yang Buruk
Sebagai Faktor
Risiko Terjadinya
CommunityAcquired
Pneumonia
ABSTRAK
Tujuan: Meluasnya bukti yang ada berkaitan dengan
hubungan antara kebersihan mulut yang buruk (sebagian
besar karena adanya plak) dengan risiko pneumonia pada
populasi perawatan khusus, termasuk unit perawatan
intensif dan prinsip keperawatan di rumah. Namun, efek
dari kesehatan mulut yang buruk pada kejadian kejadian
community-acquired pneumonia (CAP) masih harus
ditegakkan. Kami mengkaji hubungan antara CAP dan
kesehatan mulut pada populasi orang dewasa umum.
Desain studi: Dalam periode lebih dari 1 tahun, 1.336
insidensi kasus CAP dan 1.326 kontrol diikut sertakan
sebagai subyek pada studi kontrol kasus. Kuesioner
tentang faktor risiko CAP yang mencakup pertanyaan
yang berhubungan dengan kesehatan mulut, termasuk
mengunjungi dokter gigi pada bulan terakhir, gusi
berdarah, radang gusi, sensasi abnormal pada gigi,
prostesa gigi, gusi bengkak pada bulan lalu, gigi goyang
1.
PENDAHULUAN
Insidensi CAP dengan konfirmasi radiologi berkisar antara 1,6 13,4/1.000 penduduk
Kematian akibat CAP bervariasi antara 1 - 7 kasus/10.000
penduduk per tahun
Gaya
hidu
p
Fakto
r
Risik
o
Komorbidit
as
Lingkung
an
2.
METODE
Desain dan
Populasi Studi
Desain studi case control
Populasi sasaran 859.033
penduduk dengan usia >14
tahun
Sampel 1.500 subyek
sebagai kelompok kasus
dan 1.500 subyek sebagai
kelompok kontrol
Identifikasi Kasus
Semua subyek dengan diagnosis baru
CAP sejak 1 November 1999 hingga 30
November 2000 diikutsertakan secara
prospektif
Kriteria inklusi:
a) Infeksi saluran pernafasan atas akut
yang diresepkan antibiotik
b) gambaran tanda fokal yang baru
atau sebelumnya tidak diketahui saat
pemeriksaan fisik atau X-foto toraks
c) kriteria follow-up untuk menolak
pasien dengan kecurigaan awal CAP
dimana penyakit pernafasan lain
terkonfirmasi setelahnya dengan X-foto
toraks berkala hingga pulih secara
sempurna
Kriteria eksklusi:
a) Pasien dengan TB aktif
b) pasien dengan atau sedang
menjalani terapi imunosupresan
c) pneumonia pada pasien yang
mendapatkan perawatan rumah atau
dipulangkan dari rumah sakit minimal 7
hari sebelum timbul gejala
d) pneumonia aspirasi
Pemilihan Kontrol
Setiap kasus CAP yang telah dikonfirmasi dicocokkan dengan subyek
kontrol berdasarkan usia ( 5 tahun), jenis kelamin, asal pelayanan
kesehatan primer dan musim
Seleksi kontrol dilakukan setiap 3 bulan dengan cara simple random
sampling
Setelah menetapkan subyek kontrol, dilakukan maksimal 3 kali kontak
via telepon atau kunjungan rumah dalam jadwal yang berbeda
Pemilihan Kontrol
Kuesioner faktor
risiko CAP
disampaikan
kepada seluruh
partisipan di
rumah oleh dokter
atau perawat yang
telah dilatih
khusus
Kuesioner meliputi
informasi yang telah
distrandardisasi
terkait dengan
kebiasaan hidup
sehat dan pelayanan
penyakit pernafasan
kronis dan kondisi
klinis yang lain, serta
penanganan regular
selama 1 tahun
terakhir
3.
HASIL
4.
DISKUSI
Diskusi
Beberapa artikel
telah menilai
faktor gaya hidup
dan kondisi
komorbid sebagai
faktor resiko dari
CAP, namun
sedikit dari
artikel-artikel
tersebut yang
menganalisa
gejala-gejala atau
indikator
kesehatan mulut.
Kolonisasi plak
gigi telah terbukti
merupakan faktor
resiko yang
berhubungan
dengan
pneumonia
nosokomial pada
pasien kritis yang
dirawat di ICU, di
mana efeknya
berkurang dengan
pengobatan
profilaksis dengan
antiseptik dan
antibiotik topikal.
KESIMPULAN
Kesehatan gigi yang rendah dapat
berkontribusi terhadap
peningkatan resiko CAP pada
populasi orang dewasa