OLEH :
Ummi Habibah
NIM : 1110103000027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
KATA PENGANTAR
menjadi inspirasi bagi anak-anaknya dan Dra. Hj. Evariana, MPdI sebagai
sosok ibu yang selalu bersabar dan bergelimang doa dalam mendidik
anak-anaknya
7. Kepada semua keluarga saya yang selalu mendoakan dan mendukung
saya dalam memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman sekelompok penelitian saya, Mutiara Qori Akbar, M.
Fernando Pratama, Maulina Sulpi, Cika Irlia Azzahra yang senantiasa
saling membantu memberi masukan dan mengajari satu sama lain
sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
9. Keluarga besar PSPD 2010 teman-teman sejawat dan seperjuangan yang
telah berjalan beriringan meniti hari dan merajut mimpi bersama diruang
401.
10. Ibu-ibu yang telah berkunjung ke poli anak yang bersedia mengisi
kuesioner untuk memenuhi hasil penelitian sehingga penelitian kita
berjalan dengan baik.
11. Direktur beserta staf, khususnya yang berada di poli anak RS Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memebantu bekerja sama sampai
selesainnya penyusunan riset ini.
Akhir kata saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari
semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan penelitian ini. Semoga
penelitian ini dapat membawa manfaat bagi perkembangan ilmu khususnya dalam
bidang kedokteran
Ummi Habibah
vi
ABSTRAK
Ummi Habibah. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan ASI Ekslusif
dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Rumah Sakit Syarif
Hidayatullah Tahun 2013.
Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan.
Hal ini disebabkan masih tingginya angka kematian yang disebabkan oleh diare
tersebut terutama pada bayi dan balita, dan termasuk angka kematian tertinggi di
daerah Tangerang.
menunjukkan kematian bayi sebesar 23,1% disebabkan oleh diare. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan ASI ekslusif terhadap kejadian diare pada
bayi usia 0-12 bulan di RS UIN Syarif Hidayatullah, di wilayah Ciputat
Tangerang Selatan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode cross sectional
(potong lintang). Sampel diperoleh secara consecutive sampling dengan metode
kuesioner dan wawancara dari responden yang memenuhi kriteria sampel. Dari
sejumlah 124 responden, 11,8% yang diberi ASI ekslusif tidak mengalami diare,
sedangkan responden yang tidak diberi ASI ekslusif 39,3% mengalami diare.
Hasil uji Chi-Square dengan nilai p<0.005 menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara pemberian ASI ekslusif terhadap kejadian diare.
Kata kunci : bayi 0-12 bulan, ASI ekslusif, kejadian diare
vii
ABSTRACT
Ummi Habibah, Medical studying program. The correlation between
ASI exclusive and incidence of diarrhea in babies of age 0-12 month at Syarif
Hidayatullah hospital in 2013.
Diarrhea was reported as one of the most health problem in Indonesia. It is
related to the high mortality cases of diarrhea in infant, particularly reported the
incidence in Tangerang district. The data from this area in 2011 showed that
23.1% of infant mortality was caused by diarrhea. The study aimed to see the
correlation between ASI exclusive and incidence of diarrhea in babies of age 0-12
month at Syarif Hidayatullah hospital Ciputat in South Tangerang district.
The study designed for descriptive analytic with cross-sectional method.
Collecting samples was conducted by consecutive sampling and performed by
qustionaries and interview to the mothers whose the babies matched with the
criteria. The finding result was 11.8% of 124 samples showed that babies with
ASI exclusive has performed no diarrhea, and oppositely 39.3% occurred diarrhea
in non exclusive babies. The statistic result of Chi Square with p<0.005 showed
that significant correlation between ASI exclusive and the incidence of diarrhea in
babies of age 0-12 month at RS Syarif Hidayatullah..
Keywords : ASI exclusive, Babies of age 0-12 month, and incidence of diarrhea
viii
DAFTAR ISI
JUDUL.... i
LEMBAR PERNYATAAN...ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGiii
LEMBAR
PENGESAHAN..Error!
Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR...v
ABSTRAKvii
DAFTAR TABELxi
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB 1.1
PENDAHULUAN.....1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Rumusan Masalah.2
1.3 Hipotesis.. 3
1.4 Tujuan Penelitian......3
1.4.1 Tujuan Umum3
1.4.2 Tujuan Khusus...3
1.5 Manfaat Penelitian...3
BAB 24
TINJAUAN PUSTAKA..4
2.1 ASI dan Manfaat Kandungan Nutrisinya.....4
2.2 ASI dan Kesehatan Saluran Cerna..6
2.3 ASI Eksklusif ,Cara Pemberiannya dan Manfaatnya...7
2.4 Komposisi ASI dan Kesehatan Saluran...8
2.5 ASI dalam Pandangan Islam...10
2.6 Diare, gejala dan kriteria penyebabnya......10
2.7 Epidemiologi Diare dan Penyebabnya di Indonesia...11
2.8 Patofisiologi dan Gejala Klinis Diare berdasarkan penyebab Diarenya.13
2.9 Tatalaksana Diare Farmakologi dan Non Farmakologi..16
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penilaian keparahan dehidrasi.12
Tabel 2.2 Penentuan derajat dehidrasi.16
Tabel 2.3 Pemberian cairan pada anak....20
Tabel 2.4 Terapi Antimikroba pada Diare Akibat Bakteri..23
Tabel 2.5 Definisi Operasional27
Tabel 3.1 Matriks Kegiatan.....31
Tabel 4.1 Distribusi karakteristik subyek penelitian...35
Tabel 4.2 Hubungan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian diare........36
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SINGKATAN
ASI
RS
: Rumah Sakit
WHO
UNICEF
IDAI
GUT
IgA
: Immunoglobulin A
CRT
KEP
cAMP
ETEC
EHEC
SHU
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
untuk bayi dalam jumlah yang benar dan tidak pernah basi. Manfaat paling
penting dari pemberian ASI eksklusif pada bayi adalah perlindungan terhadap
infeksi seperti diare, berdasarkan hasil pengamatan, pada bayi usia 0-6 bulan yang
diberikan ASI eksklusif frekuensi terjadinya diare lebih sedikit, karena ASI
melindungi gastrointestinal pada bayi.4,5
World Health Oganization (WHO) dan United Nations International
Children's Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa hampir sekitar 2,5
miliar peristiwa diare terjadi setiap tahun pada anak di usia balita di negara-negara
berkembang dengan lebih dari 80% kejadian diare terjadi di Afrika dan Asia
Selatan (masing-masing 46% dan 38%).4
Karena tingginya angka kesakitan dan kematian diare di banten secara
umum dan khususnya daerah Tangerang, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian, yaitu untuk mengetahui seberapa besar kejadian diare pada bayi usia 012 bulan dan presentasi pemberian ASI eksklusif oleh ibu pada pasien anak di RS
Syarif Hidayatullah, maka peneliti melakukan survey data dan observasi ke RS
Syarif Hidayatullah serta melakukan pengumpulan data kuesioner pada ibu-ibu
yang datang ke bagian anak tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Diare masih merupakan masalah kesehatan pada anak terutama bayi usia
0-12 bulan di wilayah Tangerang Selatan. Dengan data kejadian diare pada tahun
2011 berkisar 23,1% dari seluruh kematian bayi di Tangerang Selatan. Hal ini
sejalan dengan rendahnya kesadaran ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya
yaitu berkisar 60% di wilayah tangerang.
berhubungan terhadap kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan pada pasien anak
di RS Syarif Hidayatullah?
