(Jual beli) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum,
syair dengan syair, kurma dengan kurma dan garam dengan garam, ukurannya
harus sama, dan harus dari tangan ke tangan (dilakukan dengan kontan). Jika jenisjenisnya tidak sama, maka juallah sesuka kalian asalkan secara kontan.
3.
1.
Mudharabah
Mudharabah merupakan kontrak perkongsian, kontrak ini berdasarkan prinsip
kongsi untung apabila pemilik modal(mudarib) memberikan modalnya
Musyarakah
Musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk
umum dari usaha bagi hasil dimana dua orang atau lebih menyumbangkan
pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak.
Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara para mitra, dan kerugian akan
dibagikan menurut proporsi modal. Transaksi Musyarakah dilandasi adanya
keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang
mereka miliki secara bersama-sama dengan memadukan seluruh sumber daya.
Musyarakah secara bahasa diambil dari bahasa arab yang berarti mencampur.
Dalam hal ini mencampur satu modal dengan modal yang lain sehingga tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Kata syirkah dalam bahasa arab berasal dari kata syarika
(fiil madhi), yashruku (fiil mudhari) syarikan/syirkatan/syarikatan (masdar/kata
dasar); artinya menjadi sekutu atau syarikat (kamus al Munawar) Menurut arti asli
bahasa arab, syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak
boleh dibedakan lagi satu bagian dengan bagian lainnya, (An-Nabhani).
Adapun menurut makna syara, syirkah adalah suatu akad antara 2 pihak atau
lebih yang menyetujui untuk melakukan kerja sama dengan tujuan memperoleh
keuntungan. (An-Nabhani).
3.
Murabahah
Murabahah berasal dari kata ribhun yang artinya keuntungan. Murabahah
adalah aqad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan
(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Margin keuntungan merupakan
selisih harga jual dikurangi harga asal yang merupakan pendapatan atau
keuntungan bagi penjual. Penyerahan barang dalam jual beli murabahah dilakukan
pada saat transaksi, sementara pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguhan
dan cicilan.
Ibnu Qadamah dalam kitab al-Mughni mendifinisikan murabahah sebagai jual
beli dengan harga pokok dan jumlah keuntungan yang diketahui. Pada perbankan
syariah jual beli yang paling sering digunakan adalah jual beli yang memakai
murabahah. Misalnya seseorang membeli barang kemudian menjual kembali
dengan keuntungan tertentu berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan
dalam nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk persentase dari harga
pembeliannya, misalnya 10% atau 20%. Aqad murabahah ini merupakan salah satu
bentuk natural certainty contract, karena dalam murabahah ditentukan beberapa
required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin di peroleh) .
Adapun landasan hukum dari Mudharabah, Musyarakah,dan Murabahah yaitu:
1.
Landasan hukum Mudharabah