Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI KOPERASI

Koperasi dan Koperasi Syariah

Disusun Oleh :
Hani Hnadayani. (24214747)

Kelas:
2EB26

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul KOPERASI. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk
keselamatan kita di dunia ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi
Koperasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Selanjutnya, saya
selaku penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua, Ibu Sulastri selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi
Koperasi dan kepada semua pihak yang sudah berkenan memberikan berbagai
arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari
berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu saya berharap adanya saran dan kritikan demi
penyempurnaan makalah ini.Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat

Jakarta, 15 Januari2016

Penulis

DAFTAR ISI
2

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang.............................................................................................................4

2.

Rumusan Masalah........................................................................................................5

3.

Tujuan Penulisan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi.....................................................................................................6
B. Fungsi dan Peran Koperasi..........................................................................................6
C. Prinsip-prisip Koperasi................................................................................................7
D. Tujuan Koperasi...........................................................................................................9
E. Koperasi Syariah........................................................................................................10
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan....................................................................................................................16
2. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau


kesatuan organisasi yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan
mencari keuntungan.Badan usaha adalah rumah tangga ekonomi yang
bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi.
Koperasi adalah suatu badan usaha (UU No.25 tahun
1992).Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah
perusahaan dan prinsip prinsip ekonomi yang berlaku.Dengan mengacu
pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi
sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia, assetaset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha
lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun
1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah
pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
Koperasi Syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang
prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya berdasarkan pada syariah
Islam yaitu Al-quran dan Assunnah.Pengertian umum dari Koperasi
syariah adalah Koperasi syariah adalah badan usaha koperasi yang
menjalankan usahanya dengan prinsip-prinsip syariah.Apabila koperasi
memiliki unit usaha produktif simpan pinjam, maka seluruh produk dan
operasionalnya harus dilaksanakan dengan mengacu kepada fatwa Dewan
Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, maka koperasi syariah tidak
diperkenankan berusaha dalam bidang-bidang yang didalamnya terdapat
unsur-unsur riba, maysir dan gharar.Disamping itu, koperasi syariah juga
tidak diperkenankan melakukan transaksi-transaksi derivatif sebagaimana
lembaga keuangan syariah lainnya juga.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah
semata-semata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga
pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus
koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan
perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at

cost).Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah


memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3).Tujuan ini dijabarka dalam berbagai
aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota
tahunan.
.

2. Rumusan Masalah

Teori dan Penjelasan dari Badan Usaha Koperasi


Teori dan Penjelasan dari Badan Usaha Koperasi Syariah
Perbedaan antara Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah

3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah:


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah menjelaskan tentang teori-teori
koperasi, keanggotaan koperasi yang belum terbukti kualitas kerjanya,
seluk beluk kerja struktural Koperasi, dan perbandingan antara Koperasi
Konvensional dan Koperasi Syariah.

BAB II
ISI

Pengertian Koperasi.
Menurut udang-undang Perkoprasian No.25 Tahun 1992, yang bermaksud
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorangan atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
(Pasal 1 angka 1). Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Dalam kehidupan ekonomi koperasi seharusnya memiliki ruang gerak dan
kesempatan

usaha

yangluas

terkaitkepentingan

kehidupan

ekonomi

rakyat.Pembangunanb koperasi perlu diarahkan sehingga semakin berperan dalam


perekonomian nasional.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 (Revisi
1998), disebutkan bahwa karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Dikatakan
demikian karena setiap anggota koperasi selain berkedudukan sebagai pemilik
sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi[2].
Fungsi dan Peran Koperasi
Fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian, yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada

khususnya

dan

masyarakat

pada

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

umumnya

untuk

meningkatkan

b.

Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan


manusia dan masyarakat

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan


perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi (Pasal 4)
Prinsip-Prinsip Koperasi
Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu
sering dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada
prinsip ekonomi melainkan juga kebersamaan[3]. Menurut penjelasan (Pasal 5)
undang-undang Perkoprasian No.25 tahun 1992, adapun yang menjadi prinsipprinsip koperasi adalah :
a. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.Sedangkan
sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan
atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan
atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang
dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil


Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Ketentuan demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.Karena itu balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan.Yang dimaksud
dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku bunga yang berlaku.
e. Kemandirian
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa
bergantung pada pihak lainyang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan,
keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri.
Jenis Koperasi
Ditinjau dari keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Koperasi Primer
Yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.
b.

