Anda di halaman 1dari 4

HUJAN ASAM

Hujan asam adalah terjadinya proses hujan dimana nilai pH atau potensi
Hidrogen dari air hujan yang turun di bawah angka 6 atau sekitar 5,6. Angka
pH ini di bawah angka pH normal yakni 7. Artinya air hujan yang turun ke
bumi bersifat asam karena tercampur dengan senyawa-senyawa tertentu
yang larut di dalam air hujan sehingga menyebabkan nilai keasaman
meningkat. Senyawa karbon dioksida yang larut bersama air hujan bersifat
asam lemah. Kondisi ini sangat memberi manfaat bagi pelarutan mineralmineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman maupun binatang.
Namun demikian, semakin besar tingkat keasaman dari hujan tersebut, akan
menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Semakin tinggi tingkat
keasaman air hujan, maka akan semakin besar pengaruhnya bagi
lingkungan.
Penyebab terjadinya hujan asam
Hujan asam bisa terjadi secara alami maupun oleh perbuatan ulah manusia,
berikut dijelaskan beberapa penyebab terjadinya hujan asam secara umum:
1.

Penyebab alami
Hujan asam secara alami bisa disebabkan oleh semburan dari sebuah
gunung berapi, serta proses biologis yang bisa terjadi di tanah rawa atau
lautan. Hujan asam secara alami cukup jarang terjadi.

2.

Penyebab manusia
Hujan asam yang disebabkan oleh manusia merupakan permasalahan
lingkungan yang cukup serius. Aktivitas industri biasanya merupakan
kontributor utama terjadinya hujan asam. Beberapa industri yang cukup
sering memberikan dampak hujan asam diantaranya adalah industri
kendaraan bermotor, industri pembangkit listrik, industri pertanian

(amonia). Unsur sulfur dan nitrogen dari proses industri dibawa terbang ke
atmosfer, selanjutnya bereaksi dengan oksigen di udara menyebabkan
sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang akan larut dalam air hujan dan
selanjutnya terdeposit ke tanah.
Reaksi yang terjadi pada hujan asam adalah sebagai berikut:

S(s) + O2(g) ===> SO2(g)


2 SO2(g) + O2(g) ===> 2SO3(g)
SO3(g) + H2O(l) ===> H2SO4(aq)
NO2 + OH ===> HNO3

Pengukuran hujan asam


Untuk mengukur keasaman dari hujan asam dapat menggunakan alat ukur
dari pH yakni pH meter atau indikator pH seperti lakmus dan indikator
universal. Untuk mengetahui reaksi tetesan hujan pada batuan, bisa
dilakukan dengan cara langsung meneteskan air hujan pada batuan yang
dikehendaki. Batuan beku dan batuan sedimen merupakan contoh batuan
yang bisa Anda gunakan untuk melihat reaksi air hujan asam terhadap
batuan yang ada.
Dampak hujan asam
Semakin tinggi tingkat keasaman dari sebuah hujan asam, maka akan
semakin buruk dampaknya bagi lingkungan, diantaranya adalah semakin
tingginya konsentrasi logam-logam tertentu pada daerah yang mengalami
hujan asam, karena keasaman akan mempengaruhi tingkat kelarutan logamlogam yang tersedia. Organisme sulit untuk tumbuh, seperti sebuah sungai
yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi, maka bisa dipastikan hewan
seperti ikan tak akan bisa hidup dengan kondisi pH yang sangat rendah.
Hujan asam juga berdampak pada terjadinya korosi yang lebih meningkat.
Beberapa material logam yang terpapar dengan hujan asam secara langsung
akan lebih cepat mengalami korosi atau pengkaratan.
Cara mencegah hujan asam
Hujan asam sebagai salah satu permasalahan serius terhadap lingkungan
perlu diatasi secara terpadu. Beberapa cara yang telah dilakukan di negaranegara maju adalah dengan membuat formula peralatan industri yang

mampu menetralisir polutan sebelum sampai ke udara dan bereaksi dengan


oksigen di udara. Penggunaan Flue gas desulfurization (FGD) yang mampu
menetralisir belerang sebelum sampai ke udara merupakan salah satu cara
yang cukup populer dilakukan saat ini, di negera-negara maju seperti
Amerika Serikat.

EFEK RUMAH KACA


Jika tidak ada efek rumah kaca maka permukaan bumi akan tertutup oleh lapisan es, namun jika
berlebihan maka akan menyebabkan pemanasan global. Permukaan bumi akan menyerap sebagian
panas matahari dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkannya kembali ke permukaan bumi, sehingga panas dari gelombang radiasi
tersebut tersimpan di permukaan bumi yang menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata tahunan bumi
Gas-gas rumah kaca : uap
air, karbondioksida, metana,
nitrogen oksida, CFC (chloro
fluoro carbon), metan, nitrogen
triflorida.
Penyebab
Ada tiga faktor utama tingginya
emisi gas rumah kaca, yakni
kerusakan hutan dan lahan,
penggunaan energi yang tidak
ramah lingkungan dan
pembuangan limbah.
Dampak
Menurut perhitungan simulasi,
efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 C. Bila kecenderungan peningkatan gas

rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 C
sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO 2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan
suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Pencegahan : penanaman seribu pohon, penggunaan energi dan transportasi ramah lingkungan,
pengolahan limbah. pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan sistem jaringan dan tata air,
rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pembalakan liar, pencegahan deforestasi dan
pemberdayaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai