Master Word Riri
Master Word Riri
PENDAHULUAN
Aging atau penuaan berhubungan dengan adanya dua fenomena, yaitu penurunan
fisiologik tubuh dan peningkatan terjadinya penyakit. Dengan kata lain, aging adalah suatu
proses fisiologis yang akan di alami oleh semua mahluk hidup. Anggapan dahulu bahwa
menjadi tua memang hal yang wajar, alamiah dan tidak bisa diintervensi, tetapi hal ini
dipatahkan sejak penelitian Rudman yang dipublikasikan bahwa menjadi tua adalah suatu
penyakit yang bisa dicegah dan dalam batas tertentu bisa disembuhkan.1
Diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause akan semakin
melonjak sekitar 30,3 juta orang pada tahun 2020. Adanya peningkatan usia harapan hidup
(Life Expectancy), ini berarti meningkat pula jumlah wanita menopause di Indonesia dengan
berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya. Angka ini di setiap negara meningkat dari
waktu ke waktu, baik di negara maju maupun negara berkembang, yang dipengaruhi oleh
adanya faktor sosial-ekonomi, gizi, pelayanan kesehatan serta gaya hidup 2
Karena berbagai faktor itulah terjadi proses penuaan, sehingga orang menjadi tua dan
akhirnya meninggal. Tetapi kalau faktor penyebab itu dapat dihindari, maka proses penuaan
tentu dapat dicegah, diperlambat,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.FSH
hormon ini dinamakan gonadotropoin, hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel.
Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH
II.2. Estrogen
II.2.1. Struktur, Sintesis dan Sekresi Estrogen
Estrogen dikenal sebagai hormon wanita yang utama bersama dengan
progesteron, karena mempunyai peranan penting dalam pembentuk kan tubuh
wanita dan mempersiapkan fungsi wanita secara khusus seperti terjadinya
kehamilan, juga pertumbuhan payudara dan panggul. Disisi lain, vagina, uterus
dan organ wanita lainnya sangat tergantung keberadaan estrogen pada tubuh
sampai usia dewasa. Pengaturan estrogen membuat terjadinya perubahan setiap
bulannya dan mempersiapkan uterus untuk terjadinya kehamilan. Estrogen
merupakan hormon steroid dengan 10 atom C dan dibentuk terutama dari 17ketosteroid androstendion. Estrogen alamiah yang terpenting adalah estradiol
(E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling
aktif. Perbandingan khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E2 : E1 : E3 =
10 : 5 : 1. Potensi estradiol 12 kali potensi estron dan 8 kali estriol sehingga
estradiol dianggap sebagai estrogen utama.5 Selain di ovarium, estrogen juga di
sintesis di adrenal, plasenta, testis, jaringan lemak dan susunan saraf pusat
dalam jumlah kecil. Hal ini menyebabkan wanita mempunyai kadar estrogen
yang rendah setelah menopause. Karena sel lemak juga dapat mensintesis
estrogen dalam jumlah sedikit, wanita gemuk yang memasuki fase menopause,
mungkin akan mengalami beberapa keluhan seperti hot flashes dan osteoporosis,
kedua keluhan ini berhubungan dengan penurunan estrogen.2
Keuntungan penting yang lain dari estrogen adalah merangsang
pertumbuhan tulang dan membantu mempertahankan kesehatan tulang, juga
melindungi jantung dan pembuluh darah dengan meningkatkan kolesterol baik
(HDL), serta menurunkan kolesterol jahat (LDL). Estrogen disekresikan pada
awal siklus menstruasi oleh karena respon dari LH dan FSH. Sintesis estrogen
menempati perkembangan folikel ovarium, baik sel teka dan sel granulosa.
Akibat rangsangan LH, sel-sel teka akan mengubah kolesterol menjadi androgen
yang kemudian berdifusi ke dalam sel-sel granulose melalui dasar membran.
