Anda di halaman 1dari 37

KURSUS PRAJABATAN S1 / D3

05. TEKNOLOGI OPERASI PLTP

PT PLN ( Persero )
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SURALAYA
2007

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

2000 km
1400 km
CONTINENTAL CRUST
ketebalan rata :
~ 35 Km
~ Density 2,7 g/cm3

2950 km

Total,w/ crust
6370 km

2,7
MANTLE
3,3-5,7
10,2

INNER CORE
(Iron),(9000 F)
11,5

LIQUID CORE (molten

iron and nickel


Atmosphere

OCEANIC CRUST
ketebalan rata :
~ 5 km air
~ 5 km Batuan
(Rock)
~ Density 3.0 g/cm3

Gambar : 1. Struktur bumi


1.2.

PROSES PANAS BUMI NAIK KE PERMUKAAN BUMI


Panas dari Inti bumi secara terus menerus mengalir ke lapisan yang lebih luar sekitar
dari batuan (rock), yang dinamakan Manttle. Ketika temperatur dan tekanan menjadi
cukup tinggi, beberapa batuan yang mencair (mantle rock melts), menjadi Magma.
Karena mempunyai density yang lebih ringan dari batuan sekitar, magma bertambah
dan mengalir secara perlahan ke atas menuju lapisan kerak bumi (Earth Crust) yang
membawa panas dari bawah. Terkadang magma panas ini mencapai dengan segala
cara ke permukaan, dimana kita kenal sebagai Lava. Tetapi sangat sering magma
yang tersisa dibawah lapisan kerak bumi memanasi batuan sekitar dan air (air hujan
yang telah mengendap kedalam tanah), mempunyai temperatur sekitar 700 oF.
Beberapa dari air panas bumi ini merambat mengalir melalui celah dan retak-retak
dan mencapai permukaan tanah sebagai Hot Spring atau Geysers, tetapi
kebanyakan dari nya tetap mengendap didalam tanah, terperangkap dalam retakretak dan pori-pori batuan. Kumpulan alami dari air panas ini dinamakan sebagai
Geothermal Reservoir.

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

1.3

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

PENGERTIAN ENERGI PANAS BUMI


ENERGI PANAS BUMI : Adalah salah satu Sumber Daya Alam yang berupa air
panas atau uap yang terbentuk melalui pemanasan secara alami. Hal-hal yang perlu
mendapat perhatian dalam pemilihan Teknologi penggunaan Energi Panasbumi
untuk dikonversikan menjadi energi Listrik antara lain :
a. Temperatur
Fluida panasbumi bertemperatur tinggi > 225 C telah lama digunakan untuk
pembangkit listrik. Temperatur sedang 150 225 C
b. Cadangan sumberdaya hingga 25 30 tahun
c.

Kwalitas Uap :
Diharapkan yang mempunyai pH hampir netral, karena bila pH sangat rendah laju
korosi kematerial akan lebih cepat.

d. Kedalaman Sumur dan Kandungan Kimia : biasanya tidak lebih dari 3 km, tidak
terlalu dalam. Lokasi relatif mudah dicapai.
e. Di lokasi yang kemungkinan terjadinya erupsi hydrothermal relatif rendah.
Diproduksinya fluida panasbumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
erupsi hydrothermal.

1.4.

GEJALA MANIFESTASI ADANYA SUMBER PANASBUMI


Gejala manifestasi adanya sumber Panas bumi adalah :

1.4.1. WARM GROUND (Tanah hangat)


Merupakan tanah hangat yang mempunyai temperatur lebih tinggi dari
temperatur tanah sekitarnya.

1.4.2. STEAMING GROUND (Permukaan Tanah beruap)


Beberapa tempat yang menampakkan uap panas keluar dari permukaan
tanah. Uap panas berasal dari suatu lapisan tipis dekat permukaan yang
mengandung air panas yang mempunyai temperatur sama atau lebih besar
dari titik didihnya (boilling point).

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

1.

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

PENGENALAN TENTANG GEOTHERMAL

1.1. GEOTHERMAL

1.1.1. ISTILAH GEOTHERMAL


Geo berarti Bumi dan therme berarti Panas, sehingga Geothermal mempunyai
arti Panas Bumi.

1.1.2. ENERGI PANAS BUMI


Interior Bumi kita adalah seperti Matahari yang menyediakan energi panas dari
alam. Panas dari Energi Panas Bumi ini menghasilkan tenaga dan kalor yang
dapat dimanfaatkan tanpa membuat polusi terhadap lingkungan.
Panas dari sumber Panasbumi berasal dari proses penggabungan yang sangat
kuat antara debu dan gas lebih dari 4 milyar tahun yang lalu. Pada inti bumi
(earth core) mempunyai kedalaman 4.000 mile = 6.437 km dan temperatur bisa
mencapai lebih dari 9.000 oF = 4.950 oC.

