reaksi lalu
ditambahkan dengan beberapa tetes HCL encer (1N)
amilum 1%.
Jika terbentuk warna ungu menunjukkan beras (+)
mengandung klorin.
G. Pengolahan Data
Data berupa hasil pemeriksaan senyawa klorin yang diperoleh, diedit,
diberi kode dan dimasukkan dalam bentuk tabulasi kemudian dibuat presentase
hasil positif dan negatif. Hasil kuisioner dianalisis untuk memperoleh informasi
yang berkaitan dengan penelitian ini.
H. Kesulitan Penelitian
Kesulitan dari penelitian ini adalah mengumpulkan beras pada saat
pengambilan sampel karena kemungkinan tidak semua dari penjual beras
berkenan untuk mengizinkan beras mereka untuk diteliti mengingat bahwa mereka
takut usaha mereka akan ditutup.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2000. Nasi Cepat Tanak (Nasi instan). Jurnal Teknologi Pangan
Dan Gizi-IPB. Vol. 1 No. 10 Agst. 2000 : 142-147.
Adiwisastra, A. 1989, sumber, Bahaya serta Penanggulangan Keracunan.
Penerbit Angkasa Bandung.
Buckle, K.A. 1990. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku
Kedokteran ECG. Jakarta
Adnan, C.A 2008. Peranan Unsur Klor Dan Senyawanya Pada Tubuh
Manusia (Jurnal Elektronik). Diakses 2 April 2015
http://www.pssplab.com/journal/01.dpf
My Collage and I, 2014. Toksisitas Klorin Dan Cara Penanganannya. Diakses
2 April 2015 https://nitamustika16.wordpress.com
MacDougal, J.A 1994. Ekspose Pencemaran Di Sumut. Diakses 2 April 2015
http://www.library.ohiou.edu
Fitrah, M, dkk, 2008. Sejarah Unsur Halogen. Diakses 2 April 2015
http://rumahkimia.wordpress.com
DIY AGRICENTER. Beras. Diakses 2 Aril 2015 http://agricenter.jogjaprov.go.id/
Budi Yanto, 2015. Pengertian Klorin Dan Penggunaan Klorin Dalam
Kehidupan. Diakses 2 April 2015 http://www.sridianti.com
TIM TEMPO, 2014. Begini, Cara Mengenali Beras Impor Berklorin. Diakses
2 April 2015 http://www.tempo.co
Lampost.co, DKK, 2014. Penggunaan Klorin Manipulasi Mutu Beras. Diakses
2 April 2015 http://lampost.co