Sel-sel granulosa, karena dirangsang oleh FSH akan mengaktifkan enzim
aromatase untuk mengubah androgen menjadi estrogen. Sebagian estrogen tetap
berada di folikel ovarium untuk membentuk antrum, sedangkan sebagian
lainnya disekresikan ke dalam darah untuk mengikat SHBG dan albumin yang
bekerja melalui reseptor intraseluler menuju sel target.5
II.2.2. Fungsi Hormon Estrogen
Fungsi secara umum estrogen adalah sebagai perangsang sintesis DNA melalui
RNA, pembentuk utusan RNA (messenger RNA), sehingga terjadi peningkatan sintesis
protein Sedangkan fungsi khusus meliputi:
1. Endometrium
Estradiol memicu proliferasi endometrium dan memperkua kontraksi otot
uterus.7
2. Serviks
Sawar (barrier) yang terutama menghalangi masuknya
spermatozoa
ke dalam uterus adalah getah serviks yang kental. Produksi estradiol yang
kian meningkat pada fase folikuler akan meninggikan sekresi getah serviks
dan mengubah konsentrasi getah pada saat ovulasi menjadi encer dan bening,
sehingga memudahkan penyesuaian, memperlancar perjalanan
spermatozoa dan meninggikan kelangsungan hidupnya. Dalam praktik klinis, hal
ini dapat digunakan sebagai diagnostik untuk membuktikan adanya estrogen.
3. Vagina
Estradiol menyebabkan perubahan selaput vagina, meningkatkan produksi getah
dan meningkatkan kadar glikogen, sehingga terjadi peningkatan produksi asam
laktat oleh bakteri Doderlein. Nilai pH menjadi rendah, dan memperkecil
kemungkinan terjadinya infeksi.
4. Ovarium
Estradiol memicu sintesis reseptor FSH di dalam sel-sel granula, juga
reseptor LH di sel-sel teka. Adanya khasiat estrogen pada sistim reproduksi
wanita dapat dengan mudah dilihat, tanpa memerlukan pemeriksaan hormon
serum atau urin.
II.3. Masa Kehidupan Wanita
Masalah normal yang dialami wanita dari usia 8 sampai 65 tahun
(Rachman,2009) terdiri dari :
II.4 Menopause
II.4.1 Definisi Menopause
Menopause menurut WHO (2005) berarti berhentinya siklus
menstruasi untuk selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi
setiap bulan, yang disebabkan oleh jumlah folikel yang mengalami atresia terus
meningkat, sampai tidak tersedia lagi folikel, serta dalam 12 bulan terakhir
mengalami amenorea, dan bukan disebabkan oleh keadaan patologis. Kini wanita
Indonesia rata-rata memasuki masa menopause pada usia 50 tahun. Tetapi sebagian
ada yang mengalami pada usia lebih awal atau lebih lanjut. Umur waktu terjadinya
menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan.2
Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya
12 bulan terakhir, kadar FSH > 30 mIU/ml dan kadar E2 < 30pg/ml. 9 Berhentinya
haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang
berkurang. Faktor fisik dan psikis mempengaruhi kapan terjadinya menopause.
Demikian juga dengan adanya penyakit tertentu, operasi indung telur, stres, obatobatan, dan gaya hidup merupakan contoh faktor yang mempengaruhi cepat
lambatnya terjadi menopause. Menopause rupanya ada hubungannya dengan
menarche. Makin dini menarche terjadi, makin lambat menopause timbul, sebaliknya,
makin lambat menarche terjadi, makin cepat menopause timbul. 7. Pada abad ini
umumnya nampak bahwa menarche makin dini timbul dan menopause makin lambat
terjadi, sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang.
Menopause yang artifisial karena operasi atau radiasi umumnya menimbulkan
keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah.