1.3 Hipotesis
Pemberian ASI eksklusif mempengaruhi penurunan kejadian diare pada
bayi usia 0-12 bulan pada pasien anak di RS Syarif Hidayatullah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang berfungsi
meningkatkan
adalah makanan yang sangat sempurna baik kualitas maupun kuantitas. ASI
sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tubuh bayi sehingga usia 6
bulan. Setelah usia 6 bulan bayi harus mendapat makanan padat, tetapi pemberian
ASI dapat diteruskan sampai bayi berumur 2 tahun.
7,10
ibu).
2.3
Komposisi ASI
a)
Protein
Lemak.
Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Salah
satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak esensial, yang
berperan penting dalam pertumbuhan otak sejak trimester I kehamilan sampai 1
tahun usia anak.10
c)
Vitamin
1) Vitamin yang larut dalam lemak
negara tropis yang terdapat cukup sinar matahari, vitamin D tidak jadi
masalah. Vitamin K akan terbentuk oleh bakteri di dalam usus bayi beberapa
waktu kemudian.10
2) Vitamin yang larut dalam air.
Vitamin C, asam nikotinik, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin)
sangat dipengaruhi oleh makanan ibu, namun untuk ibu dengan status gizi normal,
tidak perlu diberi suplemen.10
d)
Zat besi
Mes kipun ASI mengandung sedikit zat besi (0.5 1.0 mg/liter) namun bayi
yang menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi dan zat
besi dari ASI diserap dengan baik (>70%) dibandingkan dengan penyerapan 30 %
dari susu sapi dan 10 % dari susu formula.10
e) Laktoferin
Laktoferin banyak dalam ASI (1-6 mg/ml), tapi tidak terdapat dalam susu
sapi. Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari
perencanaan sehingga menyebabkan terhindarnya suplai zat besi yang dibutuhkan
organisme patogenik. Oleh karena itu, pemberian suplemen zat besi kepada bayi
menyusui harus lebih dipertimbangkan.10
f) Faktor bifidus
Faktor bifidus dalam ASI meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam
usus bayi (Lactobacillus Bifidus) yang melawan pertumbuhan bakteri patogen.10
g) Lisozim.
Lisozim termasuk whey protein yang bersifat bakteriosidal, antiinflamasi,
dan mempunyai kekuatan beberapa ribu kali lebih tinggi dari susu sapi.10
h) Taurin
Taurin adalah asam amino dalam ASI yang terbanyak kedua dan tidak
terdapat dalam susu sapi. Berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan
penting dalam naturasi otak bayi.10
10
2.5
24 jam, lebih menekankan konsistensi feses daripada frekuensi buang air besar.1,2
Berdasarkan waktunya diare dibagi menjadi 2, yaitu :
11
Dehidrasi ringan-sedang
<3%)
Peningkatan
(waspada
dengan
di
mulut
dan
nafas)
ditandai
tanda-tanda
dari
Penurunan
perifer
perfusi
ke
(dingin, pucat di
dan kecacatan pada anak di seluruh dunia, yaitu dengan angka 1 milyar
kejadian setiap tahunnya dan menyebabkan 3-5 juta kematian tiap tahunnya.
Penularan utama untuk patogen diare adalah melalui makanan dan air.
12
Dari
bakteri
contohnya
Aeromonas
sp,
Bacillus
cereus,
13
2.8
14
tetapi tidak merusak membran epitel dari usus halus. Tekanan di dalam
usus akan meningkat, kemudian timbulah diare.15
Bakteri invasif mengakibatkan kerusakan (ulserasi) yang diikuti
oleh respon inflamasi dan abses pada mukosa usus halus. Toksin yang
dikeluarkan oleh bakteri invasif dapat mempengaruhi proses seluler pada
usus halus. Contoh pada Enterotoksin E. Coli (ETEC) yang merupakan
toksin yang akan mengaktifkan adenilat siklase, sementara itu ada juga
bakteri
invasif
yang
mengaktifkan
guanilat
siklase.
