Kimia Lingkungan
Progranm Studi DIV
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Bandung
PRAKTIKUM 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
PRAKTIKUM 2
Kosentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah
tertentu larutan, secara fisika kosentrasi dapat dinyatakan dalam %
(persen) atau ppm (part per millions) = bpj (bagian per juta). Dalam
kimia, kosenytasi larutan dinyataakn dalam molar (M), molal (m), atau
normal (N).
a. Molaritas (M)
Molarits menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter
larutan.
M=
M=
Mol
L
mol
1000mL / L
L
10
Mr
b. Pengenceran
Proses pembuatan larutan suatu zat yang berasa dari cairan
pekatnya
V1M1=V2M2
c. Persen Berat
Kosentrasi persen berat adalah jumlah bagian berat zat terlarut
yang terdapat dalam 100 bagian.
%Berat=
d. Persen Volume
Kosentrasi persen volume larutan adalah jumlah bagian volume
zat terlarut yang terdapat dalam 100 bagian volume larutan.
%Volume larutan=
Persen berat per Volume adalah jumlah gram zat terlarut dalam
tiap 100 bagian.
%Berat /Volume=
f. Molaritas (m)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap
kilogram (1000 gram) pelarut.
m=
m=
g. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekuivalen zat terlarut alam setiap
liter larutan.
gram
Massa solute
Mr
Ekuevalen solute massa ekuevalen
n
N=
=
=
=
Volume larutan ( L )
Volume ( L )
Volume ( L )
Gram
Mr
n mol
=
=n M
L
Volume( L)
PRAKTIKUM 3
PENGUKURAN pH LARUTAN DAN pH PADATAN
Tujuan
Prinsip
Dasar Teori
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
pH meter
Soil taste
Beker Glass
Tissue
Alat Tulis Kantor
Bahan :
1. Sampel Tanah
2. Sampel Air
3. Aquadest
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunkana
2. Masukan sampel tanah dan sampel air kedalam beker glass
a. Pengujian Derajat keasaman Air
i. Nyalakan pH meter
ii. Basuh sensor/prof dengan aquadest
iii. Masukan prof/sensor pH kedalam air
iv. Gerakan sensor seakan mengaduk larutan
v. Baca angka yang muncul pada layar alat, ambilah data
yang angkanya stabil
vi. Lakukan pengambilan data sebanyak 3 kali
PRAKTIKUM 4
Identifikasi Logam Berat Air Limbah
Tujuan
Prinsip
Dasar Teori
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
Bahan :
1. Sampel air limbah
2. Larutan Na2S 5%
3. Aquadest
Cara Kerja
Pengujian Sampel
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukan 10 mL sampel limbah pada tabung reaksi, beri label
3. Tambahkan Na2S 5% sebanyak 5 tetes, homogenkan
4. Jika pada sampel terjadi endapan hitam, maka sampel air limbah
mengandung logam berat.
PRAKTIKUM 5
Pengujian Kesadahan Air
Tujuan
Prinsip
Dasar Teori
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
Bahan :
1. Sampel air limbah
2. Larutan Na2S 5%
3. Aquadest
Cara Kerja
4. Pembuatan Ragen
a. Larutan CaCo3
i. Timbang CaCo3 sebanyak 1,765 gram, masukan dalam labu ukur
1000 mL
N. EDTA = 28
1000
1
mL EDTA Faktor N . EDTA
mL sampel yang digunakan
28
PRAKTIKUM 6
Identifikasi Logam Berat pada Tanah
Tujuan
Prinsip
Dasar Teori
Alat :
1. Neraca Analitik
2. Jartest
3. Pipet Ukur
4. Beker Glass
5. Gelas Arloji
6. Spatula
7. Gelas Ukur
8. Labu Ukur
9. Balp
10.
Tabung Sentrifugal
11.
Tabung Reaksi
Cara Kerja
Bahan :
1. Sampel Tanah
2. Asam Asetat 5%
3. Aquadest
4. TEA
5. Na2S 15%
6. DTPA
1. Pembuatan Ragen
a. Larutan Pengeektrak DTPA
i. Timbang serbuk DTPA sebanyak 0,49 gram dan serbuk TEA 3,73
gram masukan dalam labu ukur 250 mL
ii. Larutkankan dengan aquadet sampai mencapai tanda batas labu
ukur 250 mL, homogenkan,
b. Larutan Asam Asetat 5%
i. Ukur Asam Asetat 100% sebanyak 1,25 mL, masukan kedalam gelas
ukur ukur 25 mL
ii. Encerkan dengan aquadest mencapai volume 25 mL, homogenkan
c. Larutan Asam Sulfida (Na2S) 15%
i. Timbang serbuk Na2S sebanyak 15 gram, masukan kedalam beker
glass
ii. Larutkan dengan 100mL aquadest, homogenkan.
2. Pengujian Sampel Tanah
a. Preparasi Tanah
i. Timbang 10 gram tanah halus <2mm, masukan kedalam beker
glasss 1000 mL,
ii. Tambahkan 50mL larutan pengektrak DTPA
iii. Tambahkan aquadest sampai volume 500mL
iv. Kocok menggunakan jartest selama 1-2 jam dengan kecepatan
100orpm/160orpm
v. Suspensi disaring atau disentrifusi dengan 1500 rpm atau bisa juga
didiamkan selam 30 menit, untuk mendapatkan ektrak yang jernih.
b. Pengujian Sampel
i. Siapkan 2 buah tabung reaksi.
ii. Tabung reaksi 1 diisi 1mL aquadest (untuk Blangko) dan tabung 2
diisi 1mL ektrak tanah.
iii. Tambahkan setiap larutan dengan 0,5mL / 10 tetes larutan Na2S 15%
iv. Tambahkan setiap larutan dengan 0,5mL / 10 tetes larutan Asam
Asetat 5%
v. Homogenkan larutan, bila terbentuk endapan warna coklat sampai
hitam menunjukan sampel mengandung logam berat.
PRAKTIKUM 7
Klorida
Tujuan
Prinsip
Dasar Teori
Alat :
1. Buret
2. pH meter
3. Labu Ukur
4. Beaker Glass
5. Gelas Ukur
6. Pipet gondok
7. Erlemeyer
8. Botol Semprot
9. Statif
10.
Corong
Bahan :
1. Sampel Air
2. Larutan Baku NaCl
3. Larutan Abku AgNO3 1/35,45
4. Larutan K2CrO4 10%
5. HNO3 Pekat
6. Kristal ZnO / MgO
Cara Kerja
1. Larutan Standar
a. Larutan NaCl dimasukan kedalam Erlemeyer sebanyak 10 mL
b. Tambahkan 2-3 tetes HNO3, 3-5 tetes K2CrO4 10% dan 50 mg ZnO/MgO
setara seujung spatula, Homogenkan.
PRAKTIKUM 8
PRAKTIKUM 9
PRAKTIKUM 10
PRAKTIKUM 11
PRAKTIKUM 12
PEMERIKSAAN BORAK SECARA KUALITATIF
TUJUAN
PRAKTIKUM 13
PEMERIKSAAN FORMALIN