II.4.2 Etiologi.9
Beberapa studi menyebutkan umur rata-rata terjadinya menopause di Negara
negara barat sekitar 50 tahun. Di Amerika berkisar 49 tahun, sedangkan dibelahan
Afika Selatan pada angka 48 tahun. Wanita diluar negara-negara Eropa, menopause
terjadi lebih awal, sedangkan di Afrika Selatan dan Amerika, wanita kulit hitam
mengalami menopause lebih dini dibandingkan wanita kulit putih. 6 Dilaporkan juga,
bahwa wanita yang nulipara mengalami menopause lebih awal, sedangkan wanita
multipara menopause terjadi lebih lambat.2
Ditemukan adanya laporan yang mengejutkan , bahwa ibu yang memiliki anak
kembar memasuki fase menopause satu tahun lebih awal dibandingkan dengan ibu
yang melahirkan anak tunggal. Dalam hal ini tidak ditemukan adanya penjelasan yang
bermakna. Beberapa faktor seperti riwayat melahirkan, nutrisi, ras dan merokok
mempengaruhi umur terjadinya menopause.7
Faktor yang tidak kalah penting yang menentukan usia seseorang wanita
memasuki menopause adalah jumlah folikel ovarium Jumlah folikel terus bertambah
hingga hilang saat bayi lahir, hal ini tergantung juga dengan keadaan perubahan siklus
hormonal atau fase psikologis wanita.10
penurunan produksi estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin. Kadar hormon akhir ini
terus tetap tinggi sampai kira-kira 15 tahun setelah menopause, kemudian mulai menurun.
Tingginya kadar hormone gonadotropin disebakan oleh berkurangnya produksi estrogen,
sehingga native feedback terhadap produksi gonadotropin berkurang
11
12
siklus juga karena adanya apoptosis yaitu proses folikel primordial yang mati dan
terhenti pertumbuhannya. Proses tersebut terjadi terus-menerus selama kehidupan.6
seorang wanita, hingga pada usia sekitar 50 tahun fungsi ovarium menjadi
sangat menurun. Apabila jumlah folikel mencapai jumlah yang kritis, maka akan
terjadi gangguan sistem pengaturan hormon yang berakibat terjadinya insufisiensi
korpus luteum, siklus haid anovulatorik dan pada akhirnya terjadi oligomenore.5
Perubahan-perubahan dalam sistem vaskularisasi ovarium sebagai akibat
proses penuaan dan terjadinya sklerosis pada sistem pembuluh darah ovarium
diperkirakan sebagai penyebab gangguan vaskularisasi ovarium. Apabila folikel sudah
tidak tersedia berarti wanita tersebut telah memasuki masa menopause. Pada usia
menopause berat ovarium tinggal setengah sampai sepertiga dari berat sebelumnya.
Terjadinya proses penuaan dan penurunan fungsi ovarium menyebabkan ovarium
tidak mampu menjawab rangsangan hipofisis untuk menghasilkan hormon steroid.1
II.4.5 Perubahan Metabolisme Hormonal Pada Menopause.9
Pada wanita dengan siklus haid yang normal, estrogen terbesar adalah
estradiol yang berasal dari ovarium. Di samping estradiol terdapat pula estron yang
berasal dari konversi androstenedion di jaringan perifer. Selama siklus haid pada masa
reproduksi, kadar estradiol di dalam darah bervariasi. Pada awal fase folikuler kadar
estradiol berkisar 40-80 pg/ml, pada pertengahan fase folikuler berkisar 60-100 pg/ml,
pada akhir fase folikuler berkisar 100-400 pg/ml dan pada fase luteal berkisar 100-200
pg/ml. Kadar rata-rata estradiol selama siklus haid normal 80 pg/ml sedangkan kadar
estron berkisar antara 40-400 pg/ml.
Memasuki masa perimenopause aktivitas folikel dalam ovarium mulai
berkurang. Ketika ovarium tidak menghasilkan ovum dan berhenti memproduksi
estradiol, kelenjar hipofise berusaha merangsang ovarium untuk menghasilkan
13
estrogen, sehingga terjadi peningkatan produksi FSH. Meskipun perubahan ini mulai
terjadi 3 tahun sebelum menopause, penurunan produksi estrogen oleh ovarium baru
tampak sekitar 6 bulan sebelum menopause. Terdapat pula penurunan kadar hormon
androgen seperti androstenedion dan testosteron yang sulit dideteksi pada masa
perimenopause.