Pada
seperti
dehidrasi,
gangguan
keseimbangan
asam-basa,
15
Keadaan umum
Baik, sadar
Gelisah, rewel
Mata
Normal
Cekung
Sangat cekung
Air mata
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Mulut, lidah
Basah
Kering
Sangat kering
Rasa haus
Minum seperti biasa Haus, ingin minum banyak Malas minum, tidak bisa
minum
Periksa:Turgor kulit
Kembali cepat
Kembali lambat
Hasil pemeriksaan
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan/sedang
Dehidrasi berat
16
4.
Gangguan gizi.
Gangguan gizi disebabkan karena makanan sering dibatasi oleh orang
tua. Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi
dengan baik karena adanya gangguan peristaltik.2
5.
Gangguan sirkulasi.
Gangguan sirkulasi terjadi akibat perfusi jaringan berkurang
2.
3.
17
Beri bubur, namun bisa dicampur dengan kacangkacangan, sayur, daging atau ikan.
b.
c.
d.
e.
18
: 75 mmol/ L
Klorida
: 65 mmol/ L
Glukosa
: 75 mmol/ L
Kalium
: 20 mmol/ L
Sitrat
: 10 mmol/ L
19
2)
> 4 bulan
4-12 bulan
12-24 bulan
24-60 bulan
< 6 kg
6 - 10 kg
10 - 12 kg
12-19 kg
200-400
400-700
700-900
900-1400
20
21
4)
Suplementasi Zink
Diberikan pada anak yang terkena diare. Zink mempunyai efek
pada fungsi kekebalan dan fungsi saluran cerna serta untuk proses
penyembuhan epitel selama diare.1,2
5) Pemberian Antibiotik
Pemberian antibiotik ini sesuai dengan etiologi dari diare tersebut,
seperti tabel dibawah ini
Antibiotik Selektif
Tabel. 2.4 Terapi Antimikroba pada Diare Akibat Bakteri
Penyakit Diare
[Clostridium difficile
Terapi
Metronidazole,
7.5
mg/kgBB
vancomisin,
10mg/kgBB
Shigellosis
Azitromisin, 10 mg / kg / hari
dalam dosis sekali sehari selama
3 hari, atau ceftriaxone 50 mg /
kg / hari diberikan sekali sehari
selama 3 hari
Nontyphoid salmonellosis
22
Campylobacter jejuni
Azitromisin, 10 mg / kg / hari 1 x
sehari selama 3-5 hari, atau
eritromisin, 30 mg / kg / hari
dalam 2-4 dosis terbagi selama 35 hari
ETEC
Azitromisin, 10 mg / kg / hari
dalam dosis sekali sehari selama
3 hari, atau ceftriaxone, 50 mg /
kg / hari diberikan sekali sehari
selama 3 hari
EIEC
Dukungan Nutrisi
Pemberian makanan yang bergizi harus diteruskan agar anak yang
menderita diare tidak jatuh kepada keadaan gizi kurang atau buruk.
Pemberian makanan sebagai pengganti nutrisi yang hilang selama diare.