Koperasi Sekunder
Yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi (Pasal 15).
Berbeda dengan koperasi primer, koperasi sekunder meliputi semua koperasi
yang

didirikan

oleh

beranggotakan

koperasi

primer

dan/atau

koperasi

sekunder.jenis koperasi didasarkan pada kesamaan dan kepentingan ekonomi

anggotanya (Pasal 16). Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan
aktifitas, kebutuhan dan kepentingan ekonomi anggotanya , seperti antara lain
Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, dll.
Tujuan Koperasi
Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur
material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Dalam BAB II Pasal 3 Undang undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan
bahwa koperasi bertujuan untuk:
Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang undang Dasar 1945.
Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesarbesarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku
ekonomi skala kecil.
Syarat Pendirian Koperasi
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahapan.Pertama
addalah

pengumpulan

anggota

untuk

mengadakan

rapat,

membentuk

kepengurusan koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara).Setelah itu koperasi


tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu.
Kemudian setelah mendapatkan perizinan dari departemen yang terkait, barulah
bisa menjalankan koperasi secara baik dan benar
Untuk dapat mendirikan koperasi harus memenuhi syarat-syarat
tertentu.Koperasi primer dibentuk oeh sekurang-kurangnya 20 orang, sedangkan
koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi.
Pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dilakukan dengan akta pendirian
yang mencantumkan.Anggaran Dasar yang sekurang-kurangnya memuat tentang:

Daftar nama pendiri

Nama dan tempat kedudukan

Maksud dan tujuan serta bidang usaha

Ketentuan mengenai keanggotaan

Koperasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, maka koperasi


merupakan salahsatu bentuk kerjasama dalam usaha dapat didirikan
dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Dilakukan dengan akta notaris

Disahkan oleh pemerintah

Didaftarkan di Pengadilan Negeri

Diumumkan dalam berita negara

KOPERASI SYARIAH
Dalam Islam, koperasi tergolong sebagai syirkah/syarikah. Lembaga ini
adalah wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan, dan kebersamaan usaha yang
sehat, baik, dan halal.Koperasi Syariah mulai diperbincangkan seiring dengan
maraknya pertumbuhan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di Indonesia.
1. Koperasi ditinjau dari hukum Islam
Sebagian ulama menisbatkan koperasi dengan akad mudharabah.Akan
tetapi menurut syaltut Menurut Mahmud Syaltut, koperasi merupakan syirkah
baru yang tidak bisa dimasukkan ke dalam jenis-jenis syirkah sebagaimana yang
ada dalam khazanah fikih.
Sedangkan Khalid Abdurrahman Ahmad, seorang enulis Timur Tengah,
berpendapat bahwa haram bagi umat Islam berkoperasi. Dengan alasan tidak
sesuai dengan prinsip syariah dan Tujuan utama pembentukan koperasi hanya
bermaksud untuk menenteramkan dan membatasi keinginan orang lemah, di
samping hanya mempermainkan mereka dengan ucapan-ucapan atau teori-teori
yang utopis.

10

Namun, di sisi lain hukum Islam mengizinkan kepentingan masyarakat


dan kesejahteraan bersama melalui prinsip ishtishlah atau al-maslahah dan ini
dimiliki oleh koperasi. Malalui pendekatan kaidah ishtishlah dan istihsan ada
kecenderungan diperbolehkannya kegiatan koperasi.Di samping itu, jika dilihat
dari keberadaan simpanan pokok, wajib, dan suka rela, pada dasarnya koperasi
syariah dapat didirikan atas dasar prinsipsyirkah mufawadhah dan syirkatul inan.
Walaupun begita terlebih dahulu kita lihat sifat koperasi, koperasi simpan pinjam
misalnya, jika dalam kinerjanya menylitkan peminjam dengan menarik bunga
yang tinggi itu yang tidak diperbolehkan.Sedangkan koperasi yang mengusahakan
modal bersama untuk suatu usaha perdagangan atau jasa yang dikelola bersama
dan hasil keuntungan dibagi bersama selagi layak, tidak berlebihan, dan tidak
bertentangan dengan Islam tentunya sangat dibolehkan.
2. Pembatasan Koperasi Syariah
jika melihat dari prinsip-prinsip yang ada dalam koperasi, maka tidak ada
hal yang bertentangan dengan syariah Islam.Oleh karenanya, meski koperasi
bukan berasal dari Islam secara murni, tetapi lembaga ini sesuai dengan nilai-nilai
Islam. Akan tetapi perlu adanya penyempurnaan dan pemantauan dalam sistem
koperasi.
Pada dasarnya, ada tujuh hal yang harus dihindari yaitu: Maysir, Asusila, Ghoror,
haram, riba, ihtikar/ penimbunan dan menimbulkan berbahaya.
3. Sejarah Singkat Koperasi Syariah
Istilah koperasi mulai muncul abad XIXNamun secara teoritis, gagasan
yang memiliki kemiripan dengan sistem koperasi telah dikemukakan oleh filosuf
Islam al-Faraby As-Syarakhsy dalam al-Mabsuth.
Di Indonesia, koperasi berbasis nilai Islam lahir pertama kali dalam bentuk
paguyuban usaha bernama Syarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan H.
Samanhudi di Solo, Jawa Tengah.