1.1.3

STRUKTUR BUMI
Bumi merupakan bola yang padat, tersusun dari 3 layer yang consentric. Yaitu
Core, mantle dan Crust. Bola padat dikelilingi oleh bola gas yaitu Atmosphere.
Crust adalah Lapisan paling luar bumi, lapisan yang sangat tipis bila
dibandingkan dengan diameter bumi. Ketebalannya 10 km dibawah lautan dan
30 km ketebalannya di daratan. Terdiri dari batuan yang berisi banyak mineral.
Biasanya dalam bentuk paduan yang dinamakan Oxida yang mengandung
oxigen atau sulphida yang mengandung sulphur. Mantle adalah Lapisan yang
lebih tebal dari Crust, kira-kira 300 km, terutama terdiri dari batuan.

Core

adalah Lapisan yang ada dalam mantle, terbagi dalam 2 bagian, Inner core
kira-kira 2800 km diameter, terdiri dari Iron, tetapi mengandung 10% Nickel.
Lapisan yang mengelilingi inner core adalah Outer core kira-kira 2000 km
tebalnya. Tersusun dari molten iron dan nickel. Logam didalam innercore
sangat rigid, dan padat. Hal ini karena berada pada tekanan yang sangat tinggi,
yang menyebabkan pemadatan dalam temperatur yang tinggi pada pusat Bumi.

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Hot/Warm
Pools
STEAMING
GROUND

Hot/warm
Spring

Warm
Ground

GEOTHERMAL

Mud
Pools

Hot
Lakes
Fumarol
Silica
sinter

Geyser

Gambar 2
1.4.3. HOT/WARM SPRING (Mata air panas / hangat)
Mata air panas yang terbentuk karena adanya aliran air panas/hangat dari
bawah permukaan melalui rekahan-rekahan batuan.
Temperatur < 50 C merupakan Warm spring,
> 50 merupakan Hot Spring

1.4.4. HOT POOLS (Kolam Air Panas)


Terbentuk karena adanya aliran air panas dari bawah permukaan melalui
rekahan-rekahan batuan. Pada permukaan air terjadi penguapan yang
disebabkan karena adanya p9erpindahan panas dari permukaan air ke
atmosfir.
1.4.5. HOT LAKES (Telaga Air Panas)
Sama dengan kolam air panas tetapi lebih luas permukaan airnya.

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

1.4.6. FUMAROLE
Lubang kecil yang memancarkan uap panas kering (dry steam) atau uap
panas basah (wet steam). Temperatur uap umumnya < 100o C

1.4.7. GEYSER
Mata air panas yang menyembur ke udara secara intermittent (pada selang
wakru tertentu) dengan ketinggian air yang sangat beraneka ragam, kurang
dari satu meter s.d ratusan meter.

1.4.8. MUD POOLS (Kubangan Lumpur)


Umumnya mengandung NCG (CO2) dengan sejumlah kecil uap panas.
Lumpur dalam keadaan cair karena kondensasi uap panas, sedangkan
letupan-letupan yang terjadi adalah karena pancaran CO2.

1.4.9. SILIKA SINTER


Endapan silika di permukaan yang berwanrna keperakan. Umumnya dijumpai
disekitar mata air panas dan lubang Geyser yang menyemburkan air yang
bersifat netral. Merupakan manifestasi permukaan dari sistem panasbumi
yang didominasi air.
1.4.10. BATUAN YANG MENGALAMI ALTERASI :
Akibat reaksi antara batuan asal dengan air jenis klorida yang berasal dari
reservoar panasbumi yang terletak jauh dari permukaan . Tergantung pada
temperatur, tekanan, jenis batuan asal, komposisi fluida, pH, dan lamanya
reaksi.

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

1.5. STRUKTUR LAPISAN RESERVOAR PANASBUMI


Di dalam Geothermal Power Plant uap, panas atau air panas dari Reservoir Panasbumi
menghasilkan Gaya yang memutar Turbine Generator dan menghasilkan Listrik. Air
Panasbumi bekas kemudian dikembalikan melalui sumur injection ke dalam Reservoir
untuk dipanaskan kembali, disamping untuk mempertahankan tekanan juga untuk
memelihara keberadaan Reservoir. Ada 3 macam Pembangkit Tenaga Panasbumi :
a. Dry Steam Reservoir : Menghasilkan uap dengan sedikit air. Digunakan untuk Dry
Steam Power Plant.
Contoh : Geyser di utara San Fransisco.
b. Hot Water Reservoir : Menghasilkan banyak kandungan air panas, biasa digunakan
di Flash Power Plant. Temperatur 300 700 oC.

Memerlukan Separator untuk

memisahkan air.
c. Reservoir dengan temperatur 250 300 oF masih dapat digunakan untuk
menghasilkan Listrik dengan Binary Power Plant.

