Ringkasan SIA
Ringkasan SIA
Ringkasan SIA
NIM : 1501103030002
TUGAS RINGKASAN
Pendahuluan
Dalam tahun tahun terakhir, maka banyak perusahaan yang mengalami kegagalan
5.2
operasional organisasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
manajemen. Pengendalian internal hanya mampu memberikan tingkat keyakinan yang
memadai, keyakinan absolut sangat sulit untuk dicapai dan memerlukan biaya yang sangat
tinggi. Selain itu, sistem pengendalian internal juga memilki keterbatasan yang melekat,
seperti misalnya kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan kecil, pertimbangan dan
pengambilan keputusan yang tidak tepat, dominasi manajemen da bahkan kolusi.
Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting:
1. Pengendalian preventif untuk mencegah masalah sebelum terjadi
2. Pengendalian detektif untuk menemukan masalah yang tidak dapat dicegah.
3. Pengendalian korektif untuk mengindentifikasi dan memperbaiki masalah serta
memperbaiki dah memulihkan nya dari kesalahan yang terjadi.
Pengendalian internal seringkali dibedakan dalam dua kategori:
1. Pengendalian umum untuk memastikan lingkungan pengendalian dari suatu organisasi
stabil dan dikelola dengan baik.
2. Pengendalian aplikasi untuk memastikan transaksi telah diproses dengan benar.
Robert Simons dalam Romney dan Steinbart (2012), seorang profesor bidang bisnis
dari Harvard menemuka empat level pengendalian untuk membantu manajemen dalam
mengatasi konflik antara kreativitas dan pengendaian. Keempat level pengendalian tersebut
adalah:
1. Belief system
2. Boundary system
3. Doagnostic control system
4. Interactive control system
5.3
Lingkungan pengendalian.
Aktivitas pengendalian.
Penilaian risiko.
Informasi dan komunikasi.
Monitoring.
Perekrutana
Kompensasi, Evaluasi dan Promosi
Pelatihan
Mengelola Kekecewaan Pegawai
Pemberhentian
Libur dan Rotasi Pekerjaan
Perjanjian kejujuran/ Kode Etik
Penuntutan dan Hukuman bagi Pelaku Kejahatan
g. Pengaruh Eksternal
3.
4.
5.
6.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
publikasinya adalah Internal Control over Financial Reporting - Guidance for Smaller
Public Companies, dan diterbitkan pada tahun 2006. Internal Control over Financial
Reporting ini cukup lazim disingkat menjadi ICFR. Dokumen terakhir tersebut memang
ditujukan kepada perusahaan publik yang berukuran kecil, untuk membantu mereka
mendesain dan mengimplementasikan konsep-konsep pengendalian internal yang ada
dalam Internal Control Integrated Framework 1992, dalam rangka pelaporan keuangannya.
Dokumen ini menyarikan 20 prinsip kunci (key principles) pengendalian internal dalam
rangka pelaporan keuangan.
Meskipun ditujukan kepada perusahaan publik yang berukuran kecil, namun
sebetulnya prinsip-prinsip yang disarikan dalam publikasi COSO 2006 tersebut dapat pula
diterapkan pada segala jenis dan ukuran perusahaan. Jadi mari kita lihat, apa sajakah kedua
puluh prinsip kunci tersebut. Siapa tahu dapat segera diterapkan di perusahaan Anda pula.
Karena ke-20 prinsip tersebut disarikan dari Internal Control Integrated Framework 1992,
maka diorganisasikan sesuai dengan komponen pengendalian internal dalam kerangka
tersebut, sebagai berikut:
PEMANTAUAN (Monitoring)
19. Pemantauan Berkelanjutan dan Evaluasi Terpisah pemantauan yang terus
menerus (ongoing monitoring) dan/atau evaluasi terpisah (separatae evaluation)
memungkinkan manajemen untuk menentukan apakah komponen lain dari
pengendalian internal atas pelaporan keuangan terus berfungsi dari waktu ke waktu.
20. Pelaporan Kelemahan Kelemahan pengendalian internal diidentifikasi dan
dikomunikasikan secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan korektif, dan juga kepada manajemen serta dewan yang sesuai.