Konsep minimasi limbah yang telah diterapkan tetap menghasilkan limbah yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut agar tingkat bahaya tersebut bisa dihilangkan
dan dikurangi.
Secara kimia
Fisis
Biologi
Termal
REKAYASA LIMBAH B3
Pertemuan 8 14
Presipitasi
Digunakan untuk limbah cair yang mengadung logam berat.
Konsentrasi logam berat berbahaya logam harus disingkirkan
pengendapan.
Logam mengendap dengan pH tertentu tergantung dari ion-ionnya u/
menghasilkan garam yang tak larut.
Netralisasi limbah asam akan menyebabkan pengendapan dari logam
lumpur (melalui klarifikasi atau filtrasi).
Komponen :
1. Zona Inlet
2. Zona Pengendapan
Detention time : Volume /Debit
Ex : V=20m3
Q: 50 l/detik
3. Zona Lumpur
4. Zona Outlet
Pengurangan warna
Limbah cair mengandung warna yang sulit diurai.
Warna bukan parameter B3.
Pemunculan limbah tersebut berpengaruh terhadap warna.
Modifikasi di hulu jika warna dapat teridentifikasi.
Penyisihan warna adsorpsi karbon aktif.
Stabilisasi
Bertujuan membatasi/mengurangi terlepasnya komponen berbahaya dengan
mengurangi kelarutannya atau luas area terpapar/ detoksifikasi dari
kontaminan itu sendiri.
Cara yang cukup terkenal Solidifikasi
Limbah yang sudah di solidifikasi tetap membutuhkan sarana untuk
pembuangannya (landfill).
Pertimbangan stabilisasi/solidifikasi produk dapat digunakan kembali
(pertimbangan ekonomi & lingkungan).
Metode :
Stabilisasi dan solidifikasi anorganik.
Stabilisasi dan solidifikasi organik
Cara:
Pencampuran aspal dan lumpur .
Dipanaskan pada suhu 110-140C selama 30 mnt.
Dicampurkan agregat (laterit) dan dilakukan pemadatan sebanyak 75 x pada
kedua sisi (75x2).
Bahan yg jadi dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui sifat alir
densitas dan ruang kosong.
HAKEKATNYA : Solidifikasi dirancang untuk mendapatkan job mix
formula untuk pembuatan jalan di suatu daerah tertentu.
Macam
Stabilisasi dan solidifikasi anorganik
- Bahan yang digunakan bisa semen atau pozolanik.
- Semen Bisa ditambahkan sedikit abu terbang (fly ash), sodium silikat,
bentonit, atau bahan aditif lainnya.
- Pozolanik Bisa ditambahkan bahan silikat & alumunium silikat.
- Mekanisme a/ pemadatan secara fisika.
Stabilisasi dan solidifikasi organik
- Bahan yg digunakan termoplastik/polimer organik.
- Menghambat mobilisasi dari senyawa yang dimaksud.
- Ex. Urea Formaldehida.
Contoh
Solidifikasi lumpur berminyak (hasil kegiatan industri minyak dan gas bumi
bag. Hulu dan Hilir).
Sedimentasi/Klarifikasi
Sedimentasi penyingkiran padatan tersuspensi dari cairannya secara
gravitasi.
Kecepatan aliran dipertahankan sampai waktu retensi dalam bak sedimentasi
cukup untuk mengendapkan padatan secara gravitasi.
Sentrifugasi/Dewatering
Unit operasi yang diterapkan untuk mengurangi air dalam lumpur.
Alasan :
- Biaya angkut jadi lebih rendah.
- Lebih mudah untuk dikelola
- Dapat digunakan sebagai bahan bakar incinerator.
- Lumpur tidak bau dan tidak mudah membusuk.
- Umumnya dipakai sebagai penimbun tanah pada TPA dengan sistem
sanitary landfill.
Filter Press
Lumpur yang dihasilkan sangat padat.
Cairan hasil proses pemerasan sangat jernih.
Pengambilan lumpur sangat baik.
Apabila lumpur akan diinsenerasi maka air perlu dihilangkan sebanyak
mungkin kurangi Bahan Bakar.
Flotation
Kebalikan dari proses pengendapan
Menyisihkan padatan tersuspensi dan minyak dari air buangan serta
pemisahan dan pengumpulan lumpur.
Flok lumpur/padatan/butiran minyak akan diapungkan oleh gelembung
ditangkap skimmer dikirim ke tempat penampungan minyak.