1.6. PERSYARATAN ADANYA POTENSI PANASBUMI UNTUK PEMBANGKIT


Persyaratan adanya Potensi Panas bumi untuk Pembangkit adalah :
a. Sumber Panas
b. Bed Rock (Lapisan Batuan Dasar)
c. Aquifer (Lapisan Permeable Zone) sebagai Reservoir
d. Cap Rock (Lapisan Batuan Penutup)
e. Water Replishment (Air Penambah)
f.

Surface Manifestation yaitu : Gejala-gejala yang muncul di permukaan bumi


(kawah, air panas, Geyser, Gunung berapi, dll).

1.7. STRUKTUR GEOLOGI DAERAH PANASBUMI

1.7.1. Ciri ciri geologi daerah panasbumi :


a. Sumber Panas : Magma yang mempunyai temperature ~ 700 C
b. Bed Rock : Lapisan Batuan Dasar yang merupakan batuan keras lapisan
bagian bawah
c. Aquifer (Lapisan Permeable Zone) : merupakan lapisan yang mampu dialiri
oleh air. Lapisan ini sebagai Reservoir
6

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

d. Cap Rock : Lapisan batuan keras sebagai lapisan batuan penutup.


e. Water Replishment : sebagai air penambah.
f.

Surface Manifestation yaitu : Gejala-gejala yang muncul di permukaan bumi


(kawah, air panas, Geyser, Gunung berapi, dll).

Gambar 3 Reservoar

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Gambar 4 Reservoar
1.7.2. Fluida yang dihasilkan
Dibagi dua macam :

1.7.2.1. SISTEM SATU PHASE


Sistem satu phase : Pada umumnya berisi air yang mempunyai
temperatur 90 180 oC dan tidak terjadi pendidihan bahkan selama
eksploitasi.
Contoh : Tianjin (Cina) dan Waiwera (Selandia Baru)

1.7.2.2. SISTEM DUA PHASE


a. VAPOUR DOMINATED : Uap panas mendominasi di dalam
rongga-rongga batuan, sedangkan air terperangkap didalam poripori batuan. Sehingga Fluida yang keluar adalah didominasi oleh
uap kering
Contoh : KAMOJANG & DERAJAT

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

b.

TEKNOLOGI OPERASI PLTP


DOMINATED : Air mengisi rongga-rongga batuan,

WATER

saluran terbuka atau rekahan-rekahan. Fluida yang keluar


sebagian besar adalah Air panas
Contoh : GN. SALAK

1.7.3. LAY OUT SUMUR

LOKASI SUMUR UAP KAMOJANG


KMJ-55
KMJ-39

KMJ-51
KMJ-13

HEADER TANK

SWITCH
YARD

PLTP KAMOJANG
140 MW

PL 402

24 "

KMJ-24

KMJ-43
KMJ-50

KMJ-44

KMJ-11

PL

KMJ-46
KMJ-27

0"

40

PL-202

40 "

16

KMJ-7

"

KMJ-12

KMJ-14
20

PL 401
KMJ-6

KMJ-40

KMJ-25

KMJ-30
KMJ-36

PL

28 "

KMJ-15

-2 0

KMJ-18

KMJ-20
KMJ-17

KMJ-42
KMJ-35
KMJ-26

20 "

KMJ-19

20 "

KMJ-53
KMJ-23

KMJ-41

PL 403

"

KMJ-29
KMJ-22
KMJ-21

KMJ-37
KMJ-34
24

KMJ-31

"

KMJ-28
KMJ-48

KMJ-33
KMJ-52

KMJ-49

20 "
16 "

KMJ-45
KMJ-38
KMJ-32

KMJ-54

Gambar 5 Lay Out Sumur


1.7.4. BEBERAPA KEUNTUNGAN ENERGI PANASBUMI SEBAGAI ALTERNATIF
a. Tidak dapat di export
b. Renewable

>

Cadangan cukup tersedia

Overflow air diinjeksikan ke Reservoir


c. Bersahabat dengan lingkungan :
Emisi Sox dan CO2 relatif kecil
Overflow air diinjeksikan ke Reservoir
d. Mudah dikontrol
e. Terdapat di daerah terpencil

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

2. PERALATAN UTAMA PEMBANGKIT PANASBUMI

2.1. KEPALA SUMUR DAN VALVE


Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang
beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang dipasang
di atas atau didalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).

Gambar 6 Rangkaian Valve di lapangan panas bumi.


Umumnya di kepala sumur ada 4 buah valve, yaitu :
A :

Master Valve atau Shut off Valve : untuk mengisolasi sumur untuk keperluan
perawatan.

B:

Service Valve : untuk mengatur aliran fluida yang akan dimanfaatkan.

C :

By pass Valve : untuk mengatur aliran fluida yang ke Silincer, atau tempat
penampungan air/pembuangan.

D :

untuk memungkinkan peralatan atau reamer diturunkan secara vertikal.

Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve : yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak
diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap
panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari terjadinya
thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan karena
pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan Valve
pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada air yang
10

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan menyebabkan
Bursting Disc pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.
2.2. SEPARATOR
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam aliran dua
fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis Cyclon, dimana aliran
uap yang masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan
terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir
keatas.

Gambar 7 Separator Cyclone


Uap yang keluar dari jenis ini mempuyai dryness yang sangat tingg, lebih dari 99%.
Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.

2.3

SILINCER
Silincer adalah merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk
mengendap suara dab bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan
ddisemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga
dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga, dapat
menyebabkan rusaknya pendengaran. Untuk mengurangi kebisingan dan biasanya juga
mengontrol aliran fluida yang akan dibuang.

11

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Gambar 8 Silincer
Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa
lubang yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.

Silincer

Diffuser

Gambar 9 Jenis Silincer di Kamojang

12

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

LP
Separator

HP
Separator

silinc

Well
head

HP
wa
ste

Bursting
Discs
Separated
water
disposal

Gambar 10 Instalasi Separasi (Pemisahan uap dari air)

2.4. TURBIN UAP


Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari fluida kerja
(uap) untuk menggerakkan/memutar sudu-sudu Turbin. Sudu-sudu Turbin ini memutar
poros, poros karena dikopling dengan Generator, maka akan menggerakkan Generator
menghasilkan listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis :
a. Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric
Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga Turbin tanpa Condenser.
Pada jenis ini uap keluar dari Turbin langsung dibuang ke udara.
b. Turbin dengan Condenser (Condensing unit Turbine).
Pada jenis ini uap keluar dari Turbin dikondensasikan lagi menjadi air di Condenser.

13

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Gambar 11 Turbin Back Pressure

T
condenser

Well (sumur)
Gambar 11 Turbin Uap dengan Condenser

2.5. CONDENSER
Fungsi Condenser adalah untuk

mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara

membuat kondisi vakum di dalam bejana (condenser). Proses terjadinya vakum dengan
cara Thermodinamika bukan cara mekanik.
Fluida yang keluar dari Turbin masuk ke Condenser sebagian besar adalah uap
bercampur dengan air dingin, di condenser akan mencapai kesetimbangan massa dan
energi.
14

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan
dengan uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam
condenser, kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena
sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan)
yang memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam Condneser
inilah akan mengakibatkan
Exhaust Steam kondisi ruangan dalam Condenser menjadi vacuum
Gas cooler

Ke Cooling Tower
Water

Gambar 12 Direct Contact Condenser

2.6. GAS EXTRACTION


Untuk menjaga agar kondisi di dalam comndenser tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari Condenser, dengan cara diisap oleh
Ejector.

Ejector 1st
stage

CONDENSOR

Ejector 2nd stage

AFTER
CONDENSOR
INTER
CONDENSOR

Gambar 13 Sistem Gas Extraction.


15

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

2.7. MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)


Menara Cooling Tower ada 2 jenis :

2.7.1. Mechanical Draught Cooling Tower


Cooling Tower ini menggunakan Fan/kipas untuk menghisap udara. Udara
dihisap melalui Louver/pengarah dari samping masuk ke dalam Cooling Tower
terus dihisap ke atas, udara dingin ini kontak langsung dengan air yang jatuh dari
bak atas menuju bak bawah, sehingga air panas keluar dari Condenser (50 C)
dipompa menuju ke Cooling Tower didinginkan dengan udara sehingga
temperaturnya turun menjadi 26-27 C
Cooling Tower jenis ini relative murah dan fleksible karena kecepatan angina bisa
dirubah-rubah, disesuaikan dengan kondisi udara luar dan beban Turbin.
Kelemahannya adalah menggunakan energi listrik untuk menggerakkan kipas
yang relative besar dan biaya perawatannya tinggi.

Udara dan uap panas

Air dari Condenser


Temp.50 C
Udara dingin

Air dari Cooling Tower


Temp.26-27 C

Gambar 14 Mechanical Draught Cooling Tower


16

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

2.7.2. Natural Cooling Tower

Air distribusi

Gambar 15 Natural cooling Tower


Cooling Tower jenis ini mempunyai biaya perawatan yang murah, hanya
kelemahannya mahal dan tidak fleksible.

3. ENERGI PANASBUMI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

3.1. Proses dari uap panasbumi menjadi tenaga listrik


a. Supply uap dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap masuk kedalam Steam
Receiving Header yang dilengkapi dengan Rupture Disc (sebagai pengaman terakhir
unit) sebagai media pengumpul uap, bila over pressure terjadi di Steam Receiving
akan dilepas ke Vent Structure sebagai stabiliser tekanan uap.
b. Fungsi Vent Structure :
Untuk warming-up di pipe line saat akan start unit. Sebagai media/katup pengaman
yang akan membuang tekanan bila Sudden Trip terjadi.
c. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone Type)
untuk memisahkan uap (pure steam) dari foreign material seperti partikel berat
(Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
d. Kemudian uap masuk ke Demister untuk memisahkan moisture yang terkandung
dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke dalam Turbin.