Pada pascamenopause kadar LH dan FSH akan meningkat, FSH biasanya akan
lebih tinggi dari LH sehingga rasio FSH/ LH menjadi lebih besar dari satu. Hal ini
disebabkan oleh hilangnya mekanisme umpan balik negatif dari steroid ovarium dan
inhibin terhadap pelepasan gonadotropin. Diagnosis menopause dapat ditegakkan bila
kadar FSH lebih dari 30 mIU/ml.5
Kadar estradiol pada wanita pascamenopause lebih rendah dibandingkan
dengan wanita usia reproduksi pada setiap fase dari siklus haidnya. Pada wanita
pascamenopause estradiol dan estron berasal dari konversi androgen adrenal di hati,
ginjal, otak, kelenjar adrenal dan jaringan adipose. Proses aromatisasi yang terjadi di
perifer berhubungan dengan berat badan wanita. Wanita yang gemuk mempunyai
kadar estrogen yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang kurus karena
meningkatnya aromatisasi di perifer. Pada wanita pascamenopause kadar estradiol
menjadi 13-18 pg/ml dan kadar estron 30-35 pg/ml.5
II.4.6 Gejala Klinis Menopause
Berbagai gejala yang dirasakan pada masa menopause berdasarkan MRS
(Menopause Rating Scale) dari Greene, yang dikenal dengan istilah Skala Klimakterik
Greene , dapat dikelompokkan sebagai berikut.9
1. Gejala psikologik
14
yang
tidak
menikah
dan
bekerja
diduga
mempengaruhi
15
3. Jumlah anak
Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang wanita
melahirkan, maka makin tua mereka memasuki menopause. Hal ini dikarenakan
kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi
wanita dan juga memperlambat penuaan tubuh.
4. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia memulai memasuki
usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan
memperlambat
penuaan tubuh.
5. Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi, khususnya kontrasepsi hormonal, pada wanita yang
menggunakannya akan lebih lama atau lebih tua memasuki usia menopause. Hal
ini dapat terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur
sehingga tidak memproduksi sel telur.
6. Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause dini
dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
7. Sosial Ekonomi
Menopause dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, disamping pendidikan
dan pekerjaan suami.
II.4.8 Gangguan-Gangguan yang Terjadi Selama Menopause.10
gangguan-gangguan yang sering terjadi selama menopause adalah:
16
1. Osteoporosis
2. Penyakit jantung koroner
Kolesterol baik yang tinggi pada wanita muda dipengaruhi oleh
estrogen.Setelah menopause risiko terkena penyakit jantung koroner dua kali lipat
pada wanita karena lemak golongan atherogenik (yang memproduksi lemak pada
arteri) meningkat pada sekitar usia 60 tahun.
3. Kanker
Pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga menyebabkan
perubahan-perubahan tidak saja pada organ reproduksi juga bagian tubuh lainnya,
salah satu proses degenerasi tersebut adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah
suatu keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal.
6. Perubahan kulit
Gangguan diatas dasarnya terjadi karena hormon estrogen yang mulai
tertekan. Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi
berhenti maka kulit akan terasa tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar
wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti
kantong, dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas.
II.4.9 Perubahan Psikologis Menopause.6
Seperti hal nya gangguan gelombang hormon dan kebutuhan untuk
beradaptasi dengan cara-cara baru membuat masa pubertas dan remaja menjadi masa
yang sulit. Beberapa wanita menemukan perubahan gelombang hormon dan
kebutuhan untuk menyesuaikan dengan perubahan membuat menopause menjadi
sangat sulit.
Perubahan ini seperti kehilangan seseuatu yang dibayangkan tentang
kehidupan dan harus menyesuaikan gejala menopause yang asing baginya. Ketidak
teraturan haid secara bawah sadar meningkatkan kecemasan wanita bahwa daya tarik
seksual dan fisiknya berkurang. Dia menjadi tua, merasa ditolak dan mencapai akhir
dari kehidupan. Emosi yang negatif ini tentu saja hanya berlangsung sementara.
Psikiatris menemukan, banyak wanita pada masa menopause melampaui tiga
tahap sebelum menyesuaikan dengan kehidupan barunya. Pertama adalah tahap
dimana perasaan cemas makin menonjol biasanya periode ini cukup singkat.