11

4. Landasan Hukum Koperasi Syariah di Indonesia


Sebagaimana yang diungkap di atas koperasi syariah tidak memiliki
perbedaan sistem yang mencolok dengan koperasi konvensional.Oleh karena itu
payung hukum yang digunakan oleh koperasi syariah secara umum dapat
menggunakan payung hukum koperasi konvensional Undang-undang No. 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.Namun saat ini masalah koperasi syariah diatur
khusus melalui Perundang-undangan tersendiri. BMT yang berbadan hukum
koperasi menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang
Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan
Unit Jasa Keuangan Syariah.
5. Permodalan Koperasi Syariah
Pada dasarnya, permodalan koperasi syariah tidak
jauh berbeda dengan koperasi konvensional. Perbedaan hanya terdapat dalam
salah satu jenis koperasi, yakni koperasi simpan pinjam di mana sistem
keuangannya tidak memakai riba. Modal dalam koperasi syariah berasal dari:
modal sendiri atau pnjaman yang dibenarkan syara`, simpanan pokok, simpanan
wajib, dana cadangan dan hibah. modal awalnya bisa bersumber dari dan
diusahakan oleh koperasi syariah, misalkan dari modal sendiri, modal penyertaan
dan dana amanah.
6. Prinsip dan Produk Koperasi Syariah
Pada prinsipnya koperasi syariah menganut prinsip ekonomi islam pada
umunya:
1. Kekayaan adalah amanah Allah
2. Manusia diberi kebebasan bermuamalah
3. Menjunjung tinggi keadilan.
Selain itu koperasi syariah perlu memperhatikan beberapa hal seperti:
semua kegiatan usaha yang halal, baik dan bermanfaat (thayyib), Dalam

12

menjalankannya harus dalam sertifikais usaha koperasi, usha-usahanya sesuai


dengan ketentuan dewan syariah nasional MUI dan tidak bertentangan dengan UU
yang berlaku.
Dengan demikian, dalam kegiatan usahanya peroduk koperasi syaria
berupa: Investasi/ kerjasama, jual beli, sewa menyewa, jasa hiwalah/ anjak
piutang, jasa gadai dan jasa wadiah(titipan).

7. Perkembangan Koperasi Syariah di Indonesia


Pengembangan bisnis koperasi berbasis non bunga, diyakini, akan menjadi
tren

pada

tahun

mendatang.

Oleh

karena

pada

lima

tahunterakhit

perkembangannya cukup signifikan. Akan tetap banyak pihak yang mengatakan


bahwa pemerintah masih kurang memberikan perhatian terhadap koperasi syariah,
dengan indikasi tidak tersedianya perangkat hukum yang mendukung.Memang
sudah adah Permen hanya saja peratuaran tersebut hanya menjadi eraturan
sementara berbeda dengan UU.Oleh karanya, koperasi syariah direncanakan
masuk dalamamandemen RUU Koperasi.Perkembangan koperasi syariah baru
dilakukan di 20 propinsi, di mana dari total 3 ribu koperasi syariah, 80 persennya
masih berada di pulau Jawa dan Sumatera.Koperasi syariah memang mempunyai
peluang masa depan yang cerah seandainya dapat diusahakan bentuk dan strategi
tindakan yang betul.
Dalam penegmbangan koperasi syariah dalam kritikan jauh dari idel.
Kritikan tajam antara lain menyangkut praktek koperasi syariah yang masih belum
bebas sepenuhnya dari praktek ribawi. Menurut pengamat ekonomi islam Abdul
Qoyyum Muhammad, dia menggagaskan rekonstruksi Koperasi Syariah dengan:

Merubah paradigma koperasi syariah untu mendpatkan keuntungan sebanyakbanyaknya.