17

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

e. Uap masuk ke dalam Turbin, konversi energi terjadi dari Energi Kalor yang
terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu Turbin,
kemudian dikonversikan lagi menjadi Energi Mekanik menggerakan Generator.
f.

Generator menghasilkan Energi Listrik (Electricity)

g. Exhaust Steam dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor dengan sistem Jet
Spray (Direct Contact Condensor).
h. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh 1st
Ejector kemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin dan penangkap
NCG, dari Intercondensor NCG dihisap lagi oleh 2nd Ejector masuk ke dalam
Aftercondensor sebagai media pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui
Cooling Tower.
i.

Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water Pump masuk
ke Cooling Tower, selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling Tower disirkulasikan
kembali ke dalam Condensor sebagai media pendingin.

j.

Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling System,


mengisi air pendingin ke Inter dan Aftercondensor.

k. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk kepentingan
Reinjection Pump.
l.

River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.

3.2. Diagram Proses PLTP

SWITCH YARD
SEPARATO
R

150 Kv GRID

DEMISTER

TRANSFORMER
STEAM
RECEIVING
HEADER

TURBINE
GENERAT

RIVER MAKE
UP

STEAM PIPE LINE


CONDENSOR

COOLING
TOWER
REINJECTION
PUMP

STEA
M
MAIN COOLING
WATER PUMP

18

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

3.3. Flow diagram proses PLTP

FLO W DIAG RAM PLTP K AM O JANG

19

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

4. PENENTUAN DAYA LISTRIK


Pada prinsipnya Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP), sama dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan Boiler,
sedangkan pada PLTP uap berasal dari Reservoar panasbumi. Bila fluida dipermukaan di
kepala sumur adalag fasa uap,maka uap tersebut bias langsung dialirkan ke Turbin dan
selanjutnya Turbin akan merubah energi panas dari uap menjadi energi gerak yang akan
memutar Generator, sehingga dihasilkan Energi Listrik.
Apabila uap yang keluar dari kepala sumur adalah fasa campuran (Fasa uap dan fasa cair),
maka terlebih dahulu harus dilakukan proses pemisahan fluida. Dengan cara melewatkan ke
dalam Separator, sehingga fasa uap akan terpisah dengan fasa cairnya. Fraksi uap yang
dihasilkan dari hasil pemisahan ini kemudian dialirkan masuk ke Turbin.

4.1.

Sistem Pembangkit Listrik Dari Fluida Panasbumi


Sistem pembangkit Listrik dari fluida Panasbumi yang telah diterapkan di lapangan,
diantaranya :
1.

Direct Dry Steam

2.

Separated Steam

3.

Single Flash Steam

4.

Double Flash Steam

5.

Multi Flash Steam

6.

Brine/Freon Binary Cycle, Brine/Isobutana Binary Cycle

7.

Combine Cycle

8.

Hybrid/Fossil-Geothermal conversion system

Dalam bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan untuk menentukan daya listrik
yang dibangkitkan olah Turbin uap.

20

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

5. PRINSIP THERMODINAMIKA
Hukum Thermodinamika 1 :
Pada penerapan Hukum 1 Thermodinamika dalam sustu proses, dibedakan antara sistem dan
lingkungan. Bagian dimana proses tersebut berlangsung disebut sebagai SISTEM,
sedangakan segala sesuatu diluar sistem disebut LINGKUNGAN
Hukum ini berlaku tidak hanya pada sistem saja tetapi juga pada lingkungan, dapat ditulis
sebagai berikut :
(enrgi sistem) +

(energi lingkungan) = 0

.................... (1)

Jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi perpindahan massa, maka sistem dikatakan
tertutup dan masa konstan. Untuk sistem seperti ini, semua energi yang berpindah antara
sistem dan lingkungan berbentuk panas dan kerja, sehingga persamaan tsb menjadi :
(energi lingkungan) = Q W
(energi sistem) =

.....................................(2)

p .................................(3)

Bila panas bernilai positif untuk panas yang masuk sistem dan kerja bernilai positif untuk kerja
yang dilakukan sistem, maka :
U

p =

Q - W ...........................................(4)

Berarti bahwa perubahan energi total sistem sama dengan panas yang ditambahkan pada
sistem dikurangi oleh kerja yang dilakukan sistem.
Persamaan di atas berlaku untuk perubahan yang terjadi pada sistem tertutup. Sistem tertutup
juga seringkali menjalankan proses dimana tidak ada perubahan energi potensial dan kinetik
sehingga persamaan diatas menjadi :
U

Q - W

...(5)