Dilanjutkan dengan periode yang mungkin berlangsung berbulan-bulan, ketika
gangguan depresi dan perubahan suasana hati yang lainya muncul. Yang ketiga
merasa ditolak oleh semua orang. Semua anggapan itu tidak benar kelak si wanita
akan memasuki tahap penyesuaian ulang. Semua kesedihan dari bulan-bulan
sebelumnya tinggal sebagai mimpi buruk (Yatim, 2001). Akibat perubahan pada organ
18
19
Gejala ini lebih mudah terlihat di bandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak
mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita
menjadi sangat menyadari proses yang sedang berlangsung dalam dirinya.
Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang
disekitarnya, terutama jika sikap dan prilaku tersebut di persiapkan sebagai proses
penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
4. Stres
Perubahan yang terjadi pada massa menopause dengan menyebabkan stres
pada wanita serta merupakan reaksi tubuh terhadap kecemasan yang di hadapinya
pada saat situasi yang menakutkan atau tidak nyaman. Tidak ada orang yang bisa
lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas termasuk wanita menopause.
Ketegangan perasaan atau stres selalu berdebar dalam lingkungan pekerjaan,
pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyusup ke dalam tidur.
Kalau tidak di tanggulangi stres dapat menyita energi, mengurangi produktivitas
kerja, dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian stres tidak
hanya memberikan dampak negatif tetapi juga dampak positif tergantung
bagaimana individu memandang dan mengendalikannya karena stres sangat
individual sifatnya
20
1. Penatalaksanaan Umum
Perlu ditekankan bahwa masa ini bukan berarti berakhirnya suatu kehidupan
melainkan justru berarti mulainya suatu tingkat kehidupan yang baru. Proses
menjadi tua serta menopause ini sedapat mungkin diterangkan dalam bahasa yang
dapat dimengerti. Hubungan erat yang saling percaya antara dokter pasien dan
sebaliknya sangat membantu mengatasi masalah ini dan mencegah terjadinya
kesalahpahaman. Usaha ini dilakukan pada fase dengan gejala-gejala yang ringan
saja. Beberapa peneliti mengatakan bahwa psikoterapi dangkal saja sudah akan
sangat banyak menolong.
2. Pengobatan Simtomatik Non Hormonal.
Gejala klimakterium yang cukup berat harus diobati baik secara
medikamentosa ataupun dengan cara lain. Pengobatan yang tepat disesuaikan
dengan keadaan penderita. Untuk gejala yang ringan maka sering dipakai sedative
(Alprazolam), spasmolitika(Ipratroprium Bromida, Papaverin), dan bermacammacam obat turunannya. Bagi gejala yang berat seperti gejolak panas yang berat,
maka sedatif dan obat depresan lainnya tidak banyak pengaruhnya.
3. Pengobatan Hormonal.6
Pada dasarnya menopause adalah suatu defisiensi hormonal yang terjadi
secara
fisiologis.
Tujuan
pengobatan
adalah
mencapai
keseimbangan
21
22
23
24
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Menopouse merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan
siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk
bereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40 50
tahun. Pada saat menopous wanita akan mengalamin perubahan perubahan didalam
organ tubuhnya yang disebabkan oleh bertambahnya usia. Menopous merupakan
proses peralihan dari massa produktif menuju perubahan secara peralahan lahan
kemasa non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan
progesteron seiring dengan bertambahnya usia.
Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti
dengan berbagi gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis
yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan si lansia tersebut. Fase
26
menopous disebut juga sebagai fase klimakterium atau pergantian tahun yang
berbahaya. Pada saat ini terjadi banyak perubahan dalam fungsi fungsi psikis dan
fisik, sedang vitalitasnya menjadi semakin mundur dan berkurang.
Mengingat bahwa defisiensi estrogen dalam waktu lama mempunyai
pengaruh yang buruk maka pengobatan substitusi adalah pilihan pengobatan yang
terbaik dalam hal ini terapi estrogen dan terapi sulih hormone.
III.2 Saran
Di perlukan adanya konseling untuk para wanita yang akan memasuki masa
menopause
27