RINGKASAN MATERI
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen merupakan suatu proses yang menyediakan informasi ekonomi yang
berguna bagi pimpinan organisasi (manajemen) dalam rangka perencanaan pelaksanaan dan
pengendalian aktivitas usaha dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasi, mengikhtisarka,
menganalisa dalam proses pengambilan keputusan dan pengendalian kegiatan perusahaan.
A. Tujuan, Metode Akuntansi, dan Konsep Biaya
1. Tujuan dan Pendekatan Akuntansi
Informasi akuntansi perusahaan yang akurat dibutuhkan untuk perencanaan
(planning) dan pengendalian (controling) guna operasi harian perusahaan serta
digunakan untuk perencanaan jangka panjang yang akan diambil dan akan
dilaksanakan.
Akuntansi manajemen didalam suatu perusahaan bekerja meliputi tiga fungsi pokok
yaitu seleksi data dan pencatatan, analisis data, dan persiapan pelaporan kepada
manajemen.
de_102013
Pengembangan, pemeliharaan metode dan prosedur untuk mencapai tujuan umum serta mengembangkan
PERENCANAAN
Formulasi tujuan dan kebijakan umum dalam mencapai tujuan
(Pemutusan apa yang harus dilakukan)
IMPLEMENTASI
(Pelaksanaan Perencanaan / Kebijakan)
PENGENDALIAN
Evaluasi seluruh performance di dalam perusahaan
(Penentuan sejauh mana perencanaan harus dicapai) Evaluasi hasil dari operasi dalam taraf standar
de_102013
anggaran, catatan operasi aktual, dan laporan kinerja aktivitas yang telah berjalan
(ilustrasi 3).
INFORMASI PERENCANAAN
anggaran :
Konklusi tentang berbagai hal dari hasil perbandingan yang telahLaporan
dilakukan
Ringkasan anggaran
Anggaran yang dirinci (perencanaan yang sangat rinci dari masing-masing bagian pada
manajemen dapat dan harus disusun dalam perbandingan kejadian yang aktual atau
kinerja dalam bentuk standar, anggaran atau sasaran. Alat terpenting dalam akuntansi
manajemen adalah kemampuan merancang dan menyusun informasi untuk dipergunakan
sebagai bahan masukan (input) dalam proses pengambilan keputusan.
Alat lain yang penting adalah kemampuan untuk mengklasifikasikan biaya. Biaya
diklasifikasikan dengan maksud untuk membantu hubungan diantara biaya sebagai bahan
masukan dalam perencanaan dan pengendalian. Biaya dapat dikelompokkan menjadi
biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs).
C. Konsep Biaya dan Pendapatan
Bagian ini menguraikan dan mengklasifikasikan beberapa macam perbedaan biaya.
1. Konsep biaya dihubungkan dengan tingkat produksi.
a. Biaya Tetap (Fixed Costs)
Setiap biaya yang jumlahnya tidak berubah-ubah pada setiap tingkat produksi
dalam pabrik. Contoh : biaya asuransi untuk pabrik dan biaya gaji dari produksi.
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
Setiap biaya cenderung bertambah dalam total sebagaimana penambahan tingkat
produksi, dan cenderung berkurang sebagaimana pengurangan tingkat produksi.
Contoh : biaya bahan mentah dan biaya tenaga kerja langsung dalam pabrik.
2. Biaya dihubungkan dengan Laporan Kinerja
Terdapat dua elemen dari suatu laporan kinerja yaitu (a) hasil nyata/aktual dari
operasi, (2) hasil standar atau anggaran dari operasi. Dalam perusahaan manufaktur
mempunyai akuntansi dan sistem pelaporan yang diakumulasikan dalam biaya historis
(biaya aktual) dan biaya stadar.
a. Biaya Historis
Biaya historis menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan. Sistem akuntansi
biaya diakumulasikan dalam sistem laporan biaya historis.
b. Biaya Standar
Biaya ini akan dikeluarka dalam suatu pemberian atas hal tertentu. Biaya ini
dibandingkan dengan biaya historis dalam evaluasi kinerja.
Ada empat elemen dasar dalam model biaya pendapatan yaitu :
1. Penghasilan (revenues)
2. Biaya tetap (fixed costs)
3. Biaya variabel (variable costs)
4. Pendapatan neto (neto earnings)
D. Biaya Standar dan Proses Penganggaran
Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar
pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana
kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program.
Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya
akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya
yang ditentukan.
1. Anggaran untuk Perencanaan dan Pengendalian
de_102013
Biaya differensial adalah kenaikan total biaya perusahaan jika perusahaan menambah
alternatif pemenuhan kebutuhan internal kepada volume kegiatan yang sekarang. Biaya
oportunitas dari transfer internal adalah marjin kontribusi maksimum yang seharusnya
diperoleh dari penjual kepada pihak luar, tetapi tidak terlaksana karena dialihkan ke
pihak internal.
