Anda di halaman 1dari 4

Hukum Minuman Keras dalam Islam &

Mengapa diharamkan
Minum minuman keras dalam Islam jelas Haram hukumnya akan tetapi sampai seberapa
pengaruhnya terhadap diri sendiri maupun lingkungannya sehingga Islam mengharamkannya,
Cobalah simak cerita berikut yang pernah saya sampaikan pada blog ini juga sebagai
jawaban bagi pembaca blog yang bertanya kepada saya.
KISAH BARSAH ORANG ALIM YANG KAFIR KARENA MINUMAN KERAS
Dalam kitab Durratun Nasihin diceritakan :
Ada orang yang sangat alim yang sangat terkenal kealimannya. namanya Barsah saking
alimnya doa Barsah selalu dipenuhi Allah sehingga banyak orang yang mendatangi untuk
berguru maupun meminta tolong kepadanya bahkan malaikatpun sampai heran akan kealiman
Barsah akan tetapi Allah berfirman pada malaikat : orang itu (Barsah) akan kafir karena
minum minuman keras. Hal tsb rupanya didengar oleh salah satu setan yang mencuri dengar
berita di langit sehingga berita ini tidak disia-siakan oleh setan dan setanpun mendatangi
Barsah untuk dicelakakan.
Singkat cerita, Setanpun mendatangi rumah Barsah dengan menyamar sebagai Tamu
yang ingin beribadah bersama Barsah. Barsah sangat heran karena tamu (Setan) itu beribadah
secara terus menerus siang malam tanpa henti tidak makan, tidak minum, tidak tidur bahkan
selalu menangis dalam ibadahnya. Barsahpun bertanya kepada Tamu itu tentang ibadah
tamunya tsb dan tamu (setan) itu menjawab jika ingin beribadah seperti dirinya ya harus
berbuat dosa dulu meskipun kecil agar dapat menikmati ibadah dengan khusuk dan nikmat,
Tamu itu menipu bahwa dirinya menangis dan beribadah terus menerus karena takut kepada
Allah atas dosanya sehingga ia dapat khusuk beribadah.
Barsahpun ingin meniru, tamu itu menyarankan agar Barsah berbuat dosa, tapi barsah
tidak setuj, dari berbagai macam dosa yang ditawarkan setan, Barsah akhirnya setuju dengan
dosa kecil yaitu : minum sedikit minuman keras karena Barsah berpikir minum sedikit
minuman keras paling hanya dosa kecil dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang
lain.
Atas saran tamu itu agar tidak diketahui orang Barsahpun pergi membeli minuman
keras diujung kota pada malam hari dengan menyamar. Kebetetulan yang menjual minuman
keras adalah suami isteri tapi saat itu suaminya sedang pergi. Barsahpun membeli minuman
keras dan meminumnya, karena Barsah tidak pernah minum minuman keras meskipun tidak
banyak Barsah pun mabuk, saat mabuk setanpun membawa teman-temanya untuk
mempengaruhi Barsah dan wanita bersuami untuk bertingkah laku yang merangsang Barsah,
karena mabuk Barsahpun mejadi kehilangan akal sehingga mudah tergoda setan dan
dalam keadaan mabuk menzinahi wanita tersebut.

Setengah sadar dalam pengaruh minuman keras Barsah kaget dan bingung karena
telah menzinahi wanita bersuami itu dan Barsah bingung karena tahu akibatnya dirinya akan
dirajam penduduk kota jika diketahui menzinahi wanita itu.
Didalam kebingungannya setanpun berbisik dalam hatinya agar Barsah membunuh
wanita itu daripada wanita itu hidup akan melapor pada suaminya bahwa yang mezinahi
dirinya adalah Barsah yang sangat terkenal itu. Barsahpun akhirnya terbujuk untuk
membunuh dan mengubur wanita itu dibelakang warung wanita itu pada malam itu juga dan
paginya Barsah pulang ke rumahnya.
Setanpun tidak tinggal diam dengan kelicikannya dia memberitahu suami dari wanita
itu bahwa dirinya tahu dan bisa menjadi saksi jika Barsah telah memerkosa, membunuh dan
mengubur isteri dari penjual minuman keras itu, Pagi itu juga Suami dari wanita yang
diperkosa Barsah mengumpulkan penduduk kota untuk membongkar tanah dibelakang
warung itu, dan ternyata benar isteri nya dikubur disitu akhirnya siang itu juga Barsahpun
ditangkap beramai-ramai oleh suami dan penduduk kota untuk dirajam.
Siang itu Barsah dirajam , saat dirajam Barsahpun sadar jika dirinya telah melakukan
kesalahan besar telah memerkosa dan membunuh isteri penjual minuman keras itu. Saat
Barzah dirajam Setan datang dan menawari pertolongan pada Barsah terjadilah dialog
berikut:
Setan : Hai Barzah bagaimana keaadaanmu sekarang dan siapa yang dapat menolongmu
sekarang?
Barzah : Sungguh setan celaka, kamu telah menjerumuskan aku sehingga aku menjadi
seperti
ini.
Setan : Betul aku ini setan tapi saat ini tidak ada yang dapat menolongmu kecuali aku, hanya
aku yang dapat membebaskanmu dalam sekejab membawamu dari sini dan kamu akan dapat
beribadah lagi seperti sebelumnya kuberitahu Tuhanmu tidak akan menolongmu karena
dosamu sungguh sangat besar. Hanya aku yang dapat segera menolongmu cukup sujudlah
padaku pasti aku segera menolongmu.
Barzah sudah tidak tahan dengan banyaknya batu yang dilemparkan kepadanya dan
putus asa karena akan segera menghadapi kematian didepan mata oleh karena itu mendengar
tawaran setan Barsahpun menerimanya.
Barzah : Bagaimana aku dapat minta sujud padamu sedangkan badanku terikat kuat dengan
tiang dan tali ini.
Setan : Cukup anggukkan kepalamu dan pejamkan matamu untuk sujud kepadaku, aku pasti
menolongmu.
Barsah : Baiklah.
Barsahpun memejamkan matanya dan menundukkan kepala untuk bersujud kepada Setan,
Saat itu juga Allah SWT mencabut nyawa Barsah sehingga Barsahpun meninggal dalam
keadaan Kafir.
Naudzubillahimindzalik
Hikmah dari cerita diatas:
Jangan menganggap enteng minum minuman keras karena siapapun yang minum minuman
keras itu baik banyak maupun sedikit jika saat itu Allah berkehendak, sewaktu waktu Allah

dapat mengambil nyawa orang tersebut. Nisacaya tidak akan pernah masuk surga orang
dalam keadaan demikian apalagi orang tersebut belum bertobat.
Jika seseorang minum minuman keras, zat yang memabukkan dalam minuman keras
itu ada dalam darah dan baru hilang setelah 40 hari artinya sejak minum sampai 40 hari
kedepan orang itu dalam keadaan kafir dan akan masuk neraka jika mati pada saat itu kecuali
orang tersebut bertobat sebelum mati. Hal ini dapat dimengerti karena minuman keras itu
masih ada dalam darah orang tersebut sampai 40 hari lamanya juga diterangkan dalam Hadist
Nabi SAW yaitu:
Dari Ibnu Umar ra. berkata, Siapa yang meminum khamar meski tidak sampai mabuk,
tidak diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya. Apabila
dia mati maka dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima
shalatnya 40 malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir.(HR An Nasai)
Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang yang minum
khamar lalu mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila dia mati masuk neraka. Bila dia
taubat, maka Allah akan mengampuninya. Namun bila kembali minum khamar dan mabuk,
tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila mati masuk neraka. Bila dia kembali minum, maka hak
Allah untuk memberinya minum dari Radghatul Khabal di hari kiamat. Para shahabat
bertanya, Ya Rasulallah, apakah Radaghatul khabal? Beliau menjawab, Perasan penduduk
neraka.(HR Ibnu Majah)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap minuman
yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa
minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan)
dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga). (Shahih
Muslim No.3733)

Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi SAW bersabda, Orang yang minum khamar, tidak
diterima ibadahnya 40 hari. Siapa yang bertaubat, maka Allah memberinya taubat untuknya.
Namun bila kembali lagi, maka hak Allah untuk memberinya minum dari sungai Khabal.
Seseorang bertanya, Apakah sungai Khabal itu? Beliau menjawab, Nanahnya penduduk
neraka.

Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang yang minum
khamar lalu mabuk, tidak diterima shalat/ibadahnya 40 hari. Bila dia mati masuk neraka. Bila
dia taubat, maka Allah akan mengampuninya. Namun bila kembali minum khamar dan
mabuk, tidak diterima sholatnya 40 hari. Bila mati masuk neraka. Bila dia kembali minum,
maka hak Allah untuk memberinya minum dari Radghatul Khabal di hari kiamat. Para
shahabat bertanya, Ya Rasulallah, apakah Radaghatul khabal? Beliau menjawab, Perasan
penduduk neraka.

Dari Ibnu Umar ra. berkata, Siapa yang meminum khamar meski tidak sampai mabuk,
tidak diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya. Apabila
dia mati maka dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima
shalat/ibadahnya 40 malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir.
Para ulama mengatakan bahwa orang yang minum khamar itu kafir, maksudnya
bukan dia murtad dari Islam, melainkan maksudnya adalah bahwa dia seperti orang kafir
yang apabila melakukan shalat, maka shalatnya tidak diterima, selama dia menunaikan sesuai
dengan rukun dan aturannya. Namun bukan berarti kewajibannya untuk shalat menjadi gugur.
Tidak, shalat tetap wajib atasnya, namun selama 40 hari tidak akan diterima shalat itu di sisi
Allah.

Anda mungkin juga menyukai