Anda di halaman 1dari 7

SURVEILANS

MATERI MATA KULIAH

EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

PENGERTIAN
CIRI DAN PRINSIP
TUJUAN
INDIKATOR SURVEILANS
DATA SURVEILANS
ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA SURVEILANS
REKOMENDASI/TINDAK LANJUT HASIL SURVEILANS

DATA EPIDEMIOLOGI DAN PEMETAAN PENYAKIT


KEJADIAN LUAR BIASA DAN WABAH
Sumber : PPT. Wabah Bu Tati

PERTEMUAN 8 14

PENGERTIAN
Wabah atau epidemi berasal dari bahasa Yunani

Sub Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Surveilans
Data Epidemiologi dan Pemetaan Penyakit
Kejadian Luar Biasa dan Wabah
Studi/Penyelidikan Epidemiologi
Studi Epidemiologi Deskriptif
Studi Penyelidikan Epidemiologi Analitik (Cross Sectional dan Case
Control)
7. Desain Studi Epidemiologi Kohort

Epi

= pada

Demos

= penduduk/rakyat

Hal-hal yang terjadi pada penduduk, yang paling menarik perhatian adalah
tentang penyakit
Wabah Dari
Sudut
Epidemiologi

: Suatu peningkatan kejadian kesakitan dan atau kematian


suatu penyakit di suatu tempat tertentu yang melebihi
keadaan biasanya

Wabah Dari
Sudut Per-UU

: Menurut UU No. 4 tahun 1984 :

Penyakit Menular

: Penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu


penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka.

atau produk toxinnya yang ditularkan dari penderita atau


reservoirnya kepada manusia lain yang rentan
Keadaan Yang
Lazim

: Jumlah penderita penyakit menular di suatu wilayah


diamati dalam suatu kurun waktu tertentu (mingguan,
bulanan, atau tahunan). Apabila angka hasil pengamatan
berkisar pada satu nilai di sekitar nilai rata-rata (mean),
maka keadaan yang seperti ini disebut sebagai suatu
keadaan yang lazim.

Peningkatan
Jumlah Penderita

: Pedoman yang dipakai untuk menentukan keadaan


wabah, apabila perbedaan jumlah penderita melebihi dua
standard deviasi (SD) dari harga rata-ratanya (mean).
Untuk kepentingan praktis di lapangan, pedoman yang
dipakai adalah perbedaan jumlah penderita mencapai 2
kali nilai rata-rata

Menimbulkan
Malapetaka

: Penyakit mempunyai potensi yang besar untuk menular


secara cepat. Suatu kasus penyakit menular dengan
penderita tunggal, tetapi penyakit tersebut sudah lama
tidak ditemukan atau sama sekali belum diketahui,
keadaan ini mempunyai potensi menimbulkan
malapetaka

Kejadian Luar
Biasa (Klb)

Kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu


/sekelompok masyarakat tertentu. (Mac Mahon and
Pugh, 1970; Last, 1983, Benenson, 1990),
Peningkatan frekuensi penderita penyakit, pada populasi
tertentu, pada tempat dan musim atau tahun yang sama
(Last, 1983).

1.
2.
3.
4.

Jumlah kasus yang besar.


Daerah yang luas .
Waktu yang lebih lama.
Dampak yang timbulkan lebih berat.

KRITERIA KLB
Keputusan Dirjen PPM No 451/91 tentang Pedoman Penyelidikan dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Tergolong Kejadian luar biasa, jika ada unsur :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan, tahun)
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan2 kali
lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam
tahun sebelumnya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA WABAH


1. Kekebalan masyarakat yang rendah
Daya tahan masyarakat terhadap penyebaran penyakit infeksi
2. Patogenisiti
Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pd penjamu
sehingga timbul penyakit
3. Lingkungan yang buruk
Perubahan pd lingkungan yg mempengaruhi perkembangan organisme.
Perubahan lingkungan terjadi karena ada perubahan pada ekosistem.

PERBEDAAN DEFINISI WABAH DAN KLB


Wabah harus mencakup:

KEGIATAN PENANGGULANGAN WABAH

1. Menetapkan terjangkitnya keadaan wabah


2. Melaksanakan penanganan keadaan wabah
3. Menetapkan berakhirnya keadaan wabah

b.