Jenis Flotasi
Flotasi alamiah (Natural Flotation)
Perbedaan berat jenis secara alamiah cukup untuk dilakukan pemisahan
Minyak.
Flotasi dibantu (aided flotation)
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Persyaratan Pengemasan
Penghasil, untuk disimpan sementara di dalam lokasi penghasil;
Penghasil, untuk disimpan sementara di luar lokasi penghasil tetapi tidak
sebagai pengumpul;
Pengumpul, untuk disimpan sebelum dikirim ke pengolah;
Pengolah, sebelum dilakukan pengolahan dan atau penimbunan.
Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan bebas
dari pengkaratan serta kebocoran.
Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan dengan
karakteristik Limbah B3 yang akan dikemasnya dengan mempertimbangkan
segi keamanan dan kemudahan dalam penanganannya.
Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan
logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat bahan
3) Limbah B3 yang disimpan dalam satu kemasan adalah limbah yang sama,
atau dapat pula disimpan bersama-sama dengan limbah lain yang memiliki
karakteristik yang sama, atau dengan limbah lain yang karakteristiknya
saling cocok;
4) Untuk mempermudah pengisian limbah ke dalam kemasan, serta agar lebih
aman, limbah B3 dapat terlebih dahulu dikemas dalam kantong kemasan
yang tahan terhadap sifat limbah sebelum kemudian dikemas dalam kemasan
(butir 2)
5) Pengisian limbah B3 dalam satu kemasan harus dengan mempertimbangkan
karakteristik dan jenis limbah, pengaruh pemuaian limbah, pembentukan gas
dan kenaikan tekanan selama penyimpanan.
Untuk limbah B3 cair harus dipertimbangkan ruangan untuk
pengembangan volume dan pembentukan gas;
Untuk limbah B3 yang bereaksi sendiri sebaiknya tidak menyisakan
ruang kosong dalam kemasan;
Untuk limbah B3 yang mudah meledak kemasan dirancang tahan akan
kenaikan tekanan dari dalam dan dari luar kemasan.
6) Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan limbah B3 harus:
ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan
mengenai penandaan pada kemasan limbah B3;
selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dapat dibuka jika akan
dilakukan penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya.
disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan
limbah B3 serta mematuhi tata cara penyimpanannya.
7) Terhadap drum/tong atau bak kontainer yang telah berisi limbah B3 dan
disimpan ditempat penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan kondisi
kemasan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu satu kali.
apabila diketahui ada kemasan yang mengalami kerusakan (karat atau
bocor), maka isi limbah B3 tersebut harus segera dipindahkan ke dalam
drum/tong yang baru.
apabila terdapat ceceran atau bocoran limbah, maka tumpahan limbah
tersebut harus segera diangkat dan dibersihkan, kemudian disimpan
dalam kemasan limbah B3 terpisah.
8) Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat digunakan kembali untuk
mengemas limbah B3 dengan karakteristik:
sama dengan limbah B3 sebelumnya, atau
saling cocok dengan limbah B3 yang dikemas sebelumnya. Jika akan
digunakan untuk mengemas limbah B3 yang tidak saling cocok, maka
kemasan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dapat
digunakan sebagai kemasan limbah B3.
9) Kemasan yang telah dikosongkan apabila akan digunakan kembali untuk
mengemas limbah B3 lain dengan karakteristik yang sama, harus disimpan
ditempat penyimpanan limbah B3. Jika akan digunakan untuk menyimpan
limbah B3 dengan karakteristik yang tidak saling sesuai dengan sebelumnya,
maka kemasan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu dan disimpan
dengan memasang label KOSONG sesuai dengan ketentuan penandaan
kemasan Limbah B3.
10) 10) Kemasan yang telah rusak (bocor atau berkarat) dan kemasan yang tidak
digunakan kembali sebagai kemasan limbah B3 harus diperlakukan sebagai
limbah B3.
Penyimpanan Kemasan Limbah B3
1) Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan sistem blok. Setiap blok terdiri
atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
menyeluruh terhadap setiap kemasan sehingga jika terdapat kerusakan
kecelakaan dapat segera ditangani.
2) Lebar gang antar blok harus memenuhi persyaratan peruntukannya. Lebar
gang untuk lalu lintas manusia minimal 60 cm dan lebar gang untuk lalu
b.
c.
d.
e.
