Jurnal
Jurnal
ABSTRACT
Every operations proces will cause most complaints and the most frequent complaint is pain. Pain slowed healing
process of patients. Distraction is one of the techniques reduce pain. Music therapy is a distraction technique that
can reduce pain of postoperative patients. This study was aims to evaluating the effect of music therapy on pain
intensity in postoperative patients at Tarutung hospital Resort. The design of this study was quasi eskperimen by
using purposive technique sampling. The population sample in this study were patients with medium postoperative
is the average amount every month are 29 patients, and 28 patient divided into 2 groups were control group and
intervention group, the determination of patients entered into the control or intervention group by using simple
random sampling. The results of study showed that pain intensity pre and post in intervention group has a different
significant (P=0,000 ; P<0,05). Music therapycanreduce pain intensity of post-operativepatient.The results of this
study recommends that nurses can use music therapy in nursing care of postoperative patient in reducing the
intensity of pain patients.
Keywords : Music therapy, Pain Intensity, Postoperative Patient
Latar Belakang
Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan
pengalaman
emosional
yang
tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang bersifat aktual atau potensial atau
yang dirasakan dalam kejadian-kejadian di mana
terjadi kerusakan (International Association for
Study of pain, 1979. Nyeri adalah alasan utama
seseorang untuk mencari bantuan perawatan
kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses
penyakit atau bersamaan dengan pemeriksaan
diagnostik atau pengobatan (Brunner &
Suddarth, 2002).
Salah satu ketakutan terbesar pasien
bedah adalah nyeri. Tingkat keparahan nyeri
pasca operasi tergantung pada anggapan
fisiologi dan psikologi individu, toleransi yang
ditimbulkan untuk nyeri, letak insisi, sifat
prosedur, kedalaman trauma bedah dan jenis
agens anastesia dan bagaimana agens tersebut
diberikan (Brunner & Suddarth, 2002).
Nyeri setelah pembedahan adalah hal
yang normal.Nyeri yang dirasakan pasien bedah
meningkat seiring dengan berkurangnya
pengaruh anastesi. Pasien lebih menyadari
lingkungannya dan lebih sensitif terhadap rasa
nyaman. Area insisi mungkin menjadi satusatunya sumber nyeri. Iritasi akibat selang
drainase, balutan atau gips yang ketat dan
regangan otot akibat posisi ketika pasien berada
diatas meja operasi menyebabkan pasien merasa
tidak nyaman. Secara signifikan nyeri dapat
memperlambat pemulihan (Potter & Perry,
2006).
Metode
penatalaksanaan
nyeri
mencakup pendekatan farmakologis dan non
farmakologis.
Salah
satu
pendekatan
farmakologis yang biasa digunakan adalah
analgetik golongan opioid, tujuan pemberian
opioid adalah untuk meredakan nyeri dengan
pemberian dari rute apa saja, efek samping
opioid seperti depresi pernafasan, sedasi, mual
n = 27,03
karena sampel terdiri dari kelompok intervensi
dan kelompok kontrol maka sampel yang
diambil sebanyak 28, sampel yang diberi
intervensi sebanyak 14 dan sampel yang tidak
diberi intervensi (kontrol) sebanyak 14 pasien.
Teknik menentukan sampel apakah
masuk dalam kelompok perlakuan atau kontrol
dilakukan secara simpel random yaitu dengan
menulis intervensi sebanyak 14 dan kontrol
sebanyak 14.Dimasukkan kedalam tabung dan
dikocok, setelah diambil keluar kontrol maka
pasien pertama masuk ke dalam kelompok
kontrol, yang kedua dikocok lagi dan keluar
intervensi maka pasien kedua masuk kelompok
intervensi. Proses ini dilanjutkan sampai 28 kali.
Tabel 1.1.
Model Random Sederhana
Nomor
Masuk
Recovery
Room
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kelompok
Intensitas Nyeri
Sebelum
Intervensi
Kontrol
Kontrol
Kontrol
Intervensi
Kontrol
Kontrol
Intervensi
Kontrol
Intervensi
Intervensi
Intervensi
Kontrol
Intervensi
Intervensi
Kontrol
Kontrol
Kontrol
Kontrol
Intervensi
Intervensi
Kontrol
Intervensi
Sesudah
24
25
26
27
28
Intervensi
Intervensi
Kontrol
Kontrol
Intervensi
Analisa Data
1. Analisis Univariat
Data yang dianalisis secara univariat untuk
melihat rata-rata usia, jenis kelamin, suku,
dan pemberian obat penurun nyeri untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari variabel.