Divisi dari suatu organisasi besar menjual produk dan memberikan jasa kepada para
pelanggan dan kepada divisi lain dalam perusahaan yang sama. Transfer jasa antar
departemen merupakan sumber pendapatan bagi departemen yang satu dan biaya bagi
departemen lainnya. Umumnya perusahaan membebankan jasa administrasi, seperti
akuntansi, pemrosesan komputer, personalia, dan penggajian, kepada divisi yang
mendapat manfaat atas hal tersebut.
Langkah pertama dalam penetapan harga transfer jasa adalah mengidentifikasi beberapa
departemen yang memberikan berbagai jasa dan mengestimasi keahlian serta
pengalaman pegawai yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut. langkah kedua adalah
mengestimasi kontribusi dari setiap departemen terhadap nilai jasa yang dihasilkan.
F. Cost-Volume-Profit Analysis
Cost-Volume-Profit Analysis (CVP) merupakan teknik analisis yang mempelajari
hubungan antara biaya, volume dan laba. Analisis ini sering disebut juga dengan analisis
titik impas (Break Even Analysis / BEP) yaitu suatu tingkat penjualan yang tidak
memberikan laba tapi juga tidak menimbulkan kerugian.
G. Biaya Relevan
Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing
alternative. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan; karena itu, hanya biaya
masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Jadi pada dasarnya biayabiaya relevan memiliki dua karakteristik, yaitu :
1. Biaya-biaya yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang
2. Bisa membedakan alternatif-alternatif keputusan
Biaya tidak relevan adalah semua biaya selain biaya reevan yang tidak berlaku dalam
proses pengambilan keputusan.
Berikut adalah jenis-jenis biaya yang relevan dan tidak relevan :
1. Biaya tunai. Biaya tunai adalah pengeluaran tunai yang terjadi saat ini atau dalam
waktu dekat. Misalnya, bahan langsung yang diperukan untuk memenuhi tambaha
pesanan merupakan biaya tunai yang relevan sedangkan penyusutan atas fasilitas
pabrik yang ada saat ini tidak relevan.
2. Biaya pengganti. Biaya penggantian adalah jumlah yang akan dibayarkan jika aktiva
dibeli pada tingkat harga saat ini.
3. Biaya tertanam. Biaya tertanam yaitu pengeluaran historis (masa lampau) untuk
memperoleh peralatan atau sumber daya produkstif lainnya yang tidak relevan proses
pengambilan keputusan saat ini.
de_102013
de_102013
Biaya bahan baku langsung adalah biaya keompensasi semua tenaga kerja yang dapat
diidentifikasikan sebagai bagian dari produk tersebut yang dapat ditelusuri ke produk
secara ekonomis.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya kompensasi semua tenaga kerja yang dapat
diidentifikasikan langsung kepada produk dengan cara yang sangat ekonomis.
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua biaya yang tidak dapat diidentifikasi
atau ditelusuri ke obyek biaya dengan cara yang ekonomis.
2. Kegiatan/ Transaksi sebagai penggerak
Setiap kali perusahaan melakukan kegiatan akan menimbulkan transaksi. Transaksi
ini akan menyebabkan biaya overhead dalam kegiatan seperti inspeksi, set-up atau
penjadwalan.
3. Penggerak Biaya yang berkaitan dengan volume dan non volume
Penggerak biaya adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegiatan; mereka
menyerap kebutuhan yang ditempatkan pada suatu kegiatan pada tempat atau jasa.
Penggerak berdasarkan volume atau unit adalah alokasi yang didasarkan atas atribut
produk, seperti jam kerja, jam mesin dan biaya bahan.
4. Tingkat Penggerak Biaya
ABC mengklasifikasikan biaya sebagaimana biaya itu bervariasi menurut kegiatan
unit, batch, produk, teknologi, pelanggan dan fasilitas.
5. Kegiatan Bernilai Tambah dan Tidak Bernilai Tambah
ABC membantu manajemen untuk memfokuskan pada kegiatan berbiaya tinggi
dengan mengidentifikasi sumber daya yang di konsumsi oleh setiap kegiatan. Proses
ini mendorong manajer mengidentifikasikan kegiatan bernilai tambah dan
mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah.
6. Benchmarking
Benchmarking adalah suatu proses membandingkan kegiatan dengan praktek terbaik
tingkat dunia. Tujuannya adalah untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan
produk, proses, atau jasa dengan yang terbaik di tingkat dunia. Benchmarking dapat
digunakan pula sebagai alat untuk peningkatan berkesinambungan karena setelah
mengidentifikasi kegiatan dengan praktik terbaik, hal ini akan dijadikan suatu target
yang akan dicapai.
7. Pembebanan Biaya
Ketepatan pengenaan biaya secara akurat terhadap obyek biayanya sangat krusial
karena banyaknya keputusan penting yang didasarkan pada informasi biaya tersebut.