MENETAPKAN TERJANGKITNYA KEADAAN WABAH


Suatu proses pengumpulan dan penganalisaan data dari suatu penyakit di
suatu daerah serta menarik kesimpulan sehingga diketahui ada tidaknya keadaan
wabah. Memerlukan keterlibatan masyarakat dan petugas kesehatan (petugas
Puskesmas). Kegiatan yang dilakukan dalam penetapan terjangkitnya wabah :
1. Melakukan pengumpulan data
Data rutin (laporan pelayanan berobat jalan)
Data laporan masyarakat
2. Melakukan analisis data
Mengolah dan menyajikan data yg terkumpul
Menghitung jumlah & penyebaran penderita
3. Menarik kesimpulan
Terjadi wabah (> nilai batas keadaan wabah)
Tidak terjadi wabah

MELAKSANAKAN PENANGANAN KEADAAN WABAH


Upaya mengobati penderita dan mencegah makin bertambahnya jumlah
penderita sedemikian rupa sehingga masalah wabah dapat diatasi. Pengobatan
dan pencegahan tidak hanya dalam arti medis, tetapi juga non medis, seperti
aspek sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial pendidikan masyarakat.
Tindakan Penanganan Wabah

c.
d.
e.

menentukan sumber penularan di satu pihak serta untuk


pencarian kasus baru
Pemeriksaan Fisik
Pengambilan sediaan untuk pemeriksaan lab :
- Darah
- Tinja
- Contoh makanan
Diagnosa
Terapi / pengobatan dan perawatan
Isolasi
memisahkan penderita dari orang lain untuk beberapa waktu. Lama
isolasi tergantung masa inkubasi penyakit

2. Tindakan terhadap Masyarakat


a. Promosi Kesehatan / Penyuluhan Kesehatan
b. Tindakan Preventif
Memberikan kekebalan pd penjamu melalui imunisasi
Memberi obat yang bersifat pencegahan
c. Pencarian Kasus

3. Tindakan terhadap Lingkungan


a. Lingkungan Fisik
Perlindungan sumber air
Perlindungan makanan dan minuman
Abatisasi & pemberantasan sarang nyamuk
b. Lingkungan Biologik
Imunisasi
Fogging

1. Tindakan terhadap Kasus


a. Anamnesa terhadap kasus/keluarga kasus Perlu keterangan identitas
penderita, keluhan utama, keluhan tambahan, dan riwayat penyakit,
Pertanyaan riwayat penyakit dicurahkan pada keterangan di sekitar
dan selama masa inkubasi, Keterangan tersebut diperlukan untuk

MENETAPKAN BERAKHIRNYA KEADAAN WABAH


Pengambilan kesimpulan tentang berakhirnya keadaan wabah yang
terjangkit di suatu daerah. Sama halnya waktu menetapkan timbulnya wabah,
menetapkan akhirnya wabah ada dua hal yang perlu diketaui yaitu :

1. Keadaan lazim (normal) dari suatu penyakit


2. Keadaan penyakit saat ini

STUDI/PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Definisi

Manfaat

Tujuan

Studi epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari


distribusi, kecenderungan, dan dampak penyakit menurut
orang, tempat, dan waktu
Membuat perencanaan, kebijakan ,serta pengambilan
keputusan alokasi sumberdaya kesehatan
Untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi penyakit menurut
orang, tempat, dan waktu

Fakta yang dihasilkan oleh penyelidikan yang bersifat deskriptif adalah


tergambarnya perbedaan banyaknya kesakitan akibat suatu penyakit antara
berbagai kelompok penduduk yang sedang dipelajari.

KARAKTERISTIK DASAR DALAM EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF


1. Orang Umur, Seks, Ras, Jenis pekerjaan, Kelas sosial, dll
2. Tempat Lokasi geografis
3. Waktu

d. Terdapatnya perbedaan macam pekerjaan


Ras
Perbedaan kebiasaan, bentuk biologis, menentukan macam masalah kesehatan
(orang Jepang makan ikan mentah). Orang sunda makan lalapkecacingan)
Agama
sunat dalam agama Islam, frekuensi penyakit kanker penis relatif lebih
rendah dari agama lain,
Penyakit cacing pita tinggi makan daging babi dibolehkan dalam
agama tertentu,
Kelainan fungsi hati tinggiminum alkohol dibolehkan
Pekerjaan
a. Adanya resiko pekerjaan Seorang yg bekerja sbg buruh tambang, terkena
penyakit silikosis.
b. Adanya seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan. Seseorang yg bertubuh
lemah, menghindari pekerjaan yg membutuhkan kerja fisik berat
c. Adanya perbedaan status sosial ekonomi Pekerjaan menentukan status
ekonomi, penyakit infeksi banyak diderita golongan ekonomi
rendah/lemah
Status Sosial Ekonomi

Umur

Penyakit infeksi dan gizi buruk banyak diderita oleh masyarakat dg sosek
rendah,

a. Ada kaitannya dg daya tahan tubuh,

Penyakit jantung banyak diderita oleh masy dg sosek tinggi

b. Ada kaitannya dg ancaman thd kesehatan,

Adanya penyebaran masalah kes yg berbeda ini dipengaruhi oleh :

c. Ada kaitannya dg kebiasaan hidup.

a. Karena terdapatnya perbedaan kemampuan ekonomis dlm mencegah


dan mengobati penyakit,

Seks
a. Terdapatnya perbedaan anatomi dan fisiologi (prostat),

b. Karena terdapatnya perbedaan sikap hidup dan perilaku yang


dimiliki.

b. Terdapatnya perbedaan kebiasaan hidup (kanker paru),


c. Terdapatnya perbedaan tingkat kesadaran berobat,

Tempat

a. Jumlah dan jenis masalah kes di suatu daerah sehingga diketahui


kebutuhan kesehatan daerah tsb.
b. Hal-hal yg hrs dilakukan untuk mengatasi masalah kes di suatu daerah
(disusun program kes).
c. Keterangan ttg faktor penyebab timbulnya masalah kes di suatu daerah
(keadaan geografis, keadaan pelayanan kesehatan).
Faktor Pengaruh
1. Keadaan geografis negara tersebut (letak wilayah, struktur tanah, curah
hujan, sinar matahari, angin, kelembaban udara, suhu udara),
2. Hubungan yg dimiliki (apakah letak negara tsb berdekatan dg negara yg
terjangkit, bgmn sistem transportasi, apakah terbuka untuk penduduk yg
berkunjung dan menetap),
3. Peraturan perundang-undangan yg berlaku, khususnya dlm bidang
kesehatan (meningitis jemaah haji) .
Penyebaraan Menurut Waktu
Pengetahuan ttg ini membantu dalam memahami :
a. Kecepatan perjalanan penyakit,
b. Lama terjangkitnya suatu penyakit.

(a) Timbulnya gejala penyakit yg cepat,


(b) Masa inkubasi yg pendek,
(c) Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal,
(d) Muncul hanya pada waktu tertentu saja,
(e) Lenyapnya penyakit dalam waktu cepat.
b. Contagious Dideases Epidemic/Propagated Epidemic
Suatu keadaan wabah yang ditandai :
(a) Timbulnya penyakit yang pelan,
(b) Masa inkubasi yg panjang,
(c) Episode penyakit bersifat majemuk,
(d) Waktu munculnya penyakit tidak jelas,
(e) Lenyapnya penyakit dalam waktu lama.
2. Penyebaran satu kurun waktu
Digunakan untuk mencari penyebab suatu penyakit.
Misal : timbulnya penyakit poliomelitis pada anak sesudah anak tersebut
mengalami tonsilektomi (Aycock dan Luther)
3. Penyebaran Siklis
Frekuensi suatu masalah kesehatan naik atau turun menurut siklus ttt
(minggu, bulan, tahun, musim hujan, panen, paceklik, dst.)
4. Penyebaran Sekular
Perubahan yang dialami dalam waktu yang cukup lama, misal lebih dari
10 tahun

Penyebaran masalah kes menurut waktu dipengaruhi oleh :


STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

a. Sifat penyakit yg ditemukan,


b. Keadaan tempat terjangkitnya penyakit,

1. Unit Pengamatan Populasi

c. Keadaan penduduk,

Studi Korelasi Populasi

d. Keadaan pelayanan kesehatan yg tersedia.

