Anda di halaman 1dari 2

8 DARI 1000 ORANG DI INDONESIA

TERKENA STROKE
Dipublikasikan Pada : Senin, 31 Oktober 2011 04:20:36, Dibaca : 46.073 Kali
Jakarta,

Oktober

2011

Stroke merupakan masalah kesehatan dan perlu mendapat perhatian khusus. Stroke
mengakibatkan penderitaan pada penderitanya, beban sosial ekonomi bagi keluargapenderita, masyarakat, dan negara. Stroke dapat menyerang siapa saja dan kapan saja,
tanpa memandang usia. Di Indonesia, setiap 1000 orang, 8 orang diantaranya terkena
stroke. Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, dengan
proporsi 15,4%. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia, 1 diantaranya karena
stroke.
Demikian sambutan Menkes pada acara Peringatan Hari Stroke Sedunia, di depan
Bundaran Hotel Indonesia (29/10). Sedikitnya 200 orang dari berbagai insiusi turut
dalam acara ini, termasuk penderita stroke. Acara ini diselenggarakan oleh
Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Turut hadir dalam
acara tersebut, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Dr. Santi Anisa Hemi Faisal,
Ketua IDI, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indinesia (Perdossi)
Jaya, dan Ketua Umum yayasan Stroke Indonesia (Yastrok).
Stroke dapat dicegah, dapat diobati dan penderita stroke dapat memperoleh kembali
kualitas hidup mereka dengan perawatan jangka panjang yang tepat dan dukungan
dari keluarga dan lingkungan, kata Menkes.
Menkes menghimbau, untuk memperkuat upaya pengendalian dan mengurangi beban
akibat stroke, masyarakat perlu mengetahui faktor risiko pribadi masing masing
seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol darah yang tinggi. Untuk itu,
masyarakat perlu melakukan aktifitas fisik secara aktif dan olahraga secara teratur,
menghindari obesitas dengan menjaga pola makan sehat dan seimbang, tidak
mengonsumsi alkohol, menghindari asap rokok. Jika merokok segera mencari
bantuan untuk berhenti merokok, mengenali tanda-tanda peringatan dari stroke serta
mengetahui bagaimana tindakan yang harus dilakukan.
Direncanakan, tahun depan (2012) Kemkes akan melakukan kampanye besar
pengendalian penyakit tidak menular, di antaranya pencegahan stroke. Salah satu
bentuk kampanya adalah dengan membuat MOU dengan berbagai perusahaan taksi di
Jakarta dan kota besar. Dengan MoU ini, akan dilakukan pelatihan bagi pengendara

taksi untuk mengenali tanda-tanda stroke dan mengetahui kemana pasien itu harus
dibawa, terang Menkes.
Menkes berharap kerjasama Yastroki dan Kemkes dalam mengembangkan petunjuk
praktis untuk masyarakat berupa buku saku, atau dalam bentuk media lainnya seperti
Ikatan Layanan Masyarakat tentang gejala stroke dan cara mengendalikan faktor
resiko, cara mengatasi kegawat daruratannya, dan kemudian kemana akan membawa
pasien stroke
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor
telepon: 021-52907416-9, faks: 52960661, 5223002 Call Center: 021-500567,
30413700, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.
- See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/1703/8-dari-1000-orang-diindonesia-terkena-stroke.html#sthash.C6uGgw49.dpuf

Anda mungkin juga menyukai