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Dongkrak.
Kunci-kunci.
Ganjal Roda.
Pita pembatas.
Rambu Portable.
Sekring Cadangan.
Kotak Obat lengkap.
Lanjutkan hingga apapun yang terbakar menjadi dingin. Tidak ada asp atau
api bukan berarti kebakaran telah terpadamkan atau tidak bisa mulai lagi.
Drum yang dimaksud adalah drum dengan tutup kecil atau tutup besar.
Pastikan drum yang berisi limbah B3 tertutup rapat serta terikat kuat dalam 1
palet. Hal ini untuk memudahkan pemuatan dan pembongkaran muatan.
Jenis kemasan lain yang sering digunakan adalah kemasan jumbo bag.
Pastikan jumbo bag yang digunakan masih dalam kondisi laik pakai, tidak
ada sobekan, dan lapisan dalamnya masih utuh.
PEMBAKARAN (INSENERASI)
Limbah B3 kebanyakan terdiri dari carbon, hidrogen dan oksigen dapat juga
mengandung halogen, sulfur, nitrogen dan logam berat.
Bila molekul limbah dapat dihancurkan dan ubah menjadi CO 2, air, dan
senyawa organik, tingkat senyawa organik akan berkurang.
Insenerasi mengurangi volume dan masa limbah hingga sekitar 90%
(volume) dan 75% (berat)
Prinsip Pembakaran pada Incinerator
Dua chamber yang desain terdiri dari:
Primary Chamber untuk pembakaran limbah padat
Secondary Chamber untuk menghancurkan gas/polutan mudah yang
dihasilkan dari pembakaran pada primary chamber.
Air Pollutant Concerns
Partikel-partikel
HCL, gas asam
Logam beracun
Senyawa organik (Dioxin Furan)
CO
Primary Chamber
Menggunakan 3 sistem hidroulik untuk mendorong limbah medis, didorong
perlahan untuk proses pembakaran
Gas yang dihasilkan pada PC yang tidak terbakar sempurna akan di bakar
pada SC.
Secondary Chamber
Gas yang dihasilkan di PC akan di campur dengan oksigen dan di bakar
sempurna pada temperatur 1100oC di dalam SC.
Waktu yang diperlukan pada SC untuk membakar gas adalah 2 detik
Gas buangan pada 1100oC akan melalui heat exchanger dan adiabatic gas
quench, yang berfungsi menurunkan temperatur.
Burners
Incinerator dilengkapi dengan PC ignition burner dan SC dual fuel
burners
PC burners memicu pembakaran limbah
SC burners menjaga temperatur yang diinginkan untuk terjadi reaksi
pada gas.
Parameter seperti O2, CO dan CO2 akan di monitoring untuk mencapai
pembakaran yang efisien
Heat Exchanger
Downpass HE diperlukan untuk memanaskan udara pada
combustion air
Ceramic tubed HE : untuk menyediakan udara panas yang
digunakan untuk memanaskan cerobong/stack
Terbuat dari keramik khusus yang tahan temperatur tinggi dan
bersifat getas sehingga pemanasan awal diperlukan.
Cooling Tower
Berfungsi untuk menurunkan temperatur
Gas panas akan di atomize dengan air
Nozzle digunakan untuk membuat atomize air dan udara bertekanan
sehingga terjadi penguapan
Rotary Contactor
Lime and carbon di reaksikan dengan gas
Hydrated lime and activated carbon akan di injeksikan kedalam
rotary contractor
Partikel yang halus akan terhisap aliran udara sementara partikel
yang besar akan dihancurkan oleh ball mill
Lime and carbon menetralisir bau, racun, asam
Kelebihan
Menghancurkan berbagai senyawa organik dengan sempurna
Memerlukan lahan yang relatif kecil
Kekurangan
Operator harus yang sudah terlatih
Biaya investasi lebih tinggi
Potensi emisi pencemaran udara ke atmosfir lebih besar bila perencanaan
tidak sesuai dengan kebutuhan operasional.
Dioksi atau Polychorinated dibenzo-p-diokcin / PCDD dan Furan atau
Polychorinated dibenzofuran / PCDF, dikategorikan kedalam partikel yang
menimbulkan pengaruh yang cukup signifikan bagi lingkungan, keduanya terbentuk
sebagai produk sampingan dari sejumlah industri dan proses pembakaran.
PENIMBUNAN LIMBAH B3