Rangkaian Berkala

Yang membedakan
1. Penyebaran satu saat
Diukur pada satu saat tertentu, meliputi :
a. Point-Source Epidemic /Common Source Epidemic
Suatu keadaan wabah yang ditandai oleh :

2. Unit Pengamatan Individu


Laporan Kasus
Rangkaian Kasus
Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)

Studi Korelasi Populasi

Data

Studi epidemiologi dg populasi sebagai unit analisis

Paparan : tahun yang lalu

Bertujuan mendeskripsikan hub korelatif antara penyakit dan faktor


penelitian.

Penyakit : tahun kemudian

Contoh :

Faktor penelitian tersebut misalnya :

data cancer paru tahun 1950 dihubungkan dengan data konsumsi sigaret
tahun 1930

Umur
Waktu

20 tahun = periode laten, durasi penyakit

Penggunaan Pelayanan Kesehatan


Konsumsi jenis makanan

Obat-obatan

Jenis data : Insiden, Prevalensi, mortalitas

Rokok

Unit analisisnya kelompok atau agregat (biasanya dibatasi secara


geografik misalnya penduduk kota, provinsi , negara bagian, dll).

Dapat digunakan sbg studi awal (pilot study) hubungan paparan &
penyakit

Murah -- informasi yg tersedia (Depkes, BPS, dll)

Hasil studi korelasi digunakan untuk merumuskan hipotesa -----selanjutnya diuji dalam studi epid. analitik

Kekuatan hubungan linier antara variabel x (misalnya paparan) dan


variabel y (misalnya penyakit) dihitung dalam koefisien yang disebut
koefisien korelasi (r)

Koefisien korelasi mengukur berapa besar perubahan setiap unit


frekuensi penyakit diikuti oleh perubahan setiap unit paparan, atau
sebaliknya.

Kekuatan

Kelemahan

Dengan studi korelasi populasi dapat diketahui jumlah orang yang


terpapar maupun jumlah kasus pada masing-masing agregat/populasi,
tetapi tidak dapat diketahui bagaimana status paparan faktor
penelitian dan status penyakit pada tingkat individu

Contoh :

Nilai koefisien korelasi berkisar dari + 1 sampai 1.

Jenis Korelasi

Korelasi positif = semakin besar paparan (x) semakin tinggi angka


kejadian penyakit (Y)

Korelasi negatif =semakin besar paparan (x) semakin rendah angka


kejadian penyakit (Y)

Studi korelasi populasi untuk mempelajari hubungan korelatif antara


kematian karena kanker paru pada pria dan konsumsi rokok di berbagai
negara

Rangkaian Berkala

Rancangan studi yg bertujuan mendeskripsikan dan mempelajari


frekuensi penyakit atau status kesehatan dari sebuah atau beberapa
populasi berdasarkan serangkaian pengamatan pd beberapa sekuen waktu

Menghubungkan variasi frekuensi penyakit dari waktu ke waktu

Dalam praktek epidemiologi, rangkaian berkala digunakan untuk :

Meramalkan kejadian penyakit


pengalaman yang lampau

Mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan masyarakat

berikutnya

berdasarkan

Rangkaian berkala merupakan salah satu rancangan eksperimen semu


yang paling menarik untuk mengevaluasi efektivitas intervensi,

Evaluasi efektivitas intervensi dilakukan dengan cara mempelajari


perubahan gerakan kurva frekuensi penyakit pada populasi sasaran
selama beberapa interval waktu, baik sebelum maupun sesudah
implementasi intervensi kepada populasi sasaran,

Pengamatan pada beberapa interval waktu merupakan kelebihan


rangkaian berkala.

Contoh:
Analisis rangkaian berkala tentang pengaruh peraturan larangan merokok
di tempat umum terhadap kejadian kanker paru di Kota Bandung

Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)

Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hub penyakit dan


paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit serentak
pada individu-individu pada satu saat atau periode

Status penyakit dan paparan diamati pada waktu yang sama

Contoh
Hubungan anemia pada ibu hamil dengan pola makan

STUDI PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Anda mungkin juga menyukai