23
ASI tetap diberikan pada diare akut dengan frekuensi yang lebih sering
dari biasanya.2
b)
Edukasi
Beri edukasi kepada orang tua balita atau pengasuh apabila dalam
Pencegahan
Tindakan dalam pencegahan diare ini antara lain dengan perbaikan
24
Kerangka Teori
Berdasarkan hasil tinjauan teori tentang pemberian ASI ekslusif yang telah
dibahas sebelumnya, peneliti merangkum dalam kerangka teori berikut
ASI Ekslusif
Infeksi bakteri,
virus, jamur
Sosial Ekonomi
Rendah, tingkat
pendidikan rendah
Resiko Diare
Status Gizi
sIgA,Limfosit
T,Limfosit B,
Laktoferin
Mal Absorbsi
25
2.12
Kerangka Konsep
Bayi usia 0-12 bulan
ASI Ekslusif
Status gizi
Diare
ASI non-Eksklusif
Penyakit lain
Gambar 1.3 Kerangka Konsep
Keterangan :
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
: hubungan yang diteliti
: hubungan yang tidak diteliti
Sikap ibu
Alergi
26
2.13
Definisi Operasional
Variabel
ASI Ekslusif
Definisi
Cara Peng-
Skala Peng-
Ukuran
Ukuran
Alat Ukur
Kuisioner
Wawancara
Kategorik
ordinal
ASI Non
Ekslusif
Kuisioner
Wawancara
Kategorik
ordinal
Pengisian
kuisioner
Wawancara
Kategorik
ordinal
kriteria diare :
1. Diare
2. Normal
Usia Responden
Kuisioner
Numeric
27
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain
Desain Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang dilakukan dengan
metode cross sectional (potong lintang)
27
28
MATRIKS KEGIATAN
Kegiatan
Mei
M3
1.Pembuatan
proposal
2.Kunjungan &
Observasi ke
lapangan
3.Perizinan dan
ACC lokasi
pengambilan
data
4.Identifikasi
masalah dan
pendataan
awal
5.Penelusuran
literatur
6.Pengambilan
data
7.Laporan
Pembimbing
8.Entry dan
analisis data
9.Penyusunan
dan revisi
skripsi
M4
Juni
M1
M2
M3
Juli
M4
M1
M2
M3
Agustus
M4
M1
M2
M3
M4
29
P2 : 0,25 (Kepustakaan)
Kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah, sehingga Z = 2,326
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10%, maka Z = 2,576
Dengan memasukkan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh ;
(
(
=(
=(
)(
) =(
)
(
) = 73 orang
)(
)(
)
)
30
Kriteria Inklusi
1. Pasien anak berusia 0-12 bulan yang datang berkonsultasi ke bagian
anak di RS UIN Syarif Hidayatullah
2. Pasien diberi ASI eksklusif atau non eksklusif
3. Orang tua pasien menyetujui bayinya untuk menjadi responden
penelitian sampai akhir penelitian
3.4.2
Kriteria Ekslusi
1. Responden yang membuat data menjadi tidak lengkap
2. Responden yang terkena penyakit kronis.
orang tua pasien, harus mendapatkan izin dari RS Syarif Hidayatullah Ciputat,
Tangerang Selatan.
31
3.5.2
Alur penelitian
Observasi/ survey
Pengumpulan
Data
Pengolahan dan
Analisis data
Pengolahan Data
Analisis Data
BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua bayi yang berobat atau berkunjung ke
bagian anak di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan pada periode
Mei sampai dengan Juli 2013. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak
124 bayi.
Tabel 4.1 Distribusi karakteristik subyek penelitian
Karakteristik
Keterangan
Jenis kelamin
perempuan
64
(51,6)
Laki-laki
60
(48,4)
0-6 bulan
72
(57,6)
7-12 bulan
52
(41,8)
ASI ekslusif
68
(54,8)
ASI non-ekslusif
56
(44,8)
Diare
30
(24,2)
Tidak diare
94
(75,8)
Usia
Pemberian ASI
Kejadian diare
Dari tabel 4.1 di atas didapatkan subyek penelitian sebagian besar (51,6%)
adalah perempuan, dengan rentan usia yang mendominasi adalah usia 0-6 bulan
yaitu 57,6%, dan dengan pemberian ASI ekslusif paling banyak sebesar 54,8%.
Sebanyak 75,8% responden tidak mengalami diare. Dari penelitian di atas
diketahui bahwa mayoritas responden ASI eksklusif menunjukkan diare dengan
persentase yang kecil (24,2%).
4.2 Distribusi Pemberian ASI eksklusif terhadap Kejadian Diare pada Bayi
Tabel 4.2. Hubungan Pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian diare
33
34
Diare(n)
Non-Diare(n)
Total
ASI Ekslusif
(11,8)
60
(88,2)
68
(100)
ASI Non-ekslusif
22
(39,3)
34
(60,7)
56
(100)
Total
30
(24,2)
94
(75,8)
124
(100)
4.3 Pembahasan
Angka kejadian diare pada bayi umur 0-12 bulan yang mendapatkan ASI
Eksklusif lebih sedikit bila dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan
ASI Eksklusif. Hal itu dikarenakan ASI adalah asupan yang aman dan bersih bagi
bayi dan mengandung antibodi penting yang ada dalam kolustrum, sehingga
sangat kecil kemungkinan bagi kuman penyakit untuk dapat masuk ke dalam
tubuh bayi. Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mengeluarkan
sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya cairan
tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan mengakibatkan dehidrasi yang dapat
berakibat kematian.9,21
Pada waktu lahir sampai beberapa bulan setelahnya, bayi belum dapat
membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI merupakan salah satu
komponen yang memiliki daya tahan tubuh yang baik, secara aktif. ASI tidak
hanya memiliki perlindungan yang baik terhadap infeksi ataupun alergi, tetapi
juga bisa membuat perkembangan dan pertumbuhan yan baik bagi bayi. ASI juga
35
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan:
1. Persentase responden terbanyak adalah usia 0-6 bulan sebanyak 57,6%
dengan jenis kelamis perempuan sebesar 51,6%.
2. Persentase responden yang diberi ASI eksklusif di RS Syarif Hidayatulah
adalah 54,8%, mengalami diare sebesar 11,8% .
3. Persentase responden yang mengalami diare adalah usia 0-6 bulan (57,6%)
4. Terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan
kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan dengan nilai p adalah 0.000
5.2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dapat disarankan bagi semua pihak
yang bersangkutan, yaitu :
1. Bagi ibu-ibu yang berada di wilayah RS Syarif Hidayatullah harus bisa
memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
2. Agar penelitian ini dapat diteruskan untuk melihat lagi prevalensi terhadap
angka kejadian diare.
35
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhutta ZA. Acute gastroenteritis in children in nelson textbook of
pediatrics. 19th ed. Elsevier Saunders. Philadelphia;2011.p.1323-39
2. Juffire M, Mulyani NS. modul pelatihan diare ukk gastro-hepatologi IDAI.
Jakarta:2009.h.29-45
3. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2006.
4. BKKBN. 2004. ASI Eksklusif Turunkan Kematian Bayi.
http://www.pikas.bkkbn.go.id/print.php?tid+2&rid=136-6k-sp
5. Yusuf S. Profil diare di ruang rawat inap anak dalam sari
pediatri.Jakarta;2011.vol 13.
6. Masri, S.H. 2004. Diare Penyebab Kematian 4 Juta Balita Per Tahun.
http://www.waspada.co.id/serba-serbi/kesehatan/artikel.,php?artikelid
7. Latief, Abdul et al. Buku kuliah ilmu kesehatan anak. Jilid I.Jakarta: FKUI;
2002.h.283-94
8. Chantry C.J., Howard C.R., Auinger P. 2006. Full breastfeeding duration
and assiciated decrease in respiratory tract infection in US children.
Pediatrics
9. Soetjiningsih,2001. ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. EGC, Jakarta.
10. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang DKI Jakarta, Bedah ASI
Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta; Balai Penerbit FKUI,
2008.
11. Roseli, U, Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif : Jakarta, Pustaka
Bunda, 2008.h.20-45
12. Matondang C.S., Munatsir Z., Sumadiono. 2008. Aspek Imunologi Air Susu
Ibu. In : Akib A.A.P., Munasir Z., Kurniati N (eds). Buku Ajar AlergiImunologi Anak, Edisi II. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
13. Al-quran surat Al-baqarah ayat 233
14. Herbert L. DuPont, M.D. Bacterial diarrhea in the new England journal of
medicine.2009. Massachusetts Medical Society.