2. Analisis Bivariat
Data yang dianalisis dengan bivariat untuk
melihat pengaruh terapi musik terhadap
intensitas nyeri pasca operasi, serta
mengetahui homogenitas variabel potensial
kounfonding antara kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol. Data yang
digunakan adalah data yang berasal dari dua
kelompok yang diberi intervensi dan yang
tidak diberi intervensi. Data dari setiap
kelompok analisis diuji dengan menggunakan
Paired Sample t Test, tingkat kepercayaan 5%
( = 0,05). Uji Paired Sample t Test
digunakan untuk melihat perubahan intensitas
nyeri pre dan post pada kelompok kontrol
dan kelompok intervensi. Jika pada kelompok
intervensi nilai P<0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa terapi musik efektif
untuk menurunkan nyeri pasca operasi dan
jika pada kelompok kontrol nilai P>0,05
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perubahan sama sekali jika tidak ada
intervensi. Setelah itu dilakukan pengujian
dengan menggunakan uji Independent
Sample t Test. Uji ini digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat
nyeri pada kelompok intervensi dengan
kelompok kontrol.
Tabel 1.2
Analisis bivariat Variabel
Variabel
Data
Uji statistik
Tingkat nyeri pada Numerik Paired Sample
kelompok
kontrol
t Test
(pre dan pasca)
Tingkat nyeri pada
kelompok intervensi
(pre dan pasca)
Numerik
Paired Sample
t Test
Perbandingan
tingkat nyeri pre
antara
kelompok
kontrol
dengan
kelompok intervensi
Perbandingan
tingkat nyeri post
antara
kelompok
kontrol
dengan
kelompok intervensi
Numerik
Independent
Sample t Test
Numerik
Independent
Sample t Test
Jenis
kelamin
Kategorik
Suku
Kategorik
obat
penurun
nyeri
Kategorik
Chi square
Chi square
Chi square
Karakteristik
Menurut Usia
30 tahun
31-40 tahun
41 tahun
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
11
8
9
39,3
28,6
32,1
28
100
Laki-laki
Perempuan
14
14
50
50
Jumlah
Menurut suku
Jawa
Batak
Aceh
Nias
Dan lain-lain
28
100
7
16
3
1
1
25
57,1
10,7
3,6
3,6
28
100
Diberikan
Tidak diberikan
28
0
100
0
Jumlah
28
100
Jumlah
Tabel 1.3
Analisis homogenitas variabel potensial kounfounding
Potensial
Data
Variabel
Uji
Kounfoun
Statistik
ding
Usia
Kategorik
Kelompok
Chi square
intervensi dan
kontrol
Kelompok
intervensi dan
kontrol
Kelompok
intervensi dan
kontrol
Kelompok
intervensi dan
kontrol
Variabel
Usia
30
tahun
31-40
tahun
41
tahun
Jumlah
Kelompok
control
Ju
%
mla
h
Kelompok
intervensi
Ju
%
mla
h
4
5
5
28,6
35,7
35,7
7
3
4
50
21,4
28,6
14
100
14
100
0,6
75
Jenis
kelamin
Lakilaki
Pere
mpua
n
7
7
50
50
7
7
50
50
Jumlah
14
100
14
100
Suku
Jawa
Batak
Aceh
Nias
Dll
4
9
1
0
0
28,6
64,3
7,1
0
0
3
7
2
1
1
21,4
50
14,3
7,1
7,1
Jumlah
14
100
14
100
14
0
100
0
14
0
100
0
14
100
14
100
Obat
penurun
nyeri
Diberikan
Tidak
diberi
kan
Jumlah
0,5
93
0,3
45
Kel
om
pok
Inte
nsitas
nye
ri
Me
an
SD
St
d.
Er
or
95% CI
low
upp
er
er
Kon
trol
Pre
5,14
0,66
3
0,
17
7
0,94
5
Post
5,71
0,61
1
Pre
5,57
0,51
4
1,21
3
post
3,93
0,73
0
0,
16
3
0,
13
7
0,
19
5
Inte
rve
nsi
0,19
8
Perbedaan
Me
St
an
d.
de
vi
asi
0,
0,57 64
1
6
2,07
3
1,64
3
0
,
0
0
0
0,
74
5
0
,
0
0
6
Tabel 1.7
Perbandingan tingkat nyeri antara kelompok kontrol
dengan kelompok intervensi
N
o
Inte
nsitas
nye
ri
kelo
mpok
mea
n
S
D
St
d.
er
or
Pre
kontr
ol
5,1
4
inter
vensi
5,5
7
Kont
rol
5,7
1
inter
vensi
3,9
3
0,
66
3
0,
51
4
0,
61
1
0,
73
0
0,
17
7
0,
13
7
0,
16
3
0,
19
5
Pos
t
95% CI
l
upp
o
er
w
e
r
0
0,0
,
32
8
8
9
1
2,3
,
09
2
6
3
Perbedaan
m
Std.
ea
eror
n
0,
42
9
0,2
24
0,
06
7
1,
78
6
0,2
54
0,
00
0