5.1. Proses Aliran Steady State


Persamaan (5) diatas terbatas pemakaiannya pada proses dengan masa konstan dimana
hanya terjadi perubahan energi dalam saja. Untuk proses-proses pada industri yang
melibatkan aliran mantap melalui peralatan-peralatan yang diperlukan penjabaran Hukum
thermodinamika 1 yang lebih umum. Keadan mantap berarti bahwa kondisi pada semua
titik dalam peralatan konstan terhadap waktu. Sehingga persamaan (4) kemudian
menjadi :

V 2
+g z =
2

Q - W

....................................(6)

21

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Pada penerapannya secara thermodinamika perubahan Energi Potensial dan Energi


Kinetik sangatlah kecil dibandingkan dengan elemn lainnya dan dapat diabaikan. Selain
itu, pada Turbin semua perpindahan panas diabaikan sehingga persamaan menjadi :

- W

Dimana kerja Turbin (ditandakan dengan minus -) masih dalam dasar unit massa yang
mengalir. Dengan memasukkan variable m (massa) maka persamaan (7) dapat ditulis
menjadi :
W = m ( h1 h2)
Dimana :
W = kerja/ daya Turbin (kW)
m = laju alir massa (kg/s)
h1 = Enthalpi uap yang masuk ke dalam Turbin (kJ/kg)
h2 = Enthalpi uap yang keluar dari Turbin (kJ/kg)

5.2. SIKLUS UAP KERING


Sistem konversi fluida uap kering merupakan sistem konversi yang paling sederhana dan
paling murah. Uap langsung dialirkan menuju Turbin kemudian setelah dimanfaatkan,
uap dapat dibuang ke atmosfir (Turbin atmospheric exhaust Turbine atau dialirkan ke
Condenser)

22

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

condenser

Gambar 16 Diagram Siklus Uap Kering

temperatur

Titik kritis

Uap jenuh
1

Air jenuh
Daerah dua
fasa
2

entropi
Gambar 17 TS Diagram
Pada titik 1 fasanya adalah uap, pada titik 2 fasanya adalah campuran (fasa uap dan fasa
cair). Proses dari titik 1 ke titik 2 adalah dianggap Isentropik (entropi konstan), entropi
pada titik 1 = entropi pada titik 2.
S1 = S2

................................... (9)
23

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

S2 = Sf2 + X2 . Sfg2

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

......................................................(10)

Sfg = Sg - Sf
Untuk harga tekanan atau temperatur yang ditentukan, harga entropi dan entalpi bisa
dilihat dari tabel uap. Sehingga dari persamaan (10) dapat didapat harga x (fraksi uap)
untuk kondisi tekanan atau temperatur enthalpi pada keluar Turbin. Dengan
memanfaatkan harga fraksi uap tersebut, didapat enthalpi pada outlet Turbin :
h2 = hf2 + X2 . hfg2
Daya Turbin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
W = .m (h1 - h2)
Dimana = effisiensi Turbin

5.3. SEPARATED STEAM CYCLE


Fluidanya campuran fasa uap dan fasa cair maka terlebbih dulu dilakukan pemisahan di
separator.
SEPARATOR
TUR
BIN

GENERATOR

COOLI
NG

CONDEN
SOR

POMPA
REINJEKSI

COOLING
WATER
PUMP

SUMUR

24

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

Saturated
Water

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Critical point
Superheated steam

Two phase
area

Separator

Condensor

Fraksi uap yang dihasilkan di separator inilah yang kemudian dipakai pada perhitungan
daya turbin. Siklus ini banyak digunkan pada reservoir panas bumi dominasi air
Pada titik 1 berupa campuran fasa air dan fasa uap. Sebelum masuk Turbin fluida
menjalani proses isenthalpic (enthalpy konstan) dari titik 1 ke titik 2. Pada kepala sumur
diketahui laju alir massa fraksi uap fluida (kualitas uap pada kepala sumur). Pada titik 2
fluida masuk ke separator, sehingga :
. h1 = hf1 + Xwh . hfg1
. h2 = h1 = hf2 + X2 . hfg2
yang mana :
Xwh = fraksi uap pada kepala sumur
X2 = fraksi uap hasi di separator bisa dicari .
Dari persamaan ini dapat dicari X2, sedangkan fraksi airnya dibuang.
Proses di Turbin :
S5 = S4 = Sf5 + X5. Sfg5
Maka fraksi uap keluar Turbin dapat dicari (X5). Harga fraksi ini digunakan untuk mencari
Enthalpi outlet Turbin :
.h5 = hf5 + X5 . hfg5
Daya Turbin dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
W = .m (h1 - h2)

25

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

5.4 . SINGLE FLASH CYCLE (SIKLUS PENGUAPAN TUNGGAL)