15. Pickering LK, Snyder JD. Gastroenteritis dalam Nelson Ilmu Kesehatan
Anak. ed 15.Jakarta: EGC;1999.h.889-90
37
38
38
Lampiran 1
Data hasil uji statistik
Lampiran 1.1 Jenis kelamin bayi
Kelamin Responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Perempuan
64
51.6
51.6
51.6
laki-laki
60
48.4
48.4
100.0
124
100.0
100.0
Total
jenis kelamin
laki-laki
perempuan
38
39
Umur Responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
7.3
7.3
7.3
6.5
6.5
13.7
7.3
7.3
21.0
11
8.9
8.9
29.8
6.5
6.5
36.3
12
9.7
9.7
46.0
15
12.1
12.1
58.1
13
10.5
10.5
68.5
7.3
7.3
75.8
6.5
6.5
82.3
10
7.3
7.3
89.5
11
2.4
2.4
91.9
12
10
8.1
8.1
100.0
124
100.0
100.0
Total
40
Usia
0-6 bulan
7-12 bulan
ASI Ekslusif/tidak
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
asi ekslusif
68
54.8
54.8
54.8
Non ekslusif
56
45.2
45.2
100.0
124
100.0
100.0
Total
41
42
Diare/tidak diare
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
diare
30
24.2
24.2
24.2
non diare
94
75.8
75.8
100.0
124
100.0
100.0
Total
43
Kejadian Diare
Diare
Tidak Diare
asi ekslusif
Count
% within ASI Ekslusif/tidak
Non ekslusif
Count
% within ASI Ekslusif/tidak
Total
Count
% within ASI Ekslusif/tidak
non diare
Total
60
68
11.8%
88.2%
100.0%
22
34
56
39.3%
60.7%
100.0%
30
94
124
24.2%
75.8%
100.0%
(lanjutan)
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
sided)
sided)
sided)
.000
11.226
.001
12.682
b
df
44
Likelihood Ratio
12.917
.000
.001
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
12.580
.000
124
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.55.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 2
Lampiran 2.1
INFORMED CONSENT
Atas bantuan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
.000
45
Ciputat,
2013
Responden
Peneliti
(
Lampiran 2.2
KUESIONER
Hubungan Pemberian ASI Ekslusif terhadap kejadian Diare di RS Syarif
Hidayatullah Tahun 2013
Identitas responden :
1. Nama anak
:
2. Jenis kelamin
:
3. Usia
: _____ Bulan
4. Anak ke_____ dari ____ saudara
5. Nama Ayah
:
6. Nama Ibu
:
7. Pekerjaan Ayah
:
8. Pekerjaan Ibu
:
9. Usia Ibu
:
10. Alamat
:
11. No Telp/Ibu
:
12. Penghasilan / bulan
: a. <1.000.000
b. 1.000.000-3.000.000
c. > 3.000.000
ASI EKSLUSIF
IMD(Inisiasi Menyusi Dini) : Ibu yang mulai menyusui dalam 30 menit setelah bayi
lahir dengan memfokuskan pada kemampuan alami (sendiri) bayi dengan cara bayi
melangkah didada Ibunya.
46
47
2.
3.
4.
5.
6.
b. tidak
Jika ya, kapan pertama kali diare ? sebutkan usianya ?
Apakah ada faktor pencetus yang menyebabkan diare ?
a. Makanan ibu berubah
b. Berganti susu
c. Memulai susu formula
Apakah setiap bulan mengalami diare ?
a. Ya
b. Tidak
Apakah saat diberikan makanan tambahan terjadi diare ?
a. Ya
b. Tidak
Apakah tindakan ibu bila anak mengalami Diare ?
a. Didiamkan
b. Beli obat sendiri/beli di toko
c. Berobat ke dukun
d. Berobat ke bidan/ dokter
e. Lainnya, sebutkan ______________
48
Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PERSONAL DATA
Nama
Ummi Habibah
Jenis Kelamin
Perempuan
Status
Belum Menikah
Agama
Islam
Alamat
Nomor Telepon/HP
(0741)61771/085210109221/087808212740
Ummihabibah99@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1997 1998
1998 2004
2004 2007
2007 2010
49
2010 Sekarang