Meningkatan peran ulama sebagai independent control

Regulasi pemerintah (penerapan prinsip syariah)

13

Goverment insurance terhadap pembiayaan koperasi syariah kepada kaum


miskin
Koperasi Syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip

kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya berdasarkan pada syariah Islam yaitu Alquran dan Assunnah.Pengertian umum dari Koperasi syariah adalah Koperasi
syariah adalah badan usaha koperasi yang menjalankan usahanya dengan prinsipprinsip syariah.Apabila koperasi memiliki unit usaha produktif simpan pinjam,
maka seluruh produk dan operasionalnya harus dilaksanakan dengan mengacu
kepada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, maka koperasi syariah tidak diperkenankan berusaha
dalam bidang-bidang yang didalamnya terdapat unsur-unsur riba, maysir dan
gharar.Disamping itu, koperasi syariah juga tidak diperkenankan melakukan
transaksi-transaksi derivatif sebagaimana lembaga keuangan syariah lainnya juga.
Tujuan Koperasi Syariah, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya dan kesejahteraan masyarakat dan ikut serta dalam membangun
perekonomian Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip islam.
Landasan koperasi syariah:

Koperasi syariah berlandaskan syariah islam yaitu al-quran dan assunnah


dengan saling tolong menolong (taawun) dan saling menguatkan (takaful)

Koperasi syariah berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945

Koperasi syariah berazaskan kekeluargaan


8. Prinsip Koperasi syariah

Kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun
secara mutlak.

Manusia diberi kebebasan bermuamalah selama bersama dengan ketentuan


syariah.

14

Manusia merupakan khalifah Allah dan pemakmur di muka bumi.

Menjunjung tinggi keadian serta menolak setiap bentuk ribawi dan pemusatan
sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau sekelompok orang saja.
9. Usaha-usaha Koperasi Syariah

Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik dan
bermanfaat (thayyib) serta menguntungkan dengan sistem bagi hasil dan
tanpa riba, judi atau pun ketidakjelasan (ghoro).

Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi syariah menjalankan usaha


sebagaimana tersebut dalam sertifikasi usaha koperasi.

Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus sesuai dengan


fatwa dan ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus tidak bertentangan


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi dari penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa
Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai
dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan.inti dari
koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
Koperasi syariah koperasi yang berdasarkan melalui landasan-landasan
pada prinsip syariah atau prinsip agama islam, yang membawa visi dan misi yang
ditentukan oleh dasar-dasar agama, dengan kesetaraan voice dan keadilan dalam
menentukan bagi hasil. Dalam hal ini tidak terfokus pada jumlah pembiayaan atau
modal yang dikeluarkan, namun disini akan berpacu dari hasil yang didapat dari
modal tersebut, hingga disinilah koprasi syariah menyebutkan bagi hasil
(membagi penghasilan). Pada prinsip ini melarang adanya system bunga ( riba )
yang memberatkan nasabah. Yang mana bunga tersebut diakumulasikan dari
persentase modal/pembiyaan yang dikeluarkan dari koprasi konvensional.Maka,
koperasi syariah berdiri berdasarkan kemitraan pada semua aktivitas atas dasar
kesetaraan dan keadilan yang telah ditentukan oleh dasar agama Islam.
2. Saran
Semoga apa yang telah kami bahas dalam makalah ini dapat membuka
pengetahuan lebih tentang dampak koperasi bagi masyarakat, dan yang terpenting
kita harus turut serta dalam membangun koperasi di tengah masyarakat entah itu
koeprasi yang kita temui sehari-hari maupun koperasi syariah.

16

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, 2011, Hukum Bisnis Syariah, Yogyakarta, UII Press, Halaman 60


Burhanuddin, 2011, Hukum Bisnis Syariah, Yogyakarta, UII Press,

Halaman 66
https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

17

Anda mungkin juga menyukai