Sistem ini digunakan bila fluida di kepala sumur dalam kondisi air jenuh (saturated liquid).
Fluida Reservoir dalam perjalanannya menuju ke permukaan mengalami penurunan
temperature sejalan dengan terbenruknya uap dari fasa cair (liquid) yang ada. Asumsi
yang

dipakai pada kondisi ini adalh proses Isenthalpik dengan kesetimbangan

thermodinamika yang tetap terjaga. Hal ini berarti tidak tejadi kehilangan panas dari
system ke lingkungan dan penurunan temperature yang terjadi adalah akibat dipakainya
panas latent yang ada untuk merubah fasa air menjadi fasa uap.
Salah satu hal yang memungkinkan terjadinya proses penguapan ini adalah dengan
dipasangnya Slotted liner pada zona produksi reservoar . Slotted liner mempunyai
lubang-lubang yang memungkinkan proses Throttling (enthalpy dianggap konstan). Siklus
ini digunakan untuk memanfaatkan energi panas dari fluida, karena fluida yang muncul di
permukaan sebagai cairan terkompressi atau cair jenuh (saturated fluid). Energi yang
terkandung dalam fluida tersebut dimanfaatkan dengan mengalirkan ke dalam Flasher
(alat penguap) yang beroperasi pada tekanan yang lenig rendah dari tekanan uap kering
yang masuk ke Turbin.

26

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

FLASHER
COOLI
NG

GENERATOR

TUR
BIN

CONDEN
SOR

POMPA
REINJEKSI
SUMUR
INJEKSI
COOLING
WATER
PUMP

SUMUR

Air jenuh
1

Uap jenuh

T
3
x

2
Flasher

4
1-x

5
S

Proses di Turbin titik 4 dan 5 adalah secara ideal entropi konstan :


S5 = S4 = Sf5 + X5. Sfg5
yang mana

S5 = Sf5 . ( 1- x ) + X5. Sg5

27

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Maka fraksi uap yang keluar dari Turbin dapat diketahui. Harga fraksi uap ini digunakan
untuk menghitung enthalpi keluar Turbin :
.h5 = hf5 + X5 . hfg5
Daya Turbin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
W = .m (h1 - h2)
X2 adalah fraksi uap yang dihasilkan oleh Flasher yang dialirkan ke Turbin, sedangkan
sisanya (1 X2)dibuan, h4 adalah enthalpy pada sisimasuk Turbin, dengan tekanan
penguapan (tekanan Flasher) karena diasumsikan fluida tidak mengalami kehilangan
tekanan selama perjalannya menuju ke Turbin, sedangkan h5 adalah enthalpy pada
Condenser.

5.5. DOUBLE FLASH STEAM CYCLE


Pada system ini dugunakan Separator dan Flasher untuk memisahkan fluida dengan air
dan partikel.Digunakan komposisi 2 Turbin HP Turbin dan LP Turbin yang disusun
tandem (ganda)

Mv1
SEPARATOR
HP
LP

3a

LP
LP

COOLI
NG

GENERATOR

8
CONDENSOR

FLASHER

CIRCULATING
WATER
PUMP

3
CONDENSATE
PUMP

6
SUMUR

SUMUR
INJEKSI

28

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Uap jenuh

T
3a

Mw1
x2

X3

Mv1

Mv2

8
S

entropi
Proses di HP-Turbin : 4 -7
Proses di LP-Turbin : 5 - 8
Perhitungan daya listrik untuk sistem double flash dapat dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Buat T-S diagram (temp vs entropy)
2. Pada titik 1 ke titik 2, adalah proses dari wellhead ke separator. Kondisi fluida dua
fasa, proses yang terjadi adal Isenthalpik, yaitu :
h wellhead = h separator
h wellhead = h fg = enthalpy pada tekanan kepala sumur = h1
hf2 = enthalpy cair di separator
hfg2 = enthalpy dua fasa separator, maka
Jumlah fraksi uap (X2) di separator yang masuk ke HP-Turbin adalah :
. h2 = hf2 - X2.hfg2
X2 =

h2 h f 2
h fg 2
29

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Sehingga jumlah massa uap (mu1) yang masuk ke HP-Turbin sebesar :


.mv1 = mT . X2
dan jumlah air yang masuk ke flasher (mw2) adalah :
mw1 = mT . (1 X2)
3. Proses dari titik 2 ke 4 adalah dari Separator ke inlet Turbin, Entropi pada titik4
S4 = S condensor S4 = S5
S5 = X5. Sg +

.(

1- x ) S6

S5 = X5. Sg +

.(

1- X5 ) Sfcond

S5 = X5. Sg +

Sfcond - X5 . Sfcond

dimana : Sfcond = Sf
S5 = X5. (Sg - Sfcond) + Sfcond
S5 = X5. (Sfg ) + Sfcond

X4 =

S 4 S fcond
S fgcond

. h5 = X5. (hfg ) + hfcond


4. Maka Daya HP-Turbin :
W1 = .m (h1 - h2)
W1 =

. .mu (h4 h5)


3,6

Kw

5. Dari titik 2 ke 3a (dari separator ke inlet flasher), harga enthalpi pada inlet flasher 3a adalah
sama dengan enthalpi cair dari separator :
h 3a = hf
X3 =

h3 h f
h fg

flasher

flasher

Jumlah uap yang masuk ke LP-Turbin :


.mv2 = mw1 . X3
30

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

7.

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Harga temperatur Flasher dapat dihitung dengan persamaan :

Tseparator Tcondenser
T flasher =
+ Tcondenser
2

atau :

Tsep Tcond
T flasher = Tsep

8. Besarnya enthalpi masuk LP-Turbin = enthalpi uap Flasher


h 5= hg flasher
S 5= Sg flasher
Maka fraksi uap yang masuk ke condenser (X8) adalah :
X8 =

S 8 S f cond
S fg cond

Sedangkan enthalpi masuk condenser :


.hg = hf cond Xg . hfg cond
9. Daya LP-Turbin adalah :
W2 =

. .mv 2 (h8 h5 )
3,6

kW

10. Total daya Turbin :


WT = W1 + W2

31

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

5.6. DIRECT DRY STEAM CYCLE

TUR
BIN

GENERATOR

COOLI
NG

DIRECT
CONTACT
CONDENSOR
POMPA
REINJEKSI

SUMUR

COOLING
WATER
PUMP

Digunakan bila fasanya uap atau campuran fasa uap dan air.

5.7

BINARY CYCLE POWER PLANT

32

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

Umunya fluida yang digunakan untuk pembangkit listrik adalah fluida yang mempunyai
temperature sedang antara 100 - 200 C untuk memanasi fluida organic yang mempunyai
titik didih rendah.

5.8. COMBINE CYCLE POWER PLANT

Untuk meningkatkan effisiensi pemanfaatan energi panasbumi

33

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

6. POTENSI PANAS BUMI DI INDONESIA

6.1. POTENSI DI INDONESIA


Prospect Areas
Aceh
Jaboi Sabang
Lha Pria loat
Seulawah
G. Geuredong
G. Kembar
North Sumatra
G. Sinabung
Sibayak
Sarulla
Sibualbuali
Sorik Merapi
Pusuk Buhit
Simbolon
West Sumatra
Muara Laboh
G. Talang
Jambi
Kerinci
Sungai Tenang
Sungai Penuh
Sungai Betung
Gunung Kaca
Air Dikit
South Sumatra
Marga Bayur
Lumut Balai
Rantau Dedap
Bengkulu
Hulu Lais
Tambang Sawah
Bukit Daun
Lampung
Ulubelu
Suoh
Sekincau
Rajabasa

Reserves
Resourc
Installed Proven
Possible es

Total

250
250
185
250
250

250
250
185
250
250

2
-

39
280
-

131
600
250
-

150
70
100
150
150
250
250

150
240
380
750
400
250
250

200
80

125
80

325
160

40
-

35
160
-

40
250
110
250
250
250

115
250
270
250
250
250

200
600
-

50
235
250

250
835
250

500
100
-

150
73
250

650
173
250

400
300
130
40

156
163
100
40

556
463
230
80
34

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

Ratai
West Java
Kamojang
Salak
Darajat
Cisolok
Patuha
Wayang Windu
Karaha
Telaga Bodas
Cibuni
Tangkuban Perahu
Batukuwung
Citaman
G, Endut
G. Gede-Pangrango
Central Java
Dieng
Mangunan
Telomoyo
Ungaran
G. Slamet
East Java
G.Arjuno - Welirang
Willis
Ijen
Bali/Nusa
Tenggara
Bedugul
Huu Daha (NTB)
Uluumbu (NTT)
Sukoria
Ili Muda
Oka Larantuka
Ili Labaleken
Bena- Mataloko
Mengeboha
Sulawesi
Lahendong
Kotamobagu
Tompaso
Bora
Bituang
Lainea
Maluku

TEKNOLOGI OPERASI PLTP

250

250

140
330
125
110
-

230
485
280
170
250
30
120
-

70
115
70
50
247
135
170
200
90
55
25
30
130

50
65
75
50
75
100
50
50
20
130

300
600
350
100
482
460
250
275
120
190
105
75
50
260

60
-

280
-

300
93
140
52
90

200
60
45
50
110

780
153
185
102
200

110
60
104

120
70
50

230
130
154

30
10
-

245
190
-

75
250
150
250
250
250
250
250
250

350
250
350
250
250
250
250
250
250

20
-

80
-

95
185
130
-

125
100
100
250
250
250

300
285
230
250
250
250

35

PRAJABATAN S1 / D3
PT PLN ( PERSERO ) PUSAT

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

Tonga Wayana
Tulehu
Jailolo
TOTAL
Source: Pertamina,
Indonesia geothermal
reserves and resources,
1999

787

2,245

TEKNOLOGI OPERASI PLTP


6,646

250
250
250
10,537

250
250
250
19,658

36

Anda mungkin juga menyukai