Semakin mudah suatu biaya ditafsir semakin akurat pengenaan biayanya. Jadi
penafsiran suatu biaya ke obyek biayanya merupakan elemen kunci dalam
membangun sistim pengenaan biaya yang akurat.
Metode penafsiran baiya terdiri dari tiga macam metode yaitu :
a. Penafsiran biaya langsung ke obyek biaya (direct tracing)
de_102013
de_102013
ABC secara khusus tida menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum.
ABC tidak mendorong identifikasi dan penghapusan kendala-kendala yang
menyebabkan keterlambatan dan kelebihan.
I. Akuntansi Pertanggungjawaban
Suatu teknik yang secara sistematis mengalokasikan biaya-biaya ke masing-masing pusat
biaya yang bertanggungjawab atas pengeluaran biaya pada segmen tersebut disebut
dengan akuntansi pertanggungjawaban. Dengan demikian, seorang manajer secara
khusus akan ditunjuk untuk bertanggungjawab untuk segmen operasi tertentu.
Akutansi pertanggungjawaban juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengukur
hasil-hasil masing-masing pusat-pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasilhasil tersebut dengan hasil-hasil yang diharapkan atau dianggarkan. Untuk
mengimplementasikan akuntansi petanggungjawaban diperlukan adanya struktur
organisasi yang jelas dan sistematis serta secara tegas mengatur rentang tanggung jawab,
tugas dan wewenang masing-masing tingkat manajemen dalam suatu organisasi.
Pada dasarnya terdapat hal-hal yang membentuk sistem akuntansi pertanggungjawaban,
yaitu :
1. Adanya penyerahan tanggung jawab dengan dibentuknya pusat pertanggungjawaban
2. Menetapkan ukuran-ukuran kinerja sebagai benchmarks dalam bentuk anggaran
(budget)
3. Realisasi dan pelaporan kinerja
4. Evaluasi kinerja
Pusat Pertanggungjawaban
Ada beberapa jenis pusat pertanggungjawaban yaitu :
de_102013
10
11
Penilaian Kinerja
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu
organisasi, bagian atau karyawan berdasarkan sasaran standar serta kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar-standar yang telah
ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.
Manfaat yang dapat diambil dari suatu pengukuran kinerja antara lain :
1. Dapat mengelola operasi perusahaan lebih efisien dan efektif
2. Membantu membuat keputusan yang berkaitan dengan promosi dan pemberhentian
karyawan.
3. Membantu mengidentifikasi kebutuhan training dan pengembangan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai mereka.
5. Menyediakan dasar bagi distribusi penghargaan (reward).
Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur. Beberapa indikator
kinerja meliputi aspek-aspek :
1. Realisasi pendapatan
2. Realisasi biaya
3. Profitabilitas yang dapat diukur dengan contribution margin :
- Perbedaan antara pendapatan dan biaya variabel
- Direct profit : pendapatan dikurangi semua biaya yang dapat dihubungkan
langsung dengan pendapatan
- Controlable profit : pendapatan dikurangi semua biaya yang dapat dikendalikan
oleh manajer
- Income before tax (laba sebelum pajak penghasilan)
- Net income (laba bersih)
4. Produktifitas : membandingkan antara keluaran dengan masukannya.
5. Kepuasan konsumen (user)
Cara Mengukur Kinerja
Keberhasilan atau kegagalan manajemen dapat diukur dengan cara :
1. Perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan
2. Perbandingan antara kinerja aktual tahun ini dengan tahun sebelumnya
3. Perbandingan kinerja antara satu bagian dengan bagian lainnya
4. Analisis trend
5. Analisis regresi
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan
pencapaian kinerja dikaitkan dengan sumber daya (input) yang berada dalam
kewenangannya dengan tujuan agar dapat diketahui dengan pasti apakah pencapaian
kinerja yang tidak sesuai (kegagalan) disebabkan oleh faktor input atau kegagalan pihak
manajemen.
Pelaporan hasil evaluasi pengukuran kinerja mempunyai dua fungsi yaitu :
de_102013
12
1. Sebagai pertanggungjawaban atas hasil yang dicapai, proses yang dilakukan, dan
sumber daya yang dipercayakan untuk di kelola.
2. Sebagai umpan balik dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Yayasan Pendidikan Internal Audit.(2008).Modul Pembelajaran Audit Operasional & Kinerja.
Jakarta
http://sijenius.wordpress.com/2008/08/09/harga-transfer-definisi-penentuan-aspekinternasional/. Diakses tanggal 9 Oktober 2013
Penganggaran: Definisi, Fungsi, Manfaat dan Tipe, Anggaran.(2010). http://jurnalsdm.blogspot.com/2010/01/penganggaran-definisi-fungsi-manfaat.html. Diakses tanggal 9
Oktober 2013
de_102013
13