NIM : 04011381320045
PDU A UNSRI 2013
ANALISIS MASALAH
1. Apa hubungan jenis kelamin dan usia terhadap keluhan yang dialami ?
Kebanyakan infeksi saluran pernafasan yang sering mengenai anak usia dibawah 3
tahun, terutama bayi kurang dari 1 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
anak pada balita lebih rentan terkena penyakit bonkopneumonia dibandingkan orang
dewasa dikarenakan kekebalan tubuhnya masih belum sempurna. Pembentukkan
neutrofil pada bayi juga belum sempurna, diameter saluran nafas lebih kecil, dinding
dada mudah untuk kolaps, dan jumlah otot bronkus masih sedikit. Faktor lingkungan,
imunisasi, dan kesehatan orang tua juga mempengaruhi imunitas bayi. Tercatat bakteri
sebagai
penyebab
tersering
bronkopneumonia
pada
bayi
dan
anak
Atopi
Bronkopneumoni
Bronkiolitis
Bronchitis
Asma
akut
akut
bronkia
Atopi/reaksi alergi yang ditandai dengan aktifitas berlebih sel darah putih tertentu
yang disebut sel mast dan basofil dengan jenis antibodi yang dikenal sebagai igE yang
menghasilkan respon inflamasi yang ekstrim. Jadi riwayat atopi pada kasus lana ini
untuk menyingkirkan diagnosa banding dari asmanya, karena yang biasanya atopi ini
dialami oleh penderita asma.
3. Komplikasi
Atelektasis, adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps paru yang
Kelenjar ini
rawan.
(merupakan tulang rawan hialin). Otot intrinsik menentukan posisi, bentuk dan
ketegangan dari pita suara,
Pada submukosa
Bronkus primer kiri dan kanan bercabang membentuk 3 bronkus pada paru-paru
kanan dan 2 bronkus pada paru-paru kiri. Bronkus-bronkus ini bercabang berulangulang membentuk bronkus-bronkus yang lebih kecil, dan cabang-cabang terminalnya
dinamakan
bronkiolus.
Masing-masing
bronkiolus
bercabang-cabang
lagi
Lapisan
submukosa terdiri dari alveoli dari kelenjar mukosa dan seromukosa. Pada lapisan
adventitia terdapat tulang rawan berupa lempeng-lempeng tulang rawan dan jaringan
ikat longgar dengan serabut elastin.
Histologi bronkiolus meliputi lapisan mukosa, submukosa dan adventitia. Lapisan
mukosa seperti pada bronkus, dengan sedikit sel goblet. Pada bronkiolus terminalis,
epitelnya kubus bersila dan mempunyai sel-sel Clara (dengan permukaan apical
berbentuk kubah yang menonjol ke dalam lumen). Pada lamina propria terdapat
jaringan ikat (terutama serabut elastin) dan otot polos. Pada bronkiolus tidak ada
tulang rawan dan kelenjar. Lapisan adventitia juga terdiri dari jaringan ikat elastin.
Lapisan otot pada bronkiolus lebih berkembang dibandingkan pada bronkus.
Pada
orang asma diduga resistensi jalan udara karena kontraksi otot bronkiolus.
Bronkiolus respiratorius dilapisi oleh epitel kubus bersilia, dan pada tepinya terdapat
lubang-lubang yang berhubungan dengan alveoli. Pada bagian distal dari brionkiolus
respiratorius, pada lapisan epitel kubus tidak ada silianya. Terdapat otot polos dan
jaringan ikat elastin.
HISTOLOGI SALURAN ALVEOLARIS DAN ALVEOLUS
Saluran alveolaris dibatasi oleh lapisan epitel gepeng yang sangat tipis. Dalam lamina
propria terdapat jala-jala sel-sel otot polos yang saling menjalin. Jaringan ikatnya
berupa serabut elastin dan kolagen.
mengembang waktu inspirasi dan sebut kolagen berperan sebagai penyokong yang
mencegah peregangan berlebihan dan kerusakan kapiler-kapiler halus dan septa
alveoli yang tipis. Saluran alveolaris bermuara pada atria (suatu ruang yang terdiri
dari dua atau lebih sakus alveolaris).
Alveolus merupakan suatu kantung kecil yang terbuka pada salah satu sisinya pada
sakus alveolaris. Pada kantung kecil ini O2 dan CO2 mengadakan pertukaran antara
udara dan darah. Alveolus dibatasi oleh sel epitel gepeng yang tipis dengan lamina
propria yang berisi kapiler dan jaringan ikat elastin.